KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur ke Hadirat Allah S.WT. atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menuntaskan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2020 sebagai penjabaran dari aktivitas selama tahun pelaksanaan pembangunan dan merupakan amanatdari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 bahwa Setiap Satuan Kerja perlu menyusun Rencana Kinerja Tahunan, sebagai acuan bagi pelaksanaan kegiatan selama satu tahun.
Rencana Kinerja Tahunan memuat sasaran, indikator kinerja dan target yang harus dicapai pada tahun 2020, dengan harapan mampu memberikan konstribusi positif bagi upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Buol dalam rangka merencanakan pembangunan daerah dan menciptakan good governance khususnya di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol.
Akhir kata, semoga dengan adanya dokumen rencana kinerja tahunan ini dapat menjadi rujukan dan pedoman pelaksanaan kegiatan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien.
Buol, 12 Februari 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 6
1.1 Latar Belakang ... 6
1.2 Dasar Hukum ... 9
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ... 12
BAB II EVALUASI KINERJA ... 16
2.1 Perencanaan Kinerja Tahun 2018-2022 ... 16
2.1.1 Tujuan ... 16
2.1.2 Sasaran ... 17
2.1.3 Strategi ... 19
2.2 Evaluasi Kinerja tahun 2019 ... 27
2.2.1 Realisasi Keuangan Tahun 2019 ... 27
2.2.2 Realisasi Kinerja Tahun 2019 ... 30
BAB III PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2020 ... 33
BAB IV PENUTUP ... 41 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tujuan Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun
2018-2022 ... 16
Tabel 2.2 Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018- 2022 untuk Mencapai Tujuan T1 ... 17
Tabel 2.3 Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018- 2022 untuk Mencapai Tujuan T2 ... 17
Tabel 2.4 Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018- 2022 untuk Mencapai Tujuan T3 ... 18
Tabel 2.5 Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018- 2022 untuk Mencapai Tujuan T4 ... 18
Tabel 2.6 Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018- 2022 untuk Mencapai Tujuan T5 ... 18
Tabel 2.7 Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018- 2022 untuk Mencapai Tujuan T6 ... 18
Tabel 2.8 Indikator Kinerja Dinas Pendidikan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Periode 2018-2022 ... 25
Tabel 2.9 Realisasi Anggaran Per Program/Kegiatan pada Dinas Pendidikandan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun Anggaran 2019 ... 28
Tabel 2.10 Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2019 ... 31
Tabel 3.1 Indikator Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 ... 33
Tabel 3.2 Program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Buol Tahun 2020 ... 35
Tabel 3.3 Rencana Program Dan Kegiatan Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun 2020 ... 36
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol . 15
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hak untuk mendapatkan pendidikan bagi seluruh warga negara telah diamanatkan oleh konstitusi. Hak setiap warga negara tersebut diikuti dengan ketentuan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum pada Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Selanjutnya Penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa, memberdayakan semua warga negara Indonesia untuk berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Arah kebijakan pembangunan nasional bidang pendidikan adalah Mewujudkan Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan berlandaskan Gotong Royong. Sedangkan arah kebijakan pembangunan nasional bidang pemuda dan olahraga diharapkan dapat mewujudkan pemuda yang berkarakater, maju, dan mandiri, budaya olahrga yang tinggi, dan prestasi olahraga yang maju dan unggul. Hal tersebut sesuai dengan Nawacita yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2015 – 2019 yaitu:
1. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
2. Melakukan revolusi karakter bangsa.
3. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
4. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Sejalan dengan arah kebijakan pembangunan nasional bidang pendidikan, di tingkat Pemerintah Kabupaten Buol masih terdapat beberapa permasalahan dan hambatan untuk mencapai target sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018 – 2022. Permasalahan dan hambatan tersebut secara umum berkaitan dengan perluasan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, dan penguatan tata kelola pendidikan.
Dengan mempertimbangkan beberapa hal tersebut diatas, disusunlah dokumen Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2020 Rencana Kinerja Tahunan merupakan salah satu dokumen perencanaan pembangunan tahunan satuan kerja yang diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dokumen ini disusun sesuai dengan tugas dan fungsi satuan kerja dan penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Perangkat Daerah.
Secara teknis, proses penyusunan dokumen Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pendidikan Tahun 2017, mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Rencana Kinerja Tahun 2020 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol dilakukan melalui dua tahapan yang merupakan suatu rangkaian proses yang berurutan, mencakup :
1. Tahap perumusan Rencana Kinerja Tahunan OPD; dan 2. Tahap penyajian Rencana Kinerja Tahunan OPD.
Tahap Perumusan Rencana Kinerja Tahunan OPD; Perumusan Rencana Kinerja Tahunan OPD dilakukan melalui serangkaian kegiatan sebagai berikut:
1. Pengolahan data dan informasi;
2. Analisis gambaran pelayanan OPD;
3. Mereview hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Kinerja Tahunan OPD tahun lalu berdasarkan Renstra OPD;
4. Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD;
5. Telaahan terhadap awal RKPD;
6. Perumusan tujuan dan sasaran;
7. Penelaahan usulan program dan kegiatan dari masyarakat;
8. Perumusan kegiatan prioritas;
9. Penyajian awal dokumen Rencana Kinerja Tahunan OPD;
10. Penyempurnaan Rencana Kinerja Tahunan OPD;
11. Pembahasan forum OPD; dan
12. Penyesuaian dokumen Rencana Kinerja Tahunan OPD sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan tahun rencana dengan mempertimbangkan arah dan kebijakan umum pembangunan daerah, arahan menteri terkait dan SPM.
