• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Kreatif

Dalam dokumen Pengantar Tugas Akhir (Halaman 30-37)

KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Promosi Pariwisata

C. Strategi Kreatif

Propoinsi Banten yang tergolong baru diantara propinsi – propinsi yang ada di Indonesia adalah memiliki banyak sumber daya alam yang belum terkelola dengan baik dan juga objek pariwisata yang sebenarnya sangat menarik jika dikelola dan dipromosikan dengan tepat.

Sesuai dengan tugas pokok Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Banten yaitu :

1. Merumuskan rencana strategis pembinaan dan promosi pariwisata 2. Merumuskan kebijakan dibidang promosi Kebudayaan dan pariwisata

3. Memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan dinas kebudayaan dan pariwisata

4. Memberikan informasi, saran dan pertimbangan dibidang kebudayaan dan Kepariwisataan kepada Gubernur sebagai bahan kebijakan dan atau pembuatan keputusan dibidang promosi

5. Merumuskan kebutuhan pegawai dibidang kebudayaan dan pariwisata berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku

6. Mengadakan hubungan kerjasama dengan unit kerja pemerintah maupun swasta dibidang pembinaan dan promosi kebudayaan dan Kepariwisataan 7. Memberikan masukan kepada gubernur bagi pengangkatan pegawai dalam

jabatan tertentu dalam lingkungan dinas sesuai dengan peraturan yang berlaku 8. Melaksanakan tugas dekonsentrasi dan pembantuan

10.Mengendalikan anggaran dinas

11.Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan dinas

12.Melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas-tugas dinas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah

13.Melaksanakan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan fungsi dan tugasnya. ( Disparda Prov Banten ).

Untuk merumuskan rencana strategis pembinaan dan promosi pariwisata, pertimbangan yang diambil dalam pembuatan promosi periklanan Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Banten berdasarkan rumus AIDCA yaitu attention, Interst, desire, conviction, dan action ( Rhenald Kasali, 1992 : 11 ).

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka unsur – unsur pendukung desain secara keseluruhan dalam menentukan bentuk visual adalah sebagai berikut :

1. Konsep Verbal

Konsep Verbal meliputi naskah kepala berita ( Headline ), teks ( BodyCopy ), Slogan ( Keyword ).

a. Kepala Berita ( Headline )

Headline yang juga sebagai kepala berita / pesan, headline merupakan copy yang paling penting, dengan kalimat yang terdiri dari beberapa kata saja, ia harus mampu membuat audience tertarik pada tema atau produk yang ditawarkan pada iklan

ini. Headline digunakan sebagai penangkap perhatian utama ( eye catcher ) untuk menggugah kesadaran konsumennya ( Bedjo Riyanto, 2000 : 21 ).

b. Teks ( Body Copy )

Kegunaannya yakni memberikan uraian secara terperinci mengenai Informasi dari setiap objek pariwisata dan kebudayaan atau kesenian tradisional yang terdapat di propinsi Banten.

c. Slogan ( Keyword )

Slogan adalah baris kalimat penutup ( the pay – off line ), hal ini dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan citra perusahaan. Slogan dari Pariwisata Banten adalah “ The Future Tourism” .

2. Konsep Non Verbal a. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan karena sering dianggap sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata – kata ( Dendi Sudiana, 1996 : 37 ).

Ilustrasi dalam hal ini termasuk foto, dan rancang grafis yang membantu menciptakan kesan indah, unik dan menarik. Foto adalah rekaman visual suatu peristiwa yang diambil dengan kamera dan berlangsung cepat dan tepat.

Dengan menggunakan foto produk yang kita tawarkan bisa dilihat secara langsung oleh para khalayak, dengan foto iklan yang kita tampilkan terasa lebih eksklusif dan elegan.

Typografi adalah seni mengatur ( setting dan pengaturan ) huruf ( type ) dan kemudian mencetaknya ( Rhenald Kasali, 1995 : 90 ).

Typografi yang baik mengarah pada keterbacaan, dan kemenarikan dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan. ( Frank Jefkins, 1996 : 248 ).

