BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
C. Struktur organisasi
Struktur organisasi berisi susunan jabatan dari tingkat yang paling atas sampai ke tingkat yang paling bawah dalam suatu perusahaan. Agar setiap kegiatan usaha berjalan dengan lancar, tentunya PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) memliki struktur organisasi. Berikut struktur organisasi yang berada di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI):
Gambar 1: Struktur Organisasi PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) (Sumber: Laporan Analisis Sistem Manajemen Personalia PT. TIKI)
Secara garis besar, berikut tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian pada struktur organisasi di atas:
1. Direktur Pelaksana:
a Menyusun kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatanoperasional perusahaan.
b Menjadi koordinator team manajemen.
c Menerima laporan dan mempertanggung jawabkan hasil penjualan pada setiap bulannya.
2. Legal Advisor: sebagai penasehat hukum perusahaan yang bertanggung jawab dalam mengurus setiap masalah perjanjian kerjasama antar perusahaan atau perbankan.
3. Trafic Manager: bertanggung jawab dalam setiap barang kiriman yang bersifat ingoing atau outgoing. Ingoing berarti menerima barang
kiriman dari pelanggan atau cabang-cabang di luar kantor pusat untuk dikirim menuju alamat tujuan. Sedangkan Outgoing berarti mengirim barang kiriman dari pelanggan sesuai alamat tujuan melalui cabang-cabang di luar kantor pusat.
4. Accounting Manajer: bertanggung jawab dalam setiap laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan dan membuat perencanaan keuangan perusahaan serta memastikan bahwa keuangan perusahaan digunkan dengan sebaik-baiknya.
5. Human Resource (HR) & General Affair (GA) Manager:
a Bertanggung jawab dalam mengatur SDM termasuk melakukan proses rekuitment dan memberikan serta mengembangkan pelatihan karyawan.
b Memberikan kompensasi dan perlingan kepada karyawan.
7. IT Manajer : bertanggung jawab terhadap teknologi yang digunakan perusahaan baik itu hardware maupun software.
8. Marketing Manager: bertanggung jawab dalam mengatur kegiatan promosi, media cetak dan elektronik.
9. Operational Manager: bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengontrol setiap kegiatan operasional perusahaan baik dalam proses penerimaan dan pengiriman barang.
37 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data responden
Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini sejumlah 15 orang.
Semua orang dilibatkan dalam pengisisan kuesioner mengenai budaya organisasi dan implementasi good corporate governance di PT Abadi Express Yogyakarta (TIKI). Namun, pada bagian wawancara hanya ditujukkan bagi Manager HRD. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan mengkonfirmasi hasil jawaban yang diberikan oleh responden. Berikut ini disajikan tabel mengenai profil responden.
1. Profil responden berdasarkan jenis kelamin
Berikut ini merupakan profil responden berdasarkan jenis kelamin di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI):
Tabel 6. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah
(orang)
Persentase (%)
Laki-laki 4 27
Perempuan 11 73
Total 15 100
Berdasarakan profil responden pada tabel 6 di atas, responden yang berjenis kelamin laki-laki sejumlah 4 orang (27%).
Sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan sejumlah 11 orang (73%).
2. Profil responden berdasarkan usia
Berikut ini merupakan profil responden berdasarkan usia di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI):
Tabel 7. Profil Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
Responden yang berusia antara 30 – 39 tahun sejumlah 2 orang (13,33%). Sedangkan responden yang berusia diatas 40 tahun sejumlah 1 orang (6,67%).
3. Profil responden berdasarkan pendidikan terakhir
Berikut ini merupakan profil responden berdasarkan pendidikan terakir di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI):
Tabel 8. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir yang memiliki jenjang pendidikan terakhir SMA/SMK/SLTA
sebanyak 4 orang (27%). Sedangkan responden yang memiliki jenjang pendidikan terakhir S1 sebanyak 11 orang (73%).
4. Profil responden berdasarkan unit kerja
Berikut ini merupakan profil reponden bersadarkan unit kerja di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI):
Tabel 9. Profil Responden Berdasarkan Unit Kerja Unit Kerja Jumlah
(orang)
Persentase (%)
HR & GA 2 13,34
Human Capital 3 20
Keuangan 3 20
Operasional 4 26,66
Marketing 3 20
Total 15 100
Berdasarkan profil responden pada 9 di atas responden yang berasal dari unit kerja Human Reseource (HM) & General Affair (GA) sebanyak 2 orang (13,34%) yaitu Branch Manager dan Manager HRD. Responden yang berasal dari unit kerja Human Capital, Keuangan, Marketing masing-masing sebanyak 3 orang (20 %) yaitu terdiri dari para staf. Sedangkan, responden yang berasal dari unit kerja Operasional sebanyak 4 orang (26,66%).