Tahap Penyajian Awal Dokumen Rencana Kinerja Tahunan OPD; Telaahan terhadap awal RKPD dimaksudkan untuk membandingkan antara rumusan hasil identifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah mempertimbangkan kinerja pencapaian target Renstra OPD dan tingkat kinerja yang dicapai oleh OPD, dengan arahan kepala daerah terkait prioritas
program/kegiatan dan pagu indikatif yang disediakan untuk setiap OPD berdasarkan awal RKPD.
Review terhadap awal RKPD, meliputi kegiatan identifikasi prioritas program dan kegiatan, indikator kinerja program/kegiatan, tolok ukur atau target sasaran program/kegiatan, serta pagu indikatif yang dialokasikan untuk setiap program/kegiatan untuk OPD yang bersangkutan.Tahapan kegiatan telahaan yang dilakukan, adalah:
1. Identifikasi program dan kegiatan prioritas yang tercantum di dalam awal RKPD;
2. Bandingkan dengan rumusan hasil identifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan analisis tahap-tahap sebelumnya;
3. Sajikan dalam bentuk matrik tabel, dengan menempatkan program/kegiatan yang sama pada garis yang sama untuk memudahkan análisis;
4. Lakukan pengecekan apakah program/kegiatan yang merupakan kegiatan lanjutan dan/atau prioritas OPD sudah termuat dalam awal RKPD. Jika belum termuat, maka perlu dibuatkan catatan penting;
5. Identifikasi jenis program dan kegiatan apa saja yang sesuai dan yang tidak sesuai antara arahan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan.
6. Untuk jenis program dan kegiatan yang sesuai, lakukan langkah berikut :
a. Pengecekan apakah indikator kinerjanya sesuai, jika tidak sesuai, tentukan indikator yang akan dipilih;
b. Teliti besaran tolok ukur atau target capaian program/kegiatan, bila terdapat perbedaan, maka kaji kembali besaran tersebut dengan mempertimbangkan ketersediaan pagu indikatif, target capaian renstra OPD, serta ketersediaan sumber dana lainnya; dan
c. Berikan catatan penting sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan program dan kegiatan yang akan direncanakan dalam Rencana Kinerja Tahunan OPD.
7. Untuk jenis program dan kegiatan yang tidak sesuai (berbeda), lakukan langkah berikut:
a. Untuk program dan kegiatan yang hanya terdapat di dalam awal RKPD, maupun yang hanya terdapat dalam identifikasi kebutuhan hasil analisis, lakukan pengecekan apakah masih layak untuk direncanakan, dengan mempertimbangkan kebutuhan nyata, sasaran target Renstra OPD, kebijakan nasional, pencapaian visi-misi kepala daerah, dan ketersediaan pendanaan;
b. Teliti kembali kemudian tentukan indikator yang akan dipilih;
c. Teliti kembali kemudian tentukan besaran tolok ukur atau target capaian program dan kegiatan, dengan mempertimbangkan ketersediaan pagu indikatif berdasarkan arahan awal RKPD, target capaian Renstra OPD, serta ketersediaan sumber dana lainnya;
d. Berikan catatan penting sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan program dan kegiatan yang akan direncanakan dalam Rencana Kinerja Tahunan OPD.
8. Rumuskan kebutuhan program dan kegiatan hasil review terhadap awal RKPD yang lengkap dengan lokasi, indikator kinerja, besaran target/tolok ukur, dan besaran dana yang dibutuhkan untuk setiap program/kegiatan; dan
9. Identifikasi program dan kegiatan yang akan didanai dengan APBD menurut objek pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan daerah.
Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2020, yaitu:
1. Pendekatan politik, yaitu merupakan penjabaran agenda-agenda pembangunan yang berdasarkan kebijakan kepala daerah maupun aspirasi masyarakat melalui DPRD;
2. Pendekatan teknokratik, yaitu pendekatan yang menggunakan metode dan kerangka ilmiah yang dilaksanakan secara fungsional, kewilayahan, lintas sektor, dan lintas pelaku;
3. Pendekatan partisipatif, yaitu pendekatan yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan;
4. Pendekatan atas-bawah (top down), dan bawah-atas (bottom up) yaitu dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan melalui musyawarah.
1.2. Dasar Hukum
Adapun yang menjadi Landasan hukum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah dalam menyusunan Rencana Kerja Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 179, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3900) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3966);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Repub Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
12. Undang-Undang No. 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan;
13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
14. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengeloalaan Keuangan Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815)
20. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 14 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Buol (Lembaran Daerah Kabupaten Buol Nomor 14 Tahun 2009).
25. Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Buol Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 01);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Buol (Lembaran Daerah Kabupaten Buol Tahun 2016 Nomor 05);
28. Peraturan Bupati Buol Nomor 41 Tahun 2018 tentang Tugas, Fungsi dan tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Kabupaten. Organisasi dan tata kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah (Tambahan Lembaran Daerah Tahun 2016.No. 5). Selanjutnya tugas pokok dan fungsinya diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2018 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dana Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Buol di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam penyelenggaraan tugas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bupati tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan fungsi :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Pendidikan dan Kebudayaan;
2. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Pelaksanaan fungsi selaku Pejabat Pengelolah Pendidikan dan Kebudayaan;
4. Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan bidang Pendidikan dan Kebudayaan;
5. Pemberian pertimbangan teknis perizinan bidang Pendidikan dan Kebudayaan;
6. Penyuluhan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan;
7. Pemberian dan pencabutan perizinan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi kewenangannya;
8. Pelaksanaan penyidikan tindak pidana pelanggaran di bidang Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan;
9. Pelaksanaan pembelian / pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;
10. Pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;
11. Pengelolaah administrasi umum meliputi penyusunan program. Ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan;
12. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM );
13. Penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik ( SPP ) dan Standar Operasional dan Prosedur ( SOP );
14. Pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasaan Masyarakat ( IKM ) dan / atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan;
15. Pengelolaan pengaduan masyarakat dibidang Pendidikan dan Kebudayaan;
16. Pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional;
17. Penyelenggaraan UPTD dan jabatan fungsional;
18. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan
19. Pelaksanaan tugas fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokoknya
Adapun bidang kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol:
1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan secara regional di bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Pelatihan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Alokasi sumber daya manusia potensial.
4. Penelitian yang mencakup wilayah daerah di Pendidikandan Kebudayaan.
5. Penyusunan kebijakan teknis serta program kerja.
6. Pelaksanaan pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku.
1.3.1. Struktur Organisasi dan Personalia
Struktur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 05 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Buol terdiri dari:
a. Kepala Dinas.
b. Sekretaris Dinas:
1. Sub Bagian Program,Keuangan dan BMD.
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Sub Bagian Penyelenggaraan Tugas Perbantuan.
c. Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal:
1. Sub Bidang Kurikulum dan Penilaian.
2. Sub Bidang Kelembagaan dan Sarana Prasarana.
3. Sub Bidang Peserta Didik dan Pembangunan Karakter.
d. Bidang Pembinaan SD:
1. Sub Bidang Kurikulum dan Penilaian.
2. Sub Bidang Kelembagaan dan Sarana Prasarana.
3. Sub Bidang Peserta Didik dan Pembangunan Karakter.
e. Bidang Pembinaan SMP
1. Sub Bidang Kurikulum dan Penilaian.
2. Sub Bidang Kelembagaan dan Sarana Prasarana.
3. Sub Bidang Peserta Didik dan Pembangunan Karakter.
f. Bidang Kebudayaan :
1. Sub Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman.
2. Sub Bidang Sejarah dan Tradisi.
3. Sub Bidang Kesenian.
g. Bidang Pembinaan Ketenagaan
1. Sub Bidang PTK PAUD dan Pendidikan Non Formal.
2. Sub Bidang PTK Pendidikan Dasar.
3. Sub Bidang Tenaga Kebudayaan.
Adapun bagan struktur secara rinci dapat dilihat pada gambar Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol sebagai berikut :
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol
16
BAB II EVALUASI KINERJA
2.1. Perencanaan Kinerja Tahun 2018-2022 2.1.1 Tujuan
Dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol yang telah dikemukakan di atas, maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (Strategic Goals) organisasi. Perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol untuk mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi. Untuk itu agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan strategisnya, setiap tujuan strategis yang ditetapkan harus memiliki indikator kinerja yang terukur. Strategi yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol didasarkan pada target misi pertama Bupati dan wakil Bupati Buol yaitu:
“Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Berdaya Saing Yang Jujur, Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”.
Selanjutnya berdasarkan misi pertama tersebut di atas dikemukakan berbagai tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan. Tujuan yang akan dicapai pada Tahun 2018-2022 dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 2.1
Tujuan Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018-2022
T1 Terwujudnya Layanan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Bermutu.
T2 Tercapainya Peningkatan Dan Perluasan Untuk Memperoleh Pendidikan Dasar Yang Bermutu.
Memperoleh Pendidikan Dasar Berkualitas.
T3 Tercapainya Peningkatan Layanan Satuan Pendidikan Nonformal Yang Bermutu.
T4 Tercapainya Peningkatan Kapasitas Dan Profesionalitas Sumber Daya Manusia Pendidik Dan Tenaga Kependidikan.
17
T5
Tercapainya Peningkatan Jati Diri Daerah Melalui Pelestarian Kebudayaan Serta Pemakaian Bahasa Daerah Sebagai Pengatar Pendidikan.
T6 Terwujudnya Sistem Tata Kelola Dalam Menjamin Layanan Prima Pendidikan Dan Kebudayaan.
2.1.2 Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan dan akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu satu tahun maupun lima tahun merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau capaian kinerja serta lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang secara menyeluruh yang berarti menyangkut keseluruhan Unit Kerja dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol. Fokus utama sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya yang dimiliki dalam kegiatan organisasi. Sasaran harus bersifat spesifik, dapat dinilai, terukur yang berorientasi pada hasil (Outcome) dan manfaat (Benefit) serta dapat dicapai dalam periode lima tahun yang akan direalisikan pada setiap tahun.
Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan pembangunan pendidikan Tahun 2018–2022 diperlukan sejumlah sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada periode 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran untuk tiap tujuan tersebut diatas dijelaskan dalam tabel-tabel sebagai berikut.
1) Sasaran Untuk Mencapai Tujuan T1 Tabel 2.2
Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018-2022 untuk Mencapai Tujuan T1
S1.1 Meningkatnya angka partisipasi peserta didik PAUD.
