• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Kantor Pelayanan Kantor Pelayanan

HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian

2. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan

Struktur organisasi merupakan kerangka yang mengelompokkan hubungan antara orang-orang pada suatu organisasi.Setiap bagian dalam organisasi memiliki pengertian tentang tanggung jawab dan pembagian tugas, bagaimana masing-masing bagian berhubungan satu dengan yang lainnya dan wewenang yang didelegasikan pada masing-masing bagian.Struktur organisasi yang terencana akan sangat membantu kelancaran usaha, memperjelas kewajiban dan tanggung jawab serta menghindari kesimpangsiuran dalam pelaksanaan pekerjaan. Struktur organisasi tersebut harus mencerminkanpembagian kerja dan tanggung jawab yang dimaksud untuk mempermudah penentuanserta pengarahan dala m mengatas i palaksanaan dala m pekerjaan tersebut.Dengan demikian, seorang pemimpin atau atasan harus memikirkan dan menciptakan pembagian tugas yang tepat bagi setiap tingkat bila ingin mencapai tujuan usaha.Struktur organisasi yang digunakan oleh KPP Madya Medan adalah struktur organisasi lini dan staf yang dipimpin oleh seorang kepala kantor. Secara umum tugas kepala kantor dan masing-masing kepala seksi adalah seperti di bawah ini.

a. Kepala Kantor

Kepala Kantor KPP Madya Medan mempunyai tugas :

1. Menetapkan rencana pengamanan penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak, perkembangan kegiatan ekonomi keuangan dan realisasi penerimaantahun lalu.

2. Menetapkan rencana pencairan data strategis dan potensial dalam rangka intensifikasi perpajakan.

3. Mengarahkan pengolahan data yang sumber datanya strategis dan potensial dalam rangka intensifikasi perpajakan.

4. Mengarahkan pembuatan risalah perincian dasar pengenaan pemotongan atau pemungutan pajak atas permintaan wajib pajak berdasrkan hasil penghitungan ketetapan pajak.

5. Menjamin pengolahan data guna menyajikan informasi perpajakan.

6. Mengarahkan pemantauan pelaporan dan pembayaran masa dan tahunan PPh dan pembayaran masa PPN/PPn BM untuk mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak serta mengendalikan pelaksanaan pemeriksaan pajak.

7. Membimbing penelitian sehubungan dengan penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan yang tidak sesuai dengan batas waktu dan penelitian sehubungan dengan Surat Pemberitahuan Tahunan yang tidak disampaikan (kempos).

8. Menetapkan penerbitan surat ketetapan pajak berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pajak (Pemeriksaan Lengkap dan Pemeriksaan Pajak sederhana lapangan/kantor), penelitian formal/penelitian material atas SPT Tahunan PPh, SPT Masa PPh, SPT Masa PPN/PPn BM serta daftar wajib pajak yang akan diterbitkan surat ketetapan pajak guna memberikan kepastian atas besarnya pajak yang terutang.

9. Menetapkan penerbitan SKB PPh, Surat Keputusan Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25, Surat Keputusan Penangguhan Pembayaran Masa, dan SKB PPN atas penyerahan barang kena pajak tertentu yang dibebaskan berdasarkan ketentuan yang berlaku guna memberikan kepastian atas hak dan kewajiban perpajakan.

10. Menetapkan pemberian persetujuan/penolakan atas permohonan penundaan/pencicilan pembayaran pajak dan perijinan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

11. Menyetujui jawaban atas konfirmasi yang diajukan oleh Kantor Pelayanan Pajak lain, Kantor Wilayah, Kantor Pusat serta instansi lain guna memberikan informasi perpajakan yang akurat.

12. Mengarahkan penatausahaan penerimaan pajak dan pemberian restitusi untuk mengetahui penerimaan murni dan netto Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan.

