• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

6. Struktur Organisasi Kantor BP3TKI Kota Makassar

Struktur organisasi Balai Pelaksana Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesi (BP3TKI) kota Makassar dapat dilihat pada gambar berikut:

49

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BP3TKI kota Makassar

Sumber: Kantor BP3TKI kota Makassar (Selasa, Mei 2014) Struktur organisasi Kantor BP3TKI Makassar:

1. Kepala Badan

2. Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Menyusun Rencana kerja Program b. Menyusun Anggaran kegiatan c. Melakukan Evaluasi dan Pelaporan

KEPALA

MOHD. Agus Bustami, SE.,MM NIP. 19640330 199003 1 002

PERLINDUNGAN Imrana Syatar, SE., M.M NIP: 19670417 199803 2 001 TATA USAHA Purworini Indah,S.S.Sos NIP: 19640830199003 1 002 Radhiah, SE NIP: 19780820 200901 2 001 KELEMBAGAAN Nurmiati, S.Sos., M.M NIP: 19730320 199803 2 001 PENEMPATAN Tenri Uleng, S. S.MPD NIP: 19730331 199903 2 001 H. Kaharuddin, S.Sos NIP: 19620510 193202 1 002

Noor Almy Baalwy,S.H.,M.M NIP: 19860820 200912 2 001 Arya Dianah, SE NIP: 19770223 201212 2 001 Gaenf, S.Sos NIP: 19631020 198601 1 001 Nurhidayati, S.Sos NIP: 19821205 201212 1 001

Wayan Wira, S.E

NIP: 19680412 201212 1 002 Nila Rahmawati, S.Sos NIP: 19810320 201212 2 001 Edy Dwi Arianto, S.H NIP: 19780422 200912 1 002

Santy Cesilia Isbasatu, SE NIP: 19830620 201012 2 001 Suhendi NIP: 19810101 201212 1 002 KOORDINATOR P4TKI PARE-PARE Zulkifli, S.E Nip: 19810208 200901 1 002 JABATAN FUNGSIONAL KOORDINATOR P4TKI MAMUJU

La Ode Nur Slamet, SE NIP: 19750814 200121 003

Sudirman Arsyad

NIP: 19840910 201212 1 002

LOKA P3TKI KENDARI

50

d. Melakukan Urusan Kepegawaian, Keuangan, Surat Menyurat, kersipan, dan rumah Tangga Kantor

e. Melakukan Rapat-Rapat

f. Melakukan Koordinasi dengan Instansi terkait atas perintah pimpinan g. Mewakili pimpinan dalam rapat-rapat Koordinasi apabila pimpinan

berhalangan

h. Mengonsep Surat-surat Dinas i. Menyusun Formasi Pegawai

3. Seksi Kelembagaan dan Pemasyarakatan program, terdiri dari:

a. Menyusun Program dan Anggaran Kelembagaan dan pemasyarakatan Program

b. Melaksanakan Sosialisasi dan penyuluhankepada Instansiterkait, masyarakat dan PPTKIS

c. Memantau Informasi Pasar Kerja Luar Negeri 4. Seksi penyiapan penempatan terdiri dari:

a. Merencanakan kegiatan yang akan di laksanakan berdasarkan Tugas dan Fungsi Seksi

b. Mendristibusikan Tugas-Tugas Kepala Staf

c. Memantau, Mengontrol, Mengevaluasi dan melaporkan Hasil Kerja Seksi Penyiapan Penempatan Kepada Atasan

51

5. Perlindungan dan Pemberdayaan

a. Merencanakan kegiatan yang akan di laksanakan berdasarkan tugas dan fungsi Seksi perlindungan dan Pemberdayaan.

b. Mendristribusikan tugas-tugas Kepada Staf.

c. Menyusun program dan anggaran kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan.

d. Memberikan Fasilitas Penyelenggaraan Pelayanan terpadu di BP3TKI dan P4TKI.

e. Memantau, Mengontrol, mengevaluasi dan melaporkan hasil kerja seksi perlindungan dan pemberdayaan

Berikut adalah tabel Jumlah Pegawai BP3TKI Makasar.

