BAB III GAMBARAN UMUM
E. Struktur Bentara Budaya Jakarta
Peneliti juga ingin menceritakan susunan jabatan dari sebuah struktur
corporate social responsibility dari PT.Kompas Gramedia, yaitu Bentara Budaya, karena Bentara Budaya yang diteliti oleh penulis adalah yang berada di Jakarta, maka struktur yang akan dibahaspun struktur dari Bentara Budaya Jakarta, penulis juga tidak hanya akan membahas struktur organisasi, namun juga struktur sosial di dalam lingkungan kerja Bentara Budaya Jakarta.
5
Tabel 2 : Struktur Organisasi PT.Kompas Gramedia6
NAME TITLE
Agung Adiprasetyo CEO
Jakob Oetama President Commisioner
Lilik Oetama Vice CEO
St. Sularto Deputy Publisher II Kompas
Rikard Bagun Editor in Chief Kompas
Lukas Widjaja Director of Jasatama/ Director of
Kontan
6
Kompas Gramedia “About Kompas Gramedia”,” artikel diakses pada 24 April 2014 dari http://www.kompasgramedia.com/aboutkg/ourmanagement/businessunit.
Ign Hardanto Subagyo Business Director Kompas/ Corporate Advertising Director
Herman Darmo Regional Newspaper Group Director
Lilik Oetama Hotel & Resort Group Director/ Vice
CEO
Paiyan Situmorang Director of Sport & Health Media
Y. Priyo Utomo Book Publishing Group Director/
Retail Business Goup Director
Hari Wardjono Printing Group Director
Taufik H. Mihardja Director of Kompas.com
Elwin Siregar Magazine Group Director
Harris Sitorus Director of Graha Kerindo Utama
Yohanes Yudistira Director of Sonora
Dedy Pristiwanto Director of Warta Kota/ Corporate
Circulation Director
Bimo Setiawan Director of Kompas Gramedia TV
Stella D. Ayu Widianingsih Director of Transito Adimanjati
Ninok Leksono Rector UMN
Johanes Prajitno Executive Rector of UMN
Adrian Herlambang Corporate IT & IS Director
G. Maryamto Sunu Corporate Secretary
Asih Winanti Corporate Comptroller Director
Cherly Piktiyani Corporate Finance Director
Cecilia Dian Corporate Human Resources Director
Hari Susanto Corporate Facility Management
Director
Widi Krastawan Corporate Communications Director
Tabel 3 : Nama Jajaran Direksi PT. Kompas Gramedia7
7
Kompas Gramedia “About Kompas Gramedia”,” artikel diakses pada 24 April 2014 dari http://www.kompasgramedia.com/aboutkg/ourmanagement/boardofdirector
Tabel 4 : Struktur Organisasi Bentara Budaya Jakarta
Dalam struktur ini, dijelaskan bahwa seorang direktur corporate communications PT.Kompas Gramedia membawahi seorang direktur eksekutif dari Bentara Budaya, seorang direktur eksekutif disini bertanggung jawab kepada direktur korporat akan kelangsungan dari semua Bentara
Corporate Communications Director Widi Krastawan
Direktur Eksekutif Bentara Budaya Hariadi Saptono BB Bali Warih BB Solo Harry Budiono BB Jakarta Paulina Dinartisti Sekretaris Cicilia Natalinda Administrasi Rini Yulia Hastuti
Event Officer Muhammad Safroni
Koleksi Ika W. Burhan Art & Design Ipong Purnamasidhi Kurator Samani Aristianto Agus Purnomo BB Yogya Hermanu
Budaya yang tersebar di empat wilayah yaitu di Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Solo.
Direktorat ini dibentuk dengan misi membangun, memelihara dan mengembangkan citra positif perusahaan berbasis pengetahuan terkemuka di Asia tenggara, baik internal maupun eksternal melalui kegiatan komunikasi, tanggung jawab sosial perusahaan dan pengembangan komunitas masyarakat di lingkungan perusahaan, serta kegiatan seni dan budaya. Berbagai aktivitas seni budaya di bawah pengelolaan Bentara Budaya (Jakarta, Yogyakarta, Solo dan Bali), dan ditampilkan secara rutin dalam bentuk pengelolaan dan pameran koleksi benda-benda seni, serta kegiatan-kegiatan yang bertujuan memperkaya apresiasi masyarakat terhadap seni budaya bangsa.
