• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

3. Struktur Kurikulum SMP

Struktur kurikulum SMP menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 memuat Mata Pelajaran, Muatan Lokal Pengembangan Diri dan secara rinci disajikan dalam tabel berikut:

7   Tabel 1. Struktur Kurikulum SMP Komponen Alokasi Waktu Menurut Kelas VII VIII IX A. Mata Pelajaran 2 2 2 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 4 4 4 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 5. Matematika 4 4 4

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 10. Ketrampilan/Teknologi Informasi 2 2 2 B. Muatan Lokal 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) Jumlah 32 32 32

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

B. Pelaksanaan Kegiatan di Kelas

1. Pelajaran Kelas

Kegiatan pengajaran sekolah berlangsung dalam pengajaran kelas dan di luar kelas. Kegiatan kelas berupa pengajaran kelas dalam semua mata pelajaran dan muatan lokal dan bimbingan kelas. Pengajaran kelas terdiri dari:

a. Dialog antara guru dan siswa

Dialog berarti pertukaran pengertian untuk pencerahan. Dialog dilakukan antara guru dan siswa, dimana guru memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sumber-sumber belajar, dan berinteraksi dengan siswa dalam hal pembelajaran.

b. Pemberian tugas guru

Guru memberikan tugas kepada siswa dan siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru yang mencakup mengerjakan pekerjaan/tugas rumah (PR), menjawab soal latihan di buku pelajaran, tugas di kelas (Slameto, 1988). Kebiasaan dalam belajar dapat dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di kelas atau di rumah secara kelompok ataupun individual/sendiri. Siswa yang mengerjakan tugas secara kelompok jika mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas dapat bertanya atau berdikusi dengan teman sekelompoknya. Namun akan lebih baik jika siswa mengerjakan tugasnya sendiri terlebih dahulu

Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bisa dengan mencari referensi dari buku pelajaran, majalah, koran, televisi, radio dan internet.

c. Latihan di kelas

Pada saat guru menyampaikan materi/bahan pelajaran, siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Jika siswa merasa penjelasan dari guru kurang jelas, maka siswa bisa menanyakan kepada guru mata pelajaran. Setelah guru menjelaskan materi/bahan pelajaran, maka guru akan memberikan tugas kepada siswa. Pemberian tugas ini bertujuan agar siswa

9  

berlatih dalam rangka memahami materi/bahan pelajaran. Latihan dapat dilakukan secara berkelompok ataupun secara individual dengan menggunakan petunjuk yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran.

2. Kegiatan Siswa di Luar Kelas

Kegiatan siswa diluar kelas berarti kegiatan yang terlepas dari kegiatan kelas ataupun sekolah, dimana kegiatan siswa diluar kelas meliputi dua hal yakni:

a. Latihan PR

Siswa berlatih sendiri mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru di rumah, misalnya latihan mengerjakan soal, membuat ringkasan, mencatat istilah-istilah penting dan sebagainya. Latihan ini bertujuan agar siswa semakin memahami materi bahan mata pelajaran yang telah dibahas di sekolah. Latihan di rumah yang merupakan tugas yang diberikan oleh guru dengan Pekerjaan Rumah.

b. Latihan mandiri

Latihan mandiri adalah siswa memiliki keinginan sendiri untuk berlatih di luar kelas dalam artian siswa memiliki motivasi yang membuat siswa terdorong berinisiatif sendiri untuk melakukan latihan-latihan secara mandiri dalam hal pendidikannya tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

arahan atau pemberian tugas dari guru mata pelajaran. Misalnya mengerjakan soal-soal buku ilmu tanpa perintah dari guru.

C. Bimbingan dan Konseling Belajar

1 Arti Bimbingan dan Konseling Belajar

Bimbingan belajar dilaksanakan guru pembimbing bersama siswa secara klasikal di dalam kelas. Kebiasaan belajar siswa yang belum baik dapat ditingkatkan melalui kegiatan belajar secara klasikal. Dalam kegiatan bimbingan belajar tiap-tiap siswa diberikan informasi oleh guru pembimbing mengenai cara berlatih dan memecahkan masalah seputar kegiatan pendidikan.

