• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar klasikal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar klasikal."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

BELAJAR KLASIKAL

Ria Tri Wardani Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/201. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011?

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Kebiasaan Belajar yang disusun peneliti sendiri. Kuesioner ini memiliki jumlah pernyataan sebanyak 66 item. Sampel penelitian adalah 93 siswa yang adalah anggota dari 3 kelas dari antara 4 kelas siswa. Tehnik analisis data yang digunakan adalah kategorisasi berdasarkan model distribusi normal dengan kategorisasi jenjang. Kebiasaan siswa dalam belajar digolongkan menjadi 4 yaitu: sering, jarang, kadang-kadang dan tidak pernah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Jumlah siswa kelas VIII yang termasuk kategori tinggi kebiasaan belajarnya sebanyak 41 subyek (44,09%) (2) kategori sangat tinggi 39 subyek (41,93%), (3) Kategorisasi sedang 13 subyek (13,98%). Dan (4) tidak ada subyek satupun yang masuk dalam kategorisasi rendah dan sangat rendah dalam kebiasaan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(2)

THE LEVEL OF STUDENTS’ LEARNING HABITS OF THE STUDENTS IN GRADE VIII BOPKRI 3 JUNIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA

ACADEMIC YEAR 2010/2011 AND THE IMPLICATIONS ON THE PROPOSED TOPICS OF CLASSICAL TUTORING

Ria Tri Wardani Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This research was aimed to find out the level of students’ learning habits of the students in grade VIII BOPKRI 3 JHS Yogyakarta academic year 2010/2011. This research was a descriptive research with the method of survey. The problem answered in this research was: How was the level of students’ learning habits of the students in grade VIII BOPKRI 3 JHS Yogyakarta academic year 2010/2011?

The instrument used in this research was Learning Habits Questionnaire made by the researcher. This questionnaire consisted of 66 statements. There were 93 students from 3 classes out of 4 classes as the sample of this research. The data were analyzed using the technique of categorization based on normal distribution model with level categorization. There were 4 categories of the students’ learning habits. They were: often, seldom, sometimes, and never.

(3)

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII

SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN

2010/2011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN

TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR KLASIKAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

RIA TRI WARDANI NIM : 041114050

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(4)

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII

SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN

2010/2011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN

TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR KLASIKAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

RIA TRI WARDANI NIM : 041114050

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)

TINGKA BOPKR IMPLIKA Pembimb P AT KEBIAS RI 3 YOGY

ASINYA TE bing PERSETUJ SAAN BEL YAKARTA ERHADAP BELAJ D Ria NIM Telah JUAN PEM SKRIPSI LAJAR PAR TAHUN PE P USULAN T

JAR KLASI

Disusunoleh: a Tri Wardan M: 04111405

h Disetujui O

BIMBING RA SISWA ELAJARAN TOPIK-TO IKAL ni 50 Oleh: KELAS VII N 2010/2011 OPIK BIMB II SMP 1 DAN BINGAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(6)
(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku dan

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

¾ Tuhan Yesus Kristus

¾ Bapak tersayang Wardoyo H S (alm) dan Ibu tersayang murtini

¾ Kedua kakak ku, Andreas purwono dan Lukas priyono

¾ Kedua kakak iparku Rosita Saragih dan Betty Kusmiati Bante

¾ Keponakan : Kezia, Nehemia, Jeremia

¾ Widi Prasetyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya mengatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 19 Agustus 2011 Penulis

(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ria Tri Wardani

Nomor Mahasiswa : 041114050

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

BELAJAR KLASIKAL

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mangalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan dan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 19 Agustus 2011 Yang menyatakan

Ria Tri Wardani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(10)

ABSTRAK

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

BELAJAR KLASIKAL

Ria Tri Wardani Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/201. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011?

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Kebiasaan Belajar yang disusun peneliti sendiri. Kuesioner ini memiliki jumlah pernyataan sebanyak 66 item. Sampel penelitian adalah 93 siswa yang adalah anggota dari 3 kelas dari antara 4 kelas siswa. Tehnik analisis data yang digunakan adalah kategorisasi berdasarkan model distribusi normal dengan kategorisasi jenjang. Kebiasaan siswa dalam belajar digolongkan menjadi 4 yaitu: sering, jarang, kadang-kadang dan tidak pernah.

(11)

THE LEVEL OF STUDENTS’ LEARNING HABITS OF THE STUDENTS IN GRADE VIII BOPKRI 3 JUNIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA

ACADEMIC YEAR 2010/2011 AND THE IMPLICATIONS ON THE PROPOSED TOPICS OF CLASSICAL TUTORING

Ria Tri Wardani Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This research was aimed to find out the level of students’ learning habits of the students in grade VIII BOPKRI 3 JHS Yogyakarta academic year 2010/2011. This research was a descriptive research with the method of survey. The problem answered in this research was: How was the level of students’ learning habits of the students in grade VIII BOPKRI 3 JHS Yogyakarta academic year 2010/2011?

The instrument used in this research was Learning Habits Questionnaire made by the researcher. This questionnaire consisted of 66 statements. There were 93 students from 3 classes out of 4 classes as the sample of this research. The data were analyzed using the technique of categorization based on normal distribution model with level categorization. There were 4 categories of the students’ learning habits. They were: often, seldom, sometimes, and never.

The results showed that: (1) There were 41 students (44.09%) of grade VIII in the category of high student’s learning habits level. (2) There were 39 (41.93%) students in the category of very high level. (3) There were 13 students (13.98%) in the category of satisfactory level. (4) There were no students in the category of low or very low level in the learning habits.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, kebaikan, kasih karunia dan penyertaanNya yang tidak pernah berhenti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang Bimbingan dan konseling. Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Gendon Barus, M.si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk menulis atau memnyusun skripsi.

2. Ibu A. Setyandari, S. Pd, S. Psi, M. A. Dosen Pembimbing yang dengan tulus memberikan tuntunan, petunjuk, bimbingan dan perhatian hingga penyelesaian skripsi ini.

3. SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang penuh keterbukaan menerima penulis untuk melakukan penelitian.

4. Bapak Drs. Paryadi Kepala Sekolah SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk penelitian.

5. Guru Bimbingan dan Konseling SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang telah menerima dan memberi semangat kepada penulis.

(13)

(Alm) Pak Wens, Pak Sinurat, Pak Adi, Pak Tatung, Ibu Retno, Ibu Maslichah, Pak Puji, Pak Medi, (Alm) Pak Masidjo, Ibu Setyandari, Dokter lusi, Ibu Pak Wahana, Ibu Nina, Pak Pratik, Sr. Milburga, dan (Alm) Pak Samana.

7. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar.

8. Orangtuaku tercinta (Alm) Bpk Wardoyo HS dan Ibu Murtini atas doa, dukungan, perhatian dan biaya yang telah diberikan kepada penulis.

9. Kedua kakak ku Andreas Purwono dan Lukas priyono serta kedua kakak ipar Rosita dan Betty yang selalu mendukung dan mendoakan.

10. Widi Prasetyo S yang selalu memberikan semangat dan dorongan pada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Para siswa kelas II dan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 atas kontribusinya dalam pengisian kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa.

