• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah semua rangkaian berfungsi dengan baik selanjutnya dilakukan pengujian mobil secara keseluruhan untuk memastikan bahwa semua rangkaian terhubung dan dapat berjalan dengan baik.

Pengujian ini dilakukan beberapa tahap, tahap pertama yang dilakukan adalah pengujian sensor garis, kemudian pengujian sensor warna

Kasus I:

Mobil diletakkan di atas garis lurus

Mobil

Pengujian pertama mobil diletakan di sebelah kiri lintasan, pada detik 1-3 mobil melakukan belok kanan tajam, dan pada detik 4-7 mobil melakukan belok kanan ringan, setelah itu mobil dapat melaju lurus.

Pengujian kedua mobil diletakan di sebelah kanan lintasan, pada detik 1-3 mobil melakukan belok kiri tajam, dan pada detik 4-7 mobil melakukan belok kiri ringan, setelah itu mobil dapat melaju lurus.

Kasus 2:

Mobil diletakkkan di atas lintasan yang memiliki perempatan

Gambar 5.9 mobil belok kanan ketika menghadapi perempatan

Pengujian ketiga ini meletakkan mobil pada lintasan yang memiliki perempatan. Ketika mobil menghadapi perempatan, aksi motor adalah sebagai berikut:

2 Stop Motor berhenti sejenak

3 Belok kanan tajam Motor kanan berhenti, motor kiri maju cepat 4 Belok kanan sedang Motor kanan maju sedikit, motor kiri maju

sedang

5 Maju Motor kanan maju, motor kiri maju

Dari percobaan di atas mobil mampu menghadapi lintasan yang memiliki perempatan. Mobil mampu berbelok kanan tajam ketika menghadapi perempatan, lalu berbelok kanan sedang sehingga memposisikan mobil ke tengah.

Kendala dari pengujian ini, tidak selalu mobil dapat melakukan belok kanan sedang.

Berikut ini hasil dari pengujian I dan III:

(a) (b)

(e)

Gambar 5.10 Posisi Mobil di Pengujian I dan III

Penjelasan :

Gambar (a) adalah posisi awal dimana mobil ditempatkan di sebelah kanan garis

Gambar (b) adalah posisi saat mobil mulai memasuki jalur Gambar (c) adalah posisi saat mobil berhasil berada di lintasan

Gambar (d) adalah posisi ketika mobil menemui perlintasan, dan berhasil belok kanan.

Gambar (e) adalah posisi mobil berhasil melaju lurus sesaat setelah mobil berbelok ke kanan

Berikut ini hasil dari pengujian II dan III:

(c) (d)

(e) (f) Gambar 5.11 Posisi mobil di Pengujain II dan III

Dari pengujian-pengujian di atas dapat diketahui bahwa mobil sudah dapat berjalan dengan baik di atas lintasan lurus.

Penjelasan :

Gambar (a) adalah posisi awal dimana mobil ditempatkan di sebelah kiri garis

Gambar (b) adalah posisi saat mobil mulai memasuki jalur Gambar (c) adalah posisi saat mobil berhasil berada di lintasan

berhenti sejenak.

Gambar (e) adalah posisi mobil mulai berbelok ke kanan

Gambar (f) adalah posisi mobil berhasil melaju kembali setelah berbelok.

Kasus 3 :

Mobil diletakkan di atas garis yang memiliki pertigaan :

Gambar 5.12 Mobil Ditempatkan di Rute Yang Mempunyai Pertigaan

Pengujian keempat ini meletakkan mobil pada lintasan yang memiliki pertigaan. Ketika mobil menghadapi pertigaan, mobil tidak akan menghiraukan pertigaan tersebut sehingga mobil akan tetap melaju

Berikut ini hasil dari pengujian keempat :

(c) (d) Gambar 5.13 Hasil Pengujian Keempat

Penjelasan :

Gambar (a) : adalah posisi awal mobil

Gambar (b) : mobil mulai melaju di atas jalur lurus

Gambar (c) : /mobil menghadapi pertigaan tapi tidak melakukan apa-apa, sehingga mobil tetap melaju lurus

Gambar (d) : mobil melaju lurus setelah menghadapi pertigaan.