13. Mengarahkan penatausahaan piutang pajak dan penagihan pajak atas wajib pajak/penanggung pajak.

14. Menjamin pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas Kantor Pelayanan Pajak.

15. Menjamin pelaksanaan pengawasan, bimbingan dan pemberian konsultasi terhadap wajib pajak atas pemenuhan kewajiban perpajakannya, pemantauan proses administrasi perpajakan. 16. Mengarahkan dan mengendalikan penerbitan produk-produk

hukum dan usul pembetulan produk-produk hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

17. Menjamin pelaksanaan proses usulan angka kredit pejabat fungsional pemeriksa pajak.

18. Menyetujui konsep Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat sebagai bahan masukan untuk penyusunan Renstra, RKT, PK, dan LAKIP DJP.

19. Menelaah penyusunan tanggapan terhadap Surat Hasil Pemeriksaan (SHP)/Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Aparat Pengawas Fungsional.

20. Mengarahkan pegawai untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, danprofesionalisme di Kantor Pelayanan Pajak.

b. Kepala Sub Bagian Umum

Kepala Sub Bagian Umum bertugas :

1. Melaksanakan pengurusan surat masuk Kantor Pelayanan Pajak yang bukan dari Wajib Pajak.

2. Melaksanakan pengurusan surat keluar dari lingkungan Kantor PelayananPajak.

3. Melaksanakan pemrosesan berkas/arsip umum (non Wajib Pajak).

4. Melaksanakan penyusutan arsip yang tidak mempunyai nilai guna atau telahmemenuhi jadwal retensi arsip.

5. Membimbing pelaksanaan tugas tata usaha kepegawaian. 6. Melaksanakan penyelenggaraan administrasi DP3, LP2P,

KP4 dan Daftar Riwayat Hidup sesuai dengan peraturan yang berlaku.

7. Melaksanakan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) Pejabat Fungsional.

8. Melaksanakan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak.

9. Melaksanakan penerimaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Kantor Wilayah/Kantor Pusat.

10. Melaksanakan pembuatan Daftar Perencanaan Pembiayaan berdasarkan dana yang tersedia dalam Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan data kebutuhan dari Subbagian Umum dan Seksi-seksi di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak.

11. Melaksanakan inventarisasi alat perlengkapan kantor/alat tulis kantor/formulir.

12. Melaksanakan perencanaan pengadaan alat perlengkapan kantor/alat tulis kantor/formulir serta proses penyelesaiannya.

13. Melaksanakan laporan realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) bulanan berdasarkan Buku Pengawasan DIPA/SPP/SPM/Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)/Uang Persediaan (UP) beserta surat pengantarnya. 14. Membimbing pelaksanaan penyaluran atau pendistribusian

alat perlengkapan kantor/alat tulis kantor/formulir.

15. Menyusun rencana pemeliharaan atau perbaikan alat perlengkapankantor/gedung kantor.

16. Menyusun rencana penghapusan inventaris kantor.

17. Melaksanakan pelelangan barang inventaris yang telah mendapat keputusan penghapusan.

18. Melaksanakan penyusunan laporan mutasi barang milik negara/kekayaan negara triwulanan dan laporan inventaris tahunan.

19. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan dan barang berdasarkan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SA-BMN).

20. Menyusun konsep Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Pelayanan Pajak sebagai bahan masukan untuk penyusunan Renstra, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Wilayah.

21. Menyusun konsep tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari instansi pengawasan fungsional.

22. Membimbing pegawai untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, danprofesionalisme di Subbagian Umum. c. Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasimemiliki tugas :

1. Menyusun Estimasi Penerimaan Pajak berdasarkan potensi pajak, perkembangan ekonomi dan keuangan.

2. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data.

3. Melaksanakan pelayanan peminjaman data dan penyaluran informasi dalamrangka pemanfaatan data perpajakan.

4. Melaksanakan perekaman dan validasi dokumen perpajakan.

5. Melaksanakan perbaikan (updating) data.

7. Melaksanakan pelaksanaan dukungan teknis pemanfaatan aplikasi e-SPT dane-filing.

8. Melaksanakan kegiatan teknis operasional komputer, pemeliharaan basisdata, back up data, transfer data dan recovery data, perangkat lunak,perangkat keras, dan jaringan komputer di lingkungan KPP.

