4.1 Pengantar
Hireaki pola kategori struktur menurut Michael C. Haley (dalam Wahab, 1998:71) dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Manusia yang merupakan sentral yang mendiami bumi merupakan mahluk
hidup yang mempunyai nafas dan kemampuan berbicara dan berpikir serta hidup. Kategori manusia merupakan lingkungan yang terdekat dengan manusia itu sendiri dan konkrit keberadaannya. Kategori ini berada pada posisi yang paling awal;
2. Di atas kategori manusia adalah mahluk bernyawa. Mahluk bernyawa
dalam hal ini adalah dunia fauna dengan lingkungnya yang juga bagian dari mahluk hidup yakni bernafas dan hidup namun tidak dapat berbicara dan berpikir kecuali berjalan dan berlari meskipun konkrit keberadaannya;
3. Kategori di atas mahluk bernyawa adalah kehidupan yang juga merupakan
bagian dari dua kategori di bawahnya. Lingkungan adalah dunia flora yang mana dapat hidup tetapi tidak bernafas dan berpikir. Meskipun berwujud konkrit atau dapat dicerna manusia.
4. Kategori di atas kehidupan adalah objek. Objek atau benda tidak memiliki kehidupan dalam lingkungannya. Keberadaan ibjek juga konkrit namun dapat dipisahkan dari lingkungannya karena makna dari prediksi dapat dikoyak dan dipisahkan;
5. Kategori ruang persepsi di atas objek adalah terresterial di mana lingkungannya menyatu dengan bumi dan tak dapat dikoyak maupun dipisahkan. Memiliki wujud konkrit dengan prediksi mengalir dan menjulang;
6. Kategori selanjutnya adalah substansi yang mana lingkungannya juga
tersendiri dengan keadaan mencair. Prediksi untuk kategori ini adalah mengendap dan berwujud konkrit;
7. Kategori di atas substansi adalah energi dalam arti memiliki kekuatan pada lingkungannya. Wujud dari kategori ini adalah memiliki kekuatan seperti ’angin’ yang dapat memberikan dampaknya pada pohon yang bergoyang dan ’tanah’ pada tanaman yang tumbuh di atasnya. Untuk kategori ini bisa berwujud konkrit dan abstrak;
8. Di atas kategori energi adalah benda-benda kosmik yang lingkungannya
berada di atas bumi dan di bawah langit. Berwujud konkrit walaupun tidak dapat diraih tangan manusi karena jaraknya yang jauh. Prediksi kategori ini adalah menghiasi jagad raya dan bersinar;
9. Kategori yang paling akhir dan berada paling atas adalah keadaan.
Memiliki wujud yang abstrak di mana lingkungannya tidak nyata seperti kategori lainnya. Meskipun abstrak namun dapat dirasakan keadaannya oleh indra manusia. Kategori ini ada pada ruang persepsi manusia dan memiliki prediksi ada dan mempunyai.
Untuk lebih sederhananya, hirearki ruang persepsi manusia yang memiliki makna dapat diungkapkan seperti berikut. Manusia adalah mahluk hidup, namun
tidak semua mahluk hidup adalah manusia seperti fauna. Manusia dan fauna adalah bagian dari kehidupan tetapi tidak semua kehidupan adalah mahluk bernyawa seperti dunia flora. Dalam kehidupan ada objek atau benda yang mudah lepas dari lingkungannya. Adapula bagian objek yang tidak dapat lepas dari lingkungannya seperti terrestrial, substansi, energi, kosmos, dan hingga pada objek abstrak yaitu keadaan.
4.2 Analisis Metafora Melayu Pada Gurindam Dua Belas
Data: B1, P1, G12
Barang siapa tidak memegang agama Segala-gala tidak boleh dibilangkan nama
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ’agama’ tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa bentuknya yang merupa-kan kategori keadaan (being).
Kata ’agama’ merupakan metafora nominatif ob-jektif.
