BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Pembelajaran Card Sort
menggunakan uji-t diperoleh thitung =3,099 dengan sampel sebanyak 60 peserta didik dan taraf signifikan Ftabel = F (0,05,60) = 0,75. Terlihat bahwa thitung>ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.
v MOTTO
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”1
(QS. Ar Ra’d: 11)
1 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahan (Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006), hlm. 250
vi
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur saya ucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin kepada
Allah SWT, karena berkat-Nya saya mampu menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Karya kecil ini saya persembahkan untuk :
1. Kedua Orang Tuaku tercinta, Ayahanda Sutiyo dan Ibunda Sufiyanti, yang telah bersusah payah membesarkan, mendidik, dan membiayai selama
menuntut ilmu serta selalu memberiku dorongan, semangat, do’a, nasehat, cinta
dan kasih sayang yang tulus untuk keberhasilanku. Engkaulah figur istimewa dalam hidupku.
2. Adikku tercinta, Dela Anindia yang selalu menemani dalam canda tawa, serta menjadi salah satu motivasi dalam meraih kesuksessan.
3. Keluarga besar dari kakek dan nenek tercinta Trimo Rejo (alm), Ngadini dan keluarga besar dari kakek dan nenek Sumarkun, Tumini yang senantiasa memberikan motivasi serta perhatian demi tercapainya cita-citaku.
vii
RIWAYAT HIDUP
Lina Novianti adalah nama lengkap penulis yang dilahirkan di Desa Mulya Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Tengah pada tanggal 28 Juli 1994. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan bapak Sutiyo dan ibu Sufiyanti.
Pendidikan formal yang pernah dijalani oleh penulis dimulai dari Sekolah Dasar Negri (SDN) 03 Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat, lulus pada tahun 2006, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negri 03 Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat lulus pada tahun 2009, Penulis juga melanjutkan pendidikan jenjang selanjutnya, yaitu ke Madrasah Aliyah Negri (MAN) Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
Kemudian pada tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung. Pada bulan Agustus 2015 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Panca Tunggal 2 Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan. Pada bulan Oktober 2015 penulis melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MI Ismaria Al Qur’anniyah.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Subhanallah, Walhamdulillah, Wala ilahailallah, Allahuakbar.
Dengan mengucapkan Syukur Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada sang pelita kehidupan, seiring jalan menuju ilahi Nabi Muhammad SAW, serta kepada keluarganya, para sahabat dan para pengikutnya.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Terhadap Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V MI Ismaria Al Qur’anniyah Bandar Lampung” adalah salah satu syarat mendapat gelar sarjana pendidikan pada progam studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Raden Intan Lampung.
Dengan kerendahan hati disadari bahwa dalam penulisan skripsi ni penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan namun berkat bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Maka pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :
ix
1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung.
2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Ibu Nurul Hidayah, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
3. Bunda Dr. Rifda El Fiah, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak Syaiful Bahri, M.Pd selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penulisan skripsi ini, ditengah kesibukan beliau telah meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak dan ibu dosen progam studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis.
5. Seluruh pengurus dan karyawan Perpustakaan Tarbiyah dan Perpustakaan Pusat IAIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan kemudahan dalam menggunakan fasilitas yang ada.
6. Bapak Syahyori Aprinsyah, S.Pd selaku Kepala Sekolah MI Ismaria Al
Qur’anniyah Bandar Lampung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian
7. Ibu Nur Hasanah, S.Pd dan Ibu Fitriani, A.Ma selaku guru pamong di MI Ismaria
Al Qur’anniyah Bandar Lampung yang telah berkenan memberikan kemudahan serta membantu dalam penelitian.
x
8. Bapak dan Ibu dewan guru berserta staf TU MI Ismaria Al Qu’anniyah Bandar
Lampung yang telah berkenan membantu dalam penelitian dan Peserta Didik tahun ajaran 2016/2017 yang telah bersedia menjadi responden penelitian ini. 9. Kepada sahabat-sahabat tercinta Adi Aprianto, Riza Maya Syari, Eis Rahmawati,
Siti Choirunisa, Vita Nur Fauziah Desyana, Badriyah, Setia Rahayu, Dewi Yuliani, Mba Dini Penulis mengucapkan terima kasih banyak karena kalian adalah bagian suka duka yang selalu menyemangati dalam perjuangan.
