• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Agroindustri Nata De Coco

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Strategi Pemasaran Agroindustri Nata De Coco

Perusahaan dalam menghadapi berbagai masalah dalam mencapai tujuan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar menempatkan diri pada posisi yang menguntungkan. Dalam menetapkan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan, dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh bagi perusahaan. Melalui faktor internal dapat diketahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, sedangkan melalui faktor-faktor eksternal dapat diketahui peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaaan. Berdasarkan hasil wawancara dan pengolahan data yang diperoleh dari agroindustri nata de coco di daerah penelitian, dapat dilihat faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang mempengaruhi pemasaran Nata De Coco di Kota Medan sebagai berikut:

Tabel 8. Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pemasaran agroindustri nata de coco di Kota Medan

Faktor – Faktor Parameter Faktor Internal

- Kekuatan 1. Penggunaan modal usaha pada agroindustri nata de coco

2. Harga jual produk nata de coco per Kg 3. Jumlah tenaga kerja pada agroindustri

nata de coco

- Kelemahan 1. Variasi produk yang dihasilkan agroindustri nata de coco

2. Jumlah produksi nata de coco per hari

3. Promosi/sistem penjualan produk nata de coco Faktor Eksternal

- Peluang 1. Ketersediaan bahan baku dalam agroindustri nata de coco

2. Pangsa pasar produk nata de coco

- Ancaman 1. Perusahaan pesaing agroindustri nata de coco 2. Pengaruh pergantian musim/cuaca terhadap

agroindustri nata de coco

Setelah diketahui faktor-faktor internal dan eksternal pada pemasaran agroindustri nata de coco di daerah penelitian, tahap selanjutnya adalah tahap pengumpulan data. Model yang digunakan adalah Matriks Faktor Strategi Internal/Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) dan Matriks Faktor Strategi Eksternal/EksternalStrategic Factors Analysis Summary (EFAS).

Hasil identifikasi faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan, rating, dan pembobotan dipindahkan ke tabel matrik IFAS untuk diberi skoring (rating x bobot) seperti pada tabel berikut:

Tabel 9. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal (IFAS)

Faktor-Faktor Strategi Internal Rating Bobot Skor Strength (Kekuatan)

1. Penggunaan modal usaha pada agroindustri nata de coco

3 18,75 56,25 2. Harga jual nata de coco per Kg 3 18,75 56,25 3. Jumlah tenaga kerja pada agroindustri

nata de coco

2 12,5 25 Weakness (Kelemahan)

1. Variasi produk yang dihasilkan agroindustri nata de coco

2 20 40 2. Jumlah produksi nata de coco per hari 1 10 10 3. Promosi/sistem penjualan produk

nata de coco

2 20 40

TOTAL 13 100 227,5

Sumber: Analisis data primer, Lampiran 5.

Hasil pembobotan faktor internal yang paling tinggi pada kekuatan adalah penggunaan modal usaha pada agroindustri nata de coco dan harga jual nata de coco per Kg, sedangkan hasil yang paling tinggi pada kelemahan adalah produk yang dihasilkan agroindustri nata de coco dan promosi/sistem penjualan produk nata de coco.

Selanjutnya, hasil identifikasi faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang dan ancaman, rating, dan pembobotan dipindahkan ke tabel matrik EFAS untuk diberi skoring (rating x bobot) seperti pada tabel berikut:

Tabel 10. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Faktor-Faktor Strategi Eksternal Rating Bobot Skor Opportunity (Peluang)

1. Ketersediaan bahan baku dalam agroindustri nata de coco

4 28,57 114,28 2. Pangsa pasar produk nata de coco 3 21,42 64,26 Threats (Ancaman)

1. Perusahaan pesaing agroindustri nata de coco

2 25 50 2. Pengaruh pergantian musim/cuaca

terhadap agroindustri nata de coco

2 25 50 TOTAL 11 100 278,54

Sumber: Analisis data primer, Lampiran 6.