Dari hasil pengujian keempat diketahui bahwa mobil tidak dapat mengenali pertigaan, sehingga mobil tetap melaju lurus.

Kasus 5:

Kanan

Gambar 5.15 Mobil ditempatkan Di Rute Yang Memiliki Tikungan Ke Kiri

Pengujian kelima ini meletakkan mobil pada lintasan yang memiliki tikungan baik tikungan ke kanan maupun tikungan ke kanan. Ketika mobil menghadapi tikungan ke kanan, mobil tidak akan menghiraukan tikungan tersebut sehingga mobil akan tetap melaju.

Aksi yang terjadi saat mobil menghadapi tikungan sama dengan saat mobil menghadapi pertigaan, yaitu mobil tidak menghiraukan tikungan tersebut sehingga mobil tetap melaju lurus.

Kasus 6 :

Mobil ditempatkan pada lintasan yang memiliki perbedaan warna di dalamnya:

Gambar 5.16 mobil ditempatkan di rute yang memiliki perbedaan warna

Pada pengujian ini mobil ditempatkan pada lintasan yang memiliki perbedaan warna, ketika mobil melaju melintasi warna hijau mobil sudah bisa melaju dengan baik. Saat melintasi warna merah mobil dapat berhenti selama 6 detik. Ketika melintasi warna kuning mobil sudah bisa mengurangi kecepatan.

Berikut ini adalah gambar hasil dari pengujian saat mobil melintasi jalur yang terdapat warna merah di dalamnya:

(c)

Gambar 5.17 Hasil Pengujian Saat Mobil Melalui Jalur Berwarna

Penjelasan :

Gambar (a) adalah gambar saat mobil diletakkan di dalam jalur Gambar (b) adalah saat mobil dapat melaju mengikuti jalur yang ada

Gambar (c) adalah gambar saat mobil melintasi permukaan berwarna merah, yang kemudian mobil melakukan aksi berhenti sejenak selama 7 detik kemudian melaju kembali.

Kendala dari pengujian ini adalah ketika mobil melewati warna kuning mobil terkadang mendeteksi sebagai warna putih. Sehingga aksi yang diberikan terkadang tidak tepat.

Berikut ini nilai yang didapat dari pengujian sensor warna di ruang tertutup : Tabel 5.4 Besarnya Tegangan Sensor Warna Saat Melintasi Warna

No Warna

Vp

Ruang Tertutup Ruang Terbuka

1 Putih 3.32 V 3.46 V

2 Hitam 0.58 V 3.03 V

5 Hijau 1.54 V 3.42 V

Setelah didapatkan tegangan dari sensor warna, tegangan tersebut dikirim ke ADC sehingga didapatkan nilai sebagai berikut :.

Tabel 5.5 Besarnya Tegangan ADC Sensor Warna

No Warna

VADC

Ruang Tertutup Ruang Terbuka

1 Putih 170 mV 177 mV

2 Hitam 30 mV 155 mV

3 Merah 97 mV 197 mV

4 Kuning 196 mV 198 mV

5 Hijau 79 mV 175 mV

Untuk dapat dibaca oleh microcontroller tegangan ADC tersebut diirubah dalam bentuk bit, dan didapatkan data tersebut

Tabel 5.6 Nilai Bit Untuk Masing-Masing Warna

No Warna

Bit

Ruang Tertutup Ruang Terbuka

1 Putih 10101010 10110001 2 Hitam 00011110 10011011 3 Merah 01100001 11000101 4 Kuning 11000100 11000110 5 Hijau 01001111 10101111 Kasus 7 :

Mobil ditempatkan di atas lintasan, dengan kondisi seperti gambar di bawah ini :

Gambar 5.18 Mobil Ditempatkan di Rute yang Memiliki garis Finish

Pada pengujian ini mobil ditempatkan pada lintasan yang memiliki garis finish, kondisi finish terpenuhi jika hanya sensor garis kiri terluar dan kanan terluar yang aktif, sedangkan yang lain tidak.

