• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PUBLIC

3. Strategi Public relations

peneletian ini lebih menitik beratkan pada permasalahan tetang bagaimana

public relations menciptakan citra positif di masyarakat.23

4. Strategi Public Relations Bank BNI Syariah dalam Meraih Citra Positif Di Media Online. Pada penelitian ini berisi tentang bagaimana divisi

21

Johan Alkautsar. Strategi Public Relation Pt. Anugrah Sejahtera Dalam Menjalin Loyalitas Customer. (Jakarta : FIDKOM UIN JAKARTA, 2011).

22

Umu nur atiyah.Strategi Komunikasi Public Relation Radio Gen Fm Pada Minat Pemasang Iklan. (Jakarta : FIDKOM UIN JAKARTA, 2011).

23

Muhammad Iqbal, Strategi Public Relation Polri Dalam Membangun Citra Pelayanan Pada Masyarakat (Study Pada Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat), (Jakarta : FIDKOM UIN Jakarta, 2011).

14

komunikasi BNI Syariah berupaya mengangkat citra perusahaan hingga mampu meraih citra positif di media online. 24

Sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah “ Strategi Public Relations Badan Wakaf Indonesia dalam Mensosialisasikan Wakaf Tunai”

yang menitikberatkan pada bagaimana divisi Hubungan Masyarakat Badan Wakaf Indonesia berupaya mensosialisasikan wakaf tunai dengan menggunakan metode-metode komunikasi persuasif.

Demikianlah perbedaan pokok bahasan atau materi yang diteliti oleh penulis dengan penelitian sebelumnya.

F. Sistem Penulisan

BAB I PENDAHULUAN meliputi penjelasan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulis.

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PUBLIC

RELATIONS, KOMUNIKASI PERSUASIF DAN WAKAF TUNAI, yang meliputi pengertian tentang strategi, jenis-jenis strategi, pengertian public relations dan ruang lingkupnya, strategi public relations, metode komunikasi persuasif dan pengertian wakaf tunai,.

24

Ditya Arif Setiabudi. Strategi Public Relations Bank Bni Syariah Dalam Meraih Citra Positif Di Media Online. (Jakarta : FIDKOM UIN JAKARTA, 2012).

15

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BADAN WAKAF INDONESIA (BWI) yang meliputi sejarah berdirinya BWI, visi dan misi BWI, tugas dan wewenang BWI, struktur lembaga, dan program kerja BWI

BAB IV PILIHAN STRATEGI PUBLIC RELATIONS BADAN WAKAF

INDONESIA (BWI) berisi tentang strategi public relations Badan Wakaf Indonesia dalam mensosialisasikan wakaf tunai.

BAB V PENUTUP meliputi kesimpulan dan saran dari penulis.

DAFTAR PUSTAKA

16

BAB II

LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PUBLIC RELATIONS,

KOMUNIKASI PERSUASIF DAN WAKAF TUNAI

A. Strategi Public relations

1. Pengertian Strategi

Secara etimology, strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Stratos

yang berarti pasukan dan agein yang berarti memimpin. Jadi strategi berarti perihal memimpin pasukan. Ilmu strategi adalah ilmu tentang memimpin pasukan1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa arti strategi adalah ilmu siasat perang; akal atau tipu muslihat untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah direncanakan.2 Dan dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer disebutkan bahwa strategi adalah keahlian mengatur atau merencanakan tentang suatu kegiatan guna meraih suatu target atau sasaran.3 Jadi strategi dapat juga diartikan sebagai suatu siasat meminpin dan merencanakan suatu kegiatan untuk mencapai target yang sudah ditetapkan.

Sedangkan secara terminology, strategi dapat didefenisikan sebagai berikut :

1

Ali Murtopo, Strategi Kbeudayaan, (Jakarta: Center for Strategic and Internasional Studies-CSIS 1978), h.7

2

Team Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, (Jakarta: PT. Media Pustaka Phoenix, 2008), h. 825.