Makna yang terkandung adalah menjalankan/me-matuhi (ajaran agama).
Konsep metafora segala-gala tidak boleh dibilang-kan nama tidak dapat di-cermati oleh indra ma-nusia seperti apa bentuk-nya yang merupakan ka-tegori keadaan (being).
’segala-gala tidak boleh dibilangkan nama’ meru-pakan metafora kalimatif.
Makna yang terkandung adalah siapa yang tidak menjalankan ajaran aga-ma tidak akan mendapat-kan berkah.
Data: B2, P1, G12
Barang siapa mengenal yang empat Maka yaitulah orang yang a’rifat
Struktur Jenis Makna
Konsep ’yang empat’ di-petakan sebagai kata ben-da sehingga ben-dapat ’dike-nali’ yang merupakan ka-tegori keadaan (being).
Kata ’empat’ merupakan metafora nominatif ob-jektif.
”barang siapa mengenal” yang empat adalah kata-kata kias yang makna se-benarnya adalah ’menge-nal Allah, menge’menge-nal diri sendiri, mengenal dunia, dan mengenal akhirat’.
Data: B3, P1, G12 Barang siapa mengenal Allah Suruh dan tegaknya tiada ia mengalah
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ’suruh dan tegaknya’ tidak da-pat dicermati oleh indra manusia seperti apa ben-tuknya yang merupakan kategori keadaan (being)
’suruh dan tegaknya tiada ia mengalah’ me-rupakan metafora kali-matif.
Makna yang terkandung adalah keteguhan hati yang tidak pernah goyah karena menjalankan segala perin-tah sang pencipta.
Data: B4, P1, G12 Barang siapa mengenal diri Maka telah mengenal Tuhan yang bahari
Struktur Jenis Makna
Konsep bahari dipetakan sebagai objek yang
me-Kata ’Bahari’ merupakan metafora nominatif
ob-Makna yang terkandung adalah sempurna (Tuhan
nyatu dengan belahan bu-mi merupakan kategori Terestrial.
jektif. yang sempurna).
Data: B5, P1, G12 Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang terpedaya
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ’barang terpedaya’ tidak dapat di-cermati oleh indra manu-sia seperti apa bentuknya yang merupakan Kategori Keadaan (Being).
Kata-kata ’barang terpe-daya’ merupakan meta-fora nominatif objektif.
Makna yang terkandung adalah masyarakat yang paham akan suatu keti-dakbenaran.
Data: B1, P2, G12
Barang siapa yang mengenal tersebut Tahulah ia makna takut
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ini tidak dapat dicermati oleh indra manusia se-perti apa bentuknya yang merupakan Kate-gori Keadaan (being).
Kata-kata ’yang me-ngenal tersebut’ meru-pakan metafora nomi-natif objektif.
”Barang siapa” yang menge-nal tersebut adalah kata-kata kias yang makna sebenarnya adalah ‘mengenal Allah, me-ngenal diri, meme-ngenal dunia, dan mengenal akhirat’.
Data: B2, P2, G12
Barang siapa meninggalkan sembahyang Seperti rumah tiada bertiang
Struktur Jenis Makna
konsep ’sembahyang’ di-petakan sebagai perjalanan sehingga dapat ditinggal-kan yang merupaditinggal-kan kate-gori Keadaan (Being)
Kata ’meninggalkan’ merupakan metafora predikatif.
Kata ’meninggalkan’ di-pakai untuk menjalankan (ajaran agama).
Konsep metafora ini tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa ben-tuknya yang merupakan Kategori Keadaan (being).
’Seperti rumah tiada bertiang’ merupakan metafora kalimatif.
Makna yang terkandung ’yaitu apabila manusia ti-dak memiliki pegangan hidup maka diibaratkan seperti rumah yang tak bertiang’
Data: B3, P2, G12
Barang siapa meninggalkan puasa Tidaklah mendapat dua termasa
Struktur Jenis Makna
konsep ’puasa’ dipetakan se-bagai perjalanan sehingga da-pat ditinggalkan yang merupa-kan kategori keadaan (being)
Kata ’meninggalkan’ merupakan metafora predikatif.
