• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikhtisar Eksekutif. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Ikhtisar Eksekutif. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo merupakan laporan pertangungjawaban kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo dalam mencapai sasaran strategis. Laporan Kinerja ini disusun dengan tujuan melaporkan keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kinerja.

Pencapaian kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo tahun 2015 diukur melalui 4 (empat) Tujuan Strategis dan 15 (lima belas) Sasaran Strategis. Tujuan dan sasaran strategis tersebut telah dicapai dengan sangat baik. Berdasarkan realisasi fisik dan keuangan, capaian kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo tahun 2015 mencapai persentase 99% dengan hasil tersebut diatas, kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo pada tahun 2015 dapat dinilai “berhasil”. Capaian tersebut menunjukkan kinerja seluruh komponen Inspektorat Provinsi Gorontalo terjaga konsistensinya. Hal ini didasari oleh evaluasi yang dilakukan secara terus-menerus, yang hasilnya ditindaklanjuti dengan serius dan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang maksimal.

Hasil capaian kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo pada tahun 2015 ini akan dijadikan sumber informasi dan referensi yang efektif bagi upaya perbaikan dan optimalisasi kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo, yang selanjutnya untuk mewujudkan visi Inspektorat dan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo.

Gorontalo, Februari 2016

I N S P E K T U R

AHMAD ROSADY, Ak NIP. 19580305 198012 1 001

(2)

DAFTAR ISI

Ikhtisar Eksekutif ... 1

Daftar Isi ... 2

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang ... 3

1.2. Sejarah Organisasi ... 6

1.3. Tugas Pokok dan Fungsi …... 6

1.4. Struktur Organisasi ……… 7

1.5. Keadaan Sumber Daya Manusia (SDM) ... 8

1.6. Ketersediaan Sarana dan Prasarana ... 9

1.7. Isu Strategis Inspektorat ... 10

Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Rencana Strategis ... 11

2.2. Rencana Kinerja ... …... 16

2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ………...……. 19

Bab III Akuntabilitas Kinerja 3.1. Capaian Kinerja Organisasi ... 22

3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... 25

3.3. Realisasi Anggaran ... ... 54

Bab IV Penutup ... 57

Lampiran :

1. Rencana Kinerja Tahunan (2015).

2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015.

3, Formulir Perjanjian Kinerja.

4. Keputusan Inspektur Provinsi Gorontalo tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Inspektorat Provinsi Gorontalo.

5. Rencana Aksi (Action Plan) 5. Rencana Aksi.

(3)

1.1. Latar Belakang

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas LAKIP.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Inspektur selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja.

Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Inspektorat sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat. Dalam perencanaan pembangunan daerah Provinsi Gorontalo, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, akan tetapi juga memperhatikan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kabupaten/Kota, Propinsi dan Nasional.

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaks anaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi

(4)

kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Sehubungan dengan hal tersebut Inspektorat Provinsi Gorontalo sebagai unsur pelaksana Pemerintahan Daerah yang bertanggungjawab kepada Gubernur, dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang pengawasan diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

Sebagai penjabaran dari pencapaian fungsi diatas maka telah ditetapkan Rencana Strategis Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017, yang berisikan tahapan pelaksanaan program/kegiatan. Terdapat dua peran yang disandang yakni pengawasan dan pembinaan yang dilaksanakan melalui 4 (empat) Bidang dan 1 Sekretariat.

Sebagai instansi pemerintah Inspektorat Provinsi Gorontalo berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan oleh masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan kinerja yang dicapainya.

Dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan, Inspektorat Provinsi Gorontalo mengacu pada landasan hukum, antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah.

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(5)

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82)

11. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4330) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007 tentang perubahan ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

12. Permendagri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

13. Permendagri Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah

14. Permendagri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Depdagri dan Pemda

15. Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah

16. Perda Nomor 13 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga- Lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo

17. Peraturan Gubernur Nomor 40 Tahun 2014 tentang Tugas dan Fungsi Inspektorat Provinsi Gorontalo.

(6)

1.2. Sejarah Organisasi

Inspektorat Provinsi Gorontalo adalah Lembaga Teknis dalam lingkup Pemerintahan Provinsi Gorontalo dibentuk berdasarkan Perda Nomor 13 Tahun 2013 dan Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor Tahun 2014, merupakan unsur pelaksana pemerintahan daerah yang bertanggungjawab kepada Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Provinsi Gorontalo di bidang pengawasan.

Sebelum menjadi Inspektorat Provinsi Gorontalo pada Tahun 2007 sebelumnya pada Tahun 2002 nomenklaturnya adalah Badan Pengawas Provinsi Gorontalo yang dibentuk berdasarkan Perda Nomor 15 Tahun 2002. Sejak terbentuknya Bawasda/Inspektorat Provinsi Gorontalo telah melewati beberapa kali pergantian kepemimpinan yaitu :

Tahun 2002 – 2003 : Abubakar Mopangga, SH Tahun 2003 – 2004 : Drs. Sufanir Ramaya, M.Si Tahun 2004 – 2008 : Drs. Syarief Sabara,M.Si Tahun 2008 – 2010 : Drs. Nurlan Darise, Ak.M.Si Tahun 2010 – 2011 : Drs. Erman Djafar

Tahun 2012 (Feb.2012) : Sjaiful Darise, SH

Tahun 2012 (Feb) – 2013 (Des) : Djoko Sumarsono,Ak,M.Sc Tahun 2013 (Des) – Sekarang : Ahmad Rosady, Ak

1.3. Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai Peraturan Gubernur Nomor 40 Tahun 2014, Tugas Inspektorat Provinsi Gorontalo adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota.