Berikut ini hasil dari pengujian saat mobil melaju di lintasan dan melintasi garis finsih

(c)

Gambar 5.19 Posisi Mobil Saat Melintasi Rute yang Memiliki Finish

Penjelasan :

Gambar (a) : posisi mobil saat mulai start Gambar (b) : mobil mulai melaju melintasi rute Gambar (c) : mobil berhenti saat melintasi garis finish

Garis finish pada rute adalah rute yang berbentuk seperti di bawah ini:

Gambar 5.20 Bentuk Garis Finish

Dengan bentuk rute di atas, dapat dikatakan bahwa mobil akan berhenti jika hanya sensor garis kiri terluar dan kanan terluar yang aktif sedangkan yang lain tidak aktif, berikut ini kondisi mobil saat melintasi rute di atas :

Gambar 5.21 Kondisi Mobil Saat melintasi Finish

6. 1.Kesimpulan

Dari hasil uraian yang telah digambarkan, baik secara teori maupun berdasarkan hasil-hasil pengujian yang telah dilakukan pada Tugas Akhir ini, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Untuk membuat simulasi mobil automatis yang dapat melaju di jalur yang tepat dapat digunakan perpaduan microcontroller dan sensor garis yang memanfaatkan prinsip sensor proximity pada robot line

follower.

2. Dengan memanfaatkan prinsip kerja photodioda dan penggunaan port ADC yang terdapat pada Microcontroller ATMega8535 sebuah mobil dapat membedakan warna merah, hijau, kuning dan hitam.

6. 2.Saran

Didalam perancangan perangkat keras ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan yang masih perlu diperbaiki dan dikembangkan, oleh karena itu penulis mempunyai beberapa saran untuk mengembangkan bagian-bagian seperti:

a. Berdasarkan uji coba pada Bab V pendeteksian warna menggunakan photodioda memiliki tingkat keakuratan yang rendah, dikarenakan photidioda sangat peka terhadap cahaya, sehingga jika intensitas

dapat membedakan warna dengan tepat.

b. Mobil ini masih belum dapat mengenali rute yang didalamnya terdapat rintangan berbentuk tikungan baik ke kanan maupun kiri, sehingga harus disempurnakan pembacaan sensor garisnya.

c. Proses pembacaan data pada memori flash masih rendah, sehingga jika mobil dijalankan dengan kecepatan tinggi aksi yang diberikan mobil saat pembacaan sensor kurang tepat.

Yogyakarta, 2006.

2. Agus Bejo, ”C dan AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler

ATMega8535”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.

3. “Robot” http://id.wikipedia.org/wiki/Robot (diakses tanggal 12 Maret 2009) 4. “Line Follower” http://botskool.com/tutorials/linefollower.htm (diakses tanggal 2

Januari 2010).

5. “Line Tracer / Line Follower Robot” http://tik-khadijah.blogspot.com/linefollower.htm (diakses tanggal 23 Maret 2010)

6. “Resistor” http://elektronika21.blogspot.com/resistor.html (diakses tanggal 3 Januari 2010)

7. “Jenis Resistor” http://e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_395/jenisresistor.htm

(diakses tanggal 3 Januari 2010)

8. “Elektro Dasar” http://elektronika-elektronika.blogspot.com/search.label.Electro %20Dasar.html (diakses tanggal 9 Januari 2010).

9. “Prinsip Kerja Optocoupler” http://www.infoservistv.co.cc/category/materi-pendukung/referensi-komponen/prinsip-kerja-optocoupler.htm (diakses tanggal 20 Mei 2010).

10. “Transistor” http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor (diakses tanggal 20 Mei 20100).

Dokumen terkait