• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELANJAAN WISATAWAN DIY

Dalam dokumen Exsum Analisa Pembelanjaan 2016 (Halaman 46-56)

EXECUTIVE SUMMARY ANALISA PEMBELANJAAN WISATAWAN

BAB IV. STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELANJAAN

WISATAWAN DIY

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi destinasi daya tarik wisata dengan jumlah yang banyak. Berdasarkan data statistik pariwisata tahun 2015 menunjukkan adanya peningkatkan jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara di setiap tahunnya dalam kurun lima tahun terakhir. Hasil akhir kajian yang diharapkan dari pengumpulan data survei bukan hanya sekedar meningkatkan kuantitas jumlah wisatawan, tetapi lebih mengarah bagaimana strategi dalam meningkatkan kualitas belanja dari wisatawan yang berkunjung di DIY.

Penyusunan strategi untuk meningkatkan belanja wisatawan berdasarkan pada isu permasalahan dan hasil survei. Kedua hal tersebut menjadi dasar dalam menentukan strategi dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi eksisting. Setiap strategi dilakukan dengan kerangka alur berpikir yaitu merumuskan setiap isu permasalahan dari hasil survei lapangan. Selanjutnya dari setiap isu permasalahan dan hasil survei lapangan diwujudkan dalam sebuah strategi dan contoh perwujudan kegiatan untuk meningkatkan belanja wisatawan dan promosi wisata di DIY. Perumusan strategi untuk meningkatkan belanja wisatawan dilakukan dengan memperhatikan segmenting, targeting dan positioning. Selain itu juga memperhatikan strategi pemasaran 7P yaitu

Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), Promotion (Promosi), People

(Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), dan Process (Proses).

Berdasarkan rangkuman hasil survei di atas menjadi data yang dirumuskan menjadi strategi. Perumusan strategi untuk meningkatkan belanja wisatawan dilakukan dengan memperhatikan segmenting, targeting dan positioning. Selain itu juga memperhatikan strategi pemasaran 7P yaitu Product (Produk),

Price (Harga), Place (Tempat), Promotion (Promosi), People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), dan Process (Proses). Berikut merupakan penjelasan strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelanjaaan wisatawan yang terdapat di DIY:

BAB IV. STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELANJAAN WISATAWAN DIY 44

EXECUTIVE SUMMARY ANALISA PEMBELANJAAN WISATAWAN

1. Peningkatan strategi pemasaran dengan mengidentifikasi segmenting, targeting dan positioning produk wisata

Strategi pemasaran STP (Segmenting, Targeting, Positioning) yaitu penerapan strategi untuk menentukan segmentasi pasar, menetapkan pasar sasaran, dan menetapkan posisi pasar. Proses segmenting bertujuan untuk upaya memetakan pasar dengan memilah kelompok konsumen. Pemilahan ini bisa berdasarkan variabel segmentasi demografi yang terdiri dari kelompok umur dan jenis pekerjaan wisatawan serta variabel segmentasi geografi berdasarkan asal wisatawan. Proses targeting

bertujuan untuk memilih pasar sasaran konsumen yang akan dipilih. Proses

positioning bertujuan untuk membuat produk yang memiliki keunikan dan cocok untuk kelompok pasar sasaran konsumen yang dipilih.

Berdasarkan kondisi eksisting dari hasil survei wisatawan menunjukkan karakteristik demografi wisatawan nusantara didominasi oleh wisatawan yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah, wisatawan nusantara didominasi oleh kelas usia kurang dari 25 tahun dan pekerjaan wisatawan didominasi oleh jenis pekerjaan sebagai karyawan. Karakteristik demografi wisatawan mancanegara didominasi oleh wisatawan yang berasal dari Benua Eropa terutama dari negara Jerman, wisatawan mancanegara didominasi oleh kelas usia 25-34 tahun dan pekerjaan wisatawan didominasi oleh jenis pekerjaan sebagai golongan profesional.