10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012, mengenal dan menjadi sahabat kalian semua membuat hari-hariku menjadi penuh makna, semoga masa kuliah yang telah kita lewati akan menjadi cerita dan kenangan terindah dalam hidup ini untuk kedepannya.
11. Teman-teman KKN kelompok 33, terima kasih selalu ikut menyemangati dalam perjuangan.
12. Serta teman-teman PPL, terima kasih selalu ikut menyemangati juga dalam perjuangan.
13. Semua pihak yang telah membantu memberikan motivasi yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga pencapaian ini akan menjadi amal sholeh. 14. Almamaterku tercinta IAIN Raden Intan Lampung yang ku banggakan, semoga
xi
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT menjadikan sebagai amal ibadah yang akan mendapat ganjaran di sisi-Nya, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung,16 Maret 2017 Peneliti
Lina Novianti NPM. 1211100118
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
RIWAYAT HIDUP ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 13
C. Batasan Masalah ... 13
D. Rumusan Masalah ... 14
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 14
xiii
G. Definisi Operasional Variabel ... 16
BAB II LANDASAN TEORI ... 18
A. Strategi Pembelajaran Card Sort ... 18
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Card Sort ... 18
2. Karakteristik Strategi Pembelajaran Card Sort ... 20
3. Ciri-ciri Strategi Pembelajaran Card Sort ... 20
4. Kelebihan Strategi Pembelajaran Card Sort ... 21
5. Kelemahan Strategi Pembelajaran Card Sort... 21
6. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Card Sort ... 21
B. Minat Belajar ... 23
1. Pengertian Minat ... 23
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ... 27
3. Indikator Minat ... 29
4. Pengertian Belajar ... 31
C. Mata Pelajaran IPA ... 35
D. Kerangka Berpikir ... 37
E. Hipotesis Penelitian ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
A. Jenis Penelitian ... 38
B. Variabel Penelitian ... 38
xiv
D. Desain Penelitian ... 42
E. Teknik Pengumpulan Data ... 43
F. Instrumen Penelitian dan Uji Coba Instrumen Penelitian ... 48
G. Teknik Analisis Data ... 50
1. Uji Normalitas ... 50
2. Uji Homogenitas ... 52
3. Uji Hipotesis ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Hasil Penelitian ... 55
1. Analisis Hasil Uji Coba Angket Minat Belajar Peserta Didik .. 55
a. Uji Validitas... 55
b. Uji Reliabilitas ... 57
2. Hasil Uji Prasyarat untuk Pengujian Hipotesis ... 59
a. Uji Normalitas Data ... 59
b. Uji Homogenitas Data ... 60
3. Uji Hipotesis (Uji t) ... 62
4. Minat Belajar Peserta Didik Menggunakan Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort dan Pembelajaran Konvensional ... 63
5. Hasil Observasi ... 67
xv BAB V PENUTUP ... 74 A. Kesimpulan ... 74 B. Saran ... 74 C. Penutup ... 75 D. DAFTAR PUSTAKA ... 76
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 37
Gambar 3.1 Hubungan Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat ... 40
Gambar 3.2 Desain Penelitian ... 42
Gambar 4.1 Rata-rata Hasil Uji Normalitas ... 60
Gambar 4.2 Rata-rata Hasil Uji Homogenitas ... 61
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Distribusi Siswa Kelas V MI Ismaria Al Qu’anniyah... 41
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Strategi Card Sort ... 46
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Minat ... 46
Tabel 3.4 Skor Jawaban Kuisioner/Angket ... 47
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas ... 50
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Item Pernyataan... 56
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes ... 58
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Angket Minat Belajar IPA ... 59
Tabel 4.4 Uji Homogenitas Angket Minat Belajar IPA Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 61
Tabel 4.5 Data Hasil Uji Hipotesis ... 62
Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Peserta Didik Antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 69
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Didik Uji Coba Validasi ... 79
Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Uji Coba Strategi Pembelajaran Card Sort dan Minat Belajar IPA ... 80
Lampiran 3. Angket Uji Coba Minat Belajar Peserta Didik ... 81
Lampiran 4. Perangkat Pembelajaran ... 86