No. Pegawai/Jabatan Jumlah KASI/PLH/

Koordinator Staff 1 2 3 4 5 1 Kepala Balai. 1 1 - 2 Subbag.Tata Usaha. 5 1 4 3 Seksi Penempatan. 3 1 2 4 Seksi Perlindungan. 3 1 2 5 Seksi Kelembagaan. 4 1 3 Jumlah 16 5 11

Sumber: Kantor BP3TKI Kota Makassar (Kamis, Mei 2014). B. Peran BP3TKI Kota Makassar

Peran pemerintah dalam upaya mencapai tujuan Negara Republik Indonesia (NRI) sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan Undang-undang

52

Dasar Tahun 1945 “ mensejahterakaan kehidupan rakyat Indonesia”. Salah satu upaya tersebut yaitu menyiapkan lapangan kerja bagi Warga Negara. Namun ketersediaan lapangan kerja di Negara Indonesia tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang setiap kali mengalami peningkatan. Hal demikian pun akan berdampak pada peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Oleh sebab itu, banyak warga Indonesia yang kemudian merantau ke negeri seberang dengan tujuan mencari pekerjaan guna mensejahterakan hidup keluarganya.

Keberadaan TKI bagi Indonesia sangat menguntungkan. Pertama, mereka adalah penyumbang devisa yang sangat besar. Sumbangan mereka mencapai angka lebih dari 100 trilliun setiap tahun. Kedua, mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga mereka. Ketiga, mengurangi jumlah pengangguran. Jasa para TKI termasuk sangat besar bagi daerah mereka, bahkan kepada negara. Namun di balik tujuan dan manfaat yang didapatkan dalam penempatan TKI ke luar negeri terdapat efek negetif. masalah kekerasan terhadap TKI kerap kali terjadi baik sebelum penempatan maupun saat penempatan. Lalu, dimana letak peran pemerintah dalam menangani masalah tersebut?

Penelitian yang telah dilakukan di lapangan selanjutnya akan dibahas mengenai peran pemerintah, dalam hal ini BP3TKI kota makassar terhadap perlindungan Tenaga Kerja Indonesi (TKI). Kemudian untuk mengetahui efektif atau tidaknya peran pemerintah dalam menangani masalah TKI, maka akan digunakan empat indikator sebagai tolak ukur yaitu peran pemerintah sebagai regulator, motivator, fasilitator, dan evaluator.

53

1. Regulator

Peran pemerintah sebagai regulator adalah menyiapkan arah untuk menyeimbangkan penyelenggaraan pembangunan melalui penerbitan peraturan-peraturan. Sebagai regulator, pemerintah memberikan acuan dasar kepada masyarakat sebagai instrumen untuk mengatur segala kegiatan pelaksanaan pemberdayaan.

Pemerintah dalam hal ini BP3TKI mempunyai peran penting dalam mengatur segala hal yang berkaitan dengan penempatan dan perlindungan TKI, dimulai dari pelayanan Penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri sampai dengan perlindungan TKI hingga kembali ke kampung halamannya. Sebelum penempatan Tenaga Kerja Indonesia di negara tujuan, banyak hal-hal yang perlu disiapkan mulai dari pendaftaran calon Tenaga Kerja yang berminat bekerja di luar negeri dan kelengkapan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Sementara untuk memenuhi kebutuhan kelengkapan tersebut, BP3TKI selaku abdi negara memiliki peran yang penting membantu masyarakat atau CTKI.

Seperti regulator Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN), Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang selanjutnya disebut dengan KTKLN adalah kartu identitas bagi TKI yang memenuhi persyaratan dan prosedur untuk bekerja di luar negeri sebagaimana dimaksud Pasal 1 angka 11 UU No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri (UU PPTKI).

