• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI DAN

3. Struktur Organisasi

4. Produk Pembiayaan Edukasi Pada Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan Edukasi BSM adalah pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.

Fitur:

1. Untuk membiayai dana pendidikan di sekolah/perguruan tinggi yang telah melakukan kerjasama dengan BSM

2. Plafon pembiayaan mulai dari Rp5 juta hingga Rp250 juta, dengan maksimum pembiayaan sebesar 80% dari harga perolehan manfaat layanan pendidikan 3. Bisa diangsur mulai dari 1 tahun hingga 3 tahun

4. Besar angsuran tidak melebihi 40% dari pendapatan bersih bulanan nasabah. Persyaratan:

1. Kriteria nasabah:

a. merupakan orang tua/wali dari pelajar/mahasiswa

b. pelajar/mahasiswa dan telah memiliki penghasilan sendiri 2. Usia nasabah minimal 21 tahun dan pada saat jatuh tempo fasilitas

pembiayaan usia maksimal 55 tahun atau belum pensiun, khusus untuk wiraswasta dan professional pada saat jatuh tempo fasilitas pembiayaan usia maksimal 60 tahun.

3. Karyawan dengan masa kerja minimal 2 tahun

Benefit/manfaat:

1. Sesuai prinsip syariah 2. Angsuran ringan dan tetap 3. Proses cepat dan mudah 4. Biaya administrasi ringan

5. Bebas agunan sampai Rp250 juta khusus untuk karyawan dengan persyaratan tertentu.7

B. Profil Madrasah Pembangunan UIN Jakarta 1. Sejarah Singkat Madrasah Pembangunan

Madrasah Pembangunan lahir berawal dari keinginan tokoh-tokoh di Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan adanya pendidikan Islam yang representatif. Pada awal tahun 1972, Panitia Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. H.M. Toha Yahya Omar (alm). Bulan Juni 1972, bertepatan dengan Lustrum III IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimulai pembangunan gedung madrasah yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama RI pada masa itu, yaitu Prof. H.A. Mukti Ali dan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah.

7

http://www.syariahmandiri.co.id/category/consumer-banking/pembiayaan-consumer/syariah-mandiri-pembiayaan-konsumer/pembiayaan-edukasi-bsm/ diakses tanggal 24 Mei 2011

Tanggal 17 November 1973, gedung madrasah diserah terimakan dari Pimpinan Bagian Proyek Pembinaan Bantuan Untuk Madrasah Swasta Pemda DKI Jakarta kepada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan membuka tingkat Ibtidaiyah. Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri dari Kelas I: 43 orang, Kelas II: 8 orang, dan Kelas III: 7 orang. Permulaan kegiatan belajar mengajar dimulai pada tanggal 7 Januari 1974. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai "Hari Kelahiran" Madrasah Pembangunan.8

Pada awal tahun 1977, Madrasah Pembangunan membuka tingkat Tsanawiyah. Siswa angkatan pertama berjumlah 19 orang. Bulan Juli 1991, dibuka kelas jauh tingkat Ibtidaiyah di Pamulang, bekerja sama dengan Yayasan Al Hidayah sebagai penyedia lahan. Sesuai dengan keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak awal September 1974 pembinaan Madrasah Pembangunan dilaksanakan oleh Tim Pembinaan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Tarbiyah. Tugas tim ini di antaranya adalah menyiapkan Madrasah Pembangunan sebagai 'madrasah laboratorium' FTIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada tahun 1978, Madrasah Pembangunan ditetapkan sebagai Madrasah Pilot Proyek Percontohan oleh Departemen Agama RI melalui Surat Keputusan Dirjen Bimas Islam Depag RI Nomor: Kep/D/03/1978. Berdasarkan keputusan tersebut, kemudian diselenggarakan kegiatan

8

penataran penulisan modul dan uji coba pembelajaran dengan sistem modul. Empat modul bidang studi Alquran Hadits, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Matematika telah diujicobakan sampai dengan tahun 1985.

