• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL PENELITIAN

C. Strategi dan Kontribusi Supervisi Kolaboratif Pengawas

Variabel yang ke tiga dalam penelitian ini adalah kinerja guru, dalam hal ini kinerja Guru PAI SD yang ada di Kabupaten Bangka. Untuk menghimpun data terhadap variabel dimaksud peneliti melaksanakan wawancara dan penyebaran

angket serta melakukan observasi dan studi dokumentasi baik kepada Pengawas PAI SD maupun kepada Guru-Guru PAI SD yang menjadi binaannya. Terhadap variabel ini peneliti telah menyusun ke dalam 27 pertanyaan yang terdapat pada nomor 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46 dan 47.

Pada pertanyaan nomor 21 baik tiga orang pengawas maupun 34Guru PAI menjawab ya, pengawas mengetahui definisi dari kinerja. Selanjutnya pada soal nomor 22 yang menanyakan apakah pengawas memiliki rencana supervisi kolaboratif yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja Guru PAI. Untuk menjawab soal tersebut, tiga orang Pengawas PAI dan 33 orang Guru PAI menjawab sama, bahwa pengawas memiliki rencana supervisi kolaboratif yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja Guru PAI.

Pada soal nomor 23 semua Pengawas dan 31 Guru PAI menyatakan bahwa pengawas menyusun strategi supervisi kolaboratif dalam upaya meningkatkan kinerja Guru PAI. Berikutnya pada pertanyaan nomor 24 semua Pengawas dan 30Guru PAI menyebutkan pengawas mensosialisasikan strategi supervisi kolaboratif yang dapat meningkatkan kinerja Guru PAI.

Pada soal nomor 25 yang menanyakan apakah strategi supervisi kolaboratif yang diterapkan pengawas berkontribusi kepada kinerja Guru PAI yang menjadi binaannya. Menjawab pertanyaan ini, semua Pengawas PAI yang berjumlah tiga orang dan Guru PAI sebanyak 33 orang menyatakan bahwa strategi supervisi kolaboratif yang diterapkan pengawas berkontribusi kepada kinerja Guru PAI.

Selanjutnya soal nomor 26 semua Pengawas dan 33 Guru PAI menjawab hal yang sama, yakni strategi supervisi kolaboratif yang diterapkan pengawas berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi pedagogik Guru PAI.

Pada soal nomor 27, tiga orang Pengawas PAI juga 33 orang Guru PAI sepakat menyebutkan bahwa supervisi kolaboratif yang dilaksanakan pengawas berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi kepribadian Guru PAI. Demikian dengan pertanyaan nomor 28 semua Pengawas dan 33 Guru PAI menyatakan bahwa supervisi kolaboratif yang dilaksanakan pengawas berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi sosial Guru PAI. Selanjutnya pada soal nomor 29 tiga orang Pengawasdan 33 Guru PAI menyatakan bahwa supervisi kolaboratif yang dilaksanakan pengawas berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi profesional Guru PAI.

Adapun pertanyaan nomor 30 yang menanyakan tentang apakah pengawas mengevaluasi supervisi kolaboratif yang diterapkannya mampu meningkatkan kinerja Guru PAI. Menjawab soal tersebut, tiga orang Pengawas PAI dan 31 orang Guru PAI menyatakan bahwa pengawas melakukan evaluasi terhadap supervisi kolaboratif yang digunakannya dalam rangka meningkatkan kinerja Guru PAI.

Pada pertanyaan nomor 31 yang menanyakan apakah guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik, baik Pengawas maupun Guru PAI semuanya menyatakan ya, Guru PAI SD memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan

memperhatikan karakteristik peserta didik. Selanjutnya pada soal nomor 32 seluruh Pengawas dan Guru PAI menjawab bahwa Guru PAI telah menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir.

