• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II EVALUASI KINERJA

2.1 Perencanaan Kinerja Tahun 2018-2022

2.1.3 Strategi

Tujuan strategis T1 ; dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut.

1. Perluasan dan pemerataan cakupan layanan PAUD untuk menjangkau anak usia 4 – 6 tahun.

2. Penguatan lembaga PAUD untuk dapat menyediakan layanan bagi seluruh anak usia 4-6 tahun, sesuai dengan tahapan perkembangan anak.

3. Penerapan standar nasional PAUD digunakan dalam menyusun kurikulum PAUD.

4. Penguatan forum pengembangan profesi pendidik PAUD dan kelompok kerja guru untuk meningkatkan kompetensi guru

5. Penguatan fungsi pengawas/ penilik lembaga PAUD dan pemberian dukungan untuk peningkatan kompetensinya.

6. Peningkatan peran orang tua/keluarga dalam PAUD.

Tujuan strategis T2 ; dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut:

1. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dasar 2. Fasilitasi penyelenggaran KBM pendidikan dasar

3. Peningkatan kapasitas pendidik

4. Penguatan strategi pembelajaran dalam rangka peningkatan kompetensi lulusan

Tujuan strategis T3 ; dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut:

1. Peningkatan layanan Pendidikan Nonformal), melaluipengembangan kelembagaan, pembinaan kesiswaan implementasi kurikulum dan pengayaan sumber belajar;

Tujuan strategis T4 ; dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut:

1. Peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi, pemberian penghargaan dan perlindungan, peningkatan kesejahteraan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan;

Tujuan strategis T5 ; dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut:

1. Pelestarian adat dan budaya daerah dengan mengembangkan nilai-nilai budaya.

2. Pembinaan lembaga-lembaga adat daerah di setiap kecamatan

3. Pengelolaan Adat dan budaya daerah serta revitalisasi adat budaya darerah serta kesenian daerah.

20

Tujuan strategis T6 ; dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut:

1. Mendayagunakan sumber daya untuk mendukung penguatan manajemen pelayanan pendidikan yang profesional, akuntabel, efisien dan efektif.

2. Mendayagunakan sumber daya untuk mendukung tugas pokok dan fungsi.

Arah Kebijakan diperlukan dalam upaya merealisasikan visi dan misi organisasi perangkat daerah. Di dalam arah kebijakan umum, perlu dirinci lebih jauh tentang kebijakan umum setiap fungsi/Urusan pembangunan yang sangat terkait dengan kebijakan daerah secara umum. Arah Kebijakan pendidikan dan kebudayaan ini kemudian akan diselaraskan dengan kebijakan perwilayahan daerah yang menyangkut tata ruang. Kebijakan perwilayahan ini hendaknya mempertimbangkan kebijakan perwilayahan pada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi dan akan dirinci dalam perencanaan program dan kegiatan yang akan dilakukan. Dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan yang berwawasan global dan terjangkau bagi seluruh masyarakat serta menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan kemajuan zaman, pendidikan yang berkualitas berwawasan global dan terjangkau bagi warga kota serta menyiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan kemajuan zaman.

Adapun arah kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sesuai Rencana Strategi 2018-2022 sebagai berikut:

1. Penyediaan sarana prasarana pendidikan dasar dalam rangka memenuhi SPM;

2. Penyediaan biaya operasional proses KBM dan bantuan pendidikan bagi siswa;

3. Peningkatan jumlah dan kualifikasi akademik pendidikan;

4. Penerapan metodologi pembelajaran berbasis TIK;

5. Meningkatkan layanan pendidikan Nonformal;

6. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan;

7. Pemberdayaan Kepala Sekolah Dan Pengawas Sekolah

8. Meningkatkan pelestarian adat dan budaya daerah dalam rangka pengembangkan nilai-nilai budaya

9. Meningkatkan pembinaan lembaga-lembaga adat daerah

10. Meningkatkan pengelolaan Adat dan budaya daerah serta revitalisasi adat budaya darerah serta kesenian daerah

11. Meningkatkan Akuntabel dalam rangka optimalisasi fungsi layanan publik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

21

Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

Undang-undang RI No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen menempatkan guru dan dosen sebagai profesi. Guru harus memenuhi kualifikasi pendidikan minimal S-1/D-4 dan bersertifikat pendidik, sedangkan dosen harus memenuhi kualifikasi pendidikan minimal S-2/S-3 dan bersertifikat pendidik. Pemerintah harus menyelesaikan peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik selambat-lambatnya pada akhir tahun 2019. Untuk mencapai target tersebut, pada tahun 2012-2019 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol akan mempertahankan kebijakan- kebijakan peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru yang antara lain adalah sebagai berikut. Pengembangan sistem rekrutmen guru dengan pemberian beasiswa, ikatan dinas serta pandu bakat;

1) Peningkatan sistem rekrutmen guru berkualifikasi S1/D4 yang berkompeten;

2) Pemberian beasiswa untuk meningkatkan kualifikasi guru menjadi S-1/D-4 serta Pendidikan Profesi Guru

3) Penertiban penyelenggaraan sertifikasi pendidik sesuai dengan peraturan perundangan;

4) Peningkatan peran perguruan tinggi dalam pembinaan profesionalisme guru berkelanjutan melalui kegiatan KKG/MGMP.

