• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Organisasi PT. Taspen ( Persero ) Cabang Surakarta Adanya struktur organisasi yang tepat dapat mencapai tujuan Adanya struktur organisasi yang tepat dapat mencapai tujuan

perusahaan secara efektif dan efisien. Untuk tercapainya struktur organisasi pihak direksi menerbitkan surat keputusan direksi Nomor : Sil – 01/Dir/1991 tentang struktur organisasi PT. Taspen ( persero ) dari tingkat direksi, biro, kantor wilayah sampai pada kantor cabang.

Struktur organisasi kantor cabang PT. Taspen ( persero ) Surakarta yang merupakan kantor cabang tipe A, yaitu kantor cabang yang mendasari pasal 5 surat keputusan Direksi seperti diatas yaitu:

Bidang personalia dan umum terdiri dari :

1) Seleksi umum

2) Seleksi personalia

commit to user a. Bidang pelayanan

1) Seleksi pelayanan klim

2) Seleksi DPP

b. Bidang keuangan 1) Seleksi keuangan

2) Seleksi administrasi keuangan c. Bidang sistem informasi

Karena struktur organisasi merupakan suatu bentuk kerangka yang mencerminkan tugas dan tanggung jawab dalam menciptakan team work yang kompak, serta mencapai tujuan yang hendak dicapai, maka perusahaan dalam memilih bentuk struktur organisasi PT. Taspen ( Persero ) Cabang Surakarta adalah berbentuk garis, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Taspen ( Persero ) Kantor Cabang Surakarta

Sumber : PT Taspen ( Persero )

commit to user 3. Sifat dan Pengertian Program Taspen

nya, bahwa Pegawai Negeri dis

tab

a adalah 2 (du

uang asuransi.

Seperti yang telah dijelaskan sebelum

amping sebagai unsur Aparatur Negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat, juga merupakan unsur penting dalam melaksakan tugas – tugas pembangunan nasional. Berhasil tidaknya pegawai negeri melaksanakan tugas – tugas pemerintah terutama dalam mensukseskan pembangunan nasional ditentukan oleh beberapa faktor jaminan sosial terhadap Pegawai Negeri itu sendiri dan keluarganya.

Program Tabungan Hari Tua ( THT ) TASPEN adalah program ungan Pegawai Negeri Sipil yang dilaksanakan berdasarkan system Asuransi Dwiguna, pelaksanaan program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya. Dalam penjelasan pasal 1 PP NO.25 tahun 1981 tentang pengertian

Asuransi Dwiguna dijelaskan bahwa “Asuransi Dwiguna adalah jenis

asuransi yang memberikan jaminan keuangan bagi peserta pada waktu mencapai usia pensiun atau bagi Ahli Warisnya pada waktu

peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun”.

Jadi dengan demikian, yang dimaksud dengan Dwigun

a) kegunaan yaitu disatu pihak bila Pegawai Negeri / peserta meninggal dunia pada masa aktif, maka Ahli Warisnya menerima sejumlah hak uang asuransi. Dipihak lain bila Pegawai Negeri tersebut mencapai usia pensiun maka berhak untuk mendapatkan sejumlah

commit to user

Dengan demikian, Program Tabungan Hari Tua ( THT ) TASPEN bukanlah program Tabungan seperti TABANAS, akan tetapi me

4. K a

PEN adalah

egawai Negeri Sipil, kecuali Pegawai Negeri Sipil di n Keamanan.

ke Instansi

3)

a asuransi sosial dengan peraturan pemerintah tersendiri.

rupakan program Asuransi. Sifat kepesertaannya adalah wajib bagi para Pegawai Negeri, sebagaimana tercantum pada dalam penjelasan pasal 10 Undang – Undang pokok kepegawaian No. 8 tahun 1974

yang berbunyi antara lain : “ pada pokoknya adalah menjadi

kewajiban dari setiap orang untuk berusaha menjamin hari tuanya dan untuk setiap pegawai negeri wajib untuk menjadi peserta dari

suatu badan asuransi sosial yang dibentuk oleh pemerintah ”.

Kepesertaan program TASPEN bagi pegawai negeri / peserta adalah sejak dia diangkat menjadi calon pegawai, pegawai / pejabat Negara.

epesertaan Anggota Taspen . Pengertian

Yang dimaksud peserta TAS

1) Semua P

lingkungan Departemen Pertahanan da

2) Dalam hal Pegawai Negeri Sipil dari Instansi di lingkungan

Departemen Pertahanan dan Keamanan pindah

lingkungan Departemen lain, maka hak dan kewajiban dalam rangka asuransi sosialnya akan mengikutinya.

