• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Usaha Bakso Atom

a. Analisis Faktor Internal dan Eksternal

Analisis ini dilakukan berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha Bakso Atom. Melalui kuisioner yang telah diisi dan wawancara dengan pemilik usaha waralaba dan 4 pemilik usaha terwaralaba yang dianggap pakar dan memiliki kapasitas sebagai pengambil keputusan dalam perusahaan, kemudian dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode paired comparison (perbandingan berpasangan) sehingga diperoleh bobot dari masing-masing variabel internal perusahaan. Demikian pula dengan pemberian peringkat (rating), penentuan peringkat dilakukan oleh lima pakar yang sama dan data yang diambil adalah data rataan dari kelima pakar tersebut, sehingga didapatkan nilai terbobot dari faktor-faktor tersebut (Lampiran 4).

1) Analisis faktor penentu internal

Dengan memasukkan hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor strategis internal, selanjutnya diberikan bobot serta peringkat (rating) untuk setiap faktor, maka dapat diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 13. Hasil evaluasi matriks ini selanjutnya digabungkan dengan hasil evaluasi matrik eksternal dan dengan menggunakan Matriks Internal-Eksternal kemudian matriks tersebut akan dipetakan posisi perusahaan dalam suatu diagram untuk mempermudah merumuskan formulasi alternatif strategi bisnisnya.

Berdasarkan hasil perhitungan terlihat bahwa citra rasa produk diakui sebagai faktor paling penting dalam kegiatan produksi dengan nilai skor 0,393. Hal lain yang dipentingkan yaitu, kandungan gizi (0,386) serta mutu bahan olahan (0,383). Kecepatan layanan dan kenyamanan outlet juga merupakan kekuatan yang harus dipertahankan.

2) Analisis faktor penentu eksternal

Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan berupa peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha terwaralaba BABS Dengan memasukkan hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor strategis, kemudian memberikan bobot serta peringkat (rating) maka dapat diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 14.

Tabel 13. Faktor strategis internal usaha Bakso Atom

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor

Kekuatan

Mutu bahan olahan 0,113 3,40 0,383

Citra rasa produk 0,098 4,00 0,393

Kandungan gizi 0,102 3,80 0,386

Kecepatan layanan 0,096 3,80 0,365

Kenyamanan outlet 0,098 3,80 0,374

Kelemahan

Kurang promosi 0,093 2,00 0,186

Harga diatas rata-rata 0,106 2,00 0,212

Kemudahan memperoleh produk 0,091 1,80 0,163

Tidak ada Iklan 0,101 1,80 0,181

Kemudahan mencapai lokasi 0,099 1,80 0,179

Jumlah 2,823

Dari hasil perhitungan, terlihat bahwa dukungan pemerintah (skor 0,477) merupakan kesempatan atau peluang yang dapat diraih oleh terwaralaba dalam pengembangan usaha. Karakteristik yang dibangun adalah kepercayaan dari mitra perusahaan termasuk konsumen. Selain itu, perusahaan juga menggunakan peluang hubungan baik dengan pewaralaba (skor 0,469) dan secara umum akan berpengaruh terhadap pengembangan perusahaan Bakso Atom.

Tabel 14. Faktor strategis eksternal usaha Bakso Atom

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor

Peluang

Dukungan pemerintah 0,132 3,60 0,477

Keadaan perekonomian yang

makin baik 0,101 3,40 0,342

Perubahan gaya hidup 0,106 3,60 0,382

Kemajuan teknologi 0,103 3,00 0,310

Hubungan baik dengan pewaralaba 0,117 4,00 0,469

Ancaman

Ancaman pendatang baru 0,112 3,40 0,380 Adanya produk substitusi 0,112 3,20 0,358 Fluktuasi harga baku 0,110 3,60 0,397