Kata ’meninggalkan’ di-pakai untuk mengkiaskan kata-kata tidak melaksa-nakan (ajaran agama).
Data: B4, P2, G12
Barang siapa meninggalkan zakat Tidaklah hartanya beroleh berkat
Struktur Jenis Makna
konsep ’zakat’ dipetakan sebagai perjalanan sehing-ga dapat ditingsehing-galkan yang merupakan kategori keadaan (being)
Kata ’meninggalkan’ merupakan metafora predikatif.
Kata ’meninggalkan’ di-pakai untuk mengkiaskan kata-kata tidak melaksa-nakan (ajaran agama).
Data: B5, P2, G12 Barang siapa meninggalkan haji Tidaklah ia menyempurnakan janji
Struktur Jenis Makna
konsep ’haji’ dipetakan sebagai perjalanan sehi-ngga dapat ditisehi-nggalkan yang merupakan kategori Keadaan (Being)
Kata ’meninggalkan’ me-rupakan metafora predi-katif.
Kata ’meninggalkan’ di-pakai untuk mengkiaskan kata-kata tidak melaksa-nakan (ajaran agama).
Data: B1, P3, G12 Apabila terpelihara mata
Sedikitnya cita-cita
Struktur Jenis Makna
Konsep ’mata’ dipetakan seba-gai manusia sehingga dapat ’di-pelihara/dirawat’ yang merupa-kan kategori manusia (human)
Kata ’terpelihara’ merupakan metafora predikatif.
Makna yang terkan-dung adalah ’terjaga’
Data: B2, P3, G12 Apabila terpelihara kuping Kabar yang jahat tiadalah damping
Struktur Jenis Makna
Konsep ’kuping’dipetakan seba-gai manusia sehingga dapat ’di-pelihara/dirawat’ yang merupa-kan kategori manusia (human).
Kata ’terpelihara’ merupakan metafora predikatif.
Makna yang terkan-dung adalah ’terjaga’
Konsep kabar dipetakan sebagai manusia sehingga memiliki ’si-fat jahat’ yang merupakan kate-gori Manusia (human).
Kata ’kabar’ merupa-kan metafora subjek-tif.
Makna yang terkan-dung adalah bisa mem-bedakan kabar yang baik dengan yang buruk.
Data: B3, P3, G12 Apabila terpelihara lidah Niscaya dapat daripadanya faedah
Struktur Jenis Makna
Konsep ’lidah’ dipetakan se-bagai manusia sehingga da-pat ’dipelihara/dirawat’ ya-ng merupakan kategori ma-nusia (human).
Kata ’terpelihara’ me-rupakan metafora pre-dikatif.
Makna yang terkandung adalah ’bisa menjaga ucapan’
Data: B4, P3, G12
Bersungguh-sungguh engkau memelihara tangan Daripada segala berat dan ringan
Struktur Jenis Makna
Konsep ’tangan’ dipetakan sebagai manusia sehingga dapat ’dipelihara/dirawat’ yang merupakan kategori Manusia (human).
Kata ’memelihara’ merupakan metafora predikatif.
Makna yang terkandung adalah ’bisa menjaga tangan keperbuatan yang buruk’.
Konsep metafora ini tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa bentuknya yang merupakan Kategori Keadaan (being).
’Daripada segala berat dan ringan’ merupakan metafora
komplementatif
Makna yang terkandung adalah terlindung dari perbuatan buruk
Data: B5, P3, G12 Apabila perut terlalu penuh Keluarlah fi’il yang tidak senonoh
Struktur Jenis Makna
Konsep ’perut’ dipetakan sebagai cairan sehingga dapat terisi terlalu penuh yang merupakan kategori Objek
Kata-kata ’terlalu penuh’ merupakan metafora komplementatif.
