• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan gambaran dari pembagian kerja dalam perusahaan, pendelegasian wewenang diantara individu-individu atau unit serta bagian-bagian dalam organisasi, sistem komunikasi, dan rentang kendali (span of control). Struktur organisasi merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui struktur organisasi maka dapat diketahui wewenang serta tanggung jawab setiap inidividu yang ada sesuai dengan struktur organisasi yang ada.

Secara garis besar, struktur organisasi PT. Bank Haga Cabang Medan dapat dilihat sebagai berikut :

Dalam suatu kantor cabang, pimpinan cabang merupakan orang yang memiliki jabatan tertinggi. Tugas dari pimpinan cabang anatara lain mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negosiasi setiap rencana kerja yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, peran pimpinan cabang juga mempunyai wewenang dalam menolak atau menyetujui permohonan kredit serta memutuskan tingkat bunga kredit sesuai dengan wewenangnya. Pimpinan cabang merupakan orang yang mengatur dan mengawasi segala kegiatan dari kantor cabang, dan mempunyai tanggung jawab untuk melaporkan kinerja kantor cabang tersebut kepada struktur organisasi yang lebih tinggi dalam hal ini kantor wilayah.

b. Marketing Officer

Bagian marketing bertanggung jawab kepada pimpinan cabang, dan mempunyai tugas sebagai supervisor atau pengawas bagi Account Officer. Marketing Officer mempunyai wewenang dalam memberikan rekomendasi untuk keputusan kredit pejabat diatasnya, melaksanakan judgment sesuai kewenangannya dalam menganalisis, mengevaluasi dan memutuskan kredit, serta mengusulkan penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah.

Petugas bank yang tugasnya berkenaan dengan bidang perkreditan, mencari nasabah / debitur yang menurut pandangannya layak untuk diberikan kredit oleh bank adalah Marketing Officer. Sementara Credit

Analyst adalah petugas bank dibidang perkreditan yang tugas pokoknya adalah melakukan analisis terhadap suatu permohonan kredit, terutama ditinjau dari segi keuangan dan kemampuan debitur dalam membayar kembali kreditnya. Dalam hal struktur organisasi kantor cabang tidak mungkin memisahkan tugas antara seorang

Marketing Officer dan Credit Analiyst, maka tugas Maketing Officer

dan Credit Analyst dirangkap oleh seorang Account Officer. Account Officer mempunyai wewenang untuk menginventarisasikan calon nasabah yang akan dilayani, memprakarsai dan merekomendasikan permohonan kredit yang berbentuk program, menetapkan skala prioritas dalam pemecahan dan penyelesaian masalah kredit yang timbul melalui koordinasi dengan atasan dan instansi terkait dan memelihara register dan dokumen yang berkaitan dengan bidang tugasnya.

c. Manajer Operasional

Manajer operasional bertanggung jawab langsung kepada pimpinan cabang. Manajer operasional mempunyai wewenang dalam hal mengelola kas kantor cabang dan surat-surat berharga, menyetujui pembayaran transaksi tunai serta kliring dan mengesahkan transaksi pemindahbukuan sesuai kewenangannya, menyetujui biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan aktivitas dan kegiatan kantor cabang. Manajer operasional membawahi tiga bagaian yaitu customer sevice,

teller, dan back office processing. Ketiga bagian itu bertanggung jawab langsung kepada manajer operasional.

d. Komite Kredit (Credit Adiminstration)

Komite kredit adalah jajaran pejabat bank di bidang perkreditan yang anggotanya sekurang-kurangnya terdiri dari 2 (dua) orang dan seorang diantaranya menjadi ketua komite kredit. Tugas dari komite kredit adalah menentukan arah penggunaan fasilitas (target market) agar pertimbangan resiko kredit dapat diatur dengan tepat, mengatur strategi penagihan dan penyelesaian atas kredit yang kualitasnya mulai menurun, serta memberikan keputusan dan saran terhadap setiap permohonan kredit termasuk pemberian fasilitas cerukan kepada nasabah. Susunan komite kredit dan wewenangnya diatur tersendiri melalui Surat Keputusan direksi yang disetujui oleh Dewan Komisaris. e. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

Bagian ini mempunyai tugas untuk menyiapkan nota pembukuan dan menengentry dalam sistem pembukuan kantor cabang atas setiap kegiatan transaksi keuangan yang terkait dengan bidang personalia, memilihara file-file kepegawaian dan memelihara register-register dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan bidang personalia.

f. Bagian Legal (hukum)