Pada tahun 1988, berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor: 06 Tahun 2008, wewenang pembinaan dan pengelolaan Madrasah Pembangunan dilimpahkan kepada Yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta. sedangkan Pengembangan sebagai 'madrasah

laboratorium' dilaksanakan bersama-sama dengan FTIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.9

Kini diusianya yang ke-35 tahun, siswa madrasah pembangunan UIN Jakarta berjumlah 2.574 orang, yang terdiri atas siswa tingkat ibtidaiyah sebanyak 1.711 orang, siswa tingkat tsanawiyah sebanyak 734 orang dan tingkat aliyah 129 orang.

Prestasi-prestasi yang telah diraih baik dalam bidang akademik maupun nonakademik serta kepercayaan masyarakat yang begitu besar untuk menyekolahkan putra-putrinya di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta membuktikan bahwa Madrasah Pembangunan UIN Jakarta memiliki mutu yang dapat diandalkan. Hal lain yang cukup membanggakan adalah ditetapkannya MI dan MTS pembangunan UIN Jakarta sebagai Madrasah Standar nasional oleh kanwil depag DKI Jakarta dengan nomor : 150 kw.09.4/4/5/hk.005/2081/2008.

9

2. Visi, Misi, Dan Tujuan a. Visi10

Menjadikan madrasah pembangunan UIN sebagai jenjang pendidikan dasar dan menengah yang unggul dan terkemuka dalam pembinaan keislaman, keilmuan dan keindonesiaan, dengan mengapresiasi potensi-potensi anak serta perkembangan era globalisasi dan perkembangan zaman.

b. Misi11

1) Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang akan melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan kompetitif dan keunggulan komparatif;

2) Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terbentuk keseimbangan antara kekuatan keilmuan dengan perkembangan jasmani peserta didik serta dapat melahirkan lulusan yang cerdas, kuat dan sehat;

3) Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan keislaman, sains dan ateknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia; 10 Ibid hal. 3 11 Ibid

4) Melakukan pembinaan tenaga pendidik sebagai tenaga professional yang menguasai aspek keilmuan, keterampilan mengajar, kepribadian pedagogis serta komunikasi global yang dijiwai akhlak mulia;

5) Melakukan pembinaan tenaga kependidikan yang profesional, yang menguasai bidang ilmu yang mendukung tugasnya, etos kerja yang tinggi, serta kepribadian yang Islami.

6) Mengupayakan tersedianya sarana prasarana dan fasilitas belajar mengajar yang dapat memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat mengikuti kegiatan belajar seluas-luasnya, sehingga madrasah benar-benar berfungsi sebagai pusat pembelajaran.

7) Melakukan pembinaan kemandirian dan team work melalui berbagai aktifitas belajar baik intra maupun ekstrakurikuler.

c. Tujuan 12

Madrasah pembangunan UIN Jakarta mempunyai tujuan:

1) Terciptanya pendidikan yang dapat melahirkan lulusan yang beriman dan bertakwa dengan kemampuan kompetitif serta memiliki keunggulan komparatif.

2) Terwujudnya kurikulum yang memiliki kekuatan pada pembinaan keislaman, sains dan teknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan

12

globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia dan kemampuan potensi anak.

3) Tersedianya pendidikan sebagai tenaga profesional yang menguasai bidang keilmuan yang diasuhnya secara luas, mendalam dan komprehensif serta memiliki kemampuan untuk mengajarkannya (teaching skill) berkepribadian pedagogis dan berakhlak mulia.

4) Tersedianya tenaga pendidikan profesional yang dalam melaksanakan tugasnya didukung oleh ilmu pengetahuan yang relevan, memiliki etos kerja, loyalitas dan dedikasi yang tinggi yang dilandasi akhlak mulia. 5) Tersedianya sarana prasarana dan fasilitas sumber belajar yang dapat

memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat belajar seluas-luasnya, sehingga sekolah benar-benar berfungsi sebagai Center For Learning.