9. Melaksanakan penyajian informasi perpajakan.

10. Menyusun konsep Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja Tahunan(RKT), Penetapan Kinerja (PK) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (LAKIP) KPP sebagai bahan masukan untuk penyusunan Renstra,RKT, PK, dan LAKIP Kantor Wilayah.

11. Menyusun konsep tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari instansipengawasan fungsional.

12. Membimbing pegawai untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, danprofesionalisme di Seksi Pengolahan Data dan Informasi.

13. Menyusun Laporan kegiatan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaantugas.

d. Kepala Seksi Pelayanan

Kepala Seksi Pelayanan memiliki tugas :

1. Melaksanakan penerimaan dan penatausahaan surat-surat permohonan dari wajib pajak dan surat lainnya.

2. Melaksanakan penyelesaian registrasi Wajib Pajak, Objek Pajak dan atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP). 3. Melaksanakan penerbitan STP, SKPKB, SKPKBT,

SKPLB, SKPN, SKKPP,Pbk, SKB, SPMKP, SPMIB serta produk hukum lainnya.

4. Melaksanakan penerbitan Surat Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak(NPWP) dan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP),serta pembatalan/pembetulan STP, SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN, SKKPP,Pbk, SKB, SPMKP, SPMIB dan produk hukum lainnya.

5. Melaksanakan penerbitan Surat Keputusan Pembetulan produk hokum Kantor Pelayanan Pajak.

6. Melaksanakan penyelesaian proses permohonan Wajib Pajak untuk pindah ke Kantor Pelayanan Pajak baru, baik domisili/status maupun kewajiban perpajakan lainnya.

7. Melaksanakan penyelesaian proses permohonan Wajib Pajak untuk pindah dari Kantor Pelayanan Pajak lama, baik domisili/status maupun kewajiban perpajakan lainnya.

8. Menyiapkan pengambilan formulir SPT Tahunan PPh berikut aplikasielektronik SPT Tahunan PPh oleh Wajib Pajak dan penatausahaan SPTTahunan yang telah diterima kembali dalam rangka pengawasan kepatuhanWajib Pajak.

9. Melaksanakan penerimaan dan penatausahaan SPT Tahunan, SPT Masa.

10. Melaksanakan pengarsipan berkas Wajib Pajak baik dalam bentuk formulirmaupun dalam bentuk media elektronik. 11. Melaksanakan peminjaman berkas Wajib Pajak.

12. Melaksanakan pemenuhan permintaan konfirmasi dan klarifikasi PPh dan PPN dari unit terkait.

13. Melaksanakan penerbitan Surat Teguran terhadap Wajib Pajak yang tidak menyampaikan SPT Tahunan PPh, SPT Masa PPh, dan SPT Masa PPN.

14. Melaksanakan penyuluhan perpajakan dalam rangka memberikan informasi di tempat pelayanan.

15. Menyusun konsep Rencana Strategis (renstra), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Pelayanan Pajak sebagai bahan masukan untukpenyusunan Renstra, RKT, PK, dan LAKIP Kantor WIlayah.

16. Menyusun konsep surat tanggapan atas permasalahan dari Wajib Pajak.

17. Membimbing pegawai untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan profesionalisme di Seksi Pelayanan.

18. Menyusun laporan berkala Seksi Pelayanan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

19. Menyusun konsep tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari instansipengawasan fungsional.

e. Kepala Seksi Penagihan

Kepala Seksi Penagihan memiliki tugas :

1. Menyusun penyesuaian rencana kerja tahunan Seksi Penagihan.

2. Melaksanakan penatausahaan SKPKB / SKPKBT / STP / STB beserta lampirannya dan surat pembayaran pajak (SSP / STTS / SSB) beserta bukti Pemindahbukuan dalam rangka pengawasan tunggakan dan pelunasan pajak.