Pemberdayaan Kepala Sekolah Dan Pengawas Sekolah. Selain tenaga pendidik, kepala sekolah dan pengawas sekolah memegang perananpenting dalam meningkatkan mutu pendidikan dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.Permasalahan yang dihadapi kepala sekolah adalah lemahnya kompetensi manajerial sedangkan yang dihadapi pengawas sekolah adalah lemahnya kompetensi kepengawasan.Secara khusus, kepala sekolah dasar menghadapi permasalahan tingginya beban kerja karena tidak mempunyai tenaga administrasi sekolah. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas sekolah dilakukan antara lain melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut.

1) Penyelenggaraan diklat manajemen dan kepemimpinan yang berkualitas untuk kepala sekolah dan diklat pengawasan yang berkualitas bagi pengawas sekolah;

2) Revitalisasi organisasi profesi tenaga kependidikan MKKS/MKPS;

3) Menyediakan tenaga administrasi sekolah di jenjang pendidikan Anak Usia Dini, SD, dan SMP.

Penerapan Metodologi Pendidikan Akhlak Mulia Dan Karakter Bangsa. Sistem pembelajaran saat ini dipandang belum secara efektif membangun peserta didik

22

memiliki akhlak mulia dan karakter bangsa.Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya degradasi moral seperti penyalahgunaan narkoba, radikalisme pelajar, pornografi dan pornoaksi, plagiatisme, dan menurunnya nilai kebanggaan berbangsa dan bernegara. Kebijakan untuk menanggulangi masalah ini antara lain sebagai berikut:

1) Menanamkan pendidikan moral yang mengintegrasikan muatan agama, budi pekerti, kebanggaan warga negara, peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan peduli ketertiban dalam penyelenggaraan pendidikan;

2) Mengembangkan kurikulum pendidikan yang memberikan muatan soft skills yang meningkatkan akhlak mulia dan menumbuhkan karakter berbangsa dan bernegara;

3) Menumbuhkan budaya peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan peduli ketertiban melalui pembelajaran aktif di lapangan;

4) Penilaian prestasi keteladanan peserta didik yang mempertimbangkan aspek akhlak mulia dan karakter berbangsa dan bernegara.

Keterpaduan Data dan Informasi Pendidikan Data dan informasi yang akurat sangat dibutuhkan perencanaan pembangunan pendidikan. Data dan informasi yang tidak akurat akan menyebabkan output dan outcome tidak sesuai dengan yang diharapkan dan salah sasaran. Untuk itu diperlukan kebijakan antara lain sebagai berikut:

1) Penyusunan sistem pendataan yang menjamin keterpaduan data dan informasi pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan;

2) Penggunaan TIK dalam pengelolaan Data dan Informasi Pendidikan;

3) Membangun pangkalan data dan Central Processing Data di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol.

Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB). Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Buol, maka sampai tahun 2030 Kabupaten Buol masih kekurangan TK. Olehnya itu dibutuhkan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB).

Untuk periode 5 (lima) tahun ke depan diperlukan kebijakan yaitu Pembangunan USB PAUD yaitu pembangunan TK Pembina di 8 Kecamatan;

Rehabilitasi dan Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB). Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Buol, maka sampai tahun 2030 SD/MI dan SMP/MTs sudah memadai dalam hal jumlah. Hanya saja yang perlu menjadi perhatian adalah banyaknya sekolah yang perlu rehabilitasi dan penambahan RKB sebagai dampak meningkatnya siswa yang bersekolah pada periode penyelenggaraan pendidikan gratis 2018-2022. Untuk periode 5 (lima) tahun ke depan diperlukan kebijakan antara lain sebagai berikut:

23

1) Rehabilitasi Sedang dan Berat bangunan SD/MI dan SMP/MTs se- Kabupaten Buol;

2) Pembangunan RKB untuk SD/MI dan SMP/MTs se-KabupatenBuol.

Sarana Penunjang Kegiatan Pembelajaran. Kondisi sarana penunjang kegiatan pembelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sangat terbatas baik secara jumlah maupun kualitas.Untuk periode 5 (lima) tahun ke depan diperlukan kebijakan antara lain sebagai berikut:

1) Penyediaan Buku Perpustakaan;

2) Penyediaan Laboratorium;

3) Penyediaan Meubiler Siswa dan Guru.