Seorang super intendent di Bentara Budaya Jakarta membawahi beberapa staf yang bertugas membantu dalam berbagai bidang, antara lain sekretariat, administrasi, timevent officer, tim koleksi, tim art & design dan tim kurator.
Dari informasi yang peneliti peroleh, tidak banyak perbedaan struktur organisasi Bentara Budaya Jakarta dengan Bentara Budaya lainnya, untuk struktur organisasi yang telah dijelaskan diatas, peneliti merasa bahwa tanggung jawab dari tiap-tiap posisi sudah terdeskripsi secara cukup jelas.
Disini peneliti akan menjelaskan struktur sosial dari segi posisi jabatan, dari sinilah alur komando dari Bentara Budaya Jakarta berjalan, dimulai dari posisi puncak oleh direktur korporat PT.Kompas Gramedia yang
menginginkan program corporate social responsibility yang baik, sehingga menunjuk seorang direktur eksekutif untuk membawahi Bentara Budaya, selanjutnya ditunjuklah super intendent untuk bertanggung jawab terhadap Bentara Budaya Jakarta, seorang super intendent dibantu dalam menjalankan tugasnya dengan beberapa tim dan terakhir terdapat staf rumah tangga yang bertugas membantu para pegawai lainnya demi keberlangsungan kegiatan dalam Bentara Budaya Jakarta
Super intendent sebagai penanggung jawab dari Bentara Budaya Jakarta bertugas untuk menentukan strategi-strategi promosi yang akan digunakan oleh Bentara Budaya Jakarta, mengawasi jalannya kinerja dari Bentara Budaya Jakarta agar sejalan dengan yang telah direncanakan, Super Intendent pun dapat menentukan kelayakan dari suatu pameran atau pementasan, apakah cukup layak untuk ditampilkan di Bentara Budaya Jakarta atau tidak
Super Intendent mebawahi tim-tim yang membantu dalam menjalankan tugasnya, yang pertama ialah timSekretaris, tim inibertugas untuk membantu dalam urusan kesekretariatan, seperti mengurus surat permohonan kepada suatu pihak, mengurus bukti-bukti pembayaran dan pengiriman, dan lainnya. Sekretaris juga bertanggung jawabakan pembuat jadwal kegiatan, mencari relasi, menjaga citra dan mengkondisikan kegiatan. Sekretaris memiliki tanggung jawab besar terhadap citra perusahaan dan pandai mencari relasi demi lancarnya kegiatan
Yang kedua ialah tim Administrasi, tim ini membantu dalam segala hal yang berkaitan dengan administratif Bentara Budaya Jakarta,seperti salah satu contohnya ialah, mencatat stok barang-barang seperti jumlah spanduk, umbul-umbul, standing banner, dan lainnya
Yang ketiga ialah tim event, tim ini bertugas untuk mendukung kelancaran jalannya acara, contohnya saat acara presentasi karya oleh seniman, biasanya tim event yang menjalankan slideshow-nya, atau saat pentas musik, tim ini ikut pula mengurus soal alat-alat dan kelistrikan jika diperlukan
Yang keempat ialah tim koleksi, tim ini yang menentukan apa yang akan ditampilkan saat acara berlangsung ataupun saat tidak ada acara, seperti menentukan barang koleksi apa yang akan ditampilkan oleh Bentara Budaya Jakarta, mengingat koleksi Bentara Budaya Jakarta yang tidak bisa dibilang sedikit, bahkan saat acara berlangsung, merekalah yang menentukan penempatan banner, spanduk, umbul-umbul, standing banner, dan lainnya.
Yang kelima tim art dan design, tim ini bertanggung jawab atas tata letak artistik di Bentara Budaya Jakarta, baik saat pameran ataupun saat tidak ada pameran, walaupun penataan saat pameran terkadang di tata oleh sang seniman, contohnya penataan pencahayaan.
Dan yang terakhir ialah tim kurator, tim ini membantu dalam hal seleksi karya yang akan tampil atau akan dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta, tidak hanya seleksi karya, namun tim ini memberikan masukan untuk
mengundang seniman untuk menampilkan karyanya di Bentara Budaya Jakarta, tim ini bertanggung jawab kepada Super Intendent akan kelayakan karya yang tampil.
