• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Tugas Akhir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengantar Tugas Akhir"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

Pengantar Tugas Akhir

Republik Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan kebudayaan yang tersebar di setiap pulaunya. Dan tentu juga memiliki banyak sekali keindahan alamnya yang dapat dijadikan objek pariwisata. Pariwisata merupakan salah satu pendapatan negara yang tidak kalah pentingnya, dari sektor pariwisata inilah negara kita memperoleh devisa selain dari sektor ekspor migas dan nonmigas.

Dapat kita bayangkan apabila setiap propinsi yang ada di Indonesia memiliki objek – objek pariwisata yang cukup terkenal hingga ke mancanegara, maka semakin banyak pula negara kita menerima devisa dari wisatawan – wisatawan asing dan domestik.

(2)

diri dari ketegangan sekaligus menjaga kelestariannya serta mengalami ekosistem pariwisata, baik itu nusantara maupun dunia. Maka salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah mempromosikan pariwisata Indonesia dengan media yang efektif dan komunikatif. Dengan pendekatan pembangunan pariwisata ini, maka perlu adanya suatu pendekatan promosi yang bermula dari pihak pelanggan atau pembeli, perlu suatu organisasi atau badan usaha pariwisata untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi, sosiologi, ekonomi, dan bahkan politik. Sebagaimana dewasa ini kita saksikan di dunia, suatu latar belakang pengetahuan yang baik mengenai dasar – dasar promosi umum, sangat diperlukan sebelum melangkah dalam pendekatan promosi wisata, yang dapat dianggap sebagai satu proiritas dan spesialisasi dalam bidang pemasaran. (Salah Wahab, Ph D.1992, hal 26 )

Untuk itu juga dirasa perlu menciptakan kebijakan baru tentang promosi terpadu yang didalamnya menyangkut promosi yang merupakan salah satu bagian yang integral. Promosi yang berdaya guna adalah suatu teknik yang mampu mempengaruhi sejumlah orang – orang yang ingin datang untuk mengunjungi tempat yang dipromosikan, selain itu juga diperlukan adanya komunikasi dengan calon wisatawan dengan maksud untuk menarik dan menciptakan ” image” serta meyakinkan calon wisatawan tentang adanya daya tarik wisata yang perlu dikunjungi di suatu objek wisata dengan menyediakan fasilitas perjalanan dan pelayanan yang memungkinkan diperjalanan yang dapat dilakukan dengan aman, lancar dan nyaman, serta didukung oleh adanya fasilitas – fasilitas lain sebagai penunjang wisata budaya lainnya.

(3)

masyarakat. Untuk menjamin supaya pariwisata dapat berkembang secara baik dan berkelanjutan serta mendatangkan manfaat bagi manusia dan meminimalisasi dampak negatif yang mungkin timbul maka pengembangan pariwisata perlu didahului dengan kajian yang mendalam, yakni dengan melakukan penelitian terhadap semua sumber daya pendukungnya. Sumber daya yang dimaksud terdiri dari sumber daya alam, sumber daya budaya, dan sumber daya manusia.

Dari sekian banyak kebudayaan dan objek pariwisata yang ada di negara kita salah satunya adalah kebudayaan dan pariwisata yang ada di propinsi Banten, yang sebenarnya banyak sekali objek – objek wisata yang menarik dan belum terjamah oleh para wisatawan dalam negeri maupun luar negeri karena sedikitnya informasi dan promosi yang dilakukan oleh pemerintah, demikian juga kesenian tradisional Banten yang tak kalah bagusnya dengan kesenian tradisional dari daerah lain. Sebagai Propinsi yang tergolong baru, Banten mungkin belum cukup di kenal oleh semua lapisan masyarakat di seluruh nusantara tapi sebenarnya propinsi ini memiliki banyak sumberdaya alam dan pariwisata serta kesenian tradisional. Maka untuk menjadikan Propinsi Banten dikenal di seluruh pelosok nusantara dan mancanegara diperlukan media dan strategi untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata di Propinsi Banten.

B. Rumusan Masalah

Dengan mengemukakan permasalahan – permasalahan yang ada guna mencari pemecahan masalah dari persoalan yang menggerakkan atau untuk mencari penyelesaian masalah, maka penulis mengemukakan permasalahan sesuai dengan judul yang dipilih. Pokok permasalahan yang dibahas adalah :

(4)

oleh seluruh masyarakat yang ada di Banten khususnya dan Indonesia pada umumnya?

2. Bagaimana memilih media komunikasi visual yang tepat agar promosi sesuai sasaran yang diharapkan ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan promosi ini adalah :

1. Merancang Desain Komunikasi Visual untuk mampromosikan Pariwisata dan Kebudayaan Banten agar lebih dikenal oleh masyarakat yang ada di Propinsi Banten pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

2. Memilih media komunikasi visual yang tepat agar promosi sesuai dengan sasaran yang diharapkan.

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

1.Sejarah Propinsi Banten

(5)

Pada masa-masa itu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak merupakan dua kekuatan terbesar di Nusantara. Tahun 1524 - 1525 para pedagang Islam berdatangan ke Banten dan saat itulah dimulai penyebaran agama Islam di Banten. Sekitar dua abad kemudian berdiri Kadipaten Banten di Surosowan pada 8 Oktober 1526. Pada tahun 1552 - 1570 Maulana Hasanudin Panembahan Surasowan menjadi Sultan Banten pertama.

a. Kesultanan Banten

Kesultanan Banten berawal ketika Kesultanan Demak memperluas pengaruhnya ke daerah barat. Pada tahun 1524-1525, Sunan Gunung Jati bersama pasukan Demak menaklukkan penguasa lokal di Banten, dan mendirikan Kesultanan Banten yang berafiliasi ke Demak.

Anak dari Sunan Gunung Jati (Hasanudin) menikah dengan seorang putri dari Sultan Trenggono dan melahirkan dua orang anak. Anak yang pertama

bernama Maulana Yusuf. Sedangkan anak kedua menikah dengan anak dari Ratu Kali Nyamat dan menjadi penguasa Jepara.

Terjadi perebutan kekuasaan setelah Maulana Yusuf wafat (1570). Pangeran Jepara merasa berkuasa atas Kerajaan Banten daripada anak Maulana Yusuf yang bernama Maulana Muhammad karena Maulana Muhammad masih terlalu muda. Akhirnya Kerajaan Jepara menyerang Kerajaan Banten. Perang ini dimenangkan oleh Kerajaan Banten karena dibantu oleh para ulama.

(6)

Pelabuhan Banten telah menjadi pelabuhan internasional sehingga perekonomian bergelar Pangeran Ratu atau Pangeran Dipati. Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat sebagai sultan dengan gelar abdul Fathi Abdul Fatah. Nama Sultan Ageng Tirtayasa berasal ketika ia membangun keraton baru di dusun Tirtayasa di Kabupaten Serang.

Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa di Kesultanan Banten pada periode 1651 - 1682. Ia memimpin banyak perlawanan terhadap Belanda. Masa itu, VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten. Kemudian Tirtayasa menolak perjanjian ini dan menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka.

Saat itu, Sultan Ageng Tirtayasa ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan Islam terbesar. Di bidang ekonomi, Tirtayasa berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan membuka sawah-sawah baru dan mengembangkan irigasi. Di bidang keagamaan, ia mengangkat Syekh Yusuf sebagai mufti kerajaan danpenasehatsultan.