5. Profil responden berdasarkan masa kerja
Berikut ini merupakan profil responden berdasarkan masa kerja di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI):
Tabel 10. Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Jumlah
(orang)
Persentase (%) Kurang dari 1 tahun 8 53,34
2 – 4 tahun 5 33,33
Lebih dari 4 tahun 2 13,33
Total 15 100 %
Berdasarkan profil responden pada tabel 10 di atas, responden yang memiliki masa kerja kurang dari 1 tahun sejumlah 8 orang (53,34%). Responden yang memiliki masa kerja antara 2 – 4 tahun sejumlah 5 orang (33,33%). Sedangkan responden dengan masa kerja lebih dari 4 tahun sejulah 2 orang (13,33%).
B. Analisis dan Pembahasan Budaya Organisasi
Pada bagian analisis dan pembahasan tipe budaya organisasi dilakukan dengan cara melihat dan menentukan skor tertinggi pada masing-masing responden terhadap 24 pernyataan yang sudah disediakan di lembar kuesioner. Skor tertinggi pada pernyataan A, B, C, D merupakan pilihan responden terhadap tipe budaya organisasi.
Berikut hasil jawaban setiap responden terhadap budaya organisasi dominan di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) dapat disajikan pada tabel 11 di bawah ini
Tabel 11. Hasil Jawaban Setiap Responden Terhadap Budaya Organisasi Dominan di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI)
Sumber: Data diolah Keterangan:
A: Tipe budaya organisasi Klan (Clan)
B: Tipe budaya organisasi Adhokrasi (Adhocracy) C: Tipe budaya organisasi Pasar (Market)
D: Tipe budaya organisasi Hierarki (Hierachy)
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditentukan tipe budaya organisasi dominan berdasarkan pilihan responden. Tipe budaya organisasi ini ditentukan oleh banyaknya responden yang memilih masing-masing tipe budaya organisasi. Berikut tabel frekuensi pilihan responden terhadap tipe budaya organisasi di PT. Abadi
Tabel 12. Frekuensi Pilihan Responden Terhadap Tipe Budaya Organisasi di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI)
Sumber: Data diolah
Pilihan responden pada tabel 12 menunjukkan bahwa responden yang memilih tipe budaya klan (clan) sebanyak 9 orang (60%).
Responden yang memilih tipe budaya adhokrasi (adhocracy) sebanyak 2 orang (13,33%.). Responden yang memilih tipe budaya pasar (market) sebayak 1 orang (6,67%). Responden yang memilih tipe budaya hierarki (hierarchy) sebanyak 3 orang (20%). Sedangkan responden yang memilih tipe budaya campuran (pasar dan hierarki) sebanyak 1 orang (6,67%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tipe budaya organisasi dominan berdasarkan pilihan responden di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) yaitu budaya Klan (Clan).
C. Analisis dan Pembahasan Implementasi GCG
1. Analisis Data Implementasi Asas-asas Good Corporate Governance (GCG)
Analisis data GCG digunakan untuk melihat bagaimana implementasi GCG di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI).
