• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) memegang segala wewenag yang tidak diserahkan kepada direksi atau dalam batasan yang ditentukan Undang – undang perseroan atau anggaran dasar. Sebagai pemegang tinggi dalam perseroan RUPS berhak memperoleh segala keterangan yang berhubungan dengan kepentingan perseroan dari direksi dan komisaris. RUPS diadakan ditempat kedudukan perseroan dan tempat perseroan melakukan kegiatan usahanya, kecuali ditentukan lain dalam Anggaran Dasar.

b. Komisaris Utama

Komisaris Utama dalam kegiatannya mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) Melakukan Pengawasan secara umum serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan Perseroan.

2) Berwenang memberikan persetujuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu.

3) Berwenang melakukan pengurusan perseroan dalam keadaaan tertentu dalam jangka tertentu untuk menggantikan Direksi.

4) Berwenang memberhentikan sementara anggota Direksi.

5) Komisaris Wajib melaporkan kepada perseroan mengenai kepemilikan sahamnya atas keluarganya dalam perseroan tersebut. c. Direktur Utama

Direktur Utama dalam kegiatannya mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1) membangun perusahaan kelas dunia yang berbasis agribisnis. 2) melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik ( GCG ) di

semua jajaran.

3) meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaksanaan the Business Success Model seperti tercermin dalam Indikator Kinerja Utama ( IKU ).

4) mewujudkan portofolio business perusahaan yang memberikan keuntungan dan nilai tambah.

5) mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK.3.

6) menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui teknologi informasi ( TI ) yang terintegrasi dan berbasis database, serta memberdayakan secara maksimal.

d. Direktur Produksi

Tugas dan tanggung jawab Direktur Produksi adalah ;

1) menetapkan dan mewujudkan sasaran strategi dibidang produksi. 2) menetapkan upaya strategi dibidang produksi.

3) menetapkan upaya kerja ( work system ) bidang produksi untuk mewujudkan operational excellence

4) menterjemah kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional bidang produksi.

5) melaksanakan peraturan – peraturan dan pengendalian dari unit – unit usaha dan sarana pendukungnya mencakup tanaman ( kultur teknis ) produksi, teknologi, teknik dan sebagainya.

6) melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum pada kebijakan direksi.

7) melaksanakan rencana – rencana rehabilitasi dan investasi dibidang tanaman maupun sarana pendukung lainnya dari unit – unit usaha yang telah ada.

e. Direktur Keuangan

Direktur Keuangan fungsi utama adalah mengelola dan mendayagunakan sumber daya keuangan secara teapt guna. Sehingga

tercapai cash flow dan biaya operasional perusahaan yang efektif dan efisien. Tugasnya adalah :

1) menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan.

2) melaksanakan assessment secara berkesinambungan untuk memberdayakan asset potensial.

3) memonitor dan mengevaluasi biaya produksi ( Harga Pokok FBO ) melalui penetapan Actifity Based Costing ( ABC )

4) memelihara cash reserve requitment minimal 2 ( dua ) bulan kebutuhan dan operasional.

5) mengkoordinasi dan memberikan pengarahan dalam penyusunan RKAP / RKO dan RJP.

6) mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan.

7) membuat laporan manajemen intern dan laporan keuangan konsolidasi.

8) menjalin hubungan yang harmonis dengan stake holder

9) membangun sarana dan prasarana manajemen keuangan melalui teknologi informasi ( TI ) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.

10)mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK 3.

11)menetapkan sarana dan prasarana informasi melalui teknologi informasi ( TI ) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.

f. Direktur SDM dan Umum

Adapun tugas dan tanggung jawab Direktur SDM dan Umum sebagai berikut :

1) menetapkan kebutuhan SDM ( kompetensi, kuantitas, dan waktu ) sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2) menetapkan sistem kerja ( work system ) bidang SDM untuk mewujudkan operasional excellence.

3) melaksanakan mapping secara priodik.

4) menetapkan dan melaksanakan sistem pendidikan dan pelatihan. 5) menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya.

6) menetapkan sistem kompensasi dan remunerasi. 7) menetapkan sistem rekrutmen karyawan.

8) mengendalikan biaya pembinaan SDM dan Umum secara efisien. g. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Berfungsi dalam mengelola bidang perencanaan dan pengembangan perusahaan adalah sebagai berikut :

1) menyusun perencanaan dibidang perencanaan dan pengembangan. 2) menetapkan ketentuan – ketentuan dibidang perencanaan dan

3) melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap bidang – bidang diatas termasuk anak perusahaan.

h. Bagian SPI ( Satuan Pengawasan Intern )

Kepala Bagian SPI memiliki uraian tugas sebagai berikut :

1) menyusun Program Kerja Tahunan ( PKAT ) untuk mendapatkan persetujuan Direktur Utama, selanjutnya disampaikan kepada Meneg BUMN dengan tembusan Dewan Komisaris / Komite Audit.

2) menyutujui jadwal kerja audit ( JKA ) yang diajukan oleh pengawas wilayah.

3) melaporkan hasil audit ( LHA ) kepad direktur utama, baik audit rutin ( regular ) maupun audit khusus ( Investigasi ).

4) melaporkan kegiatan bagian SPI triwulan dan tahunan kepada direktur utama dan komite audit.

5) memonitor dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut audit termasuk hasil audit yang dilakukan oleh auditor eksternal kepada Direktur Utama dan Komite Audit.