(7)

Sorosowan (Banten), Belanda membantu Sultan Haji dengan mengirim pasukan yang dipimpin oleh Kapten Tack dan de Saint Martin.

c. Banten Pasca Kemerdekaan.

Setelah memasuki masa kemerdekaan, muncul keinginan rakyat Banten untuk membentuk sebuah propinsi. Niatan tersebut pertama kali mencuat di tahun 1953 yang kemudian pada 1963 terbentuk Panitia Propinsi Banten di Pendopo Kabupaten Serang. Dalam pertemuan antara Panitia Propinsi Banten dengan DPRD-GR sepakat untuk memperjuangkan terbentuknya Propinsi Banten.

Pada tanggal 25 Oktober 1970 Sidang Pleno Musyawarah Besar Banten mengesahkan Presidium Panitia Pusat Propinsi Banten. Namun ternyata perjuangan untuk membentuk Propinsi Banten dan terpisah dari Jawa Barat tidaklah mudah dan cepat. Selama masa Orde Baru keinginan itu belum bisa direalisir.

Pada Orde Reformasi perjuangan masyarakat Banten semakin gigih karena mulai terasa semilirnya angin demokrasi dan isu tentang otonomi daerah. Pada 18 Juli 1999 diadakan Deklarasi Rakyat Banten di Alun-alun Serang yang

kemudian Badan Pekerja Komite Panitia Propinsi Banten menyusun Pedoman Dasar serta Rencana Kerja dan Rekomendasi Komite Pembentukan Propinsi Banten.

(8)

d. Banten Menjadi Propinsi

Provinsi ini dulunya bagian dari provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-undang no.23 tahun 2000. Wilayahnya mencakup sisi barat dari Provinsi Jawa Barat, yaitu Serang, Lebak, Pandeglang, Cilegon, dan Tangerang dengan Ibu Kota Serang.

Tanggal 17 Oktober 2000 Presiden Abdurrahman Wahid mengesahkan UU No. 23 Tahun 2000 tentang PBB. Sebulan setelah itu pada 18 Nopember 2000 dilakukan peresmian Propinsi Banten dan pelantikan Pejabat Gubernur H. Hakamudin Djamal untuk menjalankan pemerintah propinsi sementara waktu itu sebelum terpilihnya Gubernur Banten definitif. Pada tahun 2002 DPRD Banten memilih Dr. Ir. Djoko Munandar, MEng dan Hj. Atut Chosiyah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pertama.

Propinsi Banten terletak pada koordinat 5°7'50" - 7°1'11" LS dan 105°1'11" - 106°'12" BT dengan Ibukota Propinsi adalah Serang. Luas wilayahnya mencapai 9.160,70 km2 dengan jumlah penduduk 7. 451.300 Jiwa ( 2003 )

Ragam suku bangsa yang mendiami propinsi ini diantaranya: suku Banten, Sunda, Baduy, Jawa, dan Lampung, dan lain-lain. Adapun penyebaran agama yang dianut oleh masyarakat Banten adalah; Agama Islam (96,6%), Kristen (1,2%), Katolik (1%), Budha (0,7%), dan Hindu (0,4%). Bahasa komunikasi sehari-hari yang digunakan dalam masyarakat antara lain Bahasa Indonesia, Jawa-Banten, Sunda, dan Jawa.

(9)

Keindahan tak selamanya beriringan dengan rasa puas penikmatnya. Begitu pula wajah pariwisata di Banten. Di samping keindahan dan pesona alam yang menjanjikan, kurangnya sarana dan prasarana pendukung pariwisata pun kerap membuntuti kekecewaan para wisatawan. Hal ini diakui benar oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, H Sulaiman Affandi. Menurutnya, lemahnya pariwisata Banten karena belum tersedianya infrastruktur yang memadai bagi wisatawan. ''Kalau saja itu diperhatikan, arus wisatawan ke Banten akan deras melebihi derasnya ke obyek wisata di luar Banten,'' katanya. ''Karena Banten jaraknya sangat dekat dengan Jakarta, 'perkampungan' orang-orang berduit yang membutuhkan kenyamanan dan ketenangan. ( Republika minggu 24 Nopember 2002 hal 14 )

Sebenarnya Banten memiliki banyak sekali objek pariwisata yang sangat menarik dan mengesankan, bila ditinjau dari letak geografisnya, objek pariwisata terbentang dari utara Banten hingga ke selatan. Diantaranya ada yang terdapat paling ujung barat dari propinsi Banten.Secara garis besar pengembangan sektor pariwisata Banten terbagi dalam empat kawasan yaitu :

a. Kawasan Pantai Barat : wilayah Anyer, Labuan (Carita) dan Tanjung Lesung.

b. Kawasan Wisata Ziarah : Kompleks Banten Lama, Pelabuhan Karangantu, Kabupaten Serang, Cikadueun-Caringin, Kabupaten Pandeglang.

(10)

d. Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon : Kawasan ini tergabung dengan pulau-pulau kecil lainnya seperti Pu1au Panaitan, Handeu-leum dan Pulau Peucang.

1). Objek wisata alam dan pantai

a) Pantai Anyer

Daya tarik pantai Anyer diantaranya pesona menara Mercusuar, terletak di tepi jalan raya yang menghubungkan ke berbagai kawasan wisata Pantai Carita, di Desa Tambang Ayam, 35 km dari Kota Serang. Menara ini dibangun pada tahun 1885. Sepanjang pantai di sekitar menara sering dipergunakan untuk perlombaan mancing Selat Sunda setiap tahun. Pantai Anyer dilengkapi dengan fasilitas rekreasi dan akomodasi resort wisata Mambruk, Hotel Sol Elite Marbella, dan Krakatau Country Club, yang menyediakan sarana olahraga, restoran, pemandian air laut yang bersih, motor boat dan peralatan selam dengan pelayanan eklusif. Banyak pula rumah makan serta warung-warung di sepanjang pantai yang menyediakan makanan dan aneka souvenir.

) Cagar Alam Pulau Dua (Pulau Burung)

(11)

Afrika pernah datang ke pulau ini.Mencapai ke lokasi bisa dengan motor boat atau perahu layar dalam waktu 15-30 menit melalui Desa Sawah Luhur Kecamatan Kasemen. Daerah sekitar pulau dilengkapi jaringan telekomunikasi, jaringan lstrik dan sarana air bersih.

c) Pantai Carita

Pantai Carita memiliki panorama alam yang indah, pantai yang landai dengan ombak kecil. Di sepanjang pantai kerapkali menjadi tempat berbagai atraksi wisata seperti Festival Krakatau. Sebagian besar kawasan dipenuhi villa dan bungalow milik pribadi. Fasilitas jalan menuju ke lokasi melalui jalan negara dan propinsi yang dilengkapi dengan jaringan telekomunikasi, listrik dan air besih yang memadai.

d) Pantai Tanjung Lesung

Memiliki panorama pantai yang alami dan indah berpasir putih serta karang yang unik. Suasana dan kondisi kawasan wisata andalan Kabupaten Pandeglang ini cocok untuk kegiatan olahraga air (snorkling, diving dan jetsky). Terletak di sebelah Barat wilayah Pandeglang. Kondisi air tenang dan jernih. Di bagian Utara dari tanjung merupakan daerah perbukitan yang tidak