Setiap TKI yang bekerja di luar negeri seperti telah disebut di atas adalah wajib memilki KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) yang dikeluarkan oleh BNP2TKI / BP3TKI.

54

a. Kewajiban punya KTKLN bagi TKI yang ditempatkan melalui Pelaksana Penempatan TKI ditegaskan dalam Pasal 62 ayat (1) UU PPTKI.

b. TKI yang ditempatkan oleh perusahaan untuk kepentingan sendiri di luar negeri wajib punya KTKLN sebagaimana dimaksud Pasal 26 ayat (2) huruf f UU PPTKI.

c. TKI perseorangan/mandiri/profesional juga harus mempunyai KTKLN berdasarkan ketentuan Pasal 105 ayat (2) UU PPTKI.

Dalam Surat Edaran Kepala BNP2TKI No. 04 Tahun 2011 tertanggal 23 Mei 2011 tentang pelayanan penertiban KTKLN dicantumkan bahwa KTKLN dapat diperoleh di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) di seluruh Indonesia. Tata cara memperoleh KTKLN di seluruh Kantor BP3TKI diatur dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

1) Bagi TKI yang ditempatkan oleh PPTKIS (PJTKI), syarat urus KTKLN harus melampirkan : 1.Paspor 2.Visa kerja 3.Kartu Peserta Asuransi 4.Surat Keterangan telah mengikuti PAP (Pembekalan Akhir Pemberangkatan) 5.Bukti pembayaran DP3TKI (Dana Pembinaan Penempatan dan Perlindungan TKI). 2) Bagi TKI yang ditempatkan oleh perusahaan untuk kepentingan sendiri, syarat

urus KTKLN harus melampirkan : 1.Paspor 2.Visa kerja 3.Kartu Peserta Asuransi 4.Surat Keterangan telah mengikuti PAP (Pembekalan Akhir Pemberangkatan) 5.Bukti pembayaran DP3TKI (Dana Pembinaan Penempatan dan Perlindungan TKI).

55

3) Bagi TKI yang bekerja kembali ke majikan yang sama dalam rangka perpanjangan Kontrak Kerja (Re-Entry), syarat urus KTKLN harus melampirkan : 1.Paspor 2.Visa kerja 3.Kartu Peserta Asuransi 4.Perjanjian Kerja.

4) Bagi TKI yang bekerja secara perseorangan / mandiri pada perusahaan berbadan hukum (sektor formal) termasuk yang bekerja di perusahaan penangkap ikan sebagai nelayan (fisherman), syarat urus KTKLN harus melampirkan : 1.Paspor 2.Visa kerja 3.Perjanjian Kerja. Di sini tidak dicantumkan syarat KPA (Kartu Peserta Asuransi) dan tidak ada pula biaya pembinaan TKI (DP3TKI).

5) Bagi TKI perseorangan yang telah memilki permanent residence di luar negeri atau TKI yang telah bekerja di luar negeri dan belum memiliki KTKLN termasuk Pelaut , syarat urus KTKLN harus melampirkan : 1. Paspor 2. Visa kerja.

6) Syarat penerbitan KTKLN bagi TKI mandiri/perseorangan dan TKI cuti/memerpanjang kontrak menurut Peraturan Kepala BNP2TKI No. 41 Tahun 2008 :

a) Paspor

b) Visa kerja (TKI mandiri)

c) Re-entry permit (TKI cuti / memerpanjang kontrak)

d) Bukti surat keterangan cuti dari perwakilan RI / perusahaan / pengguna e) Bukti setor DP3TKI sesuai PP 92 Tahun 2000

56

g) Perjanjian Kerja yang ditandatangani para pihak

BP3TKI Makassar dalam memberikan pelayanan terhadap CTKI, kualiatas pelayanan merupakan prioritas utama dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Sebagaimana dapat dilihat dari wawancara kepada informan Kepala BP3TKI Makassar, beliau mengatakan