Isu kualitas bahan baku (boraks,

tikus, dll) 0,101 3,60 0,362

Jumlah 1,000 3,478

Fluktuasi harga menjadi ancaman yang besar terhadap perusahaan dengan nilai skor 0,397. Hal ini berkaitan erat dengan daya beli masyarakat terhadap produk Bakso Atom disamping itu juga karena harga yang ditawarkan saat ini sedikit diatas rata-rata. Ancaman selanjutnya adalah dalam hal adanya pendatang baru (skor 0,380) sebagaimana telah terjadi pada outlet Beji, dimana pendatang baru dengan produk sejenis dan harga dibawah Bakso Atom. Hal ini pada akhirnya akan berpengaruh terhadap volume penjualan dan tingkat keuntungan yang akan diterima. Ancaman berupa isu kualitas bahan baku (boraks, tikus, dll) (skor 0,362), hal ini dapat diantisipasi dengan lebih mengedepankan moto bakso sehat dan juga sertifikat yang telah dimiliki.

b. Analisis Posisi Perusahaan

Dari hasil evaluasi dan analisis yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisis internal eksternal yang menghasilkan matriks Internal – Eksternal (IE) sehingga dapat diketahui posisi perusahaan untuk mempermudah dalam pemilihan alternatif strategi dalam mengembangkan usaha.

Pemetaan posisi perusahaan sangat penting bagi pemilihan alternatif strategi dalam menghadapi persaingan dan perubahan yang terjadi dalam usaha terwaralaba BABS Dengan total nilai pada matriks internal sebesar 2,823 maka usaha terwaralaba Bakso Atom memiliki faktor internal yang tergolong sedang atau rataan dalam melakukan usaha bakso atom tersebut. Total nilai matriks eksternal sebesar 3,478 memperlihatkan respon yang diberikan oleh usaha terwaralaba bakso atom kepada lingkungan eksternal tergolong tinggi.

Apabila masing-masing total skor dari faktor internal maupun eksternal dipetakan dalam matriks, maka posisi perusahaan saat ini adalah pada kotak di kuadran II yang berarti inti strategi yang diterapkan perusahaan adalah strategi pertumbuhan. Dengan posisi tersebut maka strategi tingkat perusahaan yang dapat dikembangkan adalah Intensive Strategy (market penetration, market development dan product development). Dengan melihat kondisi perusahaan, dari ketiga faktor Intensive Strategy yang perlu mendapat prioritas adalah dalam hal market penetration, market development. Dalam hal product development dalam perjalanannya dapat dilakukan variasi produk dan mempertahankan mutu produk. Secara lengkap matriks dan posisi usaha terwaralaba Bakso Atom dapat dilihat dalam Gambar 20.

I Pertumbuhan II Pertumbuhan III Penciutan IV Stabilitas V Pertumbuhan/ Stabilitas VI Penciutan VII Pertumbuhan VIII Pertumbuhan IX Likuidasi

Gambar 20 . Matriks IE usaha terwaralaba Bakso Atom

Kuat Rata-rata Lemah

4.0 3.0 2.0 Tinggi Menengah Rendah 1.0 1.0 2.0 3.0 Total Skor Evaluasi Faktor Eksternal

Total Skor Evaluasi Faktor Internal

c. Analisis Matriks SWOT

Setelah mengetahui posisi perusahaan saat ini dan diperoleh inti strategi perusahaan, maka selanjutnya adalah menyusun faktor-faktor strategi bagi perusahaan dengan menggunakan matriks SWOT seperti yang dapat dilihat pada Tabel 15.

STRATEGI S – O

Kolom strategi S – O adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada. Beberapa strategi yang dapat digunakan berkenaan dengan strategi ini adalah :

1) Mempertahankan kinerja pelayanan dan pelanggan

Secara geografis pangsa pasar yang dilayani oleh perusahaan masih terbatas di wilayah Jakarta, Tangerang dan Bandung sehingga perlu komitmen bersama untuk memperluas pangsa pasar di luar tiga wilayah tersebut yang diperkirakan akan mempunyai daya serap yang cukup besar untuk produk usaha Bakso Atom. Disamping itu untuk meningkatkan kinerja pelayanan guna meningkatkan jumlah pelanggan, dapat juga diciptakan kenyamanan bagi konsumen dengan memberdayakan outlet yang ada misalnya dengan melengkapi fasilitas seperti free hot spot area sesuai perubahan gaya hidup masyarakat dan kemajuan teknologi. Dalam rangka peningkatan layanan, sistem pesan antar dapat diefektifkan dengan memperhatikan jangkauan area antar. Peningkatan layanan juga dapat dilakukan melalui peningkatan mutu karyawan terutama dalam mensosialisasikan moto produk, memberikan layanan serta menjaga kenyamanan dan kebersihan outlet dan isinya sesuai moto produk BABS. Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan layanan dapat juga dilakukan angket dari konsumen secara berkala.

