• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengawasan dan Penegakan Hukum Terhadap Kegitan Illegal Fishing di Laut Natuna (Rekomendasi)

LAUT NATUNA UTARA

4. Strategi Pengawasan dan Penegakan Hukum Terhadap Kegitan Illegal Fishing di Laut Natuna (Rekomendasi)

Kegiatan pengawasan sudah dijalankan dengan baik oleh Dtijen PSDKP untuk memerangi illegal fishing di Laut Natuna, namun demikian fakta yang ada menunjukkan kegaitan illegal fishing khususnya oleh kapal kapal ikan asing yang berasal dari Vietnam, Malaysia, Thailand dan China masih marak terjadi, Hal ini tentunya tidak secara otomatis menunjukkan bahwa kegiatan pemberantasan yang selama ini dilakukan gagal atau belum tepat sasaran, namun lebih tepatnya masih diperlulan upaya untuk meningkatkan pemberantasan illegal fishing di perairan laut Natuna Utara dengan cakupan aspek yang lebih luas, tidak hanya terkait dengan kegiatan operasional pengawasan dan penegakan hukum secara langsung.

Strategi penanggulangan illegal fishing yang direkomendasikan adalah strategi yang diharapkan dapat diterapkan dalam waktu menengah (medium term), dengan kerangka waktu 5 tahun ke depan. Saat ini operasi pengawasan di laut telah dilakukan dengan mengerahkan kapal pengawas perikanan dengan metode intercept dan dukungan/fasilitasi VMS, AIS dan Radar (perancak). Namun demikian memperhatikan intensitas illegal fishing yang terjadi maka masih diperlukan :

• Peningkatan jumlah Kapal Pengawasan Perikanan yang dioperasionalkan di Laut Natuna Utara. Sejalan dengan penambahan armada maka perlu pula dilakukan penambahan hari operasi kapal pengawas dan penysuunan pola operasi yang efisien dan efektif yang dapat mengcover sebagain besar pengawasan di Laut Natuna Utara. Covering laut dengan opearsi pengawasan yang memadai sekaligus dapat menjadi tindakan preventif disamping refresif.

• Optimalisiasi dukungan PUSDAL untuk memantau kapal kapal berizin dan dan AIS untuk memantau kapal -kapal yang tidak berizin. Overlay tracking VMS, AIS perlu ditambah layernya sehingga lebih mendekati kondisi pemantauan yang realtime.

• Koordinasi dengan TNI-AL dan BAKAMLA, khususnya untuk melindungi perairan Indonesia dari pelanggaran kedaulatan poleh negara lain, dan untuk

Makalah “Penegakan Hukum Terhadap Illegal Fishing di laut Natuna Utara” | 24 mengatasi adanya konflik dengan apparat penegak huku negara lain yang kerap melakukan aksi melindungi kegiatan illegal fishing kapal ikan negaranya (lesson learn kasus Vietnam dan China). operasi bersama di Laut Natuna Utara dengan penggunaan moda pengawasan masing masing instansi secara intensif dan terkoordinasi untuk mengisi kekosongan pengawasan di laut. Operasi bersama diterapkan dengan pola patroli dalam kesatuan komando (unity of command).

• Selain kerjasama operasi pengawasan dengan instansi terkait. Kerjsama opersi pengawasan juga perlu dilakukan dengan negara tetangga yang berbatasan, khususnya untuk mencegah illegal fishing yang dlakukan oleh KIA. Kerjasama operasi pengawasan yang dimaksud adalah operasi pengawasan yang terkoordinasi (coordinated Patrol) bukan operasi bersama (joint patrol).

Maksudnya masing masing negara melakukan pengawasan di wilayah perbatasan yang menjadi yuridiksinya. Kerjasama ini dapat diwadahi dengan kerangka kerjsama bilateral antara negara (Vietnam, Indonesia-Malaysia, Indonesia-Myanmar, Indonesia-China).

• Kerjasama Penanganan Kasus Illegal Fishing di Laut Natuna Utara. Peningkatan kerjasama penanganan kasus di tingkat nasional dilakukan melalui optimalsiasi fungsi Forum Koordinasi tindak pidana perikanan yang telah terbentuk di 33 provinsi. Instansi yang perlu terlibat dalam forum ini antara lain : Ditjen PSDK-KKP, POLRI, TNI-AL, Kejakasaan Agung, Imigrasi, Perhubungan laut, Bea dan Cukai, Kemenlu, Mahkamah Agung. Kerjsama dengan isntansi terit ini juga akan sangat diperlukan untuk implementasi multidoors approach dalam penegakan hukum. Oleh karena itu seiring dengan perkembangan kebutuhan maka instansi yang terlibat perlu diperluas secara dinamis. Adapun kerjasama penanganan kasus di tingkat internasional perlu dilakukan dengan menggandeng Interpol.