Pegawai lain termasuk pegawai Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) dapat ditetapkan sebagai pesert

commit to user b.

se gai Calon Pegawai /

mpai dengan saat yang bersangkutan berhenti me

asih berlanjut sampai dengan saat Pe

c. Ke

aerah / Otonom;

ri Sipil Pusat yang diperbantukan ;

ang diperbantukan ke BUMN; ke swasta

e Perusahaan Daerah;

Masa Kepesertaan

Adapun masa kepesertaannya para peserta TASPEN dimulai menjak yang bersangkutan diangkat seba

Pejabat Negara sa

ncapai batas usia pensiun sebagai pegawai negeri / peserta / Pejabat Negara.

Bagi Pensiunan Pegawai Negeri Sipil, kecuali Pegawai Negeri Sipil HANKAM dan Pejabat Negara.Kepesertaannya dalam Program Asuransi Kematian m

serta / Keluarganya meninggal dunia.

Terhadap Ahli Waris Peserta, Hak Asuransi Kematian terbatas hanya bagi peserta yang dinikahi / lahir pada saat peserta masih aktif sebagai Pegawai Negeri.

lompok peserta TASPEN 1) Pegawai Negeri

a) Pegawai Negeri Sipil Pusat; b) Pegawai Negeri Sipil D c) Pegawai Nege

d) Pegawai Negeri Sipil Pusat y

e) Pegawai Negeri Sipil Pusat yang diperbantukan

( contoh : sekolah, rumah sakit) ;

f) Pegawai Negeri Sipil Daerah yang diperbantukan k

commit to user 2)

a)

c) an Anggota DPA RI ;

il Ketua dan Anggota Badan Pemeriksa

akim Makamah

g)

akilmadya Kepala Daerah dan pati, Kepala Daerah / Wakil Walikotamadya

j) ung RI ;

l)

3) Pegawai dari BUMN ( ex ICW / IBW ) yang terdiri dari : Pejabat Negara

Presiden Dan Wakil Presiden RI ;

b) Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR RI ; Ketua, Wakil Ketua d

d) Ketua, Wak Keuangan RI;

e) Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda dan H

Agung RI;

f) Ketua, Wakil Ketua MPR ; Menteri;

h) Gubernur Kepala Daerah dan Wakil Gubernur Kepala Daerah;

i) Bupati Kepala Daerah / W

Wakil Bu Kepala Daerah ; Jaksa Ag

k) Panglima Angkatan Bersenjata RI ; Gubernur Bank Indonesia.

a) PJKA ;

b) Perum Pos Dan Giro ;

c) Perum Telekomunikasi ;

d) Perum Perhutani ;

commit to user e) Perum Listrik Negara ( PLN );

;

II ; ;

(PERSERO) (diluar ICW / IBW) III, dan IV.

d. Ha a

egeri Sipil / Pejabat Negara / BU

1)

Hari Tua dan Asuransi Kematian bagi Pegawai

).

ari Tua ( THT ) diberikan dalam hal

sa aktif ;

f) Perum pengerukan ;

g) Perum DAMRI ;

h) PT. TABA;

i) PT SODA Indonesia ( persero )

j) Pegadaian ; k) PT Inhutani I, II, I

l) Perum Garam

m) Perum Percetakan Negara ;

n) PT TASPEN

o) Perum Pelabuhan I, II, k-h k Peserta

Hak - hak Peserta ( Pegawai N MN ) adalah sebagai berikut : Pegawai Negeri Sipil.

Hak Tabungan

Negeri dapat dirinci sebagai berikut :

a) Tabungan Hari Tua ( THT

Hak Tabungan H peserta :

(1) Berhenti karena pensiun ; (2) Meninggal dunia pada ma

commit to user

(3) Berhenti karena sebab sebab lain ( bukan karena

pensiun meninggal dunia )

Hak Tabungan Hari Tua / TASPEN diberikan dalam hal peserta :

(a) pensiun dan memiliki

ran kurang dari 6 ( enam ) bulan berturut –

n dan memiliki masa iuran minimum

(c)

pensiun dan memiliki masa iuran minimum

n berturut – turut

b) Asuran

(1) Ha (a)

(b) iun dan

asa iuran minimum 6 ( enam ) bulan

setelah berhenti bukan karena pensiun atau bukan kerena meninggal dunia Catatan :

Meninggal dunia sebelum masa iu

turut ; (b) Pensiu

6 (enam) bulan berturut – turut ;