Makna yang terkandung adalah ’perut yang kenyangan’
Data: B6, P3, G12 Anggota tengah hendaklah ingat Disitulah banyak orang yang hilang semangat
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ini tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa bentuknya yang merupakan Kategori Keadaan (being). Kata-kata ’tengah’ merupakan metafora nominatif subjektif.
Makna yang terkandung adalah suatu masyarakat (haruslah ingat bahwa perbuatan yang berlebihan akan merugikan diri masing-masing orang).
Data: B7, P3, G12 Hendaklah pelihara kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
Struktur Jenis Makna
Konsep ’kaki’ dipetakan sebagai hewan sehingga dapat ’dipelihara’ yang merupakan kategori ber-nyawa (animate).
Kata ’pelihara’ merupa-kan metafora predikatif.
Makna yang terkandung adalah ’berhati-hati me-ngambil tindakan atau perbuatan’.
Konsep metafora ini di-petakan sebagai fauna se-hingga dapat ’berjalan’ yang merupakan kategori
Kata-kata ’membawa ru-gi’ merupakan metafora objektif.
Makna yang terkandung adalah jangan berbuat atau melakukan perbua-tan yang merugikan atau
bernyawa (animate). salah (menyimpang dari ajaran agama).
Data: B1, P4, G12 Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Apabila dengki sudah bertanah Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir Disitulah banyak orang tergelincir
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ’hati’ tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa bentuknya yang merupakan Kategori Keadaan (Being).
Kata-kata ’kerajaan di
dalam tubuh’ merupakan metafora
komplementatif
’Hati itu....’ Kerajaan di dalam tubuh merupakan kias yang mengandung makna sebenarnya, makna tersebut adalah tempat yang nyaman.
Konsep ’bertanah’
dipetakan sebagai manusia sehingga dapat melakukan sesuatu yang merupakan kategori Manusia (human).
Kata ’bertanah’ merupakan metafora objektif.
Makna yang terkandung adalah mendarah daging (menjadi satu).
Konsep metafora ’tergelincir’ dipetakan sebagai fauna sehingga dapat ’berjalan’ yang merupakan kategori Bernyawa (animate).
Kata ’tergeilincir’ merupakan metafora objektif.
Makna yang terkandung adalah orang terjatuh (karna lalai).
Data: B2, P4, G12 Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala Jika sedikitpun berbuat bohong Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
Tanda orang amat celaka Aib dirinya tiada ia sangka
Struktur Jenis Makna
Konsep ’marah’
dipetakan sebagai manusia sehingga dapat melakukan sesuatu yang merupakan kategori Manusia (human).
Kata-kata ’Pekerjaan marah jangan dibela’ merupakan metafora kalimatif.
makna terkandung adalah ”perbuatan yang tidak baik jangan dibela
Konsep ’akal’ dipetakan sebagai manusia sehingga dapat melakukan sesuatu yang merupakan kategori Manusia (human).
Kata ’hilang’ merupakan metafora nominatif predikatif.
Makna yang terkandung adalah seseorang yang tidak bisa berpikir jernih.
Konsep ’bohong’
dipetakan sebagai manusia sehingga dapat melakukan sesuatu yang merupakan kategori Manusia (human). Kata-kata ’Jika sedikitpun berbuat bohong’ merupakan metafora kalimatif.
Makna yang terkandung adalah perbuatan yang tidak baik
Konsep ’mulutnya’ dipetakan sebagai fauna
sehingga dapat
Kata-kata ’Boleh diumpamakan mulutnya
Makna yang terkandung adalah penyakit pada diri
’merasakan sakit’ yang merupakan kategori Bernyawa (animate).
itu pekung’ merupakan metafora kalimatif.
seseorang”.
Data: B3, P4, G12 Bakhil jangan diberi singgah Itulah perompak yang amat gagah
Struktur Jenis Makna
Konsep ’Bakhil’ dipetakan sebagai manusia yang merupakan
kategori Manusia (human).