12.Teman-teman di green house Tantular selatan 425/427 (Sari, Bela, Dinda, Dike, Dian, Agata, Desi, Tias, ira, Intan, lisna, Vit, Rea )

13.Teman-teman BK (Sigit, Sepri, Natalia, Dwi, Meri, Ayoek, Ela, Nevi, Andreas kristiadi, Tio, Fenti, Hana, Mb ratna)

14.Teman-teman gereja dan komsel GKKD

15.Pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(14)

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT……….. iii

KATA PENGANTAR ... ………... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Batasan Istilah ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kurikulum SMP ... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(16)

1. Pengertian Kurikulum Sekolah ... 5

2. Isi Kurikulum Sekolah ... 6

3. Struktur Kurikulum SMP ... 6

B. Pelaksanaan Kegiatan Kelas ... 7

1. Pelajaran Kelas ... 7

a. Dialog antara Guru dan Siswa ... 7

b. Pemberian Tugas Guru ... 7

c. Latihan di Kelas ... 8

2. Kegiatan Siswa di Luar Kelas ... 8

a. Latihan PR ... 9

b. Latihan Mandiri ... 9

C. Bimbingan dan Konseling Belajar ... 9

1. Arti Bimbingan dan Konseling Belar ... 9

2. Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar ... 10

a. Sikap Siswa ... 10

b. Cara Belajar Siswa ... 12

c. Pengaturan Waktu dan dan Jadwal Belajar ... 14

d. Tempat Belajar ... 15

e. Peralatan Belajar ... 15

f. Bahan Belajar ... 15

g. Sumber Belajar ... 16

D. Kebiasaan Siswa Di Sekolah ... 16

(17)

2. Faktor-faktor Pembentukan Kebiasaan Siswa Mempelajari ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 23

B. Subyek Penelitian ... 23

C. Instrumen Penelitian ... 24

1. Alat Pengumpulan Data ... 24

2. Penentuan Skor ... 24

3. Kisi-kisi Kuesioner ... 25

4. Persiapan Penelitian dan Pelaksanaan Penelitian ... 26

a. Persiapan... 26

b. Pelaksanaan ... 27

5. Validitas dan Reliabilitas ... 27

a. Validitas Kuesioner ... 27

b. Reliabilitas ... 27

D. Analisis Data ... 29

1. Menentukan Skor ... 30

2. Pengolahan Data dan Menentukan Kategori ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Kelas II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 35

B. Pembahasan ... 37

1. Kategori sangat tinggi dan tinggi ... 37

2. Kategori sedang, rendah dan sangat rendah ... 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(18)

C. Implikasi Hasil Penelitian Bagi Penyusunan Topik Bimbingan ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 43

B. Saran-saran ... 43

1. Pihak Sekolah ... 43

2. Bagi Guru Pembimbing ... 44

3. Peneliti Lain ... 44

(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rincian Siswa Kelas II ... 23

Tabel 2. Kisi-kisi Penelitian Kuesioner Kebiasaan Belajar ... 25

Tabel 3. Rincian item yang gugur ... 29

Tabel 4. Rumus Perhitungan Skor Norma Kategorisasi ... 31

Tabel 5. Norma Kategorisasi Tingkat Kebiasaan Belajar ... 32

Tabel 6. Norma Kategorisasi Tingkat Kebiasaan Belajar Kelas II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta ... 33

Tabel 7. Kategorisasi Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa kelas II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta ... 34

Tabel 8. Kategorisasi Skor Item ... 35

Tabel 9. Item-item Pernyataan yang Tergolong Kategori sedang ... 40

Tabel 10. Usulan Topik Bimbingan Klasikal Siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Kelas II

SMP BOPKRI 3 Yogyakarta ... 47

Lampiran 2 : Reliabilitas Item dengan menggunakan SPSS 17,0 ... 52

Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian ... 54

Lampiran 4 : Tabulasi data Penelitian Kuesioner ... 55

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan pendahuluan, antara lain latar belakang, masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah

A. Latar Belakang Masalah

Belajar bertujuan supaya siswa mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan.Siswa diharapkan belajar dengan perilaku belajar yang tepat untuk mencapai tujuan belajar, perilaku belajar yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang menjadi kebiasaan belajar siswa.

Kebisaan belajar merupakan pola belajar yang ada dalam diri siswa yang bersifat teratur dan otomatis. Kebiasaan bukanlah bawaan lahir, melainkan dapat dibentuk oleh siswa melalui proses yang diulang-ulang (Liang, Gie 1995). Proses pembentukan kebiasaan belajar membuat siswa memiliki kebiasaan yang baik.

Kebisaan belajar mempunyai peranan yang besar dalam perolehan prestasi belajar (Liang, Gie 1995). Siswa yang memiliki kebisaan belajar baik akan memperoleh prestasi belajar optimal. Sebaliknya siswa yang belum memiliki kebisaan belajar baik akan kurang mencapai prestasi belajar optimal. Kebisaan belajar siswa, antara lain tampak melalui cara belajar secara teratur, cara membaca dan cara membuat catatan, cara mengulangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(22)

bahan pelajaran, cara berkontrasi, dan cara mengerjakan tugas (Slameto, 1988).

Siswa belajar baik di sekolah maupun di rumah. Di sekolah, siswa belajar secara teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan oleh sekolah. Di rumah, belum tentu siswa mampu untuk belajar secara teratur. Siswa dapat terbantu dalam mengatur waktu dengan memiliki jadwal belajar yang dibuat sendiri dan dilaksanakan dengan fleksibel. Pengaturan waktu bertujuan agar siswa dapat belajar dengan baik sehingga dapat mengurangi kebiasaan menunda-nunda untuk belajar atau malas belajar.

Siswa belajar dengan baik apabila mampu untuk konsentrasi terhadap pelajaran yang sedang dipelajari. Konsentrasi membantu siswa agar mengesampingkan hal-hal yang mengganggu pikiran dan hal-hal yang tidak berhubungan dengan bahan pelajaran yang dipelajari. Siswa mampu memahami bahan pelajarana dan memperkuat daya ingat dalam jangka waktu yang lama dengan membaca, mengulangi bahan pelajaran, membuat catatan, dan mengerjakan tugsa sehingga lebih mudah dalam mempersiapkan diri untuk ulangan/ujian akhir.

(23)

3  

Guru pembimbing perlu mengetahui kebiasaan siswa dalam belajar supaya siswa yang sudah memiliki kebiasaan belajar baik dibimbing untuk mengembangkannya sehingga prestasi belajar lebih baik lagi melalui bimbingan belajar di kelas.

B. Rumusan Masalah

Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tingkat kebiasaan belajar siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011?

2. Topik-topik bimbingan apa sajakah yang sesuai untuk para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebiasan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011. 2. Menyusun usulan topik bimbingan klasikal bagi siswa-siswi kelas VIII

SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing untuk mengembangkan program bimbingan belajar siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(24)

E. Batasan Istilah

1. Kebiasaan belajar adalah proses yang didalalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan melalui praktek atau latihan. Kebiasaan adalah adaptasi yang dilakukan sehari-hari atau berturut secara berkesinambungan. Kebiasaan belajar siswa adalah kegiatan-kegiatan siswa mempelajari bahan-bahan pelajaran secara rutin dan teratur mencakup sikap belajar, cara belajar, pengaturan waktu dan jadwal belajar, tempat belajar, peralatan belajar, bahan belajar dan sumber belajar. Ada dua kategori tingkat kebiasaan belajar kategori siswa rendah dan tinggi.

2. Para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 adalah siswa siswi yang terdaftar sebagai siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011.

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan hasil kajian pustaka, yaitu kurikulum SMP, pelaksanaan kegiatan kelas, bimbingan konseling dan belajar, dan kebiasaan siswa di sekolah.

A. Kurikulum SMP

1. Pengertian Kurikulum Sekolah

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sitem Pendidikan Nasional, pasal 1. “ Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan-bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 7).

Kurikulum dalam arti aslinya adalah jarak tempuh yang harus dilalui dalam batas waktu tertentu. Kemudian digunakan dalam konteks sekolah. Anderson mendefinisikan sebagai “as the kind an quality of experiences planed and provided by the school” (Lueck, 1968 : 25). Jadi, Kurikulum sekolah berarti pengalaman yang ditempuh siswa pada program pendidikan tertentu. Pengalaman tersebut dialami tiap-tiap siswa mulai dari siswa masuk sekolah sampai tamat sekolah. Kurikulum sekolah dibentuk dan dilaksanakan berdarkan situasi dan kondisi alam, social, dan budaya masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(26)

2. Isi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentnag Pendidikan Nasional, pasal 37 ayat 1:

“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Keterampilan dan Muatan Lokal”

(Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 7).

