• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR DAN MANAJEMEN KELEMBAGAAN 6.1 Struktur Kelembagaan dan Organisasi

Proyeksi Penduduk Kecamatan Binjai Timur

STRUKTUR DAN MANAJEMEN KELEMBAGAAN 6.1 Struktur Kelembagaan dan Organisasi

Secara luas, kelembagaan merupakan keseluruhan kerangka yang bertujuan mengatur interaksi antar instansi, baik yang bersifat kultural ataupun struktural. Kelembagaan Kelembagaan terdiri dari regulasi , kebijakan dan struktur organisasi, pelaksana, serta pengawasnya. Struktur dalam kelembagaaan memiliki tujuan unutk mengawasi dan mengatur setiap anggota yang memiliki keterlibatan dalam unit kerja tertentu.

Smenunjukkan pembagian kerja dan bagaimana perpaduan antara fungsi dan kegiatan yang berbeda. Selain itu struktur ini juga menunjukkan adanyaspesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan dalam suatu kelembagaan (Hodgson, 2006;

Basri dan Munandar, 2009).

Kelembagaan haruslah mampu berperan dalam menyediakan insentif kepada sektor swasta, sekaligus melindungi masyarakat (konsumen) dari penyalahagunaan peran sektor swasta. Dengan demikian kelembagaan harus memiliki instrumen seperti peraturan, skema monitoring dan evaluasi, serta jaminan untuk mengakses informasi, demi menjamin bahwa pelaksanaan penyediaan air bersih tetap mengikuti prinsip tata kelola yang transparan dan akuntabel (Adam dan Hidayatina, 2015).

Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan dalam menjalankan suatu system dan pembatasan hubungan antara fungsi dan aktivitas yang ada. Menurut Nurhayati (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi adalah sebagai berikut:

1. Pembagian Pekerjaan

Merupakan tingkat dimana tugas dalam organisasi dibagi menjadi pekerjaan berbeda.

2. Departementalisasi

Merupakan sebuah dasar untuk mengelompokkan sejumlah pekerjaan menjadi satu kelompok dimana tiap organisasi terdiri menjadi beberapa departemen (divisi).

VI-2 3. Hierarki

Hierarki merupakan garis wewenang dari tingkatan atas organisasi hingga tingkat terbawah dan menjelaskan hubungan antar tingkatan tersebut.

4. Koordinasi

Merupakan proses penyatuan aktivitas dari departemen yang terpisah untuk mencapai sasaran organisasi secara efektif.

5. Rentang Manajemen

Merupakan jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang pimpinan secara efektif dan efisien.

Menurut Siagian (1992), pola hubungan kerja, lalu lintas, wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk-bentuk organisasi itu dapat dibedakan atas:

1. Bentuk organisasi garis.

Memmiliki bentuk yang sederhana dengan pemberian kewenangan secara langsung oleh atasan kepada bawahan. Pada umumnya, bentuk organisasi ini banyak digunakan oleh perusahaan yang dengan skala kecil untuk memudahkan pengawasan serta pengendalian perusahaan. Beberapa ciri-ciri bentuk organisasi ini antara lain:

• Memiliki kesatuan perintah yang terjamin.

• Pembagian kewajiban jelas dan mudah dilaksanakan.

• Cakupan lingkup organisasi sedikit dengan jumlah SDM yang terbatas.

• Hubungan kerja bersifat langsung dari atasan kepada bawahan.

2. Bentuk organisasi fungsional.

Pada bentuk ini, kekuasaan pimpinan dilimpahkan pada pejabat yang memimpin satuan dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Beberapa ciri-ciri bentuk organisasi ini antara lain:

• Organisasi yang menggunakannya tergolong kecil.

• Terdapat kelompok staf ahli.

• Tidak menjamin adanya kesatuan perintah kerja karena bawahan memiliki tanggung jawab terhadap beberapa atasan.

• Memiliki lebih dari satu supervisor.

VI-3 3. Bentuk organisasi garis dan staf.

Bentuk organisasi ini memiliki pucuk pimpinan ang bertugas memberikan bantuan baik berupa hasil pemikiran ataupun bentuk lain yang membantu kelancaran suatu tugas, sehingga mampu mempermudah dan mempercepat organisasi dalam pencapaian tujuan.

Beberapa ciri-ciri bentuk organisasi ini antara lain:

• Terdapat satu bagian (staff) yang membantu pimpinan.

