• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

B. Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Bank Internasional Indonesia berkantor pusat di Jakarta. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka yang akan dibahas hanya struktur organisasi

PT. Bank Internasional Indonesia Cabang Medan. Struktur organisasi PT. Bank Internassional Indonesia Cabang Medan dapat dilihat pada lampiran.

Uraian struktur organisasi tersebut sebagai berikut:

Pemimpin cabang sebagai pemimpin dan pemegang tertinggi kewenangan di kantor cabang. Dalam menjalankan kegiatan operasional pemimpin cabang didampingi oleh wakil pimpinan cabang yang sekaligus sebagai pimpinan operasional. Dalam kegiatan perkreditan pemimpin cabang didampingi oleh dua orang manajer kredit yakni Commercial Banking Manager dan Consumer

Banking Manager yang sekaligus membawahi para Account Officer yang berada

di bawah mereka. Pemimpin cabang selain didampingi oleh Commercial Banking

Manager dan Consumer Banking Manager, juga membawahi sekretaris,

personalia, taksasi, yuridis, platinum access dan team leader funding. Wakil pimpinan cabang membawahi bidang operasional sekaligus menjadi manager opersional cabang. Dalam kewenangannya sebagai wakil pimpinan cabang, membawahi tiga orang assistant manager operasional yang pertama membawahi pembukuan, letter of credit, giralisasi, dan bagian umum. Assistant manager yang kedua membawahi head back office yang beranggotakan bagian kliring, pu valas dan rupiah, inkaso, bagian deposito, reksa dana, bagian atm dan operasional arco. Assistant manager yang ketiga membawahi custumer service, teller dan call

center. Wakil pemimpin cabang selain membawahi tiga orang assistant manager

operasional, juga membawahi TBU, BCU, EDP, admin kredit dan dua belas kantor-kantor kas.

C. Jenis-Jenis Fasilitas Kredit Pada PT. BII

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang diwajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang disepakati.

Di BII, kredit dibagi-bagi berdasarkan perbedaan jangka waktu, komitmen, penggunaan dana maupun jenis nasabahnya yang diuraikan seperti dibawah ini:

1. Berdasarkan Jangka Waktu 1.1. Kredit jangka pendek

Yaitu kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari 1 (satu) tahun dengan tujuan penggunaan pada umumnya adalah untuk modal kerja. Jenis fasilitas yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut :

a. Pinjaman Rekening Koran/Overdraft Loan (PRK)

Yaitu jenis pinjaman dimana plafon pinjamannya tercantum pada rekening koran debitur. Debitur bebas melakukan penarikan pinjaman dengan menggunakan Cek atau Bilyet Giro dengan tidak melewati plafon pinjaman yang disediakan dan dalam masa berlakunya perjanjian kredit.

b. Pinjaman Promes Berulang/Demand Loan (PPB)

Yaitu jenis pinjaman dimana untuk penarikannya debitur harus memberitahukan bank terlebih dahulu. Penarikan serta pelunasan pinjaman (baik untuk sebagian maupun keseluruhan pinjaman) dapat dilakukan berulang-ulang selama masa berlakunya perjanjian kredit.

c. Pinjaman Promes Langsung/Straight Loan (PPL)

Disebut juga Time Loan yaitu jenis pinjaman dimana waktu pemakaiannya telah ditetapkan oleh bank dan pinjaman harus dibayar lunas pada saat jatuh temponya.

d. Pinjaman Promes Tetap/Fixed Loan (PPT)

Yaitu jenis pinjaman yang jangka waktu penggunaanya sudah ditentukan oleh bank dimana selama jangka waktu tersebut debitur tidak diperkenankan untuk mengembalikan pinjamannya dan pinjaman hanya dapat dikembalikan pada saat jatuh tempo pinjaman tersebut.

e. Trust Receipts (T/R)

Adalah dokumen yang dikeluarkan oleh bank yang menyatakan bahwa barang yang tercatat di dalam dokumen tersebut adalah tetap menjadi milik bank meskipun barang berada pada debitur.

f. Fasilitas Negosiasi/Diskonto

Adalah pengambilalihan Wesel Ekspor dari debitur dan melakukan pembayaran atas wesel tersebut sebelum bii mendapatkan pembayaran dari bank di luar negeri.

1.2.Kredit Jangka Panjang

Yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari 1 (satu) tahun dan pada umumnya tujuan penggunaanya adalah membiayai sesuatu yang bersifat investasi bagi perusahaan, sedangkan bagi perorangan biasanya untuk membiayai pembelian fixed asset yang sifatnya konsumtif seperti rumah atau kendaraan bermotor. Jenis fasilitas yang termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut :

a. Pinjaman Berjangka/Term Loan (PB)

Penarikan bentuk pinjaman ini dapat dilakukan sekaligus atau bertahap, sedangkan pelunasan pinjaman dilakukan secara bertahap/mencicil sesuai dengan jadwal yang telah detentukan oleh bank.

b. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Jenis pinjaman yang langsung diberikan kepada konsumen/individual untuk membiayai pembelian rumah. Pencairan pinjaman ini biasanya langsung kepada penjual/developer. Pembayaran kembali pinjaman biasanya dicicil dalam jangka waktu tertentu berdasarkan kesepakatan antara bank dengan debitur dan besarnya sesuai dengan daftar cicilan yang ditentukan oleh bank.

c. Kredit Pemilikan Mobil (KPM)

Yaitu pinjaman yang tujuannya untuk membiayai pembelian mobil. Sama halnya dengan KPR, pencairan pinjaman ini biasanya langsung kepada penjual atau dealer/showroom.