Pernyataan Tipe budaya organisasi
Implementasi asas-asas GCG diperlukan untuk dapat bersaing secara global, menghadapi perubahan yang ada, dan tetap bertahan pada situasi pandemi di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI). Selain itu menurut Dewani (2018) good corporate governance diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan-kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan sudah berjalan dengan baik sesuai dengan pedoman GCG yang telah ditetapkan oleh KNKG. Berikut ini adalah hasil jawaban yang diberikan oleh responden mengenai implementasi asas-asas GCG di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI):
Rspdn Transparansi Akuntabilitas Responsibilitas Independensi Kesetaraan &
Kewajaran
T1 T2 T3 T4 A1 A2 A3 A4 A5 R1 R2 I1 I2 K1 K2 K3
1 1 2 1 3 2 1 2 2 1 1 3 2 2 1 3 2
2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4
3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 5
6 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
7 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4
9 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
10 4 5 3 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5
11 1 2 3 4 5 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4
12 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
14 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
A* 56 60 59 61 65 61 62 60 59 60 59 53 55 54 57 59
B* 59 (Baik) 61,4 (Baik) 59,5 (Baik) 54 (Baik) 56,6 (Baik)
Sumber: Data diolah
Keterangan : Rspdn: Responden
T1: Pernyataan 1 asas transparansi T2: Pernyataan 2 asas transparansi T3: Pernyataan 3 asas transparansi T4: Pernyataan 4 asas transparansi A1: Pernyataan 1 asas akuntabilitas A2: Pernyataan 2 asas akuntabilitas A3: Pernyataan 3 asas akuntabilitas A4: Pernyataan 4 asas akuntabilitas R1: Peryataan 1 asas responsibilitas
R2: Peryataan 2 asas responsibilitas I1 : Pernyataan 1 asas independensi I2 : Pernyataan 2 asas Independensi K1: Pernyataan 1 asas kesetaraan dan kewajawan
K2: Pernyataan 2 asas kesetaraan dan kewajaran
K3: Pernyataan 3 asas kesetaraan dan kewajaran
A*: Skor total tiap pernyataan B*: Skor rata-rata tiap dimensi
(Pernyataan lengkap setiap asas GCG terlampir di halaman 83)
Berdasarkan hasil jawaban responden atas implementasi asas-asas good corporate governance di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) pada tabel 13, maka diperoleh skor rata-rata tertinggi asas akuntabilitas yaitu 61,4. Skor nilai asas yang lain berturut-turut yaitu asas transparansi 59, asas responsibilitas 59,5, asas indenpedensi 54 dan asas kesetaraan dan kewajaran 56,6. Hal tersebut menunjukkan bahwa implementasi asas-asas good corporate governance sudah dilakukan dengan baik.
Berikut ini dibahas implementasi per asas GCG:
a. Implementasi asas transparansi
1) Pernyataan 1 asas transparansi: PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) menyediakan informasi yang bersifat tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diakses dengan mudah oleh pemangku kepentingan seperti karyawan, masyarakat dan komunitas yang memiliki hubungan dengan perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan informasi yang disediakan melalui website TIKI yaitu https://tiki.id/id/beranda. Website ini dapat diakses oleh semua karyawan dan para pelanggan. Website ini membantu karyawan dan para pelanggan untuk memperoleh informasi tentang posisi barang yang dikirim dengan jelas dan mengetahui harga kirim ke berbagai tujuan. Di masa pandemi ini tentunya website tersebut dapat memudahkan pelanggan dimana pelanggan tidak perlu datang ke gerai atau agen untuk memastikan posisi barang dan mengetahui harga kirim suatu barang.
2) Pernyataan 2 asas transparansi: Adanya pertemuan rutin di perusahaan untuk membahas kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Di masa pandemi Covid-19 ini, PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) juga tetap rutin melakukan pertemuan untuk membahas kondisi
perubahan pada perilaku masyarakat dari offline menjadi online. Hal ini didukung dengan pernyataan dari Ibu Atun selaku HRD di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) :
“Meskipun dalam masa pandemi ini, perusahaan tetap rutin melakukan pertemuan rutin 1 (satu) bulan sekali, baik itu melalui aplikasi zoom atau google meet. Rapat rutin dilakukan untuk membahas hal-hal penting atau ada hal yang urgent.” (Hasil wawancara dengan Ibu Atun, Manager HRD pada tanggal 14 April 2021)
3) Pernyataan 3 asas transparansi: Pengambilan keputusan besar yang penting bagi perusahaan melibatkan seluruh unit kerja yang bersangkutan. Pengambilan keputusan diambil saat rapat bulanan diadakan. Setiap kepala unit hadir dalam rapat tersebut sehingga semua unit dilibatkan dalam sebuah keputusan yang diambil.
4) Pernyataan 4 asas transparansi: Kebijakan PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) sifatnya tertulis dan dikomunikasikan dengan seluruh karyawan. Kebijakan tersebut tertera dalam SOP (Standar Operasional Perusahaan) yang dibuat untuk seluruh jajaran dan karyawan. SOP ini memuat tatacara berpakaian, waktu kerja, dan aturan khusus perusahaan yang berisi larangan
perusahaan untuk kepentingan pribadi dan larangan membawa orang lain baik keluarga maupun teman selama jam kerja.
b. Implementasi asas akuntabilitas
1) Pernyataan 1 asas akuntabilitas: PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) memiliki visi dan misi yang jelas. Visi dan misi tertera dalam dokumen dan website perusahaan.
Semua jajaran dan karyawan harus menjalankan misi perusahaan sehingga visi atau tujuan perusahaan dapat tercapai.
