• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Banding Arsitektur yang mempunyai tema sejenis

Dalam dokumen Eco Business Park Kwala Bekala (Halaman 46-53)

6. Raindrop Collector

2.4.4 Studi Banding Arsitektur yang mempunyai tema sejenis

A. Oregon Sustainability Center

Gambar 2.25 Bangunan Oregon Sustainability Center (Sumber : Google Images)

Bangunan ini merupakan bukti ambisi kota Portland untuk jadi tuan rumah dari bangunan kantor paling hijau di dunia. Proyek senilai US$62 juta ini menjadi kantor pertama yang memiliki standar bangunan hunian. Salah satunya adalah dalam hal tak adanya tenaga listrik dan air yang terbuang percuma.

Untuk menciptakan itu, bangunan ini pun akan dilengkapi dengan panel photovoltaic, yang mampu mengumpulkan sumber tenaga. Selain itu, bangunan ini juga akan memiliki tangki bawah tanah sebagai penadah air hujan, dan tenaga geothermal sebagai penghangat air.

B. Sustainable Builing di Bina Bangsa International School

Mengusung isu pemanasan global, bangunan ini memberi pembelajaran pada penggunanya. Dengan ditunjang konsep lingkungan sehat dan peduli terhadap alam bangunan sekolah ini diharapkan menjadi sarana pendidikan yang efektif bagi murid-muridnya.

C. Gambar 2.26 BangunanBina Bangsa International School (Sumber : Google Images)

Sebuah fasilitas pendidikan idealnya tidak hanya memberi dedikasi terhadap pertumbuhan program pendidikan akademis. Namun alangkah menariknya jika seluruh komponen yang ada termasuk ruangan dan bangunan sekolah dapat menjadi ajang pembelajaran siswanya.

Beberapa konsep desain ruangan disusun oleh tim arsitek Modern Space dalam rancangan Bina Bangsa Intarnational School, Bandung. Tujuannya adalah menciptakan sarana dan prasarana sesuai dengan standar sekolah international, baik secara formal maupun informal.

Gambar 2.27 Suasana bangunanBina Bangsa International School (Sumber : Google Images)

Konsep dasar bangunan ini adalah menciptakan ruang-ruang belajar pada semua space yang ada menjadi sebuah tempat interaksi belajar yang nyaman. Baik itu sebagai ruang kelas yang merupakan ruang formal maupun ruang-ruang interaksi, seperti koridor, courtyard, terrace, taman terbuka, perpustakaan dan kantin.

Bangunan ini terletak di kawasan Dago Pakar Resor, Bandung, yang memiliki udara yang sejuk. Lahan seluas 10 ribu m2 diolah dengan distribusi masa yang dipikirkan dengan cermat. Makanya, arah mata angin juga menjadi pertimbangan utama dalam penempatan masa bangunan ini. Zoning kelas dibuat dengan mengarahkan bukaan pada orientasi utara-selatan dengan sebagian mengarah ke timur. Fasilitas indoor sport hall dan multifungsi ditempatkan pada pusat bangunan. Sementara itu fasilitas lain, seperti perpustakaan, kantin dan bangunan administrasi, ditempatkan pada lokasi best view yang mengarah pada kota bandung dari ketinggian. Pengolahan ruang-ruang menjadi hal utama yang ditekankan oleh arsiteknya. Ini terlihat jelas pada lobby area. Plafon Lobby dibuat dengan ketinggian dua lantai, hingga memberi keleluasaan melihat beberapa sudut ruangan. Misalnya massa perpustakaan, area void ke kantin, assembly hall, dan book store. Dengan demikian ruangan ini berhasil memberikan koneksi visual antar-ruang secara horizontal dan vertical.

Gambar 2.28 Suasana koridorBina Bangsa International School (Sumber : Google Images)

a. Hemat Energy dan Sustainable

Bangunan ini memberi pembelajaran mengenai solusi pemanasan global lewat aspek ventilasi siang, penghematan air dan roof garden. Mungkin yang patut menjadi catatan adalah bahwa bangunan ini tidak menggunakan AC sehingga bangunan ini dapat dikatakan hemat energy. Karenanya, demi menciptakan kenyamanan, semua ruangan diusahakan mendapatkan sirkulasi udara secara baik. Ventilasi secara silang diupayakan melalui jendela besar dan lubang bukaan-bukaan bay window.

Selain itu arsitek menerapkan beberapa elemen arsitektur yang memiliki kontribusi sebagai penahan panas dan sinar keras dari matahari barat. Sirip-sirip diorientasikantegak lurus arah barat diharapkan dapat menahan sinar matahari langsung dari barat. Dengan demikian dapat tercipta ruang-ruang belajar yang nyaman dan ventilasi silang yang bisa bekerja dengan sempurna.

Konsep hemat energy ini juga terkait dengan paint sustainable yang diusung oleh tim arsitek. Langkah penghematan besar pada energy listrik diterapkan dengan menghadirkan kualitas cahaya yang cukup pada semua ruang, sehingga penggunaan lampu pada siang hari dapat diminimalkan.

Gambar 2.29 Sistem raindrop collectorBina Bangsa International School (Sumber : Google Images)

Disamping itu juga dibuat system penampungan air hujan, dimana air bisa didaur ulang untuk penyiraman tanaman. Satu kelebihannya adalah tampungan air

bisa difungsikan untuk menampung air sungai saat musim kemarau tiba. Point sustainable lainnya dalah grey water dari bangunan diolah hingga air buangannya memenuhi syarat kandungan untuk dibuang ke drain kota. Air PAM hanya digunakan pada titik-titik wastafel untuk cuci tanga, dimana air buangannya langsung masuk ke water treatment kemudian di daur ulang dan kemudian dialirkan ke beberapa titik rembesan tanah.

