• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Komoditi Tembakau Deli

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3. Strategi Pengembangan Komoditi Tembakau Deli

Penyusunan strategi pengembangan komoditi tembakau Deli dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT dengan mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi suatu usaha yang disajikan dalam bentuk tabel dan matriks yang dikenal dengan istilah ”matriks SWOT”. Di mana tahapan-tahapan dalam penentuan strategi yang dapat dibangun melalui matriks SWOT, antara lain :

1. Membuat daftar kekuatan kunci internal yang ada

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada para responden dan pengumpulan data sekunder, maka dapat diketahui kekuatan-kekuatan kunci internal yang berperan penting dalam penyusunan strategi pengembangan komoditi tembakau Deli yang ada PTPN II kebun Helvetia kabupaten Deli Serdang, antara lain :

A. Komoditas unggulan

Tembakau Deli merupakan komoditi ekspor unggulan Indonesia yang telah membawa harum nama bangsa Indonesia pada perdagangan internasional. Oleh sebab itu kelangsungan budidaya tembakau Deli harus tetap dipertahankan karena merupakan komoditi kebanggaan bangsa Indonesia. B. Aspek kekhasan daun tembakau Deli

Tembakau Deli yang tumbuh di daerah penelitian memiliki kualitas daun yang khas dibandingkan dengan tembakau yang tumbuh di daerah lain seperti Jawa Timur, Lombok dan Temanggung ataupun di negara lain seperti Amerika Serika, Eropa dan Brazil.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para responden diketahui bahwa kualitas daun yang dihasilkan oleh tembakau Deli yang tumbuh di daerah penelitian memiliki beberapa kekhasan, antara lain:

1) Kualitas daun tembakau Deli yang mempunyai keistimewaan dalam hal rasa, aroma, elastisitas dan warna abu yang putih serta daya bakar merata. 2) Daun tembakau Deli merupakan penghasil bahan pembalut cerutu nomor

satu di dunia. Daun tembakau Deli berwarna coklat, lembut, tipis, urat-urat daunnya sangat halus dan elastis sehingga tidak mudah robek waktu diproses dalam pembuatan cerutu jika dibandingkan dengan daun tembakau yang tumbuh di daerah atau negara penghasil tembakau lainnya yang lebih mudah robek waktu proses pembuatan cerutu.

C. Aspek geografis

Tembakau Deli sangat cocok tumbuh di daerah penelitian. Hal ini didukung oleh suatu pernyataan sebagai berikut ”Kegiatan budidaya tembakau Deli

masih dipertahankan di daerah antara sungai Wampu dan sungai Ular. Secara topografi, daerah diantara kedua sungai tersebut merupakan lempengan (plate) dataran rendah yang sangat cocok untuk syarat tumbuh tembakau Deli”.

D. Mempunyai industri pengolahan sendiri

Dengan adanya industri pengolahan tembakau sendiri yang terletak di sekitar kawasan perkebunan, memudahkan produsen dalam proses pengolahan tembakau.

2. Membuat daftar kelemahan kunci internal yang ada

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada para responden dan pengumpulan data sekunder, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan kunci internal yang berperan penting dalam penyusunan strategi pengembangan komoditi tembakau Deli yang ada PTPN II kebun Helvetia kabupaten Deli Serdang, antara lain :

A. Sumber Daya Manusia

Sulit mencari tenaga Sumber Daya Manusia yang memiliki keahlian di bidang tembakau, disebabkan komoditi tembakau bersifat musiman terutama Buruh Harian Lepas (BHL) terlebih di Gudang Pemeraman (Gudang FS).

B. Penentuan harga jual komoditi

Harga penjualan tembakau Deli sulit diprediksi karena harga ditentukan oleh pembeli.

3. Membuat daftar peluang eksternal yang ada

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada para responden dan pengumpulan data sekunder, maka dapat diketahui peluang-peluang eksternal yang berperan penting dalam penyusunan strategi pengembangan komoditi tembakau Deli yang ada PTPN II kebun Helvetia kabupaten Deli Serdang, antara lain :

A. Peminat daun tembakau Deli di negara Eropa masih tinggi

Permintaan pasar luar negeri terhadap daun tembakau Deli masih tinggi khususnya pabrikan cerutu negara Eropa.