2. Berdasarkan Komitmen 2.1. Revolving Kredit

Yaitu jenis pinjaman yang sifatnya dapat diperpanjang setelah jangka waktu pinjaman tersebut jatuh tempo yang termasuk dalam kategori ini

adalah jenis pinjaman yang termasuk dalam kategori Kredit Jangka Pendek.

2.2 Non Revolving Kredit

Disebut juga ‘One Time Commitment’ yaitu jenis pinjaman yang sifatnya hanya diberikan satu kali dan tidak dapat diperpanjang jika fasilitas telah jatuh tempo. Yang termasuk dalam kategori ini adalah jenis pinjaman yang termasuk kategori Kredit Jangka Panjang.

3. Berdasarkan Tujuan Penggunaan

3.1. Kredit Tunai (Direct Facility/Direct Loan) a. Kredit Modal Kerja

Dipergunakan untuk keperluan modal kerja berdasarkan siklus usaha debitur, biasanya batas waktu pinjaman bersifat jangka pendek (tidak lebih dari satu tahun). Fasilitas yang termasuk jenis ini adalah PRK, PPB, PPT, PPL, T/R, dan Fasilitas Negosiasi/Diskonto.

b. Kredit Investasi

Digunakan untuk membiayai proyek investasi, perluasan usaha dan lain-lain, biasanya jangka waktu pinjaman bersifat jangka panjang (lebih dari satu tahun). Jenis Fasilitas yang termasuk jenis ini adalah PB (Term Loan).

3.2. Kredit Non Tunai/Fasilitas Kontinjen (Indirect Facility/Contingent Liabilities)

Fasilitas yang mengandung suatu komitmen/kesanggupan dari bank untuk melakukan suatu pembayaran di kemudian hari jika timbul suatu klaim. Yang termasuk dalam kategori fasilitas kontinjen adalah:

a. Letter of Credit (L/C)

Adalah suatu surat perintah pembayaran yang dikeluarkan oleh bank atas nama nasabahnya (account party/importir) untuk pembayaran kepada pihak keriga (beneficiary/eksportir).

b. Bank Garansi (BG)

Fasilitas yang diberikan bank untuk menjamin/memenuhi suatu kewajiban pihak yang dijamin apabila pihak yang dijamin tersebut tidak dapat memenuhi kewajibannya (Wanprestasi). BG hanya dapat diterbitkan untuk pihak penerima garansi (beneficiary) yang berdomisili didalam negeri. BG dapat diberikan dalam mata uang

c. Standby L/C (SBLC)

SLBC adalah suatu garansi dalam bentuk L/C yang diterbitkan oleh bank yang mewajibkan bank tersebut untuk membayar terhadap pihak yang menerima garansi (beneficiary), apabila pihak yang dijamin

(account party) cidera janji. SLBC dapat diberikan dlam mata uang

asing dan dapat diterbitkan atas permintaan account party untuk

beneficiary yang ada didalam maupun di luar negeri.

d. Foreign Exchange Line (FX Line)

Jenis fasilitas yang diberikan kepada nasabah dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah terhadap suatu valuta asing.

e. FX Margin Line (Margin Trading)

Merupakan bagian dari FX Line yaitu suatu fasilitas yang diberikan kepada nasabah dimana melalui fasilitas ini nasabah tersebut dapat melakukan jual beli mata uang asing melalui pasar uang internasional tanpa harus menyerahkan mata uang asing yang dijual/dibeli secara fisik. Tujuan dari margin trading adalah untuk mendapatkan keuntungan suhubungan dengan pergerakan mata uang yang diperdagangkan tersebut.

Adapun penelitian yang dilakukan penulis terbatas pada kredit Pinjaman Rekening Koran (PRK) yang disalurkan oleh PT. Bank Internasional Indonesia (BII) Cabang Medan yaitu:

1. Sasaran Kredit PRK

Adapun sasaran dari kredit PRK adalah :

a. Perorangan yaitu atas nama pribadi, termasuk pula golongan yang menggunakan nama dagang seperti kongsi, toko, warung dan sebagainya.

b. Badan usaha yaitu atas nama instansi-instansi pemerintah / lembaga-lembaga negara, organisasi masyarakat yang bukan merupakan perusahaan, firma (Fa), CV, yayasan, perseroan terbatas (PT), koperasi dan semua badan hukum yang diatur dalam KUHD atau peraturan perundang-undangan lainnya.

c. Gabungan (Joint Account), yaitu atas nama beberapa orang (pribadi), beberapa badan usaha dan/atau campuran keduanya.

2. Tujuan Kredit PRK

Tujuan dari kredit Pinjaman Rekening Koran (PRK) adalah untuk kredit modal kerja yang digunakan untuk keperluan modal kerja berdasarkan siklus usaha debitur.

3. Tingkat Suku Bunga Kredit PRK

Tingkat Suku Bunga Kredit Pinjaman Rekening Koran yang ditetapkan oleh PT. Bank Internasional Indonesia Cabang Medan adalah sebesar 13% per tahun. Sedangkan biaya administrasi yang dibebankan setiap melakukan peminjaman adalah sebesar 3%.

4. Lokasi Bank

PT. Bank Internasional Indonesia Cabang Medan beralamat di Jl. Diponegoro No.18 Medan. Lokasi bii ini merupakan lokasi yang strategis dimana lokasi bii berada tepat dipusat kota, dekat dengan perkantoran, dekat dengan perbelanjaan(supermarket) dan memiliki lokasi parkir untuk roda dua maupun roda empat serta banyak dilalui angkutan umum.

5. Jumlah Kredit

Untuk jumlah kredit PRK yang disalurkan PT. Bank Internasional Indonesia Cabang Medan adalah minimal 100.000.000.- (seratus juta) dan maksimal 2.000.000.000.- (dua milyar).

Dokumen terkait