• Tidak ada hasil yang ditemukan

(X1)

Kinerja

Karyawan

(Y)

3.4.2.Defenisi Variabel Variabel Independen

Variabel Independen, yaitu variabel bebas yang keberadaannya dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan positif dan negatif bagi variabel dependen lainnya. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stress Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2).

Variabel Dependen

Variabel Dependen, yaitu varibel yang bersifat terikat yang keberadaannya yang dipengaruhi oleh besarnya variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y).

Defenisi Operasional Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Stress Kerja (X1) Stress Kerja adalah suatu tanggapan penyesuaian diperantarai oleh perbedaan- perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar (lingkungan), situasi, atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis atau fisik berlebihan kepada seseorang. a. Faktor individu b. Faktor lingkungan c. Faktor organisasi Likert Motivasi kerja (X2)

Motivasi kerja adalah suatu motif dorongan dari dalam diri yang menimbulkan berbagai kebutuhan dan sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan yang merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan sehingga bekerja dengan mental yang siap, fisik yang sehat, memahami situasi dan berusaha keras mencapai target kerja.

a. Rasa aman dalam bekerja. b. Mengembangkan diri dalam berkarir dan memperoleh kemajuan. c. Pemberian penghargaan. d. Kebutuhan ekonomis. e. Kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan.

Likert

Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan dengan derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu dan dengan pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan nya dan bagaimana mengerjakannya selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja, target atau sasaran yang telah ditentukan

a. Kecakapan dalam bekerja b. Kesungguhan dalam bekerja c. Laporan hasil bekerja d. Pengalaman bekerja e. Semangat dalam bekerja

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Pusat Penelitian Kelapa Sawit yang berjumlah 350 orang.

Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini mempergunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh dari persepsi responden yang diukur dari mengumpulkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang berhuhubungan atas variabel-variabel yang akan diteliti terhadap karyawan di PT. SMART Tbk Medan.

Metode Pengumpulan Data

Metode yang akan digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan angket dan kuesioner. Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya.

Uji Validitas dan Reabilitas. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang mengukur tingkat kesahihan dan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang memiliki validitas yang tinggi adalah instrumen yang sahih ataupun valid.

Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban – jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas fungsinya adalah untuk menguji apakah dalam model regresi atau variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah jika distribusi terhadap model adalah normal atau mendekati normal

Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Nilai yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamtan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) dengan residualnya.

Pengujian Hipotesis Uji F (F-test)

e. H0 : b1,b2,b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

f. H0: b1,b2,b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

1. H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%

2. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%.

Uji t (t-test)

e. H0 ; b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

f. Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen pada penelitian ini adalah Stress kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2).

ANALISIS HASIL PENELITIAN Gambaran Umum PT. SMART Tbk

PT SMART Tbk adalah salah satu, terbesar emiten, terpadu perusahaan berbasis kelapa sawit konsumen di Indonesia yang berkomitmen untuk produksi minyak sawit berkelanjutan.

Uji Validitas dan Uji Reabilitas Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang mengukur tingkat kesahihan dan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang memiliki validitas yang tinggi adalah instrumen yang sahih ataupun valid. Sebaliknya instrumen yang memiliki validitas yang rendah adalah instrumen yang kurang sahih ataupun valid. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan valid atau tidak, maka r yang diperoleh (r hitung) dikonsultasikan dengan (r tabel) maka

instrumen dikatakan valid, dan apabila rhitung > rtabel maka instrumen dikatakan valid, dan apabila rhitung < rtabel maka instrumen dikatakan tidak valid. Uji validitas dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan program aplikasi Software SPSS versi 20.

Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban – jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Suatu instrumen pengukuran yang menghasilkan koefisien alpha cronbach kurang dari 0,6 dipertimbangkan kurang baik, 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 baik (Aria, 2008:50). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program aplikasi Software SPSS versi 20.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas fungsinya adalah untuk menguji apakah dalam model regresi atau variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah jika distribusi terhadap model adalah normal atau mendekati normal.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamtan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Pengujian Hipotesis Uji F (F-test)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Uji t (t-test)

Uji statististik disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel

independen pada penelitian ini adalah Stress kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2).

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

3. Berdasarkan Uji secara Serempak bahwa stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara positif dan signifikan dengan kinerja karyawan.

4. Berdasarkan Uji secara Parsial menunjukkan bahwa stress kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan.

4. Berdasarkan pengujian Regresi Linier Berganda bahwa hubungan antara stress kerja dan motivasi kerja sebesar 75% mempunyai hubungan cukup erat. Dan tingkat kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh motivasi kerja dan lingkungan kerja, sedangkan sisanya sebesar 25% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Keterbatasan Penelitian

Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel hanya satu perusahaan. Hal ini menyebabkan tingkat generalisasi dari hasil penelitian sangat rendah.

3. Variabel independen (bebas) yang digunakan hanya dua variabel yaitu stress kerja dan motivasi kerja sehingga masih belum maksimal dalam mencari faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan PT. SMART tbk Sumatera Utara.

4. Penggunaan kuesioner cenderung menimbulkan liciency bias atau respon bias dari responden akibat tidak serius dan murah dalam memberi jawaban semua pertanyaan di dalam kuesioner.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dan keterbatasan yang diuraikan maka saran saran yang dapat diberikan oleh penelitian ini yaitu:

3. Memperluas lingkup penelitian, memperbanyak sampel dan pemilihan sampel yang acak, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan dapat memberi kontribusi dalam meningkatkan akurasi hasil penelitian .

4. Penelitian mendatang diharapkan dapat mengembangkan model yang sudah ada dengan menambahkan variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan, misalnya gaji, budaya organisasi, lingkungan kerja, insentif, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Bacal, Robert. 2001. Performance Management. Jakarta: PT SUN.

Cascio, Wayne, 2003. Managing Human Resources, McGraw Hill, Colorado.

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian. USU Press, Medan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Jurusan Akuntansi. 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gibson, James L., John M. L., James f., D. 1997. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Hasibuan, M, 2001. Organisasi dan Motivasi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hasibuan, Melayu, S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, Bumi Aksara, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajat, 2003. Metode Riset untuk Ekonomi Bisnis, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lubis, A. Khairul. 2008. Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Cetakan I. PT. Refika Aditama, Bandung.

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Cetakan I. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nitisemito, Alex S. 2005. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 3. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Robbins, P. Stephen. 2001. Perilaku Organisasi. Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid I. Edisi Kedelapan. Jakarta: Prenhallindo.

Rochaety, Ety, dkk. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, Edisi Revisi. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Ruky, AS. 2006. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sedarmayanti. 2005. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Mandar Maju, Bandung.

Septianto, Dwi. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada PT. Pataya Raya Semarang, Universitas Diponegoro, Semarang.

Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan I, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Simamora, H. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua. Yogyakarta: STIE, YKPN.

Winardi, J, 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Raja Persada Grafindo, Jakarta.

Uma, Sekarang, 1992. Research Method For Business: A Skill-Building Approach, 2nd Edition, John Wiley & Sons Inc, Canada.

Dokumen terkait