• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI MUDHARABAH DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN BNI SYARIAH

ﱢﺎﱠ ا “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari

STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI MUDHARABAH DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN BNI SYARIAH

Responden : Unit Pemasaran Pembiayaan Syariah Jabatan : Staff Marketing BNI Syariah

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Mei 2010

Tempat : BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan Komplek ITC Dutamas Fatmawati Blok A1.2-3 Jl. RS Fatmawati Jakarta Selatan12150

Telp. 021-7278266/67/68, Fax. 021-72798733

Pertanyaan dan jawaban

1. Tanya : Apa pengertian dan tujuan pembiayaan mudharabah menurut BNI Syariah?

Jawab : Mudharabah adalah kerjasama usaha dimana bank bertindak sebagai penyedia dana yang memberikan 100% modal dan nasabah sebagai pengelola usaha.

2. Tanya : Apa perbedaan pembiayaan mudharabah dibandingkan jenis pembiayaan yang lain?

Jawab : Mudharabah adalah pembiayaan dimana bank bertindak sebagai penyedia dana yang memberikan 100% modal dan nasabah sebagai pengelola usaha. Sementara musyarakah adalah kerjasama dimana bank dan nasabah secara bersama memberikan modal. Untuk mudharabah dan musyarakah akan mendapatkan bagi hasil. murabahah adalah adalah kerjasama dalam bentuk jual beli dengan harga beli dan keuntungan yang jumlahnya diketahui nasabah, misalnya nasabah ingin membeli rumah, maka bank akan membelikan rumah tersebut untuk nasabah dan dijual

kembali kepada nasabah yang membutuhkan tersebut, dengan tingkat keuntungan yang disepakati. Ijarah adalah akad sewa menyewa antara bank dengan nasabah, tanpa perpindahan kepemilikan atau ijarah muttahiya bittamlik (IMBT) yang diakhiri dengan pemilikan objek ijarah ke nasabah.

3. Tanya : Apa saja persyaratan bagi nasabah yang ingin membuat pengajuan pembiayaan mudharabah pada BNI Syariah?

Jawab : Persyaratannya antara lain menyerahkan identitas diri seperti KTP, Kartu Keluarga dan surat nikah bagi yang sudah berkeluarga, dan karena mudharabah umumnya untuk nasabah yang memiliki usaha, maka juga menyerahkan surat-surat izin usaha seperti SIUP, TDP dan laporan keuangan usaha nasabah.

4. Tanya : Bagaimana prosedur dan mekanisme pengajuan pembiayaan mudharabah pada BNI Syariah?

Jawab : (1) Tahap awal adalah nasabah melengkapi data-data dan persyaratan untuk pengajuan pembiayaan; (2) jika data nasabah sudah lengkap,

selanjutnya bank akan melakukan proses verifikasi kebenaran data-data nasabah atau disebut juga prescreening, yaitu dengan mengecek data pembiayaan nasabah di bank lain, melihat BI online status kolektabilitas nasabah, dan bank akan melakukan kunjungan ke lokasi usaha, dimana bank akan melihat potensi bisnis/usaha nasabah, melihat kemampuan pengembalian, resiko-resiko bisnisnya, laporan keuangan, dan lain-lain yang termasuk dalam kelayakan nasabah; (3) Tahap selanjutnya, oleh pihak analis kredit bank, akan mengusulkan untuk pengadaan fasilitas pembiayaan nasabah, dan akan disetujui oleh pemutus bisnis pada unit bisnis dan pemutus resiko pada unit resiko; (4) setelah disetujui, bank akan mengeluarkan surat keputusan untuk dilakukan akad pembiayaan; (5) selanjutnya pencairan dana, yang dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus (penuh) sesuai kebutuhan

dan kondisi nasabah; (6) selama jangka waktu pinjaman, bank akan memantau dan melakukan pengawasan kepada nasabah setiap bulan.

5. Tanya : Bagaimana ketentuan jangka waktu pembiayaan, tata cara pengembalian dana pembiayaan, dan pembagian keuntungan dalam pembiayaan mudharabah pada BNI Syariah?

Jawab : Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan membayar nasabah. Tata cara pengembalian dana dapat dilakukan sekaligus di akhir atau secara angsuran setiap bulan atau tiga bulan. Pembagian keuntungan sesuai keuntungan yang diperoleh nasabah dari usaha, juga berdasarkan nisbah bagi hasil yang disepakati, misal 40:60, 30:70, dan lainnya. Perhitungan bagi hasil bisa dari laba kotor dan laba bersih. Tapi perhitungan bagi hasil umumnya dihitung dari laba kotor, bukan dari laba bersih. Karena nasabah dapat saja memanipulasi biaya-biaya pengeluaran laporan keuangan usahanya.

6. Tanya : Apakah pembiayaan mudharabah ini memberikan pengaruh terhadap tingkat pendapatan BNI Syariah? Bagaimana pengaruhnya?

Jawab : Ya, pembiayaan mudharabah berpengaruh pada tingkat pendapatan yang diperoleh bank. Hingga saat ini, walaupun jumlah pembiayaan mudharabah masih memiliki porsi sekitar 30%-50% dari total pembiayaan, namun mudharabah juga bisa berpengaruh besar terhadap pendapatan bank. Jika nasabah mendapatkan keuntungan yang besar, maka bank akan memperoleh pendapatan yang besar pula.

7. Tanya : Hingga saat ini, strategi apa saja yang telah dilakukan oleh BNI Syariah dalam pengembangan pembiayaan mudharabah dalam meningkatkan pendapatan?

