• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Penggunaan alat Tangkap ikan yang Ramah Lingkungan di Terumbu Karang Kelurahan Pulau Abang

Gambar 9 AHP

5.4 Strategi Penggunaan alat Tangkap ikan yang Ramah Lingkungan di Terumbu Karang Kelurahan Pulau Abang

Hasil analisa SWOT berdasarkan Tabel 20 jumlah skor pembobotan pada matrik IFAS menunjukkan nilai sebesar 2.99. Nilai tersebut mengandung arti bahwa reaksi masyarakat Kelurahan Pulau Abang terhadap faktor–faktor internal menunjukkan hasil pada tingkat rata–rata. Hal tersebut mengandung arti masih ada kesempatan memperbaiki manajemen serta kualitas sumber daya manusia di Kelurahan Pulau Abang untuk mengurangi kelemahan yang ada di wilayah tersebut jika dilakukan dengan sungguh – sungguh dan kerjasama antar semua pihak.

Jumlah skor pembobotan matrik EFAS menunjukkan nilai sebesar 3.23 (tabel 19). Nilai tersebut mengandung arti bahwa kondisi masyarakat Kelurahan Pulau Abang mampu merespon situasi eksternal secara rata–rata. Artinya kemampuan masyarakat Kelurahan Pulau Abang memanfaatkan peluang yang dimiliki untuk menghindari ancaman yang dating dari luar dalam kisaran rata– rata.

Berdasarkan nilai IFAS dan EFAS secara keseluruhan dapat dilihat bahwa masyarakat Kelurahan Pulau Abang mampu merespon segala kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan asal diimbangi dengan pelaksanaan pendampingan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM). Kerjasama tersebut lebih bersifat kemitraan bukan bersifat top down. Sebuah pengelolaan perikanan yang baik dan berbasis masyarakat diharapkan dapat menghapus segala bentuk kelemahan dan ancaman yang terjadi di wilayah Kelurahan Pulau Abang.

Setelah memperhatikan segala potensi sumber daya dan aktifitas perikanan di Kelurahan Pulau Abang dan digabungkan dengan faktor internal dan eksternal dengan analisis SWOT yang terdapat di Kelurahan Pulau Abang, selanjutnya disusun rencana strategi pengelolaan perikanan di terumbu karang di Kelurahan Pulau Abang yang berkaitan dengan penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Rencana strategi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam rencana program agar pengelolaannya dapat dilakukan dengan lebih spesifik dan terfokus berikut ini :

74   

5.4.1 Strategi “kelemahan – peluang”

Strategi ini dibuat dengan meminimalkan semua kelemahan yang dimiliki Kelurahan Pulau Abang untuk memanfaatkan peluang yang sudah ada. Secara umum kelemahan tersebut adalah rendahnya kualitas sumberdaya manusia. Hal tersebut dikarenakan Kelurahan Pulau Abang yang berupa pulau – pulau kecil dengan segala keterbatasan teknologi, informasi serta pendidikan membuat masyarakat setempat kurang mengetahui metode dan asupan teknologi untuk meningkatkan nilai produk mereka. Hal inilah yang membuat mayoritas nelayan penangkap ikan di terumbu karang Kelurahan Pulau Abang masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan. Kondisi tersebut sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan para pedagang pengumpul (Tauke) yang lebih unggul dalam hal informasi, fasilitas serta pendidikan dari nelayan kecil.Usaha yang dilakukan dalam membuat rencana strategi tersebut dititikberatkan terhadap peningkatan kualitas hasil penangkapan sehingga harganya bisa lebih tinggi dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia serta manajemen sumberdaya alam. Hal tersebut dimaksudkan agar sumber daya ikan di terumbu karang dapat dimanfaatkan secara optimal dalam arti secara sosial ekonomi dapat meningkatkan pendapatan nelayan kecil dan menciptakan pemerataan kesejahteraan antara nelayan tangkap dengan pedagang pengumpul dan secara ekologi kegiatan tersebut tidak mengancam stok ikan di wilayah Kelurahan Pulau Abang. Kegiatan yang dilakukan dalam rencana strategi adalah perbaikan manajemen sumberdaya manusia dan potensi perikanan berbasis partisipasi masyarakat.

Untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan Kelurahan pulau Abang khususnya para nelayan kecil perlu adanya perbaikan manajemen baik itu dalam metode penangkapan, pasca penangkapan, sampai ke pemasaran sehingga nelayan Kelurahan Pulau Abang dapat menjadi nalayan yang mandiridan tidak tergantung seutuhnya pada potensi sumber daya perairan. Perbaikan manajemen juga dilakukan dalam hal pendataan hasil perikanan di wilayah tersebut agar nantinya dapat digunakan dalam pembuatan kebijakan perikanan yang sesuai. Langkah-langkah untuk memperbaiki manajemen sumberdaya manusia dan potensi perikanan dilakukan melalui rencana program sebagai berikut :

¾ Pelatihan-pelatihan mengenai peningkatan manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan cara – cara menangkap ikan yang ramah lingkungan.