S1.2 Meningkatnya akses PAUD yang bermutu dan terjangkau.
2) Sasaran Untuk Mencapai Tujuan T2
Tabel 2.3
Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018-2022 untuk Mencapai Tujuan T2
S2.1 Meningkatnya pemerataan dan perluasan akses pendidikan formal yang bermutu.
S2.2 Meningkatnya layanan mutu pendidikan dasar.
18
S2.3 Tercapainya Angka Melanjutkan.
S2.4 Angka putus sekolah pada jenjang pendidikan formal S2.5 Meningkatnya mutu lulusan pendidikan dasar
S2.6 Meningkatnya layanan Pendidikan Formal diakreditasi;
3) Sasaran Untuk Mencapai Tujuan T3
Tabel 2.4
Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018-2022 untuk Mencapai Tujuan T3
S3.1 Meningkatnya kapasitas layanan pendidikan nonformal dan menurunkan buta aksara
4) Sasaran Untuk Mencapai Tujuan T4
Tabel 2.5
Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018-2022 untuk Mencapai Tujuan T4
S4.1 Meningkatnya jumlah guru dan tenaga pendidik PAUD formal dan Nonformal yang profesional.
S4.2 Meningkatnya jumlah guru profesional pada satuan pendidikan formal.
5) Sasaran Untuk Mencapai Tujuan T5
Tabel 2.6
Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018-2022 untuk Mencapai Tujuan T5
S5.1 Meningkatnya Pembinaan Seni Budaya.
S5.2 Terlaksananya pelestarian cagar budaya dan permuseuman.
6) Sasaran Untuk Mencapai Tujuan T6
Tabel 2.7
Sasaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2018-2022 untuk Mencapai Tujuan T6
S6.1 Meningkatnya fungsi pelayanan administrasi perkantoran untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran strategis Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol.
19
2.1.3. Strategi
Tujuan strategis T1 ; dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut.
1. Perluasan dan pemerataan cakupan layanan PAUD untuk menjangkau anak usia 4 – 6 tahun.
2. Penguatan lembaga PAUD untuk dapat menyediakan layanan bagi seluruh anak usia 4-6 tahun, sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
3. Penerapan standar nasional PAUD digunakan dalam menyusun kurikulum PAUD.
4. Penguatan forum pengembangan profesi pendidik PAUD dan kelompok kerja guru untuk meningkatkan kompetensi guru
5. Penguatan fungsi pengawas/ penilik lembaga PAUD dan pemberian dukungan untuk peningkatan kompetensinya.
6. Peningkatan peran orang tua/keluarga dalam PAUD.
Tujuan strategis T2 ; dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut:
1. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dasar 2. Fasilitasi penyelenggaran KBM pendidikan dasar
3. Peningkatan kapasitas pendidik
4. Penguatan strategi pembelajaran dalam rangka peningkatan kompetensi lulusan
Tujuan strategis T3 ; dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut:
1. Peningkatan layanan Pendidikan Nonformal), melaluipengembangan kelembagaan, pembinaan kesiswaan implementasi kurikulum dan pengayaan sumber belajar;
Tujuan strategis T4 ; dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut:
1. Peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi, pemberian penghargaan dan perlindungan, peningkatan kesejahteraan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan;
Tujuan strategis T5 ; dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut:
1. Pelestarian adat dan budaya daerah dengan mengembangkan nilai-nilai budaya.
2. Pembinaan lembaga-lembaga adat daerah di setiap kecamatan
3. Pengelolaan Adat dan budaya daerah serta revitalisasi adat budaya darerah serta kesenian daerah.
20
Tujuan strategis T6 ; dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut:
1. Mendayagunakan sumber daya untuk mendukung penguatan manajemen pelayanan pendidikan yang profesional, akuntabel, efisien dan efektif.
2. Mendayagunakan sumber daya untuk mendukung tugas pokok dan fungsi.
Arah Kebijakan diperlukan dalam upaya merealisasikan visi dan misi organisasi perangkat daerah. Di dalam arah kebijakan umum, perlu dirinci lebih jauh tentang kebijakan umum setiap fungsi/Urusan pembangunan yang sangat terkait dengan kebijakan daerah secara umum. Arah Kebijakan pendidikan dan kebudayaan ini kemudian akan diselaraskan dengan kebijakan perwilayahan daerah yang menyangkut tata ruang. Kebijakan perwilayahan ini hendaknya mempertimbangkan kebijakan perwilayahan pada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi dan akan dirinci dalam perencanaan program dan kegiatan yang akan dilakukan. Dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan yang berwawasan global dan terjangkau bagi seluruh masyarakat serta menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan kemajuan zaman, pendidikan yang berkualitas berwawasan global dan terjangkau bagi warga kota serta menyiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan kemajuan zaman.
