• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemuat dan

Supir

Kerani

afdeling

70

(Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. PERDANA INTI SAWIT PERKASA, DESA KEPENUHAN BARAT, KECAMATAN KEPENUHAN, KABUPATEN ROKAN

HULU,RIAU

Labour Management of Palm Oil (Elaeis guineensis Jacq.)Harvesting in PT. Perdana Intisawit Perkasa, District of Kepenuhan Barat, Subdistrict of Kepenuhan, Regency of

Rokan Hulu, Riau.

Maharani Rahman1, Sudirman Yahya2 1

Mahasiswa, Departement Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB 2

Staf Pengajar, Departement Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB

Abstract

The Palm oil plantation use lot of laboursthat will influence the level of corporation expense. Human resources or harvest labour represent most factor to determine function than other resources. This apprenticeship activity took place in Sei Air Hitam Estate, Rokan Hulu Riau, from February 2012 to May 2012. The objective of this apprentice was to improve the ability, experience, work skill of student and analyzed problems of harvest labour management in Sei Air Hitam Estate. Data and information were collected with direct method to gotten primer data and indirect method to gotten secondary data. The observation collected was all managements and activites about labour harvest in Sei Air Hitam estate. The profile of worker consisted of amount, achievement, age, educational background, origin tribe, work of experience and helper amount of worker. Harvest labour needs in Sei Air Hitam estate was not enough and need to be adding immediately, this short supply of harvest worker was affected the quality of expected result. Worker’s standard output was too high and influent the work quality of worker. The achievement of worker showed that young harvester (17 – 25 years old) work better, worker with higher educational background get more achievement than other, base on work experience the long time experience of worker (>10 years) work better than other. Worker with one helper get less achievement than worker with two helpers. Sei Air Hitam harvest worker consist of 5 tribes they are: Java, Nias, Batak, Saklam, Sunda and Dayak. Nias tribe with high prediction level of harvest activity produce most amount of achievement.

MAHARANI RAHMAN. Manajemen Tenaga Kerja Panen Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT Perdana Intisawit Perkasa, Kebun Sei Air Hitam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. (Dibimbing oleh SUDIRMAN YAHYA).

Perkebunan kelapa sawit cukup banyak menggunakan tenaga kerja sehingga akan mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan. Diantara semua sumberdaya yang dikoordinasikan, faktor manusia atau tenaga kerja merupakan faktor yang paling menentukan berfungsi atau tidaknya sumberdaya lainnya.

Kegiatan magang ini bertempat di Sei Air Hitam Estate, Rokan Hulu Riau dari Ferbuari 2012 hingga Mei 2012. Tujuan kegiatan magang ini yaitu untuk meningkatkan pengalaman, serta kemampuan kerja penulis mengenai budidaya tanaman kelapa sawit serta untuk menganalisis masalah menejemen tenaga kerja panen di Sei Air Hitam Estate.

Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan metode langsung untuk memperoleh data primer dan metode tidak langsung untuk memperoleh data sekunder. Pengamatan dilakukan terhadap tenaga kerja pemanen sebanyak 123 orang dari tiga afdeling (Afdeling 1, 2 dan 3) periode Januari 2011 – April 2012. meliputi: (1) jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada setiap kegiatan pemanenan, (2) prestasi kerja, (3) usia, (4) tingkat pendidikan, (5) etnis asli, (6) pengalaman kerja, (7) jumlah pembantu panen.

Hasil yang penulis dapatkan yaitu perhitungan angka kerapatan panen (AKP) yang kurang sesuai sehingga berpengaruh terhadap hasil taksasi yang sesuai. Penambahan jumlah tenaga kerja pemanen sebaiknya dilakukan, disertai dengan pengurangan basis output pemanen, agar dalam pelaksanaannya kegiatan panen berjalan lancar dengan output yang baik. Pengadaan tenaga kerja pemungut berondolan sebaiknya dilakukan oleh pihak perusahaan, atau pemanen dengan pengawasan dari perusahaan, sehingga tidak terjadi kecurangan oleh pekerja, dan diperoleh mutu serta kualitas buah yang lebih baik.