A. Strategi public relations PT. Kompas Gramedia dengan menggunakan teori coorporate social responsibility
Pada bab ini peneliti akan menganalisis strategi public relations dalam membangun citra perusahaan pada PT. Kompas Gramedia. Public relations
merupakan fungsi manajemen suatu perusahaan atau organisasi yang memberi masukan dan nasihat terhadap berbagai kebijakan yang berhubungan dengan opini atau isu publik yang tengah berkembang. Public relations mendukung pembinaan ataupun pemeliharaan antara organisasi dengan publiknya, yang mana menyangkut aktivitas komunikasi keduanya, dapat menerima dan kerja sama antara kedua belah pihak, public relations menggunakan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya. PT. Kompas Gramedia menggunakan public relations agar lebih fokus dalam melakukan promosi Bentara Budaya Jakarta yang bertujuan pada membentuk citra positif perusahaan di mata masyarakat, menyangkut unsur-unsur citra baik, itikad baik, saling pengertian, saling mempercayai, saling menghargai dan toleransi dengan melakukan pemeliharaan antara organisasi dengan pihak eksternal.
Public relations bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu citra yang positif baik itu bagi organisasi maupun perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap masyarakat terkait yaitu publik eksternal. Untuk mencapai tujuan tersebut maka strategi kegiatan public relations
semestinya diarahkan pada upaya menggarap persepsi publik eksternal, akan diperoleh sikap tindak dan persepsi yang menguntungkan dari publik sebagai khalayak sasaran dan pada akhirnya akan tercipta suatu opini dan citra yang menguntungkan.
Strategi dalam public relations selalu terkait dengan beberapa unsur di dalamnya, baik itu unsur perencanaan maupun pengorganisasian dari strategi itu, serta dimaksudkan agar tujuan bersama dapat tercapai dengan baik dan tidak terjadi penyimpangan dari apa yang direncanakan.
Bentara Budaya Jakarta saat ini sedang mempersiapkan strategi untuk membangun citra perusahaan Kompas Gramedia dalam bidang seni dan kebudayaan tradisional.
“Saat ini Bentara Budaya Jakarta akan lebih fokus kepada kesenian dan kebudayaan betawi. Karena betawi merupakan ciri khas Jakarta. Maka kami akan mengembangkannya agar membedakan kebudayaan asli yang ada di Jakarta.”1
Setiap Bentara Budaya yang ada di Yogyakarta, Solo dan Bali mempunyai kekhasannya sendiri menurut kesenian dan kebudayaan di daerahnya.
1
Bentara Budaya Jakarta merupakan salah satu bentuk corporate social responsibility dari sebuah perusahaan dalam bidang seni dan kebudayaan tradisional. Perusahaan bisa tetap survive jika dilihat dari kepuasan masyarakat sekitar dan konsumennya. Mengingat posisi masyarakat sebagai penyedia input dan penampung output perusahaan. Untuk itu, perusahaan dipandang perlu mengembangkan strategi manajemen.
Peran public relations dalam membangun citra dapat terlaksana dengan baik dan matang serta dapat terealisasi jika adanya strategi yang matang. Strategi merupakan bagian terpadu dari sebuah rencana, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan, yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen. Manajemen, dalam konteks strategi, mempunyai peran untuk membantu perusahaan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan dalam lingkungan usaha. Perubahan lingkungan tentu mempengaruhi prestasi perusahaan dalam meraih keuntungan atau memberi konstribusi terhadap pihak-pihak yang terkait.2
Terdapat empat aspek corporate social responsibility, yaitu ekonomi, hukum, etika dan filantropis. PT. Kompas Gramedia juga telah memenuhi empat aspek tersebut yang menjadi dasar bahwa Bentara Budaya Jakarta merupakan sebuah tanggung jawab sosial dari perusahaan kepada masyarakat.
2
Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relation, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 89.
1. Economic Responsibility
Ekonomi merupakan pondasi utama corporate social responsibility.