“BP3TKI” dalam melaksanakan tugas selalu berusaha untuk memberikan kemudahan pelayanan, terutama mengenai pemprosesan dokumen seperti KTKLN itu wajib hukum CTKI untuk membuatnya” (Hasil wawancara MAB, selasa mei 2015). Untuk mengklarifikasi hal tersebut penulis mewancarai informan salah satu Pernah menjadi TKI, Beliau Mengatakan

“Saya menjadi TKI di Malaysia bekerja selama 6 Bulan sebagai tukang bangunan, awal saya mengurus KTKLN memang agak rumit sebab saya tidak mengerti pengurusannya tetapi saya dibantu oleh pegawai BP3TKI Makassar diberi keterangan serta petunjuk olehnya”. ( Hasil wawancara AN, selasa mei 2015)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis lakukan, maka dapat diambil kesimpulan mengenai fungsi Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri dalam upaya perlindungan hukum bagi TKI yaitu sebagai kartu identitas TKI yang bekerja di luar negeri. Kartu ini berisi tentang data-data TKI termasuk asuransi dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pekerjaannya. KTKLN dibuat untuk menghindari pemalsuan identitas atau data TKI. Hal ini dimaksudkan agar pemerintah dapat secara jelas dalam memonitor keadaan TKI serta dapat memberikan kepastian perlindungan sesuai kepastian data yang ada. Beberapa perubahan yang ada dibandingkan sebelum adanya KTKLN, yaitu untuk TKI informal yang mudah terkena kasus karena tidak diawasi langsung oleh

57

pemerintah menjadi lebih termonitor melalui perpanjangan paspor yang dilakukan, penelusuran hilangnya kontak lebih mudah, setiap permasalahan yang menimpa TKI jauh lebih mudah ditangani, serta informasi mengenai WNI

yang bekerja di luar negeri menjadi lebih banyak diketahui.

2. Motivator

Peran BP3TKI sebagai motivator adalah pemerintah yang mampu memberikan motivasi atau semangat bekerja kepada masyarakat atau warga negara guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Pemerintah memiliki tanggung jawab dalam menyiapkan lapangan kerja bagi Warga Negaranya. Namun, pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang sangat meningkat pesat dari tahun ke tahun merupakan tantangan besar bagi pemerintah terutama dalam menangani masalah kemiskinan dan pengangguran. Oleh karena itu, keterbatasan lapangan kerja di Indonesia yang tidak memadai bagi Warga Negara Indonesia membuat masyarakat beralih mencari kerja ke negara lain yang membutuhkan dan menyiapkan tenaga kerja dengan penghasilan yang menggiurkan.

Hal tersebut didukung dengan adanya kerjasama Indonesia dengan negara lain. Kesempatan tersebut kemudian dimanfaatkan pemerintah Indonesia untuk menyalurkan tenaga kerja dari negaranya. Peran BP3TKI dalam memberikan informasi lowongan pekerjaan adalah penyebaran informasi tentang adanya penerimaan kerja terhadap masyarakat sehingga memudahkan bagi mereka yang berminat bekerja di negara yang membeutuhkan tenaga kerja tersebut. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala tata usaha, mengatakan

58

“Itu sudah tugas kami, memberikan informasi lowongan kerja kepada masyarakat yang berminat bekerja di negara yang membutuhkan dan menawarkan lowongan pekerjaan kepada Warga Negara Indonesia. Kami menyampaikan informasi melalui media dan jaringan”. (Wawancara PI. Senin, Mei 2014)

Selain memberikan informasi lowongan kerja, motivasi dan dukungan untuk meningkatkan kepercayaan dan semangat kerja juga tak kalah pentingnya. Peran BP3TKI dalam memberikan motivasi adalah cara yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan semangat bekerja kepada TKI. Berikut hasil wawancara kepala seksi kelembagaan yang mengatakan

“Kami biasanya memberikan motivasi kepada Calon TKI baik diantara sela-sela pemberdayaan dan pembekalan maupun secara tatap muka perorangan”. (Wawancara N. Jum’at, Mei 2014)