Adapun arah kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sesuai Rencana Strategi 2018-2022 sebagai berikut:
1. Penyediaan sarana prasarana pendidikan dasar dalam rangka memenuhi SPM;
2. Penyediaan biaya operasional proses KBM dan bantuan pendidikan bagi siswa;
3. Peningkatan jumlah dan kualifikasi akademik pendidikan;
4. Penerapan metodologi pembelajaran berbasis TIK;
5. Meningkatkan layanan pendidikan Nonformal;
6. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan;
7. Pemberdayaan Kepala Sekolah Dan Pengawas Sekolah
8. Meningkatkan pelestarian adat dan budaya daerah dalam rangka pengembangkan nilai-nilai budaya
9. Meningkatkan pembinaan lembaga-lembaga adat daerah
10. Meningkatkan pengelolaan Adat dan budaya daerah serta revitalisasi adat budaya darerah serta kesenian daerah
11. Meningkatkan Akuntabel dalam rangka optimalisasi fungsi layanan publik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
21
Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
Undang-undang RI No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen menempatkan guru dan dosen sebagai profesi. Guru harus memenuhi kualifikasi pendidikan minimal S-1/D-4 dan bersertifikat pendidik, sedangkan dosen harus memenuhi kualifikasi pendidikan minimal S-2/S-3 dan bersertifikat pendidik. Pemerintah harus menyelesaikan peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik selambat-lambatnya pada akhir tahun 2019. Untuk mencapai target tersebut, pada tahun 2012-2019 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol akan mempertahankan kebijakan- kebijakan peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru yang antara lain adalah sebagai berikut. Pengembangan sistem rekrutmen guru dengan pemberian beasiswa, ikatan dinas serta pandu bakat;
1) Peningkatan sistem rekrutmen guru berkualifikasi S1/D4 yang berkompeten;
2) Pemberian beasiswa untuk meningkatkan kualifikasi guru menjadi S-1/D-4 serta Pendidikan Profesi Guru
3) Penertiban penyelenggaraan sertifikasi pendidik sesuai dengan peraturan perundangan;
4) Peningkatan peran perguruan tinggi dalam pembinaan profesionalisme guru berkelanjutan melalui kegiatan KKG/MGMP.
Pemberdayaan Kepala Sekolah Dan Pengawas Sekolah. Selain tenaga pendidik, kepala sekolah dan pengawas sekolah memegang perananpenting dalam meningkatkan mutu pendidikan dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.Permasalahan yang dihadapi kepala sekolah adalah lemahnya kompetensi manajerial sedangkan yang dihadapi pengawas sekolah adalah lemahnya kompetensi kepengawasan.Secara khusus, kepala sekolah dasar menghadapi permasalahan tingginya beban kerja karena tidak mempunyai tenaga administrasi sekolah. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas sekolah dilakukan antara lain melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut.
1) Penyelenggaraan diklat manajemen dan kepemimpinan yang berkualitas untuk kepala sekolah dan diklat pengawasan yang berkualitas bagi pengawas sekolah;
2) Revitalisasi organisasi profesi tenaga kependidikan MKKS/MKPS;
3) Menyediakan tenaga administrasi sekolah di jenjang pendidikan Anak Usia Dini, SD, dan SMP.
Penerapan Metodologi Pendidikan Akhlak Mulia Dan Karakter Bangsa. Sistem pembelajaran saat ini dipandang belum secara efektif membangun peserta didik
22
memiliki akhlak mulia dan karakter bangsa.Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya degradasi moral seperti penyalahgunaan narkoba, radikalisme pelajar, pornografi dan pornoaksi, plagiatisme, dan menurunnya nilai kebanggaan berbangsa dan bernegara. Kebijakan untuk menanggulangi masalah ini antara lain sebagai berikut:
1) Menanamkan pendidikan moral yang mengintegrasikan muatan agama, budi pekerti, kebanggaan warga negara, peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan peduli ketertiban dalam penyelenggaraan pendidikan;
2) Mengembangkan kurikulum pendidikan yang memberikan muatan soft skills yang meningkatkan akhlak mulia dan menumbuhkan karakter berbangsa dan bernegara;
3) Menumbuhkan budaya peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan peduli ketertiban melalui pembelajaran aktif di lapangan;
4) Penilaian prestasi keteladanan peserta didik yang mempertimbangkan aspek akhlak mulia dan karakter berbangsa dan bernegara.
Keterpaduan Data dan Informasi Pendidikan Data dan informasi yang akurat sangat dibutuhkan perencanaan pembangunan pendidikan. Data dan informasi yang tidak akurat akan menyebabkan output dan outcome tidak sesuai dengan yang diharapkan dan salah sasaran. Untuk itu diperlukan kebijakan antara lain sebagai berikut:
1) Penyusunan sistem pendataan yang menjamin keterpaduan data dan informasi pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan;
2) Penggunaan TIK dalam pengelolaan Data dan Informasi Pendidikan;
3) Membangun pangkalan data dan Central Processing Data di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol.
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB). Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Buol, maka sampai tahun 2030 Kabupaten Buol masih kekurangan TK. Olehnya itu dibutuhkan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB).
Untuk periode 5 (lima) tahun ke depan diperlukan kebijakan yaitu Pembangunan USB PAUD yaitu pembangunan TK Pembina di 8 Kecamatan;
Rehabilitasi dan Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB). Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Buol, maka sampai tahun 2030 SD/MI dan SMP/MTs sudah memadai dalam hal jumlah. Hanya saja yang perlu menjadi perhatian adalah banyaknya sekolah yang perlu rehabilitasi dan penambahan RKB sebagai dampak meningkatnya siswa yang bersekolah pada periode penyelenggaraan pendidikan gratis 2018-2022. Untuk periode 5 (lima) tahun ke depan diperlukan kebijakan antara lain sebagai berikut:
23
1) Rehabilitasi Sedang dan Berat bangunan SD/MI dan SMP/MTs se- Kabupaten Buol;
2) Pembangunan RKB untuk SD/MI dan SMP/MTs se-KabupatenBuol.