Kata ’singgah’ merupakan metafora nominatif predikatif.
makna terkandung adalah
’larangan untuk kadatangan seorang yang
berniat buruk’.
Data: B4, P4, G12 Barang siapa yang sudah besar Janganlah kelakuannya membuat kasar
Struktur Jenis Makna
Konsep ’besar’ dipetakan sebagai flora yang merupakan kategori Kehidupan (living).
Kata ’Barang siapa yang sudah besar’ merupakan metafora kalimatif.
makna terkandung adalah
”seseorang yang berkuasa”.
Konsep ’Kasar’
dipetakan sebagai benda sehingga dapat dibuat yang merupakan kategori Manusia (human).
Kata-kata ’membuat kasar’ merupakan metafora nominatif objektif
Makan yang terkandung adalah ’larangan untuk berbuat sewenang-wenang’
Data: B5, P4, G12 Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya umpama ketor
Struktur Jenis Makna
Konsep ’perkataan’
dipetakan sebagai benda sehingga dapat kotor yang
merupakan kategori kehidupan (living).
Kata ’perkataan’ merupakan metafora predikatif.
makna terkandung adalah ”seseorang yang berkata tidak baik”.
Konsep ’ketor’ dipetakan sebagai benda yang merupakan kategori kehidupan (living).
Kata ’umpama ketor’ merupakan metafora komplementatif
Makan yang terkandung adalah ’seseorang yang memiliki perkataan yang kurang baik’.
Data: B6, P4, G12 Dimana tahu salah diri Jika tidak orang lain yang berperi
Struktur Jenis Makna
Konsep ’berperi’ merupakan kategori Manusia (human).
Kata ’Jika tidak orang lain yang berperi’ merupakan metafora kalimatif.
makna terkandung adalah ’seorang yang merasakan kesedihan hati orang lain’.
Data: B7, P4, G12 Pekerjaan takbur jangan direpih Sebelum mati didapat juga sepih
Struktur Jenis Makna
Konsep ’direpih’ dipetakan sebagai fauna sehingga
Kata ’direpih’ merupakan metafora
Makna terkandung adalah ’perbuatan buruk jangan
dapat ’dirasakan’ yang merupakan kategori Bernyawa (animate).
nominatif objektif. di beri tempat’.
Konsep ’mati’ dipetakan sebagai flora yang merupakan kategori Kehidupan (living).
’Sebelum mati didapat juga sepih’ merupakan metafora kalimatif Makna terkandung adalah’seorang yang merasakan kesepian’. Data: B1, P5, G12
Jika hendak mengenal orang berbangsa Lihatlah kepada budi dan bangsa
Struktur Jenis Makna
Konsep ”lihatlah” dipetakan sebagai fauna yang merupakan kategori Bernyawa (animate).
Kata ’Lihatlah’ merupakan metafora nominatif subjektif.
Makna terkandung adalah memandang sesuatu dari sistem sosialnya.
Data: B2, P5, G12
Jika hendak mengenal orang berbahagia Sangat memeliharakan yang sia-sia
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ini merupakan kategori Kehidupan (living).
’Sangat memeliharakan yang sia-sia’ merupakan metafora kalimatif
Makna terkandung adalah ’melakukan suatu hal yang tidak berguna’.
Data: B4, P5, G12
Jika hendak mengenal orang yang berilmu Bertanya dan belajar tidaklah jemu
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ’berilmu’ merupakan Kategori Kehidupan (living). Kata ’berilmu’ merupakan metafora naminatif objektif. Makna terkandung adalah ’seorang yang pandai’.
Konsep metafora ’jemu’ dipetakan sebagai benda yang dapat dirasakan yang merupakan Kategori Kehidupan (living).
Kata ’Jemu’ merupakan metafora nominatif objektif.