Berhenti bukan karena meninggal dunia atau bukan karena

6 ( enam ) bulan berturut – turut dan usia minimum 50 tahun, dan jumlah masa iura

ditambah dengan usia minimum 65 tahun. si Kematian

k Asuransi Kematian dapat diberikan dalam hal : Peserta meninggal aktif ;

Peserta meninggal dunia setelah pens memiliki m

berturut – turut ;

(c) Peserta meninggal dunia

commit to user

dan memiliki masa iuran minimum 15 ( lima belas tahun ) ;

eserta meningga

(d) P l dunia setelah berhenti bukan

asa iuran berturut – turut ditambah

(2) Hak hany kepe dila

dengan ketentuan sebagai berikut :

turut ;

na

urut – turut dan usia minimum 50 ( lima puluh ) tahun, dan memiliki karena pensiun atau bukan karena meninggal dunia dan memiliki masa iuran minimum 6 ( enam ) bulan berturut – turut serta usia minimum 50 tahun, dan jumlah m

dengan usia minimum 65 ( enam puluh lima ) tahun.

asuransi kematian istri / suami peserta diberikan a untuk istri / suami yang terdaftar dalam daftar gawaian instansi peserta dan yang pernikahannya kukan sebelum peserta berhenti sebagai pegawai,

(a) Peristiwa kematian pada saat peserta masih aktif; (b) Peristiwa kematian terjadi setelah peserta berhenti

menjadi peserta, diantaranya :

i. Karena meninggal dunia atau karena pensiun dan memiliki masa iuran berturut –

ii. Bukan karena meninggal dunia atau kare

pensiun dan memiliki masa iuran pension minimum 6 (enam bulan) bert

commit to user

jumlah masa iuran berturut – turut ditambah dengan usia minimum 65 (enam puluh lima )

iii.

(c) U

berhak atas satu Hak Asuransi Kematian Istri /

(3) Hak A

Anak

Kepe mencapai usia

terse

yang ke 25 ( dua puluh lima ), dan belum pernah

Kepegawaian Instansi Peserta ; tahun;

Bukan karena meninggal dunia atau bukan karena pensiun dan memiliki masa iuran minimum 15 ( lima belas ) tahun berturut – turut dan usia minimum 50 ( lima puluh ) tahun.

ntuk 1 (satu) bulan Takwin Penghasilan hanya

Suami Peserta.

suransi Kematian Anak Peserta diberikan untuk – Anak Peserta yang telah terdaftar dalam Daftar gawaian Instansi Peserta dan belum

yang ke 21 ( dua puluh satu ), atau apabila Anak – anak but masih sekolah, usianya belum mencapai tahun

menikah, belum mempunyai penghasilan sendiri, dengan ketentuan sebagai berikut :

(a) Peristiwa kematian terjadi pada saat peserta masih aktif ;

(b) Anak yang lahir dari pernikahan antara pensiunan dan peserta, harus termasuk dalam Daftar

commit to user

(c) Peserta kematian yang terjadi setelah peserta berhenti menjadi peserta, harus sesuai dengan

i peserta ;

emenuhi ketentuan

(e) A

(f) Untuk setiap peristiwa kematian hanya berhak satu

(g) D

dalam kedudukannya

(h) D anggal

(i) B

yang bersangkutan berhak atas ketentuan – ketentuan yang berlaku dalam hal menjad

(d) Apabila anak yang Ibu dan Ayahnya berkedudukan

sebagai peserta dan kedua – duanya meninggal dunia bersamaan, maka harus m

tersebut dan harus terdaftar ;

suransi Kematian ( ASKEM ) Anak Peserta hanya diberikan maksimum 3 ( tiga ) orang anak ;

kali pembayaran Asuransi Kematian ( ASKEM ) ; alam hal Istri / Suami kedua – duanya menjadi peserta, maka hak asuransi kematiannya atas dasar penghasilan masing – masing

sebagai peserta ;

alam hal peserta meninggal dunia pada t

yang sama dengan tanggal kematian istri / suami atau anak – anaknya, maka untuk semua peristiwa kematian tersebut berhak atas asuransi kematian ;

agi mereka yang pensiun pada / atau sesudah akhir januari 1975, dan kemudian menjadi tenaga bulanan, maka

commit to user

Asuransi Kematian ( ASKEM ) yang diberikan atas dasar penghasilannya sebagai tenaga bulanan ;

agi istri / suami atau anak – anaknya tenaga bulanan tidak berhak atas Asuransi Kematian (j) B

(4) Hila (a) H

ia,

erhenti menjadi peserta bukan karena meninggal dunia,

hun,

iii.

atau bukan karena meninggal dunia, ( ASKEM ).

