BAB II TINJAUAN TEORITIS
F. Strategi Pengelolaan Wakaf Tunai di Indonesia
Pengelolaan dana wakaf tunai, harus ada sistem yang diterapkan. Adanya pola (standar pelaksanaan) yang dibakukan agar dana yang akan dan sudah dikumpulkan dapat diberdayakan secara maksimal. Standar atau pola tersebut terkait dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Memberi Peran Perbankan Syari’ah
Ada beberapa alternatif peran dan posisi perbankan Syariah dalam pengelolaan wakaf tunai. Menurut Tim Penyeusun Makalah dari Biro Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) yang berjudul: “Peranan Perbankan Syariah dalam Wakaf Tunai”, yaitu:
a. Bank Syariah sebagai Nazhir Penerima, Penyalur dan Pengelola Dana Wakaf Bank Syariah dalam alternatif ini mendapat kewenangan penuh untuk menjadi Nazhir, mulai dari penerima, pengelola, dan penyalur dana wakaf. Fungsi bank Syariah dalam alternatif 1 ini dapat dikatakan sama dengan yang dilakukan SIBL di Bangladesh. Wakif yang menyetor dana wakaf ke bank Syariah akan mendapat Sertifikat Wakaf Tunai yang diterbitkan oleh bank Syariah, sehingga tanggung jawab penggalangan dan pengelolaan dana wakaf serta penyaluran hasil pengelolaan tersebut, sepenuhnya ada pada bank Syariah.19
Keberadaan bank sebagai pengelola dana wakaf (Nazhir) merupakan manifestasi dari fungsi keharusan bank Syari’ah yang mengelola 3 sektor pelanggan/ekonomi, yaitu corporate, non-formal dan voluntary sector.
19
Lihat Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di
27
b. Bank syariah sebagai Nazhir Penerima dan Penyalur Dana Wakaf
Bank Syariah dalam alternatif ini hanya sebagai Nazhir penerima dan penyalur. Sedangkan fungsi pengelola dana akan dilakukan oleh lembaga lain. Misalnya Badan Wakaf Indonesia (BWI), yang dengan sendirinya tanggung jawab pengelolaan dana, termasuk hubungan kerjasama dengan lembaga pinjaman berada pada BWI ini.20
Pada alternatif ini, keunggulan yang dimiliki perbankan Syariah berupa adanya jaringan kantor serta jaringan informasi dan peta distribusi digunakan untuk menggalang dana wakaf maupun untuk menyalurkan hasil pengelolaan dana wakaf kepada yang berhak menerima. Sedangkan kemampuan profesional perbankan Syariah dalam mengelola dana, tidak digunakan.
c. Bank Syariah sebagai Pengelola (Fund Manager) Dana Wakaf Tunai
Alternatif ini keunggulan perbankan Syariah berupa kemampuan profesional dalam pengelolaan dana digunakan secara efektif. Tanggung jawab pengelolaan dana serta hubungan kerjasama dengan lembaga penjamin berada pada lembaga perbankan Syariah. Sedangkan keunggulan lembaga perbankan Syariah berupa jaringgan kantor, jaringan informasi serta peta distribusi, tidak dimanfaatkan untuk mengoptimalkan penggalangan dana wakaf dan hasil pengelolaan dana wakaf.21
20
Lihat Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di
Indonesia. h. 40.
21
Lihat Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di
d. Bank Syariah sebagai Kustodi
Alternatif ini dilakukan jika bank Syariah tidak diberikan kesempatan untuk berperan secara optimal dalam pengelolaan wakaf tunai. Hal ini disebabkan karena pemerintah mendirikan BWI yang bertugas membina dan mengawasi Nazhir. Dimana Nazhir memiliki wewenang penuh sebagai penerima, pengelola dana sekaligus penyalur dana wakaf tunai, maka bank syariah masih berperan dalam hal menjadi kustodi (penitipan) Sertifikat Wakaf Tunai yang diterbitkan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI).22
Alternatif ini menunjukkan bahwa wakif selaku orang yang berwakaf dapat menyetorkan dananya ke bank syariah atas nama rekening BWI yang ada di bank Syariah tersebut dan akan mendapatkan sertifikat wakaf tunai yang diterbitkan oleh BWI dan dititipkan di bank Syariah.
e. Bank Syariah sebagai Kasir Badan Wakaf Indonesia
Peran perbankan Syariah dalam alternatif ini sangat terbatas. Bank Syariah tidak mengadministrasikan Sertifikat Wakaf Tunai yang diterbitkan oleh Badan Wakaf Indonesia. Rekening Badan Wakaf Indonesia (BWI) akan dipelihara oleh bank Syariah sebagaimana layaknya rekening-rekening lainnya yang akan mendapatkan bonus atau bagi hasil sesuai dengan jenis dan prinsip
22
Lihat Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di
29
Syariah yang digunakan (Giro, Wadi’ah, Tabungan Wadi’ah atau Tabungan Mudharabah).23
Tanggung jawab terhadap wakif, pengelola dana dan penyaluran dana akan menjadi tanggung jawab Badan Wakaf Indonesia. Oleh karena itu Badan Wakaf yang akan berhubung dengan Lembaga Penjamin untuk menjamin dana wakaf agar tidak berkurang pokoknya.