2) Pernyataan 2 asas akuntabilitas: Adanya pembagian kerja yang jelas oleh masing-masing karyawan sesuai dengan job description nya. Setiap unit dalam perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan job descriprion nya masing. Job description masing-masing karyawan tertera dalam dokumen perusahaan dan harus dijalankan oleh setiap karyawan. Pembagian tugas yang jelas digunakan untuk memberikan penegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh setiap karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
3) Peryataan 3 asas akuntabilitas: PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) memiliki sistem pengendalian internal.
perusahaan yaitu terdapat peraturan perusahaan. Peraturan perusahaan yang telah diatur dan ditetapkan oleh perusahaan mengatur secara rinci apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh setiap karyawan.
4) Pernyataan 4 asas akuntabilitas: Adanya sistem reward dan punishment untuk seluruh karyawan. PT. Abadi Express (TIKI) Yogyakarta menerapkan reward dan punisment yang diberlakukan untuk seluruh karyawan. Reward dan punisment diterapkan untuk memotivasi para karyawan agar dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
Hal tersebut didukung dengan pernyataan Ibu Atun selaku Manager HRD di PT. Abadi Express (TIKI) Yogyakarta:
“Pasti di sini diterapkan reward dan punisment untuk semua karyawan dari mulai tingkat atas dan bawah. Bagi karyawan yang mengikuti peraturan perusahaan pastinya pekerjaan dia juga akan bagus dan kita akan kasih reward ke mereka. Rewardnya kayak kenaikan bonus setiap bulannya. Begitu pun juga kalau dia melakukan kesalahan, juga dikenakan punisment agar tidak terulang kembali”. (Hasil wawancara dengan Ibu Atun, Manager HRD pada tanggal 14 April 2021)
pekerjaan, karyawan selalu berpegang pada etika bisnis dan kode etik yang telah disepakati. Agar tugas dan tanggung jawab dapat dijalankan dengan baik, para karyawan di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) berpegang pada etika bisnis dan kode etik yang memuat dalam peraturan perusahaan. Peraturan perusahaan atau SOP (Standar Operasional Perusahaan) secara rinci dan tertulis berisi tentang tatacara berpakaian dan berprilaku di perusahaan.
c. Implementasi asas responsibilitas
1) Pernyataan 1 asas responsibilitas: Kegiatan yang dilakukan PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan. Salah satu kegiatan yang sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yaitu perusahaan menerima segala complain atau aduan sesuai dengan peraturan UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Perusahaan menerima segala aduan atau komplain melalui customer service hotline (cs).
Nomor cs tertera pada setiap resi yang diterima pelanggan, media sosial, dan website perusahaan. Selain itu, kegiatan perusahaan juga sudah sesuai dengan peraturan perusahaan
memakai seragam perusahaan sesuai dengan tata cara berpakaian di perusahaan.
2) Pernyataan 2 asas responsibilitas: PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) melaksanakan tanggungjawab sosial yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial yaitu dengan cara membayar iuran sosial setiap bulannya. Hal tersebut disampaikan oleh Ibu Atun selaku Manager HRD PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI): “Tentunya kami juga melaksanakan tanggung jawab sosial salah satunya karena perusahaan kami letaknya berdekatan dengan rumah warga, kami ikut iuran seperti Kas RT setiap bulannya. Beberapa waktu lalu kami juga iuran pemasangan CCTV di sekitar rumah warga dan perusahaan” (Hasil wawancara dengan Ibu Atun, Manager HRD pada tanggal 14 April 2021)
d. Implementasi asas independensi
1) Pernyataan 1 asas indepedensi: PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) selalu menghindari benturan kepentingan. Perusahaan selalu mengindari benturan kepentingan baik antar sesama karyawan maupun pihak eksternal seperti pelanggan dan masyarakat. Ibu Atun
(TIKI) menjelaskan jika jarang terjadi atau tidak pernah adanya benturan kepentingan. Jika pun ada benturan tersebut hanya miss comunication kecil antar karyawan.
Beliau juga menjelaskan bahwa, jika terjadi permasalahan yang sangat besar tentunya akan dibahas dalam pertemuan rapat yang setiap bulannya diadakan.