(12)

jaringan telekomunikasi dengan fasilitas layanan telekomunikasi interlokal dan internasional (SLI), jaringan listrik dan sarana air bersih.

e) Pantai Karangbolong

Pantai Karangbolong yang terlertak 50 Km dari kota Serang atau 140 Km dari kota Jakarta, berada di pinggir Jalan Raya Anyer - carita, merupakan kawasan rekreasi pantai dimana terdapat sebuah karang besar yang tengahnya berlubang secara alamiah dengan posisi menghadap ke laut lepas. Kemungkinan besar karang bolong ini terjadi karena letusan gunung Karakatau pada tahun 1883. Di bagian puncaknya terdapat kupel peninjauan dan hutan mini sebagai tempat beristirahat dan sambil menikmati pemandangan laut lepas.

f) Pemandian Air Panas Batukuwung

Terletak di kaki gunung Karang, tepatnya di desa Citasuk Kecamatan Padarincang,

dapat dijangkau dengan berbagai kendaraan sekitar 35 Km ke selatan kota Serang, atau dapat juga melalui jalur Anyer - Cinangka - Batukuwung. Di tempat ini Anda bisa menikmati mandi air panas beryodium tinggi. tanpa belerang atau mandi air dingin serta kolam renang. Atau dapat pula

berekreasi disekitarnya untuk menikmati kesegaran alam lingkungannya yang masih segar.

(13)

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan cagar alam dan suaka margasatwa, terdiri dari gugusan Pulau Peucang; Handeuleum dan Panaitan dan gunung Honje.Ciri khas dan kekayaan taman nasional ialah menjadi tempat berkembang berbagai jenis satwa liar yang dilindungi. Seperti badak bercula satu, rusa, mancak, banteng, primata, babi hutan, kucing, rase, lemur dan aneka jenis burung. Menuju ke lokasi bisa lewat darat melalui Kecamatan Panimbang (batas timur taman nasional) menyusuri jalan propinsi. Atau lewat laut, menuju Pulau Peucang, Handeuleum dan Pulau Panitan. Kawasan ini dilengkapi jaringan telekomunikasi, listrik dan air bersih dengan akomodasi penginapan Tamanjaya, penginapan Flora dan penginapan fauna (Pulau Peucang), Penginapan Handeuleum (Pulau Handeuleum). Juga tersedia akomodasi jasa informasi, pemandu wisata dan fasilitas kapal kecil.

h) Mercusuar Anyer Kidul

Mercusuar setinggi 75.5 M dengan 18 lantai ini dibangun pada tahun 1885 atau 2 tahun setelah Gunung Krakatau meletus. Dinding baja setebal 2,5 Cm pada lantai II dan 12 Mercusuar ini terdapat lubang setebal 2m. Dalam sejarah Indonesia, Anyer Kidul sangat dikenal karena Gubernur Jendral Daendels pada tahun 1811 mengawali pembangunan jalan di Pulau Jawa sepanjang 1.000 Km dimulai dari Anyer Kidul ini sampai Panarukan ujung Timur Jawa Timur.

i) Pulau dan Anak Gunung Krakatau

(14)

hamparan pasir yang indah. Kawasan ini cocok untuk pengembangan Wisata Bahari dan olahraga air seperti diving dan lain-lain.

2) Objek Wisata Sejarah dan Budaya

a) Mesjid Agung Banten

Mesjid ini memliliki nilai sejarah yang tinggi di kawasan Banten. Mesjid ini didirikan oleh Sultan Maulana Yusuf Putera Sultan Maulana Hasanudin atau cucu Sunan Gunung Jati Cirebon pada tahun 1566 M Mesjid ini letaknya Cuma 10 km dari Serang dan dapat dicapai dengan berbagai kendaraan darat, baik kendaraan bermotor maupun kereta api. Obyek wisata ini bisanya dipadati pengunjug pada hari-hari besar keagamaan Islam, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan Maulud.

Di bagian selatan mesjid ini terletak sebuah bangunan tambahan yang disebut Tiyamah, yang dibangun dengan gaya arsitektur Belanda kuno oleh Hendrik Lucas Cardeel, seorang arsitektur Belanda beragama Islam. Di halaman depan Masjid berdiri dengan megah sebuah menara yang dibangun antara tahun 1560-1570 (KC Crucq) dengan model konstruksi padat dan tangga naik menyerupai goa, yang dibangun dengan bantuan Cek Ban Cut,

seorang Arsitek bangsa Mongolia.

(15)

Letaknya berdekatan sekali dengan Masjid Agung Banten, menghadap ke Utara. Bangunan Keraton tersebut saat ini sudah hancur, yang masih nampak hanyalah sisa-sisa berupa pondasi, sisa-sia bangunan kolam pemandian keluarga sultan yang dikenal dengan sebuah Pancuran emas, dan bekas sebuah kolam pemandian keluarga Sultan yang dikenal dengan pancuran emas, dan sebuah kolam taman dengan sebuah bangunan bale kambangnya.

c) Museum Situs Kepurbakalaan Banten

Musium ini menyimpan seluruh benda purbakala dan benda-benda budaya Banten Lama. Musium ini berada persis di depan Masjid Agung Banten. Selain dipergunakan untuk menyimpan benda-benda sejarah, musium ini juga sering digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan menambah wawasan pengetahuan masyarakat.

d) Meriam Ki Amuk

Meriam yang berhasil direbut dari pemerintahan Belanda ini merupakan yang pertama dimiliki Sultan Banten. Pada bagian atas moncong meriam ini terdapat prasasti dengan hurup Arab, yang bunyinya: "Akibat'l Khairisalamtu'l Imani." Dan menunjuk pada tahun caka 1450.

(16)

"Kaibon" berasal dari kata Ka-Ibu-an, yang mengandung arti bahwa Keraton ini diperuntukan bagi Ibunda Sultan. Pada saat Sultan Muhammad Rafiudin seharusnya sudah memimpin untuk menggantikan pemerintahan ayahnya yang mangkat yaitu Sultan Muhammad Syafiudin, ketika itu beliau masih berusia 5 bulan, sehingga untuk melanjutkan pemerintahan Banten pada waktu itu, Ibunda Sultan Rafiudin yang bernama Ratu Asiyah menggantikan kedudukan putra mahkota sampai Sultan dewasa. Oleh karena itulah maka Keraton ini dinamakan Kaibon. Letaknya kurang lebih satu Km sebelum masjid Agung Banten, atau tepatnya berlokasi di kampung Kroya. Bersamaan dengan penghapusan Kesultanan Banten tahun 1813, Keraton Kaibon ini dibongkar oleh pemerintah Hindia Belanda di bawah pimpinan Daendels, batu bata dan bahan – bahan bangunan lainnya masih bisa dipakai di boyong ke kota Serang untuk dimanfaatkan membangun kresidenan, kabupaten dan beberapa gedung lainnya. Sehingga yang ada kini hanyalah puing – puing reruntuhan keraton kaibon.

f) Klenteng China

Klenteng yang dibangun pada masa awal kerajaan Banten ini berada lebih kurang 50 m disebelah barat benteng Speelwijk. Klenteng yang diperkirakan tertua di Indonesia ini selain digunakan untuk beribadah bagi umat Budha, juga sering dimanfaatkan pengunjung dai berbagai kota besar di Indonesia untuk mencoba membaca peruntungan hidupnya.