6) Terwujudnya siswa yang memiliki keseimbangan antara kekuatan jasmani dan rohani serta kepekaan dan kepedulian social.

7) Terwujudnya siswa yang mandiri dan mampu melakukan teamwork melalui berbagai aktivitas belajar baik intra maupun ekstrakurikuler.

45

KERJASAMA PEMBIAYAAN MULTIJASA DANA PENDIDIKAN ANTARA BSM DENGAN MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

A. Mekanisme Pembiayaan Multijasa Dana Pendidikan BSM ke Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Kerjasama yang dilakukan antara BSM dengan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dilaksanakan dalam rangka penyaluran pembiayaan dana pendidikan kepada calon siswa/pelajar sekolah Madrasah Pembangunan. Pembiayaan dana pendidikan ini bertujuan untuk membantu dan meringankan biaya pendidikan bagi orang tua siswa. Selain itu juga guna meningkatkan kualitas bidang pendidikan melalui penyelenggaraan layanan administrasi keuangan siswa. Kerjasama yang terjalin antara BSM dengan Madrasah Pembangunan dilatar belakangi oleh berbagai hal di antaranya :

1. Bagi Madrasah Pembangunan, BSM merupakan salah satu dari bank terbesar di Indonesia, profesional dan murni syariah. Hal tersebut sebagai acuan bagi Madrasah Pembangunan untuk menjalin kerjasama untuk memperoleh pembiayaan dana pendidikan. 1

2. Bagi BSM, kerjasama ini dilatarbelakangi adanya harapan agar brand BSM sebagai salah satu dari bank syariah yang ada dapat terangkat terlebih lagi.

1

Wawancara pribadi dengan Ahmad Sofyan, Direktur Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Tangerang, 9 Juni 2011.

Madrasah Pembangunan merupakan sebuah lembaga pendidikan sekolah swasta yang bergerak di bidang pendidikan yang cukup memiliki potensi yang baik. Selain itu, prestasi-prestasi yang telah diraih baik dalam bidang akademik maupun nonakademik serta kepercayaan masyarakat yang begitu besar untuk menyekolahkan putra-putrinya di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta membuktikan bahwa Madrasah Pembangunan UIN Jakarta memiliki mutu yang dapat diandalkan.2 Pada sisi lain, BSM sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan dapat memperoleh keuntungan dengan jasanya dalam menyalurkan pembiayaan.

Pihak Bank Syariah Mandiri memiliki beberapa proses pembiayaan multijasa dana pendidikan bagi para wali orang tua murid (nasabah) untuk mendapatkan pembiayaan tersebut. Penulis akan memaparkan sesuai dengan hasil wawancara dengan pihak Bank Syariah Mandiri yaitu sebagai berikut:

1. Nasabah yang membutuhkan/kekurangan dana akan mendatangi BSM untuk mengajukan permohonan pembiayaan. Tahap pertama yang harus dipenuhi oleh nasabah adalah pemenuhan dokumen yang tertuang dalam formulir pembiayaan yang telah disediakan oleh bank. Adapun syarat-syarat permohonan pembiayaan dana pendidikan yaitu:

a. Asli formulir permohonan pembiayaan yang telah diisi lengkap dan ditandatangani

b. Foto kopi KTP/Kartu identitas nasabah+suami/istri

2

Wawancara dengan Account Officer BSM kcp Ciputat Pamungkas Setyo Budi, pada tanggal 23 Juni 2011

c. Foto kopi Kartu Keluarga d. Foto kopi akte nikah/cerai e. Asli surat persetujuan suami/istri

f. Asli bukti penerimaan calon pelajar dari sekolah/lembaga pendidikan berikut perincian biayanya

g. Asli slip gaji/surat keterangan penghasilan terakhir h. Foto kopi rekening tabungan/Koran (3 bulan terakhir)3