Lampiran 7. Kisi-kisi Instrumen Strategi Pembelajaran Card Sort dan Minat Belajar IPA ... 135
Lampiran 8. Angket Minat Belajar Peserta Didik ... 136
Lampiran 9. Uji Coba Validasi ... 141
Lampiran 10. Perhitungan Nilai Angket Kelas Eksperimen ... 142
Lampiran 11. Perhitungan Nilai Angket Kelas Kontrol... 143
Lampiran 12. Perbandingan Rata-rata... 144
Lampiran 13. Uji Normalitas Angket Minat Belajar IPA Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 145
Lampiran 14. Uji Homogenitas Angket Minat Belajar IPA Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 146
Lampiran 15. Uji Hipotesis Angket Minat Belajar IPA Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 147
xix
Lampiran 17. Profil Madrasah ... 149
Lampiran 18. Sarana dan Prasarana ... 151
Lampiran 19. Lembar Validasi ... 152
Lampiran 20. Dokumentasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 153
Lampiran 21. Kartu Konsultasi Skripsi ... 155
Lampiran 22. Surat Permohonan Penelitian... 156
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara
dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya, pengertian “pendidikan” menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Dalam bahasa inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidik) artinya memberi peningkatan (to elicit, to give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop). Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.2
Menurut Poerbakawatja dan Harahap, pendidikan adalah “Usaha secara sengaja
dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya. Orang dewasa itu adalah orang tua si anak atau orang tua yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik misalnya guru
2
sekolah, pendeta atau kiai dalam lingkungan keagamaan, kepala-kepala asrama dan sebagainya”.3
Dalam bahasa Arab, pendidikan disebut “tarbiyah” yang berarti proses persiapan dan pengasuhan manusia pada fase-fase awal kehidupannya yakni pada tahap perkembangan masa bayi dan kanak-kanak.4
Sedangkan menurut Jean Piaget “Pendidikan sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi individu yang sedang tumbuh dan disisi lain nilai sosial, intelektual, dan moral
yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut”.5
Alhasil, pendidikan pada hakikatnya seperti dinyatakan para ahli psikologi dan pendidikan antara lain Chaplin, Tardif, dan Reber, adalah pengembangan potensi atau kemampuan manusia secara menyeluruh yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengajarkan berbagai pengetahuan dan kecakapan yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.6
Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.7
3 Muhibbin Syah, Ibid, h. 11. 4 Muhibbin Syah, Ibid, h. 32.
5 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 1. 6 Muhibbin Syah, Op. Cit, h. 35.
3
Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan Undang – Undang Dasar, pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum secara eksplisit pada alinea ke empat. Bahkan pendidikan sudah dianggap sebagai sebuah hak asasi yang harus secara bebas dimiliki oleh semua anak. Seperti yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Right Pasal 26 (1) yang menyatakan bahwa : “Setiap orang
memiliki hak atas pendidikan. Pendidikan haruslah bebas, paling tidak pada tingkat dasar. Pendidikan dasar haruslah bersifat wajib. Pendidikan tekhnik dan profesi harus
tersedia dan pendidikan tinggi harus dapat diakses secara adil oleh semua”.8
Belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh individu dalam interaksi untuk memperoleh perubahan tingkah laku dari yang tidak mengerti menjadi mengerti agar mendapatakan suatu ilmu. Menuntut ilmu sangatlah penting bagi setiap manusia, hal ini disebabkan ilmu akan mengangkat derajat manusia kedalam kehidupan yang lebih baik. Allah berfirman dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 sebagai beikut:                       
Artinya: “niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaranya kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat. Dan Allah maha teliti apa yang kamu kerjakan”9
8Asih Widi Wisudawati, Eka Sulistyowati, Metodologi Pembelajaran IPA. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), h. 1.
9Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemah(Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006) h. 793.