Sebagai instrument utama dalam ruang lingkup ekonomi masyarakat, maka tugas utama perusahaan adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam hal ini Bentara Budaya Jakarta telah menyediakan fasilitas kepada para seniman, memberikan hiburan kepada masyarakat sekitardan menunjukkan kepedulian perusahaan dengan kesenian dan kebudayaan tradisional kepada Negara dan Bangsa Indonesia.
“PT. Kompas Gramedia melaksanakan program Bentara Budaya Jakarta ini merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan kami kepada kesenian dan kebudayaan tradisional Indonesia. Melalui program ini kami bisa memberikan yang terbaik kepada Negara dan Bangsa.”3
Dalam hal ini Bentara Budaya Jakarta menyediakan fasilitas kepada seniman-seniman termarginal yang ingin mengadakan pameran, workshop dan pentas seni. Para seniman tersebut dapat mengapresiasikan dan mempromosikan karyanya kepada publik. Di kota kecil seperti Yogyakarta merupakan wilayahnya yang kehidupannya didominasi oleh kesenian dan kebudayaan tradisional. Banyak seniman yang terlahir dari kota kesenian tersebut, diawali yang dulunya hanya seniman-seniman terpinggirkan kini menjadi seniman-seniman yang dikenal oleh publik. Melihat antusias komunitas-komunitas kesenian di Yogyakarta maka didirikanlah Bentara Budaya di Jakarta pada tahun 1986.
3
Bentara Budaya Jakarta telah memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memberikan hiburan kepada mereka. Masyarakat juga bisa menikmati atau mengapresiasi kemampuan mereka dalam bidangnya dengan mengikuti sanggar tari, sastra dan lukis serta dapat mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di Bentara Budaya Jakarta. Mahasiswa juga diikut sertakan dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Bentara Budaya Jakarta, komunitas tersebut dinamakan Bentara Muda. Melalui mereka, kegiatan dan promosi Bentara Budaya Jakarta dapat berjalan dan bergulir dengan memanfaatkan word of mouth melalui bentara muda.
Gambar 3 : Kegiatan Bentara Muda
Keuntungan yang didapatkan oleh PT. Kompas Gramedia dengan adanya Bentara Budaya Jakarta berupa citra positif dari publik, bahwa PT. Kompas Gramedia peduli akan kesenian dan kebudayaan tradisional Indonesia. Karena saat ini tidak banyak publik yang bisa mendapatkan tempat untuk mengapresiasikan kemampuan mereka dalam bidang kesenian dan
kebudayaan. Maka Bentara Budaya Jakarta sangat berperan dalam pelestarian kesenian dan kebudayaan tradisional Indonesia dengan menyediakan tempat dan fasilitas yang bisa digunakan oleh publik dan para seniman.
2. Legal Responsibility
Setiap perusahaan pada dasarnya adalah badan hukum yang disahkan oleh pemerintah. Kepatuhan perusahaan terhadap norma-norma dan aturan, baik tentang bisnis dan hubungan bisnis serta hubungan dengan sistem sosial yang lebih luas merupakan kewajiban yang melekat dalam setiap badan hukum. Dalam hal ini kepuasan tanggung jawab hukum yang diperlukan dari semua perusahaan berusaha untuk bertanggung jawab secara sosial, misalnya PT. Kompas Gramedia juga memiliki corporate social responsibility dari bidang kesehatan dan pendidikan yang bekerja sama dengan Indonesia Mengajar dan Komunitas Seribu Satu Buku.
Kegiatan corporate social responsibility perusahaan telah tercantum dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas tersebut, definisi tanggung jawab sosial dan lingkungan lebih menitikberatkan kepada pengembangan komunitas
(community development).4Dalam hal ini Bentara Budaya Jakarta mengembangkan komunitas yaitu Bentara Muda.
