• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Banding

Dalam dokumen Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2015 (Halaman 31-39)

I V. HASI L DAN PEMBAHASAN

4.5. Studi Banding

Studi Banding ini merupakan salah satu Kegiatan pendukung Pendampingan kawasan Perkebunan Kopi untuk memperoleh inovasi teknologi yang bisa diterapkan dan dikembangkan baik untuk sekarang maupun masa yang akan datang. Studi banding dilaksanakan di Balai penelitian komoditas yang menangani/ mandat tanaman kopi yaitu di Balai Penelitian Tanaman I ndustri (Balittri) Pakuwon Sukabumi Jawa Barat. Dari pelaksanaan studi banding ini ada beberapa inovasi yang diharapkan bisa mendukung pengembangan kopi kususnya di kapupaten Kepahiang dan Rejang Lebong. Beberapa hasil tersebut adalah :

a. I novasi Matang Serentak

I novasi matang serentak buah adalah membuat buah kopi matang secara bersamaan dengan cara mengkondisikan tanaman berbunga serentak sehingga berbuah serentak dan matang juga serentak. Metode ini pada prinsipnya adalah menciptakan keseimbangan hara dalam tanah dengan penyediaan pupuk kandang dengan pupuk hayati. Pupuk hayati yang digunakan adalah Bionema yang merupakan agen hayati yang berbentuk cair yang berbahan baku Bacillus. Pupuk ini dikombinasikan dengan pupuk kandang (Perbandingan 5 kg pupuk kandang : 10 g pupuk cair) dan diaplikasikan pada tanaman kopi.

Gambar 9 Pupuk hayati dan tanaman kopi berbunga serentak b. Naungan Produktif

Naungan sangat diperlukan untuk pertanaman kopi. Naungan yang dianjurkan adalah dengan menjaga agar intensitas cahaya berkisar antara 60 – 80 % . Sehingga perlu diadakan pemangkasan kalau sudah terlalu ternaungi. Diantara pohon produktif yang dianjurkan adalah Tanaman Petai. Disamping produktif tanaman ini juga berfungsi menyerap Nitrogen yang ada di udara. Kunjungan ke Kebun Percobaan dan Diseminasi

a. Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS)

Klon unggul kopi Robusta yang sudah dihasilkan antara lain BP 42, BP 358, BP 234, SA 237. Di lapangan tanaman ini ditanam dalam bentuk komposisi karena tanaman kopi Robusta ini menyerbuk silang. Kondisi tanaman saat itu baru berumur 6 bulan (belum produksi).

b. Stek berakar

Stek berakar merupakan salah satu cara perbanyakan bibit tanaman kopi yang dapat dilakukan dalam waktu cepat dan jumlah yang banyak. Bagian tanaman yang diambil adalah wiwilan yang tumbuh pada pohon utama dan diambil bagian ruas yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Kemudian ditanam pada media yang sudah disiapkan pada bedengan ukuran 8 x 1,5 m yang ditutup plastik. Media yang digunakan adalah campuran pasir sungai dengan pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 1. Biasanya 3 minggu tanaman sudah kelihatan tumbuh.

Gambar 11. Prosedur Perbanyakan bibit kopi stek berakar (Stek, Bedengan dan pertanaman dalam polibeg)

c. Pasca Panen (I novasi olah basah)

I novasi ini sebenarnya sudah lama ada, namun belum banyak diterapkan oleh petani. I novasi ini menggunakan 2 jenis mesin yaitu mesin pengupas kulit buah (fullper) dan mesin pengupas kulit tanduk (Huller) yang menghasilkan gabah kopi. Buah yang digunakan buah yang sudah masak merah. Penjemuran dilakukan dilantai semen sampai kadar air 12 % .

d. Ruang Diseminasi

Di ruang diseminasi indoor di pajangkan berbagai produk inovasi kopi antara lain biji kopi varietas unggul dengan kadar air 12 % , biji kopi yang sudah diolah dalam bentuk kemasan, pupuk hayati dan Biopestisida

Gambar 12. Biji kopi dan bubuk kopi dalam kemasan produk Balittri. 4.6. Apresiasi

Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian yang positif terhadap suatu karya tertentu. Dalam apresiasi disamping menyampaikan dan menginformasikan hasil kegiatan pendampingan peremajaan tanaman kopi yang dilakukan di lahan petani kepada petani lainnya serta stakeholder juga sekaligus menghimpun masukan dan saran saran dari petani dan stakeholder terkait dengan mengembangan kopi dan permasalahannya.