Kurikulum disusun berdasarkan kebutuhan siswa. Kurikulum sekolah menggambarkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, dan non formal. Dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan dan IPTEK yang selalu berkembang.

3. Struktur Kurikulum SMP

(27)

7  

Tabel 1.

Struktur Kurikulum SMP

Komponen

Alokasi Waktu Menurut Kelas VII VIII IX

A. Mata Pelajaran 2 2 2

1. Pendidikan Agama 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 4 4 4

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4 4

5. Matematika 4 4 4

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

2 2 2 10. Ketrampilan/Teknologi

Informasi

2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

Jumlah 32 32 32

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

B. Pelaksanaan Kegiatan di Kelas

1. Pelajaran Kelas

Kegiatan pengajaran sekolah berlangsung dalam pengajaran kelas dan di luar kelas. Kegiatan kelas berupa pengajaran kelas dalam semua mata pelajaran dan muatan lokal dan bimbingan kelas. Pengajaran kelas terdiri dari:

a. Dialog antara guru dan siswa

Dialog berarti pertukaran pengertian untuk pencerahan. Dialog dilakukan antara guru dan siswa, dimana guru memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(28)

sumber-sumber belajar, dan berinteraksi dengan siswa dalam hal pembelajaran.

b. Pemberian tugas guru

Guru memberikan tugas kepada siswa dan siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru yang mencakup mengerjakan pekerjaan/tugas rumah (PR), menjawab soal latihan di buku pelajaran, tugas di kelas (Slameto, 1988). Kebiasaan dalam belajar dapat dengan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di kelas atau di rumah secara kelompok ataupun individual/sendiri. Siswa yang mengerjakan tugas secara kelompok jika mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas dapat bertanya atau berdikusi dengan teman sekelompoknya. Namun akan lebih baik jika siswa mengerjakan tugasnya sendiri terlebih dahulu

Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bisa dengan mencari referensi dari buku pelajaran, majalah, koran, televisi, radio dan internet.

c. Latihan di kelas

(29)

9  

berlatih dalam rangka memahami materi/bahan pelajaran. Latihan dapat dilakukan secara berkelompok ataupun secara individual dengan menggunakan petunjuk yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran.

2. Kegiatan Siswa di Luar Kelas

Kegiatan siswa diluar kelas berarti kegiatan yang terlepas dari kegiatan kelas ataupun sekolah, dimana kegiatan siswa diluar kelas meliputi dua hal yakni:

a. Latihan PR

Siswa berlatih sendiri mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru di rumah, misalnya latihan mengerjakan soal, membuat ringkasan, mencatat istilah-istilah penting dan sebagainya. Latihan ini bertujuan agar siswa semakin memahami materi bahan mata pelajaran yang telah dibahas di sekolah. Latihan di rumah yang merupakan tugas yang diberikan oleh guru dengan Pekerjaan Rumah.

b. Latihan mandiri

Latihan mandiri adalah siswa memiliki keinginan sendiri untuk berlatih di luar kelas dalam artian siswa memiliki motivasi yang membuat siswa terdorong berinisiatif sendiri untuk melakukan latihan-latihan secara mandiri dalam hal pendidikannya tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(30)

arahan atau pemberian tugas dari guru mata pelajaran. Misalnya mengerjakan soal-soal buku ilmu tanpa perintah dari guru.

C. Bimbingan dan Konseling Belajar

1 Arti Bimbingan dan Konseling Belajar

Bimbingan belajar dilaksanakan guru pembimbing bersama siswa secara klasikal di dalam kelas. Kebiasaan belajar siswa yang belum baik dapat ditingkatkan melalui kegiatan belajar secara klasikal. Dalam kegiatan bimbingan belajar tiap-tiap siswa diberikan informasi oleh guru pembimbing mengenai cara berlatih dan memecahkan masalah seputar kegiatan pendidikan.

(31)

11  

2 Kegiatan Bimbingan dan Konseling Belajar a. Sikap siswa

Tugas utama seorang siswa adalah belajar. Kegiatan siswa mempelajari bahan mata pelajaan dapat dilakukan di sekolah dan luar sekolah. Waktu belajar di sekolah sudah ditentukan oleh sekolah sedangkan belajar di luar sekolah ditentukan oleh siswa sendiri. Siswa sebaliknya merencanakan waktu dan jadwal di rumah. Waktu dan jadwal yang telah dibuat hendaknya dipatuhi oleh siswa. Belajar sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat akan sangat membantu siswa dalam mengingat dan memahami bahan pelajaran. Penggunaan waktu belajar secara efisien dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa.

Sikap merupakan kemampuan dalam memberikan penilaian tentng seseuatu yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak. Dengan kata lain sikap merupakan kecenderungan seseoranguntuk memberikan reaksi terhadap menerima atau menolak sesuatu.

Berbagai sumber belajar dapat digunakan oleh siswa dalam melaksanakan kegiatan siswa memperlajari bahan mata pelajaran. Penggunaan sumber belajar akan membantu siswa untuk memecahkan masalah belajar yang dihadapinya atau untuk membantu memahami pelajaran yang ingin ia pahami. Sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(32)

belajar yang dapat digunakan oleh siswa yaitu sumber belajar buku, dan masyarakat. Sumber belajar buku berupa buku-buku pelajaran, buku ilmiah, kamus dan lain-lainnya. Sumber belajar masyarakat berupa dosen, teman-teman, orang tua, guru, orang lain dan lingkungan sekitar. Sumber belajar perlu dimanfaatkan secara tetap oleh siswa. Penggunaan metode belajar dengan menggunakan buku dan masyarakat sebagai sumber belajar disebut dengan metode proyek.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode proyek adalah:

1) Siswa memilih hidup sehari-hari yang menarik perhatiannya dan yang ingin ia pecahkan. Siswa menyadari permasalahan ini. Siswa lalu menegaskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.

2) Siswa mengajukan jawaban-jawaban sementara berdasarkan pengetahuan yang sudah ia miliki atas petanyaan-pertanyaan tersebut.

3) Siswa melakukan observasi lapangan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

(33)

13  

5) Siswa membandingkan hasil-hasil analisis dengan jawaban sementara yang telah ia kemukakan di atas dan pada akhirnya menarik kesimpulan-kesimpulan akhir.

b. Cara belajar siswa

Cara belajar siswa terpusat pada penggunaan sumber tertulis metode SQ3R mengemukakan Robinson (Gabe, 1984: 526), yaitu

Survey, Question, Read, Recite, Review. Langkah-langkah metode tersebut sebagai berikut:

1) Langkah Orientasi (Survey/S)

Adalah kegiatan mengamati secara keseluruhan tiap judul dengan memusatkan diri pada tiap bagian dari judul tersebut; kesimpulan dan rangkuman; gambar dan grafik; dan daftar kata yang sering dicantumkan pada akhir judul. Tujuan langkah ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai materi yang diamati. Pada langkah ini siswa belum mempelajari materi secara mendalam.

2) Langkah bertanya (Question/Q)

Adalah langkah dimana siswa membuat pertanyaan-pertanyaan yang diperoleh dari langkah survey. Pertanyaan-pertanyaan yang diperoleh akan dicari jawabannya oleh siswa dalam langkah berikutnya. Pertanyaan-pertayaan ditulis dan dibuat secara berurut berdasarkan materi yang dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(34)

3) Langkah membaca (Read/R)

Adalah langkah siswa mempelajari bahan/materi pelajaran untuk menjawab pertayaan yang telah ia rumuskan. Siswa membaca secara berurutan mengikuti bahan tertulis dan pertanyaan tersebut. Tujuan langkah ini adalah agar siswa dapat memahami isi bacaan secara mendalam dan terinci. 4) Langkah merumuskan (Recite/R)

Adalah langkah siswa mempelajari bahan/materi pelajaran dengan cara merumuskan kembali jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. Rumusan jawaban yang dibuat oleh siswa sebaiknya menggunakan kata-kata dan pemahaman sendiri, sehingga rumusan yang dibuat tidak berdasarkan bahasa buku yang digunakan.