3

Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Edisi Pertama,

17 a. Menurut J L Thompson strategi adalah cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Bennett menggambarkan organisasi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. 4

b. Menurut Onong Uchana Effendy, strategi adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberi arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya.5

c. Menurut Sthepanie K. Marrus, strategi adalah sebuah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dicapai.6

d. Menurut Stainer dan Mineer, strategi adalah penempatan misi perusahaan, penempatan sasaran organisasi dalam mengikat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga sasaran organisasi akan tercapai.7

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu keahlian atau cara mengenai pengaturan dan

4

Sandra Oliver, Strategi Public relations, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2006), h. 2.

5

Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), Cetakan ke-21, h.32.

6

Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 31.

7

18

perencanaan suatu kegiatan untuk meraih target atau tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Mintzberg ada lima kegunaan dari strategi, yaitu :

a. Sebuah rencana, merupakan suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar;

b. Sebuah cara, merupakan suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau kompetitor;

c. Sebuah pola, dalam suatu rangkaian tindakan;

d. Sebuah posisi, merupakan suatu cara untuk menempatkan organisasi dalam sebuah lingkungan;

e. Sebuah perspektif, merupakan suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia.8

Dengan demikian, kegunaan dari strategi adalah sebuah perencanaan serangkaian tindakan yang diinginkan secara sadar untuk mengecoh kompetitor dan menempatkan organisasi dalam sebuah lingkungan yang terintegrasi dalam memandang dunia.

2. Pengertian Public Relations

Public relations merupakan suatu istilah yang terdiri dari dua kata, yaitu public dan relations. Pengertian public adalah sekelompok orang yang meletakkan perhatian pada sesuatu hal yang sama, yang mempunyai

8

19 minat dan kepentingan yang sama.9 Public dalam public relations

hanyalah merupakan kelompok orang, yang mempunyai hubungan dengan kepentingan tertentu yang timbul karena adanya masalah tertentu, yaitu issue.10 Sedangkan istilah relations dalam public relations merupakan suatu prinsip, karena istilah relations dalam public relations mengandung arti adanya hubungan timbal balik (two way traffic communication).11

Sedangkan secara terminology, Public relations dapat diartikan sebagi berikut:

a. Menurut The International Public relations Association (IPRA) sebuah organisasi profesi ditingkat internasional, memberikan defenisi public relations sebagai berikut :

Public relations is a management function, of e continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy and support of those with whom they are or may be concerned – by evaluating public opinion abaout themselves, in order to correlate, as far as possible, their own policies and procedures, the achieves by planned and widespread information more productive cooperation

and more efficient fulfillment of their commont interests.”12

(public relations adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara kesinambungan, yang oleh organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya dan yang

9

Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public relations 2.0 (Teori dan Praktik Public relations di Era Cyber 1010), (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 5.

10

Soenarko Setyodarmodjo, Public relations; Pengertian, Fungsi, dan Peranannya,

(Surabaya: Penerbit Papyrus Surabaya, 2003), h. 2.

11

Bambang Siswanto, Hubungan Masyarakat; Teori dan Praktek, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 4.

12

Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, (Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia, 2004), cetakan ke-2, h. 14

20

diduga akan ada kaitannya dengan cara memiliki opini public mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, yang terencana dan tersebar luas)

b. Menurut (British) Institute of Public relations, public relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.13

c. Frank Jefkins mendefenisikan public relations sebagai semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khlayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. 14 d. Glen M. Broom menyatakan bahwa :

Public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan

dukungan publik”.15

Dari beberapa defenisi diatas terdapat beberapa inti dari public relations yakni hubungan timbal balik (two way communication) antara organisasi/lembaga dengan publiknya sehinga terciptanya good-will,

13

Frank Jefkins, Public relations edisi kelima, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2003), h. 9.

14

Frank Jefkins, Public relations edisi kelima, h. 10.

15

Onong Uchana Effendy, Human Relations dan Public relations, (Bnadung : Penerbit Mandar Maju, 1993), h. 116.

21 kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya.

a. Karakteristik Public Relations

Menurut Frida Kusumastuti dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Hubungan Masyarakat, terdapat empat ciri utama Public relations, yaitu:

1) Adanya upaya komunikasi yang bersifat dua arah. Hakikat public relations adalah komunikasi. Namun, tidak semua komunikasi dapat dikatakan public relations. Komunikasi yang menjadi ciri

public relations adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik.