Premi yang diperoleh pekerja menunjukan bahwa pemanen berusa muda (17 –

kerja pekerja yang telah lama bekerja (>10 tahun) bekerja lebih baik dari yang lainnya. Pekerja dengan 1 pembantu panen memperoleh premi yang lebih sedikit dibandingkan pekerja dengan dua pembantu panen. Pemanen di Sei Air Hitam Estate

terdiri dari 5 suku yaitu: Jawa, Nias, Batak, Saklam, Sunda dan Dayak. Suku Nias dengan tingkat kesukaan yang tinggi terhadap pekerjaan pemanenan menghasilkan jumlah premi yang lebih banyak.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit (Elaeis guineensis

Jacq.) terbesar di dunia. Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan di Indonesia dimana kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati yang paling efisien diantara beberapa tanaman sumber minyak nabati yang memiliki nilai ekonomi tinggi lainnya, seperti kedelai, minyak zaitun, kelapa dan bunga matahari. Kelapa sawit belakangan ini juga kian populer sebagai bahan baku energi alternatif biodiesel. Kelapa sawit juga dijadikan sebagai bahan pangan dimana minyak kelapa sawit kaya akan karoten, yang dapat mencegah kekurangan vitamin A.

Kebutuhan minyak nabati dan lemak dunia terus meningkat disebabkan pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan domestik bruto. Minyak kelapa sawit (MKS) merupakan komoditas yang mempunyai nilai yang strategis karena merupakan bahan baku utama pembuatan minyak makan. Sementara minyak makan merupakan salah satu dari 9 kebutuhan pokok di Indonesia. Permintaan akan minyak makan di dalam dan luar negeri yang kuat merupakan indikasi pentingnya peranan komoditas kelapa sawit dalam perekonomian Indonesia (Pahan, 2008).

Sebagai komoditas unggulan, kelapa sawit memiliki peluang bisnis yang sangat menjajikan pada masa depan. Data Oilword dalam Pardamean (2011) menyebutkan, pada tahun 2010, Indonesia berkontribusi menyediakan 47% terhadap produksi MKS dunia. Persaingan global yang semakin meningkat dengan terus bertambahnya jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit (PKS) menyebabkan perusahaan PKS yang ada di Indonesia semakin dituntut untuk efektif dan efisien dalam pengelolaannya agar tetap eksis ditengah persaingan usaha yang semakin ketat.

Dalam keyataannya, mengelola dan mengontrol bisinis kebun sawit yang sangat luas bukan hal yang mudah, salah satu cara mengontrolnya yaitu dengan menerapkan sistem manajemen yang baik. Sistem manajemen yang baik dapat membantu perusahaan dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen dapat diartikan suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan dan pembimbingan (directing), pengkoordinasian (coordinating), serta pengawasan (controlling) terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Pardamean (2011) menyatakan bahwa salah satu fungsi dari manajemen adalah pengorganisasian. Pengorganisasian dapat dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokan tenaga kerja serta menetapkan tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing–masing, sehingga kegiatan yang dilaksanakan berdaya guna dan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Perkebunan kelapa sawit cukup banyak menggunakan tenaga kerja sehingga akan mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan. Diantara semua sumberdaya yang dikoordinasikan, faktor manusia atau tenaga kerja merupakan faktor yang paling menentukan berfungsi atau tidaknya sumberdaya lainnya, sekaligus menentukan berhasil tidaknya PKS dalam mencapai tujuan. Untuk itu, upaya-upaya manajemen tenaga kerja yang baik perlu diterapkan agar tenaga kerja dapat digunakan secara cermat, efektif dan efisien (Pangaribuan, 1999).

Tujuan

Tujuan dari kegiatan magang ini secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan, pengalaman, ketrampilan penulis dalam mempelajari dan memahami proses pengelolaan perkebunan kelapa sawit serta bekerja secara nyata pada perusahaan perkebunan kelapa sawit. Sedangkan tujuan khusus untuk menganalisis permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan tenaga kerja di Sei Air Hitam Estate perkebunan kelapa sawit PT Perdana Intisawit Perkasa, First Resources Group.

Dokumen terkait