Sarana Penunjang Kegiatan Pembelajaran. Kondisi sarana penunjang kegiatan pembelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sangat terbatas baik secara jumlah maupun kualitas.Untuk periode 5 (lima) tahun ke depan diperlukan kebijakan antara lain sebagai berikut:
1) Penyediaan Buku Perpustakaan;
2) Penyediaan Laboratorium;
3) Penyediaan Meubiler Siswa dan Guru.
Penguatan Dan Perluasan Pemanfaatan TIK Di Bidang Pendidikan.
Pendayagunaan TIK diyakini dapat menunjang upaya peningkatan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan, serta tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik terhadap pendidikan. Kebutuhan akan penguasaan dan penerapan IPTEK dalam rangka menghadapi tuntutan global, semakin meningkatnya peranan TIK dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, semakin meningkatnya kebutuhan untuk berbagi informasi dan pengetahuan dengan memanfaatkan TIK, serta perkembangan internet yang menghilangkan batas wilayah dan waktu untuk melakukan komunikasi dan akses terhadap informasi menuntut penguatan terhadap diberlakukannya kebijakan dalam bidang ini. Pada tahun 2018-2022, penguatan pemanfaatan TIK untuk e-pembelajaran, e- manajemen dan e-layanan dilakukan antara lain melalui kebijakan- kebijakan sebagai berikut:
1) Penyediaan sarana dan prasarana TIK serta muatan pembelajaran berbasis TIK untuk penguatan dan perluasan e-pembelajaran pada semua jenjang pendidikan;
2) Pengembangan e-manajemen, e-pelaporan, dan e-layanan untuk meningkatkan efektivitas tata kelola dan layanan publik;
3) Pengembangan sistem pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga pendidik;
4) Pengembangan pusat sumber belajar berbasis TIK pada pendidikan dasar dan menengah dan Rumah Belajar untuk Pendidik; dan
5) Peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TIK di pusat dan daerah.
Rasionalisasi Pendanaan Pendidikan, Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dalam periode Penyelenggaraan Pendidikan Gratis Tahun 2018-
24
2022, program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), telah terbukti secara signifikan menurunkan angka putus sekolah dan meringankan beban orang tua dalam menyediakan biaya pendidikan. Yang memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap Angka Partisipasi Sekolah yang terus meningkat untuk semua jenjang pendidikan.
Penguatan Dan Perluasan Pendidikan Non Formal Dan Informal. Program pendidikan nonformal dan informal sangat strategis dalam upaya untuk menurunkan buta aksara dan meningkatkan kecakapan hidup masyarakat berkesetaraan gender. Hal ini sejalan dengan komitmen internasional dalam pemberantasan buta aksara. Penguatan dan perluasan ini dilaksanakan antara lain melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut.
1) Penguatan dan perluasan program pembelajaran langsung di Pusat-pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM);
2) Penguatan dan perluasan pendidikan kecakapan hidup untuk warga usia sekolah yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah dan bagi warga usia dewasa.
Reformasi Birokrasi. Reformasi birokrasi merupakan inti dari berbagai program prioritas guna meningkatkan kualitas pelayanan publik. Reformasi birokrasi sangat diperlukan sejalan dengan tanggung jawab yang semakin besar karena harus mengelola anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBD.Reformasi birokrasi dilaksanakan antara lain melalui kebijakan-kebijakan sebagai berikut.
1) Restrukturisasi organisasi yang mendukung visi dan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol;
2) Penyempurnaan tata laksana;
3) Peningkatan kualitas sumber daya manusia;
4) Mengembangkan sistem pengukuran dan remunerasi berbasis kinerja; dan 5) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi.
Rumusan indikator kinerja yang digunakan pada sektor pendidikan dan kebudayaan dikelompokan dalam dua kategori, yaitu : pertama Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008; Kedua Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar
25
Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota. Pada tabel bawah ini adalah Indikator Kinerja Kunci (IKK) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam tabel 2.8 berikut :
Tabel 2.8
Indikator Kinerja Dinas Pendidikan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Periode 2018-2022
N O
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
SATUAN TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Meningkatnya angka partisipasi peserta didik PAUD.
1 Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) % 87 60 63 66 69
2
Meningkatnya akses PAUD yang bermutu dan terjangkau
1 Jumlah TK Sekola
h 144 144 144 146 148
3
Meningkatnya pemerataan dan perluasan akses pendidikan formal yang bermutu.
1
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
% 98 98 99 99 99
2
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
% 73 74 75 76 77
3 Angka Partisipasi
Kasar SD / MI % 102,89 102,89 102.89 102.89 102.89 4 Angka Partisipasi
Kasar SMP / MTs % 94 94 95 95 96
5
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD/MI/Paket A
% 99,1 99.35 99.57 99.99 100.00
6
Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B
% 93,87 94,96 96,35 99,76 100
4
Meningkatnya layanan mutu pendidikan dasar.
1
Rasio ketersediaan sekolah penduduk usia sekolah pendidikan dasar
Sekola h/Oran
g
95,15 95,42 96,75 97 97,83
2
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah Pendidikan Menengah
Sekola h/Oran
g
30,53 40 40,87 50 50,97
3
Rasio guru/murid sekolah Pendidikan Dasar
Guru/
Siswa 15 16 17 18 18
26
4
Rasio guru terhadap murid pendidikan menengah
Guru/
Siswa 11 12 12 13 13
5
Rasio guru/murid per kelas rata-rata Sekolah Dasar
Guru/
Siswa 1,5 1,6 1,6 1,7 1,8
6
Rasio guru/murid per kelas rata-rata Sekolah Menengah
Guru/
Siswa 0,7 0,8 0,9 0,9 1
5 Tercapainya Angka Melanjutkan.
1
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
% 95,00 96.00 96.00 97.00 97.00
2
Angka Melanjutkan (AM) dari
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
% 98,50 98.50 98.60 99.60 100.00
6
Menurunnya Angka putus sekolah pada jenjang pendidikan formal.
1
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
% 0,49 0,49 0.49 0.49 0.49
2
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
% 0,56 0,5 0.5 0.45 0.45
7
Meningkatnya mutu lulusan pendidikan dasar.
1 Angka Kelulusan
(AL) SD/MI (%) % 97,5 98 98.5 99 99.5
2 Angka Kelulusan
(AL) SMP/MTs % 95,5 96 96,5 97 97,5
8
Meningkatnya layanan
Pendidikan Formal 1
Sekolah Pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
% 95,5 96 96.5 97 97.5
2
Sekolah Pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik
% 62,5 63 63.5 64 64.5
9
Meningkatnya kapasitas layanan pendidikan nonformal dan kmenurunkan buta aksara
1
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)
% 99,5 98.32 99.75 99.75 99.75
2
Angka melek huruf penduduk usia 15‐
24 tahun, perempuan dan laki‐laki
% 98,32 99.5 98.32 98.32 98.32
10
Meningkatnya jumlah guru dan tenaga pendidik PAUD formal dan Nonformal yang profesional.
1
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
% 68,45 68.93 69 69.25 69.76
11
Meningkatnya jumlah guru profesional pada satuan pendidikan formal
1
Jumlah guru profesional di SD dan SMP
% 50 55,8 56 57 58
12
Meningkatnya Pembinaan Seni Budaya.
1
Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya
Kegiat
an 2 2 2 2 2
13
Terlaksananya pelestarian cagar budaya dan permuseuman.
1
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
% 100 100 100 100 100
27 2
Jumlah karya budaya yang direvitalisasi dan inventarisasi
Karya 7 7 7 7 7
3
Jumlah cagar budaya yang dikelola secara terpadu
Cagar 7 7 7 7 7
14
Meningkatnya fungsi pelayanan administrasi perkantoran untuk menjamin
tercapainya tujuan dan sasaran strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol
1
Fasilitasi fungsi pelayanan administrasi perkantoran.
% 100 100 100 100 100
2
Pemenuhan sarana dan prasarana aparatur.
% 100 100 100 100 100
3
Penataan dan penyusunan rencana program kegiatan, evaluasi dan pelaporan perkembangan capaian kinerja perkantoran.
% 100 100 100 100 100
2.2. Evaluasi Kinerja Tahun 2019
2.2.1 Realisasi Keuangan Tahun 2019
Analisis keuangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol periode Tahun 2018 memaparkan capaian kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol dalam bidang keuangan, yaitu membandingkan antara anggaran dan realisasi belanja. Akuntabilitas keuangan merepresentasikan realisasi keuangan yang telah dikelola dan menjadi keharusan setiap akhir tahun anggaran dipertanggungjawabkan.
Pagu Anggaran Belanja Langsung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019 sebesar Rp. 75.198.997.321. Pagu tersebut dilaksanakan untuk membiayai pencapaian 6 sasaran strategis dengan 24 indikator kinerja dengan 11 Program serta 40 Kegiatan. Realisasi anggaran untuk belanja dilaksanakan dalam bentuk program dan kegiatan, yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal.Realisasi anggaran untuk setiap program adalah di luar belanja gaji. Adapun realisasi anggaran per program pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Tahun 2019 sebagai berikut:
28
Tabel 2. 9
Realisasi Anggaran Per Program/Kegiatan pada Dinas Pendidikandan Kebudayaan Kabupaten Buol
Tahun Anggaran 2019
No Program / Kegiatan Pagu Realisasi
Sisa Anggaran
Rp %
1 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 11.094.848.134,00 11.026.224.893,00
99,38 68.623.241,00 1 Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan Listrik 345.400.000,00 331.811.935,00
96,07 13.588.065,00 2 Penyediaan Alat Tulis Kantor 428.400.000,00 427.126.800,00
99,70 1.273.200,00 3 Rapat-Rapat Koordinasi dan
Konsultasi 1.404.290.689,00 1.397.174.689,00
99,49 7.116.000,00 4 Pelayanan Administrasi Kantor
dan Kemasyarakatan 8.916.757.445,00 8.870.111.469,00
99,48 46.645.976,00 2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 2.182.308.000,00 2.092.827.800,00
95,90 89.480.200,00 1 Pengadaan Perlengkapan
Gedung Kantor 128.250.000,00 125.250.000,00