Rata-rata pengeluaran terbesar dilakukan oleh wisatawan nusantara yang berasal Sulawesi Tengah yaitu sebesar Rp. 4.275.000,- per kunjungan. Rata-rata pengeluaran tertinggi merupakan wisatawan nusantara dengan kelompok usia 55–64 tahun yaitu Rp. 2.349.529,- per kunjungan. Rata-rata pengeluaran paling besar dilakukan oleh wisatawan nusantara yang berprofesi sebagai pensiunan yaitu sebesar Rp. 3.443.323,-. Rata-rata pengeluaran terbesar dilakukan oleh wisatawan mancanegara yang berasal dari Slovakia yaitu sebesar 1.815,35 USD per kunjungan, Wisatawan mancanegara kelompok usia >65 tahun memiliki rata-rata pengeluaran

BAB IV. STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELANJAAN WISATAWAN DIY 45

EXECUTIVE SUMMARY ANALISA PEMBELANJAAN WISATAWAN

paling besar yaitu sebesar 2.576,60 USD per kunjungan. Rata-rata pengeluaran terbesar dilakukan oleh wisatawan mancanegara yang berprofesi sebagai pensiunan yaitu sebesar 2246,9 USD per kunjungan. Berdasarkan hasil survei tersebut dapat digunakan untuk merumuskan strategi pemasaran STP. Hal yang harus diperhatikan adalah peningkatan terhadap produk sesuai segmentasi pasar. Segmentasi pasar berdasarkan usia, jenis pekerjaan dan asal wisatawan perlu diperhatikan mengenai produk yang paling diminati oleh setiap kelompok segmen. Selain menentukan segmen pasar juga menentukan target pemasaran sebagai prioritas konsumen. Target prioritas dapat merujuk pada setiap kelompok yang sangat berpotensi untuk meningkatkan pembelanjaan, dalam hal ini membuat produk yang diminati oleh kelompok wisatawan yang berprofesi pensiunan dan berusia >55 tahun. Segmentasi kelompok tersebut merupakan wisatawan dengan rata-rata pembelanjaan terbesar ketika di DIY. Adanya produk yang diminati oleh setiap kelompok segmen dan target sasaran yang jelas dapat meningkatkan belanja wisatawan.

2. Peningkatan Aspek Produk Wisata

Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelanjaan wisatawan dari aspek produk adalah dengan menjaga ketersediaan produk, kualitas produk dan diversifikasi produk. Hasil identifikasi permintaan wisatawan menjelaskan mengenai produk yang sering diminta oleh wisatawan atau sesuai kebutuhan pasar saat ini. Produk barang yang sering diminati oleh wisatawan nusantara adalah suvenir dan oleh-oleh, sedangkan permintaan wisatawan mancanegara adalah sektor kuliner. Ketersedian barang juga dilihat berdasarkan segmentasi pembelanjaan wisatawan. Ketersedian produk harus menyesuaikan wisatawan yang termasuk segmentasi pembelanjaan kelas menegah ke atas seperti wisatawan yang berprofesi pensiunan dengan kelompok umur tua dan menengah ke bawah seperti wisatawan yang berprofesi sebagai pelajar dengan kelompok umur muda. Oleh karena itu, menjaga ketersediaan

BAB IV. STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELANJAAN WISATAWAN DIY 46

EXECUTIVE SUMMARY ANALISA PEMBELANJAAN WISATAWAN

produk barang yang sering diminta oleh wisatawan adalah hal yang sangat diperlukan untuk memenuhi jumlah sesuai dengan kebutuhan permintaan wisatawan.

Peningkatan kualitas produk diperlukan untuk meningkatkan pembelanjaan wisatawan. Kualitas produk wisata yang dijual sangat berpengaruh kepada wisatawan yang akan membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, strategi diversifikasi produk juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi kebosanan dan menarik minat wisatawan untuk kembali berwisata ke DIY. Diversifikasi merupakan bentuk usaha penganekaragaman atau perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual dengan jalan menambah produk baru atau jasa ataupun memperbaiki tipe, warna, mode, ukuran, jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka memperoleh laba Wisatawan Terbesar. Keanekaragaman produk perlu memperhatikan kebutuhan pasar dan permintaan yang sering diminta oleh pembeli. Selain itu diversifikasi produk suvenir dan oleh-oleh membutuhkan kreatifitas dan inovasi agar penganekaragaman jenis produk dapat diminati oleh wisatawan. Peningkatan produk wisata diperlukan di lokasi kunjungan wisatawan ketika di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunungkidul yang masih termasuk daerah yang memiliki jumlah pembelanjaan wisatawan terendah.