B. Permintaan pasar daun tembakau Deli meluas ke negara Asia

Mutu tembakau Deli belum dapat tertandingi oleh mutu tembakau yang ditanam di daerah lain. Apabila tembakau Deli ditanam di daerah lain di luar Sumatera Utara maka mutu yang dihasilkannya pun berbeda, bisa jadi lebih rendah. Oleh karena itu kualitas tembakau Deli mampu merebut pangsa pasar. Negara Asia khususnya Malaysia pun tertarik akan kualitas komoditi yang menjadi primadona Sumatera Utara ini.

C. Peran serta industri yang terkait

Adanya peran serta dari industri pabrik cerutu di negara Eropa yang sering mengikutsertakan dalam lelang dagang. Ini merupakan salah satu peluang bagi penyedia produk untuk lebih mengembangkan hasil produknya.

4. Membuat daftar ancaman-ancaman eksternal yang ada

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada para responden dan pengumpulan data sekunder, maka dapat diketahui ancaman-ancaman eksternal yang berperan penting dalam penyusunan strategi pengembangan komoditi

tembakau Deli yang ada PTPN II kebun Helvetia kabupaten Deli Serdang, antara lain :

A. Garapan liar dilahan produktif

Adanya garapan liar dilahan produktif terutama pada saat areal dihutankan selama ± 3 tahun.

B. Slogan anti rokok sedunia

Adanya larangan/slogan dari Pemerintah dan Negara luar hari anti rokok sedunia.

C. Turunnya minat pekerja

Semakin menurunnya minat pekerja harian lepas (BHL) akibat banyaknya industri disekitar kebun.

Membuat Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Evaluasi Faktor Eksternal

Hasil identifikasi faktor-faktor kunci internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan, pembobotan dan rating dipindahkan ke tabel Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) untuk diberi skor bobot x rating. Skor faktor-faktor kunci internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan masing-masing dijumlah sedangkan hasil identifikasi faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan ancaman, pembobotan dan rating dipindahkan ke tabel matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) untuk diberi skor bobot x rating. Skor faktor-faktor kunci eksternal yang merupakan peluang dan ancaman masing-masing di jumlah.

Tabel 13. Matriks Evaluasi Faktor Internal

Sumber : data diambil dari lampiran 10

Berdasarkan Tabel 13 diatas dapat dilihat total skor kekuatan lebih besar daripada total skor kelemahan (x > 0), dengan selisih total skor kekuatan – kelemahan sebesar 0,67. Data ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara pada para responden, bahwa faktor kekuatan lebih dominan daripada kelemahan.

Tabel 14. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal

Sumber : data diambil dari lampiran 11

Faktor Kunci Internal Bobot Rating Bobot x Rating Kekuatan

- Komoditi unggulan

- Aspek kekhasan daun tembakau Deli - Aspek geografis

- Mempunyai industri pengolahan sendiri 0,22 0,17 0,11 0,17 2 1 2 2 0,44 0,17 0,22 0,17

Total Skor Kekuatan 1,00

Kelemahan

- Sulit mencari tenaga SDM yang memiliki keahlian di bidang tembakau - Harga jual ditentukan oleh pembeli

0,11 0,22 1 1 0,11 0,22

Total Skor Kelemahan 0,33

Selisih Kekuatan – Kelemahan 0,67

Faktor Kunci Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating Peluang

- Peminat daun tembakau Deli di negara Eropa masih tinggi

- Peran serta industri yang terkait

- Permintaan pasar daun tembakau meluas ke negara Asia

0,21 0,16 0,10 2 2 1 0,42 0,32 0,10

Total Skor Peluang 0,84

Ancaman

- Garapan liar di lahan produktif

- Adanya slogan/kampanye anti rokok sedunia

- Turunnya minat pekerja harian lepas (BHL) 0,21 0,16 0,16 1 2 2 0,21 0,32 0,32

Total Skor Ancaman 0,85

Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat selisih total skor peluang dan ancaman sebesar - 0,01. Hal ini berarti skor ancaman lebih besar daripada peluang (y < 0). Data ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara pada para responden, bahwa faktor ancaman lebih dominan daripada peluang.

Membuat Matriks Posisi

Berdasarkan matriks evaluasi faktor internal dan eksternal di atas dapat dibuat matriks posisi, untuk melihat dimana posisi upaya pengembangan tembakau Deli PTPN II unit kebun Helvetia kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan tabel 12 diperoleh nilai x > 0 dan tabel 13 diperoleh y < 0.