ngnya Hak Asuransi Kematian

ak asuransi kematian peserta, hilang apabila : i. Pada saat berhenti menjadi peserta bukan karena

pensiun atau bukan karena meninggal dun usianya belum mencapai 50 ( lima puluh ) tahun ;

ii. Pada saat b

pensiun atau bukan karena

usianya sudah mencapai 50 ( lima puluh ) ta tetapi masa iurannya kurang dari 15 ( lima belas ) tahun berturut – turut ;

Pada saat berhenti menjadi peserta bukan karena pensiun

usianya sudah mencapai 50 ( lima puluh ) tahun, dan mempunyai masa iuran berturut – turut lebih dari 6 ( enam ) bulan, tetapi jumlah masa iuran berturut – turut ditambah usia kurang dari 65 ( enam puluh lima ) tahun ;

commit to user

iv. Pada saat berhenti menjadi peserta karena

pensiun dan memiliki masa iuran kurang dari 6 ( enam ) bulan berturut – turut.

Asuransi Kematian Istri / Suami atau Peserta , ang pada saat :

i. Janda / Duda menikah lagi ; ii. Peserta berhenti menjadi (b) Hak

hil

peserta menurut

i

asa aktif dan

t – turut.

(c) Hak Peserta hilang,

ap i. M atau us ii. Pe iii. M endiri ; tentuan – ketentuan pada ayat ( 1 ) dan ( 2 ) huruf ( c ).

ketentuan – ketentuan tersebut diatas ;

ii. Peserta berhenti menjadi peserta karena

meninggal dunia , pada m

memiliki masa iuran kurang dari 6 ( enam ) bulan berturu

Asuransi Kematian Anak abila anak peserta tersebut :

encapai usia ke 21( dua puluh satu ), anak tersebut masih bersekolah dan mencapai

ianya yang ke 25 ( dua puluh lima ) tahun ; rnah menikah ;

empunyai penghasilan s

iv. Meninggal dunia setelah peserta berhenti

menjadi peserta menurut ke

commit to user 2) Pejabat Neg a) Tabungan h Tabungan h (1) Ber (2) Me (3) Be b) Asuransi ke Asuransi ke

(1) Peserta meninggal dunia pada masa aktif

ami atau anak peserta meninggal sepanjang

3) Pe

Ta n ( ASKEM )

dia atau SK Direksi

tersend e. Kewaji

PT TA emerintah selaku

Penyeleng am menjamin

dan menin

dapat dikelola sesuai dengan Prinsip – prinsip Asuransi.

Peserta Program Tabungan Hari Tua ( THT ) / TASPEN. Karena sifat ara.

ari tua ( THT )

ari tua ( THT ) diberikan dalam hal : henti karena habis masa jabatannya ; ninggal dunia pada masa aktif ; rhenti karena sebab – sebab lain.

matian ( ASKEM )

matian diberikan dalam hal :

(2) Istri / su masa aktif.

gawai Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) bungan hari tua ( THT ) dan Asuransi kematia

tur tersendiri dengan surat keputusan iri.

ban Peserta

SPEN ( PERSERO ) yang ditunjuk P gara untuk dapat memenuhi kewajibannya dal

gkatkan kesejahteraan peserta , membutuhkan dana agar

Dana yang menjadi bahan pengelolaan diperoleh dari Iuran

commit to user kepese

wajib.

Adapun kewajiban Peserta TASPEN adalah sebagai berikut :

n wajib yang dipotong secara langsung dari

Keuangan.

dilakukan oleh instansi yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.

2) Mem

Pegawai Negeri Sipil, maka

peg (PE

rtaan program asuransi sosial bagi pegawai negeri ini adalah

1) Membayar iura

penghasilan tetap setiap bulannya. Pelaksanaan pemungutan dan penyetoran iuran – iuran dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 56 tahun 1974 dan No. 8 tahun 1977 dan ditetapkan sebagai berikut :

a) Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara yang gajinya

dibayar melalui dan atas beban Anggaran Belanja Negara , dilakukan oleh Direktorat Jenderal Anggaran Departemen

b) Bagi pegawai lainnya, termasuk Pegawai Perusahaan Negara,

berikan keterangan yang tepat mengenai data jati diri beserta anggota keluarganya.

