• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Kepala MTs Negeri Tumpang Malang dalam Meningkatkan Kinerja Guru

BAB IV : Adapun pada bab ini berisi paparan data dan temuan penelitian

HASIL PENELITIAN

C. Temuan Penelitian

2. Strategi Kepala MTs Negeri Tumpang Malang dalam Meningkatkan Kinerja Guru

Dari diskripsi hasil penelitian di atas maka dapat penulis simpulkan beberapa temuan penelitian yang berkaitan dengan strategi kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Negeri Tumpang Malang adalah sebagai berikut:

1) Membangkitkan semangat kinerja para guru dengan cara menumbuhkan rasa memiliki terhadap lembaga sehingga tumbuh rasa tanggung jawab yang tinggi dan mengingatkan akan nilai-nilai perjuangan bagi seorang guru.

2) Kerja sama dengan lembaga lain dalam mengikutkan workshop, pelatihan untuk meningkatkan kompetensi yang akhirnya kinerja bisa meningkat.

3) Memberikan motivasi kepada guru agar lebih giat dalam bekerja dengan mengingatkan bahwa tugas guru bukan hanya transfer ilmu tapi juga transfer nilai

4) Bentuk motivasi adalah secara instrinsik dan ekstrinsik

5) Melakukan pengembangan dan pembimbingan terhadap para guru dengan cara mendatangkan tim ahli pada bidangnya untuk mengadakan pembinaan

6) Melakukan komunikasi persuasif dengan para guru

7) Memberikan penghargaan pada guru yang berprestasi dan Memberikan kesejahteraan di luar gaji pokok yang disesuaikan dengan kemampuan lembaga

8) Strategi memberi perintah sesuai dengan tupoksi dan strategi menegur 9) Strategi menerima saran dan strategi menciptakan disiplin kelompok

3. Dampak Strategi Kepala MTs Negeri Tumpang Malang dalam Meningkatkan Kinerja Guru

a. Kemapuan mengelola kelas

a) Kalau diprosentase paling tidak 80% kompetensi guru-guru menjadi lebih bagus, terutama dalam hal kemampuan mengelola kelas.

b) Semua guru dapat aktif dalam pembuatan LKS serta pembuatan sosal ujian yang memang dalam madrasai ini betul-betul menjadi center atau aktor utama dalam pembuatan soal skala kabupaten untuk rujukan bagi guru-guru di sekolah-sekolah lain terutama sekelompok kkmnya.

a) Dari kontroling tersebut guru-guru hampir 100% dapat membuat administrasi pembelajaran sesuai target yang diinginkan terlebih guru-guru yang sudah tersertifikasi.

b) Dari pendisiplinan jam kerja guru-guru betul masuk setiap hari pada jam 06.30 pulang jam 02.00 walaupun tidak ada jam mengajar.

c) Dari pemberian reward guru-guru bertambah semangat meningkatkan etos kerjanya, walaupun tingkat kesemangatan dari reward ini tidak mencapai 50% dampaknya.

d) Dari adanya sangsi moral guru-guru takut meninggalkan tugas atau melanggar peraturan madrasah walaupun cuma sekedar tidur dimejanya.

e) Dari keharusan mempunyai laptop sendiri, guru-guru efektif dalam pembuatan perangkat pembelajaran serta proses evaluasi siswa dan perencanaan pemb elajaran sesuai dengan target yang ditentukan. f) Dari pelatihan khusus waka kurikulum para guru bisa mandiri

membuat perangkat pembelajaran sekaligus tehnik evaluasi

g) Dari membuat program tahfidz Al-Qur’an sebagian siswa ada yang sudah mengikuti program hafal Al-Qur’an.

c. Kemampuan dalam penataan iklm kelas

a) Siswa Mts Negeri Tumpang mendapat nilai UNAS yang memuaskan artinya melampaui batas standart minimal yang telah ditentukan lembaga.

b) Dari program kelas unggulan semakin banyak peminat dari orang tua atau peserta didik khusus yang ekonomi menengah keastas diwilayah kota untuk masuk kelembaga iini bahkan tahun ini siswa melebihi target yang telah ditentukan.

c) Dari penggunaan tehnologi berbasis IT guru-guru semangat untuk selalu up date strategi pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis IT.

d) Anak atau siswa lebih mudah menguasai mata pelajaran

Demikianlah beberapa temuan penelitian yang dapat peneliti diskripsikan, yang kemudian akan kami bahas dalam bab berikutnya.

Tabel 4.1 Tabulasi Temuan Penelitian

NO FOKUS PENELITIAN TEMUAN PENELITIAN

01 Peran kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Negeri Tumpang Malang

1) Peran kepala madrasah sebagai supervisor internal di bidang akademik yakni dengan melaksanakan supervisi pengajaran secara teratur dan kontinyu.

