• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Komparatif Pemberitaan Kasus Century Pada Headline Jurnal Nasional Dan KoranTempo

Komparatif atau Perbandingan Menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sebuah kata untuk mengetahui perbedaan dan kesamaan. penulis meneliti secara komparatif pada dua media yaitu Jurnal Nasional dan Koran Tempo tentang eksistensi pers pada pemberitaan kasus Century. Adapun alasan mengapa pada dua media ini karena menilai dua media ini cukup intens dalam pemberitaan kasus Century, di mana tercatat dalam survei yang dilakukan lembaga survei swasta Starbraindonesia, pada media Tempo tercatat 189 kali pemberitaan kasus Century, sedangkan media Jurnas sebanyak 149 kali pemberitaan dari bulan Desember hingga Februari.11

Surat Kabar Jurnal Nasional adalah salah satu surat kabar harian nasional di Indonesia yang terbit pada 1 Juni tahun 2006, harian ini diterbitkan oleh PT. Media Nusa Perdana. Mempunyai kantor di Jakarta pusat- Johar yang sebelumnya di Bogor. Jurnas merupakan salah satu surat kabar nasional yang cukup dilirik dalam pemberitaan politik nasional di mana dalam surat kabarnya menyediakan berita politik dalam tajuk kolom yang dikhususkan yaitu pada kolom hukum politik nasional, Surat kabar ini terbit dalam dua versi yaitu versi cetak dan versi elektronik (online). Media ini dipimpin oleh N. Syamsuddin Ch. Haesy hingga saat ini.12

11

Starbrainindonesia.com,”hasil riset starbrain indonesia tentang kasus bank Century “, artikel diakses pada 25 oktober 2010 dari http://www.starbrainindonesia.com/site/news/193/hasil-riset-starbrain-indonesia-tentang-kasus-bank-Century

12 Jurnal nasional.com, “Tentang Kami” artikel diakses pada 28 november 2010 pada http://www.jurnas.com/tentangkami

Surat kabar Tempo adalah media yang dikenal sebelumnya pada penerbitan majalahnya yaitu majalah tempo yang dikenal cukup kritis hingga sempat dibredel 2 kali pada saat zaman orde baru, adapun pemilik usaha media ini masih terkait dengan majalahnya, yaitu P.T. TEMPO INTI MEDIA HARIAN. Surat kabar Tempo terbit pada 2 April 2001 dan berkantor di Mayestik-Kebayoran Lama sedangkan kantor pusatnya terdapat di Jakarta Pusat-Menteng dipimpin redaksi S.Malela Mahargasari.13 surat kabar tempo terbit dalam dua versi yaitu cetak dan koran tempo online, dalam koran tempo berita politik nasional dikhususkan, yang terdapat pada kolom nasional.

Berikut beberapa berita kompilasi pada headline dihalaman muka surat kabar yang dirilis dua media, Koran Tempo dan Jurnal nasional pada saat puncak proses penanganan kasus Century pada tanggal 28 Februari hingga 4 Maret 2010 sebagai berikut:

Tanggal pemberitaan

Headline Koran Tempo pada framing berita kasus Century

Headline Jurnal Nasional pada Framing Berita Kasus Century

28 Februari 2010 ”...PDI-P-Golkar Enggan Bicara Pemakzulan: menjelang sidang pleno DPR yang akan membahas kasus Century , fraksi PDI-P dan Golkar memilih menghindari

pembicaraan , mengenai

kemungkinan pemakzulan Wakil Presiden Boediono ” agak berat komplikasi politiknya karena

“… Presiden Tolak Deal Politik-Hukum: staff kePresidenan Andi

Arief mengatakan, dugaan

permohonan kredit fiktif L/C

kepada Bank Century yang

dilakukan salah satu inisiator pansus Bank Century dari PKS Muhammad Misbakhun akan dilaporkan ke Markas Besar Kepolisian RI ….”15

13 Tempointeraktif.com “Tentang Kami” artikel diakses pada 28 november 2010 pada http://webtorial2.tempointeraktif.com/rups2009/

(Presiden-Wakil Presiden) itu satu paket ....”14

Pada halaman depan dengan gambar petinggi PDI-P serta

headline besar dan tebal.