Perencanaan typografinya harus mempertimbangkan karakteristik huruf yang sesuai dengan gaya audience, sedangkan pertimbangan lain adalah segi keindahan dan keterbacaannya. Jenis typografi yang digunakan adalah jenis huruf yang dapat menciptakan kesan kreatif dan dinamis. Arial adalah jenis font yang simple, mudah dibaca dapat terkesan formal tapi tidak terlalu serius atau ilmiah sehingga cocok untuk memberikan teks informasi pada sebuah media promosi. Flexure merupakan font dekoratif yang masih simple disini memberikan kesan tegas teks BANTEN tapi tidak kaku dan bersifat lebih dinamis. Crackhouse merupakan dekoratif font dengan efek pecah yang memberikan kesan atraktif jenis ini dapat menarik konsumen pada media promosi tertentu. Smudger LET font yang memiliki keunikan dan memberikan kesan gesit dan lincah. Ignacious font dengan lekukan yang memberikan kesan klasik tapi mudah dibaca.Typografi yang

digunakan dalam pembuatan media promosi Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Banten adalah :

· Arial ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ · Flexure ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

· Crackhouse

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

· Smuudger LET

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

· Ignacious

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

c. Warna

Penggunaan warna dalam konsep perencanaan promosi ini diambil berdasarkan warna – warna yang sudah ada dalam logo propinsi Banten yang memiliki arti tersendiri dari tiap – tiap warna, warna tersebut adalah :

· Merah : melambangkan keberanian

· Putih : melambangkan suci, arif dan bijaksana

· Kuning : melambangkan kemuliaan, lambang kejayaan dan

keluhuran

· Hitam : melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati

· Abu-abu : melambangkan ketabahan

· Biru : melambangkan kejernihan, kedamaian dan ketenangan

· Hijau : melambangkan kesuburan

Logo Propinsi Banten

Dari acuan warna – warna tersebut, dalam konsep desain media promosi pariwisata ini menggunakan warna yang tenang dan lembut, dari warna pokok yang telah ada. Warna – warna yang dominan adalah :

Green, C 100 M 0 Y 100 K Autumn Orange, C 0 M 40 Y 80 K 0

d. Tata Letak ( layout )

Layout adalah tata letak yaitu mempunyai arti kesatuan yang utuh dan terpadu dari komponen tipografi, ilustrasi, warna, tanda – tanda identifikasi yang ditempatkan dan disusun pada halaman. Ada 5 (lima) prinsip dasar desain :

e. Keseimbangan ( Balance )

Penataan unsur –unsur untuk mencapai suatu kesan kasatmata ( visual image ) atau penyebaran yang menyenangkan.

Penggunaan ukuran, kepekatan dan warna yang berbeda – beda dalam rangka menarik perhatian dan keterbacaan.

g. Perbandingan ( proportion )

Pertalian antara objek dan latar belakang yang keduanya tampak dan saling berinteraksi.

h. Alunan Pirsa ( gaze-motion )

Perataan judul, ilustrasi, naskah, dan tanda – tanda identifikasi yang sedemikian rupa dalam pengurutan paling logis.

i. Kesatuan ( unity )

Berbagai mutu keseimbangan, lawanan, perbandingan, dan alunan pirsa, digabungkan untuk pengembangan kesatuan pikir, penampilan, dan reka bentuk tata letak ( design in the layout ). ( Dendi Sudiana, 1986 : 29 )

Semua elemen – elemen pokok dalam layout iklan media cetak seperti naskah / teks / copy dan ilustrasi memerlukan suatu cara pengorganisasian untuk mencapai suatu kesatuan hubungan ( unity ) agar pesan ( message ) iklan dapat disampaikan secara efektif dan estetik. ( Bedjo Riyanto, 2000 : 26 ).

Dalam merumuskan dan menentukan ide / tema pokok yang akan kita sampaikan dalam iklan, harus didasarkan pada satu central theme saja. Hal ini berdasar pada kenyataan bahwa daya ingat manusia sangat terbuka, dan dengan menggunakan satu tema pokok saja memungkinkan pesan yang disampaikan akan lebih diingat oleh konsumen. Dan kenyataan membuktikan bahwa strategi promosi yang sukses selalu menggunakan satu tema pokok saja.

Setelah strategi kreatif ini disusun dan diketahui ide atau tema pesan apa yang akan disampaikan maka selanjutnya adalah bagaimana kita menyampaikannya kepada konsumen pesan tersebut sehingga dapat diterima dan menghasilkan respon konsumen sesuai yang diterima.

Cara penyampaian tema atau pesan iklan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan Rasional

Tema atau pesan disampaikan dengan menampilkan figur produk, data fungsional dengan sisi praktis, menguraikan fakta - fakta tentang produk dengan informasi yang lugas dan jujur.

2. Pendekatan Emosional

Tema dan pesan disampaikan melalui sentuhan perasaan atau emosi konsumen. Cara pendekatan ini sama sekali tidak mementingkan ciri / figure atau fakta – fakta tentang produk, tetapi lebih mementingkan pada pesan – pesan yang sedikit berlebihan. Dan memanjakan perasaan atau tergiur pada pesan yang disampaikan tersebut.

Dalam dokumen Pengantar Tugas Akhir (Halaman 30-37)

Dokumen terkait