Dalam menyelenggarakan tugas diatas, Inspektorat mempunyai fungsi : 1. perencanaan program pengawasan;

2. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

3. pemeriksaan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan 4. penanganan kasus pengaduan.

(7)

INSPEKTUR

SEKRETARIAT

SUBBAGIAN EVALUASI PELAPORAN

SUBBAGIAN KEUANGAN

SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

IRBAN WILAYAH I IRBAN WILAYAH II IRBAN WILAYAH IV

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

IRBAN WILAYAH III

1.4. Struktur Organisasi

Inspektorat Provinsi Gorontalo memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

1. Inspektur Provinsi dengan jabatan Eselon II A

2. Sekretaris dengan jabatan Eselon III A dibantu 3 (tiga) Kepala Sub Bagian, yaitu:

a. Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Eselon IV A b. Kepala Sub Bagian Keuangan Eselon IV A

b. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Eselon IV A 3. Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III dan IV, jabatan Eselon III A 4. Kelompok Jabatan Fungsional.

Yang dapat digambarkan dalam bagan organisasi sebagai berikut :

(8)

1.5. Keadaan Sumber Daya Manusia (SDM) Inspektorat Provinsi Gorontalo Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, jumlah pegawai yang ada pada Inspektorat Provinsi Gorontalo berjumlah 83 orang yang terdiri dari :

1. PNS sebanyak = 75 Orang

2. CPNS sebanyak = 0 Orang

3. Tenaga Penunjang Kegiatan = 8 Orang

Tabel 1

Keadaan Pegawai Menurut Golongan

NO GOLONGAN JUMLAH PEGAWAI

1. IV 5 Orang

2. III 57 Orang

3. II 13 Orang

4. I 0 Orang

J U M L A H 75 Orang

Tabel 2

Keadaan Pegawai menurut Jabatan

NO ESSELON JUMLAH PEGAWAI

1. II A 1 Orang

2. III A 4 Orang

3. IV A 3 Orang

4. Auditor 13 Orang

5. Tenaga

Pemeriksa 54 Orang

6. TPK 8 Orang

J U M L A H 83 Orang

(9)

Tabel 3

Keadaan Pegawai menurut Tingkat Pendidikan PNS & CPNS

No. PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI

1. Pasca Sarjana 18 Orang

2. Sarjana 47 Orang

3. Diploma 6 Orang

4. SLTA 4 Orang

J U M L A H 75 Orang

Tenaga Penunjang Kegiatan (TPK) No. PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI

1. Sarjana 1 Orang

2 SLTA 7 Orang

J U M L A H 8 Orang

1.6. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Provinsi Gorontalo ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai.

Hal utama yang menjadi masalah adalah kurangnya fasilitas yang mendukung pekerjaan sehari-hari yaitu perangkat komputer dan printer (alat cetak) dan mesin elektronik lainnya yang menunjang kegiatan perkantoran.

Sarana dan Prasarana yang tersedia saat ini dapat dilihat pada lampiran sarana dan prasarana.

(10)

Tabel 4 Aset / Modal

Nilai aset yang dimiliki Inspektorat Provinsi Gorontalo sesuai Daftar Aset pada Neraca Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo per 31 Desember 2015 adalah sbb :

No Jenis/Nama Aset Nilai Aset

(Rp)

1 Tanah 611.877.900,00

2 Gedung dan Bangunan 4.424.000.425,00

3 Peralatan dan Mesin 2.073.182.266,00

4 Jaringan dan Instalasi 12.498.000,00

5 Aset Tetap Lainnya 0,00

Jumlah 7.121.558.591,00

1.7. Isu Strategis Inspektorat

Isu Strategis yang berkaitan dengan Inspektorat Provinsi Gorontalo dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya dihadapkan pada beberapa hal berikut : 1. Tercapainya Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo.

2. Kurangnya responsibilitas Pejabat dan Penanggungjawab temuan dalam menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan.

3. Kurangnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia dan jumlah anggaran di bidang pengawasan sehingga berpengaruh terhadap lemahnya kualitas pengawasan.

4. Mendorong terwujudnya Penerapan Sistem Pengendalian Intern secara efektif pada seluruh unit kerja lingkup Pemerintah Provinsi Gorontalo.

5. Meningkatkan peran Inspektorat Provinsi serta Kabupaten/Kota sebagai quality assurance dan consulting.

(11)

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, Inspektorat Provinsi Gorontalo berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada :

1. Renstra Inspektorat Tahun 2012-2017 2. Rencana Kinerja Tahun 2015

3. Perjanjian Kinerja Tahun 2015

2.1. Rencana Strategis Tahun 2012-2017

Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat merupakan satu dokumen rencana resmi daerah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Inspektorat Provinsi beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.

Penyusunan Renstra sangat ditentukan oleh kemampuan Inspektorat dalam mengimplementasikan Visi, Misi, Tujuan, Strategi Kebijakan dan Capaian Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kedalam penyusunan Renstra yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Inspektorat dan berpedoman kepada RPJMD serta bersifat indikatif.