2) Sifatnya yang Terencana. Sifat public relations yang terancana dapat diartikan bahwa kerja atau aktivitas public relations

merupakan kerja atau aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode, terintegrasi dengan bagian lain dan hasilnya tangible

(nyata).

3) Berorientasi pada Organisasi/Lembaga

4) Sasarannya adalah Public yakni suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang sama.16 public dikelompokkan menjadi dua yakni:

a) Internal public, yaitu public yang terdiri dari orang-orang yang berada dalam lingkungan organisasi/lembaga.

b) Eksternal public, yaitu orang-orang atau kelompok yang berada diluar organisasi, namun mempunyai kepentingan dan masalah dalam hubungan organisasi tersebut.17

Sedangkan menurut Prof. Drs. Onong Uchana Effendy, ciri-ciri

public relations adalah sebagai berikut:

1) Public relations adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik;

16

Frida Kusumawati, Dasar-Dasar Hubungan Masyarakat, h. 17.

17

22

2) Public relations merupakan penunjang tercapai tujuannya yang ditetapkan oleh suatu organisasi;

3) Publik yang menjadi sasarannya adalah publik ekstern dan publik intern;

4) Operasionalisasi public relations adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik.18

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri public relations adalah komunikasi yang berlangsung merupakan komunikasi timbal balik (two way traffic communication), memiliki kegiatan yang sudah terencana, sasaran kegiatannya adalah publik, dan operasionalisasinya beorientasi pada hubungan yang baik antara organisasi dan publiknya.

b. Tujuan, Fungsi dan Tugas Public Relations

1) Tujuan Public Relations

a) Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian (Aspek Kognisi);

b) Menjaga dan membentuk saling percaya (Aspek Afeksi);

18

Onong Uchana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, cet. VII, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 24.

23 c) Memelihara dan menciptakan kerja sama (Aspek

Psikomotoris).19

Dari tiga tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa setelah pengetahuan atau pikiran dibuka, emosi atau kepercayaan disentuh maka selanjutnya perilaku positif dapat diraih. Pada akhirnya, semua itu kembali pada tujuan yang lebih penting yaitu terbentuknya citra yang favourable terhadap organisasi di mana

public relations tersebut berada.

2) Fungsi Public Relations

Fungsi disini berarti mengenai masalah kegunaan public relations dalam mencapai tujuan organisai atau lembaga. Menurut Djanalis Djanaid ada dua fungsi public relations, yaitu :

a) Fungsi Konstruktif

Peranan public relations dalam hal ini mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasi/lembaga, menyiapkan mental organisasi/lembaga untuk memahami kepentingan publik, mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi untuk direkomendasikan kepada manajemen, menyiapkan prakondisi untuk mencapai saling pengertian, saling percaya saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik organisasi/lembaga yang diwakilinya. Fungsi konstruktif ini mendorong public relations membuat aktivitas maupun kegiatan-kegiatan yang terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif.

19

24

b) Fungsi Korektif.

Dalam hal ini, public relations berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah apabila dalam organisasi yang diwakilinya terjadi masalah-masalah (krisis) dengan publiknya.20

Sedangkan menurut Cutlip and Center serta Canfield, ada empat fungsi public relations, yaitu :

a) Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.

b) Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dengan publik, baik internal maupun eksternal

c) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbale balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.

d) Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum.21

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi public relations adalah menyebarkan informasi dari organisasi kepada public dan menyalurkan opini public kepada perusahaan agar terciptanya hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya serta berperan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan (krisis) yang timbul diantara organisasi dengan publiknya.

3) Tugas Public Relations

a) Menginterpretasikan, menganalisis, dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan

20

Frida Kusumawati, Dasar-Dasar Hubungan Masyarakat, h. 23.