3. Melaksanakan penatausahakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) atas pelaksanaan SP dan SPMP.

4. Melaksanakan penatausahaan Surat Keputusan Pembetulan, Keputusan Keberatan, Keputusan Pengurangan, Keputusan Peninjauan Kembali, Surat Keputusan Pelaksanaan Putusan Banding beserta Putusan Banding.

5. Menyusun konsep Surat Keputusan Angsuran/Penundaan Pembayaran Pajak dalam rangka memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak.

6. Meneliti penerbitan konsep Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan dan Surat Permintaan

Pemblokiran kepada Pimpinan Bank tempat kekayaan Penanggung Pajak tersimpan dalam rangka pencairan tunggakan pajak.

7. Meneliti pembuatan Permintaan Jadwal Waktu dan Tempat Lelang ke Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara sebagai Dasar Pelaksanaan Lelang Harta milik atau kekayaan Penangung Pajak.

8. Meneliti pembuatan Surat Pemberitahuan Lelang kepada Wajib Pajak serta Media Massa dalam rangka informasi lelang harta Wajib Pajak.

9. Meneliti pembuatan Surat Pencabutan Sita/Pemblokiran dan Pembatalan Lelang Harta Wajib Pajak dalam hal Wajib Pajak Telah Melunasi Biaya Penagihan dan Utang Pajaknya dan atau karena putusan pengadilan.

10. Meneliti penerbitan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus terhadap Wajib Pajak tertentu dalam rangka pengamanan penerimaan pajak.

11. Membuat usulan pencegahan atau permohonan ijin penyanderaan terhadap Wajib Pajak tertentu dalam rangka pengamanan penerimaan pajak.

12. Melaksanakan penelitian administratif terhadap piutang pajak yang diperkirakan tidak dapat ditagih.

13. Melaksanakan penelitian setempat terhadap piutang pajak yang diperkirakan tidak mungkin ditagih lagi.

14. Melaksanakan pemindahan berkas penagihan beserta data-data tunggakan pajak lainnya, bagi Wajib Pajak yang pindah ke Kantor Pelayanan Pajak lain.

15. Membuat Daftar Usulan Penghapusan Piutang Pajak berdasarkan daftarpiutang pajak yang diperkirakan tidak dapat/tidak mungkin ditagih lagi.

16. Membuat Daftar Penghapusan Piutang Pajak.

17. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan penagihan pajak untuk mengetahui jumlah realisasi penagihan pajak.

18. Membuat laporan bulanan/triwulanan Tata Usaha Piutang Pajak untukmengetahui jumlah tunggakan pajak per Wajib Pajak/ jenis/tahun pajak.

19. Meneliti nota penghitungan STP Bunga Penagihan.

20. Membuat usulan pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak (DelinquencyAudit).

21. Menjawab konfirmasi tunggakan pajak.

22. Membuat usulan pencabutan pencegahan terhadap Wajib Pajak tertentu atau pemberitahuan pelepasan Penanggung Pajak yang disandera.

23. Menerbitkan Surat Perintah Penyanderaan dan pelaksanaan penyanderaan terhadap Wajib Pajak tertentu dalam rangka pengamanan penerimaan pajak.

24. Melaksanakan penerimaan dan menatausahakan berkas penagihan beserta data-data tunggakan pajak lainnya bagi Wajib Pajak yang pindah dari KantorPelayanan Pajak lain. 25. Menyusun konsep Rencana Strategis, Rencana Kerja

Tahunan, Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Pelayanan Pajak sebagai bahan masukan untuk penyusunan Renstra, RKT, PK dan LAKIP Kantor Wilayah.

26. Menyusun konsep tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari instansi pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat yang berkaitan dengan Seksi Penagihan.

27. Membimbing pegawai bawahan pada Seksi Penagihan untuk meningkatkanefisiensi, produktivitas, dan profesionalisme di Seksi Penagihan.

f. Kepala Seksi Pemeriksaan

1. Melakukan penyesuaian rencana pemeriksaan pajak agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar.

2. Menyusun Daftar Nominatif dan/atau Lembar Penugasan Pemeriksaan Wajib Pajak yang akan diperiksa.

3. Membuat usulan pembatalan Daftar Nominatif dan/atau Lembar Penugasan Pemeriksaan (LP2) Wajib Pajak yang akan diperiksa.