5) Langkah merangkum (Review/R)

Adalah langkah dimana siswa merangkum atau memadukan semua yang sudah dirumuskan sehingga siswa dapat memperdalam pengertiannya tentang pelajaran yang sudah ia pelajari. Siswa berlatih melihat hubungan antara bacaan yang dibaca dan pengetahuan serta pengalaman yang dimilikinya. c. Pengaturan waktu dan jadwal belajar

(35)

15  

sedangkan belajar di luar sekolah ditentukan oleh siswa sendiri. Siswa sebaiknya merencanakan waktu dan jadwal belajarnya di rumah. Waktu dan jadwal belajar yang telah dibuat hendaknya dipatuhi oleh siswa. Belajar sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat akan sangat membantu siswa dalam mengingat dan memahami bahan pelajaran. Penggunaan waktu belajar secara efisien dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa.

d. Tempat belajar

Tempat belajar yang baik adalah lingkungan fisik yang mendukung siswa untuk memperoleh konsentrasi selama melakukan kegiatan belajar, sehingga hasil belajar dapat dicapai. Lingkungan fisik yang mendukung konsentrasi siswa dalam belajar antara lain lingkungan yang tenang, teratur, rapi, bersih dan memiliki, penerangan yang cukup. Selama melakukan kegitan belajar tidak jarang konsentrasi siswa akan terganggu karena pengaruh-pengaruh dari luar diri maupun dari dalam diri siswa. Pengaruh dari luar diri dapat berupa suara-suara seperti lagu-lagu, pembicaraan, acara-acara televisi. Sebaliknya pengaruh dari dalam diri sendiri dapat berupa rasa haus, lapar, rasa sakit, dan lain-lain e. Peralatan belajar

Penggunaan peralatan dalam aktivitas belajar akan membantu kelancaran siswa dalam belajar. Peralatan yang digunakan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(36)

dalam belajar tersebut berupa meja, kursi, lampu belajar, tinta, pensil, penghapus, penggaris, buku tulis, buku pelajaran, kertas dan lain-lain. Belajar yang dilakukan di meja belajar akan membantu siswa untuk lebih berkonsentrasi pada bahan yang sedang dipelajari dari pada belajar yang dilakukan di tempat lain.

f. Bahan belajar

Bahan pelajaran adalah pesan atau informasi yang harus dipelajari oleh siswa dalam melaksanakan aktivitas belajarnya. Bahan belajar yang diperoleh dari guru adalah informasi yang disampaikan secara langsung oleh guru kepada siswa dalam kelas (tatap muka). Bahan pelajaran yang diperoleh dari buku teks, paper, artikel adalah bahan yang dipelajari oleh siswa karena melakukan kegiatan belajar mandiri.

g. Sumber belajar

(37)

17  

D. Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah

1. Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar adalah (i) kecenderungan dari siswa untuk belajar ketika kesempatan itu diberikan; (ii) cara belajar siswa baik yang sistematis ataupun yang tidak sistematis atau efisien ataupun yang tidak efisien. Jadi kebiasaan siswa adalah kegiatan-kegiatan siswa secara rutin dan teratur dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran.

Siswa diharapkan melakukan kegiatan belajar, baik di sekolah atau di rumah setiap hari. Siswa perlu menyadari bahwa kegiatan belajar yang dilakukan setiap hari akan menjadi kebiasaan yang dinamakan dengan kebiasaan belajar.

Witherington mengartikan kebiasaan belajar merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis (Djaali, 2007: 128). Wedge (1996:9) mengatakan kebiasaan merupakan suatu tindakan atau sikap yang selalu dilakukan dengan cara yang sama. Kebiasaan adalah perilaku yang dipelajari dan dilakukan begitu sering (Cohen & Cummins, 2004).

Kebiasaan terjadi karena melakukan tindakan yang sering di ulang-ulang sehingga merupakan pola yang terjadi secara otomatis. Kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan setiap hari akan membentuk kualitas hidup seseorang yaitu seseorang akan berhasil atau gagal dalam hidupnya (Covey, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(38)

Berdasarkan pengertian kebiasaan dari beberapa ahli, disimpulkan bahwa kebiasaan adalah tindakan yang dilakukan dengan cara yang sama secara berulang-ulang dan teratur sehingga membentuk pola bertindak yang otomatis.

2. Faktor-faktor pembentukan kebiasaan siswa mempelajari

Kegiatan siswa mempelajari yang dilakukan oleh siswa secara rutin terus menerus dan teratus akan mengalami perkembangan. Proses ini berlangsung secara lancar atau tidak ditentukan oleh siswa, sikap siswa dan cara siswa mempelajari. Pada sikap belajar dan mempelajari siswa terdapat faktor-faktor berikut ini:

a. Sikap siswa terhadap mata pelajaran

Sikap merupakan kemampuan dalam memberikan penilaian tentang sesuatu yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima dan menolak. Dengan kata lain sikap merupakan kecenderungan seseorang untuk memberikan reasksi terhadap menerima atau menolak sesuatu. Allport mendefinisikan sikap adalah: “keadaan kesiapan mental yang dibentuk dari pengalaman dikelaurkan secara langsung atau merupakan pengaruh yang dinamis dari respon individi pada semua objek dan situasi yang terkait”. (Raymond, 1964;430).

(39)

19  

mempelajari bahan mata pelajaran tersebut. Misalnya berupa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Sebaliknya, siswa yang tidak suka belajar cenderung menolak melakukan kegiatan belajar. Siswa tersebut tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan tidak berusaha belajar secara mandiri. Jadi sikap siswa terhadap mata pelajaran tercermin dalam kegiatan belajar siswa yaitu kecenderungan siswa untuk memberikan reaksi menerima, atau menolak melaksanakan kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran.

b. Rencana belajar siswa dan cara belajar siswa

Berdasarkan dari sikap belajar siswa, siswa memiliki rencana untuk mengembangkan belajarnya dengan mencari sumber-sumber bahan pelajaran, mengalokasikan waktu belajarnya dengan baik dan menggunakan bahan atau peralatan belajarnya dengan baik dan menggunakan bahan atau peralatan belajarnya dengan baik. Menurut Hemalik (1983:30) cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu dengan menggunakan sumber-sumber bahan tertentu. Selain berlatih di kelas siswa juga belajar di rumah dengan mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru, misalnya dengan mengerjakan tugas-tugas, meringkas, mencatat istilah-istilah penting dan lain-lain. Latihan ini bertujuan agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(40)

siswa semakin memahami materi yang dibahas di sekolah, siswa juga melakukan belajar mandiri.

1) Rencana belajar dengan membuat jadwal pelajaran

Siswa perlu memiliki kebiasaan dalam melaksanakan kegiatan belajar sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Belajar sesuai dengan jadwal akan sangat membantu dalam mengingat dan memahami bahan pelajaran. Banyaknya bahan pelajaran yang harus dipelajari, kesukaran tingkat bahan pelajaran dan berat ringannya tugas yang harus dikerjakan menuntut siswa untuk dapat membagi waktu yang sesuai dengan keperluan belajarnya sampai suatu pelajaran tersebut dapat dikuasai dengan baik.