21

25 organisasi/lembaga.22 Menurut Frank Jefkins ada empat kondisi kecenderungan publik yang dihadapi oleh public relations, yakni permusuhan (hostility), prasangka (prejudice), apatis (apathy), tidak tahu (ignorance)23. Disinilah public relations

bertugas untuk merubah kecenderungan publik dari yang memusuhi menjadi simpati, yang berprasangka menjadi menerima, yang apatis menjadi peduli, dan yang tidak tahu menjadi tahu.

b) Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik. Tugas public relations disini adalah mempertemukan kepentingan antara organisasi/lembaga dengan publik menjadi saling mengerti, dipahami, dihormati, dan dilaksanakan. Apabila kepentingannya berbeda, maka

public relations dapat bertugas untuk menghubungkannya.24 c) Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga,

khususnya yang berkaitan dengan publik. Hal ini berarti bahwa

public relations memiliki wewenang untuk memberikan nasihat apakah suatu program sebaiknya diteruskan ataukah ditunda atau bahka dihentikan. Public relations bertugas untuk senantiasa memonitor semua program.25

22

Frida Kusumawati, Dasar-Dasar Hubungan Masyarakat, h. 25.

23

Frank Jefkins, Public relations (Edisi Kelima), h. 59-60.

24

Frida Kusumawati, Dasar-Dasar Hubungan Masyarakat, h. 25-26.

25

26

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tugas public relations adalah mengintepretasi, menganalisis dan mengevaluasi program-program organisasi khususnya yang berkaitan dengan public serta mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan public.

c. Aktifitas-Aktifitas Public Relations

Public relations Society of America (PRSA), sebuah organisasi

public relations yang terbentuk pada tahun 1947 di Amerika. Pada tahun 2002 PRSA merumuskan aktiftas-aktifitas public relations

sebagai berikut:

1) Community Relations. Hubungan publik yang memfokuskan diri pada komunitas yang berkaitan dengan keberlangsungan perusahaan.

2) Counseling. Dalam aktifitas ini, para professional public relations

hendaknya secara rutin memberikan masukan/pertimbangan kepada pihak manajemen sebelum mereka mengambil keputusan, membuat kebijakan, membangun relasi, atau melakukan komunikasi dengan publik. pihak manajemen menyatakan kepada publik apa yang mereka lakukan, sedangkan bagian public relations membantu mendefinisikan dan mempresentasikan pesan tersebut untuk sampai kepada publik.

3) Development/Fundraising. Dalam hal ini, public relations berperan untuk menerjemahkan kebutuhan organisasi kepada pihak-pihak yang memiliki peluang dan atau kemampuan untuk memberikan kontribusi.

4) Employee/Member Relations. Tugas public relations adalah untuk menciptakan hubungan yang baik, tidak hanya kepada para pekerja melainkan juga kepada keluarga pekerja. Dengan demikian akan terbentuk motivasi yang baik dan moral yang tinggi dari para pekerja sehingga loyal kepada perusahaan.

5) Financial Relations. Peran public relations adalah membangun jembatan komunikasi antara investor, pemilik perusahaan, para pemegang saham, komunitas financial seperti bank, dan publik.

27 6) Government Affairs. Ini merupakan tipe aktfitas publik relations yang memfokuskan diri menjalin hubungan dengan pihak pemerintah.

7) Industry Relations. Selain menjalin relasi dengan publik, perusahaan juga harus menciptakan relasi yang baik dengan perusahaan-perusahaan lain yang secara langsung berkaitan dengan bisnis perusahaan.

8) Issues Management. Pengembangan manajemen isu merupakan bagian dari kekuatan perusahhan. Menajemen isu melibatkan publik dalam jumlah besar demi terciptanya citra dari produk maupun citra perusahaan.

9) Media relations. Perkembangan dari media massa memberikan pengaruh yang berarti bagi perusahaan. Pemberitaan yang baik di media akan memberikan pencitraan yang baik bagi perusahaan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam memakai produk ataupun jasa perusahaan. Aktifitas inilah yang menjalin relasi dengan media dan mendapatkan kepercayaan dari liputan media. 10)Marketing Communications.

11)Minority Relations/Multicultural Affairs. Merupakan aktifitas

public relations yang memfokuskan diri pada terbentuknya relasi pada kelompok minoritas yang secara langsung ataupun tidak, dapat memberikan dampak publisitas perusahaan.

12)Public Affairs. Merupakan interaksi dari public relations yang melibatkan para ofisial dan pemimpin dari berbagai bentuk organisasi atau para pemegang saham.

13)Special Events and Public Participant. Merupakan aktifitas langsung yang melibatkan publik dan dilakukan oleh public relations untuk menjalin interaksi antara organisasi/perusahaan dengan publik 26

d. Media/Sarana Public Relations

Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan pesan atau sebagai mediator antara komunikator dengan komunikannya. Media atau alat public relations dapat digolongkan sebagai berikut:

1) Media umum seperti surat menyurat, telepon dan faxsimile.

