B. PERENCANAAN PEMELIHARAAN
2. M ETODE P EMELIHARAAN J ALAN
2.2. Strategi Kebijakan Pemeliharaan Jalan
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan strategi kegiatan pemeliharaan suatu ruas jalan, antara lain:
• Kerusakan (Jenis, keparahan, luas, penyebaran)
• Jenis perkerasan (beraspal: Lapen Makadam, beton aspal; Tidak beraspal)
• Lalu lintas
• Cuaca (terutama curah hujan) • Umur sisa perkerasan
• Ketersedianya sumber daya
Sebagai pedoman, penentuan strategi untuk operasi kegiatan pemeliharaan dapat menggunakan Tabel B.1, Tabel B.2, dan Tabel B.3 untuk standar penanganan pemeliharaan jalan beraspal, jalan tidak beaspal dan bangunan pelengkap jalan. Dalam kasus-kasus tertentu, aktifitas kegiatan tersebut dapat disederhanakan/disesuaikan dengan beban kerja dan kemampuan dari oraganisasi pemeliharaan jalan di kabupaten yang ada.
Tabel B.1 – Standar Penanganan Pemeliharaan: Jalan Beraspal
Kerusakan Utama Kerusakan Lain
Jenis Keparahan atau kedalaman Luas (% panjang segmen) Kategori Cuaca & Lalin Jenis Keparahan (% panjang segmen)
Aktifitas Kegiatan Catatan
< 10 Semua
kategori - - Laburan Aspal Pasir setempat (Local Asphalt Sealing)
Pelepasan Butir
(Ravelling) -
> 20 Semua
kategori - - Laburan Permukaan Aspal (Surface dressing)
Kegemukan
(Bleeding) - - kategori Semua - - Tidak diperlukan kegiatan Laburan pasir (sanding), namun bila menimbulkan masalah jalan tsb menjadi licin (membahayakan), maka dilakukan Local Sealing atau Surface
Dressing.
< 150 mm - Semua
kategori - - Penambalan permukaan (surface patching)
Lubang (potholes)
> 150 mm - Semua
kategori Penambalan struktural (deep patching)
Banyaknya timbul lubang disebabkan karena pemeliharaan kurang efektif atau cepatnya kerusakan struktur perkerasan. Untuk itu penyebabnya perlu dicari dan dilakukan kegiatan yang sesuai.
Gompal (Edge
Break) perkerasan Erosi tepi > 150 mm
> 20 Semua
kategori - - Penambalan permukaan (surface patching) dan Perbaikan bahu jalan Jika kerusakan yang ditimbulkan parah maka lakukan rekonstruksi bahu jalan.
Penurunan Tepi
Tabel C.1 – Standar Penanganan Pemeliharaan: Jalan Beraspal (Lanjutan)
Kerusakan Utama Kerusakan Lain
Jenis Keparahan atau kedalaman Luas (% panjang segmen) Kategori Cuaca & Lalin Jenis Keparahan (% panjang segmen)
Aktifitas Kegiatan Catatan
< 5 Laburan aspal pasir setempat (Local
Asphalt Sealing)
Retak (cracks) pada
jejak roda
> 5 Laburan Permukaan Aspal (Surface
Dressing) Untuk retak lebar (>3 mm) gunakan Burda
< 10 Laburan aspal pasir setempat (Local
Sealing) Curah hujan > 1500 mm/ thn atau LHR > 1000 smp Retak (cracks) yang tidak berkaitan dgn
jejak roda < 10 Pelaburan Permukaan Aspal (Surface Dressing) Untuk retak lebar (>3 mm) gunakan Burda
< 10 Laburan aspal pasir setempat (Local
sealing)
Retak (cracks) pd
jejak roda
> 10 Laburan Permukaan Aspal (Surface
Dressing) Untuk retak lebar (>3 mm) gunakan Burda
< 20 Tidak dilakukan kegiatan Alur (Rutting) pada
Jenis Perkerasan Burda/ Burda dan Lapen diatas pondasi granular < 10 mm - Curah hujan < 1500mm/ thn atau LHR > 1000 smp Retak (cracks) yang tidak berkaitan dgn jejak roda
