• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV LOKASI PENELITIAN

4.4 Struktur Organisasi dan Kepengurusan SBSU

Organisasi berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungan satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Oraganisasi diartikan

SBSU (Solidaritas Buruh Sumatera Utara) adalah organisasi serikat buruh yang berbentuk Federasi (gabungan) dari serikat-serikat buruh sektoral di unit kerja (perusahaan) dan serikat buruh berdasarkan tempat tinggal, dengan struktur organisasi sebagai berikut

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SBSU

KONGRES MPO

DPP

Ketua Umum Sekretaris

Humas Bendahara Keuangan Kadiv PEK Kadiv Diklat Kadiv INDOK Kadiv Advokasi Kadiv Pengorganisasian DPC DPC DPC PUB PUB PUB Anggota Anggota Anggota

Keterangan:

MPB : Majelis Pertimbangan Buruh DPP : Dewan Pergerakan Pusat Humas : Hubungan Masyarakat Kadiv : Ketua Divisi

PEK : Pengembangan Ekonomi dan Koperasi INDOK : Informasi dan Dokumentasi

Diklat : Pendidikan dan Pelatihan DPC : Dewan Pergerakan Cabanng PUB : Pimpinan Unit Basis

4.4.2 Kepengurusan Solidaritas Buruh Sumatera Utara Majelis Pertimbangan Organisasi

Ketua : Agus Arifin, S.Sos Sekretaris : Dadang Dermawan, M.Si Anggota : Jupri Antono, S.Sos Anggota : KM. Simanjuntak, S.Sos Anggota : Salman, S.Sos

Anggota : J. Sipahutar

Dewan Pergerakan Pusat Ketua Umum : Junaidi Selian

Sekretaris : M.Dahlan Siregar, S.Ag Humas : M. Amrul Sinaga, SH Bendahara :-

Divisi-Divisi

1. Divisi Advokasi

Ketua : Sakti Makmur Siregar, SH Anggota : Sutanto, SH

2. Divisi pengorganisasian

Ketua : Alimsyah Karo-Karo Anggota : Midian Simanjuntak Anggota : Muliadi Sihite

3. Divisi Pengembangan Ekonomi dan Koperasi Ketua : Rudianto Pasaribu

Anggota : Hotlan Siregar Amggota : Rosda Br. Pasaribu 4. Divisi Informasi dan Dokumentasi

Ketua : M. Fadli Siregar, SH Anggota : Ihsan

Anggota : Sugiono

5. Divisi Pendidikan dan Pelatihan Ketua : Indra Suhada

Anggota : Nurcahaya Br. Nainggolan Anggota : Tomi Octarji Panjaitan 6. Divisi Seni, Budaya dan Olahraga

Ketua : A. Rismanto Chaniago Anggota : Prima Ardiansyah

BAB V ANALISIS DATA 5.1. Pengantar

Pada bab ini penulis akan menganalisis data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dengan menyebearkan angket (Kuesioner) kepada sebanyak 20 responden. Menganalisis data merupakan suatu upaya untuk menata dan mengelompokan data menjadi satu bagian-bagian tertentu berdasarkan jawaban responden. Analisis data yang dimaksud adalah interprestasi langsung berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dilapangan. Adapun data-data yang di analisis pada bab ini adalah sebagai berikut :

5.2. Kharakteristik Umum Responden

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3 34 – 41 42 – 49 50 – 57 10 4 6 50 20 30 Jumlah 20 100

Sumber : Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan table 5.1 diketahui usia responden bervariasi dari usia 34 tahun hingga usia tertua 54 tahun. Sebanyak 10 responden (50%) berada pada rentang usia antara 34 tahun sampai dengan 41 tahun, 4 responden (20%)

berada pada rentang usia antara 42 tahun sampai dengan 49 tahun, sebanyak 6 responden (30%) berada pada rentang usia antara 50 tahun sampai dengan 57 tahun. Jika melihat rentang usia terakhir responden jelas kita ketahui jika pada rentang usia ini merupakan rentang usia yang sudah tidak produktif untuk bekerja disebuah perusahaan, namun perusahaan pada kenyataan masih mempekerjakan mereka yang usianya sudah tidak produktif lagi. Bahkan untuk buruh yang berusia 55 tahun pada usia tersebut sudah masuk pada kategori pada usia pensiun untuk beristirahat dari pekerjaan, namun walaupun usia responden yang sudah berada pada usia tidak produktif mereka masih tetap dapat bekerja. Oleh karena itu perusahaan masih mempekerjakan mereka.

