• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Pembahasan

1. Strategi pembelajaran yang menarik dan ilmiah

Model yang digunakan guru selama observasi dilakukan adalah inkuiri, yaitu kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan (Wina Sanjaya, 2008:303). Pelaksanaan model inkuiri menggunakan metode diskusi, pengamatan, eksplorasi, percobaan, tanya jawab, penugasan dan ceramah. Metode tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip yang dikemukakan Wina Sanjaya (2008:305) dalam melaksanakan model ini yaitu pengembangan kemampuan berpikir anak, menjalin interaksi antara siswa dan siswa maupun siswa dan guru bahkan siswa dan lingkungan sekitar, prinsip bertanya, dan prinsip keterbukaan yaitu bebas untuk mencoba sesuai pembelajaran dan kemampuannya.

Model pembelajaran yang lain, project based learning dan problem based learning belum dilaksanakan oleh guru. Project based learning belum dilakukan

81

guru karena selain guru belum memahami teknik pelaksanaannya, secara urutan materi pun belum sampai pada materi project. Problem based learning adalah suatu model pembelajaran yang mendorong siswa untuk mencari solusi pemecahan masalah berdasarkan data dan teori yang melibatkan beberapa disiplin ilmu (Sitiatava Rizema, 2013:73). Guru mengaku model ini belum bisa dilaksanakan karena kurangnya media dan fasilitas sumber belajar seperti buku dan jaringan internet.

Penggunaan media juga sudah sesuai dengan perkembangan kognitif siswa yang menurut teori perkembangan kognitif Piaget usia 10 hingga 11 tahun masuk pada tahap operasi konkret. Guru menggunakan bahan konkret dan visual (gambar).

b. Penciptaan proses belajar yang ilmiah

Dalam melakukan pembelajaran berpendekatan saintifik, guru sudah berusaha melakukan proses belajar ilmiah dengan memunculkan karakter ilmiah menurut Kemendiknas (2013:212):

a. materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu dengan menggunakan kejadian nyata yang terjadi di kehidupan sehari-hari siswa. Guru mengawali pelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang menggali pengalaman dan pengetahuan awal siswa tentang suatu peristiwa. Hal tersebut akan menjadi masalah utama dalam pembelajaran, misalnya peristiwa antri BBM dapat mengarahkan siswa untuk mencari tahu asal

82

terjadinya minyak bumi, manfaat minyak bumi, dan penghematan minyak bumi. Selain itu siswa melakukan pembelajaran yang berbasis fakta dalam pendekatan saintifik dengan pengamatan dari suatu percobaan siswa.

b. penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka, pemikiran yang subjektif, atau penalaran menyimpang dari alur berpikir logis, dengan pembelajaran yang dilakukan secara autentik. Dalam pendekatan saintifik ini siswa mengalami sendiri, dengan kegiatan mengamati, diskusi, mencoba, menalar, maupun membaca, dan guru selalu membimbing siswa dalam kegiatan belajar.

c. pembelajaran memotivasi dan menginspirasi peserta didik untuk berpikir secara kritis, analitis dan tepat mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah dan mengaplikasikan substansi. Dalam pembelajaran berpendekatan saintifik guru mengarahkan siswa untuk mengamati agar mereka mengidentifikasi dan memahami masalah, menanya agar mereka kritis, menalar agar mereka analitis dan memecahkan masalah dan mencoba untuk menerapkan substansi. Guru memunculkan masalah sehari-hari sehingga anak tertarik untuk menunjukkan kemampuannya dan memberikan pertanyaan terbuka. Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Selain itu guru juga memberikan pertanyaan yang membuat siswa bertanya lebih lanjut.

83

d. peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan mengasosiasi tautan satu dengan yang lain dan menghubungkan setiap informasi yang ia dapat. Berdasarkan observasi, hal tersebut terlihat pada saat kegiatan menalar. Siswa menunjukkan persamaan dan perbedaan antar data yang didapat, misanya perbedaan hasil taksiran dan jumlah sesungguhnya, kenampakan alam alami dan buatan, kecepatan mengeringkan beberapa bahan di tempat teduh dan panas, perbedaan serta persamaan kincir air dan angin, dan lain-lain. Siswa memisahkan data yang didapatkan berdasarkan kelompok. Kemudian siswa menghubungkan keterkaitan setiap data.

e. pembelajaran mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi,

f. kegiatan dan pengetahuan berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam pembelajaran berpedekatan saintifik, guru tidak hanya menggunakan buku teks tematik guru dan siswa, tetapi juga menggunakan buku pendukung yang memuat teori atau konsep yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam mempertanggungjawabkan kegiatan belajar, siswa menulis laporan kegiatan. Dengan begitu fakta-fakta yang ditemukan siswa dalam kegiatan dapat dipertanggungjawabkan. Seluruh penilaian kegiatan belajar didokumentasikan guru dalam bentuk portofolio maupun arsip

84

administrasi dan disimpan untuk dilaporkan kepada orangtua, kepala sekolah maupun pihak-pihak terkait.

g. tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas dalam RPP yang dibuat per hari, serta disajikan dengan menarik dengan apersepsi. Guru menarik perhatian siswa dengan pertanyaan. Berdasarkan wawancara siswa, pertanyaan yang menarik adalah pertanyaan tentang hal baru, tentang pengalaman, dan menantang untuk mencoba.

Guru sudah melakukan langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik yang menyentuh ranah pendidikan, kognitif, afektif dan psikomotor sesuai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 (2013:213).Guru mengembangkan ranah pengetahuan yang merupakan transformasi materi ajar agar peserta didik tahu dan menyimpulkan tentang apa informasi yang sudah di dapat, dengan tanya jawab dalam menyimpulkan fakta dan data yang diperoleh menjadi konsep, pemberian tambahan materi dari buku pendukung, pemberian tambahan latihan soal, pemberian kesempatan menyampaikan pendapatnya agar mereka termotivasi untuk tahu, dan pemberian tambahan catatan.

Guru mengembangkan ranah sikap yangmerupakan transformasi materi ajar agar peserta didik tahu tentang alasan-alasan mendasar mengapa informasi tersebut harus kita pelajari, yaitu dengan kegiatan perenungan yang didalamnya terdapat pertanyaan alasan mempelajari materi terkait (siswa menentukan sikap yang akan dilakukan setelah mempelajari materi tersebut), pembiasaan sikap dalam belajar dan berinteraksi. Sedangkan ranah keterampilan yang merupakantransformasi materi ajar agar peserta didik tahu cara atau proses

85

mendapatkan informasi dikembangkan dalam kegiatan praktik mencoba dan menirukan.

2. Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik di kelas IV SD

Dokumen terkait