Jawab : Strategi yang telah dilakukan antara lain dengan (1) meningkatkan promosi, (2) memberikan tingkat bagi hasil yang bersaing, dan (3) berusaha memberikan edukasi kepada masyarakat, agar masyarakat lebih mengenal dan memahami syariah dan bank syariah.

8. Tanya : Siapa saja yang menjadi sasaran pembiayaan mudharabah di BNI Syariah? Apa kriteria BNI Syariah dalam memilih usaha/proyek dan mudharib (pengelola usaha)? Sektor usaha apa saja yang bisa dibiayai melalui pembiayaan mudharabah BNI Syariah?

Jawab : Sasaran pembiayaan mudharabah umumnya adalah pengusaha dan usaha-usaha yang besar dan produktif seperti usaha retail (pedagang kecil),

wholesale (pedagang besar), grosir, UMKM. Mudharabah ditujukan

umumnya untuk pembiayaan produktif. Usaha yang dapat diberikan pembiayaan mudharabah pada dasarnya yang sudah berjalan minimal selama satu tahun, contohnya pada BNI iB Wirausaha, tapi umumnya dua tahun karena usaha yang berjalan satu tahun umumnya lebih memiliki resiko yang tinggi (high risk high return). Pada dasarnya semua sektor usaha dapat diberikan pembiayaan mudharabah,yang sesuai syariah.

9. Tanya : Apa manfaat yang diperoleh bagi BNI Syariah dan nasabah dari pembiayaan mudharabah?

Jawab : Ada banyak manfaat yang didapat dari pembiayaan mudharabah, antara lain memberikan keuntungan bagi bank, bank dapat membantu membina nasabah dari usaha kecil sampai menjadi usaha besar, serta merupakan salah satu sarana tolong menolong antara bank dengan nasabah.

10.Tanya : Apa saja resiko bagi BNI Syariah pada pembiayaan mudharabah? Upaya apa yang dilakukan jika terjadi kerugian pada usaha/proyek nasabah?

Jawab : Resiko yang dapat terjadi seperti resiko usaha nasabah collaps, resiko kerugian nasabah yang tidak mau membayar, resiko usaha/operasional dan resiko hukum dan kebijakan pemerintah, misalnya dilarang pemerintah, atau kebijakan pajak yang tinggi oleh pemerintah. Sedangkan upaya yang dilakukan adalah bank akan melihat dan menganalisa terlebih dahulu apakah kerugian nasabah tersebut karena kesalahan nasabah atau karena resiko bisnis. Jika karena kesalahan nasabah, maka bank akan mengeksekusi jaminan nasabah, atau bank melakukan intervensi ke manajemen usaha nasabah. Jika kerugian karena resiko usaha, yakni terjadi diluar kontrol nasabah, maka bank dan nasabah sama-sama menanggung kerugian, dan bank akan melakukan kontrol/pengawasan terhadap manajemen usaha nasabah.

Porsi Pemilik Dana S/D 31 DESEMBER 2007

1 6 1 2

INFORMASI UNIT USAHA SYARIAH

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk

DISTRIBUSI BAGI HASIL (DALAM JUTAAN RUPIAH)

PERIODE PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2009 PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2008 PERIODE 1 JANUARI

No. JENIS AN Saldo r Rata-ata Pendapa Porsi Pem lah us agi sil Indika Rate retur ilik Dana si of n Sald P Pendapa h Jumla Bonus dan ba hasil orsi Pemili h gi Indik Rate retu k Dana Pendapa PENGHIMPUN tan yan harus dibagi hasil Nisba g h Jum Bon dan b ha o Rata-rata tan yan harus dibagi hasil Nisba g asi of rn Saldo Rata-rata Nisbah Jumlah Bonus dan bagi hasil Indikasi Rate of return tan yang harus dibagi hasil 1. Giro iB Wadiah a Bank a. Bank 21 59321,593 - - - 1 56%.56% 6 973,973 - - - 1.71%71% 2 336,336 - - - -b. Non Bank 517,517 - - - 1.47% 311,366 - - - 1.28% 200,628 - - - 2.40% 2. Tabungan iB a. Bank - - - - - - - - - - - - - - -b. Non Bank 1.314.887 11.989 30% 3.597 3.28% 1,018,452 8,784 30% 2.635 3,10% 618.180 5.334 40% 2.134 4.14% 3. Deposito iB a. Bank - 1 Bulan - - - - - - - - - - - - - - -- 3 Bulan - - - - - - - - - - - - - - -- 6 Bulan - - - - - - - - - - - - - - -- 12 Bulan - - - - - - - - - - - - - - -b. Non Bank - 1 Bulan 950.871 8.141 64% 5.210 6.58% 625,426 4,987 64% 3.192 6,12% 262.392 2.264 64% 1.449 6.63% - 3 Bulan 196.940 1.814 66% 1.197 7.30% 96,962 838 66% 553 6,84% 64.364 555 66% 367 6.83% - 6 Bulan 89.534 802 68% 545 7.31% 75,134 648 68% 441 7,04% 54.047 466 68% 317 7.04% - 12 Bulan 486.286 4.488 70% 3.142 7.75% 369,798 3,120 70% 2.184 7,09% 210.368 1.815 70% 1.271 7.25% TOTAL 3.577.628 27.234 13.691 2.504.111 18.377 9.005 1.412.315 10.434 5.537

Dokumen terkait