EKSTERNAL FAKTOR

y ( + ) Kuadran III Kuadran I Strategi turn-around Strategi agresif

0,67

x ( - ) - 0,01 x ( + )

Kuadran IV Kuadran II

Strategi defensif Strategi diversifikasi ( - ) y

Gambar 4. Matriks Posisi Pengembangan Tembakau Deli PTPN II unit kebun Helvetia I N T E R N A L F A K T O R

Pengembangan tembakau Deli PTPN II unit kebun Helvetia berada pada posisi kuadran II, yaitu meskipun upaya pengembangan tembakau Deli menghadapi berbagai ancaman yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan memiliki kekuatan dari segi internal. Perusahaan harus melakukan strategi Diversifikasi. Fokus strategi usaha ini adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. Dalam keadaan ini posisi Perusahaan masih dapat dipertahankan dengan melakukan peningkatan jumlah produksi untuk perluasan pangsa pasar.

Strategi-strategi pengembangan tembakau Deli PTPN II unit kebun Helvetia dapat dilakukan dengan beberapa alternatif.

Penentuan Alternatif Strategi

Penentuan alternatif strategi yang sesuai bagi pengembangan komoditi tembakau Deli PTPN II kebun Helvetia kabupaten Deli Serdang dilakukan dengan cara membuat matriks SWOT. Di mana matriks SWOT tersebut dibangun berdasarkan faktor-faktor strategi, baik internal (kekuatan dan kelemahan) maupun eksternal (peluang dan ancaman). Berdasarkan matriks posisi analisis SWOT maka dapat disusun 4 (empat) strategi utama, yaitu :

a. Strategi SO ( Strength – Opportunities )

Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

b. Strategi WO ( Weakness – Opportunities )

Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

c. Strategi ST ( Strength – Threats )

Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman d. Strategi WT ( Weaknesses – Threats )

Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

Alternatif strategi bagi pengembangan tembakau Deli PTPN II unit kebun Helvetia dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini:

Tabel 15. Penentuan Strategi dengan Matriks SWOT

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

a. Komoditi ekspor unggulan Indonesia.

b. Aspek kekhasan daun

tembakau Deli yang memiliki daya bakar, aroma dan ciri rasa yang khas.

c. Letak geografis sangat ideal untuk budidaya tanaman tembakau.

d.Mempunyai industri

pengolahan sendiri

a. Sulit mencari tenaga SDM yang memiliki keahlian dibidang tembakau.

b. Penentuan harga jual komoditi ditentukan oleh pembeli.

Peluang (O) Strategi Peluang Kekuatan (SO) Strategi Peluang Kelemahan (WO) a. Masih tinggi peminat daun

tembakau Deli di negara Eropa.

b. Peran serta industri yang terkait.

c. Permintaan daun

tembakau meluas ke negara Asia seperti Malaysia.

a. Perluasan pangsa pasar

b. Peningkatan kerjasama dengan instansi yang terkait

a. Memberdayakan SDM yang terlibat dipertembakauan seperti pelatihan, kursus, dan studi banding

b. Penetapan harga jual daun tembakau

Ancaman (T) Strategi Ancaman Kekuatan(ST) Strategi Ancaman Kelemahan (WT) a. Garapan liar dilahan

produktif.

b. Adanya slogan/larangan anti rokok sedunia.

c. Turunnya minat pekerja harian lepas (BHL).

a. Memilih areal pertanaman tembakau yang potensial diperuntukkan khusus untuk komoditi tembakau

b.Peningkatan peran serta eksportir dan importir

c. Melibatkan peran serta masyarakat setempat dalam proses pengolahan komoditi

Dari tabel matrik SWOT dapat disusun strategi-strategi bagi perusahaan, antara lain :

Strategi S-O

Strategi pengembangan tembakau Deli PTPN II unit kebun Helvetia dengan menggunakan seluruh kekuatan dan peluang yang ada, yaitu:

- Perluasan pangsa pasar

Dengan bertambah banyaknya jaringan pemasaran maka akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Dimana jaringan pemasaran pembalut cerutu ini berasal dari kalangan perusahaan menengah ke atas. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya peminat cerutu yang berasal dari luar negeri. Dengan analisis strategi pemasaran yang baik maka sebaiknya pangsa pasar dapat dilakukan dengan memperluas tempat-tempat pemasaran seperti di Amerika Serikat dan Malaysia.