2) Mempertahankan komitmen pihak manajemen

Dengan mempertahankan komitmen pihak manajemen terhadap mutu produk berupa bakso sehat, diharapkan melalui karyawan pesan ini dapat diterima oleh konsumen. Sehingga konsumen yang telah sadar akan makan sehat terus akan menjadi pelanggan yang loyal dan dapat

mempromosikan produk ini kepada konsumen lainnya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan penjelasan mengenai pentingnya menjaga mutu dan alasan mengapa karyawan harus melakukan hal tersebut.

STRATEGI W - O

Kolom strategi W – O adalah strategi yang dipakai oleh perusahaan untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah :

1) Meningkatkan kinerja pemasaran melalui promosi

Promosi belum dilakukan secara maksimal untuk itu perusahan perlu mempertimbangkan promosi mengingat jumlah outlet yang masih terbatas sehingga produk yang ada belum terlalu dikenal konsumen. Salah satu cara promosi yang dapat dilakukan dikaitkan dengan adanya kemajuan teknologi dan meningkatnya gaya hidup masyarakat yaitu dengan membuat blogg di internet, sehingga informasi mengenai Bakso Atom dapat dengan mudah diakses oleh konsumen. Selain itu perlu dipertimbangkan untuk melakukan promosi melalui media cetak. Promosi juga dapat dilakukan dengan mengemas produk dalam bentuk paket hemat misalnya bekerja sama dengan perusahaan minuman atau memberikan discount untuk moment tertentu. Promosi lain yang dapat dilakukan misalnya aktif mengikuti event bazar, sehingga dapat lebih mendekat ke konsumen.

2) Mempertahankan mutu sesuai moto produk

Dalam memasarkan produk, perusahaan perlu mengedepankan image sebagai bakso sehat sehingga mempunyai nilai jual yang lebih dibandingkan dengan bakso pada umumnya. Sehingga pemberlakukan harga produk bukan menjadi fokus utama konsumen, karena konsumen akan memilih Bakso Atom lebih disebabkan oleh mutu bahan baku yang digunakan dan image sebagai bakso sehat. Mempertahankan mutu sebagai cerminan kesehatan dapat dilakukan dengan menciptakan kebersihan dari tampilan outlet, kebersihan dari karyawan dan kebersihan atas perlengkapan yang ada. Sehingga dari cerminan

tersebut, image sehat yang menjadi moto produk benar-benar dapat dirasakan oleh konsumen.

Tabel 15. Matriks SWOT usaha Bakso Atom

Internal

Eksternal

STRENGTH – S S1. Mutu bahan olahan S2. citra rasa produk S3. kandungan gizi S4. kecepatan layanan S5. kenyamanan outlet

WEAKNESS – W W1. Kurang Promosi W2. Harga di atas rata- rata

W3. Terbatas untuk memperoleh produk W4. Tidak ada iklan W5. Lokasi outlet

terbatas.

OPPORTUNITIES – O O1. Dukungan pemerintah O2. Keadaan perekonomian membaik

O3. Perubahan gaya hidup masyarakat

O4. Kemajuan teknologi O5. Hubungan baik dengan pewaralaba

STRATEGI S – O 1. Mempertahankan

kinerja pelayanan dan pelanggan (O1, O2,O3,S1,S2,S3) 2. Mempertahankan komitmen pihak manajemen terhadap mutu produk (O3,O4,O5,S3,S4,S5) STRATEGI W – O 1. Melakukan promosi (O2,O3,O4,W1, W2,W5) 2. Mempertahankan mutu sesuai moto produk

(O1,O2,O3,O4,O5, W2,W3,W4)

THREATS – T

T1. Fluktuasi harga bahan baku

T2. Ancaman pendatang baru

T3. Adanya produk substitusi

T4. Isu kualitas bahan baku

(boraks, tikus, dll)

