BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
E. Subjek Berdasarkan Kendaraan yang Dipakai Sehari-Hari
Berdasarkan hasil penelitian kategori subjek dengan kendaraan pribadi yang paling banyak digunakan mahasiswa Sumatera Barat yang kuliah di Banda Aceh banyak menggunakan motor berjumlah 124 orang (64,9%), menggunakan kendaraan umum sebanyak 38 orang (19,9%) dan menggunakan mobil sebanyak 29 orang (15,2%). Dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini.
Tabel 4.6
Data demografis subjek penelitian kategori kendaraan yang dipakai sehari-hari No. Kendaraan yang Dipakai Jumlah (n) Presentasi (%)
1 Kendaraan umum 38 19,9
2 Motor 124 64,9
3 Mobil 29 15,2
Jumlah 191 100
B. Hasil Penelitian 1. Kategorisasi Data
Pembagian kategori sampel yang digunakan penulis adalah kategorisasi berdasarkan model distribusi normal dengan kategorisasi jenjang (ordinal).
Menurut Azwar (2015) kategorisasi jenjang (ordinal) merupakan kategorisasi yang menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang posisinya berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Lebih lanjut
50
Azwar (2015) menjelaskan bahwa cara pengkategorian ini akan diperoleh dengan membuat kategori skor subjek berdasarkan besarnya satuan deviasistandar populasi (σ). Karena kategorisasi ini bersifat relatif, maka luasnya interval yang mencakup setiap kategori yang diinginkan dapat ditetapkan secara subjektif selama penetapan itu berada dalam batas kewajaran dan dapat diterima akal.
Deskripsi data hasil penelitian tersebut dapat dijadikan batasan dalam pengkategorian sampel penelitian yang terdiri dari tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi.
a. Skala Harga Diri
Analisis data deskriptif berguna untuk mengetahui deskripsi data hipotetik (yang mungkin terjadi) dan data empirik (berdasarkan data lapangan) dari variabel harga diri. Deskripsi data hasil penelitian adalah sebagai tabel 4.7.
Tabel 4.7
Deskripsi Data Penelitian Skala Harga Diri
Variabel Data Hipotetik Data Empirik
Xmaks Xmin M SD Xmaks Xmin M SD
Harga Diri 96 24 60 12 96 30 65,20 13,27
Keterangan Rumus Skor Hipotetik:
1. Skor minimal (Xmin) adalah hasil perkalian jumlah butir skala dengan nilai terendah dari pembobotan pilihan jawaban.
2. Skor maksimal (Xmaks) adalah hasil perkalian jumlah butir skala dengan nilai tertinggi dari pembobotan pilihan jawaban.
3. Mean (M) dengan rumus µ = (skor maks + skor min)/2
4. Standar deviasi (SD) dengan rumus s = (skor maks – skor min)/6
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dari hasil uji coba statistik penelitian, maka analisis deskripsi secara hipotetik harga diri menunjukkan bahwa jawaban minimal adalah 24 dan jawaban maksimal 96 dengan nilai rata-rata 60 dan standar deviasi 12. Sedangkan secara empirik harga diri menunjukkan bahwa jawaban
minimal adalah 30 dan jawaban maksimal 96 dengan nilai rata-rata 65.20 dan standar deviasi adala 13.20. Deskripsi data hasil penelitian tersebut dijadikan sebagai Batasan dalam pengkategorian sampel penelitian yang terdiri dari tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi dengan mengunakan metode ketegorisasi jenjang (ordinal). Berikut ini rumus pengkategorisasian pada skala kepercayaan diri.
Rendah = X ˂ M – ISD
Sedang = M – ISD ≤ X ˂ M + ISD Tinggi = M + ISD ≤ X
Keterangan:
X = Rentang butir pernyataan M = Mean (rata-rata)
SD = Standar deviasi
Berdasarkan rumus kategorisasi ordinal yang digunakan, maka didapatkan hasil kategorisasi skala kepercayaan diri sebagai tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8
Kategorisasi Harga Diri
Kategorisasi Interval Jumlah (n) Persentase (%)
Rendah X ˂ 51,93 40 20,9
Sedang 51,93 ≤ X ˂ 78,47 117 61,3
Tinggi 78,47 ≤ X 34 17,8
Jumlah 191 100,0
Berdasarkan tabel 4.8 di atas maka hasil kategorisasi harga diri pada responden penelitian ini secara data empirik menunjukkan bahwa 40 orang (20,9%) memiliki harga diri yang rendah, 34 orang (17,8%) memiliki harga diri tinggi, dan sisanya memiliki harga diri yang sedang sebanyak 113 orang (59,2%).
Artinya, dapat disimpulkan bahwa pada kategorisasi harga diri persentase terbanyak yaitu pada kategori sedang.
52
b. Skala Gaya Hidup Hedonisme
Analisis data deskriptif berguna untuk mengetahui deskripsi data hipotetik (yang mungkin terjadi) dan data empirik (berdasarkan data lapangan) dari variabel kepercayaan diri. Deskripsi data hasil penelitian adalah sebagai tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.8
Deskripsi data penelitian skala gaya hidup hedonisme
Variabel Data Hipotetik Data Empirik
Xmaks Xmin M SD Xmaks Xmin M SD Gaya Hidup
Hedonisme 128 32 80 16 118 41 82,53 17,93
Keterangan Rumus Skor Hipotetik:
1. Skor minimal (Xmin) adalah hasil perkalian jumlah butir skala dengan nilai terendah dari pembobotan pilihan jawaban.
2. Skor maksimal (Xmaks) adalah hasil perkalian jumlah butir skala dengan nilai tertinggi dari pembobotan pilihan jawaban.