(17)

Tasikardi atau danau buatan (Tasik = Danau, Kardi = buatan) yang terletak tidak jauh dari mesjid Agung Banten dan dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf ini, kini banyak dikunjungi wisatawan baik yang ingin berekreasi maupun yang ingin melihat sisa-sisa kejayaan masa lalu. Danau seluas 5 Ha yang seluruh dasar alasnya dilapisi dengan ubin bata ini di tengahnya terdapat sebuah "pulau" berbentuk segi empat, yang pada masa kejayaanya dulu di gunakan sebagai tempat rekreasi keluarga sultan. Pada masa itu, air Tasikardi ini selain di gunakan untuk mengairi pesawahan yang ada di sekitarnya, juga dimanfaatkan untuk keperluan seisi keraton Surosowon melalui pipa-pipa di dua tempat penyaringan yang dikenal dengan sebutan pengindelan Abang (penyaringan Merah) dan Pengindelan Putih (penyaringan Putih).

h) Pelabuhan Karangantu

Di Pelabuahan ini, pada bulan Oktober atau Nopember pesta "Raut Laut". Selain sebagai adat nelayan, pesta laut tersebut sekaligus untuk mengenang kejayaan masa lalu, karena pada abad ke XIV Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang paling ramai sebelum Pelabuhan Sunda Kelapa di Batavia. Pada jamannya, pelabuhan terbesar di Kabupaten Serang ini banyak disinggahi kapal-kapal Persia, Cina, Arab, Portugis, Inggris dan Belanda yang mengadakan hubungan dagang dengan Kesultanan Banten.

(18)

Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan cagar budaya Pegunungan Kendeng, seluas 5.101,85 ha di daerah Kanekes. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan, yaitu tanah titipan dari nenek moyang yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak, tidak boleh diakui sebagai hak milik pribadi.

Suku Baduy merupakan suku asli banten yang masih menjaga tradisi anti modernisme. Setiap Bulan April sampai Mei daerah Baduy tertutup bagi orang luar yang hendak berkunjung. Saat itu sedang diadakan upacara adat Kawalu, semacam hari raya besar keagamaan bagi masyarakat Suku Baduy Rawayan dan Ngalaksa. Menuju ke lokasi melalui jalan Kabupaten sampai ke Leuwidamar, dilanjutkan melalui jalan setapak sejauh 10 km dari kampung Ciboleger, Desa Cibungur dengan kondisi jalan berbukit dan curam.

3.Kesenian dan Kebudayaan Propinsi Banten

(19)

Masyarakat Banten yang berjumlah kurang lebih 7.500.000 orang, mayoritas beragama Islam dan memiliki akar spiritual yang kuat, sehingga seni dan budaya masyarakatnya banyak dipengaruhi oleh budaya Agama Islam.

Selain Islam, seni dan budaya Banten dipengaruhi pula oleh budaya China, Budha, Jawa dan Sunda serta Arab, yang dipadukan dan dikemas oleh masyarakat Banten menjadi suatu pertunjukan yang dinamis dan aktraktif.

Setiap Kabupaten dan Kota yang ada di wilayah Propinsi Banten memiliki kesenian dan kebudayaan masing – masing. yaitu :

a. Kab Pandeglang

1). Padingdang

(20)

b. Kab Lebak

1). Dogdog Lojor

Kesenian ini bermula dari usaha seorang Resi (Pendeta) yang ingin mendamaikan dua kerajaan yang saling bermusuhn di daerah Banten Selatan, yaitu dengan cara menciptakan peralatan musik dari bambu sebanyak empat buah, kemudian berkembang menjadi 6 buah dan Dogdog yang terbuat dari bambu bentuknya kecil tetapi panjang, dimainkan oleh 8 orang yang saling berlawanan diselingi dengan nyanyian dan sindiran. Sehingga membuat para Raja lupa akan pertengkarannya. Kemudian bersama-sama melihat pertunjukan kesenian yang dimainkan oleh para Cantrik (murid) Resi tersebut. Kesenian inilah yang kemudian berkembang hingga sekarang yang kita kenal dengan Kesenian Dogdog Lojor. Kesenian ini terdiri dari : Tari pak Tani, Tari Tani, Tari Rengkong Padi, Lesung Gender, Angklung Dogdog Lojor dan Tari Dogdog.

c. Kab Tangerang

1). Calung

(21)

2). Cokek

Cokek berkembang di daerah Betawi yang merupakan kesenian kahas daerah. Kaesenian ini merupakan perpaduan antara Cina dan Sunda hingga mempunyai keunikan tersendiri. Cokek berkembang di daerah perbatasan Kabupaten dan Kota Tangerang sehingga pengaruh daerah Betawi masih dominan.

d. Kab Serang

1). Debus

Seni Debus ialah seni asli daerah Banten. Seni ini semula dikembangkan oleh salah seorang Sultan di Banten. Kegunaannya untuk menjaga keamanan/pertahanan. Oleh Karena itu seni debus ini mempertunjukan kekebalan semata-mata. Dan sampai sekarang seni Debus masih dapat bertahan dan digemari masyarakat. Di dalam pertunujukannya akan dimainkan antara lain Gembrung, yang merupakan pembukaan awal permainan dengan membunyikan tetabuhan. Beluk ; suara melengking histeris, menandakan acara permainan sudah mulai menghangat untuk mencapai tingkat yang agak berat. Pencak : Pencak ini hampir tidak ada bedanya dengan Pencak Silat, bisa dilakukan secara tunggal maupun berpasangan.

(22)

Tirtayasa kesenian ini dipakai untuk membangkitkan semangat pejuang dan rakyat Banten melawan penjajahan yang dilakukan Belanda.

Konon, kesenian bela diri Debus berasal dari seni bela diri daerah Al Madad. Lama kelamaan seni bela diri ini berkembang dan tumbuh subur di kalangan masyarakat Banten sebagai seni hiburan rakyat, walaupun inti pertunjukannya masih kental diwarnai oleh garakan-gerakan seni bela diri dan pemakaian senjata. Kesenian Debus yang menitikberatkan kekebalan seseorang terhadap serangan benda tajam ini selalu menggunakan semacam senjata yang disebut Debus

Debus dalam bahasa Arab berarti senjata tajam dari besi yang ujungnya runcing dan memiliki hulu bundar. Dengan alat ini tubuh pemain debus dilukai, yang biasanya tidak dapat ditembus walaupun hulu debus dipukul berkali-kali oleh orang lain. Atraksi-atraksi kekebalan badan yang menakjubkan merupakan variasi lain dalam pertunjukkan Debus.