Siswa yang mampu membagi waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajarnya akan berhasil dalam belajar mata pelajaran sekolah. Jadwal belajar mata pelajaran siswa perlu dibuat sefleksibel mungkin agar jadwal tersebut dapat dilaksanakan dengan penuh kesadaran bukan dengan paksaan

Selanjutnya siswa mempelajari bahan dari sumber tertulis dengan menggunakan metode SQ3R.

2) Penggunaan catatan tiap mata pelajaran

(41)

21  

diajukan siswa. Siswa membaca catatan tersebut, menghafal informasi yang ada berkaitan dengan pertanyaan yang telah dirumuskan. Siswa yang melakukan kegiatan mempelajari bahan.

3) Penggunaan buku pelajaran

Selain menggunakan buku catatan mata pelajaran, siswa dapat menggunakan buku pelajaran untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi untuk membuat jawaban sementara terhadap pertayaan yang sudah dirumuskan.

4) Penggunaan kamus

Siswa dapat menggunakan kamus untuk mencari kata-kata yang baru yang belum ia pahami dalam mencari jawaban dan memperoleh cara yang di butuhkan untuk menjawab pertanyaan. Setelah siswa menemukan arti kata-kata tersebut siswa menghafal dan memahami artinya dan menggunakannya untuk membantu dalam mempelajari sumber bahan yang lain. 5) Penggunaan buku ilmu

Cara mempelajari bahan mata pelajaran arahan sendiri dengan menggunakan buku ilmu bertujuan untuk menambah penguasaan ilmu yang diperlukan oleh siswa untuk mencari jawaban yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(42)

6) Penggunaan bahan belajar dari masyarakat

(43)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan Jenis penelitian, subyek

penelitian, Instrumen penelitian, dan Analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termsuk penelitian deskriptif dengan metode

survei. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentnag

status gejala pada saat penelitian dilakukan (Furchan, 2005: 447). Penelitian

ini dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan informasi tentang

kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun

pelajaran 2010/2011.

B.Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3

Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 93 siswa.

Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner

kepada siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta di dalam kelas, dengan

menggunakan jam pelajaran Bimbingan dan Konseling. Jumlah siswa kelas

[image:43.612.70.527.189.693.2]

VIII secara keseluruhan adalah 128 siswa

Tabel 1. Rincian siswa kelas II

Kelas Jumlah siswa

VIII A 32

VIII B 33

VIII C 32

VIII D 31

Total 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(44)

Penelitian ini menggunakan 3 kelas, yakni kelas VIIIA, VIII B, dan VIII

C. Pada saat dilaksanakan penyebaran kuesioner, jumlah siswa yang hadir

93 orang siswa sedangkan 4 orang siswa berhalangan hadir.

C. Instrumen Penelitian

1. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner tingkat kebiasaan belajar siswa, dengan menggunakan metode

penskalaan Likert. Metode ini dikembangkan oleh Likert (1932),

Kuesioner ini disusun berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian

dan isi kajian teoritis. Kuesioner disusun oleh penulis dengan bimbingan

dosen pembimbing.

2. Penentuan skor

a. Skoring

Ada empat pilihan jawaban pertanyaan tentnag kegitan belajar

mempelajari mata pelajaran para siswa tahun kedua: sering,

kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. Skor tiap pilihan jawaban tertuang

dalam tabel berikut.

(45)

25

 

[image:45.612.69.535.129.705.2]

3. Kisi-kisi kuesioner

Tabel 2.

Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran

2010/2011

No Aspek-aspek Indikator No Item Jumlah

1 Sikap siswa a.Menerima dan menyukai mata pelajaran sekolah b.Menggunakan waktu

untuk belajar c.Menolak melakukan

kegiatan belajar 1,2,3,4,5,6 ,7,8,9,10,1 1,12,13,14 ,15 15

2 Cara belajar

siswa

a. Latihan mandiri b. Latihan di kelas c. Latihan di luar kelas

16,17,18,1 9,20,21,22 ,23,24,25, 26,27,28,2 9,30 15 3 Jadwal belajar siswa a. Merencanakan waktu dan jadwal di rumah

b. Penggunaan waktu belajar efektif dan efisien 31,32,33,3 4,35,36,37 ,38,39,40 10 4 Penggunaan tempat belajar

a. Tempat belajar yang menyenangkan b. Tempat belajar yang

teratur dan rapi

41,42,43,4 4,45,46,47 ,48,49,50 10 5 Peralatan belajar a. Mempersiapkan peralatan belajar denganbaik sebelum belajar b. Menggunakan peralatan belajar sesuai dengan yang dipelajari

51,52,53,5 4,55,56

6

6 Bahan belajar a. Menentukan bahan belajar yang diperlukan

57,58,59,6 0

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(46)

b. Mencari bahan belajar yang diperlukan c. Memahami bahan

belajar yang diperoleh 7 Sumber

belajar

a. Mencari sumber belajar

b. Memahami sumber belajar

c. Membandingkan sumber belajar satu dengan sumber belajar yang lainnya

61,62,63,6 4,65,66

6

Total Jumlah Item 66

4. Persiapan penelitian dan pelaksanaan penelitian

a. Persiapan

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli 2010 di SMP

BOPKRI 3 Yogyakarta.

a. Meminta ijin kepada Kepala Sekolah SMP BOPKRI 3

Yogyakarta.

b. Meminta surat pengantar penelitian dari Program Studi

Bimbingan dan Konseling.

c. Menyerahkan surat pengatar penelitian dari Program Studi

Bimbingan dan Konseling kepada Kepala Sekolah.

d. Melakukan koordinasi dengan koordinator BK untuk pengaturan

(47)

27

 

b. Pelaksanaan

a. Peneliti masuk kelas didampingi guru pembimbing kemudian

diawali dengan perkenalan.

b. Peneliti memberikan penjelasan mengenai maksud diadakan

penelitian dan meminta siswa untuk membantu mengisi

kuesioner kebiasaan belajar.

c. Peneliti membagikan kuesioner, menjelaskan petunjuk pengisian

kuesioner dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa

yang belum jelas.

d. Siswa mengisi kuesioner, setelah selesai mengisi kuesioner

kemudian kuesioner diserahkan kembali kepada peneliti.

5. Validitas dan Reabilitas

Intrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data tentang

variable. Data tersebut harus valid dan reliabel.

a. Validitas kuesioner

Validitas suatu tes adalah taraf dimana suatu tes mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur. (Masidjo, 2007 : 242). Uji

validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.

Validitas isi merupakan validitas yang diperoleh merupakan

pengujian terhadap isi alat ukur melaui analisis rasional yang

memerlukan pertimbangan atau pendapat pakar (professional

judgment). Untuk itu peneliti meminta pertimbangan dari dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(48)

pembimbing dan dua orang guru BK SMP BOPKRI 3 Yogyakarta

dalam proses penyusunan alat ukur.

Validitas ditempuh dengan penyajian item yang relevan,

berdasarkan aspek/komponen variabel penelitian dan berdasarkan

kisi-kisi, serta analisis item-item alat ukur melalui pertimbangan

pakar (dosen pembimbing) dan dua orang guru Bimbingan dan

Konseling SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yaitu Ibu Tri Nurjayanti

S.Pd dan Bpk Catur Suryo Nugroho S. Psi.

b. Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur menunjuk pada “derajad keajegan

alat tersebut dalam mengukur apa saja yang di ukurnya” (Furchan,

1982). Derajad keajegan ditunjuk oleh koefisien reliabilitas.

Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas yang angkanya

berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi

koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi

reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati

angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas. Dalam penelitian

ini, peneliti mengukur alat ukur reliabilitas dengan menggunakan

koefisien reliabilitas alpha (Azwar, 2007 : 87) dengan

menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social

(49)

29

[image:49.612.68.534.106.631.2]

 

Tabel 3.