Identifikasi Masalah:

pembahasan pemakzulan jelang sidang pleno kasus Century

Identifikasi Penyebab

Masalah: wacana pemakzulan presiden dan wakil presiden pada saat jelang pleno kasus Century semakin menguat apalagi diduga wapres budiono

mempunyai andil dalam

permasalhan pada saat

menjabat gubernur BI kala itu.

Evaluasi Moral : dua fraksi Golkar dan PDI-P menghindari tentang wacana pemakzulan presiden dan wakil presiden

karena pertimbangan

komplikasi politik.

Penanggulangan Masalah : pada jelang sidang pleno DPR dua fraksi yaitu Golkar dan PDI -P hanya ingin membahas kasus Century dan menghindari

pembicaraan wacana

pemakzulan presiden maupun wakil presiden.

tanpa gambar yang relevan depan hanya headline berita dihalaman depan.

Identifikasi Masalah : deal (negoisasi) antara hukum dan politik pada kasus Century.

Identifikasi penyebab

masalah : presiden menolak negoisasi hukum dengan politik

Evaluasi Moral : inisiator Muhammad Misbakhun Bank Century akan dilaporkan ke polisi dengan dugaan kredit fiktif oleh staff presiden.

penanggulangan masalah : bahwa masalah kredit fiktif ditegakkan melalui jalur hukum tanpa memandang masalah politik hal ini dilakukan oleh staff presiden sendiri.

1 Maret 2010 ”...Satuan Tugas Hukum Siap Usut Kasus Misbakhun: ”rela masuk bui asalkan satu sel dengan Boediono” ....”16

dengan font besar di muka halaman dan gambar foto kartun

”...SBY : Bailout Century Benar:

Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono dan kalangan Bankir menilai pemberian dana talangan

(bailout) Rp 6,7 triliun kepada Bank

Century adalah kebijakan yang

benar untuk menyelamatkan

15 “Presiden Tolak Deal Politik-Hukum,” Jurnal Nasional, 28 Februari 2010, h.1.

14 “PDIP- GOLKAR Enggan Bicara Pemakzulan,” Koran Tempo, 28 Februari 2010,h.1.

seorang anggota DPR.

Identifikasi Masalah : satgas

hukum membahas kasus

misbakhun.

Identifikasi Penyebab

Masalah : mengusut salah satu inisiator angket kasus Century yang diduga terlibat oleh satgas hukum.

Evaluasi Moral : siap

mengusut secara hukum oleh satuan tugas hukum kasus Century meskipun salah satu insiator angket kasus Century

Penangulangan Masalah:

Misbakhun siap di usut oleh satgas hukum dan rela masuk penjara asalkan satu sel

bersama Wakil Presiden

Budiono

perekonomian dan perbankan dari krisis keuangan dunia saat itu ....”17

dengan gambar foto Presiden memegang map dihalaman muka serta headline besar.

Identifikasi masalah :

penilaian presiden tentang

bailout Century benar

Identifikasi Penyebab

Masalah : banyaknya wacana dan penilaian atas kucuran dana (bailout) ke Bank Century

presiden mengungkapkan

bahwa dirinya bertanggung

jawab atas keputusan

pembailoutan pada bank

Century

Evaluasi Moral : sigit

pramono ketua perbanas

membenarkan bailout Century sudah sesuai dengan tolak ukur

kondisi yang ada saat

mengambil keputusan tersebut.

Penanggulangan Masalah:

penilaian benar atau tidak dalam pembailoutan akan di tentukan di DPR dan presiden belum mau menjelaskan hal ini secara jelas karena masih dalam pembahasan di parlemen agar tidak mempengaruhi kinerja DPR dalam menilai kasus ini. 2 Maret 2010 ”...Politikus PKS Dilaporkan Ke

Polisi Dalam Kasus Century: staff khusus Presiden, Andi Arief

melaporkan Muhammad

”...DPR Beri Pelajaran Negatif: kericuhan dalam Sidang Paripurna DPR kemarin merupakan proses pembelajaran yang negatif dalam

Misbakhun, komisaris utama P.T.Selalang Prima International yang juga politikus PKS, ke kepolisian Jakpus ....”18

Identifikasi Masalah :

politikus PKS dilaporkan ke polisi oleh staff presiden

Identifikasi Penyebab

Masalah : dilaporkan ke polisi oleh staff presiden yang diduga terlibat pada kasus Century.

