• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.6 Studi Anthropometri

International Ergonomis Association menjelaskan bahwa Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain perancangan.

Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. (Nurmianto,

83 2008). Ergonomi merupakan studi tentang aspek-aspek manusia di dalam lingkungan kerja, dimana suatu fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi satu sama lain. Manusia merupakan salah satu faktor utama dalam hal perancangan, karena segala sesuatu yang berkaitan dengan perancangan akan berpusat pada manusia itu sendiri. Salah satu aspek kajian ergonomi yang sangat berkaitan dengan perancangan produk berdasarkan dimensi tumbuh manusia adalah antropometri.Antropometri berisi kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia (ukuran, bentuk dan kekuatan), dari data tersebut dapat menciptakan. lingkungan kerja yang efisien, nyaman, aman, sehat dan efektif (Nurmianto, 2008).

Dalam perkembangannya, ergonomi dikelompokkan atas empat bidang penyelidikan, menurut Iftikar Sutalaksana dalam bukunya yaitu :

1. Penyelidikan tentang tampilan (display). Tampilan (display) adalah suatu perangkat antara (interface) yang menyajikan informasi tentang keadaan lingkungan, dan mengkomunikasikannya pada manusia dalam bentuk tandatanda, angka, lambang dan sebagainya.

2. Penyelidikan tentang kekuatan fisik manusia Dalam hal ini diselidiki tentang aktivitas-aktivitas manusia ketika bekerja, dan kemudian dipelajari cara mengukur aktivitasaktivitas tersebut.

3. Penyelidikan tentang ukuran tempat kerja Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan tempat kerja yang sesuai dengan ukuran (dimensi) tubuh manusia, agar diperoleh tempat kerja yang baik, yang sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia.

4. Penyelidikan tentang lingkungan kerja Penyelidikan ini meliputi kondisi lingkungan fisik tempat kerja dan fasilitas kerja seperti pengaturan cahaya, kebisingan suara, temperatur dan getaran. Yang dianggap dapat mempengaruhi tingkah laku manusia.

84

Studi Antropometri digunakan sebagai acuan ergonomi manusia terhadap aktifitasnya di dalam ruangan. Dalam hal ini empat ruang yang terfokus yaitu area Bar, Café, area billiard dan area VIP Karaoke room yang menyesuaikan keadaan di lapangan.

2.6.2 Studi Ergonomi Area Billiard

Pada area Billiard, analisis antropometri berfungsi untuk menentukkan kenyaman bagi pengunjung Billiard dalam bermain, sirkulasi pelayanan dan sirkulasi pengunjung lain, serta menentukan keergonomisan jarak antar meja Billiard. Berikut studi ergonomi anthropometri untuk area bermain Billiard pada area Billiard maupun VIP Room berdasarkan buku dari Julius Panero dan Martin Zelnik “Human Dimention & Interior Space” :

Tabel 2. 3 Hasil Analisa Studi Ergonomi Antrhopometri Area Billiard. No. Parameter Gambar Ukuran

1.

Jarak Meja / jarak bersih untuk pelayanan Pramusaji dan Sirkulasi

Jarak bersih tepian Meja Billiard dengan dinding penghalang terdekat 152,4 – 182,9 cm.

Jarak bersih zona aktivitas pemain 76,2 – 106,7 cm.

Jarak bersih zona sirkulasi di belakang pemain 76,2 cm.

Sumber : Buku Julius Panero dan Martin Zelnik “Human Dimention & Interior Space” 2.6.3 Studi Ergonomi Area Cafe

Pada Café analisis antropometri adalah untuk menentukan keergonomisan perabot termasuk di dalamnya, meja untuk makan dan kursi, dan juga jarak antar meja makan dan ruang untuk pelayan. Berikut studi ergonomi anthropometri untuk area café berdasarkan buku dari Julius Panero dan Martin Zelnik “Human Dimention & Interior Space” :

85

Tabel 2. 4 Hasil Analisa Studi Ergonomi Antrhopometri Area Cafe. No. Parameter Gambar Ukuran

1.

Jarak Meja / jarak bersih untuk pelayanan Pramusaji dan Sirkulasi

Jarak meja dengan garis penghalang terdekat 121,9 cm. Jarak zona pelayanan 45,7 cm. Jarak zona sirkulasi 76,2 cm. 2. Ukuran maksimal dan minimal Meja, Kedalaman, Jarak Bersih Vertikal. Ukuran Meja minimal 76,2 cm dan maksimal 101,6 cm. Ukuran ketinggian maksimal Meja 76,2 cm. Ukuran Ketinggian Kursi maksimal 43,2 cm. Jarak bersih vertikal minimal 167,6 – 198,1 cm. Jarak bersih vertikal maksimal 193,0 – 223,5 cm. 3. Jarak Pelayanan / Jarak Bersih antar Kursi

Jalur Pelayanan antar kursi 61 cm.

Jarak antar Kursi pada saat sedang bersantai / tidak mendekat ke meja 91,4 cm.

Jarak antar kursi pada saat melakukan aktifitas / makan dan minum 152,4 cm. Jarak bersih keseluruhan meja 243,8 – 274,3 cm.

86 4.

Jarak Pelayanan / Jarak Bersih antar Meja

Jalur pelayanan antar meja 61 cm.

Jarak bersih antar meja 91,4 cm.

Sumber : Buku Julius Panero dan Martin Zelnik “Human Dimention & Interior Space” 2.6.4 Studi Ergonomi Area Bar

Pada Bar analisis antropometri adalah untuk menentukan keergonomisan perabot termasuk di dalamnya, meja bar dan bar stool, juga jarak antar area bar dan ruang sirkulasi pelayanan. Berikut studi ergonomi anthropometri untuk area Bar berdasarkan buku dari Julius Panero dan Martin Zelnik “Human Dimention & Interior Space” :

Tabel 2. 5 Hasil Analisa Studi Ergonomi Antrhopometri Area Bar.

No. Parameter Gambar Ukuran

1.

Ukuran Jarak bersih Bar Depan dan Bar

Belakang

Jarak bersih antara bar depan dan bar belakang yang difungsikan sebagai zona aktivitas kerja pelayan bar 91,4 cm. Jarak bersih pelayan bar melakukan kegiatannya 75 cm. Zona aktivitas pengunjung pada kursi bar / Bar Stool 76,2 cm.

Jarak antara Meja Bar depan dengan penghalang depan terdekatnya 137, 2 cm.

87 Zona sirkulasi pengunjung yang lewat dibelakang kursi Bar 61 cm. Jarak garis tengah Zona sirkulasi antar kusi Bar 61 – 76,2 cm. Jarak tepian depan meja Bar depan dengan kursi Bar pada saat pengunjung minum / mendekat ke meja 45,7 – 61 cm. 2.

Ukuran Meja Bar Depan dan Belakang, Kursi Bar

Ukuran panjang sisi atas Meja Bar 45,7 – 61 cm.

Ukuran panjang kabinet bawah peralatan pada meja bar depan 55,9 – 66 cm.

Ketinggian sisi atas meja bar dari lantai 106, 7 – 114,3 cm.

Ketinggian Kabinet Bawah Peralatan Bar dari lantai 76,2 cm.

Ketinggian meja Bar belakang 91,4 – 106,7 cm.

Ketinggian sisi rak atas meja Bar belakang 152,4 – 175,3 cm.

Panjang meja Bar belakang 61 – 76,2 cm.

Zona aktivitas kerja pelayan bar 76,2 – 91,4 cm. Sumber : Buku Julius Panero dan Martin Zelnik “Human Dimention & Interior Space”

88

Dokumen terkait