HASIL KERJA
FITUR UTAMA a. Front End Website
II. Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat
2. Rapat Koordinasi Teknis TNI Manunggal Membangun Desa Input
Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 502.250.950,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta. Output
Adanya Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.01/MENKES/202/2017 tanggal 15 Mei 2017 tentang Penyelenggaraan TMMD ke 99 Tahun 2017 kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota penyelenggara TMMD ke 99 serta adanya komitmen dan kesamaan persepsi kepada seluruh peserta tentang gambaran rencana pelaksanaan TMMD ke 99 secara keseluruhan
Outcome
meningkatnya kesadaran, kemauan, serta kemampuan individu, keluarga, dan kelompok masyarakat dalam rangka meningkatkan kepedulian dan peran aktif di berbagai upaya kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
Benefit
Masyarakat daerah sasaran TMMD ke 99 dapat lebih cepat memperoleh informasi kesehatan khususnya Gerakan masyarakat Hidup Sehat dan pembangunan sarana prasarana
Impact
terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 56 pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan
3. Reviu Permenkes Pemberdayaan Masyarakat Input
Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.23.300.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta. Output
Adanya Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
Outcome
Diharapkan menjadi pedoman penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan bagi lintas program, sektor dan pemangku kepentingan terkait
Benefit
Meningkatnya kesadaran, kemauan, serta kemampuan individu, keluarga, dan kelompok masyarakat dalam rangka meningkatkan kepedulian dan peran aktif di berbagai upaya kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
Impact
terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan
4. Media Sosialisasi Pemanfaatan Dana Desa untuk Kesehatan Input
Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.11.520.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta. Output
Adanya media sosialisasi pemanfaatan dana desa berupa Buku Saku Panduan Penggunaan Dana Desa untuk Bidang Kesehatan
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 57 Diharapkan dapat menjadi panduan bagi pemangku kepentingan di tingkat kabupaten, desa serta petugas puskesmas dalam membuat perencanaan kegiatan yang mendukung kesehatan melalui pemanfaatan dana desa. Benefit
Terfasilitasinya segala kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Impact
terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan
5. Penyusunan Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu Input
Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.108.107.800,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta. Output
Adanya draft Buku Petunjuk Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar Bersumberdaya Masyarakat
Outcome
Diharapkan meningkatnya peran lintas sektor dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan gizi di Posyandu.
Benefit
a. Bagi masyarakat
1) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.
2) Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu, bayi, dan balita.
3) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan pelayanan sosial dasar sektor lain terkait.
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 58 b. Bagi kader dan tokoh masyarakat
1) Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan yang terkait dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.
2) Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI , AKB, dan AKABA.
c. Bagi Puskesmas
1) Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.
2) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
3) Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat. d. Bagi sektor lain
1) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait dengan upaya penurunan AKI, AKB, dan AKBA sesuai kondisi setempat.
2) Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing sektor.
Impact
terwujudnya masyarakat yang dapat berperilaku hidup sehat, mengatasi masalah kesehatan secara mandiri berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan
6. Sistem Pemantauan Kegiatan Posyandu Input
Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.97.495.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta. Output
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 59 Adanya Sistem Pemantauan Kegiatan Posyandu
Outcome
Diharapkan meningkatnya jumlah Posyandu Aktif yaitu Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare) dengan cakupan masing-masing minimal 50% dan melakukan kegiatan tambahan.
Benefit
a. Bagi kader
- Dapat segera melaporkan hasil kegiatan posyandu di hari buka layanan
- Sebagai sarana komunikasi antara kader dan petugas puskesmas b. Bagi Puskesmas
- Mempermudah pemantauan dan evaluasi kegiatan posyandu - Sebagai sarana respon cepat terhadap permasalahan di posyandu - Sebagai sarana komunikasi antara kader dan petugas puskesmas c. Bagi Kementerian dan Dinas Kesehatan
- Memperoleh gambaran kegiatan dan permasalahan di posyandu - Memantau kegiatan posyandu
- Merencanakan kebijakan dan program kesehatan terkait dengan posyandu sesuai dengan kondisi di lapangan
Impact
- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan gizi di Posyandu.
