• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memerlukan upaya-upaya untuk melakukan dan melaksanakan pembangunan di segala sektor. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat sekaligus mendukung tercapainya suatu tujuan nasional yang tertuang dalam pembangunan nasional. Karena pembangunan nasional mempunyai tujuan umum untuk meningkatkan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat dan kemakmuran yang adil dan merata. Secara umum pembangunan diartikan sebagai suatu proses terencana dari kondisi yang kurang baik ke kondisi yang lebih baik, dalam hal ini pembangunan merupakan suatu konsep yang dinamis sebab selalu berubah sesuai dengan kondisi yang dihadapi dalam proses pembangunan. Pelaksanaan pembangunan diupayakan berjalan seimbang, selaras dan saling menunjang antara satu bidang dengan bidang lainnya, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara semua bidang.

Dalam melaksanakan suatu pembangunan maka diperlukan strategi pembangunan daerah yaitu dengan mengembangkan potensi suatu daerah yang dianggap menjadi prioritas dalam meningkatkan pembangunan. Potensi dan kemampuan masing-masing wilayah berbeda-beda, sesuai dengan sumber daya manusia, sumber daya alam dan pemanfaatan teknologi yang dimiliki oleh sebuah daerah. Potensi daerah yang awalnya terpusat pada suatu titik pemerintahan (sentralisasi) telah bergeser melalui otonomi daerah dengan terbaginya pengelolaan potensi ke daerah-daerah masing-masing (desentralisasi). Beralihnya

pola pemerintahan tersebut telah melahirkan sebuah konsep pembangunan yang arahnya adalah meningkatkan peran serta masyarakat untuk pembangunan. Pemberian kewenangan penuh untuk mengelola, mengatur dan memanfaatkan keuangan daerah. Peluang ini menjadi kesempatan bagi Pemerintah Daerah untuk membangun daerah-daerah tertinggal dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Kebijakan otonomi daerah melalui Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah yang memberikan kewenangan yang besar pada daerah dalam mengelola pemerintahan dan sumber daya daerah termasuk kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan konservasi sumberdaya alam yang disertai dengan tanggung jawab pembiayaan pembangunan daerah.1

Keberhasilan pembangunan di Indonesia memerlukan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak dan peranan dari masing-masing sektor. Salah satu sektor yang diharapkan dapat menunjang tujuan pembangunan ekonomi adalah sektor pertanian. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting bagi keberlansungan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi sumber daya alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor Berkaitan dengan upaya pembangunan daerah, maka pengembangan ekonomi yang berbasis pada sumber daya lokal dan potensi daerah sebagai pusat pertumbuhan perlu diperkuat dan dikembangkan.

pertanian, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan.

Sektor pertanian memiliki peran yang strategis dalam pembangunan perekonomian nasional. Pembangunan sektor pertanian akan tolak ukur kemandirian suatu negara dalam menyediakan kebutuhan pangan, pakan, dan energi masa depan dari suatu bangsa. Untuk itu pengelolaan pembangunan pertanian harus benar-benar dapat menjamin perkembangan sektor pertanian dengan baik. Sektor pertanian mencakup segala pengusahaan yang didapat dari alam dan merupakan barang-barang biologis atau hidup, dimana hasilnya akan digunakan untuk memenuhi hidup sendiri atau dijual kepada pihak lain. Sektor pertanian meliputi subsektor yaitu: subsektor tanaman pangan, tanaman holtikultura, tanaman perkebunan, kehutanan, dan peternakan dan hasil-hasilnya. Adapun kegiatan pertanian pada umumnya berupa cocok tanam, pemeliharaan ternak, penangkapan ikan, pengambilan hasil laut, penebangan kayu dan pengambilan hasil hutan serta perburuan binatang liar.