Rincian Item yang Gugur

No Aspek No item dan Pernyataan

1. Sikap siswa 2. Saya menggunakan sumber belajar yang ada disekitar saya.

3. Saya menolak ajakan teman untuk bermain agar dapat konsentrasi dalam belajar.

8. Saya berlatih dalam rangka memahami materi atau bahan pelajaran.

11. Saya berdiskusi dengan teman dalam mengerjakan tugas dikelas.

12. Saya membuat catatan kecil pada bagian-bagian yang penting dalam buku pelajaran.

13. Saya merasa senang apabila hasil belajar saya baik.

2. Cara belajar 24. Saya belajar pada pagi dan malam hari. 3. Jadwal

belajar

35. Saya belajar setiap mata pelajaran selama 30-40 menit.

36. Saya menggunakan waktu belajar diselingi istirahat selama 10-15 menit. 4. Tempat

belajar

48. Saya menggunakan tempat belajar dengan baik sehingga hasil belajar saya dapat dicapai.

5. Peralatan belajar

52. Saya menggunakan meja belajar untuk keperluan belajar saya.

54. Saya menggunakan tinta warna untuk bahan pelajaran yng penting.

6. Bahan belajar

57. Saya menggunakan artikel sebagai bahan belajar saya.

7. Sumber belajar

64. Saya mencari bahan dari TV, radio, internet untuk mendukung belajar saya.

D.Analisis data

Analisis data adalah pengolahan data hasil penelitian.Tujuan analisis data

adalah untuk mendapatkan kesimpulan hasil penelitian. Langkah-langkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(50)

teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah dan menganalisa data

penelitian tingkat kebiasaan belajar yang dilakukan oleh para siswa kelas VIII

SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun pelajaran 2010/2011 adalah sebagai

berikut:

1. Menentukan skor

Peneliti memberikan skor pada masing-masing jawaban dengan kunci

jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Kemudian membuat tabulasi

data dan menghitung skor masing-masing responden serta menghitung skor

masing-masing butir item.

2. Pengolahan data dan menentukan kategori

Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis

statistik deskriptif yang meliputi penyajian data melalui tabel, perhitungan

mean, standar devisiasi serta pengkategorian menurut norma yang telah

ditentukan peneliti.

a. Kategorisasi tingkat penyesuaian diri subyek penelitian secara umum.

Pengkategorian ini disusun berdasarkan model distribusi normal dengan

kategori jenjang. Tujuan kategorisasi ini adalah untuk menempatkan

individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang

menurut suatu kontinium berdasar atribut yang diukur (Azwar, 2007 :

(51)

31

[image:51.612.70.533.110.675.2]

 

Tabel 4.

Rumus Perhitungan Skor dan Norma Kategorisasi

Rumus Norma Kategori

Х ≤ (µ-1,5σ) Sangat Rendah

(µ-1,5σ) < Х ≤ (µ-0,5σ) Rendah

(µ-0,5σ) < Х ≤ (µ+0,5σ) Sedang

(µ+0,5σ) < Х ≤ (µ+1,5σ) Tinggi

(µ+1,5σ) < Х Sangat Tinggi

Keterangan:

X maks. teoritik : Skor tertinggi yang mungkin diperoleh subyek penelitian dalam skala.

X min. teoritik : Skor terendah yang mungkin diperoleh subyek penelitian dalam skala.

σ : standar deviasi, yaitu luas jarak rentangan

yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.

µ : mean teoritik, yaitu rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum

Selanjutnya kategorisasi ini dijadikan sebagai norma/patokan dalam

pengelompokan skor subyek penelitian berdasarkan tingkat kebiasaan

belajar siswa. Kategorisasi tinggi rendah kebiasaan belajar siswa kelas

VIII SMP BOPKRI 3 secara keseluruhan (51 item) diperoleh melalui

penggolongan dengan perhitungan sebagi berikut:

Xmaksimum teoritik : 51 x 4 = 204 Xminimum teoritik : 51 x 1 = 51

Range : 204 – 51 = 153

σ (teoretik) : 153 : 6 = 25,5

µ (mean teoretik) : (204 + 51) : 2 = 127,5

Penentuan kategorisasi tingkat kebiasaan belajar siswa kelas II SMP

BOPKRI 3 secara umum dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(52)
[image:52.612.67.532.88.641.2]

Tabel 5. Norma kategorisasi

Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Kelas VIII SMP BOPKRI 3

Yogyakarta

Perhitungan Skor Kategori

X >127,5+38,25 165,75-204 Sangat tinggi 127,5+12,75< X  ≤127,5+38,25 140,25-165,75 Tinggi

127,5-12,75< X  ≤127,5+12,75 114,75-140,25 Sedang 127,5-38,25< X  ≤127,5-12,75 89,25-114,75 Rendah

127,5-38,25≤ X  0-89,25 Sangat rendah

Selanjutnya, data setiap subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan

item total yang mereka peroleh dalam kategori di atas, sehingga dapat

dihitung jumlah dan persentase siswa kelas II kebiasaan belajar secara

umum (sangat tinggi – sangat rendah).

b. Kategori skor setiap item dalam skala

Kategori skor dari setiap item dalam skala penelitian dilakukan untuk

mendapat item-item skala yang dijadikan dasar penyusunan usulan

topik-topik program bimbingan kelompok untuk kelas VIII SMP BOPKRI 3

Yogyakarta. Kategorisasi skor tiap item skala adalah berdasarkan

distribusi normal dengan kontinum jenjang yang berpedoman pada

Azwar (2007 : 108), yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan

sangat tinggi. Norma kategorisasi untuk item-item skala adalah sebagai

(53)

33

[image:53.612.67.536.93.636.2]

 

Tabel 6. Norma kategorisasi

Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Kelas VIII SMP BOPKRI 3

Yogyakarta

Rumus Norma Kategori

Х ≤ (µ-1,5σ) Sangat Rendah

(µ-1,5σ) < Х ≤ (µ-0,5σ) Rendah

(µ-0,5σ) < Х ≤ (µ+0,5σ) Sedang

(µ+0,5σ) < Х ≤ (µ+1,5σ) Tinggi

(µ+1,5σ) < Х Sangat Tinggi

Keterangan:

X maksimum teoritik : Skor tertinggi yang mungkin dicapai item dalam skala.

X minimum teoritik : Skor terendah yang mungkin dicapai item dalam skala.

S (item teoretik) : standar deviasi, yaitu luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.

µ (item teoretik) : mean teoritik, yaitu rata-rata teoritis dari Xitem maksimum dan Xitem minimum. Kategori tersebut diterapkan sebagai norma/patokan dalam

pengelompokan skor item. Kategorisasi tinggi rendah skor item-item

secara keseluruhan dalam penelitian ini (dengan N=93), diperoleh dengan

penggolongan melalui perhitungan sebagai berikut:

Xmaksimum teoretik : 93 x 4 = 372 Xminimum teoretik : 93 x 1 = 93

Range : 372 – 93 = 279

S (teoretik) : 279 : 6 = 46,5

µ (item teoretik) : (372 + 93) : 2 = 232,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(54)
[image:54.612.67.533.102.640.2]

Tabel 6.

Norma kategorisasi skor item

Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Kelas VIII SMP BOPKRI 3

Yogyakarta

Perhitungan Skor Kategori

X >232,5+69,75 X item >302,25 Sangat tinggi 232,5+23,25< X  ≤232,5+69,75 255,75-302,25 Tinggi

232,5-23,25< X  ≤232,5-23,25 209,25-255,75 Sedang 232,5-69,75< X  ≤232,5-23,25 162,75-209,25 Rendah

232,5-69,75 X  0-162,75 Sangat rendah

Data skor tiap item selanjutnya dikelompokkan ke dalam kategori di atas.

Item-item yang memiliki skor dalam kategori sangat rendah –sedang

selanjutnya dibahas dan dikembangkan menjadi usulan topik-topik

bimbingan kelompok

(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian.