> 20 Laburan Permukaan Aspal (Surface
Dressing) Untuk retak lebar (>3 mm) gunakan Burda
Laburan aspal pasir setempat (Local
sealing) atau Penyumbatan retak
(Crack sealing)
Jika tingkat kerusakan alur lambat 10–15 mm > 10 Semua
kategori (cracks) yang Semua retak terjadi
-
Tabel C.1 – Standar Penanganan Pemeliharaan: Jalan Beraspal (Lanjutan)
Kerusakan Utama Kerusakan Lain
Jenis Keparahan atau kedalaman Luas (% panjang segmen) Kategori Cuaca & Lalin Jenis Keparahan (% panjang segmen)
Aktifitas Kegiatan Catatan
Retak (cracks) pd alur yg terjadi
- Penambalan permukaan (Surface
patching)
< 10 Semua kategori
Retak lain - Penambalan Struktural (Deep
patching) dan Pelaburan Permukaan
Aspal (Surface Dressing) pada kerusakan retak lainnya > 15 mm
> 10 Semua
kategori (cracks) yang Semua retak terjadi
- Diperlukan penyelidikan lebih lanjutan
< 5 Penyumbatan retak (Crack sealing) 5 - 10 Pelaburan permukaan aspal (Surface
dressing) Untuk retak lebar (>3 mm) gunakan Burda
Curah hujan > 1500 mm/ thn atau LHR >1000 smp Semua retak (cracks) yang terjadi
> 10 Diperlukan penyelidikan lanjutan
< 10 Penyumbatan retak (Crack sealing) 10 – 20 Pelaburan permukaan aspal (Surface
dressing) Untuk retak lebar (>3 mm) gunakan Burda
Semua retak (cracks) yang
terjadi
> 20 Diperlukan penyelidikan lanjutan Alur (Rutting) pada
Jenis Perkerasan Beton aspal diatas lapisan pondasi granular < 10 mm - Curah hujan <1500 mm/ thn atau LHR <1000 smp
Retak lain - Penambalan Struktur (Deep patching) dan Pelaburan Permukaan Aspal (Surface Dressing) pada kerusakan retak lainnya
Tabel B.1 – Standar Penanganan Pemeliharaan: Jalan Beraspal (Lanjutan)
Kerusakan Utama Kerusakan Lain
Jenis Keparahan atau kedalaman Luas (% panjang segmen) Kategori Cuaca & Lalin Jenis Keparahan (% panjang segmen)
Aktifitas Kegiatan Catatan
Retak yang
tjd pada alur - Penambalan permukaan (Surface patching)
> 10 mm < 5 Semua kategori
Retak lain - Penambalan Struktur (Deep patching) dan Pelaburan Permukaan Aspal (Surface Dressing) pada kerusakan retak lainnya
< 5 Penyumbatan retak (Crack sealing) 5 - 10 Pelaburan permukaan aspal (Surface
dressing) Untuk retak lebar (>3 mm) gunakan Burda
Curah hujan > 1500 mm/ thn atau LHR >1000 smp Semua retak (cracks) yang terjadi
> 10 Diperlukan penyelidikan lanjutan
< 10 Penyumbatan retak (Crack sealing) 10 – 20 Pelaburan permukaan aspal (Surface
dressing) Untuk retak lebar (>3 mm) gunakan Burda
< 10 mm - Curah hujan <1500 mm/ thn atau LHR <1000 smp Semua retak (cracks) yang terjadi
> 20 Diperlukan penyelidikan lanjutan Retak yang
terjadi pada alur
- Penambalan permukaan (Surface
patching)
Alur (Rutting) pada Jenis Perkerasan Beton aspal diatas lapisan pondasi granular
> 10 mm < 5 Semua kategori
Retak lain - Penambalan Struktur (Deep patching) dan Pelaburan Permukaan Aspal (Surface Dressing) pada kerusakan retak lainnya
Tabel B.1 – Standar Penanganan Pemeliharaan: Jalan Beraspal (Lanjutan)
Kerusakan Utama Kerusakan Lain
Jenis Keparahan atau kedalaman Luas (% panjang segmen) Kategori Cuaca & Lalin Jenis Keparahan (% panjang segmen)
Aktifitas Kegiatan Catatan
