• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I Pendahuluan

1.7. Isu Strategis Inspektorat

Isu Strategis yang berkaitan dengan Inspektorat Provinsi Gorontalo dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya dihadapkan pada beberapa hal berikut : 1. Tercapainya Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo.

2. Kurangnya responsibilitas Pejabat dan Penanggungjawab temuan dalam menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan.

3. Kurangnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia dan jumlah anggaran di bidang pengawasan sehingga berpengaruh terhadap lemahnya kualitas pengawasan.

4. Mendorong terwujudnya Penerapan Sistem Pengendalian Intern secara efektif pada seluruh unit kerja lingkup Pemerintah Provinsi Gorontalo.

5. Meningkatkan peran Inspektorat Provinsi serta Kabupaten/Kota sebagai quality assurance dan consulting.

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, Inspektorat Provinsi Gorontalo berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada :

1. Renstra Inspektorat Tahun 2012-2017 2. Rencana Kinerja Tahun 2015

3. Perjanjian Kinerja Tahun 2015

2.1. Rencana Strategis Tahun 2012-2017

Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat merupakan satu dokumen rencana resmi daerah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Inspektorat Provinsi beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.

Penyusunan Renstra sangat ditentukan oleh kemampuan Inspektorat dalam mengimplementasikan Visi, Misi, Tujuan, Strategi Kebijakan dan Capaian Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kedalam penyusunan Renstra yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Inspektorat dan berpedoman kepada RPJMD serta bersifat indikatif.

Proses penyusunan Rencana Strategis Inspektorat sesuai dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 yang dilakukan melalui 4 (empat) tahapan yaitu Persiapan penyusunan, Penyusunan rancangan, Penyusunan rancangan akhir, dan Penetapan Renstra. Secara ringkas subtansi Renstra Inspektorat dapat diilustrasikan sebagai berikut :

2.1.1. Visi

Berdasarkan Mandat yang diberikan dalam tugas pokok dan fungsi serta mengkaji implikasi visi kepala daerah, serta seiring dengan perubahan nomenklatur Badan Pengawas Provinsi Gorontalo menjadi Inspektorat Provinsi Gorontalo maka ditetapkan visi sebagai berikut :

“Pengawasan Internal Yang Profesional Dan Responsif Guna Mendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Yang Amanah “

Penjelasan dari Visi tersebut, sebagai berikut :

Pengawas Internal Yang Profesional dan Responsif adalah Pengawas intern pemerintah yang memahami bidang pengawasan dan memiliki pengalaman dalam pelaksanaan pengawasan dengan metodologi yang sistematis dan sikap kerja yang berintegritas tinggi, serta senantiasa berorientasi kepada penciptaan nilai tambah bagi mitra kerjanya. Pengawasan intern yang profesional dan responsif mengharuskan adanya persyaratan kompetensi dan integritas yang tinggi dalam semangat partisipatif untuk mencapai tujuan bersama suatu organisasi tempat pengawas intern tersebut berada dan senantiasa tanggap terhadap kondisi lingkungan yang berpengaruh.

Pemerintahan yang amanah adalah pemerintahan yang : a. Berdasarkan Hukum;

b. Transparan;

c. Akuntabel;

d. Bersih dan Bebas KKN;

e. Menghormati hak-hak asasi manusia ;

f. Mempunyai perencanaan, pelaksanaan dan kontrol yang efektif ; g. Mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat;

Dengan memperhatikan beberapa prinsip dasar yaitu : a. Kepastian hukum

b. Keterbukaan

2.1.2. Misi

Misi merupakan pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi dimasa yang akan datang oleh semua stakeholder. Misi menjelaskan mengapa organisasi perlu eksis dimasa yang akan datang.

Untuk mewujudkan Visi di atas, ditetapkan Misi Inspektorat Provinsi Gorontalo, yaitu :

a. Mendorong peningkatan kepatuhan perundang-undangan dan kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah melalui Pembinaan dan Pengawasan Fungsional Secara Profesional dan Berkelanjutan.

b. Meningkatkan kualitas pembinaan dan pengawasan yang komprehensif efisien dan efektif.

2.1.3. Tugas dan Fungsi

Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 13 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo dan Peraturan Gubernur Nomor 40 Tahun 2014 tentang Tugas dan Fungsi Inspektorat Provinsi Gorontalo bahwa kedudukan Inspektorat Provinsi Gorontalo merupakan unsur pelaksana Pemerintahan Daerah yang bertanggungjawab kepada Gubernur, yang dalam pelaksanaannya Inspektur Provinsi mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan di Daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di Daerah kabupaten/kota.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Inspektorat mempunyai fungsi :

a. perencanaan program pengawasan;

b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

c. pemeriksaan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan d. penanganan kasus pengaduan.