STRATEGI S-T

1. Mempertahankan dan menjaga mutu produk

yang dihasilkan (T1,T2, T4, S1,S2) 2. Kegiatan pengembangan produk (T2,T3,S1,S2,S3) STRATEGI W-T 1. Mempertahankan harga jual produk di pasaran

(T1,T2,T4,W1, W2) 2. Memperbaiki saluran

distribusi (T2,

T3,W1,W3, W4, W5)

Keterangan : - (Oi ; Si) atau (Oi ; Wi) atau (Ti ; Si) atau (Ti ; Wi)

menunjukkan kombinasi lingkungan eksternal dengan internal dalam menghasilkan pilihan strategi

- i = 1,2,……..n

STRATEGI S – T

Kolom strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari ancaman-ancaman yang ada. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah :

1) Mempertahankan dan menjaga mutu produk yang dihasilkan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan

Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah mempertahankan dan menjaga mutu produk kepada konsumen atau pelanggan. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga loyalitas konsumen dalam mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menjaga mutu produk dengan baik maka konsumen akan merasa puas dan akan melakukan pembelian ulang dan tidak akan berpindah pada produk yang sama dari perusahaan kompetitor. Konsumen juga dapat dimanfaatkan sebagai media promosi untuk memberitahukan kepada calon konsumen lainnya mengenai mutu produk dan pelayanan yang diberikan perusahaan. 2) Kegiatan pengembangan produk

Dalam rangka menghadapi persaingan dimana sifat usaha ini mudah dimasuki oleh pendatang baru, untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan yang optimal dari sumber daya yang ada, baik modal, tenaga kerja maupun pengelolaan usahanya untuk meningkatkan volume penjualan.

Selain itu, perlu juga dilakukan kegiatan pengembangan produk sehingga dapat memenuhi selera pelanggan yang variatif agar mampu bersaing dengan perusahaan lain. Produk yang dapat menjadi alternatif untuk ditambahkan dalam menu seperti siomay, nasi goreng dan aneka minuman (Es Campur, Es Teller atau Es Atom misalnya). Hal ini karena bakso atom merupakan restoran keluarga, pengunjung terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa. Sehingga keragaman menu perlu dipertimbangkan namun tidak keluar dari kekhasan Bakso Atom itu sendiri.

STRATEGI W – T

Kolom strategi W-T adalah strategi perusahaan untuk berusaha meminimalkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk berusaha menghindar dari ancaman yang ada. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah :

1) Mempertahankan harga jual produk di pasaran

Harga jual produk dan kebijakan penetapan harga dikendalikan langsung oleh pewaralaba, sehingga terwaralaba tidak dapat leluasa melakukan efisiensi biaya. Dengan tidak mengurangi mutu produk perusahaan tetap harus mempertahankan harga jual guna mengantisipasi adanya pendatang baru dengan penetapan harga yang rendah. Untuk itu pembentukan image dalam penjualan perlu ditekankan, sehingga memiliki nilai lebih dan terbebas dari isu kualitas bahan baku. Pada saat ini walaupun permintaan akan bakso cenderung meningkat tetapi bukan saat yang tepat untuk menaikkan harga jual produk.

2) Memperbaiki saluran distribusi

Kelemahan utama pada perusahaan selain ketersediaan biaya produksi tinggi, juga jaringan distribusi yang masih bersifat lokal. Oleh karena itu, strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan promosi melalui aktif mengikuti event bazar atau pembukaan stand dalam kegiatan pameran, membuat blog/website, iklan di berbagai media massa dan elektronik serta memperluas area delivery service.

Berdasarkan hasil analisis strategi pemasaran yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT, posisi pengembangan pemasaran bakso atom berada pada kotak kuadran II yang digambarkan sebagai daerah growth and build, yaitu memiliki kekuatan dan peluang yang lebih besar dibandingkan dengan kelemahan dan ancamannya, serta strategi pemasaran terwaralaba masih relevan dengan perubahan lingkungan saat ini. Strategi yang diterapkan di masa mendatang adalah strategi intensif atau pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy) dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluangnya, melalui pemeliharaan mutu dan moto produk, pemberdayaan pemasaran dan distribusi, serta pengebangan produk.

G. Sinergi aspek keuangan, perilaku konsumen dan faktor internal/eksternal

Dokumen terkait