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 Laki-laki Perempuan 14 6 70 30 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan oleh table 5.2 dapat diketahui jenis kelammin responden. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui jika mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 14 responden (70%), sementara itu untuk responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 6 responden (30%)

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Agama

No Agama Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 Islam Protestan 12 8 60 40 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada table 5.3 dapat diketahui agama yang dianut oleh responden. Buruh dampingan Solidaritas Buruh Sumatera Utara memiliki agama yang berbeda, adapun agama yang dianut oleh buruh adalah islam dan protestan. Meskipun para buruh tersebut memiliki keyakinan yang berbeda-beda namun mereka tetap menjalin hubungan yang baik dalam hubungan pertemanan maupun dalam bidang pekerjaan. Berdasarkan data tersebut diketahui mayoritas responden menganut agama islam sebanyak 12 responden (60%). Responden lainnya menganut agama protestan sebanyak 8 responden (40%).

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3 SD SMP SMA 1 9 10 5 45 50 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Pendidikan merupakan hal terpenting dan merupakan modal utama yang wajib dimiliki oleh setiap Individu karena tujuan dari pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan Individu itu sendiri. Berdasarkan data yang disajikan pada table 5.4 dapat diketahui pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh responden.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui jika mayoritas dari responden telah menyelesaikan pendidikan formalnya sampai kejenjang sekolah menegah atas, yaitu sebanyak 10 responden (50%), dan 9 responden (45%) menyelesaikan pendidikan sampai kejenjang sekolah menegah pertama. Sementara itu hanya 1 responden (5%) yang menamatkan sekolahnya hingga jenjang sekolah dasar saja, satu responden yang tamat di sekolah dasar tersebut diterima bekerja di perusahaan merupakan buruh lama yang ketika pada masanya pendidikan terakhir tidak menjadi perhatian untuk dapat diterima bekerja. Lain halnya dibanding pada saat ini yang mana buruh yang diterima bekerja biasanya yang diterima yang minimal memiliki pendidikan

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Suku

No Suku Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3 Batak Jawa Lainnya 10 7 3 50 35 15 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tebel 5.5 dapat diketahui suku dari para responden. Buruh yang merupakan dampingan Solidaritas Buruh Sumatera Utara memiliki keberagaman suku. Seperti suku batak, jawa, nias dan aceh. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat jika suku batak merupakan suku mayoritas yaitu sebanyak 10 responden (50%), sebanyak 7 responden (35%) adalah suku jawa, 1 responden (5%) merupakan nias dan 2 responden (10%) adalah aceh.

Table 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak

No Jumlah Anak Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 3 4 5 6 Satu Dua Tiga Empat Lima Tidak ada 3 5 6 2 2 2 15 25 30 10 10 10 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada table 5.6 dapat diketahu distribusi responden berdasarkan jumlah anak. Jumlah minimal anak yang dimiliki responden adalah satu orang anak dan jumlah maksimal yang dimiliki responden adalah lima orang anak, serta responden yang tidak memiliki anak. Berdasarkan data pada table sebanyak 3 responden (15%) menyatakan bahwa mereka hanya memiliki satu orang anak, umunya responden yang memiliki satu anak ini adalah mereka yang baru berumah tangga. Kemudian 5 responden (25%) menyatakan bahwa merekan memiliki dua orang anak, kelima responden ini mengaku mengikuti program keluarga berencana yang menyatakan jika dua anak lebih baik. Sementara itu 6 responden (30%) menyatakan bahwa mereka memiliki tiga orang anak, sebanyak 2 responden (10%) menyatakan bahwa mereka memiliki 4 orang anak, 2 responden

5.3. Kharakteristik Jawaban Responden 5.3.1. Sosialisasi

1. Persepsi

Tabel 5.7

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Program BPJS Ketenagakerjaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 Tahu Kurang tahu 17 3 85 15 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.7 dapat diketahui jumlah

responden yang mengetahui mengenai program BPJS Ketenagakerjaan. Sebanyak 17 responden (85%) mengetahui mengenai program BPJS Ketenagakerjaan, sementara itu 3 responden (15%) kurang mengetahui. Hal tersebut dikarenakan penyebaran informasi melalui sosialisasi kepada responden yang kurang merata, sehingga mengakibatkan sebagian dari responden tidak benar-benar mengetahui program BPJS Ketenagakerjaan tersebut. Sarana pengetahuan mengenai program BPJS Ketenagakerjaan yang didapat responden juga berbeda-beda, ada yang mendapatkan informasi melalui media massa seperti iklan ditelevisi, dari SBSU dari Buruh lain maupun dari perusahaan.