Konseling belajar dimaksudkan untuk membantu siswa memutuskan rencana-rencana pendidikan, membuat keputusan dan pilihan-pilihan yang tepat dan berhasil dalam segala usaha keras pendidikannya. Siswa yang belum baik kebiasaan belajarnya dapat ditingkatkan melalui kegiatan konseling belajar. Dalam kegiatan ini tiap siswa dilatih menggunakan cara pemecahan masalah mengenai kegiatan pendidikan yang dialaminya sehingga ia mahir dalam menggunakannya. Prayitno juga berpendapat bahwa: “Setiap siswa diharapkan dapat menerangkan sikap dan kebiasaan belajar efektif. Tetapi tidak tertutup kemungkinan ada siswa yang mengamalkan sikap dan kebiasaan yang tidak diharapkan dan tidak efektif”. (Prayitno, 2004)

11  

2 Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar a. Sikap siswa

Tugas utama seorang siswa adalah belajar. Kegiatan siswa mempelajari bahan mata pelajaan dapat dilakukan di sekolah dan luar sekolah. Waktu belajar di sekolah sudah ditentukan oleh sekolah sedangkan belajar di luar sekolah ditentukan oleh siswa sendiri. Siswa sebaliknya merencanakan waktu dan jadwal di rumah. Waktu dan jadwal yang telah dibuat hendaknya dipatuhi oleh siswa. Belajar sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat akan sangat membantu siswa dalam mengingat dan memahami bahan pelajaran. Penggunaan waktu belajar secara efisien dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa.

Sikap merupakan kemampuan dalam memberikan penilaian tentng seseuatu yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak. Dengan kata lain sikap merupakan kecenderungan seseoranguntuk memberikan reaksi terhadap menerima atau menolak sesuatu.

Berbagai sumber belajar dapat digunakan oleh siswa dalam melaksanakan kegiatan siswa memperlajari bahan mata pelajaran. Penggunaan sumber belajar akan membantu siswa untuk memecahkan masalah belajar yang dihadapinya atau untuk membantu memahami pelajaran yang ingin ia pahami. Sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

belajar yang dapat digunakan oleh siswa yaitu sumber belajar buku, dan masyarakat. Sumber belajar buku berupa buku-buku pelajaran, buku ilmiah, kamus dan lain-lainnya. Sumber belajar masyarakat berupa dosen, teman-teman, orang tua, guru, orang lain dan lingkungan sekitar. Sumber belajar perlu dimanfaatkan secara tetap oleh siswa. Penggunaan metode belajar dengan menggunakan buku dan masyarakat sebagai sumber belajar disebut dengan metode proyek.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode proyek adalah:

1) Siswa memilih hidup sehari-hari yang menarik perhatiannya dan yang ingin ia pecahkan. Siswa menyadari permasalahan ini. Siswa lalu menegaskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.

2) Siswa mengajukan jawaban-jawaban sementara berdasarkan pengetahuan yang sudah ia miliki atas petanyaan-pertanyaan tersebut.

3) Siswa melakukan observasi lapangan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

4) Siswa menganalisis informasi-informasi yang terkumpul dalam mengaitkan dengan tiap-tiap pertanyaan yang telah ia rumuskan.

13  

5) Siswa membandingkan hasil-hasil analisis dengan jawaban sementara yang telah ia kemukakan di atas dan pada akhirnya menarik kesimpulan-kesimpulan akhir.

b. Cara belajar siswa

Cara belajar siswa terpusat pada penggunaan sumber tertulis metode SQ3R mengemukakan Robinson (Gabe, 1984: 526), yaitu

Survey, Question, Read, Recite, Review. Langkah-langkah metode tersebut sebagai berikut:

1) Langkah Orientasi (Survey/S)

Adalah kegiatan mengamati secara keseluruhan tiap judul dengan memusatkan diri pada tiap bagian dari judul tersebut; kesimpulan dan rangkuman; gambar dan grafik; dan daftar kata yang sering dicantumkan pada akhir judul. Tujuan langkah ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai materi yang diamati. Pada langkah ini siswa belum mempelajari materi secara mendalam.

2) Langkah bertanya (Question/Q)

Adalah langkah dimana siswa membuat pertanyaan-pertanyaan yang diperoleh dari langkah survey. Pertanyaan-pertanyaan yang diperoleh akan dicari jawabannya oleh siswa dalam langkah berikutnya. Pertanyaan-pertayaan ditulis dan dibuat secara berurut berdasarkan materi yang dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3) Langkah membaca (Read/R)

Adalah langkah siswa mempelajari bahan/materi pelajaran untuk menjawab pertayaan yang telah ia rumuskan. Siswa membaca secara berurutan mengikuti bahan tertulis dan pertanyaan tersebut. Tujuan langkah ini adalah agar siswa dapat memahami isi bacaan secara mendalam dan terinci. 4) Langkah merumuskan (Recite/R)

Adalah langkah siswa mempelajari bahan/materi pelajaran dengan cara merumuskan kembali jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. Rumusan jawaban yang dibuat oleh siswa sebaiknya menggunakan kata-kata dan pemahaman sendiri, sehingga rumusan yang dibuat tidak berdasarkan bahasa buku yang digunakan.