• Staff yang dimaksud merupakan ahli dalam bidang tertentu.

• Memiliki garis koordinasi yang jelas.

• Dapat diterapkan pada organisasi dengan ruang lingkup kerja kecil dan besar 4. Bentuk organisasi lini dan fungsional

Pada bentuk organisasi ini, masing-masing anggota memiliki wewenang yang sama dan pimpinan yang bersifat kolektif. Beberapa ciri-ciri bentuk organisasi ini antara lain:

• Tidak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan.

• Struktur organisasi yang tidak begitu kompleks.

• Tugas pimpinan dilaksanakan secara kolektif.

• Setiap pelaksana dibagi atas kelompok berdasarkan tugas-tugas tertentu.

6.2 Struktur Kelembagaan/Organisasi Pengolahan Air Minum Kota Binjai

Pelayanan air minum Kota Binjai dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Daerah tingkat II Binjai Nomor 12 tahun 1976 tentang Mendirikan Perusahaan Daerah Air Minum dalam Daerah Tingkat II Binjai dan Peraturan Walikota Binjai Nomor. 690 – 2294/K/2007 tanggal 22 Mei 2007 tentang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Tirtasari Binjai.

Adapun struktur organisasi PDAM Tirta Sari Kota Binjai sesuai dengan Peraturan Walikota Kota Binjai Nomor: 690 – 2294/K/2007 tanggal 22 Mei 2007 adalah sebagai berikut:

VI-4

WALIKOTA BINJAI

DIREKTUR

BADAN PENGAWASAN

KEPALA SATUAN PENGAWAS INTERNAL

SEKSI PENGAWAS

BAGIAN ADM. UMUM / KEUANGAN BAGIAN TEKNIK

SEKSI UMUM SEKSI

SEKRETARIAT SEKSI KEUANGAN

SUB SEKSI BEND.

KAS

SUB SEKSI PEMBUKUAN

SUB SEKSI KEPEGAWAIAN

SUB SEKSI RUMAH TANGGA

SUB SEKSI LOKET TAGIHAN I

SUB SEKSI LOKET TAGIHAN II

SEKSI PRODUKSI SEKSI RETRIBUSI

SUB SEKSI PENYAMBUNGAN

SUB SEKSI SEGEL METER

Gambar 6.1 Struktur Organisasi PDAM Tirta Sari Kota Binjai Sumber: RPI2JM Kota Binjai 20105 – 2019

VI-5 Kepala Unit IPAM Kecamatan Binjai

Timur

Penanggung Jawab Administrasi Umum

Penanggung Jawab Bagian

Pelayanan Penanggung Jawab Keamanan

Mandor

Pekerja Kepala Tukang

Gambar 6.2 Struktur Organisasi Proyek Perencanaan IPAM

VI-6 6.3 Manajemen Kelembagaan

Kelembagaan berperan sebagai petunjuk terhadap perilaku individu dalam berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Ruttan dan Hayami, 1984;

Yustika, 2013). Aspek manajemen dalam membangun suatu usahha baiknya didasarkan pada pendekatan fungsi manajemen, meliputi:

1. Perencanaan

Merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan ditujukan pada kemungkinan adanya perubahan kondisi dan situasi di masa yang akan datang. Perencanaan dilakukan dengan pemilihan dan penetapan tujuan organisasi, satrategi dan kebijaksanaan proyek, program, prosedur, sistem, metode, anggaran dan standar dalam mencapai tujuan.

2. Pengorganisasian

Merupakan penetuan pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas dan pembagian pekerjaan tiap karyawan, penetapan departemen dan penetuan hubungan antar bidang pekerjaan. Penetuan, pengelompokan dan pengaturan ini diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan tenaga kerja pada masing-masing aktivitas, menyediakan segala jenis keperluan alat, menetapkan wewenang kepada setiap individu yang akan melakukan kegiatan.

Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21 tahun 1990 tentang Pedoman dan Proses Pembentukan atau Penyempurnaan Kelembagaan di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat, Perwakilan RI di Luar Negeri dan Pemerintah di Daerah, disebutkan prinsip pengorganisasian adalah sebagai berikut:

• Pembagian habis tugas

• Perumusan tugas pokokdan fungsi yang jelas

• Pengorganisasian dapat membentuk fungsional

• Pengorganisasian juga menetapkan sistem koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

• Organisasi pemerintah memiliki prinsip kontinuitas

• Prinsip lini dan staf

• Prinsip kesederhanaan

• Prinsip fleksibilitas

VI-7

• Pendelegasian tugas dan wewenang dengan jelas

• Prinsip pengelompokan yang homogen

• Prinsip rentang atau jenjang pengendalian

• Prinsip akordian 3. Pelaksanaan

Merupakan suatu tindakan mengusahakan agar seluruh anggota berkenan berusaha demi mencapai sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha organisasi.