Tabel 5.8

Distribusi Responden Berdasarkan perolehan informasi pertama mengenai program BPJS Ketenagakerjaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 3 SBSU Perusahaan Lainnya 14 1 5 70 5 25 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.8 dapat diketahui sumber informasi pertama yang diperoleh oleh responden mengenai program BPJS Ketanagakerjaan. Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa informasi yang paling banyak didapat oleh responden adalah dari SBSU, hal tersebut dapat dilihat dari 14 responden (70%) yang menjawab sumber informasi pertamanya mengenai program BPJS Ketenagakerjaan adalah SBSU (Solidaritas Buruh Sumatera Utara) yang mana dalam penyampaian informasi ini SBSU sebagai pihak pendamping sangat mengedepankan pengetahuan buruh mengenai program BPJS Ketenagakerjaan. Sementara itu 4 responden (20%) mengetahui informasi pertama mengenai program BPJS Ketenagakerjaan dari media massa, 1 responden (5%) mengetahui informasi pertama mengenai program BPJS Ketenagakerjaan melalui buruh lain, dan 1 responden (5%) mengetahui informasi pertama mengenai program BPJS Ketenagakerjaan melalui perusahaan.

Tabel 5.9

Distribusi Responden Berdasarkan Perolehan Sumber Informasi Lainnya Mengenai Program BPJS Ketenagakerjaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 3 BPJS SBSU Lainnya 4 6 10 20 30 50 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.9 dapat diketahui sumber informasi lainnya yang diperoleh oleh responden mengenai program BPJS Ketanagakerjaan. Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa informasi lainnya yang paling banyak didapat oleh responden adalah dari Media massa dan SBSU, hal tersebut dapat dilihat dari 6 responden (30%) yang menjawab sumber informasi lainnya mengenai program BPJS Ketenagakerjaan adalah Media massa, dan 6 responden (30%) menjawab sumber informasi lainnya mengenai program BPJS Ketenagakerjaan adalah SBSU (Solidaritas Buruh Sumatera Utara) yang mana dalam penyampaian informasi lainnya ini SBSU sebagai pihak pendamping sangat mengedepankan pengetahuan buruh mengenai program BPJS Ketenagakerjaan. Sementara itu 4 responden (20%) mengetahui informasi lainnya mengenai program BPJS Ketenagakerjaan dari Buruh lain, 4 responden (20%) mengetahui informasi lainnya mengenai program BPJS Ketenagakerjaan melalui BPJS itu sendiri.

Tabel 5.10

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan pemberian informasi Petugas BPJS Ketenagakerjaan Terhadap Buruh di Perusahaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 Tidak tahu Tidak ada 5 15 25 75 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Sebelum dilaksanakan sebuah program, akan lebih baik jika program tersebut diinformasikan terlebih dahulu. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.10 dapat diketahui apakah para responden sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan mengetahui jika sebelumnya pihak BPJS Ketenagakerjaan memberikan informasi terlebih dahulu mengenai program tersebut kepada peserta.

Berdasarkan data yang diperoleh banyak diantara para responden mengaku tidak ada petugas BPJS Ketenagakerjaan yang menginformasikan program BPJS Ketenagakerjaa di tempat para buruh bekerja, hal tersebut dapat dilihat dari 15 responden yang mengaku tidak ada. Bahkan 5 responden mengatakan tidak tahu bahwa ada petugas yang menginformasikan mengenai program BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini menggambarkan bahwa pemberitahuan kepada peserta program BPJS akan sosialisasi program tersebut tidak merata.

Table 5.11

Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Informasi No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 Paham Kurang paham 17 3 85 15 Jumlah 20 100

Sumber : Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada table 5.11 dapat diketahui sejauh mana pemahaman para responden mengenai program BPJS Ketenagakerjaan setelah diberikan sosialisasi oleh petugas BPJS Ketenagakerjaan. Melihat persentase pada table tersebut dapat terlihat masi ada dari peserta program BPJS tersebut kurang paham.

