(Ha) Malalayang Sario Wanea Wenang Tikala Mapanget Singkil Tuminting Bunaken
2.4.5.4 Isu-isu Strategis Wilayah terkait pembangunan infrastruktur Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan selama lima tahun periode pemerintahan kepala daerah mengingat dampaknya yang signifikan bagi masyarakat kota manado di masa depan, isu-isu tersebut jika tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, demikian pula sebaliknya jika tidak dimanfaatkan akan dapat menghilangkan peluang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam menentukan isu-isu strategis yang merupakan analisis lingkungan eksternal dapat diihat dari 3 aspek yaitu:
a. Kebijakan Internasional
Sebagai bagian dari masyarakat internasional tentunya dinamika yang terjadi secara global sangat penting diperhatikan, karena hal tersebut sering memberi dampak yang signifikan terhadap pembangunan dan perkembangan daerah, terutama kaitan pembangunan selama 5 tahun yang akan datang.
42
1) Komitmen sebagai masyarakat dunia untuk mencapai 8 program
Milenium Development Goals (MDG’s) pada tahun 2015.
Mengadopsinya komitmen MDG’s oleh berbagai negara di dunia, maka
upaya-upaya ke arah pemberantasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim, peningkatan persamaan gender dan pemberdayaan kaum wanita, penurunan tingkat kematian anak, antisipasi terjadinya penyakit HIV/AIDS, penyakit malaria, dan penyakit lainnya yang menjadi masalah internasional, dan memastikan keberlangsungan lingkungan merupakan target-target yang harus dicapai.
2) Isu Lingkungan Hidup.
Kesadaran masyarakat mengenai isu lingkungan hidup yang dipicu oleh berbagai kejadian diberbagai pelosok penjuru dunia berupa bencana alam banjir, longsor, gempa bumi, dan sebagainya yang banyak dikaitkan dengan gejala global warming dan perubahan iklim dunia, sehingga menimbulkan tumbuhnya perhatian yang besar dari berbagai kelompok masyarakat dunia untuk semakin memperhatikan, menjaga serta memelihara planet bumi sebagai akibat dari degradasi lingkungan yang mengglobal.
3) Perkembangan Pesat di Bidang Teknologi Transportasi dan Informasi. Perkembangan yang luar biasa dibidang teknologi transportasi dan informasi menyebabkan jarak, baik dalam pengertian ruang maupun waktu menjadi relatif tidak berarti lagi. Dengan teknologi transportasi orang dan barang dapat berpindah dengan cepat secara mudah demikian pula berbagai kejadian diseluruh pelosok dunia bahkan diluar bumi ini pun dapat diketahui oleh hampir setiap orang secara transparan dan real time. Perkembanan ini menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia dan hubungan antar negara dan bangsa di dunia termasuk didalamnya tatanan budaya, perekonomian dan hubungan antar manusia di dunia global.
4) Meningkatnya Kerjasama Ekonomi Kawasan.
Meningkatnya kerjasama ekonomi kawasan yang ditandai dengan lahirnya forum kerjasama regional dalam bidang ekonomi seperti BIMP-EAGA, APEC, EEC, AFTA, ACTA, G8. Berbagai kerjasama regional pada umumnya adalah untuk menghapus hambatan terhadap arus barang dan jasa antar negara, penghapusan berbagai bea dan pajak dan ketentuan lainnya yang menghambat. Hal ini menuntut penyediaan
43 sumber daya daerah harus bisa kompetitif sehingga tidak terkesampingkan.
b. Kebijakan Nasional
Penentuan isu strategi di tingkat nasional diwarnai oleh kebijakan nasional, dimasudkan untuk sinkronisasi dan menjamin tujuan pembangunan nasional telah didukung dan dilaksanakan oleh daerah sehingga penentuan arah kebijakan kota Manado sejalan dengan kebijakan yang dituju oleh nasional. Dalam kaitannya dengan itu sesuai RPJM Nasional 2010-2014, kebijakan yang menjadi prioritas nasional adalah sebagai berikut:
1. Prioritas 1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola.
Tema: Pemantauan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditopang oleh efisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik.
2. Prioritas 2. Pendidikan
Tema: Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat.