Kreatifitas dan inovasi tersebut menjadi faktor penting dalam menjual suatu produk suvenir yang diinginkan oleh wisatawan. Produk suvenir yang memiliki nilai kreatifitas dan inovasi dapat disesuaikan dengan ciri khas suatu objek wisata. Produk suvenir dengan ciri khas tertentu, memiliki nilai guna dan sesuai dengan permintaan pasar menjadikan daya tarik tersendiri terhadap wisatawan yang berkunjung. Contoh kegiatan yaitu dengan membuat suatu produk wisata yang disesuaikan dengan kelompok segmenatasi tertentu, seperti paket wisata untuk wisatawan yang berprofesi sebagai pensiunan yang termasuk kelompok pembelanjaan kelas atas.

BAB IV. STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELANJAAN WISATAWAN DIY 47

EXECUTIVE SUMMARY ANALISA PEMBELANJAAN WISATAWAN

Kegiatan peningkatan aspek produk wisata lainnya adalah meningkatkan kegiatan pariwisata ketika low season. Suatu kegiatan pariwisata tidak hanya dimanfaatkan saat musim berwisata atau saat high season. Adanya puncak musim berwisata tersebut sangat lumrah dilakukan suatu kegiatan pariwisata untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang nantinya akan berdampak pada peningkatan belanja wisatawan. Hal yang perlu diperhatikan pula saat tidak musim berwisata atau saat low season, perlu dilakukan kreatifitas dan inovasi dalam mebuat kegiatan pariwisata agar masih tetap dikunjungi oleh wisatawan. Salah satu contohnya pada peningkatan kegiatan jenis wisata MICE saat low season. Peningkatan dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan wisata MICE secara periodik dan terjadwal. Wisata MICE selama ini sering dilakukan pameran di Jogja Expo Center (JEC) dan dapat ditingkatkan lagi di lokasi strategis dan tempat penting lainnya seperti di hotel-hotel berbintang.

3. Aspek Harga (Price)

Aspek harga termasuk dalam salah satu strategi pemasaran 7P. Aspek ini maksudnya adalah harga sebuah produk harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat produk tersebut dipasarkan. Aspek harga suatu produk dapat disesuaikan dengan segmentasi pembelanjaan wisatawan. Penentuan kondisi pasar perlu dilakukan agar penetapan harga suatu produk sesuai dengan daya beli lingkungan. Karena tanpa pertimbangan tersebut bisa jadi suatu produk tidak akan laku dipasaran. Aspek harga berhubungan juga dengan segmentasi pasar. Segmentasi dalam hal ini pembelanjaan wisatawan kelas menengah ke atas dan kelas menengah ke bawah. Adanya penentuan segmentasi pasar di suatu lokasi kunjungan wisatawan dapat digunakan sebagai gambaran dalam menentukan harga yang sesuai.

Selain itu aspek harga juga perlu dilakukan standarisasi harga produk di beberapa lokasi kunjungan wisatawan. Berdasarkan kritik dan saran dari beberapa wisatawan di Malioboro dan Pantai Parangtritis masih belum ada

BAB IV. STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELANJAAN WISATAWAN DIY 48

EXECUTIVE SUMMARY ANALISA PEMBELANJAAN WISATAWAN

standarisasi terhadap harga kuliner. Wisatawan masih merasa harga yang diberikan oleh pedagang makanan melebihi harga yang semestinya. Adanya standarisasi harga kuliner di lokasi kunjungan wisatawan tertentu ini diperlukan agar wisatawan merasa nyaman dan dapat berbelanja di waktu yang mendatang.