Hasil pembobotan faktor eksternal yang paling tinggi pada peluang adalah ketersediaan bahan baku dalam agroindustri nata de coco, sedangkan hasil yang paling tinggi pada ancaman adalah perusahaan pesaing agroindustri nata de coco dan pengaruh pergantian musim/cuaca terhadap agroindustri nata de coco.

Selanjutnya dilakukan penggabungan antara faktor strategis internal dan faktor strategis eksternal sebagai berikut:

Tabel 11. Penggabungan matriks evaluasi faktor strategis internal dan eksternal pemasaran agroindustri nata de coco

Faktor - Faktor Strategis Rating Bobot Skor Faktor Strategis Internal

Strength (Kekuatan)

1. Penggunaan modal usaha pada agroindustri nata de coco

3 18,75 56,25 2. Harga jual nata de coco per Kg 3 18,75 56,25 3. Jumlah tenaga kerja pada agroindustri

nata de coco

2 12,5 25 Total Skor Kekuatan 8 50 137,5 Weakness (Kelemahan)

1. Variasi produk yang dihasilkan agroindustri nata de coco

2 20 40 2. Jumlah produksi nata de coco per hari 1 10 10 3. Promosi/sistem penjualan produk

nata de coco

2 20 40 Total Skor Kelemahan 5 50 90 Selisih (Kekuatan – Kelemahan) 47,5 Faktor Strategis Eksternal

Opportunity (Peluang)

1. Ketersediaan bahan baku dalam agroindustri nata de coco

4 28,57 114,28 2. Pangsa pasar produk nata de coco 3 21,42 64,26 Total Skor Peluang 7 50 178,54 Threats (Ancaman)

1. Perusahaan pesaing agroindustri nata de coco

2 25 50 2. Pengaruh pergantian musim/cuaca

terhadap agroindustri nata de coco

2 25 50 Total Skor Ancaman 4 50 100 Selisih (Peluang – Ancaman) 78,54

Sumber: Analisis data primer, Lampiran 7.

Tabel 11 menunjukkan bahwa selisih faktor strategis internal (kekuatan– kelemahan) adalah sebesar 47,5 yang artinya pengaruh kekuatan lebih besar dibandingkan pengaruh kelemahan terhadap pemasaran agroindustri nata de coco di Kota Medan. Sedangkan selisih faktor strategis eksternal (peluang−ancaman) sebesar 78,54 yang artinya pengaruh peluang lebih besar dibandingkan pengaruh ancaman terhadap pemasaran agroindustri nata de coco di Kota Medan.

Berdasarkan penggabungan matriks evaluasi faktor internal dan eksternal tersebut, maka dapat diketahui posisi strategi pemasaran agroindustri nata de coco di Kota Medan. Posisi strategi pemasaran dianalisis menggunakan matriks posisi, sehingga akan menghasilkan titik koordinat (x,y). Nilai x diperoleh dari selisih faktor internal (kekuatan−kelemahan) dan nilai y diperoleh dari sel isih faktor eksternal (peluang−ancaman). Posisi titik koordinatnya dapat dilihat sebagai berikut:

78,54

47,5

Gambar 3. Matriks Posisi Strategi Pemasaran Agroindustri Nata De Coco.

Posisi perusahaan agroindustri dalam pemasaran produk nata de coco di daerah penelitian berada di kuadaran I, artinya posisi ini menandakan bahwa situasi perusahaan sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Kuadran I Strategi Agresif Kuadran III

Strategi Turn Around

Kuadran II Strategi Diversifikasi Kuadran IV Strategi Defensif Faktor Eksternal Faktor Internal Y (+) Y (−) X (+) X (−)

Setelah mengetahui hasil pada gambar di atas, maka perlu dilakukan analisis dengan menyusun faktor-faktor strategis dalam matriks SWOT. Matriks ini menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis yaitu Strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi ST (Strengths-Threats), Strategi WO (Weakness-Opportunities), dan Strategi WT (Weakness-Threats).