5) Langkah merangkum (Review/R)

Adalah langkah dimana siswa merangkum atau memadukan semua yang sudah dirumuskan sehingga siswa dapat memperdalam pengertiannya tentang pelajaran yang sudah ia pelajari. Siswa berlatih melihat hubungan antara bacaan yang dibaca dan pengetahuan serta pengalaman yang dimilikinya. c. Pengaturan waktu dan jadwal belajar

Tugas utama seorang siswa adalah belajar. Kegiatan siswa mempelajari baham mata pelajaran dilakukan di sekolah dan di luar sekolah. Waktu belajar disekolah sudah ditentukan oleh sekolah

15  

sedangkan belajar di luar sekolah ditentukan oleh siswa sendiri. Siswa sebaiknya merencanakan waktu dan jadwal belajarnya di rumah. Waktu dan jadwal belajar yang telah dibuat hendaknya dipatuhi oleh siswa. Belajar sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat akan sangat membantu siswa dalam mengingat dan memahami bahan pelajaran. Penggunaan waktu belajar secara efisien dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa.

d. Tempat belajar

Tempat belajar yang baik adalah lingkungan fisik yang mendukung siswa untuk memperoleh konsentrasi selama melakukan kegiatan belajar, sehingga hasil belajar dapat dicapai. Lingkungan fisik yang mendukung konsentrasi siswa dalam belajar antara lain lingkungan yang tenang, teratur, rapi, bersih dan memiliki, penerangan yang cukup. Selama melakukan kegitan belajar tidak jarang konsentrasi siswa akan terganggu karena pengaruh-pengaruh dari luar diri maupun dari dalam diri siswa. Pengaruh dari luar diri dapat berupa suara-suara seperti lagu-lagu, pembicaraan, acara-acara televisi. Sebaliknya pengaruh dari dalam diri sendiri dapat berupa rasa haus, lapar, rasa sakit, dan lain-lain e. Peralatan belajar

Penggunaan peralatan dalam aktivitas belajar akan membantu kelancaran siswa dalam belajar. Peralatan yang digunakan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam belajar tersebut berupa meja, kursi, lampu belajar, tinta, pensil, penghapus, penggaris, buku tulis, buku pelajaran, kertas dan lain-lain. Belajar yang dilakukan di meja belajar akan membantu siswa untuk lebih berkonsentrasi pada bahan yang sedang dipelajari dari pada belajar yang dilakukan di tempat lain.

f. Bahan belajar

Bahan pelajaran adalah pesan atau informasi yang harus dipelajari oleh siswa dalam melaksanakan aktivitas belajarnya. Bahan belajar yang diperoleh dari guru adalah informasi yang disampaikan secara langsung oleh guru kepada siswa dalam kelas (tatap muka). Bahan pelajaran yang diperoleh dari buku teks, paper, artikel adalah bahan yang dipelajari oleh siswa karena melakukan kegiatan belajar mandiri.

g. Sumber belajar

Bahan pelajaran yang diterima oleh siswa berasal dari sumber-sumber yang tersedia baik di sekolah maupun di masyarakat. Bahan-bahan tersebut oleh para pendidik maupun dimanfaatkan oleh siswa secara langsung dari masyarakat berkaitan dengan mata pelajaran yang siswa pelajari di sekolah. Bahan tersebut berguna bagi siswa untuk mengembangkan dirinya sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat maupun dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

17  

D. Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah

1. Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar adalah (i) kecenderungan dari siswa untuk belajar ketika kesempatan itu diberikan; (ii) cara belajar siswa baik yang sistematis ataupun yang tidak sistematis atau efisien ataupun yang tidak efisien. Jadi kebiasaan siswa adalah kegiatan-kegiatan siswa secara rutin dan teratur dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran.

Siswa diharapkan melakukan kegiatan belajar, baik di sekolah atau di rumah setiap hari. Siswa perlu menyadari bahwa kegiatan belajar yang dilakukan setiap hari akan menjadi kebiasaan yang dinamakan dengan kebiasaan belajar.

Witherington mengartikan kebiasaan belajar merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis (Djaali, 2007: 128). Wedge (1996:9) mengatakan kebiasaan merupakan suatu tindakan atau sikap yang selalu dilakukan dengan cara yang sama. Kebiasaan adalah perilaku yang dipelajari dan dilakukan begitu sering (Cohen & Cummins, 2004).