- Peningkatan kerjasama dengan instansi yang terkait

Peningkatan kerjasama dengan pabrik cerutu dengan adanya hubungan kerjasama yang baik antara pihak perusahaan dengan pihak pabrik cerutu maka akan menyebabkan pihak pabrik loyal terhadap perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan proses perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.

Strategi W-O

Strategi pengembangan tembakau Deli unit kebun Helvetia dengan meminimalkan seluruh kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada, yaitu:

- Penetapan harga jual daun tembakau

Penetapan harga harus sesuai dengan jenis, mutu dan kualitas daun tembakau. Penetapannya dilakukan dengan cara konferensi antara penyedia bahan baku dengan konsumen.

- Pengoptimalan kualitas dan keterampilan karyawan

Pengoptimalan kualitas dan ketrampilan karyawan dapat dilakukan dengan cara penempatan karyawan-karyawan yang berkualitas sesuai dengan bidang dan pekerjaannya sehingga dapat lebih meningkatkan produktivitas kerja serta sering membuat atau mengadakan training-training dan seminar tentang keterampilan karyawan dalam perusahaan.

Strategi S-T

Strategi pengembangan tembakau Deli PTPN II unit kebun Helvetia dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk mengatasi ancaman yang ada, yaitu:

- Pemilihan areal pertanaman yang potensial

Pemilihan lahan untuk budidaya tembakau harus dihutankan terlebih dahulu untuk mempertahankan atau meningkatkan kesuburan tanah baik fisika maupun kimia dan juga untuk meningkatkan produktivitas tanah.

- Peningkatan peran eksportir dan importir

Penjualan pembalut cerutu ini dilakukan dalam bentuk lelang. Lelang dilakukan di negara pengimpor. Mulai pada tahun 2011, penyedia bahan baku melelang bahan baku di negara sendiri.

- Peningkatan peran masyarakat setempat

Peningkatan hubungan kerjasama dengan masyarakat setempat sangat memberikan manfaat bagi perusahaan. Perusahaan dapat mempekerjakan

beberapa tenaga lepas dari masyarakat yang ada di sekitar perkebunan, sehingga antara perusahaan dan masyarakat setempat ada keterikatan.

Strategi W-T

Strategi pengembangan tembakau Deli PTPN II unit kebun Helvetia dengan meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada, yaitu:

- Perbaikan aliran kerja perusahaan

Seorang pemimpin yang baik haruslah memperhatikan dan membina karyawannya dan seorang karyawan yang baik haruslah patuh terhadap pemimpinnya. Sehingga, untuk mewujudkan semua itu diperlukan hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawan sehingga dapat tercipta aliran kerja yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan pertemuan rutin antara pimpinan dan karyawan yang dipimpinnya guna membahas hal-hal penting dalam pekerjaan.

Kebijakan Pengembangan Komoditi Tembakau Deli PTPN II unit Kebun Helvetia Kabupaten Deli Serdang

Adapun beberapa kebijakan pengembangan komoditi tembakau Deli PTPN II kebun Helvetia Kabupaten Deli Serdang yang dapat disusun berdasarkan strategi-strategi SO, WO, ST, dan WT, antara lain :

1. Kebijakan perluasan pangsa pasar

Kebijakan ini dapat direalisasikan berdasarkan strategi SO, yakni perusahaan dapat mengajak para pabrikan cerutu negara lain untuk bekerjasama. Dengan mengajak pabrik-pabrik cerutu bekerjasama dapat memperluas jaringan pemasaran bagi perusahaan.

2. Kebijakan penetapan harga jual daun tembakau

Kebijakan ini dapat direalisasikan berdasarkan strategi WO, yakni menetapkan standard harga daun tembakau sesuai dengan penggolongannya dengan cara konferensi antara eksportir dan importir.

3. Kebijakan peningkatan peran serta masyarakat setempat

Kebijakan ini dapat direalisasikan berdasarkan strategi ST, yakni melibatkan peran serta masyarakat setempat dalam proses pengolahan tembakau, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi terjadinya penggarapan liar dilahan produktif.

4. Kebijakan aliran kerja perusahaan

Kebijakan aliran kerja dapat direalisasikan berdasarkan strategi WT, yakni untuk mengatasi keharmonisan antara pimpinan dan karyawan diperlukan komunikasi yang baik.

BAB VI

Dokumen terkait