¾ Perbaikan data statistik sumberdaya perikanan di Kelurahan Pulau Abang secara berkelanjutan dan up to date sehingga potensi Sumber daya dapat dimonitor setiap saat,

¾ Pengadaan numerator dalam bidang perikanan (dapat diambil lulusan SMA penduduk setempat yang tidak melanjutkan sekolah) kerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Batam.

¾ Pembentukan koperasi nelayan atau pengumpul ikan,

5.4.2 Strategi “ kekuatan - ancaman”

Rencana strategi yang dibuat adalah dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki Kelurahan Pulau Abang untuk mengatasi ancaman dari luar. Ancaman terbesar dalam pemanfaatan sumber daya ikan di terumbu karang Kelurahan Pulau Abang adalah kegiatan penangkapan dengan metode yang merusak dari nelayan luar pulau Abang seperti nelayan dari Kabupaten Bintan dan Kabupaten Lingga. Nelayan dari luar ini biasanya melakukan operasinya di pulau – pulau yang tidak berpenghuni dan jauh dari pemukiman masyarakat Kelurahan Pulau Abang.Kegiatan tersebut apabila tidak segera diatasi dapat mengancam keberadaan sumber daya alam yang berupa penurunan stok ikan dan kerusakan terumbu karang di perairan tersebut. Kurang keberpihakan di bidang perikanan yang datang dari pemerintah mengakibatkan kegiatan perikanan di Kelurahan Pulau Abangkurang menghasilkan nilai tinggi dikarenakan kurangnya asupan teknologi tinggi dan pengetahuan nelayan setempat.Rencana strategi dalam hal ini lebih difokuskan kepada pengawasan wilayah perairan Kelurahan Pulau Abang terhadap nelayan dari luar yang merusak serta menumbuhkan kembali kegiatan perikanan melalui pembangunan fasilitas didaerah tersebut oleh pemerintah. Kegiatan tersebut diharapkan nantinya dapat menghidupkan kegiatan ekonomi khususnya di bidang perikanan yang nantinya dapat membuka peluang investasi di Kelurahan Pulau Abang. Rencana strategis yang dibuat adalah sebagai berikut : 1) Pengawasan wilayah perairan Kelurahan Pulau Abang berbasis masyarakat.

76   

Untuk menjaga agar stok sumber daya di perairan Kelurahan Pulau Abangdapat di manfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat, maka perlu adanya penjagaan kawasan perairan mereka terhadap pelaku – pelaku penangkapan dengan metode yang merusak. Pengawasan tersebut akan lebih efektif dan efisien jika melibatkan masyarakat setempat secara langsung dalam hal ini masyarakat diajak ikut serta dalam pengelolaan sumber daya perikanan. Langkah – langkah yang diperlukan dalam pengawasan di wilayah Kelurahan Pulau Abang tertuang dalam rencana program berikut ini :

¾ Pengadaan pos- pos penjagaan di wilayah perairan yang rawan terhadap penangkapan dengan metode merusak.

¾ Lebih mengaktifkan lagi kelompok Siswasmas untuk melakukan pengawasan wilayahnya.

¾ Penguatan kearifan lokal untuk melindungi sumber daya pesisir dan Kelautan Kelurahan Pulau Abang yang disepakati semua anggota masyarakat dan dijadikan perda.

2) Pengadaan sarana dan prasarana kegiatan perikanan

Agar sektor perikanan dapat memberi kontribusi yang berarti bagi perekonomian di wilayah Batam maka pemerintah perlu membangun dan mengadakan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan perikanan di wilayah Kelurahan Pulau Abang. Diharapkan dengan pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana kegiatan tersebut dapat meningkatkan produktivitas nelayan. Lewat sarana dan prasarana yang dibangun para nelayanpun akan lebih mudah melakukan kegiatan perikanan, misalnya dengan menyediakan sarana transportasi yang kontinyu ke Kelurahan Pulau Abang akan memeperlancar perekonomian masyarakat Pulau Abang keluar kecamatan. Pengadaan fasilitas juga dapat meningkatkan iklim investasi di wilayah ini. Rencana program di bidang perikanan tangkap yang dapat diiplementasikan dalam melestarikan terumbu karang di Kelurahan Pulau Abang adalah sebagai berikut :

¾ Pembuatan tambatan apung (mooring buoy) di fishing ground yang berterumbu karang.

¾ Pengadaan alat tangkap ikan sejenis kelong pantai yang tidak merusak terumbu karang.

¾ Pengadaan alat tangkap bubu yang ramah lingkungan. ¾ Perbaikan pelabuhan atau dermaga