6) mengajukan program penddikan dan pelatihan professional auditor internal.

7) menetapkan sasaran kerja tahunan bagian SPI, dan menilai sistem internal control yang diterapkan dalam upaya meminimalisasi penyimpangan yang bersifat fraud, repeatation dan tertib administrasi.

8) menyetujui kebutuhan investasi, dan sarana lainnya untuk mendukung kegiatan bagian SPI.

9) memimpin closing meeting audit jika memungkinkan, bila berhalangan dapat diwakilkan kepala pengawas dan ketua tim

10)menetapkan dan menyetujui kesepakatan karya.

11)memberikan panduan, pengarahan dan motivasi kerja kepada karyawan bagian SPI.

12)memberikan masukan kepada direktur utama tentang penyempurnaan peraturan , ketentuan, sistem, prosedur serta metode kerja untuk meningkatkan sistem pengendalian intern perusahaan.

13)menilai kecermatan atas laporan manajemen dan catatan data akuntansi, evaluasi kehandalan dan integritas informasi keuangan.. 14)memberikan rekomendasi yang sesuai dalam meningkatka proses

tata kelola meliputi evaluasi rancangan dan implementasi.

15)memberikan informasi kepada direktur utama mengenai aktivitas yang dampaknya berpotensi menimbulkan resiko.

16)mengikuti seminar, yang berkaitan dengan pengembangan internal audit untuk mengingkatkan mutu internal audit di PTP. Nusantara III.

i. Bagian Akuntansi dan Keuangan Tugas pokok Kepala Bagian Akuntansi

1) membuat dan menyampaikan Laporan Manajemen (LM) interim dan tahunan kepada Pemegang Saham.

2) membuat Laporan Keuangan (Konsolidasian) interim dan tahunan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan kepada Direksi.

3) monitoring dan evaluasi aktiva dalam rangka mengendalikan asset perusahaan.

4) melaksanakan verifikasi kas/bank, persediaan, aktiva, beban, kewajiban, ekuiti, penjualan, penggunaan uang kerja dan administrasi keuangan Distrik Manajer/Kebun/Unit secara periodik.

5) melaksanakan kegiatan proses akuntansi yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuity, penjualan dan beban.

6) membuat surat penagihan piutang non niaga Kantor Direksi ke Pihak ke III.

7) menindaklanjuti proses penghapusan aktiva perusahaan (piutang, persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya ).

8) memonitoring Persediaan Bahan Baku dan Pelengkap.

9) melaksanakan rekonsiliasi hutang piutang antar badan hukum. 10) monitoring dan evaluasi kinerja Bagian Akuntansi.

11) membuat dan mendistribusikan laporan laba rugi per unit kerja. 12) melaksanakan Sistem Penilaian Karya ( SPK ).

13) menerima, menyimpan dan mendistribusikan barang (Komputer dan Aksesorisnya) ke Bagian, Distrik, Kebun atau Unit Kerja. 14) menjamin bahwa kebijakan mutu, lingkungan dan SMK3

dimengerti, diterapkan dan dipelihara di Bagian Akuntansi. Tugas dan wewenang Bagian Keuangan

a) melakukan pengelolaan keuangan meliputi fungsi – fungsi pencairan sumber – sumber penerimaan, penyimpangan penempatan pada portofolio terbaik pengalokasian, penggunaan dan pengawasannya.

b) melaksanakan kegiatan administrasi perpajakkan dan asuransi asset perusahaan

c) berwenang menandatangani memorandum yang ditujukan kepada bagian kebun / unit kerja yang sifat rutin dan tidak menyimpang dari kebijakan Direksi / Direktur Keuangan.

j. Bagian Penjualan

Tugas Pokok Kepala Bagian Penjualan antara lain :

1) mengukur program dan strategi penjualan, kebijakan pemasaran berdasarkan informasi analisis pasar.

2) mengusulkan penjualan komoditi yang dijual melalui KPBN ( Kharima Pemasaran Bersama Nusantara ) dan Bursa Berjangka Jakarta.

3) mengusulkan ideal price penjualan CPO melalui BBJ dan limbah padat atau limbah B – 3 Eks Te kg. 300.

4) melaksanakan penjualan CPO melalui Bursa Berjangka Jakarta. 5) melaksanakan penjualan produk DATIM.

6) mengelola proses transaksi penjualan dan administrasi pengiriman produk karet dan CPO kepelabuhan ( Belawan ).

7) menindaklanjuti penanganan keluhan pelanggan.

8) menyiapkan laporan penjualan secara periodik sesuai dengan ketentuan yang berlaku ( Harian, Mingguan, Triwulan, Semester dan Tahunan ).

9) mengawasi pengelolaan instalasi, belawan sebagai bagian operasional proses penjualan dalam hal pergudangan, pemeriksaan, pengawasan mtu dan pengapalan komoditi karet. 10) mengelola administrasi pengadaaan barang dan jasa guna

mendapatkan harga pembelian barang dan bahan 3% dibawah DPBB.

11) melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan yang pengadaannya melalui kantor direksi dengan sistem penjualan langsung.

12) menerbitkan perkiraan harga ( PH ) sebagai acuan dasar penentuan biaya perkiraan sendiri ( HPS ) dibagian teknis.

13) mengusulkan kepada panitia pengadaan barang dan jasa ( P2B ) untuk melaksanakan pelayanan pengadaan barang dengan nilai diatas Rp. 100 juta.

Dokumen terkait