Kebiasaan terjadi karena melakukan tindakan yang sering di ulang-ulang sehingga merupakan pola yang terjadi secara otomatis. Kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan setiap hari akan membentuk kualitas hidup seseorang yaitu seseorang akan berhasil atau gagal dalam hidupnya (Covey, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan pengertian kebiasaan dari beberapa ahli, disimpulkan bahwa kebiasaan adalah tindakan yang dilakukan dengan cara yang sama secara berulang-ulang dan teratur sehingga membentuk pola bertindak yang otomatis.

2. Faktor-faktor pembentukan kebiasaan siswa mempelajari

Kegiatan siswa mempelajari yang dilakukan oleh siswa secara rutin terus menerus dan teratus akan mengalami perkembangan. Proses ini berlangsung secara lancar atau tidak ditentukan oleh siswa, sikap siswa dan cara siswa mempelajari. Pada sikap belajar dan mempelajari siswa terdapat faktor-faktor berikut ini:

a. Sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sikap merupakan kemampuan dalam memberikan penilaian tentang sesuatu yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima dan menolak. Dengan kata lain sikap merupakan kecenderungan seseorang untuk memberikan reasksi terhadap menerima atau menolak sesuatu. Allport mendefinisikan sikap adalah: “keadaan kesiapan mental yang dibentuk dari pengalaman dikelaurkan secara langsung atau merupakan pengaruh yang dinamis dari respon individi pada semua objek dan situasi yang terkait”. (Raymond, 1964;430).

Siswa yang menyukai suatu mata pelajaran sekolah akan menggunakan banyak waktunya untuk melakukan kegiatan

19  

mempelajari bahan mata pelajaran tersebut. Misalnya berupa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Sebaliknya, siswa yang tidak suka belajar cenderung menolak melakukan kegiatan belajar. Siswa tersebut tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan tidak berusaha belajar secara mandiri. Jadi sikap siswa terhadap mata pelajaran tercermin dalam kegiatan belajar siswa yaitu kecenderungan siswa untuk memberikan reaksi menerima, atau menolak melaksanakan kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran.

b. Rencana belajar siswa dan cara belajar siswa

Berdasarkan dari sikap belajar siswa, siswa memiliki rencana untuk mengembangkan belajarnya dengan mencari sumber-sumber bahan pelajaran, mengalokasikan waktu belajarnya dengan baik dan menggunakan bahan atau peralatan belajarnya dengan baik dan menggunakan bahan atau peralatan belajarnya dengan baik. Menurut Hemalik (1983:30) cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu dengan menggunakan sumber-sumber bahan tertentu. Selain berlatih di kelas siswa juga belajar di rumah dengan mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru, misalnya dengan mengerjakan tugas-tugas, meringkas, mencatat istilah-istilah penting dan lain-lain. Latihan ini bertujuan agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

siswa semakin memahami materi yang dibahas di sekolah, siswa juga melakukan belajar mandiri.

1) Rencana belajar dengan membuat jadwal pelajaran

Siswa perlu memiliki kebiasaan dalam melaksanakan kegiatan belajar sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Belajar sesuai dengan jadwal akan sangat membantu dalam mengingat dan memahami bahan pelajaran. Banyaknya bahan pelajaran yang harus dipelajari, kesukaran tingkat bahan pelajaran dan berat ringannya tugas yang harus dikerjakan menuntut siswa untuk dapat membagi waktu yang sesuai dengan keperluan belajarnya sampai suatu pelajaran tersebut dapat dikuasai dengan baik.

Siswa yang mampu membagi waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajarnya akan berhasil dalam belajar mata pelajaran sekolah. Jadwal belajar mata pelajaran siswa perlu dibuat sefleksibel mungkin agar jadwal tersebut dapat dilaksanakan dengan penuh kesadaran bukan dengan paksaan

Selanjutnya siswa mempelajari bahan dari sumber tertulis dengan menggunakan metode SQ3R.

2) Penggunaan catatan tiap mata pelajaran

Pelajaran arahan sendiri dapat menggunakan buku catatan tiap mata pelajaran siswa untuk mendapatkan pengetahuan untuk membuat jawaban atas pertanyaan yang

21  

diajukan siswa. Siswa membaca catatan tersebut, menghafal informasi yang ada berkaitan dengan pertanyaan yang telah dirumuskan. Siswa yang melakukan kegiatan mempelajari bahan.

3) Penggunaan buku pelajaran

Selain menggunakan buku catatan mata pelajaran, siswa dapat menggunakan buku pelajaran untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi untuk membuat jawaban sementara terhadap pertayaan yang sudah dirumuskan.