Sebelum pemberangkatan Tenaga Kerja, pemberiaan bekal dan informasi mengenai gambaran mengenai negara atau daerah tujuan. Peran BP3TKI dalam memberikan pelatihan atau pembekalan dan pemberdayaan terhadap CTKI adalah pemberian bekal pengetahuan dan pengalaman terhadap calon TKI sebelum penempatan dan pemberangkatan. Hasil wawancara peneliti dengan kepala BP3TKI, mengatakan

“Sebelum penempatan dan pemberangkatan calon TKI, kami melakukan pemberdayaan dan pembekalan dengan memberikan informasi mengenai kondisi dan situasi negara tujuan serta hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan penjagaan diri mereka setelan tiba di tujuan”. (Wawancara N. Jum’at, Mei 2014)

Berdasarkan tanggapan-tanggapan yang telah dipaparkan sebelumnya tentang peran BP3TKI sebagai motivator, dapat disimpulkan bahwa BP3TKI Kota Makassar selaku Unit Pelaksana Teknis BNP2TKI yang berada di sdaerah bertugas sebagai pemberi layanan informasi dan pemberdayaan atau pembinaan

59

terhadap masyarakat yang memiliki minat untuk bekerja dan ditempatkan di luar negeri.

3. Fasilitator

Peran pemerintah sebagai fasilitator adalah menciptakan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan untuk menjembatani berbagai kepentingan masyarakat dalam mengoptimalkan pembangunan daerah. Sebagai fasiitator, pemerintah bergerak di bidang pendampingan melalui pelatihan, pendidikan, dan peningkatan keterampilan, serta di bidang pendanaan atau permodalan melalui pemberian bantuan modal kepada masyarakat yang diberdayakan.

Peran BP3TKI sebagai fasilitator merupakan peran dimana pemerintah (BP3TKI) berkewajiban dalam memenuhi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat (TKI). Peran BP3TKI dalam memberikan fasilitas penempatan adalah pihak BP3TKI kota Makassar dalam menempatkan CTKI di negara tujuan dengan dengan melakukan pendataan terhadap CTKI yang telah terdaftar.

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI dengan bakat, minat dan kemampuannya dengan pemberian kerja di luar negeri yang meliputi semua proses perekrutan pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan pemberangkatan sampai negara tujuan dan pemulangan dari negara tujuan. Selain dari Peran Badan Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kota Makassar dalam memberikan perlindungan hukum kepada TKI. Penulis juga mengangkat kasus Bagaimanakah peran BP3TKI dalam memberikan fasilitas

60

penempatan kepada TKI. Dimana (BP3TKI) Kota Makassar dibentuk untuk membantu BNP2TKI dalam pelaksanaan pelayanan penempatan TKI. BP3TKI Kota Makassar merupakan unit pelaksana teknis dilingkungan BNP2TKI yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala BNP2TKI. Berdasarkan dari hasil penelitian yang di temukan dilapangan efektivitas BP3TKI Kota makassar, maka penulis melihat peran BP3TKI Kota Makassar dalam perannya memberikan fasilitas dan penempatan kepada TKI sangat signifikan. Berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala seksi penempatan, mengatakan

“Kami sangat selektif dalam menangani penerimaan dan penempatan calon TKI karena jangan sampai ada calon TKI yang belum cukup umur lalu belum memiliki kartu identitas serta ditakutkan adanya pemalsuan identitas. Sehingga nantinya setelah berada di negara penempatan, mereka mengalami masalah atau hal-hal yang tidak diinginkan sehingga efeknya selain terhadap dirinya sendiri dan keluarganya, kamipun ikut kena karena mereka berangkat melalui jasa kami”. (Wawancara TU. Rabu, Mei 2014)

Penempatan yang dilakukan oleh pihak BP3TKI kota adalah merupakan pemenuhan kebutuhan dan permintaan instansi atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja di Indonesia. Dengan demikian, penempatan disesuaikan oleh permintaan. Selain itu, proses seleksi yang dilakukan oleh pihak BP3TKI kota Makassar bertujuan untuk menyesuaikan bakat dan keterampilan dengan kriteria yang dibutuhkan oleh permintaan.