2) Pernyataan 2 asas indepedensi: Masing-masing organ di PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) selalu melaksanakan tugas sesuai fungsinya dan tidak saling mendominasi atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain. Dalam melakukan kegiatannya, para karyawan juga selalu melaksanakan tugas dan fungsinya dan tidak saling mendominasi atau melempar tanggung jawab antar karyawan. Selama masa pandemi Covid-19, perusahaan menerapkan sistem shift kerja. Sistem shift kerja tersebut bertujuan agar karyawan dapat bekerja secara optimal sehingga dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
e. Implementasi asas kesetaraan dan kewajaran
1) Pernyataan 1 asas kesetaraan dan kewajaran: PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) memberi kesempatan kepada para stakeholders untuk memberi masukan. Perusahaan
untuk menyampaikan atau memberikan masukan.
Masukan dapat disampaikan melalui rapat bulanan yang diadakan perusahaan.
2) Pernyataan 2 asas kesetaraan dan kewajaran: PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) memberi perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai porsinya. Dalam melakukan kegiatan perusahaan, PT.
Abadi Express Yogyakarta (TIKI) memberikan perlakuan yang sama dan wajar terhadap para karyawaan sesuai porsinya. Contohnya, yaitu peraturan perusahaan yang dibuat secara rinci dan tertulis diberlakukan untuk seluruh karyawan. Seluruh karyawan wajib mengikuti peraturan perusahaan dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
3) Pernyataan 3 asas kesetaraan dan kewajaran: PT. Abadi Express Yogyakarta (TIKI) tidak mendiskriminasi karyawan berdasarkan SARA. Selain memberikan perlakuan yang sama dan wajar terhadap para karyawaan sesuai porsinya, perusahaan juga tidak mendeskriminasi karyawan berdasarkan SARA. Hal tersebut dapat dilihat dalam kualifikasi proses recuitment yang dicantumkan di beberapa website seperti, www.loker.id dan www.hailoker.com.
D. Analisis tentang Peran Budaya Organisasi dalam Implementasi Good Corporate Governance selama pandemi Covid-19.
Enam karakteristik budaya clan di PT Abadi Express Yogyakarta (TIKI) akan dikaitkan atau dihubungkan dengan implementasi asas GCG yang relevan.
1. Karakteristik Dominan dalam Budaya Clan: perusahaan menerapkan sistem kekeluargaan. Setiap karyawan dan jajarannya saling berbagi dan membantu satu sama lain.
Berikut ini adalah kaitan karakteristik dominan budaya clan dalam implementasi asas GCG yang relevan yaitu asas transparansi dan kesetaraan dan kewajaran:
a) Peran Karakteristik Dominan Kekeluargaan dan Asas Transparansi
Ciri khas dari peran karakterik dominan kekeluargan yaitu setiap karyawan dan jajaran saling berbagi dan membantu satu sama lain. Sikap saling berbagi dan membantu satu sama lain mendukung dalam implementasi asas transparansi ketika perusahaan mengadakan rapat rutin setiap bulannya guna membahas persoalan yang bersifat urgent atau mendesak yang mempengaruhi kondisi perusahaan di masa pandemi. Dalam pertemuan rapat rutin bulanan tersebut, kepala unit kerja saling membagikan ide atau gagasan mereka.
pengambilan keputusan. Semua unit kerja yang bersangkutan dilibatkan dalam pengambilan keputusan tersebut. Berdasarkan pemaparan di atas menujukkan bahwa peran karakteristik dominan kekeluargaan mendukung dalam implementasi asas transparansi.
b) Peran Karakteristik Kekeluargaan dan Asas Kesetaraan dan Kewajaran
Ciri khas dari peran karakteristik kekeluargaan yaitu para karyawan serta jajaran saling berbagi dan membantu satu sama lain. Sikap saling berbagi satu sama lain berperan dalam implementasi asas kesetaraan dan kewajaran ketika para kepala unit kerja saling membagikan ide atau gagasan dan masukan mereka dalam proses pengambilan keputusan. Perusahaan memberikan kesempatan pada seluruh kepala unit kerja yang bersangkutan tanpa mendiskriminasi karyawan dalam menyampaikan ide atau gagasan dan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan pemaparan di atas menunjukkan bahwa peran karakteristik dominan kekeluargan berperan dalam implementasi asas kesetaraan dan kewajaran.
bertindak sebagai orang yang memberikan nasehat, memfasilitasi, dan mendapingi.