4
Ayat ini menyatakan bahwa antara iman, ilmu, dan amal merupakan sistematik dalam struktur kehidupan setiap muslim yang akan mengantarkan mereka pada tingkat derajat yang tinggi. Berikut adalah hadits yang telah diriwayatkan oleh Bukhori Muslim:
Artinya: ”Dari Annas bin Malik berkata Rasulullah SAW, bersabda: menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimat. (H.R. Bukhori Muslim)”
Ilmu yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah ilmu yang dapat berguna bagi diri sendiri maupun orang lain dan tidak merugikan siapapun dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen terpenting dalam menunjang keberhasilan. Mekanismenya strategi yang penulis gunakan sangat berpengaruh terhadap respon siswa. Secara leksikal Strategi Pembelajaran didefinisikan sebagai alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan antara guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Untuk mencapai tujuan suatu usaha pembelajaran, maka perlu diadakan usaha penilaian terhadap hasil dari proses pembelajaran itu sendiri. Kaitannya dengan ini, Siti Partini
5
sejalan dengan usaha anak itu sendiri atau dengan kata lain ingin mengetahui
kemajuan anak”.10
Dalam dunia pendidikan guru mempunyai peranan yang sangat penting bukan hanya meningkatkan kecerdasan peserta didik tetapi juga sebagai tauladan terhadap tingkah laku, dan ketika seorang guru tidak mau menerima secara kontetif maka telah mengurangi keefektifan pembelajaran.11
Guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran baru yang dapat menimbulkan minat belajar peserta didik agar meningkat dengan baik untuk mencapai tujuan pada setiap pembelajaran yang berlangsung, maka peserta didik akan berantusias selama proses pembelajaran berlangsung.
Kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan materi disebabkan saat proses belajar mengajar guru kurang membangkitkan perhatian dan aktifitas siswa dalam mengikuti pelajaran khususnya pelajaran IPA. IPA merupakan salah satu disiplin ilmu yang dipelajari dan diajarkan disetiap jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi. IPA diajarkan kepada siswa sebagai upaya utuk membekali kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama sehingga sangat berguna bagi siswa dalam berkompetensi dimasa depan.
Minat merupakan suatu kehendak yang timbul dalam diri seseorang sehingga, dengan kehendak itu muncul keinginan untuk melakukan suatu kegiatan. Dengan
10 Siti Partini Suardiman, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Studing, 2010), h. 110. 11 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), h. 48.
6
demikian minat merupakan landasan mental untuk melakukan kegiatan belajar, siswa yang minat belajarnya tinggi akan giat dan akan lebih cepat untuk menguasai materi yang dipelajari dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki minat untuk belajar. Untuk itu minat harus ditimbulkan dengan baik agar siswa memiliki minat yang tinggi dalam belajar serta dapat meningkatkan keberhasilan dalam mempelajari pelajaran IPA.
Proses pemberian pembelajaran kepada siswa dilakukan melalui proses kegiatan mengajar disekolah yang harus diikuti oleh siswa dengan sebaiknya dilandasi dengan minat belajar yang tinggi supaya nanti siswa mampu menguasai materi tersebut denagan semaksimal mungkin karena minat sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang berlangsung.
Jadi jelaslah bahwa minat sangat menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam menguasai materi pelajaran tersebut. Minat harus selalu diusahakan agar siswa yang belajar selalu disertai dengan minat belajar yang tinggi sehingga materi yang disajikan dapat dikuasai oleh siswa dengan sebaik-baiknya, termasuk dalam hal ini adalah siswa yang mempelajari pelajaran IPA harus diusahakan oleh guru IPA agar dapat dikuasainya dengan baik, karena apa yang menarik minat siswa akan mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
Pada kenyataannya, guru dan bahan–bahan pelajaran sangat jarang menolong para peserta didik dalam menentukan dan menggunakan konsep–konsep relevan dalam struktur kognitif mereka untuk mengasimilasikan pengetahuan baru, dan
7
akibatnya para peserta didik hanya terjadi belajar hafalan. Lagi pula sistem evaluasi di sekolah menghendaki hafalan.