Jumlah pembiayaan yang ditetapkan pada pembiayaan multijasa dana pendidikan ini mulai dari Rp 5 juta sampai dengan Rp 20 juta, dengan jangka waktu pembiayaan 1 sampai dengan 3 tahun atau selama masa pendidikan yang akan ditempuh. Maksimum pembiayaan yang akan dibiayai oleh pihak Bank Syariah Mandiri sebesar 80% dari harga perolehan manfaat layanan pendidikan. Biaya-biaya yang terkait dengan proses pembiayaan tersebut yaitu:

1) Biaya administrasi

2) Biaya penjaminan pembiayaan

3) Biaya administrasi keterlambatan pembayaran angsuran 4) Biaya materai

Selain itu juga nasabah harus menjelaskan maksud dan tujuan pembiayaan, berapa jumlah yang diinginkan serta untuk jangka waktu berapa lama. Sebelum pembiayaan multijasa dana pendidikan disetujui oleh pihak Bank

3

Wawancara pribadi dengan Andi Priadi Suhariatmo, Assistant Account Officer Bank Syariah Mandiri, Tangerang, 8 Juni 2011.

Syariah Mandiri, maka BSM mengadakan uji kelayakan bagi nasabah. Uji kelayakan yang pertama adalah tentang karakteristik calon nasabah, pengujian ini dilakukan dengan interview langsung dari pihak bank kepada pihak nasabah, selain itu dilakukan pengecekan SID (Sistem Informasi Debitur) dari Bank Indonesia. Setelah lulus uji kelayakan secara karakter maka uji kelayakan berikutnya adalah Kapasitas (kemampuan bayar). Dihitung berdasarkan pendapatan yang diterima dikurangi dengan pengeluaran. Perhitungan kewajiban angsuran:

1) Besarnya angsuran perbulan tidak melebihi 40% dari pendapatan bersih bulanan nasabah

2) Autodebet rekening tabungan Syariah Mandiri tabungan

Data pencairan nasabah Madrasah Pembangunan UIN di Bank Syariah Mandiri Ciputat tahun 2011.

Pembiayaan yang dicairkan

(Rupiah)

Jangka waktu Angsuran per bulan (Rupiah) 8.000.000 24 bulan 472.379 6.000.000 24 bulan 354.284 8.000.000 24 bulan 472.379 8.000.000 24 bulan 472.379 8.000.000 24 bulan 472.379 6.000.000 36 bulan 274.823 6.000.000 24 bulan 354.284 6.000.000 12 bulan 602.773 6.000.000 12 bulan 602.773

2. Jika sudah terpenuhi semua persyaratan dan bank setuju untuk memberikan pembiayaan multijasa dana pendidikan, maka terjadilah akad pembiayaan

ijarah. Nasabah kemudian menandatangani sejumlah dokumen pembiayaan

multijasa dana pendidikan (pada tahap ini juga bank mengadakan akad ijarah, dimana nasabah ditunjuk sebagai musta’jir (pihak yang menyewa) atas ma’jur (objek ijarah). Adapun syarat-syarat penandatanganan akad yang harus dipenuhi nasabah yaitu:

a. Nasabah (orang tua/wali murid) telah mengembalikan asli surat penegasan persetujuan pembiayaan yang telah ditandatangani oleh nasabah dan suami.

b. Telah menyetorkan dana untuk membayar biaya administrasi, biaya premi asuransi dan biaya lainnya sehubungan dengan fasilitas pembiayaan yang diberikan.

c. Telah menyerahkan surat pernyataan dan kuasa yang telah ditandatangani di atas materai secukupnya bahwa nasabah bersedia membayar biaya administrasi dan seluruh biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan penandatanganan akad dan menyetor dana cadangan untuk pembiayaan biaya-biaya yang timbul.

d. Memberikan surat pernyataan bahwa suami dan ahli waris mengetahui, menyetujui dan turut bertanggung jawab atas kelancaran pembayaran angsuran pembiayaan sesuai dengan ketentuan BSM.

e. Putra/putri nasabah termasuk kedalam daftar hasil seleksi penerimaan peserta didik baru pada madrasah pembangunan UIN dan dinyatakan lulus oleh pihak sekolah.