A. Perpustakaan UI

Gambar 2.30 Suasana Perpustakaan UI (Sumber : Google Images)

Proyek ini merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada tahun 1986-1987, didanai oleh pemerintah dan industri dengan anggaran sekitar Rp100 miliar, yang dibangun diarea seluas 3 hektar dengan 8 lantai, yang dirancang berdiri di atas lanskap bukit buatan dan terletak di depan Danau Kenanga yang ditumbuhi pepohonan besar berusia 30 tahun akan menambah keindahan bagi perpustakaan tersebut sehingga akan tercipta suasana yang lebih nyaman.

Lokasi : Universitas Indonesia Luas bangunan : 30.000m2 atau 3 hektar Jumlah lantai : 8 lantai

Proyek ini merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada tahun 1986-1987, didanai oleh pemerintah dan industri dengan

anggaran sekitar Rp100 miliar, yang dibangun diarea seluas 3 hektar dengan 8 lantai, yang dirancang berdiri di atas lanskap bukit buatan dan terletak di depan Danau Kenanga yang ditumbuhi pepohonan besar berusia 30 tahun akan menambah keindahan bagi perpustakaan tersebut sehingga akan tercipta suasana yang lebih nyaman.

Bangunan perpustakaan yang akan menjadi iconic atau landmark ini, mempunyai konsep sustanable building yang ramah lingkungan (eco friendly), bahwa kebutuhan energi menggunakan sumber energi terbarukan, yakni energi matahari (solar energy), maka nantinya di dalam gedung tidak diperbolehkan menggunakan plastik dalam bentuk apa pun. Nanti semua kebutuhan plastik akan diganti dengan kertas atau bahan lain. Bangunan ini juga didesain bebas asap rokok, hemat listrik, air dan kertas.

Gambar 2.31 Denah Perpustakaan UI (Sumber : Google Images)

Konstruksi bangunan :

a. Model bangunan menghadirkan bangunan masa depan dengan mengambil sisi danau sebagai orientasi perancangan. Penggunaan bukit buatan sebagai potensi pemanfaatan atap untuk fungsi penghijauan. Sedangkan pencahayaan alam dilakukan melalui beberapa skylight.

b. Di balik gundukan rerumputan hijau terdapat 5 bangunan tinggi yang menjulang hingga beberapa ratus meter berisikan ruangan-ruangan kosong yang disiapkan sebagai ruang utama perpustakaan UI.

c. Di punggung bukit bangunan di timbun tanah dan ditanami rerumputan yang berguna sebagai pendingin suhu ruangan yang ada didalamnya, hingga dapat mereduksi fungsi alat pendingin udara sampai 15 persen. d. Di antara punggung rerumputan itu terdapat jaringan-jaringan selokan

yang di sampingnya terdapat kaca tebal bening selebar 50 sentimeter. Selokan itu untuk mengalirkan air hujan ke tanah resapan, sedangkan fungsi kaca sebagai sistem pencahayaan.

e. Interior bangunannya didesain terbuka dan menyambung antara satu ruang dan ruang yang lain melalui sistem void. Dengan begitu, penggunaan sirkulasi udara alam menjadi maksimal.

f. Penggunaan energi matahari dilakukan melalui solar cell yang dipasang di atap bangunan.

g. Guna memenuhi standar ramah lingkungan, bangunan juga dilengkapi sistem pengolahan limbah. Karena itu, air buangan toilet dapat digunakan untuk menyiram di punggung bangunan. Dengan diproses terlebih dahulu melalui pengolahan limbah atau sewage treatment plant (STP).

Terdiri delapan lantai,

a. Lantai dasar berisi pusat kegiatan dan bisnis mahasiswa yang terdiri toko buku, toko cenderamata, ruang internet, serta ruang musik dan TV. Ada juga restoran dan kafe, pusat kebugaran, ruang pertemuan, ruang pameran, dan bank.

b. Lantai 2 hingga 6 akan dilengkapi fasilitas seperti ruang tamu, ruang pelayanan umum dan koleksi, ruang baca, ruang teknologi informasi, serta unit pelayanan teknis.

c. edangkan di lantai 7 terdapat ruang sidang dan ruang diskusi. Gedung perpustakaan juga dilengkapi plaza dan ruang pertemuan yang menjorok ke danau.

d. Gedung akan menggunakan panel surya sebagai sumber energinya.

e. Keunikan yang lain, nanti akan terdapat berbagai huruf aksara dari seluruh dunia yang akan ditulis di kaca gedung sebagai dinding.

Finishing Bahan Bangunan

a. Interior menggunakan batu paliman palemo.

b. Eksterior bangunan tersebut menggunakan batu alam andesit.

Bahan bangunan dari batuan ini (batu alam andesit untuk eksterior dan batu paliman palemo untuk interior) bersifat bebas pemeliharaan (maintenance free) dan tidak perlu dicat. Batuan ini diperoleh dari Sukabumi.

Untuk melengkapi desain ramah lingkungan, sejumlah pohon besar berusia 30 tahunan berdiameter lebih dari 100 sentimeter sengaja tidak ditebang saat pembangunan gedung itu. Keindahan menjadi lengkap karena gedung itu mengeksplorasi secara maksimal keindahan tepi danau yang asri, sejuk, dan, teduh.

Dalam dokumen Eco Business Park Kwala Bekala (Halaman 46-53)

Dokumen terkait