Evaluasi Moral : Andi Arief staff presiden melaporkan ke polisi muhammad Misbakhun yang memiliki P.T. Selalang Prima International terlibat dalam kasus Century

Penanggulangan Masalah : staff presiden melaporkan ke polisi tentang perusahaan Selalang Prima International yang di miliki muhammad Misbakhun di duga terlibat pada kasus Century.

penguatan demokrasi indonesia ....”19

foto kericuhan DPR

dihalaman muka surat kabar serta

headline.

Identifikasi Masalah :

kericuhan pada saat sidang paripurna DPR yang membahas kasus Century

Identifikasi Penyebab

Masalah : banyaknya anggota interupsi disaat sidang dan suara ribut-ribut dengan panasnya dinamika politik jelang mengambil keputusan, menunjukkan anggota DPR ingin tampil eksis di televisi .

Evaluasi Moral : pada

pemberitaan ini, seharusnya menurut bambang fraksi golkar para politikus kurang mengerti tentang etika politik yang santun apalagi disaat media menyoroti apa tidak malu dengan penilaian rakyat terhadap kinerja DPR yang di nilai hanya bisa ribut saja.

Penanggulangan Masalah:

ricuhnya anggota DPR

seharusnya bisa di redam

menurut maswadi rauf

pengamat politik UI, meredam dengan cara rapat internal ketua fraksi kemudian dapat ditindak lanjuti dengan etika politik yang santun tanpa perlu ribut lagi.

18 “Politikus PKS Dilaporkan Ke Polisi Dalam Kasus Century,” Koran Tempo, 2 Maret 2010, h.1.

3 Maret 2010 ”...PKS-GOLKAR Tetap Lawan Istana : kisruh dalam sidang paripurna DPR kemarin tidak pengaruhi sikap fraksi PKS dan partai GOLKAR atas kasus Bank Century ....”20

dengan gambar simbol partai dan sebuah istana serta headline besar tebal di halaman muka surat kabar.

Identifikasi masalah : “ PKS dan Golkar lawan istana atas kasus bank Century”

Identifikasi Penyebab

Masalah : kedua partai koalisi tidak satu visi dengan fraksi pemerintah yaitu demokrat pada saat merokemendasikan tentang kasus Century.

Evaluasi Moral : pada aturan politik seharusnya partai koalisi satu visi dengan partai pemerintah namun beberapa partai berbeda pandangan atas nama fakta dan rakyat.sehingga menimbulkan instabilitas politik dalam mengambil setiap keputusan.

Penanggulangan Masalah :

dalam pemberitaan ini

seharusnya masalah partai koalisi bersatu pada suatu fakta kebenaran yang terungkap dan membenahi manajemen koalisi agar menciptakan politik yang stabil dalam setiap mengambil

”... DPR Putuskan Rekomendasi Kasus Century Hari Ini: Dewan

Perwakilan Rakyat akan

memutuskan rekomendasi final mengenai kasus Bank Century dalam rapat Paripurna ....”21

foto gambar beberapa anggota dewan yang sedang rapat digedung.

Identifikasi Masalah :

rekomendasi kasus Century di DPR akan di putuskan hari ini

Identifikasi penyebab

masalah : rekomendasi tentang putusan DPR menjadi dua opsi yang bersinggungan dengan kepentingan-kepentingan politik yang ada, di duga ada barter kepentingan politik

Evaluasi Moral : putusan dan rekomendasi akan ditentukan dengan ketentuan fakta yang ada, menurut ical ketua golkar tidak akan mempengaruhi tentang isu dengan adanya berter politik.

Penanggulangan Masalah:

pada putusan rekomendasi kasus Century esok, menurut ical ketua fraksi golkar akan tetap merekomendasikan nama-nama yang terlibat meskipun seorang pejabat.

20“PKS-GOLKAR Tetap Lawan Istana” Koran Tempo, 3 Maret 2010, h.1.

keputusan tidak lagi bersinggungan pada saat mengambil keputusan.

4 Maret 2010 ”...Tiga Fraksi Mitra Koalisi Tak Bisa Dijinakkan, Tak Terbendung: fraksi Demokrat gagal membendung

fraksi yang menyalahkan

penyelamatan Bank Century....”22

gambar hasil prosentase pada putusan sidang paripurna dan gambar anggota dewan pada sidang putusan kasus Century.