• Peningkatan faktor pendukung lainnya, mencakup sarana prsarana, SDM, dan anggaran. Terkait sarana perlu ditingkatkan jumlah armada pengwasan di Laut ntuna utara. Hal ini bisa dilakukan dengan pengadaan ataupun penggunaan moda bersama antar aintansi. Seiring hal tersbut tentu diperlukan penambahan SDM sesuai kebutuhan. Terkait anggaran perlu dilakukan secara proporsional

Makalah “Penegakan Hukum Terhadap Illegal Fishing di laut Natuna Utara” | 25 dengan lebih meningkatkan porsi pada peningkatan operasi dan pengembangan sarpras.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Penanganan Pelanggaran, “Buku Rekapitulasi Data Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan Tahun 2016-2020” (Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2021).

IOJI, “ Ancaman Illegaal, Unreported, and Unregulated Fishing dan Keamanan Laut Indonesia (Jakarta : IOJI, 2021).

Kementerian Kelautan dan Perikanan, “Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.50/Men/2017 tentang Estimasi Potensi, Jumlah tangkapan yang Diperbolehkan, dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia”.

(Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2021).

Kementerian Kelautan dan Perikanan, “Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Per.57/Men/2020 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17/Permen-KP/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian kelautan dan Perikanan Tahun 2020-2024.

Kementerian Kelautan dan Perikanan, “Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor Kep.23/Men/2021 tentang Standar Laik Operasi dan Sistem Pemantauan Kapal Perikanan. (Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2017).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. (Jakarta : Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2009).

Makalah “Penegakan Hukum Terhadap Illegal Fishing di laut Natuna Utara” | 26 Lampiran 1. 24 Kapal Ikan Vietnam di Wilayah ZEE Indonesia di Zona Utara Laut

Natuna Utara yang Terpantau melaui AIS Periode Mei 2021

No Nama Kapal

5 Dang59 F26 574802002 2021-05-04 107.4999 5.9221

6 39 A26 574160175 2021-05-04 107.9302 6.2721

7 Minh Nguyen96a36 574311111 2021-05-04 107.1891 5.7923

8 C16 574022742 2021-05-13 106.6591 5.1622

9 123456789 574254870 2021-05-03 106.7016 5.29211

10 59 D11 574561043 2021-05-05 107.0334 5.9974

11 Tau Cha 06 A19 574563210 2021-05-10 107.3338 5.9072 12 Ngoclinh3 C9 574201524 2021-05-10 106.9147 5.4854 13 Cong Minh 1F7 574081001 2021-05-09 107.1534 6.0817

14 18 A27 574151209 2021-05-10 107.9277 5.9262

15 Hai Long B9 P7 574666000 2021-05-10 107.4167 6.3391 16 19 LR 6686L B8 58 574070019 2021-05-20 108.1485 6.28531 17 PHU0C VU0NG168

D39 574602002 2021-05-20 107.9025 5.7538

18 DUY KHANG A12 574611167 2021-05-20 107.8992 6.0414 19 TRANMINH TUAN 489 574201401 2021-05-22 106.5157 5.4585 20 DA CA0 B2 97 574564272 2021-05-26 107.0353 5.7229 21 TRUONG SA 03 574557799 2021-05-26 107.5091 6.4022

22 68 A27 574611169 2021-05-28 107.9586 6.2915

23 412 A15 574560424 2021-05-30 108.3446 6.2149

24 HIEU 45 C31 574560467 2021-05-30 108.0969 6.3727

Makalah “Penegakan Hukum Terhadap Illegal Fishing di laut Natuna Utara” | 27 Lampiran 2. 11 Kapal Ikan Vietnam di Wilayah ZEE Indonesia di Zona Utara Laut

Natuna Utara yang Terpantau melaui AIS Periode Mei 2021

No Nama Kapal

Berdasarkan MMSI Nomor MMSI

Tanggal Terdeteksi Di

ZEEI Longitude Latitude

1 467 D21 574810001 2021-05- 03 107.4827 6.1023

2 THAT_95LRUT 574998095 2021-06- 06 106.4789 5.848742

3 RAPGE_B7_ALIBABA_P1 574701006 2021-06- 06 106.5913 5.72216

4 18 A 27 574151209 2021-06- 03 108.1917 5.494628

5 DUY KHANG A12 574611167 2021-06- 08 108.4432 6.26875

6 19 LR 6686L B8 58 574070019 2021-06- 10 106.9981 5.760013

7 39 A26 574160175 2021-06- 14 108.2432 6.333416

8 DANG59 F26 574802002 2021-06- 15 108.0761 6.264252

9 GIA HUY F16 G0I 61 574565429 2021-06- 17 108.1551 6.150064

10 TAU TAI 07 C27 574705091 2021-06- 17 109.0276 6.3277

11 QUANGVINHGIACAOA1O 574190005 2021-06- 17 107.3421 5.68301

Dokumen terkait