Senada dengan penjelasan tersebut, berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala seksi penempatan, mengatakan

“Penempatan disesuaikan dengan daerah yang membutuhkan dan meminta tenaga kerja serta pertimbangan penyesuaian kemampuan dan keahlian calon TKI itu sendiri”. (Wawancara TU. Kamis, Mei 2014)

61

Dengan demikian, masalah penempatan tidak sepenuhnya menuruti kemauan dan rencana pelamar atau calon tenaga kerja bahkan pihak BP3TKI tidak mempunyai kewenangan untuk memutuskan masalah ini secara sepihak, akan tetapi ada campur tangan dan kerjasama dengan instansi-instansi lain. Berikut hasil wawancara dengan ketua seksi penempatan BP3TKI kota Makassar yang mengatakan

“Untuk masalah penempatan, itu dilakukan bersama-sama dengan instansi terkait baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sesuai dengan bidang dan tugas masing-masing”. (Wawancara TU. Kamis, Mei 2014)

Penempatan TKI di negara tujuan terkadang menimbulkan masalah bagi pemerintah. Meskipun sudah muncul berbagai institusi dan layanan pro-TKI seperti Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan TKI (BNP2TKI), Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) hingga layanan Call Center Bebas Pulsa 08001000, belum ada yang bisa memberikan layanan memuaskan untuk para TKI. Bahkan muncul spekulasi kalau pengurusan Kartu tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) digunakan untuk ajang mencari uang oleh oknum tertentu.

Selain institusi dan layanan yang belum optimal, problematika TKI muncul karena ketiadaan perwakilan RI di negara penempatan kerja. Di Taiwan misalnya, terjadi pemerasan terselubung pada TKI yang mengurus paspor di Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI). Para TKI terpaksa mengurus paspor di sana karena ketiadaan kantor KBRI di negara tersebut. TKI diharuskan membayar NT$1800 atau Rp 6.000.000 yang setara dengan 6 kali lipat dari harga semula yaitu NT$300 atau Rp 100.000 tanpa diberi kuitansi resmi.

62

BP3TKI memberikan fasilitas penampungan terhadap TKI yang bermasalah di luar negeri adalah pemberian fasilitas atau tempat penampungan sementara bagi TKI yang bermasalah atau mengalami kasus kriminal di luar negeri sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke kampung halaman. Berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala BP3TKI, mengatakan

“Penanganan TKI setelah berada di negara tujuan langsung ditangani oleh pemerintah Republik Indonesia, khususnya yang terlibat langsung yaitu Departemen Luar Negeri (Deplu). Jadi kami tidak bertindak secara langsung karena itu bukan kewenangan kami di BP3TKI kota Makassar”. (Wawancara MAG. Selasa, Mei 2014) Berdasarkan tanggapan-tanggapan yang telah dipaparkan sebelumnya tentang peran BP3TKI sebagai fasilitator, dapat disimpulkan bahwa BP3TKI Kota Makassar sebagai penyelenggara program penempatan CTKI melakukan seleksi calon Tenaga Kerja Indonesia sebelum penentuan penempatan dengan menyesuaikan kriteria permintaan dengan pelamar (CTKI) termasuk bakat dan keterampilan CTKI sehingga terkadang daerah penempatan tidak sesuai dengan permintaan dan rencana pelamar (CTKI).

4. Evaluator

Peran BP3TKI sebagai evaluator adalah BP3TKI bertindak sebagai penilai terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kualitas pelayanannya, termasuk penilaian terhadap kualitas daerah penempatan CTKI sehingga baik TKI maupun keluarga mereka merasa cukup senang dan betah bekerja di lokasi penempatan. Salah satu upaya untuk mengevaluasi kinerja BP3TKI adalah melakukan pengawasan untuk mengetahui kesalahan dan kelemahan yang terjadi sehingga bisa melakukan perbaikan pada pelaksanaan selanjutnya.