Pelaksanaan suatu kegiatan sangat dipengaruhi oleh kualitas perencanaan pengorganisasian juga kualitas SDM yang ada (Syafii, 2006).

4. Pengendalian

Merupakan fungsi yang teramat penting dalampenentuan pelaksanaan proses manajemen.

Pengendalian atau pengawasan memiliki berbagai fungsi pokok seperti:

• Mencegah adanya penyimpangan atau kesalahan

• Memperbaiki penyimpangan yang terjadi

• Mendinamiskan organisasi

• Memperkuat rasa tanggung jawab 6.4 Uraian Tugas

Dalam perencanaan IPAM di Kecamatan Binjai timur, perlu dilakukan penyusunan uraian tugas masing-masing staf.

6.4.1 Kepala Unit Kerja IPAM

Uraian tugas kepala unit kerja IPAM yaitu:

1. Menyususn strategi teknis IPAM di wilayah perencanaan

2. Merencanakan program pengembangan SDM, alat, bahan dan fasilitas pengolahan air minum

3. Melakukan perencanaan dan pelaksanaan pemberdayaan peralatan dan fasilitas IPAM

4. Mengorganisir dan mengawasi program kerja IPAM

5. Mengkoordinasikan tiap unit kerja terkait pekerjaan pengolahan air minum 6. Menyusun SOP pelaksanaan kerja IPAM

7. Melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja IPAM

VI-8 8. Menyusun laporan perkembangan kinerja

9. Menerima saran dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan demi kelancaran pelaksanaan tugas

6.4.2 Penanggung Jawab Administrasi Umum dan Pelayanan a. Penanggung Jawab Administrasi Umum

Uraian tugas penanggung jawab administrasi umum yaitu:

1. Melaksanakan fungsi administrasi IPAM Kecamatan Binjai Timur 2. Melaksanakan kegiatan surat menyurat

3. Mengendalikan kegiatan bidang administrasi umum 4. Merencanakan program pendapatan dan pengeluaran

5. Menyusun dokumentasi, evaluasi dan laporan hasil pekerjaan

6. Menerima saran dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan demi kelancaran pelaksanaan tugas

b. Penanggung Jawab Pelayanan

Uraian tugas penanggung jawab bidang pelayanan yaitu:

1. Merencanakan program operasional pemeliharaan IPAM dan jaringan perpipaan 2. Mengelola pengoperasian peralatan kerja IPAM dan jaringan perpipaan

3. Mengelola pemeliharaan perlatan kerja IPAM dan jaringan perpipaan

4. Menerima saran dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan demi kelancaran pelaksanaan tugas

6.5 Sistem Kerja

Berdasarkan UU Cipta Kerja No. 11 tahun 2020, dijelaskan bahwa untuk karyawan yang bekerja 6 hari dalam seminggu, jam kerja yang ditentukan adalah 7 jam sehari dan 40 jam seminggu. Sementara untuk karyawan yang bekerja selama 5 hari dalam seminggu, jam kerja yang ditentukan adalah 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. Apabila telah melewati waktu kerja yang ditentukan, maka pekerja dianggap masuk dalam waktu lembur.

Perencanaan IPAM ini dikerjakan selama 150 hari selama 6 bulan seceara kontinu. Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan mandor, kepala tukang, tukang, dan pekerja, yang memiliki jam kerja masing masing.

VI-9 1. Mandor

Mandor bersifat perorangan dan tidak berbadan hukum, yang bertugas mengepalai dan mengawasi pekerjaan beberapa orang atau kelompok pekerja. Rencana kerja mandor adalah:

Senin – Kamis

• Pukul 07.30 – 08.30 WIB : Melaksanakan apel pagi dan mempersiapkan alat dan tenaga kerja.

• Pukul 08.30 – 12.00 WIB : Mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

• Pukul 12.00 – 13.00 WIB : Istirahat.