Sebanyak 17 responden (85%) dapat memahami program tersebut setelah mendapatkan sosialisasi dari BPJS Ketenagakerjaan, kemudian sebanyak 3 responden (15%) mengaku kurang paham mengenai program BPJS Ketenagakerjaan, hal tersebut dikarenakan responden merasa sosialisasi yang diberikan oleh perusahaan kmasih kurang jelas.

Tabel 5.12

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Manfaat Program BPJS Ketenagakerjaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 Tahu Kurang tahu 17 3 85 15 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Manfaat dari sosialisasi program terlebih dahulu adalah agar para peserta sebelum mengikuti program tersebut dapat mengetahui apa manfaat dari pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan. Berdasarkan data yang disajikan pada table 5.12 dapat diketahui bagaimana pemahaaman para responden mengenai manfaat dari pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan setelah mendapatkan sosialisasi.

Berdasarkan data pada tebel tersebut diketahui bahwa dari 20 responden, sebanyak 17 responden (85%) mengaku mengetahui manfaat dari pelaksanaan program setelah mandapat informasi dari sosialisasi, selain itu terdapat 3 (15%) yang kurang tahu manfaat dari pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan tersebut, hal ini disebabkan karena penyampaian informasi ketika sosialisasi yang kurang dapat dipahami oleh responden

Tabel 5.13

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Tujuan Program BPJS Ketenagakerjaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 Tahu Kurang tahu 17 3 85 15 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Tujuan dari sosialisasi program terlebih dahulu adalah agar para peserta sebelum mengikuti program tersebut dapat mengetahui apa manfaat dari pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan. Berdasarkan data yang disajikan pada table 5.12 dapat diketahui bagaimana pemahaaman para responden mengenai tujuan dari pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan setelah mendapatkan sosialisasi.

Berdasarkan data pada tebel tersebut diketahui bahwa dari 20 responden, sebanyak 17 responden (85%) mengaku mengetahui tujuan dari pelaksanaan program setelah mandapat informasi dari sosialisasi, selain itu terdapat 3 (15%) yang kurang tahu tujuan dari pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan tersebut, hal ini disebabkan karena penyampaian informasi ketika sosialisasi yang kurang dapat dipahami oleh responden.

Tabel 5.14

Distribusi Responden Berdasarkan Pelaksanaan Program BPJS Ketenagakerjaan di SBSU

No Ketegori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 3 Tahu Kurang tahu Tidak tahu 10 8 2 50 40 10 Jumlah 20 100

Sumber : Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan oleh table 5.14 dapat diketahui bahwa pengetahuan responden mengenai sejak kapan program BPJS Ketenagakerjaan dilaksanakan di Solidaritas Buruh Sumatera Utara (SBSU). Berdasarkan pada table, sebanyak 10 responden (50%) mengetahui program BPJS Ketenagakerjaan, kemudian sebanyak 8 reponden (40%) mengaku kurang tahu dan 2 responden (10%) menyatakan bahwa mereka tidak tahu kapan program BPJS Ketenagakerjaan dilaksanakan di SBSU.

Tabel 5.15

Distribusi Responden Berdasakan Alasan Pelaksanaan Program BPJS Ketenagakerjaan di SBSU

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 3 Tahu Kurang tahu Tidak tahu 10 8 2 50 40 10 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.15 dapat diketahui apakah responden mengetahui alasan dilaksanakannya program BPJS Ketenagakerjaan di Solidaritas Buruh Sumatera Utara (SBSU). Sebanyak 10 responden (50%) mengetahui program BPJS Ketenagakerjaan, kemudian sebanyak 8 reponden (40%) mengaku kurang tahu dan 2 responden (10%) menyatakan bahwa mereka tidak tahu kapan program BPJS Ketenagakerjaan dilaksanakan di SBSU. Responden yang mengetahui alasan dilaksanakannya program BPJS Ketenagakerjaan di SBSU adalah mereka yang mengikuti sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan. Alas an utama dilaksanakannya program BPJS Ketenagakerjaan adalah untuk kesejahteraan kariyawan dengan memberikan jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua , jaminan pension, kepada buruh itu sendiri.

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Iuran Program BPJS Ketenagakerjaan

Berdasarkan data yang di dapat diketahui bahwa 20 responden (100%) mengaku mengetahui tentang Iuran program BPJS Ketenagakerjaan. Pembayaran Iuran setiap bulannya merupakan kewajiban setiap orang yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, pembayaran iuranpun bermacam-macam, dapat dilakukan dari potongan gaji diperusahaan tempat buruh bekerja, bisa pula dibayarkan melalui agen-agen yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.