Tabel 12. Matrik SWOT

STRENGTHS (S) 1. Penggunaan modal

usaha pada

agroindustri nata de coco. (S1)

2. Harga jual nata de coco per Kg. (S2) 3. Jumlah tenaga kerja

pada agroindustri nata de coco. (S3)

WEAKNESS (W) 1. Variasi produk yang

dihasilkan agroindustri nata de coco. (W1) 2. Jumlah produksi nata

de coco per hari. (W2) 3. Promosi/sistem

penjualan produk nata de coco. (W3) OPPORTUNITIES (O) 1. Ketersediaan bahan baku dalam agroindustri nata de coco. (O1)

2. Pangsa pasar produk nata de coco. (O2)

STRATEGI SO 1. Menghasilkan variasi produk. (S1, S2, S3, O1, O2) 2. Meningkatkan modal usaha. (S1, O2) 3. Memanfaatkan peluang pasar untuk memperluas jaringan pemasaran produk. (S2, O2) STRATEGI WO 1. Meningkatkan kualitas produk. (W1, W2, O1, O2) 2. Mempertahankan pelanggan/distributor. (W1, W2, W3, O2) 3. Menjalin kerjasama

yang baik dengan pemasaok bahan baku. (W1, O1, O2) THREATHS (T) 1. Perusahaan pesaing agroindustri nata de coco. (T1) 2. Pengaruh pergantian musim/cuaca terhadap agroindustri nata de coco. (T2) STRATEGI ST 1. Mengadopsi teknologi dalam proses produksi. (S1, T2)

2. Memberikan pelatihan dan pengembangan bagi tenaga kerja. (S1, S3, T1, T2)

STRATEGI WT 1. Mengembangkan produk sesuai permintaan pasar. (W1, W2, T1) 2. Melakukan promosi produk ke industri makanan & minuman. (W1, W3, T1)

EKSTERNAL

Keempat berbagai kemungkinan strategi di atas tidak digunakan seluruhnya dalam pemasaran agroindustri nata de coco di daerah penelitian, melainkan disesuaikan dengan posisi yang telah diketahui dalam matrik posisi SWOT. Di daerah penelitian, posisi perusahaan agroindustri dalam pemasaran nata de coco berada pada kuadaran I, sehingga strategi yang tepat digunakan dalam posisi tersebut adalah strategi agresif.

Strategi agresif merupakan strategi yang fokus pada strategi SO (Strengths -Opportunities) yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Sehingga strategi-strategi yang tepat digunakan perusahaan agroindustri dalam pemasaran nata de coco di daerah penelitian adalah:

1. Menghasilkan variasi produk. (S1, S2, S3, O1, O2)

Saat ini produk yang dihasilkan agroindustri nata de coco di daerah penelitian hanya berupa lembaran nata yang merupakan bahan baku bagi industri makanan dan minuman. Seharusnya dengan memiliki kekuatan seperti modal dan tenaga kerja, agroindustri ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai produk seperti minuman dan agar-agar dalam kemasan.

2. Meningkatkan modal usaha. (S1, O2)

Modal merupakan hal yang sangat penting dalam mengembangkan suatu usaha. Dengan adanya pinjaman dari lembaga keuangan/bank, pengusaha agroindustri nata de coco dapat membeli alat dan teknologi untuk mengembangkan produknya serta menambah tenaga kerja yang terampil untuk memproduksi nata de coco dalam jumlah besar.

3. Memanfaatkan peluang pasar untuk memperluas jaringan pemasaran produk. (S2, O2)

Tingginya permintaan akan nata de coco sebagai bahan baku industri makanan dan minuman merupakan peluang bagi para pengusaha nata de coco untuk meningkatkan produksinya serta menjual hasil produksinya ke perusahaan besar. Untuk itu perlu adanya kerja sama dengan pemerintah agar perusahaan agroindustri skala kecil-rumah tangga memiliki akses (link) ke perusahaan besar.

BAB VI

Dokumen terkait