Proses penyusunan Rencana Strategis Inspektorat sesuai dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 yang dilakukan melalui 4 (empat) tahapan yaitu Persiapan penyusunan, Penyusunan rancangan, Penyusunan rancangan akhir, dan Penetapan Renstra. Secara ringkas subtansi Renstra Inspektorat dapat diilustrasikan sebagai berikut :

2.1.1. Visi

Berdasarkan Mandat yang diberikan dalam tugas pokok dan fungsi serta mengkaji implikasi visi kepala daerah, serta seiring dengan perubahan nomenklatur Badan Pengawas Provinsi Gorontalo menjadi Inspektorat Provinsi Gorontalo maka ditetapkan visi sebagai berikut :

(12)

“Pengawasan Internal Yang Profesional Dan Responsif Guna Mendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Yang Amanah “

Penjelasan dari Visi tersebut, sebagai berikut :

Pengawas Internal Yang Profesional dan Responsif adalah Pengawas intern pemerintah yang memahami bidang pengawasan dan memiliki pengalaman dalam pelaksanaan pengawasan dengan metodologi yang sistematis dan sikap kerja yang berintegritas tinggi, serta senantiasa berorientasi kepada penciptaan nilai tambah bagi mitra kerjanya. Pengawasan intern yang profesional dan responsif mengharuskan adanya persyaratan kompetensi dan integritas yang tinggi dalam semangat partisipatif untuk mencapai tujuan bersama suatu organisasi tempat pengawas intern tersebut berada dan senantiasa tanggap terhadap kondisi lingkungan yang berpengaruh.

Pemerintahan yang amanah adalah pemerintahan yang : a. Berdasarkan Hukum;

b. Transparan;

c. Akuntabel;

d. Bersih dan Bebas KKN;

e. Menghormati hak-hak asasi manusia ;

f. Mempunyai perencanaan, pelaksanaan dan kontrol yang efektif ; g. Mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat;

Dengan memperhatikan beberapa prinsip dasar yaitu : a. Kepastian hukum

b. Keterbukaan

2.1.2. Misi

Misi merupakan pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi dimasa yang akan datang oleh semua stakeholder. Misi menjelaskan mengapa organisasi perlu eksis dimasa yang akan datang.

Untuk mewujudkan Visi di atas, ditetapkan Misi Inspektorat Provinsi Gorontalo, yaitu :

(13)

a. Mendorong peningkatan kepatuhan perundang-undangan dan kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah melalui Pembinaan dan Pengawasan Fungsional Secara Profesional dan Berkelanjutan.

b. Meningkatkan kualitas pembinaan dan pengawasan yang komprehensif efisien dan efektif.

2.1.3. Tugas dan Fungsi

Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 13 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo dan Peraturan Gubernur Nomor 40 Tahun 2014 tentang Tugas dan Fungsi Inspektorat Provinsi Gorontalo bahwa kedudukan Inspektorat Provinsi Gorontalo merupakan unsur pelaksana Pemerintahan Daerah yang bertanggungjawab kepada Gubernur, yang dalam pelaksanaannya Inspektur Provinsi mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan di Daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di Daerah kabupaten/kota.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Inspektorat mempunyai fungsi :

a. perencanaan program pengawasan;

b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

c. pemeriksaan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan d. penanganan kasus pengaduan.

2.1.4. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa stratejik.

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan Inspektorat Provinsi Gorontalo, yaitu:

a. Meningkatkan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM ;

b. Meningkatkan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kerja dan Keuangan;

c. Meningkatkan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH;

(14)

d. Mewujudkan Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Informasi dan Prosedur Pengawasan.

Selanjutnya, untuk mencapai hasil yang optimal yang ingin dicapai selama periode perencanaan, maka Inspektorat Provinsi Gorontalo merumuskan tujuan, sasaran dan indikator kinerja sebagai berikut :

1. Meningkatkan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM, dengan sasaran :

1). Meningkatnya Pelayanan Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Pengelolaan Kegiatan, dengan indikator kinerjanya:

o Jumlah Jasa Kantor yang tersedia.

o Jumlah Sarana Prasarana yang tersedia.

o Persentase Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat sesuai rencana.

o Jumlah dokumen kepegawaian.

2). Meningkatnya Kapasitas SDM Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional dan Memiliki Standar Kompetensi, dengan indikator kinerjanya:

o Jumlah ASN yang memiliki Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA).

2. Meningkatkan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kerja dan Keuangan, dengan sasaran :

Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta akuntabilitas keuangan, dengan indikator kinerjanya :

o Jumlah Dokumen Perencanaan.

o Jumlah Dokumen Penganggaran.

o Jumlah Dokumen Evaluasi.

o Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang sesuai SAP.

3. Meningkatkan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH, dengan sasaran :

1). Meningkatnya Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Gorontalo, dengan indikator kinerjanya :

o Jumlah SKPD yang tidak mendapat temuan kerugian yang material.

o Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) – Minimal Baik.

(15)

o Jumlah SKPD yang mendapat Nilai Akuntabilitas Kinerja minimal Kategori

“CC”.

o Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal.

o Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal.

2). Meningkatnya Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah dengan indikator kinerjanya :

o Tingkat Maturitas APIP – Level 3

4. Mewujudkan Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Informasi dan Prosedur Pengawasan, dengan sasaran :

Tersusunnya Kebijakan Sistem Informasi dan Prosedur Pengawasan, dengan indikator kinerjanya :

o Jumlah Paket SOP Bidang Pengawasan.

o Media Informasi Pengawasan.

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Inspektorat Provinsi Gorontalo mencakup penentuan kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran.

2.1.5. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Inspektorat Provinsi Gorontalo juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi secara dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra Inspektorat serta RPJMD tahun 2012-2017. Indikator kinerja utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang memiliki fokus pada perspektif stakeholder dan fokus internal bussines proses (peningkatan kapasitas internal organisasi) sebagai Indikator Kinerja Utama.

(16)

Indikator kinerja utama yang ada dalam Renstra Inspektorat tahun 2012-2017 sebagai berikut :

Tabel. 2.1

Indikator Kinerja Utama Inspektorat Provinsi Gorontalo

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Penjelasan

1 Meningkatnya Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Gorontalo

Jumlah SKPD yang tidak mendapat temuan kerugian yang material.

Temuan hasil pemeriksaan auditor internal dan eksternal yang material > 1% dari total anggaran SKPD.

