• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

G. Strategi DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali

Berdasarkan evaluasi isu strategis diatas, maka ditetapkan strategi DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali dalam Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010 yang bersifat agresif, karena dalam hal ini DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali berusaha mengatur langkah-langkah atau tindakan untuk menghilangkan kelemahan dan ancaman. Strategi DPD Partai Golkar dibuat dalam bentuk program-program strategi sesuai dengan urutan prioritas sebagai berikut:

1. Program menumbuhkan kemilitansian Kader-Kader Partai Golkar dan perekrutan kader yang berkualitas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sifat militansi kader dan untuk mendapatkan kader-kader

commit to user  

 

yang sesuai dengan harapan Partai Golkar. Strategi yang digunakan adalah defensif dan berikut program-programnya:

a) Memberikan pelatihan kepada kader-kader tentang organisasi dan miltansi kader.

b) Membuat standard atau aturan dalam perekrutan kader.

c) Mengadakan dialog antara sesama kader agar tahu apa saja kendala yang dihadapi setiap kader.

2. Program koalisi dengan partai politik. Program ini bertujuan untuk meperoleh sumber daya-sumber daya yang menjadi kelemahan Partai Golkar baik financial maupun sumber daya manusia. Strategi yang digunakan adalah strategi turnaround berikut adalah program-programnya:

a) Mengadakan koalisi politik agar keterbatasan sumber daya dapat terselesaikan

b) Mengembangkan koalisi dengan partai-partai yang tidak mempunyai wakil di DPR.

3. Program peningkatan kinerja partai politik melalui kerja sama dengan stake holder, individu, dan organisasi masyarakat. Program ini bertujuan meningkatkan aktivitas Partai Golkar dalam Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010 melalui kerja sama-kerja sama yang dijalin oleh Partai Golkar dengan orang-orang yang mempunyai kekuatan didaerah-daerah. Strategi yang digunakan adalah strategi agresif dan berikut program-programnya:

commit to user

a) Menjalin kerja sama yang erat dengan kepala daerah mengingat kepala daerah adalah kader Partai Golkar.

b) Menjalin kerja sama dengan pengusaha, perusahaan, atau organisasi lainya yang dapat mendukung aktivitas Partai Golkar. c) Menjalin kerja sama dengan tokoh-tokoh Partai daerah lain melalui

Ketua DPD Partai atau melalui Kepala Daerah.

4. Program sosialisasi Pasangan Calon Bupati Partai Golkar kepada masyarakat. Program ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan Pasangan Calon Bupati dari Partai Golkar kepada Warga Kabupaten Boyolali. Strategi yang digunakan adalah strategi diversifikasi dan berikut program-programnya:

a) Mengadakan iklan-iklan politik baik di media cetak maupun elektronik dalam sosialisasi pasangan calon bupati.

b) Memperbanyak kampanye terbuka dan dialog dengan Pasangan Calon Bupati Partai Golkar.

c) Melakukan sosialisasi dengan menggunakan kader-kader eksekutif maupun legislative yang lebih dekat dengan warga langsung.

d) Mencetak baliho, poster, spanduk untuk lebih mengenalkan Pasangan Calon Bupati Partai Golkar kepada Warga Boyolali. 5. Program pengoptimalan sumber daya yang tersedia untuk berkompetisi

dengan pasangan partai lain. Program ini bertujuan untuk mempertahankan persaingan dengan peserta lainya melalui pendayagunaan sumber daya

commit to user  

 

yang ada agar kekuatan Partai Golkar nampak kelihatan dimata masyarakat, dan Partai Golkar juag memberikan perubahan bagi demokrasi Kabupaten Boyolali. Strategi yang digunakan adalah diversifikasi dan berikut adalah program-programnya:

a) Mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki Partai Golkar untuk bersaing dengan pserta lain.

b) Inovasi untuk memberikan pola-pola baru dalam kampanye agar masyarakat dapat langsung bisa memberikan suaranya kepada Pasangan Calon Partai Golkar.

c) Merangkul semua organisasi atau kader-kader Partai Golkar termasuk di eksekutif, legislative ataupun organisasi sayap.

6. Program peningkatan komitmen Kader Partai Golkar. Program ini bertujuan untuk memberikan kepercayaan kepada Kader Partai Golkar terhadap Partai Golkar ataupun sebalikanya. Program ini menggunakan strategi turnaround dan berikut program-programnya:

a) Meningkatkan komitmen dengan reward and punishment yang sesuai.

b) Memberikan kesempatan kepada kader-kader Partai Golkar untuk mengemangkan ide dan pemikiranya dalam Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010.

c) Mengadakan dialog antara Ketua DPD partai Golkar dengan Kader-kader Partai Golkar agar kepercayaan selalu terjalin.

commit to user

7. Program pengoptimalan sumber daya yang berkualitas dalam Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010. Program ini bertujuan untuk membuat standard yang tinggi bagi kandidat pasangan yang dicalonkan Partai Golkar agar mampu berkompetisi dengan Pasangan Calon Bupati yang lainya. Strategi yang digunakan adalah strategi agresif dan berikut program-programnya:

a) Membuat visi dan misi bagi Kabupaten Boyolali.

b) Membuat rencana program kerja selama 5 tahun untuk menangani masalah social, ekonomi, dan politik di Boyolali.

c) Membuat rencana strategi untuk mengembangkan wilayah Boyolali.

commit to user  

  H. Hasil yang dicapai

Dari strategi dan usaha yang dilakukan dan diterapkan pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati dari Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Boyolali mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4