Bagian ini bertugas dalam melakukan segala kegiatan yang berhubungan dengan hukum, seperti pengikatan agunan dalam pemberian

kredit, pembuatan surat kerjasama perjanjian dengan pihak lain, hubungan dengan notaris dan lain sebagainya.

g. Akuntansi

Bagian ini bertugas untuk mencatat seluruh kegiatan transaksi dari perusahaan. Seluruh siklus akuntansi yang ada pada kantor cabang di

enrtry oleh bagian akuntansi, dari membuat jurnal, buku besar, sampai pemrosesan informasi akuntansi yang berhubungan dengan asset dan juga beban-beban yang ada pada kantor cabang.

h. Teller

Fungsi teller mempunyai wewenang dalam hal melaksanakan fungsi pengecekan atas transakasi dalam batas kewenangannya, mengesahkan dalam sistem dan menendatangani bukti kas atas keseluruhan transaksi pembayaran tunai yang dalam batas kewenangannya, melalui entry pembukuan ke dalam sistem dan memelihara saran / prasarana yanag berkaitan dengan pekerjaannya. h. Unit Pelayanan Nasabah (Customer Service)

Unit pelayanan nasabah atau yang biasa disebut customer service

memepunyai tanggung jawab dalam memberikan informasi kepada nasabah / calon nasabah mengenai produk yang ditawarkan oleh perusahaan, memberikan informasi saldo simpanan nasabah, transfer maupun pinjaman bagi nasabah, menerima dan menampung keluhan- keluhan dan saran-saran nasabah untuk kemudian diteruskan kepada

pejabat berwenang guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah.

i. Back Office Processing (Logistik)

Bagian logistik memiliki wewenang dalam menyiapkan nota pembukuan dan meng-entry setiap transaksi keuangan yang terkait dengan logistik setelah memperoleh persetujuan dari atasannya, serta memelihara register logistik.

j. Office Administration

Tugas dan fungsi office administrasion dijabat oleh seorang sekretaris. Dimana sekretaris merupakan orang yang membantu mengatur kegiatan dan jadwal dari pimpinan cabang dan juga mengurus dokumen- dokumen atau perihal-perihal yang bersifat umum dalam kantor cabang. 3. Jenis-jenis kredit

a. Kredit Komersil

Kredit Komersil terdiri dari : 1. Kredit Modal Kerja

Fasilitas kredit pinjaman ini disiapkan untuk membiayai modal kerja usaha perorangan atau badan hokum. Fasilitas diberikan dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran (PRK) dan Pinjaman Berjangka (PB). Kredit ini berlaku selama satu tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan usaha debitur.

Kredit ini merupakan fasilitas kredit untuk pembelian atau penambahan alat produksi, sarana pengangkutan, tanah dan bangunan pabrik, gudang atau kantor. Fasilitas diberikan dalam bentuk Pinjaman Angsuran Berjangka (PAB). Jangka waktu yang diberikan sesuai dengan arus dana usaha, nilai ekonomi dan umur pembiayaan.

3. Kredit Konstruksi

Kredit ini merupakan pembiayaan bagi kontraktor. Fasilitas kredit ini diberikan dalam bentuk Pinjaman Berjangka (PB) dan Pinjaman Rekening Koran (PRK). Jangka waktu disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan pembayaran proyek.

4. Kredit Ekspor

Kredit ini merupakan pembiayaanbagi eksportir atau aktivitas usaha untuk membiayai kegiatan pengadaan barang baik melalui produksi atau pengumpulan / penyiapan barang yang berorientasi pada pasar global. Fasilitas kredit ini dapat diberikan dalam bentuk Pinjaman Berjangka (PB) valas. Fasilitas dapat dipergunakan untuk keperluan investasi dan pembiayaan modal kerja. Jangka waktu maksimal satu tahun dan dapat diperpanjang.

b. Kredit Konsumen

Kredit konsumen ini terdiri dari : a. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

KPR dapat dimanfaatkan untuk membeli atau merenovasi rumah atau apartemen yang diinginkan.

b. Kredit Pemilikan Mobil (KPM)

Kredit pemilikan mobil ini diberikan untuk membeli mobil pribadi yang akan dipergunakan.

c. Kresna (Kredit Serba Guna)

Kredit ini dapat dimanfaatkan untuk membiayai beragam keperluan dan keinginan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan. Kredit ini ditujukan bagi yang ingin memiliki asset pribadi, berpenghasilan tetap dan relatif mampu menyelasaikan pinjaman dalam waktu pendek.

d. KSM (Kredit Sepeda Motor)

Kredit ini ditujukan bagi karyawan perusahaan untuk memiliki sepeda motor baru.

Dokumen terkait