Pembangunan bidang pendidikan diarahkan demi tercapainya
pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan: 1) menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan, dan 2) menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja. 3. Prioritas 3. Kesehatan
Tema: Titik berat pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan di antaranya dengan perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada tahun 2OO9 menjadi 72,O tahun pada tahun 2014, dan pencapaian keseluruhan
sasaran millennium development goals( MDG’s) tahun 2015.
4. Prioritas 4. Penanggulangan kemiskinan
Tema : Penurunan tingkat kemiskinan absolute dari 14.1 % pada tahun 2009 menjadi 8-10% pada tahun 2014 dan perbaikan distribusi pendapatan dengan perlindungan sosial yang berbasis keluarga,
44 pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah.
5. Prioritas 5. Ketahanan Pangan
Tema: Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Peningkatan Pertumbuhan PDB sektor Pertanian sebesar 3,7 % per tahun dan indeks nilai tukar petani sebesar 115 -12O pada 2014
6. Prioritas 6. Infrastruktur
Tema: Pembangunan infrastruktur nasional yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum di seluruh bagian Negara kepulauan republik Indonesia dengan mendorong partisipasi masyarakat.
7. Prioritas 7. lklim Investasi dan lklim Usaha
Tema: Peningkatan investasi melalui perbaikan kepastian hukum,
penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi, dan
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 8. Prioritas 8. Energi
Tema: Pencapaian ketahanan energi nasional yang menjamin kelangsungan pertumbuhan nasional melalui restrukturisasi kelembagaan dan optimasi pemanfaatan energi alternatif seluas-luasnya.
9. Prioritas 9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana.
Tema: Konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkeberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untuk mengantisipasi perubahan iklim.
10. Prioritas 10. Daerah Tertinggal Terdepan, Terluar dan Pasca-konflik
Tema: Pengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluar serta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pascakonflik.
11. Prioritas 11. Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
Tema: Pengembangan dan perlindungan kebhinekaan budaya karya seni, dan ilmu serta apresiasinya, untuk memperkaya khazanah artistik dan intelektual bagi tumbuh-mapannya jati diri dan kemampuan adaptif
45 pengetahuan, dan teknologi yang dilandasi oleh keunggulan Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan.
12. Prioritas lainnya: 12. Bidang Politik, Hukum, Keamanan; 13. Bidang Perekonomian, dan 14. Bidang Kesejahteraan Rakyat.
c. Kebijakan Regional
Provinsi Sulawesi Utara memiliki 9 prioritas dan 2 prioritas lainnya, sebagai berikut:
Sembilan (9) prioritas:
1. Tata kelola Pemerintahan 2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan angka kemiskinan dan penurunan angka
pengangguran.
5. Peningkatan ketahanan pangan, pengembangan agribisnis dan lingkungan hidup.
6. Iklim Inventasi dan iklim Usaha 7. Infrastruktur dan Energi
8. Pembangunan kawasan perbatasan
9. Kebudayaan, kreatifitas dan inovasi teknologi
Dua (2) Prioritas lainnya:
1. Pencapaian MDG’s, dan
2. Antisipasi Dampak Perubahan Iklim
Isu Strategis Provinsi Sulawesi Utara
Isu strategis Provinsi Sulawesi Utara yang perlu mendapatkan perhatian dalam perumusan strategi Kabupaten Minahasa Utara adalah:
1. Menegakkan prinsip-prinsip demokrasi, supremasi hukum, dan hak asasi manusia serta memantapkan landasan etik dan moral untuk mewujudkan kondisi aman, damai, nyaman, tertib, dan disiplin;
2. Mengembangkan kebudayaan dan berbagai potensi alam daerah sebagai bagian dari warisan dunia;
3. Memantapkan penerapan Clean Government dan Good
46 melaksanakan pelayanan publik yang optimal;
4. Mewujudkan masyarakat yang sehat, memiliki harapan hidup yang panjang, cerdas, berdaya saing tinggi, dan berprestasi;
5. Memberdayakan pelaku bisnis dalam kegiatan ekonomi global, regional dan lokal yang berbasiskan pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dan koperasi;
6. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, dan menjamin kebebasan pers yang bertanggung jawab;
7. Meningkatkan pembangunan di kawasan perbatasan;
8. Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai bagian dari masyarakat Ekonomi ASEAN yang menjadi Pintu Gerbang Indonesia ke Asia Timur dan Pasifik;
9. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sulawesi Utara dan Indonesia Timur Bagian Utara;
10. Meningkatkan kerjasama lokal, nasional dan internasional; 11. Memantapkan revitalisasi pertanian, perikanan, dan
fasilitas penunjang perekonomian daerah;
12. Menyediakan infrastruktur publik yang memadai;
13. Mengelola sumber daya alam secara efektif, efisien,
berkelanjutan, dan melestarikan lingkungan hidup serta melakukan upaya adaptasi dan mitigasi terhadap akibat-akibat perubahan iklim;
14. Melaksanakan penataan kelembagaan dan pelaksanaan sistem perlindungan sosial dengan memperhatikan
kepentingan kaum perempuan, anak dan lanjut usia;
15. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat (petani, nelayan, buruh dan pegawai).