Jumlah SKPD yang telah

menerapkan SPIP pada level berkembang

Level Berkembang adalah SKPD telah menetapkan rencana pengembangan (desain) Sistem Pengendalian Intern untuk semua kegiatan pokok.

Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) Penilaian PMPRB oleh KEMENPAN RB Minimal Baik Jumlah SKPD yang Mendapat Nilai

Akuntabilitas Kinerja Minimal Kategori “CC”

Hasil Evaluasi atas LAKIP SKPD oleh Inspektorat

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal.

Jumlah Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal yang ditindaklanjuti / total Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal x 100%

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal

Jumlah Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal yang ditindaklanjuti / total Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal x 100%

2 Meningkatnya Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah

Tingkat Maturitas APIP Level 3 (Kriteria Level 3 atau Integrated (mampu menilai 3E suatu kegiatan dan memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern)

2.2. Rencana Kinerja.

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis

(17)

yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Menurut Peraturan Mendagri No. 54 Tahun 2010, Rencana Kinerja Tahunan ini disebut Rencana Kerja SKPD disingkat Renja SKPD.

Program dan Kegiatan Inspektorat Provinsi Gorontalo pada tahun 2015 disesuaikan dengan RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 yang telah dilakukan review.

1. Program Inspektorat

Program Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH.

2. Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur 3. Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

4. Program Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem informasi dan prosedur pengawasan

2. Kegiatan Inspektorat

Kegiatan Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pengawasan Reguler SKPD Pemerintah Provinsi

2. Penanganan Kasus Pengaduan Dilingkungan Pemerintah Daerah 3. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan

4. Koordinasi Pengawasan Tingkat Provinsi, Regional dan Nasional 5. Pelaksanaan Pengawasan Reguler Kab/Kota

6. Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan KDH

7. Pelaksanaan SPIP Untuk Pemerintah Provinsi Gorontalo 8. Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

9. Pelaksanaan Pengawasan Program Unggulan 10. Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran 11. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 12. Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur

13. Penyusunan Anggaran dan Laporan Keuangan SKPD

14. Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan dan Laporan Kinerja 15. Penyusunan Kebijakan Sistem Informasi dan Prosedur Pengawasan.

(18)

Inspektorat telah membuat Rencana Kinerja Tahunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Tahun 2015 dan telah mengacu pada Renstra Inspektorat serta RPJMD tahun 2012-2017. Rencana Kinerja Inspektorat TA 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.2

Rencana Kinerja Tahunan Inspektorat TA. 2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Meningkatnya Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Gorontalo

Jumlah SKPD yang tidak mendapat temuan kerugian yang material.

17 SKPD

Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) Minimal Baik

5 Kategori Baik

Jumlah SKPD yang Mendapat Nilai Akuntabilitas Kinerja Minimal Kategori

“CC”

% 17 SKPD

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal.

5 75%

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal

% 75%

Meningkatnya Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah

Tingkat Maturitas APIP Level 3

Meningkatnya Kapasitas SDM Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional dan Memiliki Standar Kompetensi.

Jumlah ASN yang memiiki Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA).

3 Auditor Pertama 3 Auditor Muda 3 Auditor Madya

Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Evaluasi Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

Jumlah Dokumen Perencanaan 11 Dokumen (Rencana Kerja, Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Eselon II,III dan IV) Jumlah Dokumen Penganggaran 2 Dokumen (Rencana

Kerja Anggaran dan KAK)

(19)

Jumlah Dokumen Evaluasi 3 Dokumen (LAKIP, LPPD dan LKPJ)

Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang sesuai SAP

5 Laporan (Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Catatan Atas Laporan Keuangan)

Meningkatnya Pelayanan Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Pengelolaan Kegiatan

Jumlah Jasa Kantor yang tersedia 6 Jasa Kantor (Listrik, Air, Telepon dan Internet, Pemeliharaan Gedung Kantor, dan Jasa Kebersihan)

Jumlah Sarana Prasarana yang tersedia

Aula, Perpustakaan, Parkir, Mobil KDO

Persentase Jumlah Pegawai yang Mengikuti Diklat Sesuai Rencana

90%

Jumlah Dokumen Kepegawaian 5 Dokumen (Nominatif, DUK, Kenaikan Gaji Berkala, Daftar Kenaikan Pangkat, DUPAK,)

2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan, sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan

Perjanjian Kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015 mengacu pada dokumen Renstra Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017, dokumen

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2015.

(20)

Berdasarkan Renja Inspektorat TA 2015 nilai pagu anggaran yang diusulkan sesuai dengan nilai pagu anggaran setelah dilakukan pembahasan TAPD dan DPRD yang disetujui untuk 15 kegiatan adalah sejumlah Rp. 5.700.000.000,-. Sesuai dengan PERMENPANRB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, pada tahun 2015 Inspektur Provinsi Gorontalo telah menandatangani Perjanjian Kinerja yang merupakan komitmen seluruh unsur Inspektorat Provinsi Gorontalo untuk memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan dan sebagai bagian dari upaya memenuhi misi organisasi.

Inspektorat Provinsi Gorontalo telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dengan uraian sebagai berikut :

Tabel. 2.3

Perjanjian Kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Meningkatnya Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Gorontalo

Jumlah SKPD yang tidak mendapat temuan kerugian yang material.

17 SKPD

Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) – Minimal Baik

5 Kategori Baik

Jumlah SKPD yang Mendapat Nilai Akuntabilitas Kinerja Minimal Kategori “CC”

% 17 SKPD

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal.

5 75%

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal

% 75%

2. Meningkatnya Kapasitas SDM Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional dan Memiliki Standar Kompetensi.

Jumlah ASN yang memiiki Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA)

3 Auditor Pertama 3 Auditor Muda 3 Auditor Madya

3 Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Evaluasi Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

Jumlah Dokumen Perencanaan 11 Dokumen (Rencana Kerja, Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Eselon II,III dan IV) Jumlah Dokumen Penganggaran 2 Dokumen (Rencana Kerja Anggaran dan KAK)

(21)

Jumlah Dokumen Evaluasi 3 Dokumen (LAKIP, LPPD dan LKPJ)

Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang sesuai SAP

5 Laporan (Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Catatan Atas Laporan Keuangan)

4 Meningkatnya Pelayanan Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Pengelolaan Kegiatan

Jumlah Jasa Kantor yang tersedia 6 Jasa Kantor (Listrik, Air, Telepon dan Internet, Pemeliharaan Gedung Kantor, dan Jasa Kebersihan)

Jumlah Sarana Prasarana yang tersedia Aula, Perpustakaan, Parkir, Mobil KDO Persentase Jumlah Pegawai yang Mengikuti

Diklat Sesuai Rencana

90%

Jumlah Dokumen Kepegawaian 5 Dokumen (Nominatif, DUK, Kenaikan Gaji Berkala, Daftar Kenaikan Pangkat, DUPAK,)

Untuk pencapaian Indikator Kinerja diatas akan dilaksanakan melalui beberapa Program berikut :

Tabel. 2.4

Program Kegiatan Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015

No Program Jumlah Anggaran

(INDUK) (Rp)

Jumlah Anggaran (APBDP)

(Rp) A Program Utama/Prioritas

1.

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

3.572.727.200 3.687.179.200,00

2. Program Penataan dan Penyempurnaan

Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan 59.925.000 49.767.300,00 B Program Penunjang

1. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi,

Sarana Prasarana dan SDM Aparatur 1.883.588.000 1.929.293,700 2. Program Peningkatan Perencanaan, Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan 183.759.800 183.759,800

JUMLAH 5.700.000.000 5.850.000.000,00

(22)

Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada Inspektorat Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu tahun 2015, dan sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih (good governance and clean government) serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya.

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Inspektorat Provinsi Gorontalo serta Rencana Strategis Tahun 2012-2017.

Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo menjelaskan upaya pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan Inspektorat Provinsi Gorontalo pada tahun 2015. Tingkat pencapaian sasaran dan tujuan serta hasil yang diperoleh pada tahun 2015 berorientasi pada pencapaian visi dan misi. Keberhasilan pada tahun 2015 akan menjadi tolak ukur untuk peningkatan kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo di tahun 2016.

3.1. Capaian Kinerja Organisasi.

3.1.1. Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (I K U) dan capaian indikator

(23)

kinerja makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing- masing, sedangkan capaian kinerja sasaran strategis diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis. Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Dalam laporan ini, Inspektorat Provinsi Gorontalo dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2012-2017 maupun Renja Tahun 2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi dalam rangka mengukur peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

Inspektorat Provinsi Gorontalo telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Inspektorat Provinsi Gorontalo.

Dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja, Inspektorat Provinsi Gorontalo melakukan reviu terhadap indikator kinerja utama, dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Inspektorat Provinsi Gorontalo tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut:

(24)

Tabel. 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Inspektorat Provinsi Gorontalo Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja 1 Meningkatnya Kualitas

Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Gorontalo

Jumlah SKPD yang tidak mendapat temuan kerugian yang material.

17 SKPD

24 SKPD 141%

Jumlah SKPD yang telah menerapkan SPIP pada level berkembang

0 SKPD 0 SKPD 0%

Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) – Minimal Baik

Kategori Baik

Kategori Baik

100%

Jumlah SKPD yang Mendapat Nilai Akuntabilitas Kinerja Minimal Kategori “CC”

17 SKPD

20 SKPD 117%

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Internal.

75 % 90% 120%

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Eksternal

75% 86% 114%

2 Meningkatnya Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah

Kriteria Level 3 atau Integrated (mampu menilai 3E suatu kegiatan dan memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern)

Level 3 Level 2 50%

Pada tahun 2015, pengukuran kinerja melalui IKU dilakukan terhadap 2 (dua) sasaran strategis dengan menggunakan 7 (tujuh) indikator kinerja yg ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Dari 7 (tujuh) indikator kinerja yang diukur dengan hasil sebagai berikut :

(25)

a. Sebanyak 5 (empat) indikator kinerja, capaiannya sesuai atau melebihi target dengan rincian :

 1 (satu) indikator kinerja capaiannya sesuai target.

 4 (empat) indikator kinerja capaiannya melebihi target.

b. Sebanyak 1 (satu) indikator kinerja tidak mencapai target.

c. Sebanyak 1 (satu) indikator kinerja belum dilaksanakan.

3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan pembandingan antara :

1. Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

2. Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

3. Kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.

4. Kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar internasional.

Dalam pengukuran kinerja sasaran, Inspektorat Provinsi Gorontalo menyajikan rasio kinerja output yaitu perbandingan antara realisasi output dengan target output dikalikan 100% sehingga ada indikator yang melebihi dari 100% capaiannya.

Demikian pula dengan capaian kinerja program, yaitu perbandingan antara realisasi capaian outcome dengan target outcome dikalikan 100%.

(26)

Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Inspektorat Provinsi Gorontalo menetapkan kategori pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi tiga kategori sebagai berikut :

Rentang Capaian Kategori Capaian Lebih dari 85% Berhasil 70 % sampai 85% Cukup Berhasil

sampai 70% Kurang Berhasil

Sebagai ukuran keberhasilan Inspektorat Provinsi Gorontalo dalam mencapai sasaran strategisnya, dapat dijelaskan dengan capaian Indikator Kinerja yaitu : 3.2.1. Tujuan Meningkatkan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan

SDM.