4. Peningkatan Aspek Promosi

Potensi daya tarik objek wisata di DIY memiliki keanekaragaman jenis yang banyak. Tiap kabupaten/kota di DIY memiliki objek wisata unggulan karena faktor jumlah wisatawan yang berkunjung banyak, misalnya Kraton–Malioboro, Wisata Pantai Selatan di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul, Candi Prambanan, Kawasan Kalibiru, Puncak Suroloyo dan Waduk Sermo. Akan tetapi masih tetap perlu dilakukan promosi terhadap objek wisata lainnya yang sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi baru dan tetap menjaga promosi objek wisata unggulan. Promosi destinasi wisata dapat dilakukan dengan meningkatkan kreatifitas dan inovasi terhadap paket wisata yang ditawarkan dan adanya sentra tempat berjualan barang kerajinan dan suvenir yang dapat meningkatkan daya tarik wisatawan. Peningkatan dalam hal promosi objek wisata bertujuan untuk meningkatkan hasil retribusi tiket masuk atau paket wisata tertentu dan meningkatkan belanja wisatawan terhadap barang kerajinan dan suvenir lokasi objek wisata. Promosi tidak hanya untuk suatu lokasi objek wisata. Promosi juga perlu dilakukan mengenai lokasi tempat berbelanja oleh-oleh, lokasi akomodasi hotel berbintang dan non bintang serta lokasi rumah makan.

Selain itu, peningkatan promosi juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan pemasaran pariwisata DIY. Teknologi informasi dan komunikasi pada era sekarang menjadi media yang mudah untuk diakses oleh setiap orang. Pemanfaatan teknologi ini sangat bermanfaat dalam memperluas jaringan secara ruang dan waktu. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

BAB IV. STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELANJAAN WISATAWAN DIY 49

EXECUTIVE SUMMARY ANALISA PEMBELANJAAN WISATAWAN

dalam hal ini dapat digunakan sebagai media promosi dalam meningkatkan pemasaran pariwisata di DIY. Wisatawan nusantara dan mancanegara apabila ingin berwisata di DIY dapat secara langsung memiliki rencana dalam berwisata dengan memanfaatkan teknologi informasi. Adanya

website dan aplikasi lain yang berisikan mengenai lokasi daya tarik objek wisata, akomodasi, tempat makan, tempat berbelanja, transportasi dan lainnya serta dengan informasi yang jelas akan mempermudah wisatawan dalam menentukan rencana selama kegiatan wisata di DIY.

Bentuk kegiatan promosi lainnya yaitu dengan melakukan promosi lokasi objek wisata di luar DIY. Peningkatan bentuk promosi dapat dilakukan dengan memasang papan informasi wisata di daerah atau negara yang belum begitu banyak dikunjungi wisatawan yang datang ke DIY. Adanya kegiatan promosi dengan beberapa bentuk kegiatan tersebut sangat bermanfaat dalam meningkatkan sektor pemasaran pariwisata yang harus dilakukan secara berkelanjutan terutama pada lokasi yang memiliki potensi untuk dikembangkan terutama di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo.

5. Aspek Lokasi (Place)

Aspek lokasi dalam meningkatkan belanja wisatawan menjadi salah satu faktor penting. Penentuan lokasi yang strategis merupakan salah satu kunci sukses pemasaran suatu produk wisata. Lokasi strategis tidak sekedar didukung oleh panorama pandangan alam dan letak dengan pusat kegiatan saja, akan tetapi juga harus didukung oleh penataan lokasi di dalam lokasi kunjungan wisatawan. Berdasarkan kritik dan saran oleh wisatawan di beberapa lokasi kunjungan menunjukkan perlu adanya peningkatan dalam penataan lokasi untuk pedagang dan penataan lokasi parkir. Peningkatan penataan lokasi kunjungan wisatawan ini bertujuan untuk menambah kenyamanan saat berwisata.

BAB IV. STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELANJAAN WISATAWAN DIY 50

EXECUTIVE SUMMARY ANALISA PEMBELANJAAN WISATAWAN 6. Peningkatan Aspek Sumber Daya Manusia (People)

Meningkatkan segi kualitas SDM pelaku dan pendukung usaha pariwisata menjadi syarat mutlak yang harus dilakukan. Kualitas dapat ditingkatkan dari segi pelayanan, kejujuran, keramahtamahan, keamanan dan kebersihan di setiap lokasi kunjungan berbelanja wisatawan. Faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berbelanja. Berdasarkan saran dan kritik oleh wisatawan dari aspek SDM masih terdapat beberapa pedagang asongan yang masih belum ramah dan tidak jujur dalam memberi harga. Peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan dengan cara melaksanakan pelatihan secara rutin (jika dulu sudah pernah ada, dapat diaktifkan lagi) terhadap pelaku usaha pariwisata dan pendukung usaha pariwisata (sopir taksi, tukang becak, pedagang asongan, pengamen jalanan, dll) terkait dengan Hospitality dalam kegiatan pariwisata dan adanya kesadaran dari masing-masing pelaku usaha pariwisata.