4. Menerbitkan dan menyalurkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3), Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak dan Surat Pemanggilan Pemeriksaan Pajak.

5. Mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu penyelesaianpemeriksaan.

6. Mengajukan usulan permohonan perluasan pemeriksaan. 7. Melakukan pengawasan pelaksanaan jadwal pemeriksaan

sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

8. Melakukan pengawasan pelaksanaan ketentuan administrasi pemeriksaan.

9. Melaksanakan penelitian permohonan Surat Pemberitahuan (SPT) LebihBayar (LB) Wajib Pajak Patuh. 10. Melaksanakan administrasi pemeriksaan perpajakan

lainnya.

11. Meminta kelengkapan berkas permohonan restitusi PPN, atau PPN dan PPnBM.

12. Melaksanakan penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaandalam rangka penagihan pajak (Delinquency Audit).

13. Mengusulkan pemeriksaan bukti permulaan.

14. Melaksanakan pembuatan Kartu Tanda Pengenal Pemeriksa.

15. Melaksanakan peminjaman berkas dan data Wajib Pajak serta Daftar Tunggakan Wajib Pajak dari Seksi Pelayanan dan Seksi Penagihan.

16. Melaksanakan pengembalian berkas dan data Wajib Pajak kepada Seksi Pelayanan.

17. Melaksanakan penatausahaan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) dan Nota Penghitungan (Nothit).

18. Melaksanakan pengiriman Daftar Kesimpulan Hasil Pemeriksaan (DKHP) dan Alat Keterangan (Alket).

19. Melaksanakan penyiapan berkas dan/atau tanggapan keberatan dari hasilpemeriksaan Kelompok Fungsional Pemeriksa Pajak.

20. Menerbitkan Surat Perintah Pengamatan.

21. Mengirimkan Laporan Hasil Pelaksanaan Pengamatan. 22. Menelaah Konsep Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

23. Menyusun konsep laporan/surat tanggapan atas permasalahan yang berkaitan dengan Seksi Pemeriksaan. 24. Menyusun konsep Rencana Strategis, Rencana Kerja

Tahunan, Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Pelayanan Pajak sebagai bahan masukan untuk penyusunan Renstra, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Wilayah.

25. Menyusun konsep tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari instansi pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat yang berkaitan dengan Seksi Pemeriksaan.

g. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Kepala Seksi Penagihan dan Konsultasi memiliki tugas :

1. Meneliti Estimasi Penerimaan Pajak berdasarkan potensi pajak, perkembangan ekonomi dan keuangan.

2. Meneliti pengawasan kepatuhan formal Wajib Pajak serta penelitian dan analisa kepatuhan material Wajib Pajak atas pemenuhan kewajiban perpajakannya.

3. Meneliti pelaksanaan bimbingan/himbauan mengenai ketentuan perpajakan serta konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak.

4. Menetapkan pembuatan/pemutakhiran Profil Wajib Pajak serta usul rencanakunjungan kerja ke lokasi Wajib Pajak

dalam rangka pengawasan dan pemutakhiran data Wajib Pajak.

5. Meneliti pelaksanaan rekonsiliasi data Wajib Pajak (Data Matching).

6. Meneliti konsep Surat Pemberitahuan Perubahan Besarnya Angsuran PPh Pasal 25 berdasarkan data yang diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. Meneliti konsep penelitian pembebasan/pengurangan pembayaran angsuran PPh Pasal 25.

8. Meneliti konsep penerbitan Surat Keterangan Bebas Pemotongan/ Pemungutan PPh dan Pemungutan PPN.

9. Meneliti Nota Penghitungan dalam rangka penerbitan Surat Tagihan Pajak (tidak termasuk STP Bunga Penagihan) Pasal 7, Pasal 8 ayat (2), Pasal 9 ayat (2a), Pasal 14 ayat (3) dan Pasal 19 ayat (3).