Kegiatan Apresiasi dilaksanakan di Desa Tangsi Duren Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang. Mengingat di Kecamatan ini ada 2 kegiatan terkait komoditas kopi yaitu Pendampingan Pengembangan Kawasan Perkebunan Kopi dan Kajian Peremajaan Kopi Rakyat dengan Sistem Kapak Kulai, maka pelaksanaan Apresiasi digabung dengan judul Workshop dan Apresiasi Pendampingan Kawasan Kopi Melalui I novasi Pemupukan, Peremajaan dan Pasca Panen di Provinsi Bengkulu. Kegiatan Workshop kusus untuk petani peserta Kajian Peremajaan Kopi Rakyat dengan Sistem Kapak Kulai di Desa Tangsi Duren. Kegiatan ini diikuti sebanyak 136 peserta yang berasal dari petani 3 Desa yaitu Desa Babakan Bogor, Desa Tangsi Duren dan Desa Pagar Gunung serta para penyuluh daerah/ desa masing masing binaan. Dalam kegiatan Apresiasi ini juga diikuti 5 kelompok tani kopi dari Kabupaten Rejang Lebong dan 2 petugas dari Dinas Kehutanan dan perkebunan Kabupaten Rejang Lebong. Para petani dari 5 kelompok dari Rejang Lebong ini diharapkan dapat menjadi fasilitator untuk pengembangan kopi di desanya masing masing. Nara sumber dan materi yang disampaikan seperti tabel dibawah.

Tabel 4. Materi Worshop dan Apresiasi Pendampingan Kawasan Kopi melalui I novasi Pemupukan, Peremajaan dan Pasca Panen di Provinsi Bengkulu

No Materi Pemateri

1. Kebijakan Pengembangan Usahatani Perkebunan Kopi di Kabupaten Kepahiang

Kepala Dinas Perkebunan Kab. Kepahiang

2. Program dan Kebijakan Penyuluhan dalam Rangka Percepatan dan Pengembangan Kopi di Kabupaten Kepahiang

Kepala BP4K Kab. Kepahiang

3. I novasi Teknologi Peremajaan Kopi Sistem Sambung Sebagai Upaya Bagi Percepatan Pengembangan Usahatani Perkebunan Kopi di Kabupaten Kepahiang

Drs. Afrizon, M.Si

4. Kajian Pemupukan dan Peremajaan Kopi Rakyat Dengan Sistem Kapak Kulai di Kepahiang

Dr. Wahyu Wibawa, MP

5. Diskusi Narasumber dan tim

6. Kunjungan lapangan Beberapa hasil diskusi apresiasi.

1. Pada budidaya kopi sangat penting penggunaan klon yang unggul. Dimana klon unggul adalah suatu genotipe tanaman yang memiliki potensi hasil dan sifat-sifat agronomis lebih baik dari pada genotipe standar yang biasa digunakan sebagai bahan tanaman dalam pertanaman komersial. Keunggulan suatu klon ditentukan oleh faktor genetik yang dikandungnya dan diekspresikan dalam bentuk morfologis, susunan anatomis dan proses fisiologis yang menunjang pertumbuhan, potensi hasil dan daya adaptasi terhadap lingkungan. Perbedaan keunggulan suatu klon dengan klon lainya disebabkan oleh perbedaan susunan genetik yang menunjang ketiga faktor di atas.

2. Pemeliharaan yang intensif (pemupukan, pemangkasan, pengaturan naungan dan pengendalian gulma) dapat meningkatkan produksi dan mutu. Pemupukan sangat diperlukan dalam hal memenuhi ketersediaan hara yang dibutuhkan tanaman, pemangkasan tanaman kopi diperlukan untuk mempertahankan kerangka tanaman. yang sudah terbentuk baik, mengatur penyebaran daun produktif, membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki (seperi cabang sakit, patah dan tunas air). Selain itu pemangkasan pemeliharaan juga bertujuan untuk merangsang pembentukan daun baru, bunga dan buah.