2.1.4. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa stratejik.

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan Inspektorat Provinsi Gorontalo, yaitu:

a. Meningkatkan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM ;

b. Meningkatkan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kerja dan Keuangan;

c. Meningkatkan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH;

d. Mewujudkan Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Informasi dan Prosedur Pengawasan.

Selanjutnya, untuk mencapai hasil yang optimal yang ingin dicapai selama periode perencanaan, maka Inspektorat Provinsi Gorontalo merumuskan tujuan, sasaran dan indikator kinerja sebagai berikut :

1. Meningkatkan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM, dengan sasaran :

1). Meningkatnya Pelayanan Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Pengelolaan Kegiatan, dengan indikator kinerjanya:

o Jumlah Jasa Kantor yang tersedia.

o Jumlah Sarana Prasarana yang tersedia.

o Persentase Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat sesuai rencana.

o Jumlah dokumen kepegawaian.

2). Meningkatnya Kapasitas SDM Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional dan Memiliki Standar Kompetensi, dengan indikator kinerjanya:

o Jumlah ASN yang memiliki Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA).

2. Meningkatkan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kerja dan Keuangan, dengan sasaran :

Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta akuntabilitas keuangan, dengan indikator kinerjanya :

o Jumlah Dokumen Perencanaan.

o Jumlah Dokumen Penganggaran.

o Jumlah Dokumen Evaluasi.

o Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang sesuai SAP.

3. Meningkatkan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH, dengan sasaran :

1). Meningkatnya Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Gorontalo, dengan indikator kinerjanya :

o Jumlah SKPD yang tidak mendapat temuan kerugian yang material.

o Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) – Minimal Baik.

o Jumlah SKPD yang mendapat Nilai Akuntabilitas Kinerja minimal Kategori

“CC”.

o Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal.

o Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal.

2). Meningkatnya Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah dengan indikator kinerjanya :

o Tingkat Maturitas APIP – Level 3

4. Mewujudkan Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Informasi dan Prosedur Pengawasan, dengan sasaran :

Tersusunnya Kebijakan Sistem Informasi dan Prosedur Pengawasan, dengan indikator kinerjanya :

o Jumlah Paket SOP Bidang Pengawasan.

o Media Informasi Pengawasan.

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Inspektorat Provinsi Gorontalo mencakup penentuan kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran.

2.1.5. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Inspektorat Provinsi Gorontalo juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi secara dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra Inspektorat serta RPJMD tahun 2012-2017. Indikator kinerja utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang memiliki fokus pada perspektif stakeholder dan fokus internal bussines proses (peningkatan kapasitas internal organisasi) sebagai Indikator Kinerja Utama.

Indikator kinerja utama yang ada dalam Renstra Inspektorat tahun 2012-2017 sebagai berikut :

Tabel. 2.1

Indikator Kinerja Utama Inspektorat Provinsi Gorontalo

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Penjelasan

1 Meningkatnya Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Gorontalo

Jumlah SKPD yang tidak mendapat temuan kerugian yang material.

Temuan hasil pemeriksaan auditor internal dan eksternal yang material > 1% dari total anggaran SKPD.

Jumlah SKPD yang telah

menerapkan SPIP pada level berkembang

Level Berkembang adalah SKPD telah menetapkan rencana pengembangan (desain) Sistem Pengendalian Intern untuk semua kegiatan pokok.

Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) Penilaian PMPRB oleh KEMENPAN RB Minimal Baik Jumlah SKPD yang Mendapat Nilai

Akuntabilitas Kinerja Minimal Kategori “CC”

Hasil Evaluasi atas LAKIP SKPD oleh Inspektorat

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal.

Jumlah Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal yang ditindaklanjuti / total Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal x 100%

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal

Jumlah Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal yang ditindaklanjuti / total Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal x 100%

2 Meningkatnya Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah

Tingkat Maturitas APIP Level 3 (Kriteria Level 3 atau Integrated (mampu menilai 3E suatu kegiatan dan memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern)

2.2. Rencana Kinerja.

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis

yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Menurut Peraturan Mendagri No. 54 Tahun 2010, Rencana Kinerja Tahunan ini disebut Rencana Kerja SKPD disingkat Renja SKPD.

Program dan Kegiatan Inspektorat Provinsi Gorontalo pada tahun 2015 disesuaikan dengan RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 yang telah dilakukan review.

1. Program Inspektorat

Program Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH.

2. Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur 3. Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

4. Program Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem informasi dan prosedur pengawasan

2. Kegiatan Inspektorat

Kegiatan Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pengawasan Reguler SKPD Pemerintah Provinsi

2. Penanganan Kasus Pengaduan Dilingkungan Pemerintah Daerah 3. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan

4. Koordinasi Pengawasan Tingkat Provinsi, Regional dan Nasional 5. Pelaksanaan Pengawasan Reguler Kab/Kota

6. Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan KDH

7. Pelaksanaan SPIP Untuk Pemerintah Provinsi Gorontalo 8. Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

9. Pelaksanaan Pengawasan Program Unggulan 10. Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran 11. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 12. Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur

13. Penyusunan Anggaran dan Laporan Keuangan SKPD

14. Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan dan Laporan Kinerja 15. Penyusunan Kebijakan Sistem Informasi dan Prosedur Pengawasan.

Inspektorat telah membuat Rencana Kinerja Tahunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Tahun 2015 dan telah mengacu pada Renstra Inspektorat serta RPJMD tahun 2012-2017. Rencana Kinerja Inspektorat TA 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.2

Rencana Kinerja Tahunan Inspektorat TA. 2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Meningkatnya Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Gorontalo

Jumlah SKPD yang tidak mendapat temuan kerugian yang material.

17 SKPD Akuntabilitas Kinerja Minimal Kategori

“CC”

% 17 SKPD

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal.

5 75%

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal

% 75%

Meningkatnya Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah

Tingkat Maturitas APIP Level 3

Meningkatnya Kapasitas SDM Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional dan Memiliki Standar Kompetensi.

Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Evaluasi Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

Jumlah Dokumen Perencanaan 11 Dokumen (Rencana Kerja, Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Eselon II,III dan IV) Jumlah Dokumen Penganggaran 2 Dokumen (Rencana

Kerja Anggaran dan KAK)

Jumlah Dokumen Evaluasi 3 Dokumen (LAKIP, LPPD dan LKPJ)

Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang sesuai SAP

5 Laporan (Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Catatan Atas Laporan Keuangan)

Meningkatnya Pelayanan Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Pengelolaan Kegiatan

Jumlah Jasa Kantor yang tersedia 6 Jasa Kantor (Listrik, Air, Telepon dan Internet, Pemeliharaan Gedung Kantor, dan Jasa Kebersihan)

Jumlah Sarana Prasarana yang tersedia

Aula, Perpustakaan, Parkir, Mobil KDO

Persentase Jumlah Pegawai yang Mengikuti Diklat Sesuai Rencana

90%

Jumlah Dokumen Kepegawaian 5 Dokumen (Nominatif, DUK, Kenaikan Gaji Berkala, Daftar Kenaikan Pangkat, DUPAK,)

2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan, sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan

Perjanjian Kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017, dokumen

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015.

Berdasarkan Renja Inspektorat TA 2015 nilai pagu anggaran yang diusulkan sesuai dengan nilai pagu anggaran setelah dilakukan pembahasan TAPD dan DPRD yang disetujui untuk 15 kegiatan adalah sejumlah Rp. 5.700.000.000,-. Sesuai dengan PERMENPANRB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, pada tahun 2015 Inspektur Provinsi Gorontalo telah menandatangani Perjanjian Kinerja yang merupakan komitmen seluruh unsur Inspektorat Provinsi Gorontalo untuk memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan dan sebagai bagian dari upaya memenuhi misi organisasi.

Inspektorat Provinsi Gorontalo telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dengan uraian sebagai berikut :

Tabel. 2.3

Perjanjian Kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Meningkatnya Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Gorontalo

Jumlah SKPD yang tidak mendapat temuan kerugian yang material.

17 SKPD Akuntabilitas Kinerja Minimal Kategori “CC”

% 17 SKPD

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal.