Dalam atraksi ini, setiap pemain harus memenuhi persayaratan-persyaratan yang cukup berat. Mereka dituntut beriman kuat dan yakain akan ajaran Islam. Pemain debus tidak boleh minum minuman keras, main judi, main wanita, atau mencuri. Selain itu pemain tidak boleh ragu-ragu dalam melaksanakan semua tindakan yang berbahaya. Pelanggaran terhadap salah satu persyaratan akan membahayakan jiwa pemain itu sendiri.

e. Kota Tangerang

(23)

Singa Batu, model dari Ciok Say ini ada bermacam-macam. Tapi yang utama mengikuti dua aliran, yaitu aliran utara dan aliran selatan, Aliran utara yang dimaksud adalah utara sebelah utara Sungai Yang Zi. Bentuknya Garang, badannya tegak, mulutnya persegi, seperti yang kita lihat di kompleks istana kekaisaran di Beijing. Sedangkan aliran selatan adalah yang terdapat di sebelah selatan Sungai Yang Zi, bentuknya lebih bervariasi, lebih luwes, tapi kurang gagah. Aliran selatan inilah yang dominan di klenteng-klenteng di Indonesia, terutama di kota Tangerang termasuk Tay Kak Sie. Bentuk Singa ini aneh sekali, tidak mirip sama sekali dengan wujud singa sebenarnya. Maklum di Tiongkok tidak ada Singa. Bentuk Singa Batu itu diambil dari Anjing Peking Say, yang pada waktu itu merupakan peliharaan kaisar dan hanya di Keraton saja, karena dianggap suci.

f. Kota Cilegon

1). Bendrong Lesung

(24)

4. Letak Geografis dan Ekosistem

Posisi Geografis Provinsi Banten berada antara 5°7'50" - 7°1'11" LS dan 105°1'11" - 106°'12" BT, dengan luas wilayah 9.160,70 km2. Posisinya sangat strategis sebagai penghubung jalur perdagangan Sumatera - Jawa. Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, Sebelah Barat dengan Selat Sunda, serta di bagian Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sehingga wilayah ini mempunyai sumber daya laut yang potensial.

Sedangkan ekosistem wilayah Banten pada dasarnya terdiri dari :

a. Lingkungan Pantai Utara yang merupakan ekosistem sawah irigasi teknis dan setengah teknis, kawasan pemukiman dan industri.

b. Kawasan Banten Bagian Tengah berupa irigasi terbatas dan kebun campur, sebagian berupa pemukiman pedesaan. Ketersediaan air cukup dengan kuantitas yang stabil.

c. Kawasan Banten sekitar Gunung Halim-Kendeng hingga Malingping, Leuwi-dmar, Bayah berupa pegunungan yang relatif sulit untuk di akses, namun menyimpan potensi sumber daya alam.

(25)

e. Ujung Kulon sebagai Taman Nasional Konservasi Badak Jawa (Rhini Sondaicus).

f. DAS Cibaliung - Malingping, merupakan cekungan yang kaya air tetapi belum dimanfaatkan secara efektif dan produktif. Sekelilingnya berupa bukit-bukit bergelombang dengan rona lingkungan kebun campur dan talun, hutan rakyat yang tidak terlalu produktif.

5. Iklim dan Curah Hujan

Iklim wilayah Banten sangat dipengaruhi Angin Monson (Monson Trade) dan Gelombang La Nina atau El Nino. Saat musim penghujan (Nopember - Maret) cuaca didominasi oleh angin barat (dari Sumatera Hindia sebelah selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan. Pada musim kemarau (Juni - Agustus), cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan wilayah Banten mengalami kekeringan yang kerasterutama di wilayah bagian selatan, terlebih lagi bila berlangsung El Nino.

(26)

B. Target

1. Target Karya

Setelah mengetahui permasalahan dan identifikasi tentang kebudayaan dan pariwisata Propinsi Banten, maka diperlukan aktifitas promosi melalui media komunikasi untuk lebih mengutamakan target audiensi yang ingin dicapai :

(27)

11) Kartu Pos

Untuk mencapai tujuan yang optimal dengan jangkauan sasaran khalayak yang seoptimal mungkin, maka khalayak sasaran yang dituju dibagi atas geografis, demografis, dan psikografis.

(28)

- kelompok industriawan atau pengusaha yang bergerak dalam

- Umum dari berbagai golongan sosial, pendidikan, dan agama.

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Promosi Pariwisata

(29)

perilaku sosial, pariwisata sebagai fenomena geografis, pariwisata sebagai sumber daya, pariwisata sebagai bisnis, dan pariwisata sebagai industri. ( Smith, 1989 ). Pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan dan aspek substansial yaitu sebuah aktivitas manusia ( Kuntowijoyo, 1991 ).

Dilihat dari sisi kelembagaannya, pariwisata merupakan lembaga yang dibentuk sebagai upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan rekreatifnya. Sebagai sebuah lembaga, pariwisata dapat dilihat dari sisi manajemennya, yakni bagaimana perkembangannya, mulai dari direncanakan, dikelola, sampai dipasarkan pada pembeli, yakni wisatawan.

B. Positioning

Dari definisi pariwisata diatas yang menjelaskan kegiatan pariwisata yang mencakup berbagai aspek, mulai dari direncanakan sampai dipasarkan kepada para wisatawan, sebagaimana sebuah produk bahwa pariwisata juga harus dipasarkan melalui media yang menunjangnya.

Positioning yaitu sebuah inti dari segala sesuatu yang kita inginkan agar dipikirkan, dipasarkan dan dipercaya oleh khalayak sasaran mengenai produk kita, dimana kita yakin akan dapat membedakannya dari produk – produk lain yang sejenis. Upaya ini dianggap perlu karena situasi maysarakat atau konsumen sudah over commucated. ( Rhenald Kasali, 1995 : 157 ).

(30)

menempatkan pariwisata dan kebudayaan Propinsi Banten sebagai pariwisata yang menarik, dan kebudayaan yang unik.

C. Strategi Kreatif

Propoinsi Banten yang tergolong baru diantara propinsi – propinsi yang ada di Indonesia adalah memiliki banyak sumber daya alam yang belum terkelola dengan baik dan juga objek pariwisata yang sebenarnya sangat menarik jika dikelola dan dipromosikan dengan tepat.

Sesuai dengan tugas pokok Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Banten yaitu :

1. Merumuskan rencana strategis pembinaan dan promosi pariwisata 2. Merumuskan kebijakan dibidang promosi Kebudayaan dan pariwisata

3. Memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan dinas kebudayaan dan pariwisata

4. Memberikan informasi, saran dan pertimbangan dibidang kebudayaan dan Kepariwisataan kepada Gubernur sebagai bahan kebijakan dan atau pembuatan keputusan dibidang promosi

5. Merumuskan kebutuhan pegawai dibidang kebudayaan dan pariwisata berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku

6. Mengadakan hubungan kerjasama dengan unit kerja pemerintah maupun swasta dibidang pembinaan dan promosi kebudayaan dan Kepariwisataan 7. Memberikan masukan kepada gubernur bagi pengangkatan pegawai dalam

jabatan tertentu dalam lingkungan dinas sesuai dengan peraturan yang berlaku 8. Melaksanakan tugas dekonsentrasi dan pembantuan

(31)

10.Mengendalikan anggaran dinas

11.Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan dinas

12.Melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas-tugas dinas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah

13.Melaksanakan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan fungsi dan tugasnya. ( Disparda Prov Banten ).

Untuk merumuskan rencana strategis pembinaan dan promosi pariwisata, pertimbangan yang diambil dalam pembuatan promosi periklanan Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Banten berdasarkan rumus AIDCA yaitu attention, Interst, desire, conviction, dan action ( Rhenald Kasali, 1992 : 11 ).

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka unsur – unsur pendukung desain secara keseluruhan dalam menentukan bentuk visual adalah sebagai berikut :

1. Konsep Verbal

Konsep Verbal meliputi naskah kepala berita ( Headline ), teks ( BodyCopy ), Slogan ( Keyword ).

a. Kepala Berita ( Headline )

(32)

ini. Headline digunakan sebagai penangkap perhatian utama ( eye catcher ) untuk menggugah kesadaran konsumennya ( Bedjo Riyanto, 2000 : 21 ).

b. Teks ( Body Copy )

Kegunaannya yakni memberikan uraian secara terperinci mengenai Informasi dari setiap objek pariwisata dan kebudayaan atau kesenian tradisional yang terdapat di propinsi Banten.

c. Slogan ( Keyword )

Slogan adalah baris kalimat penutup ( the pay – off line ), hal ini dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan citra perusahaan. Slogan dari Pariwisata Banten adalah “ The Future Tourism” .

2. Konsep Non Verbal a. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan karena sering dianggap sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata – kata ( Dendi Sudiana, 1996 : 37 ).

Ilustrasi dalam hal ini termasuk foto, dan rancang grafis yang membantu menciptakan kesan indah, unik dan menarik. Foto adalah rekaman visual suatu peristiwa yang diambil dengan kamera dan berlangsung cepat dan tepat.

Dengan menggunakan foto produk yang kita tawarkan bisa dilihat secara langsung oleh para khalayak, dengan foto iklan yang kita tampilkan terasa lebih eksklusif dan elegan.

(33)

Typografi adalah seni mengatur ( setting dan pengaturan ) huruf ( type ) dan kemudian mencetaknya ( Rhenald Kasali, 1995 : 90 ).

Typografi yang baik mengarah pada keterbacaan, dan kemenarikan dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan. ( Frank Jefkins, 1996 : 248 ).

Perencanaan typografinya harus mempertimbangkan karakteristik huruf yang sesuai dengan gaya audience, sedangkan pertimbangan lain adalah segi keindahan dan keterbacaannya. Jenis typografi yang digunakan adalah jenis huruf yang dapat menciptakan kesan kreatif dan dinamis. Arial adalah jenis font yang simple, mudah dibaca dapat terkesan formal tapi tidak terlalu serius atau ilmiah sehingga cocok untuk memberikan teks informasi pada sebuah media promosi. Flexure merupakan font dekoratif yang masih simple disini memberikan kesan tegas teks BANTEN tapi tidak kaku dan bersifat lebih dinamis. Crackhouse merupakan dekoratif font dengan efek pecah yang memberikan kesan atraktif jenis ini dapat menarik konsumen pada media promosi tertentu. Smudger LET font yang memiliki keunikan dan memberikan kesan gesit dan lincah. Ignacious font dengan lekukan yang memberikan kesan klasik tapi mudah dibaca.Typografi yang

(34)

· Smuudger LET

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

· Ignacious

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

c. Warna

Penggunaan warna dalam konsep perencanaan promosi ini diambil berdasarkan warna – warna yang sudah ada dalam logo propinsi Banten yang memiliki arti tersendiri dari tiap – tiap warna, warna tersebut adalah :

· Merah : melambangkan keberanian

· Putih : melambangkan suci, arif dan bijaksana

· Kuning : melambangkan kemuliaan, lambang kejayaan dan

keluhuran

· Hitam : melambangkan keteguhan, kekuatan dan ketabahan hati

· Abu-abu : melambangkan ketabahan

· Biru : melambangkan kejernihan, kedamaian dan ketenangan

· Hijau : melambangkan kesuburan

(35)

Logo Propinsi Banten

Dari acuan warna – warna tersebut, dalam konsep desain media promosi pariwisata ini menggunakan warna yang tenang dan lembut, dari warna pokok yang telah ada. Warna – warna yang dominan adalah :

Green, C 100 terpadu dari komponen tipografi, ilustrasi, warna, tanda – tanda identifikasi yang ditempatkan dan disusun pada halaman. Ada 5 (lima) prinsip dasar desain :

e. Keseimbangan ( Balance )

Penataan unsur –unsur untuk mencapai suatu kesan kasatmata ( visual image ) atau penyebaran yang menyenangkan.

(36)

Penggunaan ukuran, kepekatan dan warna yang berbeda – beda dalam rangka menarik perhatian dan keterbacaan.

g. Perbandingan ( proportion )

Pertalian antara objek dan latar belakang yang keduanya tampak dan saling berinteraksi.

h. Alunan Pirsa ( gaze-motion )

Perataan judul, ilustrasi, naskah, dan tanda – tanda identifikasi yang sedemikian rupa dalam pengurutan paling logis.

i. Kesatuan ( unity )

Berbagai mutu keseimbangan, lawanan, perbandingan, dan alunan pirsa, digabungkan untuk pengembangan kesatuan pikir, penampilan, dan reka bentuk tata letak ( design in the layout ). ( Dendi Sudiana, 1986 : 29 )

Semua elemen – elemen pokok dalam layout iklan media cetak seperti naskah / teks / copy dan ilustrasi memerlukan suatu cara pengorganisasian untuk mencapai suatu kesatuan hubungan ( unity ) agar pesan ( message ) iklan dapat disampaikan secara efektif dan estetik. ( Bedjo Riyanto, 2000 : 26 ).

Dalam merumuskan dan menentukan ide / tema pokok yang akan kita sampaikan dalam iklan, harus didasarkan pada satu central theme saja. Hal ini berdasar pada kenyataan bahwa daya ingat manusia sangat terbuka, dan dengan menggunakan satu tema pokok saja memungkinkan pesan yang disampaikan akan lebih diingat oleh konsumen. Dan kenyataan membuktikan bahwa strategi promosi yang sukses selalu menggunakan satu tema pokok saja.

(37)

Cara penyampaian tema atau pesan iklan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan Rasional

Tema atau pesan disampaikan dengan menampilkan figur produk, data fungsional dengan sisi praktis, menguraikan fakta - fakta tentang produk dengan informasi yang lugas dan jujur.

2. Pendekatan Emosional

Tema dan pesan disampaikan melalui sentuhan perasaan atau emosi konsumen. Cara pendekatan ini sama sekali tidak mementingkan ciri / figure atau fakta – fakta tentang produk, tetapi lebih mementingkan pada pesan – pesan yang sedikit berlebihan. Dan memanjakan perasaan atau tergiur pada pesan yang disampaikan tersebut.

D. Perencanaan Media

Penggunaan bentuk media tertentu untuk mempublikasikan suatu iklan, biasanya tergantung pada tujuan iklan itu sendiri. Pengukuran suatu media yang efektif sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai macam cara dan perhitungan. Semua jenis media pada dasarnya dapat saling diperbandingkan berdasarkan pada faktor – faktor tertentu. Media – media yang dipilih dengan pertimbangan keefektivannya. Dalam promosi ini dipilih media –media berikut ini :

1. Media lini atas ( above the line media ):

(38)

Alasan pemilihan media : Karena berukuran besar, ditempatkan di tempat strategis dan bentuknya yang menarik akan sangat mengundang perhatian calon pengunjung.

Penempatan : Di jalan raya, jalur menuju daerah wisata.

Billboard

b. Iklan Majalah

Alasan pemilihan media : Memberikan informasi cukup lengkap pada pembaca dan menambah kesan elegan bagi konsumen maupun produk yang di iklankan.

Penempatan : Iklan ini akan ditempatkan di majalah wisata, keluarga, dan Majalah Flora dan Fauna.

(39)

Alasan pemilihan media : Karena koran adalah media yang mudah di dapat khalayak umum dari koran orang banyak mendapatkan informasi apapun.

Penempatan : Koran daerah seperti Radar Banten, dan Suratkabar lainnya yang dipandang cocok dengan promosi ini.