Tujuan Meningkatkan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM di jabarkan dalam 2 (dua) sasaran strategis dengan 5 (lima) indikator kinerja yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tujuan 1 Sasaran 1

Meningkatkan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM

Meningkatnya Pelayanan Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Pengelolaan Kegiatan

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran pembangunan ini disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya Pelayanan Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Pengelolaan Kegiatan

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(%) Kategori Target Renstra 2017

1 2 3 4 5 5

Jumlah Jasa Kantor yang

tersedia 6 Jasa Kantor 6 Jasa Kantor 100% Berhasil 6 Jasa Kantor Jumlah Sarana Prasarana

yang tersedia 4 Sarpras 4 Sarpras 100% Berhasil 10 Sarpras Persentase Jumlah

Pegawai yang mengikuti diklat sesuai rencana

90% 95% 105% Berhasil 100%

Jumlah Dokumen

kepegawaian 5 Dokumen 5 Dokumen 100% Berhasil 6 Dokumen

(27)

Sasaran Meningkatnya Pelayanan Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Pengelolaan Kegiatan merupakan salah satu program dan kegiatan penunjang pada Inspektorat Provinsi Gorontalo, pencapaian sasaran ini diperoleh melalui indikator kinerja :

a. Jumlah Jasa Kantor yang Tersedia. Capaian kinerja indikator ini sebesar 100% Kriteria indikator ini adalah Tersedianya Jumlah Jasa Kantor dalam menunjang tugas dan fungsi Inspektorat dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat/stake holder lainnya. Indikator ini telah memenuhi target yang telah ditetapkan, dengan tersedianya 6 (enam) jasa kantor yang dibutuhkan. Hal tersebut secara langsung akan menimbulkan tingkat kepuasan para pegawai dilingkungan Inspektorat Provinsi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam hal pembinaan dan pengawasan pada SKPD dan Masyarakat Lainnya.

Capaian realisasi indikator Jumlah Jasa Kantor yang tersedia, dibandingkan dengan capaian tahun lalu presentase keberhasilannya sama, yaitu tersedianya 6 (enam) Jasa Kantor yang digunakan untuk 12 (dua belas) bulan pada 1 (satu) Tahun Anggaran. Adapun jika dibandingkan dengan target di tahun 2017 yaitu tahun terakhir dari renstra, realisasi indikator ini telah memenuhi target yang ditetapkan di tahun 2017 yaitu tersedianya 6 (enam) Jasa Kantor (Listrik, Air, Telepon dan Internet, Pemeliharaan Gedung Kantor dan Jasa Kebersihan).

b. Jumlah Sarana Prasarana yang Tersedia. Capaian kinerja indikator ini sebesar 100% Kriteria indikator ini adalah Tersedianya Jumlah Sarana Prasarana dalam menunjang tugas dan fungsi Inspektorat dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat/stake holder lainnya.

Indikator ini telah memenuhi target yang telah ditetapkan, dengan tersedianya 4 (empat) fasiltas atau sarana prasarana yang dibutuhkan.

Hal tersebut secara langsung akan menimbulkan tingkat kepuasan para pegawai dilingkungan Inspektorat Provinsi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam hal pembinaan dan pengawasan pada SKPD dan Masyarakat Lainnya.

(28)

Capaian realisasi indikator Jumlah Sarana Prasarana yang tersedia, dibandingkan dengan capaian tahun lalu presentase keberhasilannya naik sebesar 33% dari tahun kemarin 100%, yaitu tersedianya 1 (satu) Unit Perpustakaan yang digunakan dalam menunjang tugas dan fungsi Inspektorat. Adapun jika dibandingkan dengan target di tahun 2017 yaitu tahun terakhir dari renstra, realisasi indikator ini belum memenuhi target yang ditetapkan di tahun 2017 yaitu tersedianya 10 (sepuluh) Sarana Prasarana diantaranya Mobil Keliling (Media Informasi).

c. Persentase Jumlah Pegawai yang Mengikuti Diklat Sesuai Rencana.

Capaian kinerja indikator ini sebesar 105% Kriteria indikator ini adalah Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat baik diklat fungsional maupun struktural sesuai dengan rencana penganggaran dan kebutuhan organisasi. Indikator ini telah melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 95% dari target 90% Jumlah Pegawai yang Mengikuti Diklat Sesuai Rencana. Dengan tercapainya target atas, hal tersebut secara langsung akan meningkatkan kompetensi pegawai dlam memberikan pelayanan baik konsultasi dan pengawasan / pembinaan kepada SKPD/Masyarakat/Stake Holder lainnya.

Capaian realisasi indikator Persentase Jumlah Pegawai yang Mengikuti Diklat Sesuai Rencana, dibandingkan dengan capaian tahun lalu presentase keberhasilannya naik sebesar 20% dari tahun kemarin 75%, yaitu terpenuhinya kebutuhan atas pegawai yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan organisasi, adapun jika dibandingkan dengan target di tahun 2017 yaitu tahun terakhir dari renstra, realisasi indikator ini belum memenuhi target yang ditetapkan di tahun 2017 yaitu tersedianya 60%

Auditor dengan kualifikasi Auditor Madya, Auditor Muda dan Auditor Terampil serta 40% Pejabat Pengawas Urusan Pemerint ahan Daerah (P2UPD).

d. Jumlah Dokumen Kepegawaian. Capaian kinerja indikator ini sebesar 100% Kriteria indikator ini adalah Tersedianya Jumlah

Dokumen Kepegawaian. Indikator ini telah memenuhi target yang telah

(29)

ditetapkan yaitu tersedianya 5 (lima) dokumen kepegawaian, dengan adanya dokumen kepegawaian tersebut akan menimbulkan tingkat kepuasan para pegawai dilingkungan Inspektorat Provinsi Gorontalo.