Dari corporate social responsibility, perusahaan memang tidak akan mendapatkan profit atau keuntungan, yang diharapkan dari kegiatan ini adalah keuntungan berupa citra perusahaan. Masih banyak perusahaan lain yang melakukan corporate social responsibility dengan beragam bentuk dan sasarannya, hal ini merupakan fenomena positif dilingkungan bisnis, hal ini telah menunjukan meningkatnya kesadaran bahwa jika perusahaan ingin tumbuh secara berkelanjutan maka perusahaan tidak semata-mata mengejar keuntungan tetapi juga harus menjaga aspek sosial dan lingkungan. Jika demikian, adanya kewajiban melakukan corporate social responsibility
seperti dinyatakan dalam undang-undang bukan sesuatu yang penting lagi.5
“Sama halnya dengan Bentara Budaya Jakarta yang sudah berdiri sejak tahun 1986 berusaha untuk terus mengembangkan bentara muda sebagai salah satu program corporate social responsibility dari PT. Kompas Gramedia dalam bidang seni dan kebudayaan tradisional. Bentara Budaya Jakarta berfikir bahwa program corporate social responsibility tersebut sudah sesuai hukum karena selama tigapuluhdua tahun programnya berjalan dengan baik.”6
4
A. B Susanto, Reputation-Driven Corporate Social Responsibility, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 2.
5
Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), h. 33.
6
3. Ethical responsibility
Corporate social responsibility harus mempertimbangkan etika dalam mengambil keputusan organisasional. Tanggung jawab etis ini penting dalam hak asasi dan keadilan karena setiap perusahaan memiliki hak dan tanggung jawab sosialnya masing-masing. Setiap perusahaan harus mempertimbangkan dampak dari kegiatan dan keputusan perusahaan bagi masyarakat, baik yang berupa dampak langsung maupun tidak langsung atau baik dampak jangka pendek dan jangka panjang.
“Bentara Budaya Jakarta hanya membantu kepada seniman-seniman yang ingin mengapresiasikan karya mereka dan mengajukan proposal mereka. Kemudian proposal tersebut akan di seleksi oleh dewan kurator dari Bentara Budaya Jakarta layak atau tidaknya karya yang akan mereka tampilkan. Jadi kami bukan menjual tiket pertunjukkan,
tapi kami hanya membantu seniman-seniman yang ingin
mengapresiasikan karya mereka.”7
Dalam hal ini Bentara Budaya Jakarta melakukan penyeleksian untuk mempertimbangkan hasil karya para seniman sebelum dipentaskan. Ada dewan kurator yang akan menyeleksi karya tersebut, apakah sudah sesuai dengan norma hukum, etika dan kesopanan yang berlaku di masyarakat. Begitupun dengan seniman, terkadang banyak seniman yang kurang memikirkan penampilannya sehingga kurang baik di mata publik namun itu
7
adalah hak bagi mereka, selama para seniman memiliki tanggung jawab sosialnya masing-masing.
4. Philanthropic responsibility
Tanggung jawab filantropis berkenaan dengan apakah keputusan dan tindakan perusahaan telah benar-benar merupakan pemenuhan dari ekspektasi masyarakat. Kegiatan filantropis memberikan keuntungan langsung kepada masyarakat namun secara langsung pula mengeluarkan biaya bagi perusahaan. Semakin besar keuntungan yang diberikan maka semakin besar biaya bagi perusahaan, sementara keuntungan secara ekonomi tidak langsung di dapatkan oleh perusahaan. Kegiatan filantropis seperti pemberian beasiswa, donasi sosial, pendanaan kegiatan amal, sponsorship bagi kegiatan kesenian dan kebudayaan merupakan aktifitas yang memperbesar biaya namun tidak menghasilkan pendapatan untuk perusahaan namun tanggung jawab ini akan membentuk citra sebagai good corporate citizen.8
Tanggung jawab filantropis yang dilakukan oleh Bentara Budaya Jakarta adalah dengan tidak mengharapkan feedback dari seniman-seniman dan keuntungan secara financial dari setiap kegiatan yang dilakukan. Karena Bentara Budaya Jakarta tidak berasal dari sebuah event organizer melainkan sebuah program corporate social responsibility dari PT. Kompas Gramedia.
8
Nila Firdausi Nuzula, Corporate Social Responsibility: Sebuah Keniscayaan Strategi Bisnis Di Indonesia, (Malang: Universitas Brawijaya, 2009), h. 12.
Bentara Budaya Jakarta lebih kepada pemberian fasilitas kepada seniman yang ingin mengapresiasikan karyanya dan yang mereka harapkan bukanlah keuntungan secara materi melainkan dapat membangun citra perusahaan. Biasanya para seniman memberikan salah satu hasil karyanya kepada PT. Kompas Gramedia sebagai tanda terimakasih mereka atas tempat dan fasilitas yang diberikan oleh Bentara Budaya Jakarta kepada mereka.
