• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Paket Inbound Tour di PT Bhumi Visatanda

BAB III STRATEGI PEMASARAN PAKET INBOUND TOUR DI

C. Strategi Pemasaran Paket Inbound Tour di PT Bhumi Visatanda

Tour and Travel Yogyakarta.

Pemasaran suatu produk perusahaan baik yang menghasilkan barang maupun jasa dilakukan berbagai cara. Dalam memasarkan produk yang dihasilkan, setiap perusahaan memiliki strategi pemasaran sendiri. Strategi pemasaran digunakan perusahaan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya guna mencapai target perusahaan yang diinginkan. Begitu pula dalam memasarkan paket inbound PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel

Yogyakarta memiliki strategi sendiri dalam memasarkan produknya mulai dari analisa pasar, memberikan kebijaksanaan harga, pendistribusian produk, analisa produk sampai cara pemromosian paket inbound tersebut. Adapun strategi pemasaran paket inbound tour di PT. Bhumi Visatanda

Tour and Travel Yogyakarta terperinci sebagai berikut:

1. Analisa Pasar

Biro perjalanan wisata dalam pembuatan paket wisata hal yang paling utama dilakukan adalah menganalisa pasar yang akan dituju oleh

commit to user

perusahaan. Analisa pasar bertujuan untuk mengetahui pasar mana yang menjadi sasaran produk perusahaan yang akan dijual. Analisa pasar perlu dilakukan untuk menentukan potensi pasar yaitu menentukan permintaan dan keinginan yang ada. Pasar wisata berupa bentuk dan harga perjalanan wisata yang dikehendaki oleh pasar. Dalam memasarkan paket inbound tour tersebut pihak PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel Yogyakarta memasarkan produknya ke pasar-pasar wisata seperti Eropa, Amerika, Asia, dan ASEAN. Prosentase besarnya pasar wisata tersebut adalah Eropa sebesar 20%, Amerika sebesar 10%, Asia sebesar 35% dan ASEAN sebesar 35%. (Sumber : Wawancara dengan Djunanto Hoetomo tanggal 3 Juli 2012). 2. Kebijaksanaan Harga

Penentuan harga dalam menjual paket wisata merupakan patokan yang paling penting untuk dibuat pada setiap perusahaan yang menghasilkan produk baik yang berupa barang maupun jasa. Setiap perusahaan memiliki kebijaksanaan harga masing-masing dalam menjual produk mereka. Harga paket inbound yang di tawarkan di PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel didasarkan oleh kualitas pelayanan dan keinginan pelanggan semakin tinggi harga yang ditawarkan kepada pelanggan semakin bagus dan baik pula fasilitas yang didapatkan oleh pelanggan. Disamping itu juga pihak PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel membuat harga Confidential Tariff dalam memasarkan paket inbound tour tersebut. Confidential Tariff adalah

commit to user

harga paket tour yang disusun oleh tour operator atau BPW, diperuntukan bagi agen yang menjual produknya untuk dipakai sebagai pedoman dalam menetapkan harga tur yang dijual kepada konsumen dan menentukan besarnya komisi atau harga netto (agen hanya perlu menaikkan harga sesuai persetujuan manajemen). Dikatakan

confidential tariff karena harga yang disajikan bersifat rahasia

(confidential) hanya diperuntukan bagi agen yang menjalin hubungan

dengan tour operator saja. Confidential tariff biasanya disajikan dalam bentuk buku dan diterbitkan dalam periode tertentu (biasanya setahun atau semusim). Selain membuat harga dicantumkan pula itenerari dan kondisi tour. Disamping itu juga dalam membuat harga paket inbound

ini pihak PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel Yogyakarta harus mengetahui jenis mata uang negara yang akan dituju dalam pemasaran paket inbound tersebut misalnya dollar, ringgit, dsb, sebelum dikirim ke target pasar atau wisatawan mancanegara yang ingin membeli paket

inbound tersebut.

3. Analisa Distribusi

Pendistribusian produk yang dijual oleh perusahaan perlu dilakukan guna mempercepat proses penjualan produk. Dalam pendistribusian produk tersebut perusahaan harus mengetahui tempat- tempat yang strategis guna menyalurkan produk tersebut agar terjual oleh konsumen. Tempat pendistribusian pihak PT. Bhumi Visatanda

commit to user

Jakarta dan Bali yang bernama Bhiva Jakarta dan Bali. Bhiva Jakarta dan Bali memiliki fungsi membantu pihak PT. Bhumi Visatanda Tour

and Travel Yogyakarta untuk menjual paket-paket wisata yang ada di

perusahaan tersebut.

4. Analisa Produk

Analisa produk dibutuhkan untuk mengetahui seberapa besar nilai jual produk yang dijual oleh biro perjalanan kepada konsumen. Analisa produk berfungsi untuk mengetahui keinginan tingkat kebutuhan wisatawan dalam berwisata. Pemasaran produk paket wisata inbound

ini pihak PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel menitikberatkan objek-objek wisata yang ada di Yogyakarta dan Central Java (Jawa Tengah), terutama membuat paket wisata inbound yang melibatkan objek wisata di Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko guna meningkatkan wisatawan mancanegara sebanyak-banyaknya ke dalam Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.