Selain peningkatan kualitas terkait hospitality, peningkatan kualitas SDM terkait dengan keterampilan dan pendidikan juga diperlukan. Peningkatan ini kemudian akan berkaitan dengan inovasi produk suvenir dan oleh-oleh. Dengan adanya SDM yang berkualitas, maka akan tercipta pula peningkatan pariwisata dalam berbagai sektor antara lain produk yang dihasilkan, kegiatan promosi, dan strategi pengembangan secara berkelanjutan.

7. Peningkatan Aspek Fisik

Peningkatan aspek kondisi fisik dalam hal ini merupakan pengembangan sarana dan prasarana pendukung di setiap lokasi kunjungan wisatawan. Pengembangan sarana dan prasarana merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan kualitas pembelanjaan wisatawan. Pengembangan secara fisik ini dapat dilakukan antara lain dengan penambahan lokasi khusus untuk pembuatan produk suvenir/oleh-oleh yang banyak dibelanjakan oleh wisatawan. Lokasi area tempat berjualan yang dimaksud merupakan toko

BAB IV. STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELANJAAN WISATAWAN DIY 51

EXECUTIVE SUMMARY ANALISA PEMBELANJAAN WISATAWAN

yang memiliki klasifikasi besar. Adanya tempat berjualan oleh-oleh atau kerajinan dengan menambahkan ruangan khusus proses pembuatannya digunakan untuk memberikan product knowledge terhadap wisatawan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya tarik terhadap produk yang dijual dan memberikan pengetahuan terhadap wisatawan akan fungsi produk eksklusif yang akan dijual. Contohnya suatu produk barang eksklusif yang memiliki nilai jual yang mahal. Adanya ruangan khusus mengenai cara pembuatan tersebut, akan memberikan pengetahuan terhadap wisatawan tentang cara pembuatan produk eksklusif secara detail sehingga wisatawan mampu mengetahui bahwa harga produk yang mahal disebabkan karena cara pembuatannya yang memang detail untuk dikerjakan.

Selain sarana prasarana di dalam toko, peningkatan sarana prasarana di dalam lokasi wisata juga diperlukan antara lain dengan pengadaan toilet, tong sampah, pedestrian, pengaman lokasi wisata dan lain sebagainya seperti yang telah diungkapkan oleh para wisatawan berdasarkan hasil survei. Kondisi jalan yang memadai juga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Dengan adanya kondisi jalan yang memadai, maka lokasi wisata yang cenderung masih belum terlalu dikenal pun akan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menjelajahi setiap objek wisata DIY.

Peningkatan terhadap aksesibilitas juga perlu ditingkatkan. Aksesibilitas menjadi faktor penting dalam hal sektor transportasi. Aksesibilitas dalam hal ini menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung kegiatan pariwisata. Kondisi aksesibilitas yang mudah tentunya akan memperlancar wisatawan untuk mencapai lokasi objek wisata yang dituju. Hal yang perlu ditingkatkan mengenai kelancaran aksesibilitas berdasarkan kondisi eksisting di DIY yaitu dengan meningkatkan pelayanan dan sarana transportasi berupa penambahan angkutan umum dan peningkatan kondisi jalan. Wisatawan cenderung masih menggunakan moda transportasi pribadi maupun jasa sewa mobil dan motor untuk mencapai lokasi objek

BAB IV. STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELANJAAN WISATAWAN DIY 52

EXECUTIVE SUMMARY ANALISA PEMBELANJAAN WISATAWAN

wisata. Sedangkan sarana angkutan umum masih dinilai perlu untuk ditingkatkan secara kualitas dan kuantitas.

8. Proses

Proses dalam hal ini adalah dalam menjalankan setiap strategi untuk meningkatkan belanja wisatawan dan pemasaran diperlukan adanya inisiatif dari pemerintah, pihak swasta sebagai pebisnis dan masyarakat. Adanya kegiatan yang dapat meningkatkan sektor pariwisata dan belanja terhadap wisatawan diperlukan kreatifitas dan inovasi dalam setiap prosesnya agar tujuan dapat tercapai.

Dalam dokumen Exsum Analisa Pembelanjaan 2016 (Halaman 46-56)

Dokumen terkait