10. Mengkoordinasikan penerbitan Surat Tagihan Pajak (tidak termasuk STP Bunga Penagihan) Pasal 7, Pasal 8 ayat (2), Pasal 9 ayat (2a), Pasal 14 ayat (3) dan Pasal 19 ayat (3). 11. Meneliti konsep surat usulan Wajib Pajak (WP)/ Pengusaha

Kena Pajak (PKP)fiktif.

12. Meneliti usulan Wajib Pajak Patuh.

13. Meneliti konsep Surat Keterangan Fiskal (SKF) Non Bursa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

14. Meneliti usulan pemeriksaan dan/atau penyidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

15. Meneliti konsep Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

16. Meneliti konsep Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak (SKPKPP).

17. Meneliti konsep Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

18. Meneliti konsep Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga (SKPIB) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 19. Meneliti konsep Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga

(SPMIB) sesuaidengan ketentuan yang berlaku.

20. Meneliti konsep Surat Keterangan Pembayaran Pajak Sementara (SKPPS).

21. Meneliti Perhitungan Lebih Bayar (PLB).

22. Meneliti penerbitan Bukti Pemindahbukuan (Pbk) berdasarkan permohonan Wajib Pajak.

23. Meneliti Bukti Pemindahbukuan (Pbk) secara jabatan. 24. Memantau penelitian dalam rangka penerbitan Surat Ijin

Penggunaan Mesin Teraan Meterai, Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Teknologi Percetakan dan

Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi.

25. Meneliti laporan pencabutan ijin penggunaan Mesin Teraan Meterai, Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Teknologi Percetakan dan Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas Dengan Sistem Komputerisasi.

26. Meneliti pembukaan segel Mesin Teraan dan pembuatan Berita Acara Pembukaan Segel Mesin Teraan.

27. Meneliti laporan penelitian pengalihan saldo Bea Meterai dengan Mesin Teraan, teknologi percetakan dan sistem komputerisasi.

28. Meneliti proses pembetulan ketetapan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 UU KUP.

29. Meneliti uraian pelaksanaan Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung.

30. Meneliti konsep evaluasi Putusan Banding atau Peninjauan Kembali Mahkamah Agung.

31. Meneliti konsep laporan ijin perubahan Tahun Buku dan Metode Pembukuan Pertama.

32. Menyusun konsep Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Pelayanan Pajak sebagai bahan masukan

untuk penyusunan Renstra, RKT, PK dan LAKIP Kantor Wilayah.

33. Menyusun konsep tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari instansi pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat yang berkaitan dengan Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

34. Membimbing pegawai pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi untukmeningkatkan efisiensi, produktivitas, dan profesionalisme kerja.

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Pejabat Fungsional terdiri atas Pejabat Fungsional Pemeriksa dan Pejabat Fungsional Penilai yang bertangung jawab secara langsung kepada Kepala KPP Madya. Pejabat Fungsional Pemeriksa berkoordinasi dengan Seksi Pemeriksaan dalam melaksanakan pekerjaannya sedangkan Pejabat Fungsional Penilai berkoordinasi dengan Seksi Ekstensifikasi.

i. Account Representative (AR)

Account Representative (Staf Pendukung Pelayanan) berada di bawah pengawasan dan bimbingan dari Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi. Tugas dari Account Representative adalah sebagai berikut: 1) pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak,

2) penyusunan profit wajib pajak,

perpajakan,

4) analisis kinerja wajib pajak,

5) rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka intensifikasi,

6) melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku,

7) memberikan informasi perpajakan.

Pembagian tugas AR dilakukan dengan membagi habis wilayah kerja Seksi Pengawasan dan Konsultasi serta seluruh pengawasan pemenuhan kewajiban perpajakannya (PPh, PPN, PBB, BPHTB, dan pajak lainnya).

Dokumen terkait