Makna terkandung adalah ’seorang yang giat
menuntut ilmu’.
Data: B5, P5, G12
Jika hendak mengenal orang yang berakal Di dalam dunia mengenal bekal
Struktur Jenis Makna
Konsep ’berakal’
dipetakan sebagai manusia yang berpikir
sehingga dapat
melakukan sesuatu yang merupakan kategori Manusia (human).
Kata ’berakal’ merupakan metafora nominatif objektif.
Makna terkandung adalah ’seorang yang cerdas’.
Konsep ’bekal’ dipetakan sebagai metafora yang berkategori kehidupan (living).
’Di dalam dunia mengenal bekal’ merupakan metafora kalimatif.
Makna terkandung adalah ’seorang yang mendapat tuntutan yang baik dari ilmu yang dipelajarinya’..
Data: B6, P5, G12
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai Lihatlah pada ketika bercampur dengan orang ramai
Struktur Jenis Makna
Konsep ’baik perangai’
dipetakan sebagai manusia yang bertingkah
laku baik sesuatu yang merupakan kategori Manusia (human).
Kata-kata ’baik perangai’ merupakan metafora nominatif objektif.
Makna yang terkandung adalah ’seorang yang berbudi pekerti’.
Konsep ’bercampur’ merupakan kategori Objek.
’bercampur dengan orang
ramai’ merupakan metafora komplementatif.
’Lihatlah pada ketika....’ Bercampur dengan orang ramai yang mengandung makna sebenarnya adalah ’berkumpul dengan yang lain’
Data: B1, P6, G12 Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Struktur Jenis Makna
Konsep ’obat’ dipetakan sebagai benda yang merupakan kategori Kehidupan (living).
’Yang boleh dijadikan
obat’ merupakan metafora kalimatif.
Makna yang terkandung
adalah ’penawar kesedihan’.
Data: B2, P6, G12 Cahari olehmu akan guru Yang boleh tahukan tiap seteru
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ini dipetakan sebagai benda yang merupakan kategori Kehidupan (living).
’Yang boleh tahukan
tiap seteru’ mengandung metafora
kalimatif.
Makna yang terkandung adalah ’paham akan arti kehidupan’.
Data: B3, P6, G12 Cahari olehmu akan istri Yang boleh menyerahkan diri
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ini dipetakan sebagi kegiatan yang merupakan kategori Kehidupan (living).
’Yang boleh menyerahkan diri’ merupakan metafora kalimatif.
Makna yang terkandung
adalah ’yang menggambarkan seorang
buronan’.
Data: B4, P6, G12 Cahari olehmu akan kawan Pilih segala orang yang setiawan
Struktur Jenis Makna
Konsep ’orang setiawan’ dipetakan sebagai benda yang merupakan kategori Kehidupan (living).
’Pilih segala orang yang setiawan’ merupakan metafora kalimatif.
Makna yang terkandung
adalah ’yang menggambarkan teman
Data: B5, P6, G12 Cahari olehmu kan ’abdi Yang ada baik sedikit budi
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ini merupakan kategori kehidupan (living).
’Yang ada baik sedikit
budi’ merupakan metafora kalimatif.
Makna yang terkandung adalah ’pengikut yang baik budinya’.
Data: B1, P7, G12 Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuk dusta
Struktur Jenis Makna
Konsep ’jalan masuk’ merupakan kategori Kehidupan (human).
Kata-kata ’ Di situlah jalan masuk dusta’ merupakan metafora kalimatif.
Makna yang terkandung adalah ’kegiatan keluar masuk’.
Data: B2, P7, G12
Apabila banyak berlebih-lebihan suka Itulah tanda hampirkan duka
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ini tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa bentuknya yang merupakan Kategori Keadaan (being).
’Apabila banyak berlebih-lebihan suka’ merupakan metafora kalimatif.
Makna yang terkandung adalah ’perbuatan yang menyia-yiakan sesuatu’.