Table 5.16

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Pengecekan Saldo No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3 Tahu Kurang tahu Tidak tahu 7 7 6 35 35 30 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.16 dapat diketahui apakah responden mengetahui mengenai pengecekan saldo yang dapat dilakukan secara online, mobile, atau SMS. Sebanyak 7 responden (35%) mengetahui pengecekan saldo yang dapat dilakukan secara online, mobile dan SMS, kemudian 7 responden

mengenai pengecekan saldo secara online diakui responden karena informasi yang diterima ketika sosialisasi mengenai pengecekan saldo tersebut masih kurang jelas dan ada juga beberapa dari responden yang tidak terlalu mau tau mengenai pengecekan saldo tersebut.

2. Sikap

Tabel 5.17

Distribusi Rezponden Berdasarkan Penilaian Mengenai Sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 Baik Kurang baik 17 3 85 15 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Sosialisasi informasi program BPJS Ketenagakerjaan merupakan gerbang utama bagi para peserta untuk mengetahui lebih jauh mengenai teknis pelaksanaan program tersebut. Karena penyampaian informasi dalam sosialisasi yang kurang baik akan berdampak pada kurang baik pula informasi yang dipahami oleh para pesertanya dan penyampain informasi dalam sosialisi yang baik akan berdampak baik pula informasi yang dipahami oleh peserta. Hal tersebut dapat terlihat pada data yang disajikan pada tabel 5.17. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui jika sebanyak 17 responden (85%) menilai jika pelaksanaan sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan sudah baik, namun 3 responden (15%) menilai bahwa sosialisasi

program tersebut masih kurang baik sehingga responden kurang dapat memahami program BPJS Ketenagakerjaan.

Tabel 5.18

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Mengenai Program BPJS Ketenagakerjaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 Baik Kurang baik 17 3 85 15 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Program BPJS Ketenagakerjaan merupakan suatu wadah untuk para perkrja atau Buruh agar kehidupan yang dijalani dapat lebih sejahtera dan memiliki jaminan dikemudian hari. Baiknya program BPJS Ketenagakerjaan sangat mempengaruhi penilaian peserta dan mempengaruhi kehidupan peserta itu sendiri. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.18 dapat diketahui bagaimana penilaian responden mengenai program BPJS Ketenagakerjaan. Sebanyak 17 responden (85%) menyatakan bahwa program BPJS Ketenagakerjaan sudah baik, sementara itu masih ada 3 responden (15%) menyatakan bahwa program BPJS Ketenagakerjaan masih kurang baik.

Tabel 5.19

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Mengenai Dana Premi yang Harus di Bayar

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 3 Murah Mahal Terlalu mahal 7 8 5 35 40 25 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.19 dapat diketahui bagaimana penilaian responden mengenai dana premi atau Iuran yang harus dibayar. Sebanyak 7 responden (35%) menyatakan dana premi atau Iuran yang harus dibayar termasuk murah, sementara itu 8 responden (40%) menyatakan bahwa Iuran atau dana premi yang harus dibayarkan tersebut tergolong mahal, dan 5 responden (25%) menyatakan bahwa dana premi tersebut terlalu mahal untuk dibayar setiap bulannya. Jumlah dana premi yang harus dibayar setiap bulannya oleh masing-masing peserta tersebut berbeda-beda jumlahnya.

Tabel 5.20

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Mengenai Sosialisasi Pengecekan Saldo

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 3 Baik Kurang baik Tidak baik 14 3 3 70 15 15 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.20 dapat diketahui bagaimana penilaian responden mengenai sosialisasi pengecekan saldo secara online, mobile dan SMS. Sebanyak 14 responden (70%) menyatakan bahwa pengecekan saldo tersebut baik dan lebih memudahkan mereka, sementara itu ada 3 responden (15%) yang menyatakan pengecekan saldo tersebut kurang baik, dan 3 responden (15%) menyatakan bahwa pengecekan saldo secara online, mobile, SMS tidak baik, penilaian tersebut disebabkan responden yang tidak mengerti cara menggunakan media online, mobile maupun SMS untuk melakukan pengecekan saldo. Sementara itu responden yang menyatakan hal tersebut baik, mengaku lebih memudahkan mereka untuk memantau secara langsung saldo mereka sendiri.