Identifikasi masalah: Putusan

rekomendasi kasus DPR

melalui voting

Identifikasi penyebab

masalah : gagalnya meredam partai koalisi menyebabkan

kekalahan pendukung

pemerintah pada voting di DPR.

Evaluasi Moral : kurangnya manajemen partai koalisi di

legislatif menyebabkan

instabilitas politik pada saat mengambil keputusan.

Penanggulangan Masalah:

partai yang terikat dalam partai koalisi seharusnya dapat menyesuaikan satu visi baik di

pemerintahan maupun di

parlemen agar stabilitas politik tercipta dan tidak tarik menarik pada putusan di parlemen.

”...Fraksi Anti-Bailout Menang Voting: fraksi-fraksi pendukung Opsi C yang menyatakan telah terjadi pelanggaran pada pemberian dana talangan (bailout) kepada Bank Century dalam pemungutan suara (voting) terbuka dengan dukungan 325 suara....”23

dengan gambar hasil prosentase hasil voting serta headline dihalaman muka.

Identifikasi Masalah : voting masalah kasus Century dengan

putusan opsi A dukung

pembailoutan century sudah benar dan opsi C anti bailout yang diduga belum tepat dan mesti diusut oleh pihak berwenag

Identifikasi penyebab

masalah : memberitakan

tentang putusan dua opsi yaitu opsi A dan C penuh tarik ulur kepentingan partai politik

dalam saat mengambil

keputusan tersebut.

Evaluasi Moral : keputusan opsi C dimenangkan dalam voting, bahwa keputusan ini dianggap kemenangan rakyat ungkap marzuki sebagai ketua DPR.

Penanggulangan Masalah : keputusan opsi C akan di tindak

22 “Tiga Fraksi Mitra Koalisi Tak Bisa Dijinakkan,” Koran Tempo, 4 Maret 2010, h.1.

lanjuti oleh KPK yang kemungkina para pejabat tinggi terkait dalam kasus Century

Penulis menyimpulkan dari kedua media ini pertama, Koran Tempo lebih banyak mengemas berita headline tentang kasus Century dengan kalimat emosional seperti, dijinakkan, lawan, rela, dan enggan bicara. adapun tentang isi berita lebih menekankan kasus Century pada berita yang menyangkut kontroversi sehingga pemaknaan berita terkesan berhati-hati pada pemberitaan pembahasan kasus Century di DPR seperti Pemakzulan, status partai koalisi di parlemen, dan pelaporan staff presiden ke polisi yang terlibat dalam kasus Century. Kedua, Jurnal Nasional memuat berita headline dengan kalimat solusi atau pembenaran seolah menekankan apa yang dilakukan oleh pemerintah sudah benar dalam kasus Century dan banyak menyoroti perdebatan di parlemen seperti, tolak deal politik-hukum, bailout Century benar, DPR beri pelajaran negatif, ricuh, dan fraksi anti-bailout menang.

Dari banyaknya pemberitaan yang dirilis pada dua media tersebut terlihat berbeda pada bingkai berita (framing) headline yang disampaikan dan pembahasan juga akan berbeda pada setiap pemberitaan yang diangkat padahal pada peristiwa kasus yang sama yaitu kasus Century. Di mana yang kita pahami bahwa seperti keterangan sebelumnya akan ada bingkai berita (framing) yang berbeda pada setiap pemberitaan pada media.dan juga untuk mengetahui

bagaimana ideologi politik suatu media akan dibutuhkan studi komunikasi mendalam analisa framing. Dalam setiap pemberitaan dua media ini yang diinformasikan tentunya memberi tafsiran makna yang berbeda pada khalayak dan akan membentuk suatu pandangan umun tentang kasus Century.

C. Analisa Faktor Pembentuk Opini Publik Pada Pemberitaan Kasus

Century Pada Media Jurnal Nasional Dan Koran Tempo

Pada pemberitaan media terlihat bahwa pada media ini melakukan intensitas berita pada kasus Century, dalam hal ini kami melihat ada beberapa faktor pada dua media ini dalam membentuk opini publik. adapun penjelasannya sebagai berikut:

 Intesitas, di mana dua media ini dalam catatan kami melakukan pemberitaan yang cukup tinggi ketimbang pada pemberitaan kasus lainnya.

Framing, pada dua media terlihat dalam membingkai berita terlihat pada dua media selalu menonjolkan berita kasus Century pada headline halaman depan dengan gambar dan frase pada surat kabar yang diterbitkan.