Konsep metafora ini tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa bentuknya yang merupakan Kategori Keadaan (being).
’Itulah tanda hampirkan duka’ merupakan metafora kalimatif
Makna yang terkandung
adalah ’perasaan seseorang yang terlalu
berlebihan’.
Data: B3, P7, G12 Apabila kita kurang siasat Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ini dipetakan sebagai pikiran manusia yang merupakan kategori Manusia (human).
’Apabila kita kurang siasat’ merupakan metafora kalimatif.
Makna yang terkan-dung adalah ’yang me-nggambarkan perbua-tan yang kurang diren-canakan terlebih dahulu dalam melakukannya’. Konsep metafora ini tidak
dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa ben-tuknya yang merupakan Kategori Keadaan (being).
’Itulah tanda pekerjaan hendak sesat’ merupakan metafora kalimatif
Makna yang terkandu-ng adalah ’melakukan sesuatu yang sia-sia’.
Data: B4, P7, G12 Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ini tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa bentuknya yang merupakan Kategori Keadaan (being).
’Jika besar bapanya letih’ merupakan metafora kalimatif.
Makna yang terkandung adalah ’perbuatan yang membuat orang tua dikemudian hari letih’.
Data: B5, P7, G12
Apabila banyak mencela (mencacat?) orang Itulah tanda dirinya kurang
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ini tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa bentuknya yang merupakan Kategori Keadaan (being).
’Itulah tanda dirinya kurang’ merupakan metafora kalimatif. Makna yang terkandung adalah ’bahwa seseorang malas belajar’. Data: B7, P7, G12 Apabila mendengar akan khabar Menerimanya itu hendaklah sabar
Struktur Jenis Makna
Konsep ’sabar’ dipeta-kan sebagai manusia
Kata ’itu hendaklah’ me-rupakan metafora
predi-Makna yang terkandung adalah gambaran dari
yang merupakan kategori Manusia (human).
katif. suatu cobaan
Data: B8, P7, G12 Apabila mendengar akan aduan Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
Struktur Jenis Makna
Konsep ’cemburuan’ di-petakan sebagai manusia yang tidak menyukai yang lain yang merupakan ka-tegori Manusia (human).
Kata ’ itu hendaklah’ merupakan metafora predikatif.
Makna yang terkandung adalah gambaran dari suatu perbuatan.
Data: B9, P7, G12
Apabila perkataan yang lemah lembut Lekaslah segala orang mengikut
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ’lemah lem-but’ tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa ben-tuknya yang merupakan kategori keadaan (being)
Kata perkataan yang lemah lembut’ meru-pakan metafora nomi-natif objektif.
Makna yang terkan-dung adalah ’perka-taan yang baik’.
Konsep metafora ini tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa
’Lekaslah segala orang mengikut’ merupakan metafora kalimatif.
’orang yang mela-kukan perbuatan baik pasti banyak orang
bentuknya yang merupakan Kategori Keadaan (Being).
yang ikut’.
Data: B10, P7, G12
Apabila perkataan yang amat kasar Lekaslah orang sekalian gusar
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ini tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa
bentuknya yang merupakan Kategori Keadaan (Being).
’Lekaslah orang sekalian
gusar’ merupakan metafora kalimatif.
Makna yang terkandung adalah ’orang yang melakukan perbuatan jahat pasti banyak orang yang pergi menjauh’.
Data: B11, P7, G12
Apabila pekerjaan yang amat benar Tidak boleh orang berbuat honar
Struktur Jenis Makna
Konsep metafora ’amat benar’ tidak dapat dicermati oleh indra manusia seperti apa bentuknya yang merupakan Kategori Keadaan (Being).
Kata-kata ’amat benar’ merupakan metafora nominatif objektif.
Makna yang terkandung adalah ’suatu pekerjaan yang baik’.
Konsep metafora ini tidak dapat dicermati oleh indra
’Tidak boleh orang
berbuat honar’
Makna yang terkandung adalah