Tabel 5.21

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Mengenai Kelanjutan Program BPJS Ketenagakerjaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 3 Setuju Kurang setuju Tidak setuju 17 2 1 85 10 5 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.21 dapat diketahui bagaimana tanggapan responden mengenai kelanjutan program BPJS Ketenagakerjaan. Sebanyak 17 responden (85%) menanggapi setuju jika program BPJS Ketenagakerjaan dilanjutkan karena mereka merasa sangat terbantu dengan adanya program tersebut. 2 responden (10%) menanggapi kurang setuju terhadap kelanjutan program BPJS Ketenagakerrjaan, sedangkan 1 reponden (5%) memberi tanggapan tidak setuju terhadap kelanjutan program BPJS Ketenagakerjaan.

3. Partisipasi

Tabel 5.22

Distribusi Responden Berdasarkan Keikutsertaan Dalam Sosisalisasi Program BPJS Ketenagakerjaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 3 Sering Jarang Tidak pernah 3 8 9 15 40 45 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Sebelum program BPJS Ketenagakerjaan dilaksaankan pada buruh dampingan SBSU (Solidaritas Buruh Sumatera Utara), terlebih dahulu pengurus SBSU melakukan sosialisasi kepada seluruh buruh. Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan program kepada peserta agar peserta mengetahui lebih jauh mengenai program BPJS Ketenagakerjaan

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.22 terlihat hanya 3 responden (15%) saja yang sering mengikuti sosialisasi yang diadakan. Sementara itu 8 responden (40%) mengaku jarang mengikuti sosialisasi dan sebanyak 9 rseponden (45%) mengaku tidak mengikuti sosialisasi tersebut dengan alasan yang bermacam-macam. Namun pada umunya responden tidak dapat mengikuti sosialisasi tersebut karena mereka sedang bekerja dan tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya.

Tabel 5.23

Distribusi Responden Berdasarkan jumlah Keikutrsertaan dalam Sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1

2 3

Dua dan tiga kali Satu kali Tidak pernah 6 5 9 30 25 45 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Sebelum program BPJS Ketenagakerjaan dilaksaankan pada buruh dampingan SBSU (Solidaritas Buruh Sumatera Utara), terlebih dahulu pengurus SBSU melakukan sosialisasi kepada seluruh buruh. Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan program kepada peserta agar peserta mengetahui lebih jauh mengenai program BPJS Ketenagakerjaan.

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.23 terlihat 5 responden (25%) mengikuti satu kali acara sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan, 3 responden (15%) mengikuti dua kali acara sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan, dan 3 responden (15%) mengaku sudah tiga kali mengikuti sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan, namun 9 rseponden (45%) mengaku tidak pernah sekalipun ikut serta dalam sosialisasi tersebut.

5.3.2 Pendaftaran 1. Persepsi

Tabel 5.24

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Pendaftaran Online No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3 Tahu Kurang tahu Tidak tahu 9 6 5 45 30 25 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Tujuan dari diberlakukannya pendaftaran online adalah agar orang yang ingin menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dapat dengan mudah mendaftar tanpa harus berdesak-desakan untuk menjadi peserta jaminan sosial ini. Berdasarkan tabel 5.24 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui mengenai pendaftaran online, ini menujukan bahwa sebagian dari responden sudah mengikuti sosialisasi dan memahaminya.

Berdasarkan data pada tabel tersebut diketahui bahwa dari 20 responden sebanyak 9 responden (45%) sudah mengetahui mengenai pendaftaran online tersebut, dan 6 responden (30%) mengaku kurang tahu mengenai pendaftaran online, sementara itu 5 responden (25%) megaku sama sekali tidak mengetahui mengenai pendaftaran online tersebut.

Tabel 5.25

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan mengenai Pendaftaran Langsung di Kantor BPJS Ketenagakerjaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%) 1 2 3 Tahu Kurang tahu Tidak tahu 17 2 1 85 10 5 Jumlah 20 100

Sumber: Data primer, Desember 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.25 dapat diketahui pengetahuan responden mengenai pendaftaran langsung di kantor BPJS Ketenagakerjaan. Sebanyak 17 responden (85%) sudah mengetahui mengenai pendaftaran langsung dikantor BPJS Ketenagakerjaan, hal ini terlihat bahwa hampir seluruh buruh atau

Dokumen terkait