 Frase (kalimat kata yang ada dalam pemberitaan), di mana dua media ini selalu memberitakan dengan kata serta makna yang menarik pada headline yang ditonjolkan dalam pemberitaan kasus Century yang kemudian dalam setiap frase serta berita yang ada akan memberi pemaknaan serta sikap khalayak dalam membaca berita kasus Century sendiri.

 Pengembangan berita / Tanggapan (Statement) berita, di mana pemberitaan dengan tokoh-tokoh yang dikenal (public figure) dengan memberi saran ataupun kritik dalam hal kasus Century, sehingga membuat berita semakin menarik dan mudah dipahami pada khalayak dalam hal kasus Century

Pada dasarnya dua media ini memang berperan dalam memberitakan sesuatu informasi yang diamanatkan oleh undang-undang pers pada pasal 6 tentang peranan pokok pers yang harus melakukan pemberitaan dalam memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui peristiwa.

Dalam pemberitaan pada dua media ini, kita melihat faktor sesungguhnya pada teori komunikasi yang dilakukan dalam pemberitaan pada dua surat kabar Koran Tempo dan Jurnal Nasional. Ada tiga teori komunikasi yang digunakan dalam pembentuk opini publik pada pemberitaan Century. Pertama, teori agenda setting, dalam hal ini berita kasus Century selalu terus menerus diberitakan dengan tingkat intensitas yang cukup banyak dengan memuat framing yang menarik serta headline yang dimuat pada halaman depan, sehingga menjadi perhatian yang dirasakan perlu bagi masyarakat untuk mengetahuinya. Kedua, teori penanaman (Cultivation Theory) yaitu efek dari agenda setting di mana akan tertanam pada khalayak dalam suatu berita pemaknaan dan isi berita itu sendiri pada suatu kasus atau berita yang dibaca akan membentuk serta penilaian dalam membaca berita. Ketiga, teori jarum suntik24 di mana dalam pemberitaan akan terbentuk opini publik dengan adanya informasi kita tidak dapat menolaknya

24

Hafied Congara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), h. 120.

seolah khalayak sebagai korban hipnotis yang terjadi dan seolah khalayak akan menjadi korban dari pemberitaan media yang tidak dapat ditolak sehingga akan melahirkan gerakan kognitif atas pemberitaan media yang membentuk menjadi sebuah opini publik dan gerakan sikap dalam menanggapi setiap persoalan yang diberitakan. Di mana opini publik ditandai dengan adanya pihak terkait (stakeholder) dan gerakan yang ada, yaitu adanya pansus Hak Angket DPR(Dewan Perwakilan Rakyat), ungkapan para tokoh publik serta lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM) , dan juga dengan tandanya tanggapan dalam pidato presiden dan gerakan dari mahasiswa atau demonstrasi dalam hal kasus Century.

Wujud eksistensi pers pada politik tidak lepas dari peran jurnalis maupun khalayak yang mampu membaca berita secara seksama dalam kasus Century dan pengaruh pers juga mampu mempengaruhi dalam mengubah alur politik yang terjadi di DPR, peran media tidak lepas dari jurnalis yang mampu memahami pada politik literacy sehingga pemberitaan menjadi suatu andil yang cukup berpengaruh baik dalam keputusan politik maupun pada khalayak yang menangkap isi berita. ada pun khalayak agar dapat mensinergikan suatu berita politik perlu adanya Media Literasi(pembelajaran terhadap pada media informasi) Program Media Literasi dimaksudkan mendidik khalayak supaya senantiasa bersikap kritis terhadap informasi apapun yang di terima dari media.25

Media Literasi juga menanamkan pentingnya kebiasaan untuk bersikap selektif atas setiap mata acara yang akan ditonton atau setiap berita yang akan

25Wordpress.com,”Perkembangan Media Massa Dan Media Literasi,” artikel diakses pada 28 November 2010 pada http://wsmulyana.wordpress.com/2008/12/22/perkembangan-media-massa-dan-media-literasi/

dibaca. Sebab orang-orang yang kurang terdidik dalam memahami media lebih rentan berpengaruh pada bentuk berita yang termanipulasi yang halus pada framing suatu berita. Paling tidak ada beberapa unsur yang fundamental dalam pendidikan media literacy. Yakni, kesadaran terhadap dampak media, pamahaman terhadap proses komunikasi massa, strategis untuk menganalisis dan mendiskusikan pesan-pesan media, pemahaman terhadap isi media sebagai tekad yang menyajikan pandangan bagi kehidupan dan budaya kita, dan kesanggupan untuk menikmati, memahami dan mengapresiasi isi media.