Bab ini sekaligus memuat jawaban atas masalah penelitian yaitu (1) “Bagaimanakah tingkat kebiaasaan belajar siswa tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011?”; (2) “Topik-topik bimbingan belajar apa sajakah yang sesuai untuk mengembangkan kebiasaan belajar siswa tahun ke II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011?”.

A. Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3

Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.

[image:55.612.70.534.157.651.2]

Berdasarkan perolehan data secara umum diketahui bahwa kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta adalah tinggi. Kategorisasi tingkat kebiasaan belajar para siswa kelas II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:

Tabel 8.

Kategorisasi Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011

Skor Kategori Jumlah Persentase

165,75-204 Sangat tinggi 39 41,93 %

140,25-165,75 Tinggi 41 44,09%

114,75-140,25 Sedang 13 13,98%

89,25-114,75 Rendah - -

0-89,25 Sangat rendah - -

Total 93 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(56)

Deskripsi data hasil penelitian mengenai tingkat kebiasaan belajar siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta menunjuk bahwa 39 siswa (41,39%) memiliki kebiasaan belajar sangat tinggi, artinya siswa tersebut sangat baik dalam kemampuan tingkat kebiasaan belajarnya, baik di sekolah ataupun di luar sekolah sehingga siswa mampu mencapai kematangan dalam belajarnya dan mampu memecahkan kesulitan-kesulitan belajarnya. 41 siswa (44,09%) memiliki kebiasaan belajar tinggi, artinya siswa tersebut baik dalam kemampuan tingkat kebiasaan belajarnya, baik disekolah maupun di luar sekolah sehingga siswa mampu mencapai kematangan dalam belajarnya dan mampu memecahkan kesulitan-kesulitan belajarnya. Sedangkan 13 siswa (13,98%) memiliki kebiasaan belajar sedang, artinya siswa tersebut kurang baik dalam kemampuan tingkat kebiasaan belajarnya, baik di sekolah maupun di luar sekolah sehingga siswa kurang mampu mencapai kematangan dalam belajarnya dan kurang mampu memecahkan kesulitan-kesulitan belajarnya. Dan tidak ada siswa (0%) yang memiliki tingkat kebiasaan belajar rendah dan sangat rendah.

(57)

37  

B. Pembahasan

Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian kebiasaan belajar siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 yang kategorisasi sangat tinggi dan tinggi, sedang,rendah dan sangat rendah.

Berdasarkan data dalam tabel 8, diperoleh data bahwa tidak ada siswa yang memiliki kebiasaan belajar dalam kategori rendah dan sangat rendah.(13,98%) siswa yang perolehan skor antara 112,5-137,5 ada 13 siswa dari 93 siswa yang memiliki kebiasaan belajar sedang.(44,09%)Siswa yang perolehan skor antara 137,5-162,5 ada 41 siswa dari 93 siswa yang memiliki kebiasaan belajar dalam kategori tinggi. (41,93%) siswa yang perolehan skor di atas 162,5 ada 39 siswa yang memiliki kategorisasi sangat tinggi.

1.Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa sangat tinggi dan tinggi

Dalam kategori ini ada 39 (41,93%) siswa yang memiliki kategori tingkat kebiasaan belajar sangat tinggi dan 41 siswa (44,09) yang memiliki kategorisasi tinggi. Tingkat kebiasaan belajar yang berada dalam kategorisasi sangat tinggi dan tinggi dapat di tafsirkan sebagai tingkat kebiasaan belajar yang ideal atau yang diharapkan. Kategori ini menunjukkan bahwa siswa tersebut mampu bahkan sangat mampu memenuhi kriteria tingkat kebiasaan belajar yang baik sehingga siswa mampu mengembangkan diri, matang serta mampu menghadapi berbagai kesulitan belajarnya dan pemecahannya. Siswa dapat mengambil keputusan yang tepat dengan situasi dan kondisi yang ada, serta dapat menunjukkan reaksi yang tepat sesuai dengan situasi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(58)

Adanya keinginan siswa untuk berprestasi akan membentuk dorongan yang kuat untuk belajar lebih giat lagi, yang datang dari keinginan sendiri untuk lebih tahu. keinginan untuk memperoleh kemampuan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu siswa juga terdorong untuk belajar secara rutin dan teratur. kebiasaan belajar yang rutin dan teratur akan membawa dampak yang baik bagi hasil belajarnya. Selanjutnya akan memberi rasa puas dan senang pada diri siswa. Dengan motif belajar yang kuat maka siswa akan berusaha untuk menghadapi tugas yang telah ditentukan. Motif belajar ini akan menjadi kat bila siswa mempunyai kesadaran akan makna serta tujuan apa yang akan dilakukan (Slameto 2003:76).

2. Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa sedang, rendah dan sangat rendah

Kebiasaan belajar dalam kategori sedang, rendah dan sangat rendahditafsirkan sebagai kebiasaan belajar yang kurang tinggi atau belum ideal. Karena dari hasil penelitian tidak ada siswa yang berada dalam kategori rendah atau sangat rendah melainkan kategori sedang, maka kebiasaan belajar dalam kategori tersebut disatukan. Ketiga golongan ini dianggap belum mencapai kategori yang ideal. dalam tingkat kebiasaan belajar siswa.

(59)

39  

dalam memenuhi tingkat kebiasaan belajarnya sehingga sulit untuk mengatasi berbagai hambatan dalam belajarnya dan memecahkan kesulitan-kesulitan belajarnya. Siswa kurang bisa mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, serta kurang dapat menunjukkan reaksi yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi tersebut. Siswa yang kurang baik di dalam kebiasaan belajarnya maka orang tersebut akan mengalami berbagai persoalan belajarnya dan kurang dapat menjalankan aktivitas belajarnya dengan baik.

Dari hasil penelitian tersebut mungkin ada beberapa faktor yang menyebabkan antara lain faktor keluarga, teman, lingkungan dan sumber yang ada, kemalasan dan kemampuan dalam berfikir.

C. Implikasi Hasil Penelitian bagi Penyusunana Topik Bimbingan

Implikasi dari hasil penelitian ini adalah penyusunan topik-topik bimbingan klasikal, diperoleh dengan cara mengelompokkan skor item ke dalam norma kategorisasi yang telah ditentukan peneliti. Dari kategorisasi tersebut didapat skor-skor item yang termasuk di dalam kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Item-item skor yang berada dalam kategori sangat rendah, rendah, dan sedang (tidak termasuk tinggi dan ideal) adalah item-item yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan topik-topik bimbingan klasikal. Dari hasil penelitian tidak terdapat item-item yang termasuk dalam kategori rendah dan sangat rendah melainkan kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(60)
[image:60.612.68.534.154.643.2]

sedang maka yang akan digunakan sebagai bahan untuk menyusun topik-topik bimbingan klasikal adalah item-item dalam kategori sedang.

Tabel 9.

Kategorisasi Skor Item Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa Kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran

2010/2011

Skor Kategori No item Jumlah

Xitem>302,23 Sangat tinggi 7,10,19,20,21,25,31,42,43, 44,45,46,47,51,55,66

16 255,75-302,25 Tinggi 1,4,5,6,9,14,15,17,18,23,26,

27,29,30,32,34,38,39,41,50, 53,56,58,59,60,61,62,65

28

209,25-255,75 Sedang 16,22,33,37,40,49,63 7

162,75-209,25 Rendah - -

0-162,75 Sangat rendah - -

Total 51

(61)
[image:61.612.67.533.124.608.2]

41  

Tabel 10.

Item-Item Pernyataan yang Tergolong Kategori Sedang

No. Aspek No. Item dan Pernyataan Jml.