- Meningkatkan peran lintas sektor dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan gizi di Posyandu.
- Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dan gizi terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA. 7. Fasilitasi MoU Kementerian Kesehatan dengan Organisasi Kemasyarakatan
Input
Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.6.831.092.819,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta.
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 60 Output
a. Rancangan Indikator Kinerja Kegiatan yang dilakukan oleh Organisasi Kemasyarakatan
b. Rancangan menu kegiatan prioritas
c. Rancangan proposal dan waktu pelaksanaan d. Pelaksanaan Kegiatan
Outcome
a. Menigkatnya pengetahuan masyarakat (sasaran Ormas) dalam Germas dan Pendekaatn keluarga serta PHBS
b. Meningkatnya jumlah fasilitator/kader Ormas yang mampu menggerakkan/mobilisasai masyarakat.
Benefit
a. Masyarakat binaan, pengurus dan mitra kerja Ormas meningkat pengetahuan dan perilaku sehat akan pentingnya melakukan aktivitas fisik, konsumsi gizi seimang dan deteksi dini factor risiko penyakit tidak menular
b. Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular di lingkungan masyarakat binaan Ormas dan keluarganya
c. Meningkatnya produktivitas masyarakat Impact
a. Meningkatnya peranserta dan optimalisasi sumberdaya Ormas dalam pembagunan kesehatan
b. Meningkatnya keterampilan Ormas dalam menggerakkan masyarakat/ mobilisasi social akan pentingnya hidup sehat yang berkorelasi pada penurunan pembiayaan kesehatan
8. Pelantikan Pinsaka SBH masa bakti 2014-2019 Input
Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.10.086.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta. Output
Terlantiknya para pegawai dilingkungan Kementerian Kesehatan yang menerima SK Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No: 133 Tahun
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 61 2016 tentang Pimpinan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada Tk. Nasional Pergantian Antar Waktu Masa Bakti 2014 – 2019
Outcome
Terwujudnya kepengurusan SBH Tk. Nasional sesuai dengan SK Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No: 133 Tahun 2016 tentang Pimpinan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada Tk. Nasional Pergantian Antar Waktu Masa Bakti 2014 – 2019
Benefit
a. Terlaksananya kegiatan dan koordinasi SBH Tk. Nasional sampai Daerah secara baik.
b. Semakin Efektif dan Produktif dalam melaksanakan tugas SBH Impact
a. Meningkatnya kualitas kegiatan SBH Tk. Nasional – SBH Daerah.
b. Meningkatnya keterampilan SBH Tk. Nasional dalam menyelesaikan berbagai tugas yang ada penurunan pembiayaan kesehatan
9. Rapat Sosialisasi Program Pembangunan Kesehatan dengan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas)
Input
Kegiatan ini berbentuk swakelola yang dilakukan dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Kesehatan. Anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah Rp.14.214.000,-. Kegiatan dilakukan di Jakarta. Output
Terpaparnya peserta pertemuan perihal fokus kebijakan pembangunan kesehatan, khusus kebijakan pada tahun berjalan.
Outcome
Terwujudnya Sinergi yang semakin efektif antara ORMAS dan Kementeian Kesehatan
Benefit
a. Terlaksananya kegiatan ORMAS sesuai dengan kebijakan yang sudah disampaikan.,
b. Semakin Efektif dan Produktif dalam melaksanakan tugas pembinaan ORMAS.
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2018 62 a. Meningkatnya kualitas kegiatan ORMAS sesuai dengan indikator
program yang sudah ditentukan
b. Meningkatnya keterampilan ORMAS dalam melaksanakan program kerja di bidang kesehatan.
III. Sub Direktorat Potensi dan Sumber Daya Promosi Kesehatan