4) Penggunaan kamus

Siswa dapat menggunakan kamus untuk mencari kata-kata yang baru yang belum ia pahami dalam mencari jawaban dan memperoleh cara yang di butuhkan untuk menjawab pertanyaan. Setelah siswa menemukan arti kata-kata tersebut siswa menghafal dan memahami artinya dan menggunakannya untuk membantu dalam mempelajari sumber bahan yang lain. 5) Penggunaan buku ilmu

Cara mempelajari bahan mata pelajaran arahan sendiri dengan menggunakan buku ilmu bertujuan untuk menambah penguasaan ilmu yang diperlukan oleh siswa untuk mencari jawaban yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6) Penggunaan bahan belajar dari masyarakat

Sumber bahan dari masyarakat diperoleh siswa melalui metode proyek. Ada masalah dan kegiatan observasi yang dilakukan siswa terhadap sejumlah peristiwa dan pengalaman yang terjadi dalam kehidupan siswa sehari-hari memahami materi mata pelajaran yang berkaitan dengan itu.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan Jenis penelitian, subyek penelitian, Instrumen penelitian, dan Analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termsuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentnag status gejala pada saat penelitian dilakukan (Furchan, 2005: 447). Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan informasi tentang kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011.

B.Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 93 siswa.

Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta di dalam kelas, dengan menggunakan jam pelajaran Bimbingan dan Konseling. Jumlah siswa kelas VIII secara keseluruhan adalah 128 siswa

Tabel 1. Rincian siswa kelas II

Kelas Jumlah siswa

VIII A 32

VIII B 33

VIII C 32

VIII D 31

Total 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penelitian ini menggunakan 3 kelas, yakni kelas VIIIA, VIII B, dan VIII C. Pada saat dilaksanakan penyebaran kuesioner, jumlah siswa yang hadir 93 orang siswa sedangkan 4 orang siswa berhalangan hadir.

C. Instrumen Penelitian 1. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tingkat kebiasaan belajar siswa, dengan menggunakan metode penskalaan Likert. Metode ini dikembangkan oleh Likert (1932), Kuesioner ini disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian dan isi kajian teoritis. Kuesioner disusun oleh penulis dengan bimbingan dosen pembimbing.

2. Penentuan skor a. Skoring

Ada empat pilihan jawaban pertanyaan tentnag kegitan belajar mempelajari mata pelajaran para siswa tahun kedua: sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. Skor tiap pilihan jawaban tertuang dalam tabel berikut.

Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 4 3 2 1

25

 

3. Kisi-kisi kuesioner

Tabel 2.

Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran

2010/2011

No Aspek-aspek Indikator No Item Jumlah

1 Sikap siswa a.Menerima dan menyukai mata pelajaran sekolah b.Menggunakan waktu untuk belajar c.Menolak melakukan kegiatan belajar 1,2,3,4,5,6 ,7,8,9,10,1 1,12,13,14 ,15 15 2 Cara belajar siswa a. Latihan mandiri b. Latihan di kelas c. Latihan di luar kelas

16,17,18,1 9,20,21,22 ,23,24,25, 26,27,28,2 9,30 15 3 Jadwal belajar siswa a. Merencanakan waktu dan jadwal di rumah

b. Penggunaan waktu belajar efektif dan efisien 31,32,33,3 4,35,36,37 ,38,39,40 10 4 Penggunaan tempat belajar

a. Tempat belajar yang menyenangkan b. Tempat belajar yang

teratur dan rapi

41,42,43,4 4,45,46,47 ,48,49,50 10 5 Peralatan belajar a. Mempersiapkan peralatan belajar denganbaik sebelum belajar b. Menggunakan peralatan belajar sesuai dengan yang dipelajari

51,52,53,5 4,55,56

6

6 Bahan belajar a. Menentukan bahan belajar yang diperlukan

57,58,59,6 0

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Mencari bahan belajar yang diperlukan c. Memahami bahan belajar yang diperoleh 7 Sumber belajar a. Mencari sumber belajar b. Memahami sumber belajar c. Membandingkan sumber belajar satu dengan sumber belajar yang lainnya

61,62,63,6 4,65,66

6

Total Jumlah Item 66

4. Persiapan penelitian dan pelaksanaan penelitian a. Persiapan

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli 2010 di SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

a. Meminta ijin kepada Kepala Sekolah SMP BOPKRI 3

Yogyakarta.

b. Meminta surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling.

c. Menyerahkan surat pengatar penelitian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling kepada Kepala Sekolah.

d. Melakukan koordinasi dengan koordinator BK untuk pengaturan jadwal penelitian.

27

 

Dokumen terkait