3. Panen petik merah merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan mutu dan harga jual biji kopi ditingkat petani. Biji kopi yang berkualitas baik adalah biji kopi yang dipanen dalam keadaan matang sempurna, yaitu yang memiliki kulit berwarna merah pada semua bagian sisinya. Hal ini oleh para petani kopi biasa disebut sebagai panen petik merah. Pada panen biji kopi merah prosesnya harus dilakukan secara selektif, karena kematangan biji kopi tidak terjadi secara serentak dalam satu dompol. Biji kopi yang masih berwarna hijau tetap dibiarkan untuk waktu pemanenan berikutnya. Proses pemanenan petik merah ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kematangan agar tidak mengalami perubahan kualitas pada proses pengolahan.

4. Penanganan pasca panen perlu diterapkan kususnya penggunaan tempat jemur dari lantai semen. Penjemuran merupakan cara yang paling mudah dan murah untuk pengeringan biji kopi. Jika cuaca memungkinkan, proses pengeringan sebaiknya dipilih dengan cara penjemuran penuh cahaya matahari. Secara teknis cara penjemuran akan memberikan hasil yang baik jika syarat-syarat berikut dapat dipenuhi, yaitu :

- Sinar matahari mempunyai intensitas yang cukup dan dapat dimanfaatkan secara maksimal.

- Lantai jemur dibuat dari bahan yang mempunyai sifat menyerap panas. - Tebal tumpukan biji kopi di lantai jemur harus optimal.

- Pembalikan yang cukup

- Biji kopi berasal dari buah kopi yang masak.

- Penyerapan ulang air dari permukaan lantai jemur harus dicegah.

5. Pada tanaman kopi yang tidak produktif perlu segera diadakan peremajaan dengan klon unggul lokal yang sesuai yang sudah dilepas oleh Kementerian Pertanian (Sintaro 1, Sintaro 2, Sintaro 3 dan Sehacence). Tujuan yang paling utama dari peremajaan adalah untuk meningkatkan hasil produksi dari pohon kopi tersebut dan mempertahankan umur produktif. Salah satu peremajaan dilakukan dengan cara menyambungkan antara kopi yg tidak berbuah lebat atau tidak produktif dengan yg berbuah lebat sepanjang tahun atau klon unggul.

biaya produksi. Penggunaan kompos juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia (substitusi).

7. Keterlibatan para petugas penyuluh lapangan dalam membina petani sangat diperlukan dalam proses adopsi inovasi teknologi.

8. Diperlukan koordinasi dan sinergi antara Dinas teknis (Hutbun, BP4K) dengan dinas Perindustrian dan perdagangan dalam hal pemasaran kopi

Gambar 13. sambutan Kepala BPTP dalam pembukaan Apresiasi

Gambar 14. Penyampaian materi I novasi Teknologi Peremajaan Kopi dan kajian pemupukan dengan sistem kapak kulai

Penyebaran bahan diseminasi

Diseminasi adalah suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut. Untuk diseminasi bidang inovasi teknologi pertanian yang di informasikan pada kegiatan ini adalah berupa hasil hasil penelitian dan review dari beberapa sumber yang diharapkan di adopsi dan dimanfaatkan untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun

bahan diseminasi yang sudah dubuat dan disebarkan kepada pengguna terditi dari :

a) Leaflet terdiri dari 3 judul : 1. Pemeliharaan Tanaman

2. Teknik Penyambungan dan Pemeliharaan Hasil Sambungan Tanaman Kopi 3. Teknik panen dan pengolahan kopi

b) Banner terdiri dari 1 Judul :

Peremajaan Kopi sistem sambung dan Pemeliharaan (upaya meningkatkan produksi dan mutu)

Dalam dokumen Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2015 (Halaman 31-39)

Dokumen terkait