Gambar 4 : Musisi Mengapresiasikan Bakatnya
Empat aspek corporate social responsibility menurut Archie B. Carroll bahwa ekonomi, legal, etika dan filantropis sangat berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial bagi perusahaan. Dari hasil wawancara peneliti mendapatkan bahwa Bentara Budaya Jakarta telah menjalankan programnya dengan baik yang sesuai dengan empat aspek dasar dari
corporate social responsibility. PT. Kompas Gramedia tidak ingin mendapatkan keuntungan secara financial saja namun perusahaan ini juga memperdulikan aspek sosial dan lingkungan. Melalui Bentara Budaya Jakarta, PT. Kompas Gramedia ingin menunjukkan kepedulian mereka terhadap kesenian dan kebudayaan tradisional Indonesia.
Dalam strategi corporate social responsibility Bentara Budaya Jakarta menjalankan semua programnya sudah sesuai dengan peraturan di masyarakat atau secara umum. Masyarakat merasakan kehadiran Bentara Budaya Jakarta, misalnya masyarakat di daerah Palmerah bisa mendapatkan hiburan dan menambah pengetahuan mereka tentang seni dan kebudayaan tradisional di Indonesia. Masyarakat juga bisa mengapresiasikan seni mereka, yang perlu mereka lakukan cukup memberikan proposal akan bakat dan kemampuan yang mereka miliki kepada Bentara Budaya Jakarta. Kemudian ada dewan kurator yang akan menyeleksi kelayakan bakat kesenian masyarakat untuk di apresiasikan di Bentara Budaya Jakarta.
Public relations menjadi rangkaian kegiatan terencana dan usaha yang terus menerus untuk dapat memanfaatkan dan mengembangkan goodwill dan pengertian timbal balik, antara organisasi dan masyarakat. Peran public relations kian penting bagi organisasi atau lembaga dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin kompetitif, karena goodwill menjadi suatu bagian yang profesionalisme.
Peran public relations di PT. Kompas Gramedia adalah membangun citra perusahaan. Mereka mendukung semua kegiatan yang diadakan oleh Bentara Budaya Jakarta yaitu dengan media relationsnya. Public relations corporate communications berperan sebagai mediator perusahaan dan masyarakat. Bentara Budaya Jakarta akan terus memberikan fasilitas kepada seniman-seniman untuk karyanya dan kepada masyarakat untuk mengapresiasikan bakatnya dalam bidang seni dan kebudayaan.
Dalam penerapan corporate social responsibility terdapat beberapa tahap yang dilakukan oleh perusahan. Tahap-tahapan tersebut biasanya sangat berguna demi berlansungnya program corporate social responsibility dengan baik. Tahapan yang pertama yaitu perencanaan. Tahapan perencanaa merupakan langkah awal dalam menjalankan program corporate social responsibility.
Tahap perencanaan terbagi menjadi tiga bagian yaitu, awareness building, corporate social responsibility assessement, dan manual building. Awareness building merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran mengenai arti penting corporate social responsibility. Dalam penerapannya pada Bentara Budaya Jakarta, public relations PT. Kompas Gramedia menjalankan sesuai dengan apa yang telah diterapkan oleh pendiri Bentara Budaya Jakarta yaitu Jakob Oetama.
“Pada awalnya program Bentara Budaya Jakarta terbentuk atas pemikiran bapak Jakob Oetama selaku pimpinan harian kompas. Beliau berusaha menghidupkan komunitas-komunitas kesenian yang
marginal. Dengan kepedulian beliau kepada seniman-seniman yang terpinggirkan maka dibuatlah Bentara Budaya yang pertama di Yogyakarta. Jika dikaitkan dengan tanggung jawab sosial perusahaan, PT. Kompas Gramedia melaksanakan program Bentara Budaya Jakarta ini merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan kami kepada kesenian dan kebudayaan tradisional Indonesia. Melalui program ini kami bisa memberikan yang terbaik kepada Negara dan Bangsa”9
Dalam tahap ini tidak hanya untuk membangun kesadaran tapi juga penerapan corporate social responsibility yang sesuai dengan komitmen manajemen. Setelah langkah awal dengan membangun kesadaran akan