67

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan uraian di atas, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

 Kekuatan pers pada pemberitaan politik kasus Century cukup signifikan dan efektif dalam memberi ruang publik (public sphere) untuk mengetahui jalannya politik serta berbagai media menjadi saluran propaganda politik sehingga kasus century menjadi perhatian besar pada publik

 Dampak pemberitaan politik kasus Century menjadi isu sentral berita dan pertarungan citra politik serta lembaga-lembaga negara. Kasus century adalah kasus perbankan dalam dana talangan (bailout) yang merugikan nasabah, kasus ini dibawa keranah politik yang menjadikan kasus politik. Kasus ini menjadi sorotan publik dengan terbentuknya berbagai macam opini yang dibentuk oleh pemberitaan pers serta dukungan dari pihak terkait baik lembaga pemerintah maupun non pemerintah (Stakeholder) pada kasus Century, namun hingga kini kasus Century belum dapat diselesaikan dan beritanya pun jarang muncul kembali.

 Pemberitaan surat kabar Jurnal Nasional dan Koran Tempo dalam hal kasus Century adalah bagian dari beberapa media yang membentuk terjadinya sorotan publik dengan teori komunikasi politik yang dilakukan dalam pemberitaan dalam hal framing berita kasus Century. memberikan

arti peran penting dalam pemberitaan pada khalayak yang memberikan ruang demokrasi (Public Sphere) dalam berpendapat dan berpatisipasi dalam hal pengetahuan tentang kasus politik. pers memberi nuansa politik yang cukup dinamis dalam pemberitaannya Walaupun hal itu terkait pada pejabat publik sekalipun. serta membentuk diskursus pada opini publik yang berkembang dan juga peneguhan (reinforcement) gerakan sosial politik dengan berita, kritik serta saran.

B. Saran-saran

 Untuk memberdayakan eksistensi pers masih harus ditingkatkan dalam hal literasi politik serta integritas para jurnalis agar pada penulisan dalam penyampaian berita tidak rancu pada tafsiran berita khalayak, agar pers dapat menjadi pilar demokrasi yang lebih dipercayai dalam mengemban aspirasi rakyat ketimbang pilar yang lainnya.

 Pola kekuatan pers pada politik tidak lepas dari peran kemampuan khalayak dan jurnalis dalam menangkap isi berita serta tafsiran opini yang dibaca, namun khalayak dituntut harus mampu memilah dan memilih media yang dibaca agar tidak terjebak pada pemberitaan yang hanya sekedar berita sensasi dan juga menjadi korban pemberitaan media dimana media sendiri masih terjebak pada oplah kepentingan, serta ideologi para jurnalis yang ditulis dalam berita maka perlunya para khalayak memahami media literasi yang diberitakan oleh media tertentu.

69

Agusjaya Moenzir, Izhary. Bukan Testimony Susno, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010.

Antoni. Riuhnya Persimpangan Itu: Profil dan Pemikaran Para Penggagas Kajian Ilmu Komunikasi. Surakarta: Tiga Serangkai, 2004.

Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik (edisi revisi) Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 2008.

Congara, Hafied. Komunikasi Politik Konsep, Teori dan Strategi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.2009.

Ermanto, Menjadi Wartawan Handal Dan Profesional Yogyakarta: Cinta Pena, 2005.

Isjwara. Pengantar Ilmu Politik. Bandung: CV Binacipta, 1966.

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. Jurnalistik Teori Dan Praktek Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.

Rosyada, Dede. dkk. Demokrasi,Hak Asasi Manusia Dan Masyarakat Madani Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2003.

Rachmadi, F. Perbandingan Sistem Pers: Analisis Deskriptif Sistem Pers Di Berbagai Negara, Jakarta: PT. Gramedia, 1990.

Surbakti,Ramlan. Memahami Ilmu Politik Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992.

Rais, Amien. Demokrasi Dan Proses Politik, Jakarta: LP3ES, 1986.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 .

Dokumen terkait