Berikut ini adalah kaitan peran kepemimpinan organisasi budaya clan dalam implementasi asas GCG yang relevan yaitu asas transparansi, akuntabilitas, dan kesetaraan dan kewajaran:
a) Peran Kepemimpinan Organisasi dan Asas Transparansi Pemimpin (dalam hal ini kepala unit kerja) memberikan nasehat, memfasilitasi dan mendampingi para karyawan dalam menjalankan tugas yang diberikan. Pemimpin memberikan ruang atau kesempatan bagi para karyawan dalam memberikan masukan kepada perusahaan. Para pemimpin nantinya akan menyampaikan masukan tersebut lewat pertemuan rapat rutin bulanan. Masukan tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan demi keberlangsungan kegiatan perusahaan selama pademi. Kebijakan dari hasil rapat secara tertulis akan disampaikan kepada seluruh karyawan dari masing-masing unit kerja. Berdasarkan pemaparan di atas menunjukkan bahwa peran kepemimpinan organisasi budaya klan mendukung dalam implementasi asas transparansi.
Pemimpin sebagai seseorang yang memfasilitasi para karyawan mendukung dalam implementasi asas akuntabilitas.
Pemimpin dalam hal ini kepala unit kerja memberikan fasilitas berupa reward untuk setiap karyawannya. Reward tersebut berupa bonus yang diberikan setiap bulannya. Para karyawan akan mendapatkan reward jika sudah melakukan tugasnya dengan baik. Namun, jika terdapat laporan yang menunjukkan bahwa ada karyawan yang melakukan kekeliruan maka akan diberikan punisment. Punisment tersebut berupa teguran atau nasehat secara langsung. Laporan tersebut didapatkan berdasarkan hasil evaluasi dalam pertemuan rapat rutin bulanan. Berdasarkan pemaparan tersebut, menunjukkan bahwa peran kepemimpinan organisasi budaya klan mendukung dalam implementasi asas akuntabilitas.
c) Peran Kepemimpinan Organisasi dan Asas Kesetaraan dan Kewajaran
Peran kepemimpinan organisasi budaya clan mendukung dalam implementasi asas kesetaraan dan kewajaran ketika para pemimpin dalam hal ini kepala unit kerja memberikan pendampingan dan nasehat bagi setiap karyawan. Pendampingan dan nasehat dilakukan dalam bentuk evaluasi yang diadakan pada rapat rutin setiap bulannya. Selain
bentuk libur cuti. Hal ini untuk memberikan kesempatan apabila ada karyawan yang sedang sakit atau hamil dan memiliki urusan mendesak. Perusahaan memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada setiap karyawan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka menunjukkan bahwa peran kepemimpinan organisasi budaya klan mendukung dalam implementasi asas kesetaraan dan kewajaran.
3. Peran Manajemen Sumber Daya Budaya Clan: gaya manajemen mengutamakan kerjasama tim, konsensus, dan partisipasi.
Berikut ini adalah kaitan peran manajemen sumber daya manusia budaya clan dalam implementasi asas GCG yang relevan yaitu asas transparansi dan responsibilitas:
a) Peran Manajemen Sumber Daya Manusia dan Asas Transparansi
Ciri khas dari peran manajemen sumber daya manusia yaitu gaya manajemen mengutamakan kerjasama tim, konsensus, dan partisipasi. Kerja sama tim dilakukan ketika direktur dan kepala unit kerja saling membagikan masukan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, para pemimpin saling memberikan informasi yang relevan dan material sehingga dalam keputusan yang diambil tidak salah atau gagal.
Berdasarkan pemaparan di atas menunjukkan bahwa peran
implementasi asas transparansi.
b) Peran Manajemen Sumber Daya Manusia dan Asas Responsibilitas.
Ciri khas dari peran manajeman sumber daya manusia yaitu adanya kerja sama tim, konsensus dan partisipasi. Peran manajemen sumber daya manusia mendukung dalam implementasi asas responsibilitas ketika perusahaan bekerja sama dengan masyarakat dalam rangka menjalankan tanggung jawab sosial. Kerjasama dilakukan dalam bentuk yaitu perusahaan mengikuti iuran RT setiap bulannya. Hal tersebut dilakukan karena letak perusahaan yang berada disekitar rumah warga. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat dilihat bahwa peran manajemen sumber daya manusia budaya clan
Ciri khas dari peran manajeman sumber daya manusia yaitu adanya kerja sama tim, konsensus dan partisipasi. Peran manajemen sumber daya manusia mendukung dalam implementasi asas responsibilitas ketika perusahaan bekerja sama dengan masyarakat dalam rangka menjalankan tanggung jawab sosial. Kerjasama dilakukan dalam bentuk yaitu perusahaan mengikuti iuran RT setiap bulannya. Hal tersebut dilakukan karena letak perusahaan yang berada disekitar rumah warga. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat dilihat bahwa peran manajemen sumber daya manusia budaya clan