Iklan Koran ( Pantai Tanjung Lesung )

d.Spanduk

Alasan pemilihan media : karena diletakkan di tempat strategis dan singkat isinya sehingga orang mudah mengetahui.

Penempatan : Tempat objek wisata dan jalan – jalan yang menuju daerah wisata.

Spanduk

(40)

a. Logo

(41)

identitas, begitu juga dengan Amplop. Kop dan Amplop juga merupakan bentuk identitas, dari pariwisata Banten.

Penempatan : di Instansi Pemerintah dan Toko Buku

Amplop

Kop Surat

c. Booklet

Alasan pemilihan media : selain lain lengkap informasi wisata yang bisa didapatkan dari booklet, bentuknya yang kecil cenderung praktis dibawa kemanapun.

Penempatan : Kantor instansi pemerintah, dan tempat wisata.

Cover Isi

(42)

Alasan pemilihan media : karena memiliki daya promosi yang praktis baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan, dengan desain yang menarik dan mudah di mengerti.

Penempatan : di pinggir jalan ( Out Door ) dan tempat fasilitas umum seperti Hotel, Restoran, Kantor Instansi Pemerintah yang berhubungan dengan pariwisata dan Biro Perjalanan Wisata ( In Door ).

Poster Anyer ( In Door )

Poster Debus ( Out Door )

Poster Baduy ( In Door )

(43)

Alasan pemilihan media : dapat dijadikan media pengenal wisata banten kepada orang lain dengan berkirim kartu pos.

Penempatan : Kantor Pos, dan toko buku.

( Tampak Depan ) ( Tampak Belakang )

f. Jam meja

Alasan pemilihan media : setiap orang pasti akan melihat dan membutuhkan jam, tentu hal ini dapat dimanfaatkan sebagai media promosi dan sekaligus dijadikan kenangan.

Penempatan : toko sovenir, dan tempat – tempat wisata.

Jam Meja

(44)

Alasan pemilihan media : bentuknya yang selebaran kertas kecil dapat menghemat biaya dan efektif untun media promosi.

Penempatan : dibagikan ke setiap khalayak umum

Flyer

Media ini dibuat untuk mempublikasikan pertunjukan Kesenian Tradisional Debus yang akan di selenggarakan di Kota Serang.

h. Kaos ( T – Shirt )

Alasan pemilihan media : kaos juga merupakan perwakilan aspirasi jiwa seseorang dengan tulisan dan gambar yang ada di kaos, dengan desain kaos yang di buat untuk promosi wisata Banten, orang akan memiliki kesan tersendiri tentang Banten dan juga promosi kepada orang lain.

Penempatan : dijual di tempat wisata.

Tampak Depan Tampak Belakang

(45)

Alasan pemilihan media : begitu juga dengan kalender setiap orang juga membutuhkannya, disamping melihat tanggal orang juga akan tertarik melihat gambar yang ada di kalender.

Penempatan : Kantor Instansi Pemerintah, dan tempat wisata.

Cover Isi

j. Paper bag

Alasan pemilihan media : Paper Bag berguna untuk wadah berbelanja sovenir, dan juga terdapat logo sebagai promosi.

Penempatan : toko sovenir dan Kantor Instansi Pemerintah.

Paperbag

(46)

Alasan pemilihan media : sticker merupakan kebanggaan tersendiri dan juga sebagai identitas sekaligus untuk media promosi.

Penempatan : tempat wisata dan di toko sovenir.

Sticker

l. Kartu Nama

Alasan pemilihan media : Kartu Nama dapat digunakan unutk media “kenalan” kepada orang lain dan juga sebagai salah satu promosi kecil kepada orang lain.

Kartu Nama

m. Nootbook

Alasan Pemilihan media : Notebook digunakan orang untuk mencatat hal – hal yang penting agar mudah di ingat.

(47)

Cover Isi

BAB IV

VISUALISASI

A. Media lini bawah ( bellow the line media )

1. Logo

Banten

The Future Tourism

Gagasan Logo di dapat dari inspirasi kubah menara Mesjid Agung Banten, yang merupakan symbol khas dan sudah merupakan identitas dari daerah Banten

Ilustrasi : Kubah Menara Mesjid Agung Banten yang di modifikasi sehingga menjadi bentuk yang unik, dan terdapat sekilas bayangan huruf “B” yaitu huruf awal dari kata Banten sehingga seolah –olah membelah kubah.

Typografi : Flexure ( untuk kata “Banten” )

(48)

The Future Tourism ( Slogan ) Proses : Corell Draw 11, FreeHand MX

2. Kop Surat

Ukuran : 21 ´ 29,7 cm

Ilustrasi : Artistik Grafis, Logo

Teks : Instansi, Keterangan Alamat

Typografi : Arial, Ignacious

Proses : Corel Draw 11

Teknik : Offset

(49)

3. Amplop

Ukuran : 11 ´ 23 cm

Ilustrasi : Artistik Grafis, Logo

Teks : Instansi, Keterangan Alamat

Typografi : Smudger LET

Proses : Corel Draw 11

Teknik : Offset

(50)

4. Booklet

Ukuran : 17 ´ 12 cm

Ilustrasi : Masjid, Menara, Pantai, Badak, Alam, Logo

Teks : Slogan, Instansi, Keterangan Alamat

Typografi : Smudger LET, Flexure, Arial

Proses : Photoshop 7, Corel Draw 11

Teknik : Offset

(51)

5. Poster

a. Poster Anyer ( In door )

Ukuran : A2 ( 42 ´ 59,4 cm )

Ilustrasi : Pantai Anyer, Jetski, Mercusuar, Hotel

Logo

Teks : Anyer Beach, “The Beach of dream”

Banten “The Future Tourism”

Typografi : Ignacious, Smudger LET, Flexure

Proses : Photoshop 7, Corel Draw 11

(52)

Bahan : Art Paper

b. Poster Debus ( Out door )

Ukuran : A2 ( 42 ´ 59,4 cm )

Ilustrasi : Berbagai macam atraksi Debus, Golok

Logo

Teks : “Debus in Art”, tanggal pertunjukkan

“Amazing Show”

Typografi : Crackhouse, Smudger LET, Flexure

Proses : Photoshop 7, Corel Draw 11

(53)

Bahan : Art Paper

c. Poster Baduy

Ukuran : A2 ( 42 ´ 59,4 cm )

Ilustrasi : Background perkampungan baduy, orang –

orang Baduy, Patung, Logo

Teks : Budaya Baduy, Ciboleger

Typografi : Ignacious, Smudger LET

Proses : Photoshop 7, Corel Draw 11

Teknik : Offset

(54)

6. Kartu Pos

Tampak Depan Tampak Belakang

Ukuran : 15 ´ 10,3 cm

Ilustrasi : Pantai Anyer dengan efek Water Colour garis -

transparansi , tanda anak panah ( Depan )

Menara Masjid, logo, garis transparansi ( bela – kang )

Teks : “The Future Tourism”, Pantai Anyer Banten

( depan ) Instansi, Keterangan alamat

Typografi : Smudger LET, Ignacious

Proses : Photoshop 7, Corel Draw11

(55)

Bahan : Glossy Paper

7. Jam Meja

Ukuran : 9,2 ´ 11,2 cm

Ilustrasi : Logo, Transparansi logo, grafis

Teks : Slogan

Typografi : Smudger LET, Flexure

Proses : Corel Draw 11

Teknik : Offset

(56)