3. Selanjutnya tahap terakhir, bank akan mencairkan sejumlah dana yang dibutuhkan melalui rekening nasabah di BSM dan langsung dipindahbukukan ke rekening penyedia jasa (Madrasah Pembangunan). Sebelum pencairan dana ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah yaitu:

a. Nasabah telah menandatangani akad perjanjian al-ijarah serta menandatangani dokumen lainnya yang terkait dengan fasilitas yang diterima nasabah.

b. Nasabah telah membayar biaya administrasi, biaya premi asuransi dan biaya lainnya sehubungan dengan fasilitas pembiayaan yang diberikan. c. Nasabah telah menandatangani tanda terima uang dan surat aksep.

d. Nasabah telah menutup asuransi jiwa atas nama nasabah sampai dengan jatuh tempo.

e. Syarat penarikan dana pelunasan fasilitas pembiayaan digunakan dengan tujuan pembiayaan tersebut diatas.

f. Mengetahui dan bersedia bilamana terjadi gagal bayar/wanprestasi terhadap kewajiban nasabah di bank syariah mandiri maka raport/ijazah dari putra/putri nasabah ditahan oleh pihak sekolah.

Prosedur yang dilalui untuk mendapatkan pembiayaan dana pendidikan di Bank Syariah Mandiri selain cepat juga sangat mudah didapatkan. Karena persyaratannya yang mudah dan proses pencairan dananya juga cepat. Seperti

dikatakan Ibu Herlis “Saya mengajukan pembiayaan untuk biaya sekolah anak

saya, dengan melengkapi beberapa persyaratan. Beberapa hari kemudian dilakukan survey dan dana tersebut langsung cair.”4

Sama halnya yang dikatakan Account Officer BSM Bapak Pamungkas Setyo Budi apabila setelah dianalisa dan ternyata nasabah ini layak, maka paling lambat seminggu dana tersebut sudah bisa cair,5 walaupun tidak 100% dipenuhi, lanjutnya. Karena boleh jadi ketika nasabah mengajukan pembiayaan untuk merencanakan sesuatu, maka nasabah tersebut otomatis sudah memiliki kesiapan dana, dari asumsi itu pihak bank menggunakan kisaran 80% untuk memenuhi kebutuhan nasabah.

B. Analisa Pembiayaan Multijasa Dana Pendidikan antara BSM dengan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

1. Analisa Produk

Menurut Phillip Kotler, produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau

4

Wawancara dengan Ibu Herlis, (nasabah BSM sub Produk Ijarah Multijasa) pada tanggal 26 Juni 2011.

5

Wawancara dengan Account Officer BSM kcp Ciputat Pamungkas Setyo Budi, pada tanggal 23 Juni 2011.

konsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.6 Ijarah multijasa yang berasal dari kata ijarah dan multijasa, atau lebih tepatnya produk multijasa yang berakadkan Ijarah. Produk ini merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang tidak bertentangan dengan syariah yang berjangka sekitar satu sampai tiga tahun. Pembiayaan multijasa ini dapat digunakan untuk biaya pendidikan, biaya kesehatan rawat inap maupun general check up, biaya pernikahan, biaya naik haji dan umrah. Dengan produk ini mereka yang butuh dana untuk biaya pendidikan dapat memperoleh pembiayaan melalui produk multijasa ini. Sumber dana dari pembiayaan ini berasal dari beberapa pihak yaitu tentunya para nasabah, partisipasi modal berbagi hasil dan investasi khusus. Produk seperti ini bisa bermacam-macam namanya. Bank syariah mandiri menamakannya pembiayaan multiguna dana pendidikan. Adapun keunggulan pada pembiayaan ini yaitu:

a. Sesuai prinsip syariah

b. Angsuran ringan dan tetap dengan jangka waktu maksimal 3 tahun c. Proses cepat dan mudah

d. Biaya administrasi ringan e. Bebas agunan

Dalam hal ini pihak BSM mempunyai alasan tersendiri mereka menamakannya pembiayaan multiguna. Menurut hasil wawancara dengan Ahmad Irsyadi ada beberapa alasan mengapa dinamakan multiguna:

6

a. Untuk menghindari dari ketidaksalahpahaman persepsi masyarakat (nasabah) tentang pembiayaan ini.

b. Untuk memudahkan nasabah mengenal produk ini karena namanya sama dengan produk konvensional tetapi pengaplikasiannya berdasarkan syariah.

Alasan Bank Syariah Mandiri mengeluarkan produk ini di antaranya adalah: a. Melihat kebutuhan masyarakat, permintaan akan jasa yang semakin

meningkat. Dalam hal ini BSM menilai seiring berjalannya waktu adanya kebutuhan masyarakat (nasabah) untuk mengajukan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan akan jasa-jasa seperti pendidikan, umrah, dan kebutuhan jasa lainnya.

b. Dikeluarkannya peraturan tentang pembiayaan multijasa baik berupa fatwa tentang pembiayaan multijasa maupun peraturan yang lain

2. Analisis Akad Ijarah Dalam Pembiayaan Multijasa Dana Pendidikan

Ijarah, sebagaimana telah dibahas pada bab sebelumnya, pada

dasarnya merupakan salah satu bentuk dari akad tijarah, yaitu suatu jenis akad dalam transaksi perjanjian antara dua orang atau lebih yang dilakukan dengan tujuan mencari keuntungan, karena bersifat komersil. Dalam skim pembiayaan multijasa di BSM menggunakan akad ijarah, yaitu akad sewa-menyewa antara muajjir (pemilik obyek sewa) dengan musta’jir (pihak yang menyewa) atas ma’jur (obyek sewa) untuk mendapat imbalan atas barang/jasa

yang disewakannya, dengan menggunakan akad ijarah, nasabah (wali/orang tua siswa) memberikan imbalan sebagai kompensasi atas pelayanan berupa pembayaran yang dilakukan oleh LKS kepada pihak ketiga. Setelah itu nasabah membayar kepada LKS dengan cara mengangsur atau sekaligus sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian. Angsuran yang disepakati pada tahap awal pembiayaan tidak akan berubah selama jangka waktu pembiayaan. Dengan demikian, angsuran pembiayaan multijasa ini besarnya tetap kendati terjadi fluktuasi suku bunga di pasar konvensional. Adapun penetapan ujrah keuntungan bagi bank dilakukan berdasarkan kesepakatan antara bank dengan nasabah.

Penggunaan akad ijarah dalam pembiayaan multijasa didasarkan pada fatwa DSN-MUI/VIII/2004 dalam ketentuan umum poin 2 yang berbunyi dalam LKS menggunakan akad ijarah, maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam fatwa ijarah.7

Menurut ulama Hanâfiyah, rukun al-ijârah itu hanya satu, yaitu ijab (ungkapan menyewakan) dan kabul persetujuan terhadap sewa-menyewa. Ulama Hanâfiyah menyatakan bahwa orang yang berakad, sewa atau imbalan, dan manfaat, termasuk syarat-syarat ijârah, bukan rukunnya. Sebagai sebuah transaksi umum, ijarah baru dianggap sah setelah memenuhi rukun dan

7

Fatwa DSN-MUI No.44/DSN-MUI/VIII/2004 tentang Pembiayaan Multijasa (Terlampir)

syaratnya. Sebagaimana yang berlaku secara umum dalam transaksi lainnya. Jumhur ulama menyatakan bahwa rukun akad ijârah itu ada empat, yaitu:8 a. Sighat ijarah (ijab dan kabul), dalam rangka memperoleh manfaat layanan

pendidikan, khususnya terkait transaksi penyewaan jasa layanan pendidikan, diperlukan beberapa dokumen hukum sebagai berikut:

1. Perjanjian sewa menyewa. Perjanjian ini mengatur kesepakatan antara BSM sebagai pemberi sewa dan nasabah (orang tua/wali calon pelajar) selaku penyewa.