5. Promosi

Perencanaan promosi mutlak perlu dilakukan oleh semua perusahaan guna menarik pelanggan untuk membeli paket wisata tersebut. Dalam memasarkan paket inbound tour-nya pihak PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel melakukan promosi, promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk yang ditawarkan perusahaan agar lebih

commit to user

dikenal oleh masyarakat. Pihak PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel

melakukan promosi dengan mengirimkan paket-paket inbound yang ditawarkan, brosur candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko baik dalam bahasa Inggris, Belanda, Rusia, Jerman maupun China ke biro perjalanan luar negeri melalui sarana email.

6. Pemasaran

Pemasaran perlu dilakukan untuk menjual produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan. PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel

Yogyakarta memiliki langkah-langkah pemasaran dalam memasarkan paket inbound tour-nya. Adapun langkah-langkah pemasaran yang dilakukan PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel dalam memasarkan paket inbound tour-nya adalah sebagai berikut:

a. Mengikuti pasar-pasar wisata yang diadakan oleh Dinas Pariwisata baik skala nasional BTM (Bengawan Travel Mart), JTX Bandung, JTM (Jogja Travel Mart), maupun internasional (MATTA Fair

Malaysia, NATASH Singapura, ITB Berlin dan ATF (Asean Tourism Fair).

commit to user

c. Mengirimkan informasi produk-produk perusahaan kepada travel biro perjalanan maupun calon konsumen langsung ke luar negeri melalui

Email/internet.

d. Mengadakan kegiatan penawaran paket wisata budaya secara terjadwal khususnya ke hotel-hotel dalam rangka meningkatkan minat wisatawan mancanegara untuk menikmati fasilitas produk perusahaan (Sumber: Arsip Rencana Anggaran Kerja Perusahaan PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel 2012).

Tabel 1

Pengguna Jasa PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel Yogyakarta Tahun 2007- Tahun 2011 No Uraian Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 1 Domestik 1312 1528 620 1513 629 2 Inbound Tour 310 351 120 113 236 3 Tiketing a. Pesawat Udara b. Kereta Api 183 34 210 23 575 21 665 74 577 104 4 Sarana Wisata

commit to user a. Transportasi b. Ramayana c. Reservasi Hotel d. Objek Wisata 35 9 27 35 11 101 39 126 144 116 427 148 533 105 459 336 401 Jumlah 71 147 309 1224 1301

(Sumber: Arsip Data Pengguna Jasa PT. Bhumi Visatanda Tour and

Travel Yogyakarta).

Dari tabel 1 di atas menunjukan jumlah pengguna jasa dari semua produk yang ditawarkan oleh PT. Bhumi Visatanda Tour and Travel

Yogyakarta mulai dari tahun 2007 sampai tahun 2011 diantaranya penyelenggaraan paket domestic, paket inbound, pemesanan ticketing baik pesawat maupun kereta api, serta pemesanan sarana wisata seperti transportasi, pemesanan tiket Ramayana Ballet, reservasi hotel dan tiket masuk objek wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.

Pemesanan produk yang ditawarkan tersebut dari tahun ke tahun ada yang meningkat dan ada yang menurun dikarenakan beberapa hambatan dan kondisi di saat itu. Pada paket domestik dari tahun 2008 meningkat sebanyak 1528 pemakai setelah itu pada tahun 2009 menurun menjadi sebanyak 620 pemakai dikarenakan pada tahun 2009 di Yogyakarta terjadi bencana alam yakni meletusnya Gunung Merapi yang menjadikan wisatawan menunda untuk berlibur begitu pula pada produk paket wisata

inbound juga mengalami penurunan pada tahun 2009 sebanyak 120

commit to user

kedua tahun tersebut terjadi bencana alam dan meletusnya Gunung Merapi yang mengakibatkan wisatawan mancanegara menunda untuk datang ke Yogyakarta. Pemesanan tiket pesawat udara menurun dari tahun 2010 yakni sebesar 665 pemakai menjadi 577 pada tahun 2011 pemakai sedangkan untuk pemesanan tiket kereta api dari tahun ke tahun semakin meningkat dari tahun 2010 sebanyak 74 pemakai menjadi 104 pemakai pada tahun 2011. Pemesanan transportasi, tiket Ramayana dan reservasi hotel dari tahun ke tahun semakin meningkat kecuali untuk pemesanan objek wisata menurun sebanyak 401 pemakai yang semula dari tahun sebelumnya sebanyak 533 pemakai. Dari tahun ke tahun semua produk tersebut terjadi kenaikan dan penurunan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di tahun tersebut disamping itu juga tergantung permintaan pelanggan dan usaha promosi dari biro perjalanan tersebut.

Dokumen terkait