Penguatan Dan Perluasan Pemanfaatan TIK Di Bidang Pendidikan.

Pendayagunaan TIK diyakini dapat menunjang upaya peningkatan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan, serta tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik terhadap pendidikan. Kebutuhan akan penguasaan dan penerapan IPTEK dalam rangka menghadapi tuntutan global, semakin meningkatnya peranan TIK dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, semakin meningkatnya kebutuhan untuk berbagi informasi dan pengetahuan dengan memanfaatkan TIK, serta perkembangan internet yang menghilangkan batas wilayah dan waktu untuk melakukan komunikasi dan akses terhadap informasi menuntut penguatan terhadap diberlakukannya kebijakan dalam bidang ini. Pada tahun 2018-2022, penguatan pemanfaatan TIK untuk e-pembelajaran, e- manajemen dan e-layanan dilakukan antara lain melalui kebijakan- kebijakan sebagai berikut:

1) Penyediaan sarana dan prasarana TIK serta muatan pembelajaran berbasis TIK untuk penguatan dan perluasan e-pembelajaran pada semua jenjang pendidikan;

2) Pengembangan e-manajemen, e-pelaporan, dan e-layanan untuk meningkatkan efektivitas tata kelola dan layanan publik;

3) Pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga pendidik;

4) Pengembangan pusat sumber belajar berbasis TIK pada pendidikan dasar dan menengah dan Rumah Belajar untuk Pendidik; dan

5) Peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TIK di pusat dan daerah.

Rasionalisasi Pendanaan Pendidikan, Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dalam periode Penyelenggaraan Pendidikan Gratis Tahun

2018-24

2022, program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), telah terbukti secara signifikan menurunkan angka putus sekolah dan meringankan beban orang tua dalam menyediakan biaya pendidikan. Yang memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap Angka Partisipasi Sekolah yang terus meningkat untuk semua jenjang pendidikan.

Penguatan Dan Perluasan Pendidikan Non Formal Dan Informal. Program pendidikan nonformal dan informal sangat strategis dalam upaya untuk menurunkan buta aksara dan meningkatkan kecakapan hidup masyarakat berkesetaraan gender. Hal ini sejalan dengan komitmen internasional dalam pemberantasan buta aksara. Penguatan dan perluasan ini dilaksanakan antara lain melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut.

1) Penguatan dan perluasan program pembelajaran langsung di Pusat-pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM);

2) Penguatan dan perluasan pendidikan kecakapan hidup untuk warga usia sekolah yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah dan bagi warga usia dewasa.

Reformasi Birokrasi. Reformasi birokrasi merupakan inti dari berbagai program prioritas guna meningkatkan kualitas pelayanan publik. Reformasi birokrasi sangat diperlukan sejalan dengan tanggung jawab yang semakin besar karena harus mengelola anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBD.Reformasi birokrasi dilaksanakan antara lain melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut.

1) Restrukturisasi organisasi yang mendukung visi dan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol;

2) Penyempurnaan tata laksana;

3) Peningkatan kualitas sumber daya manusia;

4) Mengembangkan sistem pengukuran dan remunerasi berbasis kinerja; dan 5) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi.

Rumusan indikator kinerja yang digunakan pada sektor pendidikan dan kebudayaan dikelompokan dalam dua kategori, yaitu : pertama Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008; Kedua Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar

25

Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota. Pada tabel bawah ini adalah Indikator Kinerja Kunci (IKK) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam tabel 2.8 berikut :

Tabel 2.8

Indikator Kinerja Dinas Pendidikan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Periode 2018-2022

N O

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

SATUAN TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN 2018 2019 2020 2021 2022

1 Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) % 87 60 63 66 69

2

Meningkatnya akses PAUD yang bermutu dan

3 Angka Partisipasi

Kasar SD / MI % 102,89 102,89 102.89 102.89 102.89 4 Angka Partisipasi

Kasar SMP / MTs % 94 94 95 95 96

26 per kelas rata-rata Sekolah Dasar

Guru/

Siswa 1,5 1,6 1,6 1,7 1,8

6

Rasio guru/murid per kelas rata-rata Sekolah Menengah

Guru/

Siswa 0,7 0,8 0,9 0,9 1

5 Tercapainya Angka Melanjutkan.

1 Angka Kelulusan

(AL) SD/MI (%) % 97,5 98 98.5 99 99.5

2 Angka Kelulusan

(AL) SMP/MTs % 95,5 96 96,5 97 97,5 berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)

% 99,5 98.32 99.75 99.75 99.75

2

Angka melek huruf penduduk usia 15‐ jumlah guru dan tenaga pendidik PAUD formal dan Nonformal yang profesional di SD dan SMP Festival Seni dan Budaya

Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

% 100 100 100 100 100

27

Dokumen terkait