Laburan aspal pasir setempat (Local
sealing) atau Penyumbatan retak
(Crack sealing)
Jika tingkat kerusakan alur lambat
> 5 Semua
kategori (cracks) yang Semua retak terjadi
Diperlukan penyelidikan lebih lanjutan jika tingkat kerusakan alur cepat
< 10 Penyumbatan retak (Crack sealing) Curah hujan > 1500 mm/ tahun atau LHR > 1000 smp Semua retak (cracks) yang
terjadi > 10 Penyumbatan retak (Crack sealing) dan Pelaburan perkerasan aspal (Surface dressing)
< 20 Penyumbatan retak (Crack sealing) < 5 mm - Curah hujan <1500 mm/ tahun atau LHR <1000 smp Semua retak (cracks) yang
terjadi > 20 Penyumbatan retak (Crack sealing) dan Pelaburan perkerasan aspal (Surface dressing)
- Laburan aspal pasir setempat (Local sealing) atau Penyumbatan retak (Crack sealing)
Jika tingkat kerusakan alur lambat Alur (Rutting) pada
Jenis Perkerasan Beton aspal diatas lapisan pondasi stabilisasi semen/ kapur
5-10 mm > 10 Semua
kategori (cracks) yang Semua retak terjadi
Tabel B.1 – Standar Penanganan Pemeliharaan: Jalan Beraspal (Lanjutan)
Kerusakan Utama Kerusakan Lain
Jenis Keparahan atau kedalaman Luas (% panjang segmen) Kategori Cuaca & Lalin
Jenis (% panjang Keparahan segmen)
Aktifitas Kegiatan Catatan
Retak yang terjadi pada
alur
Penambalan permukaan (Surface patching)
< 5 Semua kategori
Retak lain Penambalan Struktur ( (Deep patching) dan Pelaburan Permukaan Aspal (Surface Dressing) pada kerusakan retak lainnya > 10 mm
> 5 Semua
kategori (cracks) yang Semua retak terjadi
Tabel B.2 - Standar Penanganan Pemeliharaan: Jalan Tidak Beraspal
Kerusakan Utama Kerusakan Lain
Jenis Kepa-rahan/ keda-laman Luas (% panjang segmen) Kategori Cuaca & Lalin Jenis Keparahan (% panjang segmen)
Aktifitas Kegiatan Catatan
Ketebalan Lapisan Agregat (Gravel
thickness)
< 50 mm > 20 Semua
kategori - - Pengkerikilan ulang (regravelling) Perubahan bentuk
(Deformation) dan cacat permukaan (Surface deffect)
- - Semua
kategori - - Grading/ Dragging (dengan alat/ buruh) Karena jalan tidak beraspal lebih cepat rusak dibandingkan dengan jalan beraspal, maka untuk jalan tidak beraspal diperlukan penanganan dengan interval tertentu dan perhatian yang sistimatik.
Tabel B.3 - Standar Penanganan Pemeliharaan: Bangunan Pelengkap Jalan
Bagian Jalan Kerusakan Keparahan (% panjang Luas
segmen)
Aktifitas Kegitan
Pemeliharaan Catatan
Kotoran penghalang pada permukaan
perkerasan Setiap kejadian - Pembersihan kotoran penghalang Kotoran penghalang tersebut longsoran yang kemungkinan berupa lumpur, batuan ataupun tanaman. Penghalang tersebut segera dibersihkan oleh tim survey, namun jika tdk memungkinkan segera laporkan dgn terlebih daulu menaksir kebutuhan sumberdaya.
Perkerasan Jalan
Bekas kecelakaan kendaraan Setiap kejadian - Pembersihan dan perbaikan bekas kecelakaan kendaraan Pendangkalan
Tergerus Saluran samping
Dinding saluran runtuh Pendangkalan atau saluran buntu
Tergerus pada pembuangan Plat deker/ Gorong-gorong
Kerusakan struktur
Kotor Rusak
Bangunan pelengkap jalan
Hilang Perubahan bentuk
Tergerus Bahu dan Talud Jalan
Pertumbuhan tanaman yang tinggi Terganggunya pandangan pengendara