3. Mean (M) dengan rumus µ = (skor maks + skor min)/2
4. Standar deviasi (SD) dengan rumus s = (skor maks – skor min)/6
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dari hasil uji coba statistik penelitian, maka analisis deskripsi secara hipotetik gaya hidup hedonisme menunjukkan bahwa jawaban minimal adalah 32 dan jawaban maksimal 128 dengan nilai rata-rata 80 dan standar deviasi 16. Sedangkan secara empirik gaya hidup hedonisme menunjukkan bahwa jawaban minimal adalah 41 dan jawaban maksimal 118 dengan nilai rata-rata 82,53 dan standar deviasi adalah 17,93. Deskripsi data hasil penelitian tersebut dijadikan sebagai Batasan dalam pengkategorian sampel penelitian yang terdiri dari tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi dengan mengunakan metode ketegorisasi jenjang (ordinal). Berikut ini rumus pengkategorisasian pada skala gaya hidup hedonisme.
Rendah = X ˂ M – ISD
Sedang = M – ISD ≤ X ˂ M + ISD Tinggi = M + ISD ≤ X
Keterangan :
X = Rentang butir pernyataan M = Mean (rata-rata)
SD = Standar deviasi
Berdasarkan rumus kategorisasi ordinal yang digunakan, maka didapatkan hasil kategorisasi skala gaya hidup hedonisme sebagai tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.9
Kategorisasi Gaya Hidup Hedonisme
Kategorisasi Interval Jumlah (n) Persentase (%)
Rendah X ˂ 64,6 31 16,2
Sedang 64,6 ≤ X ˂ 100,46 119 62,3
Tinggi 100,46 ≤ X 41 21,5
Jumlah 191 100,0
Berdasarkan tabel 4.9 di atas maka hasil kategorisasi gaya hidup hedonisme pada responden penelitian ini secara data empirik menunjukkan bahwa 31 orang (16,2%) memiliki gaya hidup hedonisme yang rendah, 41 orang (21,5%) memiliki gaya hidup hedonisme pada kategori tinggi, dan sisanya memiliki gaya hidup hedonisme yang sedang sebanyak 119 orang (62,3%). Artinya, dapat disimpulkan bahwa pada kategorisasi gaya hidup hedonisme persentase terbanyak yaitu pada kategori sedang.
2. Uji Asumsi a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang normal atau tidak maka harus dilakukan uji normalitas, analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik statistik One Sample Kolmogorov Smirnov Test dari program SPSS versi 20.0 for windows. Batasan yang digunakan adalah jika
54
P>0,05 maka data tersebut berdistribusi normal dan sebaliknya jika P<0,05 maka data tersebut dinyatakan tidak berdistribusi normal (Azwar, 2016).
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas
Variabel Penelitian Koefisien K-SZ P
Harga Diri 1,079 0,194
Gaya Hidup Hedonisme 1,310 0,064
Berdasarkan tabel di atas hasil uji normalitas sebaran pada variabel harga diri diperoleh nilai Kolmogorov Smisrnov (koefisien K-S-Z) sebesar 1,079 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,194, maka dapat disimpulkan data harga diri berdistribusi normal dan memenuhi uji normalitas. Sedangkan pada variabel gaya hidup hedonism diperoleh nilai Kolmogorov Smisrnov (koefisien K-S-Z) sebesar 1,310 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,064, maka dapat disimpulkan berdistribusi normal dan memenuhi asumsi uji normalitas. Maka data di atas dapat digeneralisasikan pada populasi yang digunakan dalam penelitian ini.
b. Uji Linearitas
Hasil uji linieritas hubungan yang dilakukan terhadap dua variabel penelitian ini diperoleh data sebagaimana yang tertera pada tabel 4.11 di bawah ini.
Tabel 4.11
Hasil Uji Linearitas Harga Diri dan Gaya Hidup Hedonisme
Variabel penelitian From Linearity P
Harga Diri dan Gaya Hidup
Hedonisme 84,688 0,000
Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh From Linearity kedua variabel di atas yaitu nilai F sebesar 84,688 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,800, dua variabel dapat dikatakan linear dan signifikan apabila nilai signifikansi p < 0,05 atau p lebih
kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang liniear antara variabel harga diri dengan gaya hidup hedonisme.
3. Uji Hipotesis
Setelah terpenuhi uji prasyarat, maka langkah selanjutnya adalah uji hipotesis yang dilakukan dengan analisis Korelasi Product Moment dari Pearson. Hal ini dikarenakan kedua variabel penelitian berdistribusi normal dan linear. Metode ini digunakan untuk menganalisis hubungan hatga diri dengan gaya hidup hedonism.
Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut.
Tabel 4.12
Uji Hipotesis Data Penelitian
Variabel Pearson Correlation P
Harga Diri dengan Gaya Hidup
Hedonisme -0,566 0,000
Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) = -0,566 dengan signifikansi 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara harga diri dengan gaya hidup hedonisme. Dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga diri yang dimiliki maka semakin rendah gaya hidup hedonisme pada mahasiswa Sumatera Barat yang kuliah si Banda Aceh. Sebaliknya semakin rendah harga diri maka semakin tinggi gaya hidup hedonisme pada mahasiswa Sumatera Barat yang kuliah di Banda Aceh. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hal ini dibuktikan bahwa hubungan yang dihasilkan yaitu hubungan yang negatif antara harga diri dengan gaya hidup hedonisme pada mahasiswa
56
Sumatera Barat yang kuliah di Bnada Aceh. Sumbangan relatif hasil penelitian