Isu-isu strategis wilayah Kota Manado adalah: 1. Degradasi Lingkungan;
Delineasi Kawasan;
Tidak jelasnya delineasi kawasan-kawasan lindung yang ada di wilayah Kota Manado sehingga terjadinya pengelolaan kawasan di dalam wilayah kawasan lindung, seperti degradasi lingkungan yang terjadi di kawasan Hutan Lindung Gunung Tumpa dan Kawasan Taman Nasional Bunaken.
47 Sempadan Sungai;
Pada umumnya sungai-sungai di wilayah Kota Manado berada dalam kondisi yang buruk dan beresiko menyebabkan terjadinya bencana seperti banjir dan sarang penyakit, dimana selain menjadi tempat pembuangan sampah, keberadaan sempadan sungi sebagai kawasan yang harusnya dilindungi tidak jelas karena telah menjadi kawasan terbangun.
Sempadan Pantai;
Proses pembangunan yang berlangsung dengan cepat di wilayah sempadan pantai (dengan adanya reklamasi pantai) menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan pantai;
Kawasan Perbukitan;
Karena kurangnya pengendalian pada kawasan perbukitan, maka pembangunan yng telah terjadi saat ini dimana kawasan perbukitan dijadikan sebagai kawasan terbangun dengan proses yang mengubah lingkungan perbukitan secara drastis dan berdampak pada beresiko terjadinya bencana.
a. Kondisi Objektif Wilayah
Dengan memperhatikan pada kondisi administrasi dan pola pelaksanaan pembangunan di wilayah Kota Manado, maka didapatkan suatu fakta bahwa pelaksanaan pembangunan di Manado berlangsung dengan tidak terdapatnya keseimbangan antara pembangunan di kawasan utara dan kawasan selatan wilayah Kota Manado.
Pelaksanaan pembangunan terlalu terfokus pada kawasan selatan kota yaitu disekitar wilayah Kecamatan Sario, Wanea dan Malalayang, hal ini ditunjukkan dengan terkumpul dan terkonsentrasinya pembangunan kawasan perdagangan dan jasa disekitar kawasan reklamasi pantai dan pada koridor-koridor jalan utama kota di bagian selatan seperti: di jalan Wolter Mongisidi, jalan Sam Ratulangi, jalan Ahmad Yani dan jalan Bethesda. Hal ini juga didorong dengan terpusatnya pembangunan kawasan perkantoran baik pemerintah dan swasta di bagian selatan kota seperti di jalan 17 Agustus.
Dengan kondisi objektif di atas, maka pemanfaatan ruang di wilayah Kota Manado dapat dikategorikan sangat padat dan hampir tidak memiliki ruang lagi untuk pengembangan fungsi-fungsi kawasan yang berskala besar. Sebaliknya untuk wilayah Manado bagian utara masih tersedia
48 cadangan lahan yang cukup besar untuk pengembangan Kota Manado di masa yang akan datang. Sehingga pengembangan pembangunan seperti permukiman berskala besar atau dengan konsep-konsep pengembangan lainnya yang bersifat masal dan membutuhkan ruang yang besar masih sangat memungkinkan untuk dilaksanakan di wilayah Manado bagian utara.
Akan tetapi, ada satu kendala utama yang harus diperhatikan apabila ingin mengembangkan kawasan Manado bagian utara yaitu adanya Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, dimana perlu diperhatikan aktivitas kebandarudaraan yang tertuang didalam KKOP (Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan) serta adanya rencana perluasan dan pengembangan kebandarudaraan.