5 75%

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal

% 75%

2. Meningkatnya Kapasitas SDM Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional dan Memiliki Standar Kompetensi.

Jumlah ASN yang memiiki Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA)

3 Auditor Pertama 3 Auditor Muda 3 Auditor Madya

3 Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Evaluasi Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

Jumlah Dokumen Perencanaan 11 Dokumen (Rencana Kerja, Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Eselon II,III dan IV) Jumlah Dokumen Penganggaran 2 Dokumen (Rencana Kerja Anggaran dan KAK)

Jumlah Dokumen Evaluasi 3 Dokumen (LAKIP, LPPD Catatan Atas Laporan Keuangan)

4 Meningkatnya Pelayanan Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Pengelolaan Kegiatan

Jumlah Jasa Kantor yang tersedia 6 Jasa Kantor (Listrik, Air, Telepon dan Internet, Pemeliharaan Gedung Kantor, dan Jasa Kebersihan)

Jumlah Sarana Prasarana yang tersedia Aula, Perpustakaan, Parkir, Mobil KDO Persentase Jumlah Pegawai yang Mengikuti

Diklat Sesuai Rencana

90%

Jumlah Dokumen Kepegawaian 5 Dokumen (Nominatif, DUK, Kenaikan Gaji Berkala, Daftar Kenaikan Pangkat, DUPAK,)

Untuk pencapaian Indikator Kinerja diatas akan dilaksanakan melalui beberapa Program berikut :

Tabel. 2.4

Program Kegiatan Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015

No Program Jumlah Anggaran

(INDUK)

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

3.572.727.200 3.687.179.200,00

2. Program Penataan dan Penyempurnaan

Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan 59.925.000 49.767.300,00 B Program Penunjang

1. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi,

Sarana Prasarana dan SDM Aparatur 1.883.588.000 1.929.293,700 2. Program Peningkatan Perencanaan, Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan 183.759.800 183.759,800

JUMLAH 5.700.000.000 5.850.000.000,00

Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada Inspektorat Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu tahun 2015, dan sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih (good governance and clean government) serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya.

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Inspektorat Provinsi Gorontalo serta Rencana Strategis Tahun 2012-2017.

Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo menjelaskan upaya pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan Inspektorat Provinsi Gorontalo pada tahun 2015. Tingkat pencapaian sasaran dan tujuan serta hasil yang diperoleh pada tahun 2015 berorientasi pada pencapaian visi dan misi. Keberhasilan pada tahun 2015 akan menjadi tolak ukur untuk peningkatan kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo di tahun 2016.

3.1. Capaian Kinerja Organisasi.

3.1.1. Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (I K U) dan capaian indikator

kinerja makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran strategis diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis. Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Dalam laporan ini, Inspektorat Provinsi Gorontalo dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2012-2017 maupun Renja Tahun 2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi dalam rangka mengukur peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

Inspektorat Provinsi Gorontalo telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Inspektorat Provinsi Gorontalo.

Dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja, Inspektorat Provinsi Gorontalo melakukan reviu terhadap indikator kinerja utama, dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Inspektorat Provinsi Gorontalo tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel. 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja 1 Meningkatnya Kualitas

Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Gorontalo

Jumlah SKPD yang tidak mendapat temuan kerugian yang material.

Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) – Minimal Baik Nilai Akuntabilitas Kinerja Minimal Kategori “CC”

17 SKPD

20 SKPD 117%

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal.

75 % 90% 120%

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal

75% 86% 114%

2 Meningkatnya Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah

Kriteria Level 3 atau Integrated (mampu menilai 3E suatu kegiatan dan memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern)

Level 3 Level 2 50%

Pada tahun 2015, pengukuran kinerja melalui IKU dilakukan terhadap 2 (dua) sasaran strategis dengan menggunakan 7 (tujuh) indikator kinerja yg ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Dari 7 (tujuh) indikator kinerja yang diukur dengan hasil sebagai berikut :

a. Sebanyak 5 (empat) indikator kinerja, capaiannya sesuai atau melebihi target dengan rincian :

 1 (satu) indikator kinerja capaiannya sesuai target.

 4 (empat) indikator kinerja capaiannya melebihi target.

b. Sebanyak 1 (satu) indikator kinerja tidak mencapai target.

c. Sebanyak 1 (satu) indikator kinerja belum dilaksanakan.

3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan pembandingan antara :

1. Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

2. Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

3. Kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.

4. Kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar internasional.

Dalam pengukuran kinerja sasaran, Inspektorat Provinsi Gorontalo menyajikan rasio kinerja output yaitu perbandingan antara realisasi output dengan target output dikalikan 100% sehingga ada indikator yang melebihi dari 100% capaiannya.

Demikian pula dengan capaian kinerja program, yaitu perbandingan antara realisasi capaian outcome dengan target outcome dikalikan 100%.

Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Inspektorat

Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Inspektorat

Dokumen terkait