Dengan tersedianya dokumen kepegawaian tersebut hak dari para pegawai berupa Penjenjangan Karir (kenaikan pangkat, gaji berkala, promosi, pensiun) dapat terpenuhi tepat waktu dan sesuai dengan peraturan yang ada. Capaian realisasi indikator Jumlah dokumen kepegawaian, dibandingkan dengan capaian tahun lalu presentase keberhasilannya sama dengan tahun sebelumnya (2014) yaitu 100%, adapun jika dibandingkan dengan target di tahun 2017 yaitu tahun terakhir dari renstra, realisasi indikator ini belum memenuhi target yang ditetapkan di tahun 2017 yaitu tersedianya data base elektronik kepegawaian (simpeg).

Tabel Capaian Indikator Kinerja atas Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta

Pengelolaan Kegiatan

Indikator Kinerja 2014 2015

Realisasi Target Realisasi Jumlah Jasa Kantor yang tersedia 6 Jasa Kantor 6 Jasa Kantor 6 Jasa Kantor Jumlah Sarana Prasarana yang tersedia 2 Sarpras 4 Sarpras 4 Sarpras Persentase Jumlah Pegawai yang mengikuti

diklat sesuai rencana 75% 90 % 95 %

Jumlah Dokumen kepegawaian 5 Dokumen

Kepegawaian

5 Dokumen Kepegawaian

5 Dokumen Kepegawaian

Tujuan 1 Sasaran 2

Meningkatkan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM

Meningkatnya Kapasitas SDM Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional dan Memiliki Standar Kompetensi

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran pembangunan ini disajikan dalam tabel sebagai berikut :

(30)

Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya Kapasitas SDM Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional dan Memiliki Standar Kompetensi

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(%) Kategori Target Renstra 2017

1 2 3 4 5 5

Jumlah ASN yang memiliki Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA)

3 Auditor Pertama 3 Auditor Muda 3 Auditor Madya

3 Auditor Pertama 8 Auditor Muda 2 Auditor Madya

144% Berhasil 5 Auditor Pertama 30 Auditor Muda 10 Auditor Madya

Sasaran Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional dan Memiliki Standar Kompetensi merupakan salah satu program dan kegiatan penunjang pada Inspektorat Provinsi Gorontalo, pencapaian sasaran ini diperoleh melalui indikator kinerja jumlah ASN yang memiliki sertifikasi jabatan fungsional auditor (JFA). Capaian kinerja indikator ini sebesar 114% Kriteria indikator ini adalah Tersedianya Auditor yang memiliki sertifikasi jabatan fungsional auditor (JFA) dalam menunjang tugas dan fungsi Inspektorat dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat/stake holder lainnya.

Capaian realisasi indikator jumlah ASN yang memiliki sertifikasi jabatan fungsional auditor (JFA) Tahun 2015 lebih dititik beratkan pada jumlah auditor yang tersedia. Jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu (2014) presentase keberhasilannya naik 44% dari tahun 2015 (100%), yaitu tersedianya 13 (tiga belas) ASN dengan jabatan auditor dari 59 (lima puluh sembilan) ASN yang telah memiliki sertifikasi jabatan fungsional auditor (JFA).

Adapun jika dibandingkan dengan target di tahun 2017 yaitu tahun terakhir dari renstra, realisasi indikator ini (jumlah auditor) belum memenuhi target yang ditetapkan di tahun 2017 yaitu tersedianya 60 % (45 orang) JFA dengan kualifikasi Auditor Madya, Auditor Muda dan Auditor Pertama/Ahli dan 40%

(30 orang) P2UPD.

Tabel Capaian Indikator Kinerja atas Sasaran Strategis Meningkatnya Kapasitas SDM Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional dan Memiliki

Standar Kompetensi

(31)

Indikator Kinerja 2014 2015

Realisasi Target Realisasi

Jumlah ASN yang memiliki Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA)

7 Auditor Pertama 3 Auditor Muda

3 Auditor Pertama 3 Auditor Muda 3 Auditor Madya

3 Auditr Pertama 8 Auditor Muda 2 Auditor Madya

3.2.2. Tujuan Meningkatkan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kerja dan Keuangan.

Tujuan Meningkatkan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kerja dan Keuangan terdiri dari 1 (satu) sasaran strategis dengan 4 (empat) indikator kinerja yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tujuan 2 Sasaran 1

Meningkatkan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kerja dan Keuangan

Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Evaluasi Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan.

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran pembangunan ini disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Evaluasi Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan.

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(%) Kategori Target Renstra 2017

1 2 3 4 5 5

Jumlah Dokumen

Perencanaan 11 Dokumen 11 Dokumen 100% Berhasil 11 Dokumen Jumlah Dokumen

Penganggaran 2 Dokumen 2 Dokumen 100% Berhasil 2 Dokumen Jumlah Dokumen Evaluasi 3 Dokumen 3 Dokumen 100% Berhasil 3 Dokumen

Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang

sesuai SAP

5 Laporan 5 Laporan 100% Berhasil 5 Laporan

Sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Evaluasi Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan merupakan salah satu program dan kegiatan penunjang pada Inspektorat Provinsi Gorontalo, pencapaian sasaran ini diperoleh melalui indikator kinerja :

a. Jumlah Dokumen Perencanaan. Capaian kinerja indikator ini sebesar 100% Kriteria indikator ini adalah Tersedianya Dokumen Perencanaan yaitu Renstra, Renja, RKT dan Perjanjian Kinerja Eselon II, III dan IV

(32)

dalam melaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat pada bidang pengawasan dan pembinaan. Indikator ini telah memenuhi target yang telah ditetapkan, dengan tersedianya 11 (sebelas) dokumen perencanaan tersebut secara langsung meningkatkan kualitas kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo yang akuntabel.

Capaian realisasi indikator jumlah dokumen perencanaan tahun 2015 dibandingkan dengan capaian tahun lalu (2014) presentase

keberhasilannya naik 28% yaitu 8 (delapan) dokumen perencanaan dari target 11 (sebelas) dokumen perencanaan yang dibutuhkan. Adapun jika dibandingkan dengan target di tahun 2017 yaitu tahun terakhir dari renstra, realisasi indikator ini telah memenuhi target yang ditetapkan di tahun 2017 yaitu tersedianya dokumen perencanaan sebanyak 11 (sebelas) dokumen.

b. Jumlah Dokumen Penganggaran, Capaian kinerja indikator ini sebesar 100% Kriteria indikator ini adalah Tersedianya Dokumen Penganggaran yaitu Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam mendukung tugas dan fungsi Inspektorat pada bidang pengawasan dan pembinaan dari segi penganggaran. Indikator ini telah memenuhi target yang telah ditetapkan, dengan tersedianya 2 (dua) dokumen penganggaran tersebut secara langsung meningkatkan kualitas kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo yang efektif, efisien dan Akuntabel.

Capaian realisasi indikator jumlah dokumen penganggaran tahun 2015 dibandingkan dengan capaian tahun lalu (2014) presentase keberhasilannya sama. yaitu 100% dengan jumlah dokumen pengganggaran sebanyak 2 (dua) dokumen. Adapun jika dibandingkan dengan target di tahun 2017 yaitu tahun terakhir dari renstra, realisasi indikator ini telah memenuhi target yang ditetapkan di tahun 2017 yaitu tersedianya dokumen penganggaran sebanyak 2 (dua) dokumen.

c. Jumlah Dokumen Evaluasi, Capaian kinerja indikator ini sebesar 100%

Kriteria indikator ini adalah Tersedianya Dokumen Evaluasi yaitu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Laporan Kinerja Pertanggungjawaban

(33)

(LKPJ) dalam mendukung tugas dan fungsi Inspektorat pada bidang pengawasan. Dokumen evaluasi ini berfungsi sebagai ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan Tujuan dan Sasaran Startegis Organisasi. Indikator ini telah memenuhi target yang telah ditetapkan, dengan tersedianya 3 (tiga) dokumen evaluasi tersebut secara langsung telah menggambarkan hasil atau kualitas kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo yang baik.

Capaian realisasi indikator jumlah dokumen evaluasi tahun 2015 dibandingkan dengan capaian tahun lalu (2014) presentase keberhasilannya sama. yaitu 100% dengan jumlah dokumen evaluasi sebanyak 3 (tiga) dokumen. Adapun jika dibandingkan dengan target di tahun 2017 yaitu tahun terakhir dari renstra, realisasi indikator ini telah memenuhi target yang ditetapkan di tahun 2017 yaitu tersedianya dokumen evaluasi sebanyak 3 (tiga) dokumen.

d. Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang sesuai SAP, Capaian kinerja indikator ini sebesar 100% Kriteria indikator ini adalah Tersedianya Laporan Keuangan SKPD yang sesuai SAP yaitu Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) dalam mendukung tugas dan fungsi Inspektorat pada bidang pengawasan. Laporan Keuangan SKPD yang sesuai SAP ini berfungsi sebagai ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan dan pemanfaatan anggaran (pagu dan realisasi) dalam penyelenggaran program dan kegiatan SKPD. Indikator ini telah memenuhi target yang telah ditetapkan, dengan tersedianya 5 (lima) Laporan Keuangan tersebut secara langsung telah menggambarkan hasil atau kualitas kinerja Inspektorat Provinsi Gorontalo yang baik.

Capaian realisasi indikator jumlah laporan keuangan SKPD yang sesuai SAP tahun 2015 dibandingkan dengan capaian tahun lalu (2014) presentase keberhasilannya naik 2.88% dari total realisasi belanja langsung 96.13% (2014) dan 99.01% (2015) dengan jumlah laporan keuangan SKPD yang sesuai SAP sebanyak 5 (lima) laporan. Adapun jika dibandingkan dengan target di tahun 2017 yaitu tahun terakhir dari

Gambar

Tabel 4   Aset / Modal
Tabel Capaian Indikator Kinerja atas Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan  Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta
Tabel Capaian Indikator Kinerja atas Sasaran Strategis Meningkatnya Kapasitas     SDM Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang Profesional dan Memiliki
Tabel Capaian Indikator Kinerja atas Sasaran Strategis Meningkatnya Meningkatnya  Kualitas Perencanaan dan Evaluasi Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi SAKIP dimaksud mengacu pada Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Namun, peserta boleh melakukan kombinasi, kreasi dan/atau memodifikasi dari suatu alat dan/atau barang yang telah ada.Apabila peserta terbukti melakukan plagiarisme maka

Saat ini sebagai bentuk pengoptimalan pelayanan kepada masyarakat khususnya para nasabah, Unit Usaha Syariah Bank BPD DIY telah memiliki 40 jaringan kantor pelayanan yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi holding time terhadap kekerasan dan kedalaman difusi baja St 41 setelah dilakukan proses pack

tentang Petunjuk Teknis Perjan.iian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kineria lnstansi Pemerintah, dimana peraturan tersebut telah menggantikan

Hubungan Kausal atau Hubungan Sebab Akibat dipakai untuk menentukanapakah ada pertalian antara suatu Perbuatan Hukum dengan Kerugian, sehinggaorang yang melakukan

Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3

Begitupula, berdasarkan Permenpan RB nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja