• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Obyek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1.4 Struktur Organisasi

Suatu perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang terorganisasi didalam manajemen perusahaan yang tepat agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dan berkembang. Struktur organisasi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Struktur organisasi dalam suatu perusahaan dapat dijadikan suatu pedoman bagi pimpinan perusahaan, karena dengan adanya struktur organisasi tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur untuk pengendali manajemennya.

Adapun bentuk struktur organisasi yang ada pada PT. Gudang Garam Direktorat Grafika adalah memiliki beberapa devisi yang dibagi menjadi beberapa bagian yang mempunyai tugas masing-masing demi tercapainya tujuan organisasi. Perkembangan perusahaan tergantung pada keberhasilan cara menangani organisasinya. Struktur Organisasi PT. Gudang Garam Direktorat Grafika Tbk. Dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini :

54

Dari masing-masing bagian diatas mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda didalam melaksanakan operasional perusahaan sehari-hari. Berikut ini penjelasan masing-masing tugas utama dan tanggung jawab tersebut : 1. Direktur Direktorat Grafika

Tugas Pokok : Memimpin setiap devisi-devisi diperusahaan, Tanggung Jawab :

a. Kelancaran dan ketepatan pembinaan dalam pengendalian tugas kepala seksi dan seluruh karyawan di PT Gudang Garam Direktorat Grafika.

b. Kebenaran saran atau pendapat yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan.

c. Ketepatan hasil pantauan dan analisis situasi kemasan pemungkus rokok. 2. Devisi Percetakan Waru Staf Pelaksanaan yang dipimpin oleh seorang

Manajer dengan, bertugas mengatur dan melaksanakan proses percetakan dari bahan baku sampai bahan jadi sesuai dengan order. Devisi ini membawahi : a. Bagian Cetak Offset tugas pokok adalah menghasilkan beberapa produk

antara lain ambri, etiket dan outer. Bagian Cetak Offset merupakan proses intermittent / terputus-putus.

b. Bagian Corrugating tugas pokok adalah menghasilkan beberapa produk antara pembuatan corrugating sheet, unit flexo printing dan unit stitching. c. Bagian Rotogravur tugas pokok adalah sama seperti bagian cetak offset

55

3. Devisi percetakan unit XI adalah bagian percetakan yang berada di Kediri yang bertugas pada bagian proses produksi pembuatan produk utama yaitu rokok.

4. Devisi Penunjang tugas pokok adalah mengatur, mengawasi, dan memimpin pelaksanaan pengolahan dan proses pengendalian pra cetak, PML (pengendalian mutu laboratoriun) dan pengolahan tinta didalam perusahaan. a. Bagian Pra Cetak tugas pokok adalah untuk mengendalikan proses

percetakan agar produk yang dihasilkan lebih baik dan stabil.

b. Bagian PML (pengendalian mutu laboratorium) tugas pokok adalah mengendalikan mutu produk (cetakan) dari yang kurang baik menjadi baik, yang sudah baik mutunya harus dipertahankan agar tetap baik dan mendukung produk rokok agar mutunya juga baik atau stabil.

c. Unit Pengolahan Tinta tugas pokok adalah mengatur dan memimpin pengumpulan proses pembuatan tinta untuk bahan percetakan.

4.1.1.5 Proses Produksi

Proses produksi Etiket Surya 16 di PT. Gudang Garam Direktorat Grafika

secara umum. Adapun Proses produksi Etiket Surya 16 terdapat beberapa tahap proses Yaitu: unwiding, printing, cutting, dan delivery.

1. Unwidingprocess terdapat beberapa proses yaitu adalah a. Turn Over Reel Stand

Pada tahap ini tension kertas diatur oleh sebuah reel brake sehingga posisi keregangan kertas akan tetap terjaga. Turn over reel stand memiliki lengan yang dilengkapi pencekam ( real chuck ) yang berfungsi mencekam Bobbin.

56

b. Web Splicer

Digunakan untuk proses pemotongan dan penyambungan ( Joint ) kertas di handreel yang berputar dan yang stand by tanpa menghentikan proses produksi yang sedang berlangsung. Mengingat mesin akan mati secara otomatis jika supply kertas pada gulungan rol habis. Dan untuk proses penyetingan mesin tersebut, sebanyak ± 35 m kertas yang afkir.

Pada web splicer ini terdapat rol penggerak yang digerakkan dengan sistem pneumatic yang akan menggerakkan sebuah roll yang dilewati kertas untuk menekan roll yang berkecepatan 60 m/menit.

Dalam unit ini terdapat cutter roll berpasangan, dimana cutter rol yang berada dibawah dilengkapi pisau ( serrated knife ) yang berfungsi untuk memotong kertas. Sedangkan roll yang berada diatas dilengkapi dengan karet yang berfungsi untuk memberi penekanan saat proses cutting berlangsung.

Setelah cutter rol berpasangan terdapat rol perekat ( gluing roller ) berpasangan eksentrik yang berfungsi sebagai penyambungan 2 kertas yang telah mengalami proses cutting. Dimana pada masing-masing rol ini terdapat sebuah plat yang berfungsi untuk melekatkan isolasi sepanjang lebar kertas yang melintas. Setiap kali terjadi splicing, operator selalu stand by memasang selotip yang baru untuk proses splicing tahap berikutnya.

57

c. Festoon Unit

Unit ini berfungsi untuk mensinkronkan kecepatan saat terjadi splicing dengan kecepatan printing ( sesuai kecepataan laju produksi ). Dalam hal ini kecepatan yang diharapkan saat joint 60 m/menit dan dapat disesuaikan dengan kecepatan unit printing yang berkecepatan 20-180 m/menit. Dalam festoon units menyediakan spare kertas sekitar 6 m, hal ini untuk menjaga tension kertas supaya tidak kendur dan tidak putus jika tension terlalu besar.

2. Proses Cetak ( Printing )

Proses cetak berlangsung pada unit printing, dimana proses tersebut meliputi :

a. Tinta pada ink tank disalurkan menuju ink applicator menggunakan sebuah pompa sentrifugal.

b. Tinta mengenai silinder printing yang berputar, sehingga kantong – kantong tinta yang semula kosong sekarang telah terisi tinta.

c. Doctor Blades menyapu tinta yang terdapat pada silinder printing sehingga memungkinkan ketebalan tinta yang menempel pada silinder printing akan merata. Dalam proses penyapuan tersebut doctor blades selalu bergerak horizontal ( translasi ).

d. Proses cetak terjadi saat tinta pada silinder printing mengenai kertas cetak. e. Kertas yang telah tercetak melalui sistem driying. Sistem ini berfungsi untuk

memastikan tinta benar-benar kering sehingga dapat melalui proses selanjutnya.

58

3. Cutting process adalah proses cutting menggunakan jenis cutting flat bed yang bergerak naik turun dan bagian bawah diatur oleh crankshat yang digerakkan oleh mesin seperti motor.

4. Delivery process adalah unit delivery berupa conveyor yang digerakkan oleh motor penggerak dan memiliki fungsi sebagai pembawa produk. Disini terdapat separating belt (flat belt) untuk mendorong dan memisahkan masing-masing produk. Braker wheel berfungsi untuk menangkap produk yang didorong oleh separating belt agar produk tetap berada pada belt delivery.

Karena prosesnya melalui beberapa tahap, maka mesin yang digunakan juga bermacam-macam yaitu :

a. Mesin Bobst 650

1) Ada 2 unit yaitu , 650-1 dan 650-2 2) Digunakan untuk memproduksi etiket b. Mesin Bobst 820

1) Ada 4 unit yaitu, 820-1, 820-2, 820-3, 820-4 2) Digunakan untuk memproduksi etiket dan outer 3) Produk yang dikeluarkan terdiri dari 3(tiga) baris c. Mesin Chambon

1) Digunakan untuk memproduksi soft pack 2) Produk yang dikeluarkan terdiri dari 2 baris

d. Mesin Polytape

59

Gambar 4.2 Skema proses produksi menggunakan mesin Bobst

Dokumen terkait