• Pukul 13.00 – 16.00 WIB : Mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

• Pukul 16.00 – 17.00 WIB : Merencanakan list kegiatan di hari berikutnya Jumat

• Pukul 07.30 – 08.30 WIB : Melaksanakan apel pagi dan mempersiapkan alat dan tenaga kerja.

• Pukul 08.30 – 12.00 WIB : Mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

• Pukul 12.00 – 13.30 WIB : Istirahat.

• Pukul 13.30 – 16.30 WIB : Mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

• Pukul 16.30 – 17.30 WIB : Merencanakan list kegiatan di hari berikutnya Sabtu

• Pukul 08.00 – 12.00 WIB : Mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

2. Kepala Tukang dan Tukang

Kepala tukang memiliki tugas untuk memimpin dan mengawasi kinerja para tukang.

Tukang dalam pekerjaan terbagi menjadi tukang batu, tukang kayu, tukang besi, tukang pipa. Rencana jam kerja tukang disesuaikan dengan pengerjaan bidang tertentu. Karena itu, demi kelancaran pekerjaan dilakukan sistem shift untuk tukang. Tukang juga akan dibagi menjadi dua regu untuk mempermudah pengaturan jadwal shift yang ditetapkan Berikut adalah rencana shift untuk kepala tukang dan tukang:

• Shift I : Pukul 08.00 – 13.00

• Shift II : Pukul 13.00 – 18.00

VI-10 Tabel 6.1. Susunan Jadwal Shift Tukang

Regu Minggu (7 hari)

1 2 3 4 5 6 7

A I II I II I II -

B II I II I II I -

Jam kerja dapat berubah sesuai dengan kepentingan pelaksanaan kerja di lapangan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Pekerja

Pekerja berperan dalam melakukan pengerjaan tugas yang lebih spesifik di lapangan..

Jam kerja pekerja disesuaikan dengan undang-undang yang berlaku, dan bila melebihi jam kerja yang ditentukan, maka akan dianggap masuk waktu lembur. Rencana kerja pekerja adalah:

Senin – Kamis

• Pukul 08.30 – 12.00 WIB : Waktu kerja.

• Pukul 12.00 – 13.00 WIB : Istirahat.

• Pukul 13.00 – 16.00 WIB : Waktu kerja.

Jumat

• Pukul 08.30 – 12.00 WIB : Waktu kerja.

• Pukul 12.00 – 13.30 WIB : Istirahat.

• Pukul 13.30 – 16.30 WIB : Waktu kerja.

Sabtu

• Pukul 08.00 – 12.00 WIB : Waktu kerja.

6.6 Jumlah SDM yang Diperlukan

Dalam pelaksanaan pembangunan IPAM dibutuhkan sumber daya manusia yang memadai dari segi kualitas dan kuantitas. Jumlah orang dan kualifikasi yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 6.2.

VI-11 Tabel 6.2 Jumlah SDM dan Kualifikasinya

Jabatan Jumlah Pendidikan Minimal

Kepala IPAM Kecamatan Binjai Timur 1 Teknik Lingkungan (S2) / Manajemen (S2) Penanggung Jawab Administrasi Umum 1 Akuntansi (S1) / Kesekretariatan (D-III) Penanggung jawab Bidang Pelayanan 1 Teknik Sipil (S2) / Teknik Lingkungan (S2)

Mandor 6 Teknik Sipil (S1/S2)

Kepala Tukang 1 Teknik Sipil (S1/S2)

Tukang 8 SMA/SMK

Pekerja 15 SMA/SMK

Penanggung Jawab Keamanan 1 Ilmu Komunikasi / Psikologi (S1)

Petugas Kebersihan 3 SLTP/SMA

Total 37

6.7 Sistem Penggajian

Sistem penggajian didasarkan pada Analisis Harga Satuan Pekerjaan Kota Binjai tahun 2020. Rincian gaji tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 6.3.

Tabel 6.3 Rincian Gaji Tenaga Kerja

Jabatan Jumlah Gaji/hari (Rp) Gaji/bulan (Rp) Kepala IPAM Kecamatan Binjai Timur 1 550.000 16.500.000 Penanggung Jawab Administrasi Umum 1 305.000 9.150.000 Penanggung jawab Bidang Pelayanan 1 305.000 9.150.000

Mandor 6 200.000 36.000.000

Penanggung Jawab Keamanan 1 280.000 8.400.000

Petugas Kebersihan 3 50.000 4.500.000

Total 37 165.000.000

VII-1 BAB VII

ANALISIS EKONOMI

Dokumen terkait