63

BP3TKI melakukan pengawasan pasca penempatan adalah pengawasan yang dilakukan setelah TKI ditemapatkan dan telah berada di negara penempatan. Pengawasan dilakukan untuk mengawasi dan mengetahui ketika terjadi kasus atau hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala BP3TKI, mengatakan

“Pengawasan TKI setelah ditempatkan di negara tujuan dilakukan bersama-sama dengan pemerintah terkait, termasuk pihak atau orang-orang Mentri Luar Negeri (Menlu). Jadi, tidak secara langsung dari pihak BP3TKI kota Makassar”. (Wawancara MAG. Selasa, Mei 2014)

Lokasi penempatan bisa mempengaruhi peningkatan kualitas kinerja. Oleh karena itu, pemilihan lokasi untuk mendapatkan tempat yang menurut penilaian pemerintah akan memberikan manfaat dan kebaikan terhadap tenaga kerja yang akan ditempatkan pada daerah tersebut. BP3TKI kota Makassar memilih lokasi penempatan adalah BP3TKI menilai dan memilah dalam memilih dan menentukan lokasi yang akan dijadikan sasaran penempatan CTKI. Memilih lokasi dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk kepentingan negara dan juga CTKI. Berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala BP3TKI, mengatakan

“Kami bekerjasama dengan pihak pemerintah terkait selalu berusaha meningkatkan pelayanan dari waktu ke waktu. Salah satu diantaranya yang paling penting mengenai masalah penempatan yang biasanya menjadi faktor utama dalam kasus TKI. Menjalin kerja sama antara perusahaan dan lembaga keuangan dalam dan luar negeri adalah salah satu diantara upaya tersebut”. (Wawancara MAG. Senin, Mei 2015)

Penilaian dan pemilihan lokasi penempatan harus dilakukan secara langsung untuk mengetahui kondisi dan situasi yang sebenarnya, bukan Cuma

64

sekedar melalui penjelasan, gambar dan sebagainya. Maka pemantauan lokasi juga perlu dilakuka oleh pihak terkait.

BP3TKI kota Makassar melakukan pemantauan sebelum penempatan adalah cek lokasi yang dilakukan sebelum penempatan dan pemberangktan CTKI di negara tujuan. Berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala seksi penempatan, mengatakan bahwa:

“Iya, pihak BP3TKI tidak terlalu sering turun langsung ke lokasi penempatan. BP3TKI sebagai perpanjangan tangan BNP2TKI lebih fokus dalam masalah perifikasi dokumen dan seleksi penempatan CTKI”. (Wawancara TU. Senin, Mei 2014)

Setelah pelaksanaan tahap untuk mengevaluasi yang telah dilakukan, maka harapan peningkatan kualitas kinerja adalah tujuan yang ingin dicapai oleh instansi. Berbagai upaya dilakukan dalam upaya peningkatan dan keberlangsungan instansi, termasuk hubungan kerjasama yang baik dengan instansi atau perusahaan dalam dan luar negeri.

Peningkatan pelayanan BP3TKI adalah kualitas pelayanan yang mengalami kemajuan dari waktu ke waktu secara bertahap guna memberikan kepuasan terhadap masyarakat dan TKI. Berikut hasil wawancara peneliti dengan kepala seksi penempatan, mengatakan bahwa:

“Menjalin kerja sama antara berbagai pihak adalah merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan” (Wawancara PI. Kamis, Mei 2014)

Berdasarkan tanggapan-tanggapan yang telah dipaparkan sebelumnya tentang peran BP3TKI sebagai evaluator, dapat disimpulkan bahwa BP3TKI Kota

65

Makassar dalam menjalankan tugas dan fungsinya melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan tiap bulannya yang diteruskan ke Pemerintah Pusat (BNP2TKI).

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait