C. Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
6.3 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) .1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
6.3.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan .1 Isu Strategis Pengembangan SPAM
Terdapat isu-isu strategis yang diperkirakan akan mempengaruhi upaya untuk mencapai target pembangunan di bidang air minum. Isu-isu strategis tersebut adalah:
1. Peningkatan Akses Aman Air Minum 2. Pengembangan Pendanaan
3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
4. Pengembangan dan Penerapan Peraturan Perundang-undangan 5. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Air Minum
Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 6-37
7. Penyelenggaraan Pengembangan SPAM yang sesuai dengan Kaidah Teknis dan Penerapan Inovasi Teknologi.
Kabupaten Kaur perlu melakukan identifikasi isu strategis yang ada di daerahnya mengingat isu strategis ini akan menjadi dasar dalam pengembangan infrastruktur, prasarana dan sarana dasar di daerah, serta akan menjadi landasan penyusunan program dan kegiatan dalam Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) yang diharapkan dapat mempercepat pencapaian cita-cita pembangunan nasional.
Prinsip perencanaan didasarkan pada pola rencana penyediaan air bersih kabupaten secara terpadu. Adapun pokok-pokok rencana untuk konservasi sumber daya air dan rencan pengembangan sistem penyediaan air bersih, baik di perkotaan maupun di pedesaan di wilayah Kabupaten Kaur adalah :
Konservasi daerah resapan air, agar dapat memanfaatkan air tanah dalam tanpa mengganggu air permukaan yang banyak digunakan penduduk untuk kebutuhannya.
Perencanaan dan pengelolaan sumber daya air secara aktif agar sumber daya air yang tersedia sesuai dan disetujui penggunaannya oleh masyarakat.
Sumber mata air yang diusulkan untuk sebagai sumber air bersih, sebaiknya dipantau secara cermat tidak hanya besar debitnya tetapi juga kualitasnya karena banyak sumber mata air yang sangat mudah tercemar pada daerah resapannya.
Sumber-sumber air tanah yang belum dimanfaatkan, prioritas penggunaan harus didasarkan pada urutan sebagai berikut : air minum, air rumah tangga, air industri, air peternakan dan pertanian irigasi, air pertambangan, air usaha perkotaan, dan air untuk kepentingan lainnya.
6.3.2.2 Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM
Secara kelembagaan, institusi pengelola penyediaan air minum di Kabupaten Kaur terdiri dari 2 (dua), yaitu: UPTD PAM (PDAM) dan Non PDAM. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dikelola oleh UPTD PAM meliputi 4 (unit) sistem pelayanan sebagaimana yang diperlihatkan pada Tabel 6.5. Dari keempat sistem yang dikelolan oleh UPTD PAM sebagaimana yang diperlihatkan pada tabel 6.5 tersebut, dua diantaranya (Sistem Luas dan Sistem Nasal) sudah dilakukan revitaslisasi yang pendanaannya berasal dari APBN, namun masih perlu ditindaklajuti dengan pembangunan Sambungan Rumah (SR). Atas dasar kondisi SPAM tersebut, profil pelayanan air minum perpipaan di wilayah kabupaten Kaur sampai dengan tahun 2013 dapat disajikan seperti terlihat pada Tabel 6.6.
Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 6-38 Tabel 6.5
Kondisi Eksisting SPAM Kabupaten Kaur Tahun 2013
No Nama Sistem Sistem Kapasitas Liter/dtk
Tahun Pemb.
Jumlah
SR Kondisi Daerah Pelayanan
1. Sistem
Padang Guci Gravitasi 10 Rusak
Kec. : Padang Guci Ulu; Padang Guci Ilir; Kelam Tengah; Lungkang Kule; Kaur Utara & Tanjung
Kemuning
2. Sistem Luas Gravitasi 30 2012 - Baik Kec. : Luas; Tanjung Iman;
& Semidang Gumay
3. Sistem Babat Gravitasi 5 Rusak Kec. : Tetap; Kaur Selatan;
4. Sistem Nasal Gravitasi 10 2013 -
Sedang Dalam Proses Pembangunan Kec. Nasal Jumlah 45 2.305 Tabel 6.6
Profil Pelayanan SPAM Perpipaan di Wilayah Kabupaten Kaur Tahun 2013 No Komponen Volume Satuan Keterangan
1 Jumlah penduduk wilayah administratif 107.627 jiwa
2 Jumlah penduduk (perkotaan/wilayah
pelayanan) 107.627 jiwa
3 Jumlah penduduk terlayani 11.525 jiwa 1)
4 Cakupan pelayanan 10,71 %
5 Kapasitas terpasang 40 L/d 2)
6 Kapasitas produksi 20 L/d 3)
7 Kapasitas belum termanfaatkan 20 L/d 4)
8 Tingkat kehilangan air 25,00 % (PDAM)
9 Jumlah SR 2.305 unit (PDAM)
10 Tarif air 750 (Rp) (PDAM)
11 Biaya produksi 1.200 (Rp) (PDAM)
Berdasarkan profil pelayanan SPAM dan daerah pelayanannya, terdapat 2 (dua) wilayah Kecamatan yang belum mampu dijangkau oleh keempat sistem tersebut, yaitu: Kecamatan Muara Saur dan Kecamatan Kinal. Karena itu perlu dikembangkan sistem baru yang mampu melayani kedua kecamatan tersebut.
Sedangkan sistem pelayanan Non PDAM yaitu sistem penyediaan air minum yang dikelola sendiri oleh masyarakat masih belum teridentifikasi. Untuk kepentingan pendataan, SPAM Non PDAM yang dimasksud, pembangunannya antara lain adalah:
Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 6-39 Dibangun sendiri oleh masyarakat secara swadaya,
Dibangun oleh Dinas Kesehatan melalui program CWSHP
Dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten melalui Dana Alokasi Khusus Bidang Air Minum.
Dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi melalui program; Pamsimas;
Dibangun oleh Swasta, yang sumber pendanaannya berasal dari CSR atau dana Hibah Luar Negeri.
Dan lain-lainnya.
6.3.2.3 Permasalahan dan Tantangan Pengembangan SPAM A. Permasalahan Pengembangan SPAM
Adapun beberapa permasalahan pengembangan SPAM antara lain: 1) Peningkatan Cakupan dan Kualitas Pelayanan Air Minum
a) Tingkat pertumbuhan cakupan pelayanan air minum sistem perpipaan belum seimbang dengan tingkat perkembangan penduduk
b) Perkembangan pesat SPAM non-perpipaan terlindungi masih memerlukan pembinaan.
c) Tingkat kehilangan air pada sistem perpipaan cukup besar dan tekanan air pada jaringan distribusi umumnya masih rendah.
d) Pelayanan air minum melalui perpipaan masih terbatas dan harus membayar lebih mahal.
e) Ketersediaan data yang akurat terhadap cakupan dan akses air minum masyarakat belum memadai.
f) Sebagian air yang diproduksi PDAM telah memenuhi kriteria layak minum, namun kontaminasi terjadi pada jaringan distribusi.
g) Masih tingginya angka prevalensi penyakit yang disebabkan buruknya akses air minum yang aman.
2) Pendanaan
a) Penyelenggaraan SPAM mengalami kesulitan dalam masalah pendanaan untuk pengembangan, maupun operasional dan pemeliharaan.
b) Investasi untuk pengembangan SPAM selama ini lebih tergantung dari pinjaman luar negeri.
c) Komitmen dan prioritas pendanaan dari pemerintah daerah dalam pengembangan SPAM masih rendah.
Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2013 6-40 3) Kelembagaan dan Perundang-Undangan
a) Lemahnya fungsi lembaga/dinas di daerah terkait penyelenggaraan SPAM. b) Prinsip pengusahaan belum sepenuhnya diterapkan oleh penyelenggara
SPAM (PDAM).
c) Pemekaran wilayah di beberapa kabupaten/kota mendorong pemekaran badan pengelola SPAM di daerah.
4) AirBaku
a) Kapasitas daya dukung air baku di berbagai lokasi semakin terbatas. b) Kualitas sumber air baku semakin menurun.
c) Adanya peraturan perijinan penggunaan air baku di beberapa daerah yang tidak selaras dengan peraturan yang lebih tinggi.
d) Belum mantapnya alokasi penggunaan air baku sehingga menimbulkan konflik kepentingan di tingkat pengguna.