• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sub Sistem Pemberdayaan Manusia

Dalam dokumen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 30-36)

Sub sistem pemberdayaan manusia merupakan salah satu indikator dalam organisasi pembelajar, mamiliki enam sub indikator yang melputi pegawai, atasan, konsumen, rekanan, mitra kerja, dan masyarakat. Hasil analisis mengenai sub sistem pemberdayaan manusia dapat dilihat dalam Tabel 8.

Tabel 8. Jawaban Responden Untuk Penerapan Sub Sistem Pemberdayaan Manusia pada LPP RRI Bogor.

Item Pertanyaan Belum diterapkan (1) Sebagian kecil telah diterapkan (2) Sebagian besar telah diterapkan (3) Seluruhnya diterapkan (4) Responden Jumlah A. Pegawai 7 59 91 17 Persentase (%) 4,02% 33,91% 52,30% 9,77% 100% B. Manager 13 83 114 51 Persentase (%) 4,98% 31,80% 43,68% 19,54% 100% C. Pelanggan 1 27 47 12 Persentase (%) 1,15% 31,03% 54,02% 13,79% 100% D. Supplier 6 38 33 10 Persentase (%) 6,90% 43,68% 37,93% 11,49% 100% E. Partner aliansi 9 52 21 5 Persentase (%) 10,34% 59,77% 24,14% 5,75% 100% F. Masyarakat 28 78 54 14 Persentase (%) 16,09% 44,83% 31,03% 8,05% 100% Total penerapan pembelajaran 64 337 360 109 Persentase (%) 7,36% 38,74% 41,38% 12,53% 100,00% A. Pegawai

Berdasarkan Tabel 8, pemberdayaan karyawan pada LPP RRI Bogor sebagian besar telah diterapkan dengan nilai 52,30%, 33,91% karyawan menyatakan sebagian kecil telah diterapkan, 9,77% karyawan menyatakan seluruhnya telah diterapkan, dan 4,02% karyawan menyatakan bahwa pemberdayaan karyawan belum diterapkan.

Berdasarkan analisis diatas menggambarkan bahwa LPP RRI Bogor telah melakukan pemberdayaan karyawan dengan baik, yaitu dengan cara meningkatkan dan mengembangkan kemampuan serta keterampilan yang dimilikinya untuk di aplikasikan kedalam pekerjaannya. Pengembangan pembelajaran telah dirasakan dan berjalan dengan baik pada LPP RRI Bogor, yaitu dengan cara karyawan diberi kesempatan, wewenang, tanggungjawab dan kepercayaan untuk mengambil suatu keputusan, rencana kerja dan target yang akan dicapainnya, sehingga karyawan dipercaya untuk melakukan kreativitas dan inovasi secara berkelanjutan. Kemampuan berinovasi karyawan akan berkelanjutan jika disediakan akses terhadap teknologi dan pengetahuan mutakhir.

Akses ini merupakan adopsi sarana pengetahuan yang senantiasa dibutuhkan untuk berinovasi. Penyediaan akses yang memadai bagi karyawan adalah sama penting dengan melakukan pengembangan pegawai itu sendiri.

B. Manager

Pada Tabel 8 dapat digambarkan bahwa pemberdayaan pimpinan sebagian besar telah diterapkan oleh LPP RRI Bogor dengan nilai sebesar 43,68%, 31,80% karyawan menyatakan sebagian kecil telah diterapkan, 19,54% karyawan menyatakan seluruhnya diterapkan, dan 4,98% karyawan menyatakan belum diterapkannya pemberdayaan pimpinan pada LPP RRI Bogor.

Berdasarkan data tersebut LPP RRI Bogor melalui pemimpinnya memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mengembangkan pengetahuan dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut kedalam suatu hasil kerja. Pemimpin dan karyawan bekerja bersama-sama dalam belajar dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Para pemimpin di LPP RRI Bogor berperan aktif dalam melatih, mendampingi, dan memfasilitasi dalam proses pembelajaran. Seorang pemimpin diharapkan sebagai pemberi informasi, sebagai pemberi arah, sebagai pelatih, dan sebagai agen perubahan, yang memicu serta mendorong karyawannya untuk menciptakan kreativitas, inovasi dan mempraktekannya kedalam suatu pekerjaan sesuai bidangnya masing-masing. Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk melakukan pendekatan kepada karyawannya, mampu memberdayakan dan membangun kompetisinnya.

C. Pelanggan/konsumen

Berdasarkan data diatas pemberdayaan pelanggan sebagian besar telah diterapkan dengan nilai 54,02%, 31,03% karyawan menyatakan sebagian kecil telah diterapkan, 13,79% karyawan menyatakan seluruhnya telah diterapkan, dan 1,15% karyawan menyatakan pemberdayaan belum diterapkan di LPP RRI Bogor.

Berdasarkan analisis tersebut LPP RRI Bogor telah melakukan pemberdayaan konsumen dengan melakukan perbaikan kualitas pelayanan yang diberikan LPP RRI Bogor untuk konsumen. Perbaikan pelayanan dapat meliputi kualitas hasil

output dari radio dan acara-acara yang diselenggarakan oleh LPP RRI Bogor. LPP RRI Bogor juga melakukan penelitian untuk mengetahui respon pendengar dan memperbaiki kualitas pelayanan LPP RRI Bogor, sebagai perbaikan guna menghadapi persaingan yang ada. Penelitian itu dilakukan dengan menyebarkan angket kepada pendengar yang disesuaikan dengan karakteristiknya, hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi, kritik dan saran yang dapat membangun LPP RRI Bogor untuk melakukan suatu perubahan baru. LPP RRI Bogor juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk ikut berpartisipasi dengan kegiatan pembelajaran pada LPP RRI Bogor, misalnya LPP RRI Bogor melakukan kegiatan dengan pendengar yaitu gelar budaya, acara jalan sehat, Offair hip hop, Offair jazz, dan kegiatan seni dan budaya yang melibatkan komunitas tertentu. Hal tersebut dilakukan agar terjadi kerjasama karyawan dengan konsumen untuk menciptakan inovasi baru kedalam program-program yang dilaksanakan LPP RRI Bogor. Hal ini sesuai dengan visi dari LPP RRI Bogor yang selalu ingin memberikan hiburan dan informasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

D. Supplier

Berdasarkan data pada Tabel 8 dapat terlihat pemberdayaan supplier pada LPP RRI Bogor sebagian kecil telah diterapkan dengan nilai 43,68%, 37,93% karyawan menyatakan sebagian besar telah diterapkan, 11,49% karyawan menyatakan pemberdayaan supplier seluruhnya telah diterapkan di LPP RRI Bogor, dan 6,90% karyawan menyatakan belum diterapkan.

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa LPP RRI Bogor sebagian kecil telah menerapkan pemberdayaan supplier,

dengan memberikan perhatian kepada supplier yang mendukung dan berpartisipasi setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh LPP RRI Bogor dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Kesempatan tersebut telah dirasakan oleh supplier, hal tersebut terlihat bahwa supplier secara professional diberikan kelaluasaan untuk membantu keberhasilannya suatu kegiatan yang dilakukan oleh LPP RRI Bogor, misalnya dengan menyediakan keperluan kantor yang meliputi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh LPP RRI Bogor dalam melaksanakan tugasnnya memberikan pelayanan kepada konsumen. Barang dan jasa itu seperti komputerisasi,

software, dan peralatan-peralatan yang mendukung siaran, untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara LPP RRI Bogor dan supplier agar pada pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. E. Partner aliansi

Pada Tabel 8 diketahui bahwa LPP RRI Bogor telah melakukan pemberdayaan partner aliansi, hal tersebut terlihat yaitu sebagian kecil telah diterapkan dengan nilai 59,77%, 24,14% karyawan meyatakan sebagian besar telah diterapkan , 10,34% karyawan menyatakan belum diterapkan, 5,75% karyawan menyatakan seluruhnya telah diterapkan dalam LPP RRI Bogor.

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa LPP RRI Bogor sebagian kecil telah menerapkan pemberdayaan parter aliansi secara meluas kepada seluruh stakeholder untuk saling mendukung dalam meningkatkan kompetensi dan pembelajaran dari seminar-seminar yang dilaksanakan oleh LPP RRI Bogor untuk mencari pengetahuan dan keterampilan yang baru dalam usaha untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Pada pelaksanaannya kegiatan tersebut telah dilaksanakan tetapi masih sangat kurang, karena keterbatasan waktu dan biaya. Kegiatan yang dilakukan oleh LPP RRI Bogor adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, workshop, dan in house training yang diadakan oleh partner aliansi guna

mendukung pembelajaran karyawan agar memaksimalkan pengetahuan dan kemampuannya sesuai bidang dan pendidikan masing-masing. Partner aliansi yang membantu terciptanya pembelajan pada LPP RRI Bogor adalah Pemerintah, konsultan, peneliti, dan perguruan tinggi yang dapat membantu karyawan untuk meningkatkan kompetensinya.

F. Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat di LPP RRI Bogor sebagian kecil telah diterapkan dengan nilai 44,83%, 31,03 karyawan menyatakan sebagian besar telah diterapkan, 16,09% karyawan menyatakan pemberdayaan masyarakat belum diterapkan di LPP RRI Bogor, 8,05% karyawan menyatakan sepenuhnya telah diterapkan (Tabel 8).

LPP RRI Bogor pada pelaksanaanya sebagian kecil telah menerapkan pemberdayaan masyarakat yaitu dengan memberikan informasi terbaru dari produk yang dihasilkan oleh LPP RRI Bogor baik melalui media cetak atau media elektronik (website). Produk yang dihasilkan LPP RRI Bogor adalah hasil siaran yang meliputi berita dan informasi, sehingga antara masyarakat dan LPP RRI Bogor perlu adanya kerjasama yang baik. LPP RRI Bogor memandang masyarakat sebagai salah satu sumber informasi yang dapat membantu perkembangan LPP RRI Bogor sebagai radio yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik yaitu dengan memperhatikan dan menganalisa perubahan-perubahan di sekitar masyarakat untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga LPP RRI Bogor lebih peka terhadap perubahan yang terjadi disekitar masyarakat dan mampu menghadapi serta menyelesaikan permasalahan yang ada.

Berdasarkan data pada Tabel 8, dapat dilihat bahwa sub sistem pemberdayaan manusia pada LPP RRI Bogor sebagian besar telah diterapkan dengan baik. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa karyawan banyak menjawab yaitu sub sistem pembelajaran

sebagian besar telah diterapkan dengan nilai 41,38%, 38,74 karyawan menyatakan sebagian kecil telah diterapkan, 12,53% karyawan menyatakan bahwa sub sistem pemberdayaan manusia seluruhnya telah diterapkan, dan 7,36% karyawan menyatakan belum diterapkan di LPP RRI Bogor. LPP RRI Bogor telah melakukan pemberdayaan manusia baik itu eksternal maupun internal, hal tersebut dilakukan untuk membentuk LPP RRI Bogor menjadi radio terbaik dengan memberikan informasi dan berita dengan sebaik mungkin, sehingga masyarakat puas dengan kualitas produk yang dihasilkan LPP RRI Bogor. Mewujudkan organisasi pembelajar di LPP RRI Bogor diperlukan kerjasama antar sesama, seperti pemimpin yang dapat memberikan fasilitas dan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh karyawan dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk pengambilan keputusan dalam pekerjaan, hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dengan berbagi informasi dengan konsumen juga dapat meningkatkan pelayaanan terhadap kebutuhan konsumen yang dapat didukung dengan adanya supplier yang dapat memenuhi kebutuhan barang dan jasa untuk mewujudkan pembelajaran organisasi. Karyawan menerapkan pembelajaran organisasi melalui partner aliansi untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru, masyarakat juga memberikan peranan penting untuk mendukung terciptanya pembelajaran organisasi melalui analisa dan mencari informasi terhadap perubahan lingkungan masyarakat, yang dapat menjadikan radio LPP RRI Bogor menjadi lebih baik lagi.

Dalam dokumen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 30-36)

Dokumen terkait