8. Flyer

Ukuran : ( 17 ´ 12 cm )

Ilustrasi : Background atraksi Debus, Pendekar, logo –

transparansi logo, Golok, lingkaran grafis

Teks : “Debus In Art”, tanggal pertunjukkan, ama –

zing Show

Proses : Photoshop 7, Corel Draw 11

Teknik : Offset

(57)

9. T - Shirt

Ukuran : M

Ilustrasi : Kubah setengah, bulatan grafis ( depan )

Logo ( belakang )

Teks : Slogan

Typografi : Flexure, Smudger LET

Proses : Corel Draw 11

Teknik : Offset

(58)

10. Kalender Meja

Cover Isi

Ukuran : 17, 5 ´ 12 cm

Ilustrasi : Alam, Pantai, Badak, Menara Mesjid , Mesjid Logo ( cover ) Foto sket, foto asli, logo, grafis ( isi )

Teks : Instansi, Keterangan alamat

“Selamat Tahun baru 2007” ( cover )

Tanggal, Instansi, alamat ( isi )

Typografi : Flexure, Smudger LET, Arial

Proses : Corel Draw 11, Photoshop 7

Teknik : Offset

(59)

11. Paper Bag

Ukuran : 30 ´ 22 ´ 12 cm

Ilustrasi : Logo, transparansi logo, grafis

Teks : Slogan

Typografi : Smudger LET

Proses : Corel Draw 11

Teknik : Offset

(60)

12. Sticker

Ukuran : 3,5 ´ 8 cm

Ilustrasi : Logo, grafis

Teks : Slogan

Typografi : Smudger LET, Flexure

Proses : Corel Draw 11

Teknik : Offset

(61)

13. Kartu Nama

Ukuran : 5,3 ´ 8,8 cm

Ilustrasi : Logo, grafis

Teks : Nama, Instansi, alamat, no HP

Typografi : Arial

Proses : Corel Draw 11

Teknik : Offset

(62)

14. Notebook

Cover isi

Ukuran : 13 ´ 9.5 cm

Ilustrasi : Logo, grafis

Teks : Instansi, alamat, slogan

Typografi : Smudger LET, Flexure

Proses : Corel Draw 11

Teknik : Offset

(63)

B. Media lini atas ( Above the line media )

1. Iklan Majalah

Ukuran : A4 ( 21 ´ 29,7 cm )

Ilustrasi : Marga Satwa dan Suaka Alam, Logo

Teks : Taman Nasional Ujung Kulon

Typografi : Arial, Smudger LET, Flexure

Proses : Photoshop 7, Corel Draw 11

Teknik : Offset

(64)

2. Iklan Koran

Ukuran : 7 kolom ´ 352 mm

Ilustrasi : Pantai, Kapal, wisatawan, logo

Teks : Tanjung Lesung Beach, Kawasan Pantai

Selatan Banten

Typografi : Ignacious, Arial, Flexure, Smudger

Proses : Photoshop 7, Corel Draw 11

Teknik : Offset

(65)

3. Spanduk

Ukuran : 60 ´ 300 cm

Ilustrasi : Logo, grafis

Teks : Slogan

Typografi : Flexure

Proses : Corel Draw 11

Teknik : Offset

(66)

4. Billboard

Ukuran : 360 ´ 250 cm

Ilustrasi : Objek wisata alam dan budaya Banten

Teks : “Menyongsong Masa Depan Dengan Budaya dan Pariwisata”, Banten The Future Tourism

Typografi : Smudger LET, Arial

Proses : Photoshop 7, Corel Draw 11

Teknik : Offset

(67)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Rhenald Kasali, 1992, Menejemen Periklanan, Jakarta : Pustaka Graffity.

Salah Wahab, ph. D., 1992, Pemasaran Pariwisata, Jakarta : PT. Pradnya Paramita,.

Smith, Stephen L.J., 1989, Tourism Analysis. New York , John Wiley & Sons. Inc.

Dendi Sudiana, 1986 Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung : CV Remaja Karya..

Wardiyanta, Drs, M.Hum, 2006 Metode Penelitian Pariwisata, Yogyakarta : C.V Andi Offset.

Kuntowijoyo. " Tinjauan Historis Pembangunan Pariwisata Di Indonesia", Naskah dalam Seminar Nasional Dampak Sosial Budaya Pengembangan

Industri Pariwisata, ( Makalah, 16 – 17 Desember 1991.)

_________ Potret Wisata Yang Terlanjur Buram ( Republika minggu 24 November 2002 hal 14 )

www.google.com Kamis 12 Oktober 2006 12:30 WIB

www.wisatanet.com Kamis 12 Oktober 2006 12:35 WIB

(69)

Kop Surat ( 21 ´ 29,7 cm )

(70)

Amplop ( 11 ´ 23 cm )

Skala 1:2

Booklet ( 12 ´ 17 cm )

(71)

Poster ( 42 ´ 59,4 cm )

(72)

Poster ( 59,4 ´ 42 cm )

(73)

Kartu Pos ( 10,3 ´ 15 cm )

(74)

Flyer ( 17 ´ 12 cm )

Skala 1:1

Jam ( 11,2 ´ 9,2 cm )

(75)

Sticker ( 3,5 ´ 8 cm )

Skala 1:1

Kartu Nama

(76)

Skala 1:1

(77)

Notebook ( isi ) ( 13 ´ 9,5 cm )

(78)

Paperbag ( 30 ´ 22 ´ 12 cm )

(79)

Iklan Majalah

Iklan Koran

( 21 ´ 29,7 cm ) ( 7 Kolom ´ 352 mm )

Skala 1: 4 Skala 1:4

Billboard ( 250 ´ 360 cm )

(80)

Spanduk ( 60 ´ 300 cm )

Skala 1: 10

Kalender ( cover ) ( 17,5 ´ 12 cm )

(81)

s

Kalender ( isi ) ( 17,5 ´ 12 cm )

(82)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan perkataan lain, studi kasus merupakan penelitian dimana peneliti menggali suatu fenomena tertentu (kasus) dalam suatu waktu dan kegiatan (program, event, proses,

SIMPULAN DAN REKOMENDASI Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kemampuan membaca puisi lama atau pantun dan puisi baru melalui metode demonstrasi

Berdasarkan pada analisa pasar dapat disimpulkan bahwa proyek ini layak untuk dijalankan, mengingat belum adanya pesaing langsung dalam bisnis ini walaupun pesaing

– Zat atau obat yg berasal dari tanaman a bukan tanaman, sintetis a semi sintetis yg dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi

Dalam penetapan biaya pendidikan yang dibebankan ke mahasiswa, Politeknik Indonusa Surakarta belum dapat menetapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT), sehingga mahasiswa

Tidak dipungkiri bahwa penggunaan printer dalam suatu pekerjaan tidak selalu efektif. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan printer dalam sebuah perusahaan, seperti

Dorongan internal yang cukup menonjol dalam mempengaruhi pilihan karier kaum gay adalah kebutuhan akan rasa aman dari lingkungan.. Sedangkan yang eksternal adanya

Latasir adalah lapis penutup permukaan jalan yang terdiri atas agregat halus atau pasir atau campuran keduanya dan aspal keras yang dicampur, dihamparkan dan dipadatkan dalam