Sesuai dengan perkembangan perekonomian Negara dan Sistem Penggajian yang berlaku pada

besar iuran yang merupakan prosentase tertentu dari penghasilan awai berubah – ubah sejak keberadaan PT TASPEN RSERO).

commit to user

Adapun perkembangan besar iuran, adalah sebagai berikut : Juli 1961 s/d Desember 1967 : 7 % dari gaji pokok

a)

sember 1968 : 3,5 % dari gaji pokok

o. 22 / 1970) e)

o. 56 / 1975) f)

Yang dimaksud penghasilan dalam Keppres. No. 8 Tahun 1977

Gaji pokok + Tunjangan istreri +Tunjangan anak. ( PP. No. 9 / 1963 );

b) Januari 1968 s/d De

(Keppres. No. 122 / 1968) ;

c) Januari 1969 s/d Maret 1970 : 3% dari gaji pokok (Keppres. No. 36 / 1969)

d) April 1970 s/d Desember 1974 : 1, 25 % dari penghasilan (Keppres. N

Januari 1975 s/d Maret 1977 : 3,25 % dari penghasilan (Keppres. N

April 1977 s/d sekarang : 3,25 % dari penghasilan (Keppres. No. 8 / 1977)

tersebut diatas, ialah :

commit to user

f. Masa Iu

Jumla

Pegaw Bulanan/Pegawai Negeri Sipil/Pejabat

Nega Sipil, dengan

ketentuan sebagai berikut : 1) Pegawai Negeri

a Bila pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri, Pegawai

Bulanan/Pegawai Negeri Sipil sebelum 1 Juli 1961, maka masa iuran dihitung sejak 1 Juli 1961;

b) Bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat di ropinsi Irian

Jaya, maka masa iurannya dihitung sejak tanggal 1 Januari 1;

hitungan masa iuran diatas berlaku juga wai Honor Daerah dan Pegawai Perusahaan

n bulat ditambah dengan bagian pecahan (bulan). ran

h Masa Iuran dihitung sejak pengangkatan menjadi Calon ai Negeri/Pegawai

ra sampai dengan berhenti sebagai Pegawai Negeri

)

197

c) Bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat di Propinsi Timor

Timur, maka masa iurannya dihitung sejak tanggal 1 April 1979;

d) Ketentuan cara per

bagi Pega

Negara/Perusahaan Jawatan/ Perusahaan Umum/ Perusahaan Terbatas (PT) yang diikuti dengan pembayaran/penyetoran iuran sampai dengan berhenti;

e) Masa iuran dihitung dalam tahun dan apabila masa iuran

tidak merupakan bilangan bulat, maka masa iuran adalah bilanga

commit to user

2) P b

a)

erupakan bilangan bulat, maka masa iurannya adalah

b)

3) Pegaw BUMN)

g. Perhitungan Hak Peserta

hak peserta berhenti dengan Hak Pensiun adalah :

Apabila kematian terjadi setelah Januari 2001 dan Peserta Pensiun atau Meninggal Dunia sebelum Januari 2001, maka P2 sama dengan Penghasilan saat Pensiun atau Meninggal Dunia.

( 0,60 *

eja at Negara

Masa iuran dihitung dalam tahun dan apabila masa iuran tidak m

bilangan bulat ditambah dengan bagian pecahan (bulan). Bila kepesertaan Pejabat Negara terjadi dalam satu kali masa jabatan, maka iuran dihitung sejak mulai menjadi peserta sampai saat berhenti menjadi peserta

ai Badan Usaha Milik Negara ( Diatur didalam ketentuan tersendiri.

Rumus perhitungan

MI1 * P1 ) + ( 0,60 * MI2 ( P2 - P1 ))

Keterangan :

MI erta sampai dengan berhenti

jak Januari 2001 sampai dengan berhenti 1 = Masa iuran sejak menjadi pes

MI2 = Masa iuran se

commit to user

P1 = Penghasilan terakhir yang dikonversi ke Tabel Gaji Pokok PNS 1997 (Terdiri dari Gaji Pokok + Tunjangan Istri + Tunjangan Anak )

P2 = Penghasilan pada / setelah bulan Januari 2001 berdasarkan Tabel Gaji Pokok PNS 2001 ( Terdiri dari Gaji Pokok + Tunjangan Isteri + Tunajangan Anak ).

* Istri / Suami : 1,50 * (1 + 0,1 C/12 ) * P2

* Anak : 0,75 * ( 1 +0,1 C/12 ) * P2

rhenti karena keluar adalah :

Dimana faktor adalah suatu nilai konstanta yang ditetapkan Direksi PT. Taspen (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan.

Gam THT ) PNS

Sumber : PT Taspen ( Persero )

* Peserta : 2 * ( 1 + 0,1 B/12 ) *P2

- Rumus Santunan Hak Peserta yang be

( Faktor1 * P1 ) + ( Faktor2 * ( P2-P1))

bar 3.2 Ilustrasi perhitungan Tabungan Hari Tua (

commit to user B. PEMBAHASAN

Dokumen terkait