26

Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public relations 2.0 (Teori dan Praktik Public relations di Era Cyber 1010), (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 126-129.

28

2) Media massa seperti media media cetak (surat kabar, majalah, tabloid dan bulletin) dan media elektronik (televisi, radio dan film).

3) Media khusus seperti iklan, logo dan nama perusahaan.

4) Media internal seperti house journal (profil perusahaan, laporan tahunan perusahaan dan majalah bulanan), printed media

(booklets, pamphlet, cop surat, kartu nama, dan kalender),

spoken and visual word (video record dan tape record), media pertemuan (seminar, rapat, presentasi, diskusi, pameran, sponsorship, dan gathering meet).27

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam menyampaikan pesan, public relations juga membutuhkan media. Media terdiri dari media umum, media massa, media khusus, dan media internal.

e. Jenis-Jenis Public Relations 1) Public Relations Pemerintahan

Public relations pemerintahan pada dasarnya bersifat politis. Bagian public relations di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan pemerintahan seperti memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja

27

Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public relations, cet. II, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), h. 23-25.

29 institusi dan juga memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.28

2) Public Relations Industri dan Bisnis

Public Relations di sini merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan. Public relations industri tidak dapat dilepaskan dari prinsip ekonomi. Sebab industri dan bisnis memiliki orientasi pada keuntungan (profi oriented). Beberapa penerapan public relations dalam industri dan bisnis meliputi hubungan dengan pelanggan, peran public relations terhadap marketing, hubungan dengan pemegang saham, karyawan, pers,dan dengan pemerintahan.29 3) Public Relations Sosial

a) Public relations penegak hukum

Penegak hukum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka dapat membantu masyarakat dengan baik. Termasuk dalam hal ini public relations yang berada dalam kepolisian.

b) Public relations organisasi keagamaan

Organisasi-organisasi keagamaan sekarang banyak memiliki staf public relations yang mengurusi publikasi, publisitas, penerangan, pengumpulan dana dan penyelenggaraan special event.

c) Public relations profesi

Tujuan utama dari penerapan public relations profesi adalah untuk mendapat pengakuan akan ke profesionalan dan publikasi tentang apa yang telah dilakukan bagi kepentingan masyarakat banyak.

28

Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, h. 37.

29

30

d) Public relations organisasi sukarela

Organisasi sukarela memerlukan nasihat ahli public relations dan menggunakan pendekatan kehumasan.30

3. Strategi Public Relations

Menurut Ahmad S. Adnanputra, strategi public relations adalah alternative optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan

public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations plan).31 Dapat juga dikatakan bahwa strategi public relations

adalah suatu kerangka langkah optimal melalui penggunaan media yang terencana untuk mencapai tujuan public relations. Terdapat tiga jenis strategi public relations sebagai berikut:

a. Strategi persuasif

Strategi persuasif memiliki ciri-ciri:

1) Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.

2) Public relations sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk sikap dan pendapat yang poistif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi.

3) Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian

30

Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, h. 41-43.

31

Rosady Ruslan, Manajemen Public relations dan Media Komunikasi (konsepsi dan Aplikasi), Edisi revisi, cet. 8. (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2007),h. 134.

31 4) Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan dan pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik.32

b. Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan (strategi edukatif-informatif):

1) Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.

2) Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis

3) Melakukan analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats).

c. Strategi yang dibentuk oleh dua komponen 1) Komponen sasaran

Yaitu satuan atau segmen yang akan digarap (stakeholder yangdipersempit menjadi publik sasaran (target publik).

2) Komponen sarana

Yaitu melalui pola dasar „The 3 C’s options’ yaitu :

a) Conservation (mengukuhkan). b) Change (mengubah).

c) Crystallization (mengkristalkan).33

32

Ahmad kurnia, SPd,MM, artikel diakses pada tanggal 21 Februari 2013 dari

http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/search/label/Public%20Relations.

33

Rosady Ruslan, Manajemen Public relations dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007) h. 135.

32

Tabel 1. Strategi Dua Komponen

Dokumen terkait