Perolehan Suara Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati No Urut

Pasangan

Nama Calon Bupati dan

Calon Wakil Bupati Partai Perolehan Suara

1 Drs. H. Al Hisyam

Sugiyarto, S.Sos PAN 87.424

2 Drs. Seno Samodro

Agus Purmanto, SH,M.Si PDI-P 240.682

3 H. Daryono, SH, MM

Joko Widodo A.Md GOLKAR 203.188

4 Dr. Jaka Srijanta

Purwasi Nur Zaena Hanura 8.898

Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa perolehan suara Pasangan H. Daryono SH. MM dan Joko Widodo, Amd memperoleh suara sebanyak 203.188 suara yang menempati posisi dua. Sedangkan yang menjadi pemenang dari Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2010 adalah Pasangan yang diusung dari PDI-P yaitu Drs. Seno Samodro dan Agus Purmanto, SH.Msi yang memperoleh suara sebesar 240.682 suara. Sedangkan Pasangan yang diusung oleh Partai Amanat Nasional Drs. H. Al Hisyam dan Sugiyarto, S.Sos memperoleh suara sebanyak 87.424 suara menduduki

commit to user

peringkat 3 dan pasangan yang menduduki peringkat 4 adalah merupakan pasangan yang diusung oleh Partai Hanura yaitu Dr. Jaka Srijanta dan Purwasi nur Zaena mendapat suara sebanyak 8.898 suara.

commit to user  

  BAB V

Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya maka disimpulkan bahwa:

1. Melalaui analisis factor internal dan eksternal diperoleh analisis internal dengan kekuatan ( Partai Reformis, Komunikasi, Calon yang berkualitas, Kepengurusan yang lengkap, Satu komando kepengurusan); kelemahan (Sumber dana yang terbatas, kurang berkualitas dan loyalitasnya Kader Partai Golkar, Organisasi sayap yang kurang optimal, Waktu Persiapan yang relatif singkat); analisis eksternal dengan peluang (Perpecahan kader partai lain, Kepala Daerah meruapakan kader partai, Koalisis dengan partai lain,Tim sukses berasal dari berbagai elemen masyarakat.); Ancaman (Incumben yang masih menjabat, Persiapan rival yang cukup lama, Pragmatisme kader partai) 2. Hasil dari analisis SWOT terhadap factor-faktor internal dan

eksternal yang telah teridenrifikasi, diperoleh beberapa isu strategis diurutkan dari dari yang paling yang strategis hingga isu yang kurang strategis yaitu:

a. Isu strategis Memperbaiki militansi kader dan perekrutan kader yang kompeten serta berkualitas.

commit to user

b. Isu strategis Koalisi dengan partai lain untuk mengatasi masalah sumber daya.

c. Isu strategis Melakukan peningkatan kinerja partai politik melalui kerja sama dengan stake holder, individu, dan organisasi masyarakat

d. Isu strategis Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang calon atau pasangan yang dicalonkan.

e. Isu strategis Mengoptimalakan sumber daya yang tersedia untuk berkompetisi dengan pesaing.

f. Isu strategis Meningkatkan komitmen kader partai dalam pelaksanaan Pemilukada Tahun 2010 Kabupaten Boyolali melalui Kepala Daerah.

g. Isu strategis Mengoptimalkan sumber daya yang berkualitas dalam Pemilukada Kab. Boyolali Tahun 2010.

3. Setelah diidentifikasi tingkat kestrategisanya, teryata isu yang paling strategis adalah Program menumbuhkan kemilitansian Kader-Kader Partai Golkar dan perekrutan kader yang berkualitas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sifat militansi kader dan untuk mendapatkan kader-kader yang sesuai dengan harapan Partai Golkar. Strategi yang digunakan adalah defensive dan berikut program-programnya:

commit to user  

 

a) Memberikan pelatihan kepada kader-kader tentang organisasi dan miltansi kader.

b) Membuat standard atau aturan dalam perekrutan kader.

c) Mengadakan dialog antara sesame kader agar tahu apa saja kendala yang dihadapi setiap kader.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya penulis memberikan saran:

1. Program peningkatan kinerja partai politik melalui kerja sama dengan stake holder, individu, dan organisasi masyarakat. Program ini bertujuan meningkatkan aktivitas Partai Golkar dalam Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010 melalui kerja sama-kerja sama yang dijalin oleh Partai Golkar dengan orang-orang yang mempunyai kekuatan didaerah-daerah. Strategi yang digunakan adalah strategi agresif dan berikut program-programnya:

a. Menjalin kerja sama yang erat dengan kepala daerah mengingat kepala daerah adalah kader Partai Golkar.

b. Menjalin kerja sama dengan pengusaha, perusahaan, atau organisasi lainya yang dapat mendukung aktivitas Partai Golkar. c. Menjalin kerja sama dengan tokoh-tokoh Partai daerah lain melalui

commit to user

2. Menumbuhkan kemilitansian dan loyalitas Kader-Kader Partai Golkar dan perekrutan kader yang berkualitas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sifat militansi kader dan untuk mendapatkan kader-kader yang sesuai dengan harapan Partai Golkar. Strategi yang digunakan adalah defensive dan berikut program-programnya:

a. Memberikan pelatihan kepada kader-kader tentang organisasi dan miltansi kader.

b. Membuat standard atau aturan dalam perekrutan kader.

c. Mengadakan dialog antara sesama kader agar tahu apa saja kendala yang dihadapi setiap kader.

Dokumen terkait