Minat peserta didik tentang pelajaran yang diajarkan dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh guru Kemampuan berpikir peserta didik dalam memecahkan masalah akan muncul jika guru memberikan kegiatan pembelajaran sebagai suatu strategi untuk mengembangkan bagaimana materi itu dapat dirancang menjadi pelajaran yang menarik dan mudah dimengerti oleh peserta didik sehingga timbul ketertarikan peserta didik untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab itu, perlu diterapkan suatu aktifitas tertentu dalam kegiatan belajar–mengajar yang berfokus pada keterlibatan peserta didik secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar.
Salah satu faktor penyebab rendahnya minat belajar peserta didik adalah proses belajar IPA kurangnya pemahaman yang diberikan kepada peserta didik dalam memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, pembelajaran di kelas jarang menampilkan gambar–gambar atau video yang digunakan untuk mempermudah penyampaian materi yang bersifat abstrak. Fakta di lapangan juga menunjukan bahwa keterampilan proses sains masih kurang.
Hal tersebut dapat dilihat kurangnya pengetahuan peserta didik dan pemahaman peserta didik terhadap suatu konsep sehingga masih terlihat bingung dalam menerapkan konsep yang telah diperoleh sebelumnya, kurangnya kemampuan berpikir dalam menghubungkan suatu peristiwa atau objek tertentu, dan guru juga
8
lebih sering menerapkan metode ceramah sehingga peserta didik tidak terlibat secara aktif.
Berikut beberapa indikator rendahnya minat belajar siswa menurut Loekmono yaitu:
1. Kelainan jasmani pada mata, telinga, kelenjar - kelenjar yang sangat mempersukar anak dalam mengikuti pelajaran atau menjalankan tugas di kelas.
2. Pelajaran di kelas kurang merangsang anak.
3. Ada masalah atau kesukaran kejiwaan yang menyebabkan dia mundur atau lari dari kenyataan.
4. Perhatian utama dari anak dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti olah rag, kegiatan di dalam kelas, bekerja yang membutuhkan ketrampilan mekanis atau melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan uang.
5. Sikap yang seakan-akan tidak mempunyai perhatian atau minat. Minat ini seakan-akan hanya suatu sikap pura-pura.
6. Ada konflik pribadi dengan guru atau dengan orang tua.12
Berikut hasil pra survey dan wawancara kepada ibu Nur Hasanah tanggal 6 Juli
2016 selaku guru IPA MI Ismaria Al Qur’anniyah Al Qur’aniyyah Bandar Lampung,
yaitu:
9
“Saya sebagai guru IPA dalam proses belajar mengajar belum menggunakan
strategi yang menarik. Kondisi ini menurut saya berdampak terhadap siswa dimana mereka dalam mengikuti proses belajar masih ada yang bermasalah, sehingga minat
siswa itu kurang dan pada akhirnya hasil belajar siswa kurang maksimal”13
Demikian juga dengan guru yang tidak dibekali dengan metodologi yang variatif dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga dalam menyampaikan materi cenderung membosankan. Para guru hanya berfikir bagaimana mengajarkan materi tersebut sehingga sesuai dengan kurikulum dan sedapat mungkin mengejar target sehingga materi-materi tersebut dapat selesai sebelum ujian akhir sekolah bahkan terkadang ada pula beberapa guru yang kurang menguasai materi. Mereka tidak memikirkan apakah siswanya dapat memahami apa yang disampaikan dan dapat mengaplikasikanya dalam kehidupannya di masyarakat yang sebernarnya menjadi kehidupan nyata siswa.
Sebagai upaya mengatasi masalah tersebut, seorang guru harus bekerja secara profesional, banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA antara lain: faktor fisik, psikis, lingkungan sosial, ekonomi, kurikulum, sarana dan prasarana, guru dan strategi pembelajaran. Akhirnya mau tidak mau pelajaran IPA harus diajarkan secara menarik, menyenangkan, dan siswa dapat menguasai materi, sehingga siswa dapat menikmati proses pembelajaran.
Berikut adalah karakteristik anak siswa kelas V SD yaitu:
13Nur Hasanah, Guru Kelas V A MI Ismaria Al Qur’anniyahAl Qur’aniyyah, Bandar Lampung, Wawancara, 6 Juli 2016
10 1. Karakteristik mental:
a. Gemar bermain menggunakan bola b. Lebih berminat pada olahraga beregu c. Jiwa kepahlawanannya besar