2. Perjanjian pembiayaan ijarah. Perjanjian ini mengatur mengenai kesepakatan antara BSM sebagai pemberi sewa dan nasabah (orang tua/wali calon pelajar) selaku penyewa bahwa nasabah membayar sewa atas manfaat jasa layanan ini kepada bank dalam jangka waktu tertentu dengan harga yang telah yang disepakati oleh kedua belah pihak, tidak termasuk biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan akad ini.

b. Orang yang berakad, dalam hal ini BSM sebagai pemberi sewa atas manfaat layanan pendidikan, dan nasabah (orang tua/wali calon pelajar) selaku penyewa.

c. Manfaat, nasabah (orang tua/wali calon pelajar) dalam hal ini sebagai penyewa mendapatkan manfaat berupa falisitas untuk memperoleh layanan pendidikan.

8

d. Sewa/imbalan (ujrah)

1) Imbalan berupa sewa yang jumlah pembayarannya bersifat tetap.

2) Imbalan yang diperoleh berkisar 20.55% per tahun yang dibayar setiap bulan.

3) Frekuensi imbalan. Imbalan dibayarkan secara periodik setiap bulan terhitung dari tanggal akad ini ditandatangani, dengan cara membayar sewa pada tiap—tiap bulan sesuai dengan jadwal sewa yang ditetapkan dalam surat sanggup untuk membayar dan lunas pada saat jatuh tempo. Dalam hal tanggal pembayaran imbalan jatuh pada bukan hari kerja, maka pembayaran imbalan dilakukan pada hari kerja berikutnya. Hari kerja adalah hari pada saat operasional system pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Apabila dilihat dari standarisasi akad, berdasarkan fatwa DSN pembiayaan ijarah multijasa dana pendidikan yang dijalankan oleh Bank Syariah Mandiri sudah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Karena semua rukun dan syarat yang ada pada akad ijarah telah terpenuhi, yaitu : orang yang berakad, sewa/imbalan, manfaat, dan shighat (ijab dan qabul). Dengan skema sebagai berikut

4. Nasabah membayar secara cicil+fee

1. Nasabah mengajukan pembiayaan multijasa

2. Akad Ijarah

3. Melakukan pencairan dan langsung dipindah bukukan

Keterangan :

1. Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan dana pendidikan kepada bank syariah disertai kelengkapan administrasi.

2. Sebelumnya pihak bank terlebih dahulu menganalisa permohonan pengajuan tersebut. Bila pembiayaan tersebut layak Bank syariah akan membantu mengurus biaya-biaya yang harus dibayar kepada lembaga yang bersangkutan. Setelah dicapai kesepakatan antara nasabah dan pihak Bank Syariah Mandiri mengenai jumlah dana dan masa cicilannya, maka akad pembiayaan dana pendidikan dengan akad ijarah ditandatangani.

BANK NASABAH

MADRASAH PEMBANGUNAN nan

3. Bank syariah melakukan pencairan ke rekening anggota/nasabah dan langsung dipindah bukukan.

4. Nasabah/ anggota membayar angsuran ke bank sesuai jadwal angsuran berikut fee.

Contoh perhitungan:

Limit pembiayaan : Rp. 6.000.000,00 Jangka waktu : 12 bulan (1 tahun) Biaya sekolah : Rp. 12.500.000,00 Imbal jasa : Rp. 1.233.270,15 Total hutang sewa : Rp. 13.733.270,15 Angsuran pendahuluan : Rp. 6.500.000,00 Pembayaran yang diangsur : Rp. 7.233.270,15 Angsuran/bulan : Rp. 602.772,51 Biaya administrasi : Rp. 60.000,00

Dokumen terkait