2. Posisi LKS dalam Peraturan Perundang-Undangan
Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) bisa menerima wakaf uang apabila sudah ditunjuk oleh Menteri berdasarkan saran dan pertimbangan dari BWI. Saran dan pertimbanga dapat diberikan kepada LKS penerima wakaf uang dengan persyaratan :
a. Menyampaikan permohonan secara tertulis kepada menteri
b. Melampirkan anggaran dasar dan pengesahan sebagai badan hukum c. Memiliki kantor operasional di wilayah Republik Indonesia
d. Bergerak dibidang keuangan Syari’ah. e. Memiliki fungsi menerima titipan (wadi’ah).
Adapun tugas dari LKS Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) bertugas : a) Mengumumkan kepada publik atas keberadaanya sebagai LKS Penerima
Wakaf Tunai.
b) Menyediakan blangko Sertifikat Wakaf Tunai.
c) Menerima secara tunai wakaf uang dari Waqif atas nama Nazhir.
d) Menempatkan uang wakaf ke dalam rekening titipan (wadi’ah) atas nama Nazhir yang ditunjuk Waqif.
e) Menerima pernyataan kehendak Waqif yang dituangkan secara tertulis dalam formulir pernyataan kehendak Waqif.
f) Menerbitkan Sertifikat wakaf tunai serta menyerahkan sertifikat tersebut kepada Waqif dan meyerahkan tembusan sertifikat kepada nazhir yang ditunjuk oleh Waqif.
g) Mendaftarkan wakaf tunai kepada Menteri atas nama Nazhir.24
23 Lihat Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di
Jika calon wakif berkehendak melakukan perbuatan hukum wakaf tunai untuk jangka waktu tertentu, maka pada saat jangka waktu tersebut berakhir, Nazhir wajib mengembalikan jumlah pokok wakaf tunai kepada Wakif atau ahli waris melalui LKS Penerima Wakaf Tunai.
3. Membentuk Lembaga Investasi Dana
Salah satu cara pemberdayaan dana wakaf tunai tersebut adalah dengan menkanisme investasi. Adapun jenis investasi yang harus digalang hanya dapat dilakukan pada instrument keuangan yang sesuai dengan Syariah Islam dan tidak mengandung riba. Lembaga investasi yang bergerak di bidang pasar modal dapat menjalankan fungsi Nazhir. Akan tetapi masih banyak kontroversi yang terjadi. Dan jika dilihat dari kenyataan yang ada bahwa pasar modal cenderung volatile, maka yang lebih tepat adalah bank khususnya bank Syariah.25
Bank Syariah dipercaya dalam membentuk lembaga investasi dana karena bank syariah memliki kemampuan akses kepada calon wakif yang memiliki kelebihan likuiditas, dimana saat ini kelebihan likuiditas masyarakat disimpan di bank. Bank juga memiliki kemampuan melakukan administrasi rekening beneficiary, pendistribusian hasil investasi dana wakaf, serta yang terpenting bank mempunyai kredibilitas di mata masyarakat.
4. Menjalin Kemitraaan Usaha
Untuk mendukung keberhasilan pengembangan aspek produktif dari dana wakaf tunai, perlu diarahkan model pengelolaan dana tersebut kepada sektor
24
Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia. h. 46.
25
Lihat Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di
31
usaha yang produktif dengan lembaga usaha yang memiliki reputasi yang baik. Salah satunya adalah dengan membentuk dan menjalin kerjasama (networking) dengan beberapa perusahaan modal ventura. Selain bekerjasama dengan perusahaan modal ventura dalam mengelola dan mengembangkan dana wakaf tunai, bisa juga bekerjasama dengan:
a. Lembaga perbankan syari’ah atau lembaga keuangan syari’ah sebagai pihak yang memiliki dana pinjaman.
b. Lembaga investasi usaha yang berbentuk badan usaha non lembaga jasa keuangan
c. Investasi perseorangan yang memiliki modal cukup. Modal yang akan ditanamkan berbentuk saham kepemilikan sesuai dengan kadar nilai yang ada.
d. Lembaga perbankan internasional yang cukup peduli dengan pengembangan tanah wakaf di Indonesia. Seperti Islamic Development Bank (IDB)
e. Lembaga keuangan lainnya dengan sistem pembangunan Build of Transfer (BOT)
f. Lembaga Swada Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap pemberdayaan ekonomi umat, baik dalam atau luar negeri.26
Dengan menjalin kerjasama (networking) dengan perusahaan-perusahaan, maka dengan sendirinya akan membangun hubungan bisnis yang lebih intensif dan berkesinambungan anatara Lembaga Wakaf dengan beberapa perusahaan sehingga memungkinkan terjaminnya perkembangan usaha bagi kedua belah pihan dan dana wakaf tunai dapat digunakan untuk jangka waktu yang relatif panjang dalam bentuk penyertaan.
26
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia. h. 56.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Yayasan Wakaf UMI yang bertempat di Jl. Urip Sumoharjo Km. 05 Makassar, sedangkan waktu penelitiannya akan dilaksanakan pada tanggal 26 September 2013 sampai 30 Desember 2013.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Obyek penelitiannya yaitu, Yayasan Wakaf UMI dan bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik. Dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dapat memanfaatkan berbagai alamiah. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Data yang dikumpulkan pada pendekatan ini berupa kata-kata, gambar, dan bukan berupa angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah pribadi, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi dan dokumen resmi
lainnya. Pada penulisan laporan demikian, peneliti menganalisa data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya.1