Soal nomor 33 peneliti menanyakan kepada seluruh Pengawas PAI SD yang berjumlah tiga orang dan sample Guru PAI SD sebanyak 34 orang tentang apakah Guru-Guru PAI SD merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif. Menjawab pertanyaan tersebut, baik Pengawas maupun Guru PAI SD semuanya menyatakan hal yang sama, yakni Guru-Guru PAI SD merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif. Berikutnya pada soal nomor 34 semua Pengawas dan Guru PAI SD menjawab bahwa Guru PAI SD memilih sumber belajar/media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran.

Pertanyaan nomor 35 yang diajukan peneliti adalahapakah Guru-Guru PAI SD memulai pembelajaran dengan efektif. Baik Pengawas PAI yang berjumlah tiga orang maupun seluruh sample Guru PAI SD di Kabupaten Bangka yang berjumlah 34 orang semuanya menyebutkan bahwa Guru-Guru PAI SD memulai pembelajaran dengan efektif. Semua Pengawas dan Guru PAI menjawab soal nomor 36 dengan jawaban bahwa Guru PAI mengusai materi pelajaran.

Pada soal nomor 37 yang menanyakan apakah Guru PAI menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif. Tiga orang Pengawas dan 34 orang sample Guru PAI menjawab bahwa Guru PAI menerapkan pendekatan/strategipembelajaran yang efektif. Kemudian pada pertanyaan nomor

38 seluruh Pengawas dan sample Guru PAI menyatakan bahwa Guru PAI telah memanfaatkan sumber belajar/media dalam pembelajaran.

Pada pertanyaan nomor 39 peneliti menanyakan apakah Guru PAI memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Menjawab pertanyaan tersebut seluruh Pengawas PAI SD Kabupaten Bangka yang berjumlah tiga orang dan 34 orang Guru PAI SD Kabupaten Bangka yang menjadi sample mengatakan bahwa Guru PAI memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Selanjutnya pada soal nomor 40 tentang kinerja baik Pengawas maupun Guru PAI semuanya menjawab dengan pasti bahwa Guru PAI menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran.

Dalam menjawab pertanyaan nomor 41 tiga orang Pengawas dan 34 orang sample Guru PAI SD Kabupaten Bangkasemuanya mengatakan bahwa Guru PAI selalu mengakhiri pembelajaran dengan efektif. Adapun pada soal nomor 42 yang menanyakan tentang Guru PAI apakah merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan peserta didik di sekolahnya. Menjawab pertanyaan tersebut baik Pengawas maupun Guru PAI menyatakan bahwa Guru PAI telah merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan peserta didik di sekolahnya.

Pada pertanyaan nomor 43 seluruh Pengawas yang berjumlah tiga orang dan seluruh sample Guru PAI sebanyak 34 orang sama menjawab bahwa Guru PAI SD menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu

sebagaimana yang tertulis dalam RPP. Demikian dengan soal nomor 44, Pengawas dan Guru PAI semuanya menjawab bahwa Guru PAI memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya.

Soal nomor 45 menanyakan tentang apakah Guru PAI SD telah menunjukkan kepribadian yang menawan (berpenampilan rapi dan bersih). Tiga orang Pengawas PAI dan 34 sample Guru PAI menjawab bahwa Guru PAI menunjukkan kepribadian yang menawan (berpenampilan rapi dan bersih). Pertanyaan berikutnya nomor 46, baik Pengawas maupun Guru PAI semuanya menyatakan bahwa Guru PAI merespon setiap pertanyaan, tanggapan atau saran dari peserta didik dengan emosi yang stabil serta menggunakan bahasa dengan ucapan yang jelas dan mudah difahami.

Soal terakhir tentang variabel kinerja adalah nomor47. Pada pertanyaan tersebut peneliti menanyakan kepada Pengawas juga kepada sample Guru PAI apakah Guru PAI datang ke sekolah (termasuk memulai dan mengakhiri pelajaran) tepat waktu. Seluruh Pengawas dan sample Guru PAI SD Kabupaten Bangka menyebutkan bahwa Guru PAI datang ke sekolah (termasuk memulai dan mengakhiri pelajaran) dengan tepat waktu.

Dokumen terkait