2) Kepala madrasah sebagai evaluator yakni dengan melakukan pengawasan atau monitoring dan evaluasi terhadap kinerja para guru dan karyawan secara terjadwal dan kontinyu.

3) Kepala madrasah sebagai educator yakni dengan memberikan arahan, petunjuk dan pembinaan terhadap para guru untuk selalu bekerja sama, meningkatkan komitmen dalam bekerja, juga hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh guru dan harus disesuaikan dengan juknis yang ada dan kepala madrasah sebagai suri tauladan yang selalu memberi contoh pada para guru dan karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajiban akademik di sekolah. 02 Strategi Kepala MTs

Negeri Tumpang Malang dalam Meningkatkan Kinerja Guru

1) Membangkitkan semangat kinerja para guru dengan cara menumbuhkan rasa memiliki terhadap lembaga sehingga tumbuh rasa tanggung jawab yang tinggi dan mengingatkan akan nilai-nilai perjuangan bagi seorang guru.

2) Kerja sama dengan lembaga lain dalam mengikutkan workshop, pelatihan untuk meningkatkan kompetensi yang akhirnya kinerja bisa meningkat.

3) Memberikan motivasi kepada guru agar lebih giat dalam bekerja dengan mengingatkan bahwa tugas guru bukan hanya transfer ilmu tapi juga transfer nilai 4) Bentuk motivasi adalah secara instrinsik dan ekstrinsik

5) Melakukan pengembangan dan pembimbingan terhadap para guru dengan cara mendatangkan tim ahli pada bidangnya untuk mengadakan pembinaan

6) Melakukan komunikasi persuasif dengan para guru 7) Memberikan penghargaan pada guru yang berprestasi

dan Memberikan kesejahteraan di luar gaji pokok yang disesuaikan dengan kemampuan lembaga

8) Strategi memberi perintah sesuai dengan tupoksi dan strategi menegur

9) Strategi menerima saran dan strategi menciptakan disiplin kelompok

3 Dampak Strategi Kepala MTs Negeri Tumpang Malang dalam Meningkatkan Kinerja Guru

a. Kemapuan mengelola kelas

a) Kalau diprosentase paling tidak 80% kopetensi guru-guru menjadi lebih bagus, terutama dalam hal kemampuan mengelola kelas.

b) Semua guru dapat aktif dalam pembuatan LKS serta pembuatan sosal ujian yang memang dalam madrasai ini betul-betul menjadi center atau aktor utama dalam pembuatan soal skala kabupaten untuk rujukan bagi guru-guru di sekolah-sekolah lain terutama sekelompok kkmnya.

b. Kemampuan dalam pengajaran

a) Dari kontroling tersebut guru-guru hampir 100% dapat membuat administrasi pembelajaran sesuai target yang diinginkan terlebih guru-guru yang sudah tersertifikasi.

b) Dari pendisiplinan jam kerja guru-guru betul masuk setiap hari pada jam 06.30 pulang jam 02.00 walaupun tidak ada jam mengajar.

c) Dari pemberian reward guru-guru bertambah semangat meningkatkan etos kerjanya, walaupun tingkat kesemangatan dari reward ini tidak mencapai 50% dampaknya.

d) Dari adanya sangsi moral guru-guru takut meninggalkan tugas atau melanggar peraturan madrasah walaupun cuma sekedar tidur dimejanya. e) Dari keharusan mempunyai laptop sendiri,

guru-guru efektif dalam pembuatan perangkat pembelajaran serta proses evaluasi siswa dan perencanaan pemb elajaran sesuai dengan target yang ditentukan.

f) Dari pelatihan khusus waka kurikulum para guru bisa mandiri membuat perangkat pembelajaran sekaligus tehnik evaluasi

g) Dari membuat program tahfidz Al-Qur’an sebagian siswa ada yang sudah mengikuti program hafal Al-Qur’an.

c. Kemampuan dalam penataan iklm kelas

a) Siswa Mts Negeri Tumpang mendapat nilai UNAS yang memuaskan artinya melampaui batas standart minimal yang telah ditentukan lembaga.

b) Dari program kelas unggulan semakin banyak peminat dari orang tua atau peserta didik khusus yang ekonomi menengah keastas diwilayah kota untuk masuk kelembaga iini bahkan tahun ini siswa

melebihi target yang telah ditentukan.

c) Dari penggunaan tehnologi berbasis IT guru-guru semangat untuk selalu up date strategi pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis IT.

d) Anak atau siswa lebih mudah menguasai mata pelajaran

BAB V PEMBAHASAN

A. Peran Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru di MTs