Sebagai daerah otonom Kabupaten Humbang Hasundutan adalah kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003. Kabupaten ini terletak di tengah wilayah Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 251.765,93 Km2 terdiri dari sepuluh kecamatan, satu kelurahan dan 143 desa. Ibukota Kabupaten Humbang Hasundutan adalah Kecamatan Doloksanggul sebagai pusat pemerintahan dengan sembilan kecamatan lainnya adalah: Kecamatan Pakkat, Kecamatan Onanganjang, Kecamatan Parlilitan, Kecamatan Sijamapolang, Kecamatan Pollung, Kecamatan

Paranginan, Kecamatan Lintongnihuta, Kecamatan Baktiraja dan Kecamatan Tarabintang.2

Seperti tertuang dalam salah satu misi Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan adalah meningkatkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian. Tujuan dari misi ini adalah untuk terselenggaranya tataniaga komoditi pertanian yang baik, meningkatkan pendapatan petani, terwujudnya ketahanan pangan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi, percepatan pembangunan wilayah, serta turunnya angka kemiskinan. Dilihat dari tujuan tersebut sangat jelas bahwa pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan sangat mengharapkan peranan besar dari sektor pertanian dalam rangka pembangunan dan pengembangan wilayah demi terwujudnya visi yaitu “Humbang Hasundutan Mandiri dan Sejahtera”. 3

Potensi utama dalam proses meningkatkan pembangunan di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah dalam sektor pertanian. Pertanian juga merupakan sektor dengan sumber pertumbuhan terbesar terhadap total pertumbuhan ekonomi Kabupaten Humbang Hasundutan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data statistik sektor pertanian (yang tercakup dalam sektor pertanian, kehutanan dan perikanan) mempunyai kontribusi yang besar terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu tahun 2010 (50,13%), tahun 2011 (49,20%), tahun 2012 (48,53%), tahun 2013 (48,13%) dan tahun 2014 (47,15%).4

2

www.humbanghasundutankab.go.id

3 RPJMD Kabupaten Humbang Hasundutan 2010-2015 dan RPJPD 2006-2025 Kabupaten Humbang Hasundutan

4 PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Humbang Hasundutan 2010-2014

Sektor pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan didukung oleh komoditas tanaman pangan meliputi padi, palawija (jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar, ubi kayu, palawija lainnya, seperti talas, ganyong, irut, gembili

dan lain-lain), tanaman holtikultura dan tanaman perkebunan meliputi karet, kelapa sawit, cokelat, kopi dan kemenyan.5

5 PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Humbang Hasundutan 2010-2014

Meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap total pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) tersebut didukung oleh peningkatan produksi seluruh subsektor. Maka dapat ditentukan bahwa sektor pertanian menjadi sektor yang banyak menyumbangkan sumber dalam pembangunan daerah Humbang Hasundutan. Sehubungan dengan hal di atas, perlu disusun kembali rancangan pembangunan pengembangan komoditas strategis yang mampu meningkatkan kontribusi sektor pertanian dan mendorong pembangunan pertanian di daerah Kabupaten Humbang Hasundutan agar lebih meningkat lagi. Salah satu komoditas unggul yang dianggap memiliki kontribusi besar dan hampir setiap daerah memproduksinya di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah tanaman kopi. Kopi merupakan salah satu dari tanaman perkebunan dan merupakan komoditas unggul khususnya dalam bidang perkebunan dan tingkat produktivitasnya meningkat.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, untuk itu diperlukan bagaimana strategi-strategi pembangunan pertanian untuk lebih meningkatkan kembali pembangunan daerah terutama dalam bidang pertanian melaui identifikasi dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan dalam sektor pertanian dan memanfaatkan peluang dalam menghadapi ancaman yang ada, yang akan ditujukan pada proses perencanaan pembangunan Kabupaten Humbang Hasundutan, terutama untuk komoditas kopi.

Dalam hal pembuatan strategi pembangunan diperlukan peranan dari Dinas Pertanian sebagai salah satu yang dapat mengelola hasil pertanian termasuk komoditas kopi di di Kabupaten Humbang Hasundutan. Dinas pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai sebuah organisasi yang memiliki sebuah tujuan yang harus dicapai. Tujuan ini dapat dicapai jika organisai memiliki strategi yang cocok dengan pembangunan pertanian. Strategi pembangunan pertanian harus menuju pada pembangunan yang berwawasan agribisnis dan agroindustri yang pada dasarnya bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu upaya yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian. Sistem agribisnis adalah suatu sistem pertanian yang meliputi kegiatan pengolahan pertanian, produksi pertanian, dan pemasaran pertanian.

Mengacu pada latar belakang dan fokus masalah maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Strategi Pembangunan Pertanian Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan (Strategi Pengembangan Komoditas Kopi Di Dinas Pertanian Kabupaten Humbang Hasundutan”.

Dokumen terkait