97,66 3.000.000,00 2 Pengadaan Peralatan Gedung
Kantor 382.800.000,00 382.300.000,00
99,87 500.000,00 3 Pengadaan Mebeleur 152.950.000,00 152.950.000,00
100,00 0,00
4 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor 433.000.000,00 417.913.000,00
96,52 15.087.000,00 5 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas/Operasional 1.051.808.000,00 980.914.800,00
93,26 70.893.200,00 6 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Peralatan Gedung Kantor 33.500.000,00 33.500.000,00
100,00 0,00
3 Program Peningkatan Disiplin
Aparatur 219.570.000,00 219.570.000,00
100,00 0,00
1 Pengadaan Pakaian Dinas
Beserta Perlengkapannya 104.385.000,00 104.385.000,00
100,00 0,00
2 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-
Hari Tertentu 115.185.000,00 115.185.000,00
100,00 0,00
4 Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 32.125.000,00 32.125.000,00
100,00 0,00
1
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Pendidikan dan Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Sosialisasi)
32.125.000,00 32.125.000,00
100,00 0,00
5 Program Pendidikan Anak Usia Dini 356.290.000,00 353.656.000,00
99,26 2.634.000,00 1 Pengembangan Pendidikan Anak
Usia Dini 83.770.000,00 83.270.000,00
99,40 500.000,00 2 Penyelenggaraan Pendidikan
Anak Usia Dini 272.520.000,00 270.386.000,00
99,22 2.134.000,00 6 Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun 57.675.087.187,00 42.848.763.413,00
74,29 14.826.323.774,00 1 Pengadaan Mebeluer Sekolah 798.000.000,00 786.941.000,00
98,61 11.059.000,00 2 Pembangunan Gedung Sekolah
pada Satuan Pendidikan SD 1.077.300.000,00 1.075.289.000,00
99,81 2.011.000,00 3 Pembangunan Gedung Sekolah
pada Satuan Pendidikan SMP 1.272.475.000,00 1.261.159.000,00
99,11 11.316.000,00 4 Pelatihan Penyusunan
Kurikulum SD 85.375.000,00 85.375.000,00
100,00 0,00
5 Pelatihan Penyusunan
Kurikulum SMP 51.115.000,00 50.551.000,00
98,90 564.000,00 6 Penyediaan Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) 703.500.000,00 628.257.500,00
89,30 75.242.500,00
29 Daerah Jenjang SD/MI/SDLB
7
Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Nasional Jenjang SD/MI/SDLB
19.245.800.000,00 10.596.761.845,00
55,06 8.649.038.155,00
8
Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Daerah Jenjang SMP/MTS
301.000.000,00 253.933.750,00
84,36 47.066.250,00
9
Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Nasional Jenjang SMP/MTS
10.687.000.000,00 5.595.585.218,00
52,36 5.091.414.782,00 10 Pembinaan Minat, Bakat dan
Kreatifitas Siswa SD 248.055.000,00 235.593.400,00
94,98 12.461.600,00 11 Pembinaan Minat, Bakat dan
Kreatifitas Siswa SMP 369.565.000,00 361.092.400,00
97,71 8.472.600,00 12 Pelaksanaan UN/US SD/MI 153.891.200,00 150.476.700,00
97,78 3.414.500,00 13 Pelaksanaan UN/US SMP/MTS 70.690.000,00 70.690.000,00
100,00 0,00
14
Pembangunan Sarana Pendidikan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SD
12.256.790.991,00 11.793.671.972,00
96,22 463.119.019,00
15
Pembangunan Sarana Pendidikan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SMP
10.354.529.996,00 9.903.385.628,00
95,64 451.144.368,00 7 Program Pendidikan Non Formal 2.028.159.000,00 2.008.884.060,00
99,05 19.274.940,00 1 Pembinaan Pendidikan Kursus
dan Kelembagaan 183.350.000,00 183.020.000,00
99,82 330.000,00 2
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal
1.844.809.000,00 1.825.864.060,00
98,97 18.944.940,00 8 Program Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan 565.318.500,00 377.318.700,00
66,74 187.999.800,00 1
Pelaksanaan Uji Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
75.471.000,00 65.721.000,00 87,08 9.750.000,00
2 Pelatihan Bagi Pendidik Untuk
Memenuhi Standar Kompetensi 423.840.000,00 245.675.200,00 57,96 178.164.800,00
3
Pengembangan Sistem Pendataan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
66.007.500,00 65.922.500,00 99,87 85.000,00
9 Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan 64.350.000,00 64.350.000,00 100,00 0,00
1 Dukungan Penyelenggaraan
hari-hari Besar Pendidikan 64.350.000,00 64.350.000,00 100,00 0,00 10 Program Pengelolaan Kekayaan
Budaya 200.200.000,00 191.960.000,00 95,88 8.240.000,00
1
Pengelolaan dan
Pengembangan Pelestarian Peninggalan Sejarah Purbakala, Museum dan Peninggalan Bawah Air
200.200.000,00 191.960.000,00 95,88 8.240.000,00
11 Program Pengelolaan Keragaman
Budaya 780.741.500,00 766.381.000,00 98,16 14.360.500,00
1 Fasilitasi Perkembangan
Keragaman Budaya Daerah 49.150.000,00 46.160.000,00 93,92 2.990.000,00 2 Pengembangan Kesenian dan
Kebudayaan Daerah 648.731.500,00 638.261.000,00 98,39 10.470.500,00 3 Penyelenggaraan Dialog
Kebudayaan 82.860.000,00 81.960.000,00 98,91 900.000,00
Total 75.198.997.321,00 59.982.060.866,00 79,76 15.216.936.455,00