Skor

1. Sikap Siswa - 0

2. Cara Belajar Siswa

16. Saya mebuat

pertanyaan-pertanyaan dari pelajaran sekolah dan mencoba mencari jawabannya.

238

22. Saya mempelajari kembali bahan pelajaran dari sekolah setelah tiba dirumah

238

3. Jadwal Belajar Siswa

33. Saya mampu mengatur waktu untuk belajar secara rutin dan teratur.

255

37. Saya belajar dengan teratur sesuai jadwal bersama teman-teman.

231 40. Saya membuat jadwal belajar

setiap ajaran baru bersama teman-teman.

217

4. Penggunaan Tempat

Belajar

49. Saya mampu mengabaikan

pengaruh dari luar diri saya (musik, pembicaraan, TV)

236

5. Peralatan Belajar

- 0

6. Bahan Belajar - 0

7. Sumber Belajar

63. Saya mencari bahan pelajaran di perpustakaan.

212

Berdasarkan item-item yang termasuk pada kategori sedang seperti tampak dalam tabel 10 di atas, peneliti mengusulkan topik-topik bimbingan seperti tampak dalam tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(62)
[image:62.612.68.536.136.634.2]

Tabel 11.

Usulan Topik Bimbingan Klasikal Bagi Siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011

Aspek No.Item Usulan Topik-Topik dan Materi Bimbingan

Cara belajar siswa

16, 22 Cara memulai belajar

a. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam belajar b. Cara memulai belajar yang baik

Cara belajar yang efektif

a. Prinsip belajar yang efektif Jadwal

belajar siswa

33, 37, 40 Kiat mengelola waktu belajar

a. Menentukan prioritas b. Mengatur jadwal harian

Pengaturan jadwal belajar

a. Cara menyusun jadwal yang baik b. Cara melaksanakan jadwal yang baik Penggunaan

tempat belajar

49 Mengatur tempat belajar

a. Menentukan tempat belajar yang baik dan rapi

b. Melaksanakan belajar di tempat yang sudah ditentukan

Sumber belajar

63 Memperbanyak sumber belajar

a. Mencari sumber belajar b. Memahami sumber belajar

c. Membandingkan sumber satu dengan lainnya

(63)

BAB V

PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran. Bagian kesimpulan memuat pembahasan, sedangkan bagian saran-saran memuat masukan-masukan yang ditujukan bagi pihak sekolah SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa Kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah tinggi. Namun masih terdapat siswa yang berada dalam kategori sedang maka siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 perlu dibantu mengoptimalkan kebiasaan belajarnya. Salah satu yang disumbangkan peneliti adalah dengan memberikan topik-topik yang relevan sesuai dengan kebutuhan siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Topik-topik bimbingan disusun berdasarkan skor terendah dari hasil penelitian.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kebiasaan belajar siswa kelas II SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Pihak Sekolah

Dilihat dari hasil penelitian, siswa-siswi SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(64)

layanan bimbingan dan konseling bagi para siswa agar kebiasaan belajar siswa semakin baik dan bisa merasakan manfaat dari kebiasaan belajar yang baik tersebut, dan bisa belajar untuk memecahkan kesulitan belajarnya.

2. Bagi guru pembimbing

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kebiasaan belajar siswa adalah tinggi, hal ini akan menuntut guru pembimbing untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan kebiasaan belajar siswa melalui pelayanan Bimbingan dan Konseling. Namun masih terdapat siswa yang berada dalam kategori sedang maka perlu dibantu untuk mengoptimalkan kebiasaan belajarnya. Pemberian layanan dan konseling di sekolah bagi siswa hendaknya melihat secara spesifik kebutuhan dan permasalahan siswa yang dihadapi, tidak hanya siswa yang bermasalah melainkan keseluruhan.

3. Peneliti lain

(65)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2007. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Cohen, Pete & Sten Cumnis. (2004). Habit Busting. Yogyakarta: PinkBooks. Covey, Sean. 1997. Tujuh (7) Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif: The 7

Habits of Highly Effective Teens. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jendral Departemen Pendidikan Nasional.

Djaali, H. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Furchan, Arif. 2005. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Guilford, J.P. 1965. Fundamental Statistics In Psychology and Education. 4th. Ed. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.

Hamalik, Oemar. 1983. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Mandar Maju. Hilgard, Ernest R. 1975. Theories of Learning. New York: Appleton Century

Crofts.

Himpunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Kependidikan Tahun 2002.

Jakarta: CV. Novindo Pustaka Mandiri

Langeveld. 1971. Paedagogiek Teoritis/Sistematis. Jakata: FIP-IKIP.

Liang, Gie. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Gajah Mada Press. Lueck, William R. 1968. Effective Secondary Education. United States of

America: Burgess Publishing Company.

Masidjo, Ign. (2007). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22, 23 dan 24 Tahun 2006. 2006. Jakarta.

Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(66)

Raymond, J. Wlodkow and Judith, H. James. 1964. Eager To Lear : Helping Children Become Motivated and Love Learning. San Fransisco : Jossey-Bass Publisher.

Robinson, Francis P. 1946. Effective Study. New York: Harper and Brothers Publisher.

Shertzer, Bruce dan Shelley C. Stone. 1976. Fundamental of Guidance. 3th. Ed. Boston: Huoghton Mifflin Company.

Slameto. 1988. Bimbingan di Sekolah. Jakarta: Bina Aksara.

Tanlain, Wens. 2000. Modul: Metodologi Pengajaran. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

(67)

47

KUESIONER

A.

PENJELASAN

1.

Pengisian pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini tidak akan

mempengaruhi nilai-nilai mata pelajaranmu.

2.

Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini hendaknya diisi dengan jujur

dan teliti sesuai keadaan dirimu.

Identitas

Umur :

Jenis kelamin

:

Kelas :

B.

PETUNJUK PENGISIAN

1.

Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini dengan teliti.

2.

Berilah tanda centang (

) di tempat yang tersedia pada alternatif jawaban

yang kamu pilih

Alternatif jawaban:

S :

Sering

KD :

Kadang-kadang

JR :

Jarang

TP

: Tidak Pernah

3.

Jawabanmu harap ditulis pada lembar jawaban yang disediakan.

4.

Jawablah semua pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini sesuai dengan

kebiasaan belajarmu dan periksalah kembali jawabanmu sebelum

dikumpulkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(68)

Pernyataan Jawaban

S

KD

JR

TP

1

Saya memperhatikan penjelasan guru di kelas dengan serius

2

Saya menggunakan sumber belajar yang ada di sekitar saya

3

Saya menolak ajakan teman untuk bermain agar dapat

konsentrasi dalam belajar

4 Saya

senang<

Gambar

Tabel 1. Struktur Kurikulum SMP
Tabel 1. Rincian siswa kelas II
Tabel 2. Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian Kebiasaan Belajar Para Siswa
Tabel 3. Rincian Item yang Gugur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III

[r]

Karena fitur keamanan yang ada pada standar 802.11 tidak menyediakan integritas pesan yang kuat, bentuk lain dari serangan aktif yang membobol integritas sistem sangat

Pada aplikasinya sebagai pelat bipolar, grafit mampu memberikan konduktivitas listrik yang baik dan juga meningkatkan sifat mekanis dari komposit tersebut. Selain

Penelitian tentang degree diameter problem menghasilkan dua kegiatan penelitian yang utama, yaitu mengkonstruksi graf berarah dengan ordo lebih besar dari ordo graf berarah yang

Untuk menjelaskan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut di atas, Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung dilengkapi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan Peraturan

Menurut Tjiptono (2001:165) bahwa kualitas layanan merupakan tingkatan kondisi baik buruknya sajian yang diberikan oleh perusahaan jasa dalam rangka memuaskan konsumen

--- Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian Memori Banding yang diajukan oleh pihak Tergugat / Pembanding, telah dapat disimpulkan bahwa dengan sering terjadi